Anda di halaman 1dari 6

Tugas Praktikum Ke-4 Hari/Tanggal : Kamis, 4 Februari 2021

Pengantar Ilmu Nutrisi Tempat Praktikum : Online


Asisten : Nabila Annisa H.
(D24170063)

SALURAN PENCERNAAN UNGGAS


Magfirah Aliyya Nur Imanna Tangahu
B04190094

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
PRAKTIKUM 3

PENGENALAN ORGAN DAN SALURAN PENCERNAAN UNGGAS

Latar Belakang
Berdasarkan sistem pencernaannya, ternak dikelompokkan menjadi monogastrik
(berlambung tunggal) dan polygastrik ( berlambung banyak). Saluran pencernaan mempunyai
hubungan erat dengan kelangsungan hidup ternak. Saluran pencernaan mempunyai fungsi
utama mencerna bahan pakan, baik secara mekanik maupun kimiawi dengan bantuan enzim-
enzim pencernaan, menyerap nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengeluarkan sisa-sisa
yang tidak digunakan. Saluran pencernaan setiap ternak berbeda ukurannya pada setiap spesies
unggas (puyuh, itik dan ayam), tetapi kalau dilihat per bobot hidup mempunyai persentase yang
sama.

Tujuan
1. Mengenal,mengamati dan mempelajari bentuk dan fungsi organ pencernaan unggas.
2. Mengamati persamaan dan perbedaan saluran pencernaan unggas.
3. Mengamati dan membedakan bentuk dan warna digesta pada masing-masing organ.

Bahan dan Peralatan


Bahan : Saluran pencernaan ayam, itik dan puyuh
Peralatan : Alat-alat diseksi, pita ukur dan timbangan

Prosedur Kerja
1. Timbang bobot hidup masing-masing ayam, itik, puyuh.
2. Matikan ayam, itik dan puyuh dengan cara memotong lehernya.
3. Pada garis median (tengah), mulai dari paruh sampai kloaka, buatlah sayatan yang lurus
pada kulit sampai menmbus otot-otot yang ada di bawahnya.
4. Buka leher, rongga dada dan rongga perut sampai terlihat organ pencernaan secara utuh.
5. Keluarkan seluruh saluran pencernaan mulai dari mulut sampai kloaka
6. Amati dan gambarlah saluran pencernaan berikut organ-organ lainnya yaitu : mulut,
pharing, oesophagus, tembolok (crop), proventriculus (perut kelenjar), ventriculus
(perut otot), duodenum, jejenum, ileum, seka, colon, pancreas, hati, limpa, jantung,
kantong empedu.
7. Timbang dan catat masing-masing organ pencernaan dan hitung persentase bobot
organ

Rumus: Persentase bobot organ = bobot organ x 100 %


bobot hidup
8. Ukur dan catat panjang usus kecil (duodenun, jejenum dan ileum), usus besar dan seka.
9. Bukalah tembolok dan ventrikulus, amati bentuk permukaan dalam dan digestanya.
Lembar Kerja

Kegiatan 1 : Gambar saluran pencernaan ayam, itik, puyuh

Ayam

Itik

Puyuh
Fungsi Organ Pencernaan :
1. Kerongkongan: untuk meneruskan makanan menuju tembolok. Pada oesophagus
terdapat bentukan otot polos yang berfungsi untuk membuat gerakan peristaltic,
sehingga makanan dapat sampai di tembolok.

2. Tembolok: makanan disimpan salama beberapa lama sehingga makanan melunak.


Karena di dalam tembolok terdapat cairan yang berfungsi untuk melunakkan makanan.

3. Proventrikulus: terjadi pencernaan secara enzimatis yang melibatkan sekresi asa klorida
(HCl), enzim pepsin, dan cairan getah untuk mencerna protein.

4. Ventrikulus (Rampela): terjadi pencernaan secara mekanik, makanan akan di giling


dengan bantuan batu-batu kecil yang sebelumnya dimakan oleh unggas sehingga
makanan berukuran lebih halus lagi.

5. Usus halus (duodenum, jejunum, ileum): mukosa usus halus berfungsi utuk
menggerakkan makanan dan memperluas permukaan untuk menyerap sari-sari
makanan oleh vili-vili pada dinding usus. Terjadi pula pencernaan secara enzimatis
karena usus dihuni oleh beberapa jenis bakteri penghasil enzim

6. Caecum: terjadi pencernaan karbohidrat, protein dan absorbsi air.

7. Usus besar (Colon): merombak sisa-sisa pakan yang tidak tercerna menjadi feses serta
Terjadi absorbsi kembali air yang banyak pada usus besar yang berguna untuk
menambah dan mengatur kesimbangan kandungan air pada tubuh unggas.

8. Kloaka: tempat pengeluaran sisa-sisa atau ampas dari pencernaan (feses) dan urin.

9. Hati: berperan dalam sekresi empedu, detoksifikasi, pembentukan sel darah merah,
metabolisme, dan penyerapan vitamin (Budiman et al. 2015)

10. Empedu: untuk mengemulsikan dan mengabsorpsi lemak, sebagai persiapan untuk
pencernaan (Leke et al 2019)

11. Limpa: respon imunologi terhadap antigen yang berhasil mencapai sirkulasi darah guna
menahan invasi organisme atau toksin sebelum menyebar luas (Hanum et al 2017)

Pertanyaan:
1. Apakah itik mempunyai tembolok? Mengapa?
2. Bagaimana permukaan rempela ? Apa gunanya rempela ?
3. Mengapa bentuk digesta ada yang kasar dan ada yang pasta?
4. Berapa persentase rata-rata bobot masing-masing organ pada unggas ?
5. Sebutkan fungsi hati dan pankreas ?
Jawaban:

1. Itik memiliki tembolok tetapi tidak besar dan lonjong sehingga terlihat samar. Menurut
Zainuddin et al. (2015), kelenjar mukosa tembolok bebek tidak berkembang banyak di
dalamnya dikarenakan bebek lebih menyukai makanan yang berair sehingga tembolok
tipis untuk menyerap air.

2. Menurut Harianda (2017), Ventrikulus disebut juga empedal atau gizzard tersusun dari
suatu struktur bertanduk yang berotot tebal. Ventrikulus memiliki bentuk lensa
cembung ganda. Mukosa dibentuk oleh lipatan yang dilapisi oleh sel-sel silindris dan
lendir yang membentuk cuticula terdapat di dasar lipatan. Terdapat lamina propria dan
lapisan otot polos yang tebal, yang ditempatkan sesuai dengan bentuk organ. Sebagian
adalah jaringan ikat padat merupakan serosa, bercampur dengan beberapa sel otot
polos. Fungsi Ventrikulus adalah untuk mencerna pakan secara mekanik dengan
bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada dalam Ventrikulus yang ditelan oleh ayam
(Nesheim dalam Harianda 2017)

3. Bentuk digesta dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi oleh unggas tersebut. Jika
pakan mengandung terlalu banyak konsentrat maka digesta yang dihasilkan lebih kasar.
Selain itu juga konsumsi air oleh unggas juga memengaruhi hal tersebut. Jika unggas
mengonsumsi air yang berlebihan tentunya akan menyebabkan digesta berbentuk pasta
sebab pada caecum tidak akan terserap semuanya.

4. Pada ayam broiler yang diberi pakan tepung biji pepaya 3% dalam ransum menurut
Wenno (2018),
Hati: 1,87%
Ampela: 2,34%
Pada ayam broiler yang diberi pakan tepung daun sirih 0,1% sebagai imbuhan pakan
menurut Aqsa et al (2018),
Pankreas: 0,3%
Seca: 1,1%
Rampela: 3,8%

5. Hati: berperan dalam sekresi empedu, detoksifikasi, pembentukan sel darah merah,
metabolisme, dan penyerapan vitamin (Budiman et al. 2015)
Pankreas: Pankreas unggas berfungsi untuk mensekresikan getah pankreas yang
berfungsi dalam pencernaan pati, lemak, dan protein oleh enzim yang dimilikinya.
Selain dengan mensekresikan getah pancreas, pankreas juga berfungsi untuk
mensekresikan hormon insulin (Kusmayadi et al. 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Aqsa AD, Kiramang K, Hidayat MH. 2016. Profil organ dalam ayam pedaging (broiler) yang
diberi tepung daun sirih (piper betle linn) sebagai imbuhan pakan. Jurnal Ilmu dan
Industri Peternakan. 3(1): 148-159.

Budiman H, Ferasyi TR, Tapielaniari, Salim MN, Balqis U, Hambal M. 2015. Pengamatan lesi
makroskopis pada hati ayam broiler yang dijual di Pasar Lambaro Aceh Besar dan
hubungannya dengan keberadaan mikroba. Jurnal Medika Veterinaria. 9(1): 51-53.

Hanum S, Budiman H, Masyitha D. 2017. Gambaran histologis limpa ayam kampung (Gallus
gallus domesticus) pada umur berbeda. JIMVET. 1(3): 552-557.

Harianda AG. 2017. Struktur histologi gizzard (ventrikulus) ayam ketawa (gallus domestikus)
dengan tinjauan khusus sebaran kandungan karbohidrat [skripsi]. Universitas
Hasanuddin Makassar.

Kusmayadi A, Prayitno CH, Rahayu N. 2019. Persentase organ dalam itik cihateup yang diberi
ransum mengandung kombinasi tepung kulit buah manggis dan tepung kunyit. Jurnal
Peternakan Nusantara. 5(1): 1-13.

Leke JR, Sompie FN, Wantasen E, Widyastuti T, Sondakh EHB. 2019. Karakteristik organ
bagian dalam ayam buras yang diberi pakan minyak kelapa (Cocos nucifera) dalam
ransum. Zootec. 39(2): 233-240.

Wenno D. 2018. Persentase bobot organ dalam ayam broiler Yang diberi tepung biji pepaya
dalam Ransum dengan level berbeda. Jurnal Fapertanak. 3(1): 1-8.

Zainuddin, Masyitha D, Fitriani, Muharrami F, Wahyuni S, Roslizawaty, Adam M. 2015.


Gambaran histologi kelenjar tembolok ayam kampung, bebek, dan merpati. Jurnal
Medika Veterinaria. 9(1): 2015.

Anda mungkin juga menyukai