BASAH
ANCAMAN KEPUNAHAN BIODIVERSITAS (HEWAN
PRIMATA: PONGO PYGMAEUS)
Disusun Oleh:
Kelompok 5/B
Nama Nim
Clara Natalie Alfacia Tasiam 2007026071
Dewi Nur Oktania 2007026051
Maudy Rahayu 2007026064
Nubli Hazmi 2007026034
Nur Azizah Muthi’ah 2007026077
Bismillahhirrohmanirrohiim.
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa. Karena at
as rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan laporan mingguan ini guna meme
nuhi tugas kelompok untuk praktikum mata kuliah Konservasi Biodiversitas Huta
n Tropika Basah, dengan judul “ANCAMAN KEPUNAHAN
BIODIVERSITAS (HEWAN PRIMATA: PONGO PYGMAEUS)”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari ban
tuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga lapor
an ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan mas
ih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan ba
hkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semog
a laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................1
1.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................................1
1.2 Hasil Diskusi.............................................................................................3
BAB 2 PENUTUP.................................................................................................11
2.1 Kesimpulan..............................................................................................11
2.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
LAMPIRAN..........................................................................................................14
ii
BAB 1
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
2
ini menjadi barrier yang membatasi pergerakan orangutan. Saat ini sebarannya
terbatas hanya di Kalimantan dan Sumatera. Pemisahan yang lama dengan
kondisi habitat yang berbeda telah memberi dampak lain terhadap orangutan.
Secara morphology terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara orangutan
Kalimantan dan Sumatera, selain itu pemanfaatan technology biology molekuler
juga telah dapat mengungkapkan adanya perbedaan yang nyata antara kedua
jenis ini, sehingga kedua orangutan kemudian dijadikan sebagai jenis yang
berbeda yaitu Pongo pygmaeus untuk orangutan Kalimantan dan P. abelii untuk
orangutan Sumatera, bahkan untuk orangutan yang berada di Kalimantan telah
dibedakan menjadi tiga anak jenis yaitu P. pygmaeus pygmaeus, P. p. morio dan
P. p. wurmbii. Dengan terungkapnya perbedaan jenis dan anak jenis Para ahli
menyebutkan bahwa primata ini memiliki sebaran yang terbatas pada saat ini,
yaitu hanya di Sumatera dan Kalimantan. Pembukaan lahan yang besar di kedua
pulau ini telah menyebabkan fragmentasi hutan yang terus berjalan secara luas
dan menjadi ancaman serius untuk konservasi orangutan. Berkurangnya habitat
orangutan mengakibatkan juga menurunnya jumlah populasi orangutan. Faktor
lain yang mempengaruhi jumlah populasi orangutan adalah perburuan, alih
fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan kerusakan habitat akibat
adanya pembalakan baik berijin ataupun tidak berijin.
Orangutan Sumatera memiliki rambut panjang, lebih tebal dan lebih
berbulu (wolly). Ciri lainnya, orangutan Kalimantan lebih tegap dan mempunyai
kulit, wajah dan warna rambut lebih gelap daripada yang ada di Sumatera, cirri
khusus lainnya orangutan jantan Kalimantan memiliki kantung tenggorokan yang
besar dan terjumbai, sdangkan orang utan jantan Sumatera memiliki kantung
tenggorokan yang lebih kecil. Orangutan jantan Kalimantan memiliki pinggiran
(flange) muka yang cenderung melengkung ke depan sebaliknya orangutan jantan
Sumatera memiliki pinggiran muka yang mendatar, namun perlu diperhatikan
bahwa ciri-ciri umum yang membedakan kedua anak jenis ini tidak mudah dilihat
di lapangan, terkecuali individu yang berada di kebun binatang atau penangkaran
yang memiliki kedua jenis ini dan diamati secara bersamaan, sehingga dapat
dilihat perbedaannya secara langsung.
3
Jawab : Bisa, walaupun orang utan sering membuat sarang akan tet
api sarang yang dibuatnya tidak jauh dari tempat asalnya.
Sebagian besar kehidupan orang utan dihabiskan diatas po
hon, orang utan memilih pohon dengan kayu yang kuat ag
ara dapat menopangnya saaat beristirahat. Ukuran dari sar
ang orang utan sendiri bervariasi terantung dari bahan yan
g di dapat atau dipilih orang utan, tetapi ukurannya sarang
nya relatih besar sehingga dapat dibedakan dengan hewan
lainnya ataupun burung (Rifai, 2013). Dalam keseharian o
rang utan hampir 33% aktivitasnya adalah beristirahat di d
alam sangkar bersama anaknya dan orang utan dewasa leb
ih sering melakukan aktivitasnya di dalam sangkar ketimb
ang anak orang utan yang suka bermain dilua. Oleh karena
tu, keberadaan sarang dari orang utan bisa dijadikan indik
ator keberadaannya (Sihotang, 2019).
Jawab :
8
BAB 2
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi yang menyebabkan kelangkaan tau kepunahan
orangutan yang terus menurun akibat dari ulah manusia..
Bahwa kkonservasi insitu dan ex-situ telah diupayakn oleh pemerintah
setempat pada satwa orangutan dapat dilakukan penjagaan dan pelestarian
orangutan
Dalam menghindari pelanggaran atau pelstarian dari orang utan secara
illegal maka masyarakat sekitar agar diberi sosialisasi mengenai penjagaan
orangutan
Perbedaan sarang orangutan dengan satwa lain yaitu sarang orangutan
berada pada atas pohon sedangkan satwa lain berada pada ranting.
Peran kita adalah bekerjasama dengan warga sekitar untuk menjaga
pepohonan
Berdasarkan hasil diskusi bahwa kita bisa mengurangi penebangan illegal.
2.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum Ancaman Kepunahan Biodiversitas mengenai
orangutan dapat diganti dengan komodo yang berada di pulau Komodo.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(a)