Oleh:
A. Latar Belakang
fisiologik tidak vital bagi kehidupan individual tetapi sangat penting bagi
kelanjutan suatu jenis atau bangsa ternak. Pada umumnya reproduksi baru dapat
and Management). Reproduksi ternak secara utuh bukan hanya tentang proses
Perkawinan sebagai salah satu bagian dari reproduksi ternak harus menjamin
dukungan pakan yang berkualitas dan manajemen yang baik (Ondho, 2023).
seluruh tubuh hewan itu. Sistem reproduksi akan berfungsi bila makhluk hidup
khususnya ternak dalam hal ini sudah memasuki sexual maturity atau dewasa
kesatu sampai ketiga dan oleh dua os coxae. Os coxae dibentuk oleh ilium,
ischium dan pubis. Secara anatomi alat reproduksi betina dapat dibagi menjadi
Oosit mamalia merupakan sel tunggal jika dibandingkan dengan sel tubuh
lainnya, ukuran oosit relatif sangat besar serta memiliki karakteristik morfologik
dan fungsional yang unik. Oosit adalah sel gamet betina yang jika telah
yang normal maka akan dapat berkembang menjadi individu baru (Iskandar,
2019).
Berdasarkan uraian di atas hal inilah yang melatar belakangi laporan ini
yaitu untuk mengetahui teknik-teknik preparasit Oosit yang baik dan benar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Integrasi
Hewan ternak adalah hewan yang dipelihara oleh seseorang dengan cara
diberi makan, minum dan dirawat dengan semestinya yang harus dilakukan.
Hewan ternak dalam islam yaitu yang dapat dipelihara dan dimakan oleh orang
dan khususnya adalah orang islam, adapun hewan ternak yang dapat dipelihara
dan dimakan oleh orang islam Seperti ayam, kambing, sapi, bebek, unta dan lain
٢١ ۙ َو ِاَّن َلُك ْم ِفى اَاْلْنَع اِم َلِع ْبَر ًۗة ُنْس ِقْيُك ْم ِّمَّم ا ِفْي ُبُطْو ِنَها َو َلُك ْم ِفْيَها َم َناِفُع َك ِثْيَر ٌة َّو مْنَها َتْأُك ُلْو َن
Terjemahnya:
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang terdapat pelajaran yang sangat
penting bagi kamu, kami memberi minum dari air susu yang ada dalam perutnya
dan pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu,
dan sebagiannya kamu makan (Kementrian Agama RI, 2019).
pelajaran bagimu. Kami juga memberi minum kamu dari air susu yang penuh
nutrisi yang ada dalam perutnya dan padanya, yakni pada binatang-binatang
ternak itu, juga terdapat banyak manfaat untukmu, seperti daging, kulit, bulu dan
tenaganya. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Dan sebagian
darinya kamu makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi dan di atasnya yakni
hewan-hewan ternak itu dan juga di atas kapal-kapal kamu diangkut atas izin
begitu penting bagi manusia yang bisa dipetik manfaatnya seperti susu, daging
kulit serta berbagai banyak manfaat yang dapat diambil. Manfaatnya bukan hanya
untuk manusia saja sebagai nikmat yang diberikan Allh untuknya namun binatang
ternak pula bisa dijadikan untuk pembelajaran ilmu pengetahuan dengan kekuasan
Allah swt hijauan yang dikonsumsi oleh binatang ternak akan dijadikan sebagai
daging yang bisa dikonsumsi oleh manusia serta dengan kekuasaan Allah swt
terdapat pula susu yang ada didalam perutnya yang telah dipisahkan dengan najis
diantara feses dan darah. Dijelaskan pula bahwa hewan ternak dipelihara dengan
B. Kajian Teoritis
1. Ovarium
sapi terbagi atas dua yaitu ovarium kiri dan ovarium kanan. Ovarium kanan dan
folikel ini dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicle stimulating hormone) yang
beberapa tahap yaitu folikel primer, terbentuk sejak masih dalam kandungan dan
mengandung oogonium yang dikelilingi oleh satu lapis sel 2 folikuler kecil;
folikel sekunder, terbentuk setelah hewan lahir dan sel folikulernya lebih banyak;
folikel tertier, terbentuk pada saat hewan mencapai dewasa dan mulai mengalami
siklus berahi; dan yang terakhir adalah folikel de Graaf, merupakan folikel
terbesar pada ovarium pada waktu hewan betina menjelang berahi (Pratiwi, 2023).
dua fungsi, yang pertama sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur
(ovum) dan yang kedua sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon
kelamin betina (estrogen dan progesteron). Bentuk dari ovarium sapi yaitu oval,
dan bervariasi dalam ukuran panjang, lebar, dan tebal. Umumnya ovarium kanan
lebih besar daripada ovarium kiri, karena secara fisiologi yang kanan lebih aktif
dalam bergerak. Terdapat beberapa tahap pada folikel ovarium untuk mencapai
sekunder, folikel tersier (folikel yang sedang tumbuh), dan folikel de graaf (folikel
Bentuk dan ukuran ovarium berbeda-beda menurut spesies dan fase dari
siklus birahi. Pada sapi, berbentuk oval dengan ukuran yang bervariasi dengan
panjang 1,3–5 cm, lebar 1,3–3,2 cm dan tebal 0,6–1,9 cm. Pada sapi umumnya
ovarium kanan agak lebih besar daripada ovarium kiri, hal ini disebabkan karena
secara fisiologik lebih aktif. Ovarium secara normal, terletak pada perbatasan
kranial ligamentum lata uteri pada lantai ventrolateral pelvis dekat ke gerbang
2. Oosit
Oosit (sel telur) berasal dari folikel yang dihasilkan dalam ovarium.
serta ketika pembelahan meiosis pertama telah selesai. Oosit dapat diperoleh dari
ternak betina yang hidup atau dari ovarium betina yang telah disembelih.
antara oosit dengan oogonium dapat dilihat pada dinding luarnya, pada oosit
dinding luarnya dilapisi oleh sel-sel kumulus. Oosit yang bersama-sama dengan
sel-sel kumulus disebut folikel. Oosit yang diselimuti oleh satu lapis sel-sel
kumulus disebut folikel primer, jika dilapisi oleh lebih dari satu sel-sel kumulus
pematangan dari gamet betina. Dimulai sejak embrional sampai setelah dilahirkan
dan mencapai puncakya pada saat ovulasi. Proses oogenesis terdiri dari beberapa
primer. Oosit primer melakukan meiosis (tahap I), yang menghasilkan dua sel
anak yang ukurannya tidak sama. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder
yang bersifat haploid (n). Ukurannya lebih besar dari yang lain karena berisi lebih
banyak sitoplasma dari oosit primer lain. Sel anak yang lebih kecil disebut badan
kutub (polar body) pertama yang kemudian membelah lagi (Pratiwi, 2023).
Selama perkembangan fetus, semua oosit primer mengalami pembelahan
meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis tersebut kemudian
berhenti hingga fetus dilahirkan. Selama masa ini, ovarium mampu menghasilkan
sekitar 2 juta oosit primer yang mengalami kematian setiap hari hingga mencapai
pembelahan ini menghasilkan dua sel haploid, yaitu satu oosit sekunder yang
lebih besar dan satu badan kutub primer yang lebih kecil. Selanjutnya, tahap oosit
sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan meiosis II. Tahap
ini, oosit sekunder membelah menjadi dua sel, yaitu ootid yang berukuran normal
dan badan polar sekunder yang lebih kecil. Badan kutub tersebut bergabung
dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan
kutub primer, sehingga terbentuk tiga badan kutub sekunder. Oosit kemudian
3. Preparat Oosit
a. Teknik Aspirasi
Teknik aspirasi merupakan salah satu metode dalam koleksi oosit pada
Teknik aspirasi menggunakan syringe steril 5 ml, ukuran jarumnya 18-22 gauge
dan berisi 2 ml medium koleksi, folikel pada ovarium ditusuk dan disedot cairan
folikelnya. Kemudian cairan tersebut ditempatkan pada cawan petri. Hasil sedotan
di evaluasi di bawah mikroskop. Pengambilan oosit dengan cara aspirasi
bawah vacuum pressure) adalah cara yang paling sering dilakukan pada ovarium
sapi yang telah dipotong. Kekurangan dari metode ini adalah bahwa oosit yang
dikoleksi dari sekali ambil dengan penusukan jarum hanyalah 30-60%. Folikel
Sapi (2-8 mm) biasanya diaspirasi dengan 18-22 g dan 3-20 syringe atau dengan
16-19 g jarum ditahan pada vacuum pump pada tekanan 75-100 mmHg.
b. Teknik Slicing
menggunakan bantuan pisau scalpel (scalpel blade). Cairan folikel akan mengalir
dan bersamaan dengan cairan tersebut oosit juga akan keluar dan dapat dikoleksi
diperhatikan agar tidak mengenai pembuluh darah karena medium menjadi keruh
ditempatkan pada cawan petri yang diberi larutan NaCl fisiologis, lalu ovarium
ditusuk dan cairan yang keluar diperiksa dibawah mikroskop untuk dilakukan
pemeriksaan oosit.
Menurut Rahmadani (2021), Terdapat beberapa kelas (Grade) pada oosit
yaitu:
1. Kelas A
2. Kelas B
radiata yang lengkap tetapi dikelilingi oleh sel kumulus tidak lebih dari lima lapis.
3. Kelas C
Oosit yang ditandai dengan oosit yang kurang seragam dan warna
sitoplasma lebih transparan dan tidak merata serta terlihat tidak kompak.
4. Kelas D
sitoplasma. Sel-sel kumulus yang mengelilingi oosit terlihat sangat jarang dan
Menurut Taklim (2018), kualitas oosit immature dinilai secara visual dari
a. Kualitas A, oosit yang dikelilingi oleh cumulus oophorus atau corona radiata
yang kompak.
b. Kualitas B, oosit hanya dikelilingi oleh corona radiata yang kompak sedangkan
c. Kualitas C, oosit dengan sel corona radiata maupun sel cumulus oophorus yang
kurang kompak
4. Morfologi Oosit
kelompok yaitu:
a. Complete, terdapat sel-sel kumulus ooporus, memiliki lebih dari 3 (tiga) lapisan
b. Expanded, terdapat sel-sel kumulus ooporus, terdiri dari 3 (3-5) lapisan tebal,
d. Nude, tidak ada sel-sel yang mengelilingi oosit tetapi oosit hanya dikelilingi
pada hari Jumat, tanggal 08 Desember 2023 pada pukul 09.00-11.00 WITA dan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktek lapang ini yaitu alat tulis, cawan
petri, Handphone, kaca preparate, mikroskop, over glass, pinset, pisau scalpel dan
spoid.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu handscon, NaCl
C. Prosedur Kerja
1. Teknik Slycing
b. Membersihkan Ovarium
i. Mengambil dokumentasi
2. Teknik Aspirasi
cairan ovarium
g. Mengambil dokumentasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
penyelenggaraan praktek lapang bisa dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
Iskandar, H., & Damayanti, E. TEKNIK KOLEKSI OOSIT DALAM PRODUKSI EMBRIO
SECARA IN VITRO PADA TERNAK RUMINANSIA.