Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU BAHAN PAKAN

PRAKTIKUM I
PENGENALAN BAHAN PAKAN

OLEH:

NAMA : ONI AILA AZURAH


NIM : I011201024
KELOMPOK : X (SEPULUH)
WAKTU      : SELASA, 5 OKTOBER 2021
ASISTEN  : LIDYA

LABORATORIUM PENGOLAHAN DAGING DAN TELUR


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahan Pakan adalah bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau

bahan lainnya yang layak di pergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah

maupun yang belum di olah. Bahan pakan ternak ungags adalah segala Sesutu

yang dapat diberikan kepada ternak ungags baik yang berupa bahan organic

maupun anorganik yang sebagai atau semuanya dapat dicerna tanpa menggunakan

Kesehatan ternak (Daud dan Zulfan, 2018).

Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran baik yang diolah

maupun tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup,

berproduksi dan berkembang biak. Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan

hijauan atau pakan penguat. Pakan hijauan adalah semua bahan pakan yang

berasal dari tanaman ataupun tumbuhan berupa dedaunan, terkadang termasuk

batang, ranting dan bunga (Syam dkk., 2016).

Bungkil kedelai adalah produk hasil ikutan penggilingan kedelai yang

telah diambil minyaknya dengan proses ekstraksi dan atau proses pemerasan

secara mekanis. Mutu bungkil kedelai sebagai bahan pakan ternak didasarkan atas

kandungan gizi dan ada tidaknya zat atau bahan lain yang tidak diinginkan.

Bungkil kedelai sebagai bahan pakan ternak digolongkan ke dalam 2 (dua)

tingkatan mutu (SNI, 2013).


Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum mengenai pengenalan bahan pakan ini adalah untuk

memberi gambaran dan pemahaman mengenai jenis-jenis bahan pakan secara

makroskopis yang dapat diberikan kepada ternak serta pengelompokannya.

Kegunaan dari praktikum mengenai pengenalan bahan pakan yaitu sebagai

sumber informasi ilmiah bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat agar dapat

mengetahui jenis-jenis bahan pakan secara makroskopis dan dapat

mengelompokkannya berdasarkan jenisnya.


METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Ilmu Bahan Pakan mengenai pengenalan bahan pakan

dilaksanakan pada hari Selasa, 05 Oktober 2021 pukul 20.00 WITA – selesai.

Dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting.

Materi praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ilmu bahan pakan mengenai

pengenalan bahan pakan adalah kamera foto dan alat tulis.

Bahan yang digunakan pada praktikum ilmu bahan pakan mengenai

pengenalan bahan pakan adalah jagung.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Bahan Pakan

Hasil Praktikum

Hasil praktikum dari pengenalan bahan pakan adalah sebagai berikut :

TABEL PENGAMATAN PENGENALAN BAHAN PAKAN


KELA
DESKRIPSI GOLONGAN ASAL PERUNTUKANNYA
N S
NAMA BAHAN
O WARN
BENTUK TEKSTUR AROMA
A
Bahan
Butiran Khas Bahan Pakan Pakan Sumber Ternak Ruminansia
1 Bungkil Kedelai Krem Halus
Halus Kedelai Konvensional Asal Protein dan Non Ruminansia
Nabati

2            

3  
4
Dari Hasil Praktikum Ilmu Bahan Pakan mengenai Pengenalan Bahan

Pakan diperoleh hasil bahwa bungkil kedelai memiliki bentuk butiran halus,

berwarna krem, tekstur halus, beraroma khas kedelai, golongan bahan pakan

konvensional, asal nabati (tumbuhan), kelas sumber protein dan di peruntukkan

untuk ternak ruminansia dan non ruminansia. Hal ini sesuai dengan pendapat

Daud dan Zulfan, (2018) yang menyatakan bahwa bungkil kedelai adalah bahan

pakan sumber protein nabati terbaik di bandingkan sumber lainnya dengan protein

nabati terbaik di bandingkan sumber lain dengan kandungan proteinnya antara 41-

50%. Namun kandungan kalsium, fospor, karoten dan utamin D-nya relative

rendah sekitar 50% protein untuk pakan ungags berasal dari bungkil kedelai dan

pemakainnya untuk pakan ayam pedaging berkisar antara 15-30%.

Kualitas bungkil kedelai secara kuantitatif dapat dilakukan dengan

menggunakan metode proksimat. Kandungan protein bungkil kedelai yang

diperoleh dengan cara mekanik adalah 41% dan mempunyai kandungan lemak

4.8%, sedangkan yang diperoleh dengan pelarutan mempunyai kandungan lemak

sebesar 1.32%. Bungkil kedelai mengandung serat kasar lebih rendah

dibandingkan bungkil biji kapas. Bungkil kedelai agak rendah mengandung

kalsium (0.27%). Kandungan fosfor lebih rendah yaitu rata-rata 0.63%. Seperti

biji kedelai, bungkil kedelai tidak menyediakan carotin dan vitamin D. Bungkil

kedelai tidak kaya riboflavin tetapi kandungannya lebih tinggi dibandingkan

dengan jagung dan butiran lainnya. Kandungan niacin tidak tinggi. Kandungan

tiamin bungkil kedelai sama dengan butiran lainnya (Amelia, 2012).

Kualitas protein bungkil kedelai merupakan protein yang terbaik bila

dibandingkan dengan bungkil-bungkil yang lainnya, karena bungkil kedelai masih


mengandung glisin dan glutenin. Bungkil kedelai sudah tidak tinggi lagi

kandungan lemaknya, kandungan serat kasar tergantung bahan baku yang

digunakan. Bungkil kedelai memiliki profil asam amino yang baik, namun asam

amino metionin menjadi factor pembatas dalam penggunaannya sebagai bahan

pakan karena rendahnya kandungan metionin dalam bungkil kedelai. Bungkil

kedelai diperoleh dari limbah pembuatan minyak kedelai. Biji kedelai diekstraksi

untuk diambil minyak kedelai, ampas dari proses ekstraksi adalah bungkil kedelai

(Widodo, 2017).
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa bahan pakan adalah bahan hasil pertanian, perikanan,

peternakan, atau bahan lainnya yang layak di pergunakan sebagai pakan, baik

yang telah diolah maupun yang belum di olah dan diperoleh hasil bahwa bungkil

kedelai memiliki bentuk butiran halus, berwarna krem, tekstur halus, beraroma

khas kedelai, golongan bahan pakan konvensional, asal nabati (tumbuhan), kelas

sumber protein dan di peruntukkan untuk ternak ruminansia dan non ruminansia.

Saran

Untuk praktikum selanjutnya bisa dilakukan secara offline dan bisa

dilakukan di dalam laboraturium agar memudahkan dalam proses pembelajaran.

.
DAFTAR PUSTAKA

Daud dan Zulfan. 2018. Teknologi Formulasi Ransum Unggas. Syiah Kuala
University Press.
Syam J., A.L Tolleng dan Umar. 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Konsentrat
Dan Urea Molases Blok (UMB) Terhadap Hematokrit Sapi Potong. Jurnal
Ilmu dan Industri Pakan. 2(2)
Tim Laboratorium. 2012. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV Nutri
Sejahtera.
SNI. 2013. Bungkil Kedelai – Bahan Pakan. 4227:2013.
Widodo, Eko. 2017. Ilmu Bahan Pakan Ternak dan Formulasi Pakan Unggas.
Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai