Anda di halaman 1dari 15

1

MAKALAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK


EVALUASI SIFAT FISIK DAN KIMIA PADA SUSU KUDA LIAR

Oleh:
Kelas F
Kelompok 3

RAJA NOVYANDA 200110160020


WINA WIDIAWATI 200110170027
DESTI NUR ANNISA 200110170029
LAYLI YULIA PERMATASARI 200110170031
PANDU BUDIMAN 200110170047
SYIFA MAULIDIANA 200110170048
ABI WIDYA PRIHANTARA 200110170080
MUHAMMAD IDHARUDDIN 200110170085
TAUFIQ MUTTAQIN RIZWAN 200110170094
AGUNG MUHAMMAD FIRDAUS 200110170203
FITRI HANDAYANI 200110170229
MEIKE DYAH 200110170251
MUHAMMAD DIVA FADILAH 200110170291

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019

1
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian mengenai kata susu adalah hasil pemerahan dari sapi betina

atau hewan menyusui lainnya yag dapat dimakan atau digunakan sebagai bahan

makanan yang sehat, tidak dikurangi komponennya atau tidak ditambah dengan

bahan lainnya (Hadiwiyoto, 1994).

Susu sendiri merupakan produk peternkan yang sangat mudah tercemar

juga mudah rusak, walaupun susu segar sendiri mempunyai sifat bakteriostatik,

namun kemampuan sifat ini terbatas pada tingkat kontaminasi bakteri ke dalam

susu tersebut. Apalagi pada jumlah kontaminasi yang tinggi, susu akan mudah

rusak. Kualitas susu sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada suhu

rendah dan sanitasi yang baik sifat bakteriostatik susu mampu bertahan sampai 24

jam. Kontaminasi pada susu bisa terjadi saat pemerahan, penanganan atau

pengolahan pasca panen dan pemasaran.

Istilah susu kuda liar sudah sangat dikenal banyak orang, khususnya di

daerah perkotaan di Pulau Jawa, seperti di Surabaya, Malang, Yogyakarta,

Bandung, Jakarta dan Bogor. Susu kuda liar dikenal masyarakat diyakini dapat

digunakan sebagai obat yang mampu menyebuhkan berbagai macam penyakit.

Terlepas benar tidaknya, bahwa susu kuda liar dapat menyembuhkan beberapa

penyakit, yang pasti susu kuda liar sangat tahan terhadap proses pembusukan. Hal

ini terbukti pada proses produksi susu kuda liar sejak pemerahan sampai

pengemasan melalui berbagai hal yang memungkinkan terjadinya proses

percepatan pembusukan. Berdasarkan pengamatan ada lima faktor yang bisa


2

mempercepat proses pembusukan tersebut, yaitu (1) Cara pemerahan yang tidak

higienis (2) Kontainer susu dari jerigen plastik yang digunakan tidak steril, (3)

Proses penampungan sampai mencapai volume yang cukup untuk dikirim

memerlukan waktu yang lama dalam temperature kamar, (4) jarak tempuh dari

tempat pemerahan ke pengemasan sangat jauh, dan (5) fluktuasi temperatur yang

sangat tinggi dari sejak pemerahan sampai ke tempat pengemasan.

Melihat lima faktor yang merupakan faktor yang sangat berperan dalam

proses percepatan pembusukan, tetapi kenyataanya susu kuda liar yang telah

melaluinya tetap tidak busuk dan hanya mengalami penurunan pH yang cukup

signifikan. Hal ini meunjukan adanya suatu senyawa anti pembusukan di dalam

susu kuda tersebut yang ada hubungannya dengan bakteri pembentuk asam yang

biasa disebut dengan bakteri asam laktat. Bila memag benar, bahwa komponen

atau senyawa anti pembusukan tersebut tidak terlepas dari keberadaan bakteri

asam laktat, maka berarti bakteri asam laktat yang terdapat pada susu kuda liar

tersebut mampu menghasilkan senyawa yag mempunyai aktivitas anti mikrobia

melawan bakteri pembusuk. Senyawa semacam itu biasa disebut dengan

bacteriocin.

1.2 Identifikasi Masalah

(1) Apa pengertian susu kuda liar?

(2) Apa manfaat dari susu kuda liar?

(3) Bagaimana sifat fisik dari susu kuda liar?

(4) Bagaimana sifat kimia dari susu kuda liar?


3

1.3 Tujuan

(1) Untuk mengetahui pengertian susu kuda liar.

(2) Untuk mengetahui manfaat dari susu kuda liar.

(3) Untuk mengetahui sifat fisik dari susu kuda liar.

(4) Untuk mengetahui sifat kimia dari susu kuda liar.


4

II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Susu Kuda Liar

Susu kuda liar merupakan sebutan bagi susu yang dihasilkan dari

pemerahan kuda-kuda yang hidup secara bebas di suatu lokasi yang mirip dengan

padang penggembalaan di lereng-lereng perbukitan. Di Indonesia, susu kuda liar

dikenal oleh masyarakat sebagai susu yang dihasilkan oleh kuda-kuda yang hidup

di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kuda-kuda di daerah ini sengaja

dibiarkan hidup secara bebas dan berkembang biak secara alami.

Namun demikian, sebenarnya mereka adalah kuda-kuda yang bertuan. Jadi

semua kuda yang terdapat di lokasi tersebut adalah milik para peternak setempat,

dimana ketika dibutuhkan, kuda-kuda ini ditangkap untuk diperah susunya dengan

menggunakan metode pemerahan yang masih tradisional. Susu kuda liar akhir-

akhir ini menjadi sangat popular penggunaannya dan dipercaya sebagai minuman

berkhasiat yang dapat meningkatkan keperkasaan pria dewasa, mengatasi masalah

kemandulan dan masalah seksual lainnya.

Selain itu, susu ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam

penyakit seperti typhus, paru-paru basah, bronchitis, kanker dan leukimia serta

masih banyak penyakit lainnya. Akibat dari mitos-mitos tersebut harga jual susu

kuda liar ini menjadi sangat tinggi hingga mencapai seratus ribu rupiah per

liternya (Media Indonesia, 2001). Apabila dilihat dari segi ilmiah, susu kuda

memang merupakan susu yang lebih istimewa dibandingkan susu hewan perah

lainnya. Kandungan gizinya adalah yang paling mendekati kandungan gizi ASI

(Air Susu Ibu).


5

Berdasarkan penelitian, susu kuda liar mengandung lysozym, yaitu zat

pembentuk sistem kekebalan tubuh alami pada manusia yang biasanya hanya

terdapat dalam ASI (Yuniati, 2000). Penemuan ilmiah ini menunjukkan bahwa

mitos-mitos seputar susu kuda liar yang selama ini dipercaya masyarakat

kemungkinan ada benarnya. Hal ini akan dapat menambah nilai jual susu kuda liar

di pasaran sekaligus menunjukkan potensinya untuk dikembangkan sebagai

produk industri skala besar.

2.2 Manfaat Susu Kuda Liar

Sudah banyak masyarakat yang mengonsumsi susu sapi versi vegetarian

seperti susu kacang atau almond, dikarenakan mereka belum familiar dengan susu

kuda liar. Sebenarnya susu kuda sudah dikonsumsi banyak masyarakat di dunia

sejak ribuan tahun yang lalu. Pada abad ke-19, susu kuda sudah mulai dikonsumsi

sebagai pengganti susu sapi. Susu kuda liar yang terkenal di Indonesia berasal dari

kuda liar Sumbawa, NTT. Oleh karena itu, mengonsumsi susu kuda liar bagi

masyarakat Timur Indonesia bukan merupakan hal yang jarang. Menurut

Abubakar dkk. (2017), keunggulan susu kuda bagi yang mengonsumsinya

meliputi:

(1) Menyembuhkan radang usus

Para pakar dari Universiti Jena di Jerman menemukan melalui hasil kajian

mereka bahwa susu kuda membantu mengatasi gangguan radang usus

besar. Radang usus dapat disebabkan karena terlalu banyak bakteria jahat

di dalam usus. Bakteria itu menciptakan racun yang mengiritasi dinding

usus kemudian diserap ke dalam darah. Hal ini pada akhirnya

menimbulkan sembelit, usus bergejolak, perut kembung, mual dan


6

meningkatkan produksi asam lambung. Susu kuda liar dapat merangsang

pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga bakteri buruk tidak dapat

berkembang lebih banyak dan zat-zat beracun dalam darah dapat dibuang.

(2) Menyembuhkan eksim

Eksim adalah salah satu penyakit kulit paling umum yang menyebabkan

infeksi pada bagian kulit yang ditandai dengan rasa gatal, kemerahan,

bengkak dan lecet. Susu kuda yang dicampur dengan lidah buaya dapat

mengurangi gejala eksim hingga 30%.

(3) Lebih awet dan tahan lama

Susu kuda mengandungi komponen antibakteria sehingga membuatnya

mampu awet dan tahan lebih lama.

(4) Kandungan gizinya sama dengan ASI

Susu kuda liar memiliki nilai gizi paling mirip dengan ASI manusia. ASI

diketahui mengandung banyak vitamin dan mineral penting bagi tubuh

bayi, mulai dari protein (whey dan kasein), asam lemak (omega-3 dan

omega-6), karnitin, vitamin (A, C, D, E, dan K; serta riboflavin, niasin,

dan asam panthothenic), sampai karbohidrat. Bahkan banyak rumah sakit

bersalin di Perancis yang menggunakan susu kuda sebagai pengganti ASI

untuk meningkatkan kekuatan dan kekebalan bagi bayi baru lahir,

terutama yang lahir prematur.

(5) Cocok untuk orang-orang yang alergi susu sapi atau intoleransi laktosa

Susu kuda liar mengandung protein kasein yang lebih sedikit dibanding

dengan susu sapi. Kandungan kasein yang lebih sedikit ini membuat susu

kuda liar mudah dicerna dibanding dengan susu sapi. Hal inilah yang

menjadi alasan kenapa susu kuda liar bisa dikonsumsi untuk anak-anak
7

dan orang dewasa yang kesulitan mencerna susu sapi (intoleransi laktosa)

maupun yang alergi susu sapi. Kualitas protein susu kuda liar juga lebih

baik dibandingkan dengan susu sapi karena susu kuda liar memiliki jenis

asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi.

(6) Melancarkan pencernaan

Susu kuda liar telah lama dipercaya sebagai obat alami untuk membantu

menyembuhkan beragam masalah pencernaan akibat bakteri jahat di usus,

seperti diare dan infeksi usus. Hal ini dikarenakan susu kuda liar memiliki

kandugan lysozyme dan lactoferrin yang bisa membatasi dan menahan

pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan di usus. Lysozyme adalah

enzim yang bertindak sebagai agen antimikroba sedangkan laktoferrin

adalah zat yang memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan antiperadangan

untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kandungan dalam susu kuda

liar bisa bertindak sebagai probiotik karena dapat mempromosikan

pertumbuhan bakteri baik, seperti Lactobacillus plantarum dan

Lactobacillus salivarius.

(7) Perawatan kecantikan

Seperti halnya susu kambing, salah satu manfaat susu kuda liar adalah

untuk perawatan kulit. Hal ini dikarenakan susu kuda liar memiliki khasiat

sebagai pelembap alami yang bisa membantu meregenerasi kulit dan

memperlambat penuaan dini karena kandung kandungan laktoferrin di

dalamnya. Susu kuda juga bermanfaat untuk merawat dan mencegah kulit

berjerawat karena komponen anti bakteri yang terkandung di dalamnya.

Beberapa penelitian juga mengungkapkan jika kuda liar mampu membantu


8

penyembuhan beberapa masalah kulit seperti eczema, psoriasis, atau

neurodermatitis.

(8) Rendah kalori

Setiap 100 gram susu kuda liar menghasilkan 44 kalori yang lebih sedikit

ketimbang susu sapi yang sebesar 64 kalori. Hal ini membuat orang yang

sering minum susu kuda tidak cepat gemuk. Selain itu, kandungan lemak

tak jenuh tunggal yang dikandungnya berkontribusi untuk mengurangi

kolesterol jahat yang ada di dalam tubuh sehingga baik untuk mengontrol

kadar kolesterol (Yuniati dkk, 2012).

2.3 Sifat Fisik Susu Kuda Liar

Sifat fisik merupakan suatu sifat yang dapat dilihat oleh mata secara visual

sehingga kualitas pada susu kuda dapat dilihat dengan sifat fisiknya. Dua faktor

yang memengaruhi sifat-sifat fisik susu segar adalah komposisi dan perubahan

yang terjadi pada kandungannya yang disebabkan karena kerusakan akibat proses

pengolahan (Adnan, 1984). Susu kuda sangat dianjurkan dinikmati dalam kondisi

segar sehingga sangat perlu diperhatikan selera konsumen yang lebih gemar

mengonsumsi susu kuda dalam kondisi segar. Hal ini diharapkan dapat

berdampak terhadap meningkatnya jangkauan pemasaran susu kuda liar dari

Indonesia ke luar negeri sehingga dapat dijadikan produk ekspor dan diproduksi

dalam jumlah banyak.

Menurut Gunadi (1992), susu kuda merupakan susu yang lebih istimewa

dibandingkan susu dari ternak perah lainnya. Kandungan gizin susu kuda adalah

yang paing mendekati kandungan gizi susu ASI (Air Susu Ibu). Secara fisik,

warna susu kuda sama seperti susu pada umumnya yaitu berwarna putih dan
9

berbau khas. Susu kuda memiliki rasa yang lebih manis jika dibandingkan dengan

susu pada ternak lain seperti sapi atau kambing. Hal ini disebabkan karena susu

kuda memiliki kandungan laktosa (karbohidrat) yang lebih besar dari susu sapi

dan kambing yaitu sebesar 6,26%. Susu kuda juga memiliki kandungan protein

dan lemak yang rendah yaitu sebesar 1,89% dan 1,09%. Kandungan pH susu kuda

bersifat asam yang mempunyai angka pH sekitar 3-4. Sifat asam ini disebabkan

karena kemampuan susu kuda liar melakukan autofermentasi. Susu kuda segar

memiliki berat jenis rata-rata 1,03+0,01. Titik beku susu di Indonesia yaitu -

0,520oC sedangkan titik didihnya yaitu 100,16oC.

2.4 Sifat Kimia Susu Kuda Liar

Sifat kimia pada produksi susu kuda liar dipengaruhi oleh faktor genetik

yang menentukan jumlah produksi dan mutu air susu selama laktasi dengan

komposisi zat-zat makanan tertentu sesuai dengan yang dimiliki oleh kedua

induknya. Jika produsi susu induk dan pejantan tidak baik, maka dengan

tatalaksana dan pakan yang serba bagus pun tidak akan dapat memperbaiki

produksi yang tidak tersebut yang diwariskan kedua induknya (Hurley, 2000).

Untuk memperoleh produksi susu diperlukan pakan yang cukup baik

dalam kualitas maupun kuantitas. Ternak-ternak yang secara genetik baik akan

memberikan produksi air susu yang baik pula. Akan tetapi, jika pakan yang

diberikan tidak memadai, baik dari segi jumlah maupun mutu, maka untuk

memenuhi kebutuhan hidup pokok dan berproduksi akan dicukupi dengan

mengorbankan persediaan zat-zat makanan yang ada di dalam tubuh dengan

memobilisasikan zat-zat makanan yang tersimpan di dalam jaringan tubuh

mereka. Jika ternak yang bersangkutan kehabisan zat-zat makanan yang harus
10

dimobilisasikan, maka produksi susu akan menurut dan akhirnya akan membatasi

pula sekresi air susu (Jacoeb, 1994).

Tabel 1. Komposisi gizi susu kuda, manusia, dan sapi

Keterangan Kuda Kisaran Manusia Kisaran Sapi Kisaran

Lemak (g/kg) 12.1 (5-20) 36.4 (35-40) 36.1 (35-39)

Protein (g/kg) 21.4 (15-28) 14.2 (9-17) 32.5 (31-38)

Laktosa (g/kg) 63.7 (58-70) 67.0 (63-70) 48.8 (44-49)

Abu (g/kg) 4.2 (3-5) 2.2 (2-3) 7.6 (7-8)

Energy 480 (390-550) 677 (650-700) 674 (650-712)


(kcal/kg)
Sumber: (Malacarne dkk., 2002)
Kandungan protein susu kuda lebih tinggi dibandingkan dengan ASI dan

lebih rendah draipada susu sapi. Konsentrasi kasein susu kuda berada antara ASI

dan susu sapi. Air susu kuda memiliki kandungan lemak yang lebih rendah

dibandingkan dengan ASI ataupun susu sapi (Malacarne dkk., 2002).

Kadar lemak pada susu kuda, relatif lebih rendah, dibandingkan dengan

susu hewan ternak dan susu ibu. Sama seperti susu sapi, susu kuda juga

merupakan sumber yang baik akan lemak, protein, vitamin dan mineral.

Komposisi asam lemak pada susu kuda terdiri dari asam lemak rantai pendek,

sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh (Gibbs dkk., 1982).

Kadar protein susu kuda memiliki susunan asam amino esensial yang

relatif lengkap, mengandung dua komponen utama yaitu kasein dan whey (Detha

dkk., 2014). Bahan-bahan pembentuk protein dari susu berasal dari darah yaitu:

peptide-peptida, plasma protein, dan asam amino yang bebas. Asam-asam yang

bebas akan diserap oleh kelenjar susu dari darah diubah menjadi protein air susu
11

(Wikantadi, 1997). Kadar protein susu kuda berkisar 2,8-4,0%. Protein yang

didalam susu terdiri dari 80% kasein dan 18% laktalbumin. Protein yang lain

terdapat dalam susu laktoglobumin yang jumlahnya sangat kecil berkisar antara

0,05-0,7% (Eckles dkk., 1973).

Keasaman pada air susu kuda disebabkan karena adanya asam laktat, tetapi

susu kuda yang baru diperoleh dari ternak yang sehat tidak mengandung asam

laktat (Laili dkk., 2014). Selanjutnya dinyatakan bahwa keasaman yang terjadi di

dalam air susu disebabkan oleh adanya fermentasi laktosa oleh mikrobia tertentu

yang terdapat dalam air susu, menjadi asam organik terutama asam laktat. Derajat

asam susu normal berkisar antara 4-7,50 SH. Pada susu yang rusak, derajat

asamnya akan meningkat. Keasaman susu segar ini berkisar sesuai dengan

kandungan bahan kering tanpa lemak, dimana keasaman dihasilkan oleh asam

sitrat susu, asam fosfat, protein dan karbondioksida yang pecah (Folley dkk.,

1973).
12

III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(1) Susu kuda liar merupakan sebutan bagi susu yang dihasilkan dari

pemerahan kuda-kuda. Susu tersebut diyakini dapat menyembuhkan

berbagai macam penyakit seperti typhus, paru-paru basah, bronchitis,

kanker, dan leukemia. Selain itu, susu kuda liar mengandung lysozym,

yaitu zat pembentuk sistem kekebalan tubuh alami pada manusia yang

biasanya hanya terdapat dalam ASI.

(2) Susu kuda liar memiliki beberapa manfaat antara lain dapat

menyembuhkan radang usus, menyembuhkan eksim, cocok untuk orang-

orang yang alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, melancarkan

pencernaan, cocok untuk perawatan kecantikan. Selain itu, susu kuda liar

lebih tahan lama dan awet jika dibandingkan dengan susu yang lain,

kandungan gizinya sama dengan ASI, dan rendah kalori.

(3) Susu kuda liar memiliki sifat fisik dengan warna yang sama seperti susu

pada umumnya yaitu berwarna putih dan berbau khas. Susu kuda memiliki

rasa yang lebih manis jika dibandingkan dengan susu pada ternak lain

seperti sapi atau kambing karena disebabkan memiliki kandungan laktosa

(karbohidrat) yang lebih besar dari susu sapi dan kambing, susu kuda

memiliki pH bersifat asam.

(4) Susu kuda liar memiliki sifat kimia yaitu kadar lemak relatif lebih rendah,

jika dibandingkan dengan susu hewan ternak dan susu ibu, dan merupakan
13

sumber yang baik akan lemak, protein, vitamin dan mineral. Selain itu

kadar protein susu kuda berkisar 2,8-4,0%.

3.2 Saran

Sebaiknya perlu adanya perlakuan pada masa pemerahan agar susu yang

dihasilkan memiliki kualitas fisik yang baik.


14

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, M. A., S. A. Lindawati, dan M. Hartawan. 2017. Journal of Tropical


Animal Science. Vol. 5 No. 3: 437-450.
Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Andi Offset:
Yogyakarta.
Eckles, C. H.,W. B, Comb, dan H. Macy. 1973. Milk and Milk Products. Mc
Graw Hill Book Company, Inc.
Folley, R. C., D. L. Bath, F. N. Dickinson, dan H. A. Tucker. 1973. Dairy Cattle:
Principles, Practices, Problems, Profits. Lea dan Febinger, Philadelphia.
USA.
Gibbs, P.G.Potter, G.D. Blake, R.W. dan McMullan, W.C. 1982. Milk Production
of Quarter Horse Mares During 150 Days of Lactation. Journal of Animal
Science Vol. 5(4): 496 – 499.
Gunadi, C. 1992. Susu Kuda Alternatif Pengganti ASI Paling Sempurna. Suara
Karya: Jakarta.
Hurley, W. L. 2000. Mammry Issue Organization. Lactation Biologi. ANSCI 308.
http://classes aces.uiuc.edu/Ansci 308/. Diakses pada 5 November 2019.
Jacoeb, T. N. 1994. Budidaya Ternak Kuda. Kanisius. Yogyakarta.
Kurniawan, A. 2009. Industrialisasi Susu Kuda Liar. Dari
http://www.alekkurniawan.com/2009/05/industrialisasi-susu-kuda-
liar.html?m=1. Diakses pada 5 November 2019.
Laili, F. N., E. Setiowati dan S. Iravati. 2014 Susu Kuda Sumbawa Khas
Indonesia Bahan Antibakteri Jerawat (Staphylococcus epidermis). Trad
Med. J. Vol. 19(2): 74 – 79.
Malacarne, M. F., A. Martuzzi, Summer dan P. Mariani. 2002. Protein dan Fat
Composition of Mare’s Milk: Some Nutrisional Remarks with Reference 37
to Human and Cow’s milk. Review. Internasional Daily Jurnal Vol. 12 (3):
210-230.
Wikantadi, B. 1997. Biologi Laktasi. Cetakan ke-2. Bagian Ternak Perah.
Fakultas Peterakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Yuniati, Heru. dan Ema, S. 2012. Komponen Bioaktif Protein dan Lemak dalam
Susu Kuda Liar. Peneliti Kesehatan, Vol. 40, No. 2: 66-74.

Anda mungkin juga menyukai