EKOLOGI HEWAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Ekologi Hewan acara
Mamalia adalah sebagai berikut.
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Ekologi Hewan acara Mamalia
adalah botol koleksi, GPS, Hand Counter, hygrometer, kain hitam, kamera, label
name, latex, lem tikus, meteran jahit, meteran gulung, milimeter blok, misnet,
papan triplex, perangkap tikus, sarung tangan kain, spidol permanen, soil taster,
sprayer, spuit 3 cc, sterofoam, tabel parameter lingkungan, tabel tally sheet,
thermometer dan termohigrometer.
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Ekologi Hewan acara Mamalia yaitu
Alkohol 70%, Formalin 10%, dan umpan singkong muda.
3.4 Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum Ekologi Hewan acara Mamalia adalah sebagai
berikut:
1. Jaring Kabut (Misnet)
Pengamatan mamalia terbang menggunakan jaring kabut yang berukuran 4
meter di atas permukaan tanah. Pemasangan dilakukan pada tempat-tempat yang
diperkirakan merupakan jalur terbang mamalia. Pemasangan dilakukan pada sore
hari sebelum matahari tenggelam dan dibiarkan selama 24 jam, setelah itu
dokumentasikan hewan mamalia yang terperangkap di misnet, dan di lakukan
proses preparasi pada sampel yang ditemukan di lapangan.
2. Glue trap
Glue trap merupakan metode atau cara untuk menangkap mamalia seperti
tikus. Prinsip kerja dari metode ini yaitu melekatkan hewan pada perangkat. Cara
penggunaan metode ini yaitu dengan menggunakan lem yang dipasang pada
papan. Lem yang digunakan yaitu lem tikus karena lem ini dapat bertahan lama
dan tidak berbau. Setelah hewan tersebut berhasil lengket pada perangkat dapat
dilepaskan dengan cara menggunakan minyak. Cara ini biasanya tidak merusak
tubuh atau kulit dari hewan yang terperangkap.
3. Penangkap Tikus
Metode ini menggunakan alat bantu untuk menangkap hewan. Umpan yang
digunakan yaitu buah kelapa sawit dan singkong muda. Umpan yang digunakan
harus memenuhi kriteria beraroma tajam sehingga dapat menarik hewan untuk
memasuki perangkap. Prinsip kerja dari alat ini yaitu memudahkan hewan target
masuk dan menyulitkan untuk keluar. Bagian-bagian dari metode ini terdiri dari
pintu tempat memasukkan umpan dan mengeluarkan target. Kunci dan penahan
pintu agar hewan yang didapat tidak bisa keluar lagi. Mengeluarkan hewan yang
terperangkap dengan cara memasukkan hewan tersebut ke air sampai mati atau
pingsan kemudian dikeluarkan. Pemasangan penangkap tikus ini dipasang di
semak-semak dan permukaan tanah sesuaikan dengan keberadaan hewan target
perangkap. Alat ini diletakkan antara percabangan pohon dan pohon, pintu masuk
diarahkan pada cabang pohon.
4. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung dilakukan dengan metode jelajah, dimana metode ini
dilakukan pengamatan hewan mamalia secara langsung dalam jalur memanjang
yang lurus pada stasiun pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan berjalan
perlahan di sepanjang jalur yang ada sambil melihat dan mengidentifikasi spesies
mamalia yang ada. Setelah itu lakukan dokumentasi dan preparasi sampel
yang didapatkan.
3.4.2 Pengukuran Parameter Lingkungan
Pengukuran Parameter lingkungan menggunakan alat Thermometer dan
higrometer. Thermometer digunakan untuk mengukur suhu udara, Higrometer
digunakan untuk mengukur kelembapan udara. Hasil dari Pengamatan faktor
lingkungan didapatkan pada suhu udara berkisar 25℃-34℃, sedangkan
kelembapan udara 56%-95%.
3.4.3 Preparasi
Preparasi sampel yang didapatkan dilakukan langsung di Kawasan Riam
Palayo, Desa Cipta Karya, Kelurahan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang,
dengan menggunakan kain hitam, meteran jahit, dan kamera. Sampel yang
didapatkan diletakkan dikain hitam, lalu diukur menggunakan meteran jahit,
selanjutnya dokumentasikan dengan menggunakan kamera.
3.4.3 Identifikasi
Sampel dari kelas mamalia yang didapatkan berupa awetan 14 individu
kelelawar. Pengukuran morfometri dan hasil identifikasi dilakukan di
Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Tanjungpura, Pontianak. Identifikasi slesies yang didapat kan dengan
menggunakan buku kunci determinasi dengan buku yang berjudul “Id Keys
Mammals of Borneo”.
¿
C= Ʃ ( N ¿ ²
6. Kerapatan Relatif
Kerapatan relatif adalah perbandingan antara jumlah individu jenis dan
jumlah total individu seluruh jenis. Kerapatan relatif dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
7. Frekuensi Kehadiran
Frekuensi adalah peluang sutau jenis ditemukan dalam titik contoh yang
diamati. Frekuensi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum lapangan Ekologi Hewan ini didapatkan 3 jenis spesies
dari 3 genus dan family mamalia yang berbeda, terdapat 6 individu yang
ditemukan berasal dari spesies Rousettus spinatus dari genus Rousettus family
Emballonuridae ditemukan 6 individu. Spesies Rhinolopus trifoliatus yang
ditemukan berumlah 1 individu berasal dari genus Rhinolopus, family
Rhinolopidae. Cynopterus brachyotis yang ditemukan berjumlah 7 individu
berasal dari genus Cynopterus, family Pteropodidae.
Tabel 4.1 Estimasi Populasi Jenis-Jenis Mamalia di Kawasan Riam Palayo, Desa
Cipta Karya, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Jenis Stasiun ni K (ind/luas) KR F FK(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 (%)
Tabel 4.2 Indeks Ekologi Jenis-Jenis Mamalia di Kawasan Riam Palayo, Desa
Cipta Karya, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Jenis H' E C R
Rousettus 0,36 0,32 0,44 13,62
spinasus
Rhinolopus 0,19 0,16 0,44 13,62
trifoliatus
Cynopterus 0,35 0,30 0,44 13,62
brachyotis
a b c
Gambar 4.1 a) Rousettus spinalatus; b) Rhinolopus trifoliatus; c) Cynopterus brachyotis.
Hasil dari pengukuran parameter lingkungan menunjukkan bahwa suhu udara pada saat
itu cukup tinggi yaitu berkisar dari 25℃-34℃. Kelembapan udara berkisar 56%-95%.
Dari hasil tersebut, suhu udara dan kelembapan udara berpengaruh pada aktivitas
mamalia.
4.2 Pembahasan
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Saran untuk Praktikum lapangan Ekologi Hewan acara Mamalia pada
metode penangkap tikus menggunakan umpan ikan asin, alasannya karena bau
khas dari ikan asin sangat disukai oleh tikus, sehingga memudahkan hewan target
masuk dan menyulitkan untuk keluar karena sudah masuk perangkap.
DAFTAR PUSTAKA
Jenis Stasiun
1 2 3 4 5 6 7 8
Rousettus spinasus 2 4
Rhinolopus trifoliatus 1
Cynopterus brachyotis 1 5 1
total
ni/N*ln(ni/
N) H' E R ni/N^2 C