Anda di halaman 1dari 14

BULU BABI (Diadema sp)

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan Air
Perikanan C / Kelompok 5 dan 6
MAULANA RANANTIKA HABIBIE
ISHMAH MARDIYYAH ISKANDAR
SANGGA PERMANA
TRINUSA DINATA
SRI ASTUTI PRASETIA
BAGUS TRIWINARKO
USTMAN SIDIK M
MIRA ARISTAWIDYA
RESI PRASETYO H.
MOH. HEFFIQRI RIADY
DHEA ZERIA SANTIKA
ABDUL LATIEF
RIFQI RAMDANI
WANDRI WAHYUDI

230110150160
230110150163
230110150167
230110150188
230110150189
230110150192
230110150195
230110150196
230110150198
230110150201
230110150213
230110150227
230110150230
230110157002

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang "Bulu Babi" ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan Air. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.
Jatinangor, 2 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB
I

II

Halaman
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang.............................................................................1

1.2

Tujuan..........................................................................................1

PEMBAHASAN
2.1

Klasifikasi dan Morfologi Bulu Babi.............................................

2.2

Ekologi...........................................................................................

2.3

Sistem Pernafasan dan Eksresi......................................................

2.4

Sistem Osmoregulasi.....................................................................

2.5

Sistem Pencernaan.........................................................................

2.6

Sistem Otot....................................................................................

2.7

Sistem Syaraf.................................................................................

2.8

Sistem Organ Sensori.....................................................................

2.9

Sistem Endokrin.............................................................................

2.10 Sistem Peredarah Darah.................................................................


2.11 Sistem Reproduksi.........................................................................
2.12 Peranan dalam Ekosistem..............................................................
III

PENUTUP
3.1

Kesimpulan................................................................................15

3.2

Saran..........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bulu babi adalah salah satu jenis hewan yang termasuk dalam filum

echinodermata. Bila menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan
yang berduri mirip landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada
kesan menakutkan apalagi bulu babi ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik
durinya yang tajam, hewan ini sangat banyak bermanfaat bagi manusia.
Berbeda dengan bintang laut dan bintang ular, bulu babi (Echinoidea) tidak
mempunyai lengan. Tubuh bulu babi umumnya berbentuk agak bulat. Mulut bulu
babi terletak dibawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi duri-duri.
1.2

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah mengenai Bulu Babi adalah sebagai

berikut:
Mengetahui dan memahami klasifikasi dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami morfologi dari bulu babi.
Mengetahui Mengetahui dan memahami sistem pernafasan dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem osmoregulasi dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem pencernaan dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem otot dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem syaraf dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem organ sensori dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem endokrin dari bulu babi.
Mengetahui dan memahami sistem reproduksi dari bulu babi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Bulu Babi


a) Klasifikasi
Klasifikasi bulu babi spesies Diadema setosum menurut Pratt (1935)
sebagai berikut:
Filum

: Echinodermata

Kelas

: Echinoidea

Subkelas

: Euchinoidea

Ordo

: Cidaroidea

Famili

: Diadematidae

Genus

: Diadema

Spesies

: Diadema setosum

Gambar 1. Bulu Babi (Diadema setosum)


b) Morfologi dan Anatomi
Bulu babi atau urchin adalah binatang kecil, berbentuk bulat, tidak
bertulang belakang, yang merupakan bagian dari kelas Echinoidea. Berbeda
dengan bintang laut dan bintang ular, bulu babi (Echinoidea) tidak mempunyai

lengan. Tubuh bulu babi umumnya berbentuk agak bulat. Mulut bulu babi
terletak di bawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi duri-duri.
Duri-duri terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat
digerakkan. Duri dan kaki tabungnya digunakan untuk bergerak merayap di
dasar laut. Mulut terletak di bawah menghadap ke dasar laut sedangkan
anusnya menghadap ke atas di puncak bulatan cangkang. Mulut dan gigi
merapat jadi satu, dilekatkan oleh suatu bagian dari kapur, membentuk struktur
yang dikenal sebagai lentera asistoteles. Salah satu jenis bulu babi yang sangat
umum dijumpai di Indonesia adalah Diadema setosum.
Bulu babi ditemukan seluruh samudra di dunia. Pergerakkan bulu babi
sangat pelan. Makanan bulu babi kebanyakan dari ganggang. Berang-Berang
Laut, Ikan belut Serigala, dan pemangsa lain merupakan predator bulu babi.
Bulu babi juga dipanen oleh manusia dan rusa kecil sebagai makan yang lezat.
Bulu babi mempunyai bentuk lima simetri (disebut pentamerisme) dan
pergerakkan dengan pertolongan ratusan kaki tabung yang kecil, transparan,
dan melekat. Pentamerous simetri tidak jelas nyata pada peristiwa kebetulan
tetapi mudah dilihat di kulit bulu babi kering atau test.
Tubuh bulu babi sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian oral, aboral,
dan bagian di antara oral dan aboral. Pada bagian tengah sisi aboral terdapat
sistem apikal dan pada bagian tengah sisi oral terdapat sistem peristomial.
Lempeng-lempeng ambulakral dan interambulakral berada diantara sistem
apikal dan sistem peristomial. Di tengah-tengah sistem apikal dan sistem
peristomial termasuk lubang anus yang dikelilingi oleh sejumlah keping anal
(periproct) termasuk diantaranya adalah keping-keping genital. Salah satu
diantara keping genital yang berukuran paling besar merupakan tempat
bermuaranya sistem pembuluh air (waste vascular system). Sistem ini menjadi
cirri khas Filum Echinodermata, berfungsi dalam pergerakan, makan, respirasi,
dan ekskresi. Sedangkan pada sistem peristomial terdapat pada selaput kulit
tempat menempelnya organ lentera aristoteles, yakni semacam rahang yang
berfungsi sebagai alat pemotong dan penghancur makanan. Organ ini juga

mampu memotong cangkang teritip, molusca ataupun jenis bulu babi lainnya.
Di sekitar mulut bulu babi beraturan kecuali ordo Cidaroidea terdapat lima
pasang insang yang kecil dan berdinding tipis.
Tubuh bulu babi memiliki satu rongga utama yang berisi lentera aristoteles
dan organ pencernaan. Lentera aristoteles terdiri dari lima buah gigi yang
disatukan oleh suatu substansi berkampur dan dikelilingi oleh otot pengulur
dan penarik. Otot ini berperan mengatur pergerakan gigi. Lentera aristoteles
berfungsi seperti mulut dan gigi yang bertugas mengambil, memotong dan
menghaluskan makanan, Esophagus, usus halus, usus besar dan anus tersusun
melingkari lentera aristoteles membentuk suatu sistem pencernaan.
Kebanyakan bulu babi, sentuhan cahaya menimbulkan gerakan dan reaksi.
Bulu babi tidak punya mata yang dapat melihat, kaki, atau alat bergerak, tetapi
dapat bergerak dengan bebas di atas permukaan atas pertolongan pelekatan
kaki tabungnya.
Bulu babi membangun spicules dari kristal yang tajam "tulang" itu yang
mendasari endoskeleton pada fase larval. Tulang belakang, dalam beberapa
jenis adalah panjang dan tajam, berfungsi untuk melindungi bulu babi dari
pemangsa. Tulang belakang dapat menimbulkan luka menyakitkan pada
manusia jika terinjak diatasnya, tetapi tidak berbahaya serius, dan tidak
dijelaskan bahwa tulang belakang sangat beracun (tidak sama dengan
pedicellariae antara tulang belakang, yang beracun).

Struktur Lentera Aristoteles

Gambar 2. Anatomi Bulu Babi (Diadema setosum)


Kaki tabung memiliki banyak fungsi, selain untuk bergerak, kaki tabung
juga digunakan sebagai indera peraba, organ respirasi dan tempat pengeluaran
air dari tubuh. Air masuk melalui madreporit menuju saluran batu dan keluar
melalui saluran pada kaki tabung.
Sistem peredaran darah dan ekskresi pada bulu babi tidak dijumpai. Sistem
syaraf dan reproduksi masih sederhana. Kelamin terpisah. Gonad melekat disisi
atas rongga tubuh. Sperma dan telur di lepas langsung ke perairan yang
selanjutnya terjadi pembuahan diluar tumbuh dengan bertemunya sel telur
(Ovum) dan sel kelamin jantan (Sperma).

2.2 Ekologi
Makanan Bulu babi sebagian besar adalah ganggang, tetapi dapat juga hidup
dengan cakupan luas dari hewan tak bertulang punggung seperti kupang, spons /
bunga-karang, bintang rapuh dan crinoids. Bulu babi adalah salah satu dari
makanan favorit berang-berang laut dan juga sumber nutrisi utama untuk ikan
belut serigala. Jika tidak dikendalikan, bulu babi akan merusak lingkungan yang
diciptakan oleh ahli biologi yang disebutsea urchin barren, tanpa macroalgae dan
asosiasi fauna.
Bulu babi adalah salah satu dari model organisme tradisional dalam
pengembangan biologi. Penggunaan bulu babi didalam konteks ini memulai dari
era 1800an, ketika pengembangan embrio dari bulu babi mudah diamati dengan
mikroskop. Bulu babi merupakan jenis pertama di mana sel sperma terbukti
berperan penting di dalam reproduksi oleh pembuahan sel telur.
2.3 Sistem Pernafasan dan Eksresi
Pernafasan bulu Babi menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini
dilindungi silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi penukaran oksigen dan
karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas
menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh akan diangut oleh amobacyte untuk selanjutnya dilepaskan keluar tubuh.
2.4 Sistem Osmoregulasi
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur
sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer
memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak
ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan
osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat
stabil (i.e. di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung
konstan.

2.5 Sistem Pencernaan


Tubuh bulu babi memiliki satu rongga utama yang berisi lentera aristoteles
dan organ pencernaan. Lentera aristoteles terdiri dari lima buah gigi yang
disatukan oleh suatu substansi berkampur dan dikelilingi oleh otot pengulur dan
penarik. Otot ini berperan mengatur pergerakan gigi. Lentera aristoteles berfungsi
seperti mulut dan gigi yang bertugas mengambil, memotong dan menghaluskan
makanan, Esophagus, usus halus, usus besar dan anus tersusun melingkari lentera
aristoteles membentuk suatu sistem pencernaan.
2.6 Sistem Otot
Lentera aristoteles terdiri dari lima buah gigi yang disatukan oleh suatu
substansi berkampur dan dikelilingi oleh otot pengulur dan penarik. Otot ini
berperan mengatur pergerakan gigi (Sugiarto & Supardi1995).
2.7 Sistem Syaraf
Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin yang mengelilingi kerongkongan.
2.8 Sistem Organ Sensori
Pada kebanyakan bulu babi, sentuhan cahaya menimbulkan gerakan dan
reaksi yang dapat terlihat dari tulang belakang, yang memusat ke arah titik yang
disentuh. Bulu babi tidak punya mata yang dapat melihat, kaki, atau alat bergerak,
tetapi dapat bergerak dengan bebas di atas permukaan atas pertolongan pelekatan
kaki tabungnya, bekerja bersama dengan tulang belakang.
Bulu babi membangun spicules, dari kristal yang tajam "tulang" itu yang
mendasari endoskeleton pada fase larval. Tulang belakang, dalam beberapa jenis
adalah panjang dan tajam, berfungsi untuk melindungi bulu babi dari pemangsa.
Tulang belakang dapat menimbulkan luka menyakitkan pada manusia jika terinjak
diatasnya, tetapi tidak berbahaya serius, dan tidak dijelaskan bahwa tulang
belakang sangat beracun (tidak sama dengan pedicellariae antara tulang belakang,
yang beracun).

2.9 Sistem Endokrin


Echinodermata merupakan filum yang unik, dari sekitar 6000 spesies hidup,
tanpa hubungan yang jelas dengan filum lain. Mereka secara radial berbentuk
simetris, dengan kerangka internal calcareous dan sistem vaskular air. Kelas yang
paling dikenal terdiri dari bintang laut (Asteroidea), bintang-rapuh (Ophiuroidea),
bulu babi (Echinoidea) dan teripang (Holothuroidea). Echinodermata tidak
memiliki sistem kelenjar endokrin yang berkembang baik, tetapi interaksi kimia
kompleks termediasi dapat terjadi antara sel. Kontrol hormon pemijahan dan
pematangan pada bintang laut telah menerima banyak perhatian dan terdapat bukti
bahwa pemijahan pada bulu babi juga mungkin dikendalikan oleh hormon.
Sebuah perbedaan yang paling menonjol dengan kelompok invertebrata lain
adalah bukti kuat bahwa vertebrata jenis steroid memainkan peran penting dalam
pengendalian dan koordinasi sejumlah fungsi dalam echinodermata.
Sistem hormon-hormon sederhana pada Echinodermata antara lain :

Gonad-Stimulating Substance (GSS) dihasilkan oleh syaraf radial


Maturating-Inducing Substance (MIS) disintesis oleh sel-sel folikel ovary
Gonad- Inhibiting Substance (GIS) yang dibentuk oleh syaraf radial.

2.10 Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.
Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan
dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
2.11 Sistem Reproduksi
Pada umumnya bulu babi berkelamin terpisah, dimana jantan dan betina
merupakan

individu-individu

tersendiri

(gonochorik/dioecious).

Spesies

gonochorik secara khusus memiliki rasio seks sendiri dan jarang bersifat
hemafrodit. Munculnya hemafrodoitisme pada Tripneustes gratilla adalah 1 dari
550 individu. Pembuahan bulu babi terjadi secara eksternal, dimana sel telur dan
sel sperma dilepas ke dalam air laut di sekitarnya (Sugiarto dan Supardi 1995
dalam Ratna 2002). Gonad jantan dan betina pada bulu babi juga sulit dibedakan

tanpa menggunakan mikroskop. Secara kasar hanya warna yang digunakan untuk
membedakan gonad. Misalnya pada bulu babi Paracentrotus lividus, gonad jantan
berwarna kuning sedangkan betina berwarna oranye.
Pada pembuahan eksternal, bulu babi betina melepaskan beberapa juta telur
kecil yang dibungkus cairan gel pada waktu yang sama. Telur atau sperma
dilepaskan melalui lima gonopores. Perkembangan larva kecil (disebut pluteus,
mempunyai bilateral simetri) berenang di laut dan seperti komponen zooplankton.
Setelah beberapa bulan bulu babi muda terbentuk. Waktu dari pembuahan sampai
usia dewasa reproduktif adalah dari 2 sampai 5 tahun.
2.12 Peranan Bulu Babi dalam Ekosistem Lingkungan
Selain pemanfaatannya sebagai bahan pangan, biota ini juga sangat berperan
dalam kesetimbangan ekosistem habitatnya. Seperti peran bulu babi bagi terumbu
karang diantaranya yaitu, peningkatan jumlah populasi jenis ini mengakibatkan
kematian larva atau karang muda. Namun, bila populasinya turun (absence
grazing) karang akan ditumbuhi oleh alga yang dapat berakibat pada kematian
karang dewasa dan tidak adanya tempat bagi larva karang (www.terangi.or.id.)
Kematian massal bulu babi pernah terjadi pada tahun 1983-1984 di Pasifik
Barat, yang dimulai dari Panama di awal Januari 1983 yang menyebar ke Karibia,
Teluk Meksiko, Bahama, Bermuda dengan tingkat kematian mencapai 93-100%.
Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, namun diduga terinfeksi bakteri.
Dampak kematian bulu babi ini menyebabkan biomassa alga meningkat, karena
makanan utama bulu babi adalah alga coklat, alga hijau dan lamun. Wilayah
perairan St. Croix mengalami peningkatan biomassa alga yang pesat hingga 400500%, hanya berselang 5 hari setelah kematian bulu babi (www.terangi.or.id).

BAB III
PENUTUP

3.1 Penutup
Bulu babi atau urchin adalah binatang kecil, berbentuk bulat, bertulang
belakang, yang merupakan bagian dari kelas Echinoidea.bulu babi (Echinoidea)
tidak mempunyai lengan. Tubuh bulu babi umumnya berbentuk agak bulat.Mulut
bulu babi terletak dibawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi duri-duri.
Tubuh bulu babi memiliki satu rongga utama yang berisi lentera aristoteles
dan organ pencernaan.Sistem peredaran darah dan ekskresi pada bulu babi tidak
dijumpai.Sistem syaraf dan reproduksi masih sederhana.Kelamin terpisah.Gonad
melekat disisi atas rongga tubuh. Sperma dan telur di lepas langsung ke perairan
yang selanjutnya terjadi pembuahan diluar tumbuh dengan bertemunya sel telur
(Ovum)dan sel kelamin jantan (Sperma).

10

DAFTAR PUSTAKA

Nontji A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan


Pratt H S. 1935. A Manual of The Common Invertebrates Animals. McGraw Hill.
Company Inc : New York
http://dokumen.tips/documents/makalah-bulu-babidoc.html
http://dokumen.tips/documents/bulu-babi-makalah.html
http://www.belajarbiologi.com/2014/05/morfologi-bulu-babi-echinoidea.html
http://www.oceandivingclub.com/bulu-babi-diadema.html

11

Anda mungkin juga menyukai