Anda di halaman 1dari 63

MAKALAH INDIVIDU

“BELUT LISTRIK”

(disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Fisika Dasar dengan dosen pengampu Drs.

Partono M.Pd.)

Disusun oleh

Nama : Dwi yulistiasari

NPM : 14320008

Prodi : Pendidikan Biologi(A)

Semester : 1 (satu)

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-

nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .Dalam

makalah ini kami membahas materi tentang BELUT LISTRIK.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak

untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama megerjakan makalah ini .Oleh
karena itu ,saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini .

Saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan yang mendasar pada makalah ini

.oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat

membangun makalah ini.kritik yang konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya .

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Metro ,20 Desember 2014

penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Belut Listrik ................................................................................................. 3

B. Pengertian Tegangan Listrik ..................................................................... 4

C. Cara Belut Menghasilkan Listrik ............................................................. 6

D. Sinyal Listrik Pada Ikan ............................................................................. 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kehidupan di bumi ini pasti memiliki keterkaitan antar hal yang satu dengan hal yang

lainnya. Allah menciptakan makhluk hidup secara berpasangan, setiap yang diciptakan-Nya selalu

memiliki hubungan masing-masing. Seperti ilmu, di bumi ini setiap ilmu selalu memiliki keterkaitan
antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, sehingga nantinya akan membentuk suatu hal yang

baru dan lebih bermanfaat. Salah satunya adalah hubungan antara ilmu fisika dengan ilmu biologi.

Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada.

Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika. Biofisika mempelajari tentang

bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis. Fisika merupakan

ilmu yang memahami tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut. Biologi mempelajari

tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara keduanya memberikan

sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan alam. Dan penggabungan

ilmu tersebut biasanya disebut dengan biofisika.

Biofisika adalah studi interdisipliner tentang fenomena dan problem-problem biologis dengan

menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika. Biofisika bergantung pada teknik-teknik yang

berasal dari ilmu fisika tetapi difokuskan pada problem-problem biologis. Dalam kehidupan sehari-

hari makhluk hidup baik yang hidup di darat, udara, maupun laut, selalu berinteraksi dan memiliki

kelebihan masing-masing.

Seperti pada ikan belut, ikan belut yang termasuk kedalam ruang lingkup biologi ternyata juga

memiliki kelebihan yang ada pada dirinya yaitu dengan adanya fenomena fisika di dalam tubuh belut

tersebut, yaitu pada tubuh belut menyimpan sumber tegangan atau memiliki sinyal listrik.

Oleh karena itu di dalam makalah ini saya akan memaparkan proses terjadinya listrik di dalam

tubuh belut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian belut listrik?

2. Apa pengertian tegangan listrik?

3. Bagaimana cara belut menghasilkan listrik?


4. Bagaimanakah sinyal listrik pada ikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah fisika dasar.

2. Untuk mengetahui tentang belut.

3. Untuk mengetahui tentang tegangan listrik.

4. Untuk mengetahui proses terjadinya listrik di dalam tubuh belut.

5. Untuk mengetahui sinyal listrik pada ikan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Belut Listrik

Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ikan kecil, cacing,

krustasea. Ia aktif di malam hari. Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu

hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini mampu menyerap

oksigen bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan

menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut diketahui dapat menyintas

(survive) musim dingin dengan suhu sangat rendah.

Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya

bagi lingkungan yang bukan habitatnya. Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang banyak

dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk

tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya

kecoklatan hingga kelabu. Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan telur-telurnya pada

busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam

perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan.

Sidat listrik atau belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat

menghasilkan aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut

sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya. Belut

listrik biasa ditemukan di sungai Amazon dan sungai Orinoko serta daerah-daerah disekitarnya. Ia

bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran

rata-ratanya adalah 1 m.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Gynotiformes

Familia : Electrophoridae

Genus : Electrophorus

Spesies : E. Electricus

B. Pengertian Tegangan Listrik

Tegangan adalah suatu perbedaan potensial yaitu perbedaan jumlah elektron yang berada dalam

suatu materi. Di satu sisi materi terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain

terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang

mempengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, materi tersebut menjadi bertegangan listrik.

Besarnya efek dari aliran listrik tersebut tergantung dari besarnya perbedaan elektron yang

terkumpul di suatu materi (beda potensial).

Tegangan juga dapat didefiniskan sebagai energy yang dibutuhkan untuk memindahkan satu

muatan listrik (sebesar 1 Coulomb) dari sebuah kutub ke kutub lainnya yang berbeda potensial.

Dengan kata lain tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian

listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.

Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya

aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tegangan dapat dikategorikan menjadi : (sesuai

dengan perbedaan potensial listriknya)

1. Ekstra Rendah

2. Rendah

3. Tinggi
4. Ekstra tinggi Singkatnya, tegangan adalah energi per satuan muatan. Simbol tegangan adalah v

atau V.

Dalam Satuan SI, satuan untuk tegangan adalah volt (V) . Nilai untuk 1 volt adalah sama dengan

1 J/C. Alasan pemberian nama ini adalah untuk menghormati seorang penemu baterai listrik, seorang

ilmuwan yang terkenal yang bernama Alessandro Guiseppe Antonio Anastasio Volta. Selain itu, satuan

ini berasal dari penggunaan definisi tegangan dalam bahasa Inggris yaitu voltage, V =dw/dq.

Arus listrik dapat didefinisikan sebagai muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Arus

dapat dikatakan juga sebagai muatan yang bergerak atau muatan dengan kecepatan yang besarnya

berubah terhadap waktu. Arah bergerak arus listrik searah dengan muatan positif (proton) dan

berlawanan dengan arah muatan negative (electron). Ketika terjadi perbedaan potensial, akan terjadi

dengan pergerakan muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah. Untuk muatan negative,

pergerakan terjadi dari potensial rendah ke potensial tinggi. Hal inilah yang disebut dengan arus

listrik.

Secara matematis arus didefinisikan : i=dq/dt.

C. Cara Belut Menghasilkan Listrik

Tak hanya manusia yang terdapat listrik namun hewan pun bisa malah hewan dapat

menghasilkan listrik .listrik yang di hasilkan oleh hewan air listrik yangdi hasilkan hewan air

tersebut biasanya di gunakan untuk melindungi dirinya atau untuk membunuh musunya(sebagai alat

pelindung diri).listrik ini dihasilkan oleh mereka mengirim gelombang kejut dan elombang tesebut

membuat untuk melawan musuhnya, listrik yang di hasilkan 2-3 volt dan listrik itu berguna sebagai :

1. Panca Indra
2. Untuk menyebarkan sinyal peringatan.

3. untuk mengetahui jenis kelamin ikan lainnya.

ikan yang dapat menghasilkan listrik yaitu:

1. Belut Listrik

2. Ikan sembilang listrik

3. Ikan torpedo

4. Ikan pari listrik

Pada tubuh ikan terdapat 2/3 titik listrik biasanya titik tersebut berjumlah 5000-6000 titik dan

dapat menghasilkan 500-650 voltper 2 A dan dapat menyalakan TV biasa.

Pembangkit listrik yang ideal seharusnya dapat memenuhi 3 syarat, yaitu

tidak menimbulkan polusi, sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan dapat dibangun

dengan teknologi sederhana. Oleh karena itu, bisa

mengembangkan konsep pengembangan energi listrik ysng dihailkan oleh belut

listrik. Electrophorus electricus, lebih dikenal sebagai belut listrik, menempati bagian timur laut

Amerika Selatan, termasuk Guyana s dan Sungai Orinoco Amazon, sedangkan di wilayah Indonesia

banyak ditemukan dipesisir Pantai Kepulaun Seribu, Pangandaran dan lau-laut dalam

Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat

menghasilkan daya listrik yang sangat kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan

ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting. Bentuk organ

listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di

bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang

sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya, pada ikan torpedo terdapat
140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah

seluruh piringan sampai setengah juta.

Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-

otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera

bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan

listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan

torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik yang memiliki nama ilmiah electrophorus electricus .

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang

listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan

berbahaya, karena air laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan terhadap arus

listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang

menghasilkan sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan

sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri.

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem indera

dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut. Ikan ini

menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui
ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan

medan listrik di sekitarnya. Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini

mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut.

Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan

pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika

kerumitan radar yang digunakan oleh manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan

dalam tubuh ikan seperti ini akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah

terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal.

Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah. Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar,

tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar

600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt). Ujung ekor bertindak sebagai kutub

positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif.

Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat

tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar. Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan

tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik

akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada

tubuh musuh atau mangsanya itu.


Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini, akan mengalir

dan membunuh mereka. Namun, hewan lain tidak terganggu, karena mereka tidak bersentuhan

langsung dengan ekor dan kepala belut.

D. Sinyal Listrik pada Ikan

1. Penerima (Reseptor) untuk Tujuan Khusus

Dalam tubuh ikan-ikan ini terdapat beragam tipe penerima (reseptor). Reseptor kantung

(ampullary) memeriksa sinyal listrik berfrekuensi rendah yang dipancarkan oleh ikan lainnya yang

tengah berenang atau ulat (larva) serangga. Reseptor ini begitu peka sehingga dapat menentukan

medan magnetik bumi sekaligus mengumpulkan informasi mengenai buruan atau pun pemangsa.

Reseptor kantung tidak dapat mengindera sinyal berfrekuensi tinggi yang dipancarkan oleh ikan

ini. Ini disempurnakan oleh suatu reseptor tabung. Pengindera ini peka pada pelepasan muatan

listrik oleh ikan itu sendiri dan berguna sebagai peta lingkungannya. Dengan adanya sistem ini maka

ikan-ikan tersebut dapat berkomunikasi dan saling mengingatkan tentang adanya ancaman. Mereka

juga saling bertukar informasi mengenai jenis, usia, ukuran dan jenis kelamin.
2. Sinyal yang Menggambarkan Perbedaan Jenis Kelamin

Setiap jenis ikan listrik memiliki ciri sinyal yang berbeda-beda. Bahkan, bisa ada perbedaan antar

ikan dalam satu jenis. Walaupun demikian, bentuk umum tetap tak berubah. Beberapa perincian

saja yang khusus pada masing-masing ikan tersebut. Ketika ikan betina berenang melewati ikan

jantan maka ia akan langsung merasakannya dan langsung menanggapi.

3. Sinyal yang Menggambarkan Usia

Sinyal listrik juga membawa informasi mengenai usia ikan ini. Seekor ikan yang baru menetas

membawa tanda berbeda dengan yang dewasa. Sinyal ikan yang baru menetas mempertahankan ciri

itu hingga empat belas hari sejak kelahirannya, ketika mereka berubah dan menjadi seperti sinyal

sebagaimana yang dimiliki oleh ikan dewasa. Hal ini memainkan peranan amat penting dalam

mengatur hubungan yang rumit antara induknya yang jantan dan betina. Induknya yang jantan

akan mengenali bayinya dan sekaligus membawanya pulang untuk melindunginya.

4. Kegiatan Sehari-hari yang Disampaikan Melalui Sinyal

Ikan juga mampu menyampaikan informasi selain jenis kelamin dan usia. Pada semua jenis ikan

listrik, meningginya frekuensi menyebarkan pesan peringatan. Sebagai contoh, jenis Mormydae

biasanya menghantarkan sinyal listrik dengan frekuensi 10 Hz atau setara dengan 10 getaran per

detik yang dapat ditingkatkannya hingga 100-120 Hz. Mormydae yang diam memperingatkan lawan

akan sebuah serangan. Sikap ini menyerupai gerakan mengepalkan tangan sebelum bertarung.

Pada umumnya, peringatan ini cukup berpengaruh untuk menakuti lawan. Setelah bertarung,

pihak yang terluka menghentikan kegiatan listriknya dan tidak mengirimkan sinyal selama hampir

30 menit. Ikan yang menenangkan diri atau yang meninggalkan pertarungan biasanya juga tetap

tidak bergerak. Maksud di balik itu adalah untuk mempersulit lawan lainnya menemukan mereka.

Maksud lainnya juga untuk menghindari hantaman dari benda sekitarnya karena mereka menjadi

"buta" arus listrik karena kurangnya sinyal.

5. Sistem Khusus Anti Gangguan pada Sinyal


Gangguan merupakan sebuah akibat yang lumrah di sini. Namun, mereka telah diciptakan

dengan cara pertahanan alami yang mencegah terjadinya gangguan tersebut. Para ahli menamai

sistem ini "Tindakan Pencegahan terhadap Gangguan" atau disingkat dengan "JAR (Jamming

Avoidance Response)." Ketika sang ikan bertemu dengan ikan lain pada frekuensi yang sama, ia

mengubah frekuensinya. Dengan cara inilah gangguan dapat dicegah sedini mungkin, sehingga tidak

pernah berlanjut lagi. Semua ini menegaskan akan adanya suatu sistem yang sangat rumit pada ikan

listrik. Asal mula sistem ini tidak pernah dapat dijelaskan secara utuh dengan evolusi.

Seperti itu pulalah, Darwin dalam bukunya, The Origin of Species, mengakui tidak mungkinnya

menjelaskan makhluk dengan teorinya di satu bab yang judulnya "Difficulties of the Theory"

(Kelemahan-Kelemahan Teori). Semenjak Darwin, ikan listrik telah terbukti mempunyai sistem yang

jauh lebih rumit dibanding yang ia pikirkan. Jenis-jenis sinyal yang dipancarkan oleh ikan yang

berbeda:

Ikan yang memancarkan gelombang listrik berkomunikasi melalui gelombang ini. Anggota dari

satu jenis menggunakan sinyal yang serupa. Karena kehidupan mereka yang berkelompok, mereka

mengubah frekuensi untuk mencegah kebingungan, yang memungkinkan dibedakannya sinyal yang

serupa tapi tak sama.


Seekor ikan listrik dapat menentukan jenis kelamin ikan lainnya melalui sinyal.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sidat listrik atau belut listrik

(Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat (sampai 650

volt) untuk berburu dan membela diri. Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik

dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Sinyal listrik pada ikan memiliki fungsi

antara lain sebagai penerima (Reseptor) untuk tujuan khusus, sinyal yang menggambarkan perbedaan

jenis kelamin, sinyal yang menggambarkan usia, kegiatan sehari-hari yang disampaikan melalui sinyal,

sistem khusus anti gangguan pada sinyal.

DAFTAR PUSTAKA

Http://Azzahraku.Multiply.Com/Video/Item/34?&Show_Interstitial=1&U=%2fvideo%2fitem

Di akses pada 19 Desember 2014, 19:25 WIB.

Http://erabaru.net/iptek/55-iptek/6076-indera-keenam-ikan-listrik Listrik

Di akses pada 19 Desember 2014, 20:05 WIB.


Http://Bumi-Tuntungan.Blogspot.Com/2011/05/Cara-Belut-Listrik-Menghasilkan- Aliran.Html di akses

pada 12 Desember 2014, 16:51 WIB.

Http://Seputar-Listrik.Blogspot.Com/2011/02/Listrik-Pada-Makhluk-Hidup.Html di akses pada 12

Desember 2014, 16:59 WIB.

Http://Rollespalilingan.Blogspot.Com/2009/11/Pengertian-Biofisika-Di-Dalam-Anonim.Html diakses pada

14 Desember 2014, 23:42 WIB.

belut listrik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa adanya listrik kehidupan di bumi akan

terasa gelap, sepi, bahkan kehidupan akan sulit berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, pemanfaatan listrik

haruslah benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maksudnya ”yang penting matikan yang tidak

penting”.
Listrik dapat dihasilkan secara alami maupun buatan. Secara buatan, misalnya dengan memanfaatkan tenaga

air, angin, uap dan lain sebagainya. Sedangkan secara alami, penghasil listrik ini cukup sulit didapatkan,

misalnya yaitu dari buah-buahan seperti apel dan dari hewan seperti ikan listrik.

Salah satu penghasil listrik dari ikan listrik yaitu belut listrik. Belut ini dapat menghasilkan tegangan listrik

hingga 650 volt. Bisa dibayangkan mangsa-mangsanya akan segera terbunuh jika terkena sengatan belut listrik

ini.

Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh belut listrik haruslah dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Pemanfaatn ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meniru cara belut menghasilkan

tegangan tinggi dan diterapkan pada suatu alat. Sehingga alat tersebut dapat menghasilkan tegangan listrik

sebesar yang dihasilkan oleh belut listrik. Selain itu, pemanfaatan juga dapat dilakukan dengan mengambil

langsung sumber tegangan listrik dari belut itu sendiri. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan, karena belut

penghasil listrik berteganan tinggi ini hanya hidup pada tempat tertentu saja sesuai dengan habitatnya yaitu di

sekitar sungai Amazone Amerika Latin.

Dengan demikian, penulis merasa perlu untuk membuat suatu karya tulis untuk mengkaji lebih lanjut lagi

tentang belut penghasil listrik ini. Sehingga penulis menganngkat suatu judul ”Belut Listrik Penghasil Listrik

Bertegangan Tinggi”. Penulis berharap dengan penulisan ini akan memberi manfaat dan menambah

pengetahuan penulis dan para pembaca sekalian. Sehingga mendapatkan suatu ide yang bagus untuk

pemanfaatan belut listrik ini.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah :

1. Listrik sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan.

2. Sulitnya mendapatkan tegangan listrik secara alami.

3. Belut listrik merupakan salah satu jenis ikan listrik penghasil listrik bertegangan tinggi.
C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu hanya pada

point ketiga “Belut Listrik Merupakan Salah Satu Jenis Ikan Listrik sebagai Penghasil Listrik Bertegangan

Tinggi”

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan :

1. Bagaimanakah morfologi dan ciri-ciri belut listrik ?

2. Bagaimanakah fenomena belut listrik dapat mengatur besar arus dan tegangan yang dihasilkannya?

3. Apa saja dampak dari kejutan listrik yang dihasilkan oleh belut listrik ?

4. Bagaimanakah aplikasi yang didapatkan dari belut listrik tersebut ?

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana morfologi dan ciri-ciri belut listrik.

2. Mengetahui fenomena belut listrik mengatur besarnya arus dan tegangan yang dihasilkannya.

3. Mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari kejutan lisrik yang dihasilkan oleh belut listrik.

4. Mengetahui aplikasi yang bisa didapatkan dari belut listrik.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Listrik

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai

berikut:

 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan

penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik

mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai

elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir,

medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti

elektronik dan tenaga listrik.

Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan arus searah jika kita memegang

hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak

terkena setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.Arus listrik adalah banyaknya

muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar

listrik lainnya I = Q/t

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam

rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik

untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik V= I .R

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara

terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran,

sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.


Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak

berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian

adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah

rangkaian untuk menghambat lajunya arus.

B. Ikan Listrik

Sejak zaman prasejarah, telah dikenal spesies yang hidup di dalam air yang dapat menghasilkan medan listrik

yang sangat kuat. Pada zaman Romawi dilaporkan adanya pengobatan secara medis dengan menggunakan

sinar listrik yang besar dari torpedo nobiliana. Binatang laut ini sekarang diketahui dapat menghasilkan arus

listrik 50 Amper pada tegangan 60 volt. Adanya kelompok ikan listrik kuat ini berkaitan dengan Darwin,

karena pada saat itu spesies yang bertegangan listrik lebih rendah belum diketahui. Kehebatan pertahanan diri

dengan tenaga listrik dan mekanisme penyerangannya sudah banyak dipahammi oleh para ahli biologi pada

abad ke-19 yang memberanikan diri untuk menyentuh seekor ikan listrik kuat.

Sejak tahun 1945, telah disusun suatu kategori kedua yang dinamakan ikan listrik lemah. Pada awal

perkembangannya, tugas menentukan klasifikasi spesies tertentu ini menuruti peneliti yaitu dengan

menempatkan tangannya ke dalam air dekat binatang itu. Spesies yang tidak mengakibatkan rasa sakit (

mempunyai tegangan keluaran antara 0,1 sampai beberapa volt) akan ditempatkan dalam kelompok ikan listrik

lemah. Manfaat medan listrik lemah ini tetap menjadi pertanyaan sampai ditemukan bahwa spesies ini

menggunakan medan listrik untuk mendeteksi ketidaksamaan rataan konduktifitas listrik lingkungannya,

sehingga dapat menjelajah dan menemukan mangsanya walaupun dalam air yang agak keruh. Hipotesis

semacam itu memperkirakan mekanisme detector kemudian beberapa organ yang peka terhadap gradient

tegangan listrik sekitarnya telah ditemukan. Dalam hal ini tanpa ada perkembangan system reseptor lateral

atau bagian telinga ikan yang dapat mendeteksi kuat arus listrik, bukan tegangan.

Daftar ikan listrik

Nama Jenis pelepasan Habitat

Belut listrik Kuat (600 volt) sinyal lemah Air tawar Amerika Selatan

Sinar listrik Kuat (60 volt 1 KW) Lautan


Lele listrik Kuat (300 volt) Air tawar Afrika

Gymnarchus Lemah Air tawar Afrika

Mormyrids Lemah Air tawar Afrika

Belut gymnotit Lemah Air tawar Amerika Selatan

Ikan pisau Lemah Air tawar Amerika Selatan

Ikan peluncur Lemah Lautan

(biofisika,1988:83)

C. Pengenalan belut listrik

Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan

daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan

sel otot yang telah mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang

memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar.

Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap

susunannya. Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada

ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta. Prinsip kerja piringan listrik

ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif.

Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik.

Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya

listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut

listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut

mengandung garam membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini

bervariasi tergantung pada speciesnya.


Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan

sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera.

Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal

tersebut. kan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan

melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan

medan listrik di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui

ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus

menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada

medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan

radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi

jelas. (http://theo766hi.wordpress.com)
BAB III

PEMBAHASAN

A. Morfologi dan Ciri-Ciri Belut Listrik

Belut listrik merupakan salah satu spesies air tawar yang tidak hanya dapat dipandang dari sudut biologinya

saja, tapi dapat pula dipandang dari sudut fisisnya. Hal ini disebabkan karena ia dapat menghasilkan tegangan

listrik yang besar, krena ia memiliki organ-organ yang dapat menghasilkan sengatan listrik tersebut. Organ-

organ tersebut tersusun atas sel saraf dan sel otot yang terdapat di sepanjang tubuh belut tersebut.

Belut listrik merupakan salah satu hewan endemik dari wilayah neotropical yang meliputi Amerika Tengah,

Amerika Selatan dan sebagian besar meksiko.Tepatnya pada sungai Amazon dan sungai Orinoko dan di

daerah sekitarnya.

Belut listrik hampir 7/8 bagian tubuhnya merupakan ekor, dimana ia memiliki panjang tubuh hingga 2,5 meter

dan beratnya 20 Kg. Kulitnya berwarna cokelat gelap, dengan mata kecil dan bulat. Gambarnya dapat dilihat

sebagai berikut :
Belut ini termasuk pada ordo Gymnotiformes. Untuk belut yang masih muda, biasanya mereka memakan

serangga, tapi untuk belut yang sudah dewasa mereka biasanya memakan ikan-ikan kecil.

B. Fenomena Belut listrik

Belut listrik merupakan salah satu hewan yang spesial karena ia memiliki 3 bagian organ yang dapat

menghasilkan listrik. Organ tersebut adalah sebagai berikut :

1. Main organ, merupakan penghasil tegangan tinggi dan digunakan sebagai perlindungan diri dari ancaman

musuh.

2. Hunters organ, merupakan organ penghasil tegangan tinggi juga, dimana kegunaannya juga sama dengan

main organ yaitu sebagai perlindungan dari ancaman musuh.

3. Sachs organ, merupakan organ yang dapat menghasilkan pulsa tegangan rendah yang dipergunakan sebagai

alat komunikasi bagi sesama belut tersebut.

Pada ekor belut listrik terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan yang tersusun secara

vertikal dan horizontal. Jumlahnya hingga 5000 buah.Belut listrik menggunakan ujung ekornya sebagai kutup

positif baterai dan ujung kepala sabagai kutup negatifnya. Saat ia menangkap mangsanya kedua kutup ini akan

langsung bersentuhan dengan mangsanya tersebut. Hal ini dilakukan agar mangsanya lekas mati. Selain itu,

belut listrik ini juga dapat mengatur panel-panel listrik pada tubuhnya sendiri untuk dapat menghasilkan

tegangan listrik.

Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit. Elektrosit merupakan

salah satu organ listrik yang menerupai sel-sel otot yang terletak di akhir akson atau sel saraf yang dapat

dianalogikan seperti sel pada baterai. Berikut gambar rangkaian elektrosit terhubung dengan akson :
C. Dampak Kejutan Listrik Belut Listrik

Belut listrik merupakan salah satu hewan penghasil tegangan listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan belut

listrik ada yang bertegangan besar dan ada pula yang bertegangan kecil. Besar kecilnya tegangan yang

dihasilkan belut listrik tergantung kebutuhan dari belut itu sendiri.

Belut listrik akan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi jika ia menemui mangsanya. Hal ini berguna

untuk melindungi habitat belut listrik ini dari kepunahan karena habis dimakan mangsanya. Selian itu,

tegangan rendah dihasilkan belut listrik berfungsi untuk navigasi. Misalnya untuk saling bertukar informasi

antara sesama belut listrik tersebut, untuk mengetahui jenis kelaminnya, mengetahui usianya, untuk

penglihatan , dan lain sebagainya.


Dengan demikian dapat kita ketahui bagaimana saja dampak yang ditimbulkan dari sengatan listrik yang

dikeluarkan oleh belut listrik tersebut, yaitu :

1. Ia dapat membunuh mangsanya dengan cepat karena ia memiliki tegangan listrik yang cukup kuat.

2. Hewan lain yang berada disekitar belut listrik tidak akan terganggu selama mereka tidak bersentuhan

langsung dengan belut listrik tersebut.

3. Dengan dikeluarkannya sengatan listrik tersebut, antara sesama belut listrik dapat saling bertukar informasi,

jenis kelamin, usia, dan lain sebagainya.

D. Aplikasi Belut Listrik

Adapun aplikasi dari belut listrik yang dapat dimanfaatkan yaitu dari prinsip kerjanyanya yang dapat

menghasilkan tegangan listrik yang cukup kuat yaitu pada pengobatan terapi listrik dan sensor.

1. Terapi listrik

Terapi listrik dapat meningkatkan vitalis tubuh dan membantu menyembuhkan penyakit seperti darah tinggi,

diabetes, rematik, asam urat, kegemukan dan lain-lain. Arus listrik tersebut dapat dihasilkan melalui jari-jari

tangan seorang pengusaha terapi listrik.Terapi listrik ini serupa dengan akupuntur. Kalau akupuntur memakai

jarum, tapi terapi listrik memakai sentuhan jari yang mengeluarkan listrik, sama halnya dengan cara belut

listrik mengeluarkan tegangan yang tinggi dari dalam tubhnya.

Secara prinsip, terapi listrik merupakan pemindahan energi listrik ke dalam badan penderita dan dikeluarkan

melalui jari-jari untuk menyentuh simpul-simpol saraf dan mendorong aliran darah yang terhambat hingga

lancar. Sekali pengobatan terapi listrik biasanya memerlukan waktu selama 30 menit. Untuk terapi ini sekujur

tubuh pasien dipijat dengan tangan dialiri listrik. Dengan begitu darah beku akibat makanan atau aktivitas

yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung menjadi lancar.


2. Sensor

Sensor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk merubah besaran fisik menjadi besaran listrik

sehingga bisa dianalisa dengan rangkaian listrik.

Jenis sensor terbagi 2 yaitu :

1. Sensor fisika

2. Sensor kimia

Pada makalah ini akan dibahas mengenai sensor fisikanya saja. Sensor fisika merupakan sensor yang dapat

mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika.

Jenis sensor ini :

1. Sensor cahaya

Sensor yang cara kerjanya merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam

sensor cahaya adalah :

1. LDR

2. Foto dioda

3. Foto transistor

2. Sensor suara

Sensor suara merupakan sensor yang merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Komponen yang

termasuk dalam sensor suara yaitu mikrophone

3. Sensor percepatan
4. Sensor suhu

Sensor suhu merupakan sensor yang merubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk

pada sensor suhu yaitu :

1. NTC yaitu salah satu komponen elektronika dimana jika dikenai panas, tahanannya akan naik.

2. PTC yaitu komponen elektronika jika terkena panas, tahanannya akan turun.

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpukan :

1. Morfologi dan ciri belut listrik yaitu berkulit cokelat kehitaman dan memiliki piringan-piringan kecil yang

dapat menghasilkan tegangan listrik berkisar 650 volt. Habitatnya pada sungai Amazone, Orinoko Amerika

Selatan..
2. Fenomena belut listrik yaitu ia dapat menghasilkan listrik bertegangan tinggi ataupun bertegangan rendah

sesuai dengan kebutuhannya. Ekor merupakan kutup positif baterai sedangkan kepala merupakan kutup

negatif baterai.

3. Dampak yang ditimbulkan dari sengatan belut listrik tidak terlalu berbahaya, hal ini disebabkan hewan-

hewan disekitar belut listrik tersebut tidak bersentuhan langsung dengan belut listrik, sehingga tidak akan

menggangggu habitat hewan lain sekitarnya.

4. Aplikasi belut listrik dapat digunakan untuk terapi listrik dan sensor.
DAFTAR PUSTAKA

----.1988.Biofisika.

----. Situs http://geografi-geografi.blogspot.com/ diakses 1 Mei 2009.

---.Situs http://id.wikipedia.org/wiki/Belut_listrik diakses 1 Mei 2009.

---.http://www.wildanimalsonline.com/fish/electriceel.php. diakses tanggal 1 Mei 2009.

---. Situs http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.

---.Situs http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects2001/riis/electriceels6.diakses1Mei 2009.

---.Situs http://blogs.zdnet.com/emergingtech/.diakses 1 Mei 2009.

---.Situshttp://encarta.msn.com/encyclopedia_761553651/electric_fish.htm.Diakses 1 l

Mei 2009

---.Situshttp://tahrcountry.blogspot.com/2008/10/electric-eels-study-inspires-invention. l

diakses 1 Mei 2009.


Dalam pertanian, budi daya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan

pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya. Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti

dari usaha tani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat dan memberi

hasil".[1]

Usaha budi daya tanaman mengandalkan penggunaan tanah atau media lainnya di suatu lahan untuk

membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya yang bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji,

buah/bulir, daun, bunga, batang, tunas, serta semua bagian lain yang bernilai ekonomi. Kegiatan budi daya

tanaman yang dilakukan dengan media tanah dikenal pula sebagai bercocok tanam (bahasa Belanda:

akkerbouw). Termasuk dalam "tanaman" di sini adalah gulma laut serta sejumlah fungi penghasil jamur

pangan.

Budi daya hewan (husbandry) melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau bibit/benih

(termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu selama beberapa waktu untuk

kemudian dijual, disembelih untuk dimanfaatkan daging serta bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau

diperah susunya (pada peternakan susu). Proses pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari

budi daya sendiri tetapi masih dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak itu. Budi daya hewan

dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.

Budi daya hewan menurut Peraturan presiden Republik Indonesia No 48 ahun 2013 Tentang Budi Daya

Hewan Peliharaan adalah "usaha yang dilakukan di suatu tempat tertentu pada suatu kawasan budi daya secara

berkesinambungan untuk hewan peliharaan dan produk hewan".[2]

Pembudidayaan ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan

adalah "kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam

lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,

menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/ atau mengawetkannya."[3]


Ada pula hewan yang melakukan budi daya, yaitu beberapa jenis semut dan rayap. Rayap dan semut

memelihara beberapa jenis fungi sebagai bahan pakan bagi larvanya. Semut juga diketahui "menernakkan"

kutu daun (aphid) untuk mengambil cairan yang dikeluarkan kutu yang dipeliharanya.[4]

Budidaya :Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan untuk memproduksi

sesuatu dibawah kondisi buatan

Budidaya adalah suatu tindakan dimana menjaga, memelihara dan mengembangakan sesuatu yang dinyatakan

hampir punah.

Budidaya adalah kegiatan memelihara binatang/tanaman mulai dari pembenihan sampai

pemungutan/pemanenan hasil

ungai Amazon dan Orinoco menjadi rumah bagi salah satu spesies luar biasa, yakni belut listrik. Hewan

dengan nama Latin Electrophorus electricus ini mampu menghasilkan listrik hingga 600 volt.

Nama electrophorus diambil dari bahasa Yunani yang berarti sang pembawa listrik (electron= listrik,

dan pherein = membawa).

Belut listrik memiliki tubuh yang memanjang dengan bentuk silinder yang sekilas mirip ular. Panjangnya

dapat mencapai 2,5 m dengan berat sekitar 20 kg. Warna tubuhnya abu-abu gelap kecoklatan pada bagian

dorsal dan warna kuning atau oranye pada bagian ventral-anterior. Kemampuan hewan ini dalam

menghasilkan listrik (bioelektrogenesis) berasal dari tiga organ abdominal, yakni organ utama (Main organ),

organ Hunter, dan organ Sachs. Ketiga organ ini mampu membuat dua jenis listrik, yakni listrik bervoltase

tinggi dan bervoltase rendah. Ketiga organ ini terdiri dari sel yang terdiferensiasi dari sel otot, yakni sel

elektrosit. Bentuk sel elektrosit ini mirip dengan bentuk compact disk. Sel elektrosit tersebut memiliki ion
kalium berkonsentrasi tinggi di dalam sel dan ion natrium yang berkonsentrasi rendah di luar sel. Membran

sel elektrosit bersifatpermeable terhadap ion kalium tetapi tidak pada ion natrium.

Gambar 2. Sel elektrosit dalam keadaan normal

Gambar 3. Sel elktrosit ketika terjadinya proses perpindahan ion

Mekanisme terjadinya perpindahan elektron sehingga dapat terjadinya beda potensial dalam sel jika ditinjau

dari segi biokimia dapat dijelaskan sebagai berikut. Asetilkolin yang merupakan neurotransmitter, dapat

mengaktifkan sel elektrosit. Asetilkolin ini disekresikan melalui sinaps dari sel saraf pada salah satu sisi sel

elektrosit, yang mengakibatkan terbukanya saluran ion pada sisi tersebut. Ion natrium akan dengan mudah

masuk sel secara cepat melalui saluran ini. Akibatnya, keseimbangan potensial sel akan berubah. Untuk

menyeimbangkan kembali kondisi sel, ion kalium akan keluar sel melalui sisi lain dari sel elektrosit. Proses

perpindahan ion natrium ke dalam sel tidak bisa terjadi begitu saja. Karena hal tersebut melawan gradien

konsentrasi, maka proses perpindahan terjadi secara transport aktif. Perpindahan ion ke natrium ke dalam sel

secara transport aktiftersebut memerlukan energi yang berasal dari ATP. Dan setiap ATP yang terlibat itu

menggunakan sekitar tiga elektron dalam proses transfer elektron.

Belut listrik memiliki kemampuan untuk menyingkronkan sel elektrosit sehingga dapat aktif secara

bersamaan. Hal tersebut memungkinkan belut listrik dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar.Untuk

menemukan mangsa, organ Sachs akan mentransmisikan sinyal listrik lemah yang digunakan untuk
menentukan lokasi dan arah mangsa. Saat mangsa telah ditemukan, belut listrik akan menggunakan organ

listrik yang lebih besar, yakni organ utama dan organ Hunter, untuk menyengat mangsanya

Belut listrik memiliki sel ‘baterai’ yang berjajar di sepanjang tubuhnya. Ujung ekor bertindak sebagai kutub

positif ‘baterai’ dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Untuk mendeteksi sekitarnya, belut listrik

memancarkan medan listrik di sekitar tubuhnya, seperti tampak pada gambar di bawah.

Gambar 4. Menunjukkan perubahan medan listrik pada belut oleh obyek

Belut listrik dapat mengatur hubungan antara ‘baterai’ kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan

listrik kecil dan tegangan listrik besar. Berapakah besar arus yang mengalir pada mangsa dan pada

belut? Jika belut listrik memiliki 5000 ‘baterai’ yang tersusun seri setiap barisnya dengan total kurang lebih

140 baris yang tersusun paralel, serta nilai hambatan 0,25 Wdan tegangan baterai 0,15 Volt maka dapat

dituliskan:

Vbaris = 5000 x Vsel baterai = 5000 x 0,15 V = 750 V

Sedangkan Hambatannya,

Rbaris = 5000 x R sel baterai = 5000 x 0,25 W = 1250 W

Rangkaiannya dapat digambarkan sebagai berikut,

Gambar 5. Menunjukkan rangkaian sel ‘baterai’ dengan lingkungannya


Gambar 6. Menunjukkan rangkaian beserta arah arus yang mengalir

Arus yang melalui ikan (Ifish) akan berbeda dengan arus yang mengalir dalam sel ‘baterai’.

Ifish = 140 x I …1)

Selanjutnya dibuatkan loop (diambil satu loop),

Gambar 7. Menunjukkan sebuah loop yang dibuat dalam rangkaian

diperoleh,

-1250Ω I + 750V - 800Ω Ifish = 0 …2)

Maka dari persamaan 1) dan 2) diperoleh arus yang mengalir pada ikan dan arus yang mengalir dalam sel

‘baterai’.

I ≈ 6,2 x 10-3A dan Ifish ≈ 0,9A

Walaupun arus yang dihasilkan kecil, namun daya yang dihasilkan akan besar karena diakibatkan oleh

tegangan yang besar.

P = V. Ifish = 750 V. 0,9 A = 675 Watt

Belut listrik memiliki lapisan lemak tipis yang melindungi tubuhnya, sehingga ia menjadi kebal terhadap rasa

sakit dan dampak lain yang ditimbulkan oleh sengatan listrik.

Referensi : Berbagai sumber

Khairil Azhadi, Khoirul Anwar, Nadia Nur Imania, Nur Inayah Syar

Beberapa Hal Menarik Tentang Belut Listrik


Nama ilmiah dari belut listrik adalah Electrophorus electricus, namun

sebenarnya hewan ini bukanlah belut melainkan lebih dekat dengan ikan mas atau lele. Hewan air tawar ini

terkenal dengan kemampuannya menghasilkan aliran listrik yang kuat sampai 650 volt.

Belut listrik atau Sidat listrik biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko, Amerika Selatan, ia

bisa tumbuh hingga panjang 2,5 meter dan berat 20 kg.

Aliran listrik pada tubuh hewan ini digunakan untuk berburu mangsa atau melindungi diri dari serangan

predator. Belut listrik merupakan hewan karnivora, biasanya suka memangsa ikan, mamalia kecil, burung

kecil dan lain-lain.

Tubuh hewan ini mengandung organ listrik dengan 6.000 sel-sel khusus yang disebut electrocytesyang

menyimpan listrik seperti baterai kecil. Ketika sedang merasa terancam atau sedang berburu, sel-sel ini akan

melepaskan secara bersamaan, memancarkan aliran listrik dengan kekuatan 650 volt.

Sistem pernapasan pada hewan ini juga membutuhkan udara, terkadang hewan ini harus naik ke permukaan

untuk mengambil udara. Hewan ini juga memiliki penglihatan yang buruk, tapi bisa memancarkan muatan

tingkat rendah sekitar 10 volt, yang ia gunakan untuk menavigasi dan menemukan mangsanya.

Kematian seorang manusia akibat aliran listrik pada hewan ini sangatlah langka. Namun beberapa guncangan

dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan gagal jantung, dan bisa membuat seseorang tenggelam dan

akhirnya meninggal.

10:25
erita Seputar Belut Terbaru 2015 − Tak asing lagi bagi kita untuk mengenali binatang yang satu ini,

bentuknya panjang, licin dan tidak memiliki sisik seperti kebanyakan ikan-ikan lainnya. Hidup binatang ini

pun berbeda dengan ikan yang kebanyakan hidup berenang di dalam air, binatang ini hidup di dalam lumpur

dan banyak keluar di malam hari. Rasanya yang gurih dan penuh gizi membuat belut dan sidat tak hanya

diminati masyarakat di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Selain sebagai sumber protein yang dianggap

sebagai peningkat stamina, belut dan sidat juga diyakini dapat meningkatkan kesehatan dan kekenyalan kulit;

menormalkan tekanan darah; mencegah penyakit mata; menguatkan daya ingat serta membantu mencegah

hepatitis. Di luar negeri, sentra belut dan sidat terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan

Malaysia, sedangkan sentra belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Belut Hasil Panen

Ekspor belut Indonesia

Dalam perdagangan inter-nasional, belut dan sidat tidak dibedakan terutama dalam penggu-naan kode HS

(Harmonized System). Berdasarkan kode HS belut dan sidat terbagi menjadi 3 yaitu 0301920000 untuk belut

hidup; kode 0302660000 untuk belut segar; dan 0303760000 untuk belut beku. Sementara itu, untuk ekspor

belut Indonesia ditujukan ke beberapa negara seperti China, Hongkong, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea,

Thailand . Pada tahun 2008, volu-me ekspornya sekitar 2.676 ton, meningkat dibandingkan dengan tahun

2007 yang hanya 2.189 ton. Sementara itu, sampai akhir tahun 2009 ekspornya sekitar 4.744 ton meningkat

sekitar 77,2 % dibanding-kan tahun 2008. China menjadi produsen utama belut dan sidat yang memasok 70%
permintaan dunia. Produsen sidat lainnya selain Indonesia adalah Amerika, Kanada dan Thailand. Volume

ekspor belut dan sidat Indonesia pada tahun 2007-2009 sebagai berikut:

” JAKARTA SETIDAKNYA MEMBUTUHKAN 20 TON PER HARI, SEMENTARA UNTUK

MEMENUHI 150 INDUSTRI PENGOLAH BELUT SKALA RUMAH TANGGA,

YOGYAKARTA MEMBUTUHKAN SEBANYAK 30 TON PER HARI “

Tak asing lagi bagi kita untuk mengenali binatang yang satu ini, bentuknya panjang, licin dan tidak memiliki

sisik seperti kebanyakan ikan-ikan lainnya. Hidup binatang ini pun berbeda dengan ikan yang kebanyakan

hidup berenang di dalam air, binatang ini hidup di dalam lumpur dan banyak keluar di malam hari. Rasanya

yang gurih dan penuh gizi membuat belut dan sidat tak hanya diminati masyarakat di dalam negeri, tapi juga

luar negeri. Selain sebagai sumber protein yang dianggap sebagai peningkat stamina, belut dan sidat juga

diyakini dapat meningkatkan kesehatan dan kekenyalan kulit; menormalkan tekanan darah; mencegah

penyakit mata; menguatkan daya ingat serta membantu mencegah hepatitis. Di luar negeri, sentra belut dan

sidat terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia, sedangkan sentra belut di Indonesia

berada di daerah Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Ekspor belut Indonesia

Dalam perdagangan inter-nasional, belut dan sidat tidak dibedakan terutama dalam penggu-naan kode HS

(Harmonized System). Berdasarkan kode HS belut dan sidat terbagi menjadi 3 yaitu 0301920000 untuk belut

hidup; kode 0302660000 untuk belut segar; dan 0303760000 untuk belut beku. Sementara itu, untuk ekspor

belut Indonesia ditujukan ke beberapa negara seperti China, Hongkong, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea,

Thailand . Pada tahun 2008, volu-me ekspornya sekitar 2.676 ton, meningkat dibandingkan dengan tahun

2007 yang hanya 2.189 ton. Sementara itu, sampai akhir tahun 2009 ekspornya sekitar 4.744 ton meningkat

sekitar 77,2 % dibanding-kan tahun 2008. China menjadi produsen utama belut dan sidat yang memasok 70%

permintaan dunia. Produsen sidat lainnya selain Indonesia adalah Amerika, Kanada dan Thailand. Volume

ekspor belut dan sidat Indonesia pada tahun 2007-2009 sebagai berikut
Pasar dalam negeri seperti Jakarta membutuhkan 20 ton per hari sedangkan Yogyakarta membutuhkan

sebanyak 30 ton per hari untuk memenuhi 150 industri rumah tangga. Sementara itu, Kota Pekalongan

membutuhkan sekitar 100 kilogram belut sehari dan wilayah Pati membutuhkan 50 kg belut sehari. Di

Sumatera Barat, belut dipasarkan dalam keadaan hidup/ segar dan dalam bentuk kering, yang diperoleh dari

penangkapan di perairan umum. Sentra penangkapan belut di Sumatera Barat meliputi Kota Padang,

Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman. Untuk sentra

pengolahan belut dalam keadaan kering terdapat Kabupaten Tanah Datar dengan kebutuhan bahan baku

sekitar 150 kilogram per bulan; Kabupaten Agam kebutuhan 105 kg/ bulan; Kabupaten Lima Puluh Kota

kebutuhan bahan baku 105 kg/ bulan; Kabupaten Pasaman sekitar 75 kg / bulan; Kota Padang sekitar 75 kg

/bulan; Kabupaten Solok sekitar 75 kg/ bulan. Sementara itu, sentra pemasaran belut kering di Propinsi

Sumatera Barat terdapat di Kabupaten Bukit Tinggi yang di pasok dari sentra sentra pengolahan.

Kandungan Gizi Belut

Belut memiliki kandungan gizi yang cukup baik bagi kesehatan manusia yaitu sebagai sumber energi dan

sumber protein. Nilai energi belut 303 kkal/ 100 gr, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai energi telur dan

daging sapi yang hanya mencapai 162 kkal/100 gr dan 207 kkal/100gr. Sementara itu, kandungan protein belut

sekitar 18,4 g/100 gr, lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang hanya 12,8 gr/100 gr. Protein pada belut

juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas baik seperti Leusin dan isoleusin merupakan

asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan

nitrogen pada orang dewasa, selain itu juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot

Pengolahan Keripik Belut

Belut dapat diolah dalam berbagai bentuk makanan yang banyak diminati oleh masyarakat seperti, sate belut,

keripik belut, sambel belut dan lainnya. Salah satu pengolah belut yang cukup sukses di Kota Sleman adalah

Ibu Warty yang telah menekuni pengolahan keripik belut sejak tahun 2001. Dalam 1 minggu, usaha

pengolahan keripik belut ini mampu menghabiskan bahan baku sekitar 800-1000 kg. Bahan baku belut segar

dipasok dari wilayah Lumajang, Bojonegoro dan Malang. Harga pembelian belut dari pemasok sekitar Rp.

17.000,-/ kg. Dalam proses pengiriman biasanya terjadi penyusutan volume berat sekitar 50 kg. Menurutnya,
proses pengolahan keripik belut dimulai dari pembersihan belut dengan cara membuang kotorannya,

kemudian dilakukan pencucian serta perendaman belut sekitar 30 menit. Setelah perendaman belut ditiriskan

dan dicampur dengan adonan yang telah dibumbui dengan bawang putih, ketumbar, daun jeruk, garam, telur

dan kemiri. Setelah pencampuran adonan, belut digoreng sekitar 30 menit dan kemudian dilakukan

pengepakan.

Kemasan keripik belut terbagi menjadi 3 yaitu ukuran ¼ kg dengan harga Rp. 14.000,-; ukuran ½ kg dengan

harga Rp. 25.000,-; dan kemasan 1 kg dengan harga Rp. 50.000,-. Melalui merek dagang Citra rasa, keripik

belut telah dipasarkan ke beberapa wilayah sekitar pasar Godean Yogyakarta, Lampung, Bali, Magelang dan

Jakarta. Untuk meningkatkan penjualan keripik belut, Ibu Warty melakukan promosi usahanya dengan

mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta salah satunya adalah Pekan Raya Jakarta.

Rumah makan dengan menu belut selain dijadikan keripik, belut juga dijadikan sebagai menu utama di sebuah

rumah makan di Kabupaten Bantul yaitu sambel belut. Rumah makan sambel belut Pak Sabar, dalam satu

hari dapat menghabiskan sekitar 15-20 kg belut segar yang dipasok dari Klaten dan Kulon Progo. Pelanggan

rumah makan ini kebanyakan datang dari luar Kampung yaitu Kota Yogyakarta,Sleman, Magelang,

Tasikmalaya, bahkan Jakarta. Di warung “Pak Sabar”, sambal belutnya tampil beda, belut berukuran besar

goreng, diambil dagingnya kemudian dilumat dengan sambal kencur yang membuat rasanya menjadi lebih

gurih. Sisa-sisa bagian tulang/durinya digoreng dengan tepung sampai kering yang disebut rempeyek belut.

Kota Yogyakarta memang selalu menampilkan kejutan-kejutan menyenangkan bagi penggemar wisata

kuliner.

Sekedar sare pengetahuan umum ja gan, mungkin tapi ane bacanya artikel ini cukup menarik buat

dibaca berulang-ulang ini gan....


Pernah lihat belut listrik kan, belut itu bisa menghasilkan arus listrik yang sangat besar. Nah bagaimana belut

listrik bisa menghasilkan arus listrik dan seberapa besar arus listrik yang bisa dihasilkannya?

Bentuk tubuh belut listrik unik

Hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa

lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet

(seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif.

biomimetik sistem untuk menghasilkan listrik akan dimodelkan setelah sel-sel khusus dalam organ listrik

Electrophorus electricus, yang ditunjukkan di atas. Hewan-hewan ini memiliki tumpukan electrocytes khusus

(electroplax) masing-masing sangat sarat dengan pengangkutan ion mampu memberikan ~ 150mV dan pA 1
~, sehingga total kekuatan organ ~ 600W (~ ~ 600V dan 1A). Membran electrocyte berisi (minimal) Na / K

pompa, saluran Na, K saluran, saluran Cl, dan saluran Ca.

Belut listrik pembedahan dipimpin AlessandroVolta untuk eksperimen dengan sel galvanik terisolasi dari

tembaga dan seng untuk membentuk tumpukan volta (Volta 1800) - ia hubungkan dengan inventing baterai

DC berdasarkan pekerjaan ini. pemahaman kini electrocyte telah menunjukkan mereka adalah sel yang khusus

berasal dari sel-sel otot dan terdiri dari membran dikemas dengan saluran ion dan pompa ion - mereka

memiliki sedikit fungsi lain selain untuk menghasilkan listrik.

Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik

kecil dan tegangan listrik besar. Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil.

Tetapi ketika ketemu musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin

melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.

Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan

membunuh mereka. Hewan lain tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan

kepala belut.

[QUOTE=TS][ menurut agan & sist sekalian gmn klo pemerintah kita membudidayakan makhluk sejenis ini,

agar membantu mengatasi kelangkaan listrik si berbagai daerah di negara kita gmn gan?[/QUOTE]
Kekuasaan Tuhan memang besar adanya, menciptakan sebuah belut yang mempunyai aliran listrik. Berbagai

macam mahkluk diciptakan mempunyai kelebihannya masing-masing dari sifat yang wajar dan tak wajar.

Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan

daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan

sel otot yang telah mengalami perubahan penting.

Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu

di bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama

yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.

Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo

yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.

Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak

berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk

mengeluarkan daya listrik.


Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya

listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan

belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air

laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik

ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan

sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam

ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem indera dalam tubuh

ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.

Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui

ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan

listrik di sekitarnya.

Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak

dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya
radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada

medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan

radar yang digunakan oleh manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan

seperti ini akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat

baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat

banyak, lebih dari 5.000 buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet

(seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut

listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil

dan tegangan listrik besar.


Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan

musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan

ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.

Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan

membunuh mereka. Namun hewan lain tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan

ekor dan kepala belut.

Sumber :

sisikiridunia.blogspot.com

Budidaya belut bibit cara ternak dan mincing belut listrik yang benar

Written by admin. Posted in CARA CARA

Budidaya belut bibit cara ternak dan mincing belut listrik yang benar.

Permintaan akan belut yang berkualitas terus meningkat saat ini. Yang di maksud dengan belut berkualitas

adalah belut yeng gemuk dan banyak dagingnya. Belut adalah salah satu jenis binatang yang biasanya hidup
di sawah berlumpur. Karena hidup di dalam lumpur maka mengankapnya pun tidak mudah. Belut di konsumsi

secara luas di masyarakay. Banyak rumah makan yang secara khusus menyediakan olahan belun sebagai menu

utama. Pelangganyapun sangat banyak. Biasanya mereka adalah penlanggan setia yang akan datang lagi untuk

menikmati olahan belut. Ini yang membuaty permintaan pasar yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Untuk memenihi permintaan akan belut yang baik, banyak orang mulai berternak atau budidaya belut. Dalam

kesemapatan ini kita akan bahas tentang segala hal yang berhubungan dengan belut.

Budidaya belut di rumah

Bila biasanya anda mengkap belut dnegan cara memancing belut si sawah atau menggunakan strum listrik

anda sebenarnya bisa berternak belut di rumah. Degan beternak belut maka ana bisa menjalnya ke pasar

dengan jumlah besar dengan quantitas yang stabil. Ini jauh berbeda dengan andapatkan belut di alam liar.

Budidayua belut dengan menggunaan tong atau drum sagat popular saat. Budidaya belut menggunakan topng

pada dasarnya meniru habitat belut di alam liar. Hanya saja di sini tong di fungsikan sebagai tempat untuk

budidayanya. Caranya sangat mudah sediakan tong lalu di isi dengan tanah dari sawah. Tidak perlu repot repot

kartena tanah dari sawah tersebut adalah tana dimana belut bisanya tubuh da berkembang. Jadi di sini sangat

alami. Seteah tanah tersedia lalu asukan dal;am tong tadi. Bila semua sudah saip masukan benih belut. Belut

yang usdah di dalam tong perlu di kasih makan, cacahan keon atau binatang cecil lainya akan mebuat belut

tubuh dan gemuk. Pemberian makan di berikan sore menjelang malam hari. Untuk mendapatan bibi belut anda

bisa mebelinya di banyak sentra pembibitan belut.

Belut listrik

Belut listrik adalah belut yang hidup di sungai Amazon. Belut ini bila terdesak atau ingin menyerang

mangsanya dia akan mengeuarkan aliran listri sebesar 600 volt. Sebuah listrik yang besar yang bsa di hasilnkan

dari sekor belut.

Para pembaca yang buydiman, demikianlah ulasan kita hari ini yang membahas tentang Budidaya belut bibit

cara ternak dan mincing belut listrik yang benar. Semoga Tulsan saya tadi bisa menginspirasi anda untu mem
Misteri belut Listrik

Tanya:Salam kenal. Prof. Yo, kami sangat suka rubrik

"Fenomena" ini. Karena dengan membacanya kami dapat mengetahui fenomena alam yang sangat jarang

terpikirkan oleh kami. Pak Yo, singkat saja, saya ingin bertanya. Selama ini saya baru sebatas membaca

buku tentang belut listrik. Di acara televisi "Fear Factor" di RCTI sempat diperlihatkan peserta acara itu

mencoba menangkap belut listrik. Bagaimana belut listrik menghasilkan arus listrik? Berapa besar arus

yang dihasilkan? Mengapa hewan air lainnya tidak terganggu, bukankah air dapat berfungsi sebagai

konduktor? Terima kasih atas jawabannya. (Rizaldy, S.Pd., di …..)

Jawab: Bentuk tubuh belut listrik unik. Hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah

terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya

sangat banyak, lebih dari 5.000 buah. Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua

baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan

dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut

listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik

kecil dan tegangan listrik besar.

Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika ketemu musuh

atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya

yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu. Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan

oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Hewan lain tidak terganggu

karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.
Sidat listrik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

?Sidat listrik

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Superkelas: Osteichthyes

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Gymnotiformes

Famili: Gymnotidae

Genus: Electrophorus

Gill, 1864

Spesies: E. electricus

Nama binomial
Electrophorus electricus

(Linnaeus, 1766)

Sidat listrik atau belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan

aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk

anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.

Sidat listrik biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah di sekitarnya. Ia bisa

tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah

1 m.

Salah satu spesies ikan air tawar paling unik yang pernah dikenal oleh manusia adalah belut listrik. Sesuai

namanya, belut / sidat listrik (electric eel; Electrophorus electricus) memiliki kemampuan menghasilkan

listrik. Namun tidak sesuai namanya, belut listrik sebenarnya bukanlah belut walaupun bentuknya serupa.

Dalam tangga klasifikasi ilmiah, belus listrik dikategorikan sebagai sejenis ikan belati (knifefish), ordo

Gymnotiformes. Sebagai pembanding, belut termasuk dalam ordo Synbranchiformes, sementara sidat

termasuk dalam ordo Anguilliformes.

Sepintas, belut listrik memang memiliki penampilan yang serupa dengan belut / sidat. Tubuhnya berbentuk

panjang dengan kulit tanpa sisik yang berwarna cokelat di bagian atas & kuning di bagian bawah. Di belakang

kepalanya terdapat sepasang sirip dada yang kecil, sementara di bagian bawah tubuhnya terdapat sirip yang

memanjang hingga ujung ekor. Belut listrik berenang dengan cara menggetarkan sirip bawah tubuhnya seperti

gelombang. Panjang maksimal belut listrik adalah 2,5 m, sementara berat maksimalnya adalah 20 kg.
Kepala belut listrik. (Sumber)

Belut listrik hanya ditemukan di perairan tawar serta rawa Amerika Tengah & Selatan. Habitat favoritnya

adalah perairan berarus tenang yang dipenuhi lumpur. Sebagai akibat dari kondisi perairannya yang miskin

oksigen, belut listrik harus muncul ke permukaan air secara periodik untuk menghisap oksigen. Sekitar 80%

oksigen yang dikonsumsi oleh belut listrik didapat dengan cara ini. Di sisi lain, kondisi perairan belut listrik

yang berair keruh membantunya berkamuflase dari musuh ataupun mangsanya.

Hal paling menarik dari belut listrik tentunya adalah kemampuannya menghasilkan listrik. Belut listrik bisa

menghasilkan listrik karena memiliki organ listrik di sepanjang sisi tubuhnya. Listrik yang dihasilkan oleh

belut listrik bisa mencapai tegangan 650 volt. Namun karena belut listrik hanya bisa menghasilan listrik

bertegangan tinggi dalam rentang waktu sangat singkat, listrik yang dihasilkan belut dianggap tidak cukup

kuat untuk membunuh manusia walaupun tetap bisa mengakibatkan cedera serius bagi korbannya.

TUKANG SETRUM YANG KEBAPAKAN

Organ listrik belut terdiri dari sel-sel khusus bernama elektrosit (electrocyte) yang tersusun rapat, bertumpuk-

tumpuk, & bermuatan ion-ion listrik. Ketika menerima perintah dari otak, terjadi perubahan posisi ion dalam

organ listrik sehingga terciptalah aliran listrik. Bagian kepala belut listrik berfungsi sebagai kutub positif,

sementara bagian ujung ekornya bertindak sebagai kutub negatif. Ketika belut listrik ingin memeriksa

lingkungan sekitarnya dengan memakai gelombang listrik, belut listrik akan menghasilkan listrik bertegangan

rendah sambil berenang mundur.


Ilustrasi belut listrik yang menghasilkan

gelombang listrik untuk mendeteksi

benda-benda di sekitarnya. (Sumber)

Tujuan belut listrik menghasilkan listrik adalah untuk menangkap mangsa yang mencakup ikan-ikan kecil.

Caranya, belut listrik akan mendekati mangsanya secara perlahan. Lalu ketika mangsa dari belut listrik berada

di dekatnya, sang belut secara tiba-tiba akan mengaktifkan organ listriknya. Mangsa yang terkena sengatan

listrik akan pingsan seketika sehingga belut bisa memakan mangsanya tanpa perlu bersusah payah lagi. Selain

untuk berburu, belut listrik juga memanfaatkan listriknya untuk mempertahankan diri, mendeteksi benda-

benda di sekitarnya, & berkomunikasi dengan belut listrik lain.

Musim kawin belut listrik terjadi pada musim kemarau waktu setempat. Pejantan akan membuat sarang

dengan memakai air liurnya, lalu betina yang berukuran jauh lebih besar daripada pejantan akan menaruh

telur-telurnya ke dalam sarang tersebut sebelum kemudian dibuahi oleh pejantan. Jumlah telur yang bisa

dilepaskan belut betina sekali bertelur adalah 17.000 butir. Pejantan selanjutnya bertugas menjaga sarang

hingga telur-telur tersebut menetas menjadi larva belut.

Larva belut sudah bisa menghasilkan listrik ketika baru berukuran 1,5 cm. Namun baru pada ukuran 4 cm,

anak belut bisa menghasilkan listrik bertegangan tinggi. Anak belut awalnya hidup dengan memakan hewan-

hewan kecil yang tidak bertulang belakang (invertebrata). Ketika ukurannya sudah cukup besar, barulah sang

belut hidup dengan memakan ikan-ikan kecil dengan memanfaatkan kekuatan listriknya. Tidak diketahui usia

maksimal belut listrik di alam liar. Kalau dalam tangkapan, seekor belut listrik diketahui bisa hidup hingga

usia 22 tahun. - © Rep. Eusosialis Tawon


KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Gymnotiformes

Famili : Gymnotidae

Genus : Electrophorus

Spesies : Electrophorus electricus

REFERENSI

A-Z Animals - Electric Eel

Animal Diversity Web - Electrophorus electricus : Information

FishBase - Electrophorus electricus (Linnaeus, 1766)

Introduced Species Summary Project - Asian Swamp Eel (Monopterus Albus)

Masashi Kawasaki - What is an electric fish?

Mampu membuat seekor kuda jatuh pingsan

Sungai Amazon yang membentang sepanjang Amerika Selatan merupakan tempat berbagai macam ikan

sungai yang paling luar biasa yang pernah hidup di muka bumi. Di sungai ini hidup ikan pirarucu dan

madulelang sebagai ikan air tawar paling besar. Kemudian ada ikan candiru sebagai ikan paling licik dan

membahayakan, ikan piranha yang terkenal sebagai ikan paling ganas dan pemegang rekor ikan paling luar

biasa: belut bernama sidat listrik.


Belut atau sidat listrik (Electrophorus electricus), merupakan penghuni sungai Amazon dan sungai Orinoko

yang memiliki kekuatan listriknya mencapai 650 volt yang digunakannya untuk berburu mangsa dan membela

diri. Kejutan listrik yang dihasilkan oleh ikan ini cukup untuk membunuh seekor kuda dari jarak 2 meter. Cara

kerja penghasil listrik pada ikan ini dapat digunakan sangat cepat mencapai dua hingga tiga perseribu detik.

Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m dan berat 20 kg, walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 meter.

Kekuatan yang luar biasa pada makhluk ini merupakan suatu keajaiban mengagumkan tentang penciptaannya

itu sendiri. Sistem ini sangat rumit dan mutlak memerlukan pemanfaatan penuh yang dapat membawa

keuntungan bagi makhluk ini untuk mempertahankan diri.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan

sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera.

Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal

tersebut. Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan

melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan

medan listrik di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui

ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus

menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada

medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan

radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi

jelas.

Cara Kerja Listrik pada Sidat Listrik

Para ahli biologi berhasil mempelajarai berbagai fungsi pada setiap organ tubuh sidat listrik. Ada tiga organ

penghasil aliran listrik yang masing-masing memiliki perbedaan berfungsi. Organ terbesar ikan itu, –

katakanlah batarai utamanya—menghasilkan aliran tegangan tinggi. Organ ini mulai pada bagian ekor yang

bersambung dengan bagian kepala dan memancang kira-kira sampai dua pertiga tubuhnya, meruncing di
ujung. Organ tersebut berpasangan. Sel-sel listrik dalam organ itu tersusun berseri seperti baterai penampung

dalam kapal selam bertenaga listrik model lama. Apakah isi sel itu belumlah diketahui dengan jelas, tetapi

menurut perkiraan para ahli isinya adalah otot yang telah kehilangan jaringan pengerutnya, sehingga yang

tinggal hanyalah pusat lempengan ujung penggerak, yakni ujung sarah penghasil listrik yang dalam setiap otot

mengatur gerak otot.

Pada tempat meruncingnya organ besar itu, yaitu pada bagian belakang ekor, mulailah organ berpasangan

lain yang lebih kecil. Organ itu disebut Sachs dan melepaskan lecutan yang kekuatannya sekitar sepersepuluh

kekuatan organ besar tadi. Tetapi kalau lecutan utama yang dilepaskan dengan lebih kurang 10 rangsangan

sekaligus (atau 300 sampai 400 rangkaian per detik pada sidat yang kuat), berkas sachs mengirimkan

rangsangan tunggal dengan kecepatan 20 atau 30 kali per detik. Lecutan itu nampaknya berfungsi sebagai

semacam alat penentu lokasi, menggantikan fungsi mata yang sewaktu anak sidat meningkat dewasa menjadi

kabur dan tidak berguna, mungkin karena rusak akibat kejutan listrik yang berulang-ulang ditimbulkannya.

Organ listrik ketiga dinamakan organ Hunter. Terletak di sepanjang pangkal sirip dubur. Organ ini berbentuk

panjang, ramping, dan meliputi seluruh ekor. Lecutan listrik yang dihasilkan organ ini sangat lemah. (Tar,

Disarikan dari Alam dan Marga Satwa Amerika Selatan)

BELUT LISTRIK

Sidat listrik atau belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan

aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia

termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.Sidat listrik biasa ditemukan di
Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah di sekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m

(8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.

Anatomi

Belut listrik memiliki tubuh berbentuk bulat panjang sedangkan kepalanya pipih. Umumnya tubuh belut listrik

bagian atas berwarna hijau tua atau keabu-abuan, atau kecoklatan dan tubuh bagian bawah berwarna

kekuningan atau oranye. Belut listrik jantan dewasa memiliki lebih warna gelap pada perut. Belut listrik bisa

mencapai ukuran yang sangat besar, dengan panjang melebihi 2,5 meter dan berat mencapai 20 kg.Ikan ini

tidak memiliki sisik. Mulut nya berbentuk persegi, dan berada tepat di ujung moncong. Belut listrik tidak

mempunyai gigi. Matanya sangat kecil dibandingkan dengan ukuran kepalanya. Sirip dubur memanjang

hingga ke ujung ekor.

Habitat

Belut listrik hidup di sungai keruh dan genangan dari Amazon dan lembah sungai Orinoco Amerika Selatan.

Ikan ini banyak terdapat di sekitar di perairan Guatemala, Argentina dan pulau Karibia Trinidad. Belut listrik

menyukai tempat yang berlumpur dan berair tenang.

Menghasilkan Listrik

Ikan air tawar yang terkenal ini mendapatkan nama “belut listrik” dari muatan listrik besar yang dapat

dihasilkannya. Tubuh mereka berisi organ-organ listrik dengan sekitar 6.000 sel khusus yang disebut

“electrosit” yang menyimpan daya listrik seperti baterai kecil. Sel-sel listrik tersebut berada di sepanjang tubuh

belut listrik yang memberikan muatan positif di kepala dan muatan negatif di ekor. Semakin panjang

ukurannya maka semakin banyak sel-sel listrik yang dimilikinya.Ketika terancam atau menyerang mangsanya,

sel-sel ini akan melepaskan tegangan listrik secara bersamaan, memancarkan kejutan minimal 600 volt, jauh

lebih besar dari voltase listrik di rumah kita yang hanya 110 atau 220 volt.Belut listrik menggunakan tegangan

listrik untuk mendeteksi dan menyetrum mangsa atau musuhnya. Belut listrik juga menggunakan medan listrik

sebagai alat bantu navigasi dan untuk berinteraksi dengan sesama belut listrik di air yang keruh berlumpur.

Menghirup Udara Langsung dari Atmosfer


Belut listrik bernapas dengan menghirup udara atmosfer sehingga mereka harus sering naik ke permukaan air.

Ikan ini akan naik ke permukaan setiap 10 menit atau lebih. Hampir 80% dari oksigen yang digunakan oleh

ikan yang diambil dengan cara ini.

Bertahan Hidup Di Luar Air

Belut listrik dapat bernapas langsung di luar air. Meskipun sejatinya ia adalah termasuk ikan, hewan ini dapat

bertahan hidup di luar air selama beberapa jam sampai beberapa hari asalkan kulit mereka tetap lembab.

Karnivora

Belut listrik adalah predator, makanan utamanya adalah ikan lain yang lebih kecil, tetapi ia juga memangsa

amfibi dan bahkan burung-burung dan mamalia kecil. Belut listrik tidak memiliki gigi, sehingga ia hanya

mencari mangsa yang cukup kecil untuk ditelan secara utuh.Belut listrik merupakan hewan nokturnal.

Nokturnal artinya hewan yang aktif di malam hari. Belut listrik tidak bisa melihat dengan baik. Tubuh mereka

mengkompensasi pengelihatan yang buruk tersebut dengan memproduksi medan listrik tegangan rendah yang

membantu mereka untuk bermanuver di sungai dan danau yang gelap dan berlumpur. Medan listrik ini juga

membantu ikan ini berburu mangsa yang bersembunyi di air keruh.

Apakah Belut Listrik Berbahaya?

Sengatan listrik dari belut listrik seekor belut listrik diketahui dapat melumpuhkan seekor kuda atau buaya.

Namun demikian, belut listrik tidak agresif; ia akan menghasilkan kejutan listrik secara maksimal ketika

terkejut atau terganggu. Belut listrik muda menghasilkan voltase yang lebih kecil (sekitar 100 volt). Belut

listrik mampu mengendalikan besarnya tegangan listrik yang dihasilkan tergantung keperluan. Saat terganggu,

ia mampu menghasilkan guncangan ini listrik terputus-putus selama satu jam lebih secara terus menerus.

Kematian manusia akibat sengatan belut listrik sangat jarang terjadi. Namun, beberapa setruman belut listrik

dapat menyebabkan kegagalan pernapasan atau jantung, dan diketahui memang ada orang yang tenggelam di

perairan dangkal setelah terkena setruman hewan ini.

Reproduksi
Pada musim kemarau, belut listrik jantan akan membuat sarang dari air liurnya. Di sarang inilah belut listrik

betina akan meletakkan telurnya. Dalam satu sarang belut listrik betina akan bertelur mencapai ribuan telur.

Kehidupan di Alam

Belut listrik bukan hewan yang terancam punah, dan penangkapan di alam tidak dilarang. Belut listrik adalah

hewan yang mudah ditemui di habitatnya. Belut listrik dapat hidup sampai berumur 15 tahun di habitatnya.

Klasifikasi Ilmiah

Berikut klasifikasi ilmiah belut listrik:

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas Super: Osteichthyes

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Gymnotiformes

Famili: Gymnotidae

Genus: Electrophorus

Spesies: E. electricus

Nama binomial: Electrophorus electricus

Bagaimanakah Cara Belut Listrik Menghasilkan Aliran Listrik?

Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan

daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan

sel otot yang telah mengalami perubahan penting.Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang

memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar.

Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap

susunannya.
Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo

yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan

cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika

menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik.

Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya

listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.Pada umumnya semua spesies

ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup

di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam yang

membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung

pada spesiesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan

sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam

ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem indera dalam tubuh

ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.

Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui

ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan

listrik di sekitarnya.Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran,

daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan

medan ini seperti halnya radar.Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan

menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar

tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia masih kita kembangkan, penciptaan

mengagumkan dalam tubuh ikan seperti ini akan menjadi jelas.

Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat

baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat

banyak, lebih dari 5.000 buah.Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai
dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu

baterai yang hanya 1,5 volt).Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak

sebagai kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk

mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.

Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan

musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan

ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.Arus listrik sekitar 1 ampere yang

ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Namun hewan lain

tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.

Morfologi dan Anatomi Ikan Sidat

Selintas sidat mirip dengan belut. Tubuhnya bulat dan panjang, warnanya juga sama yaitu kuning, abu-abu,

cokelat, dan terkadang hitam. Namun bila diperhatikan, ikan ini berbeda dengan belut, yaitu adanya sirip dada

(pectoral fin) di belakang kepalanya (meski ada beberapa jenis tidak memiliki sirip ini); sirip punggung (dorsal

fin ) dan sirip duburnya (anal fin) langsung menyatu hingga sisrip ekor (caudal fin) membentuk suatu pita

lembut.

Sidat memiliki bentuk tubuh bulat memanjang. Memiliki kepala, perut, dan ekor. Tubuhnya memanjang

dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 20 : 1. Kepala sidat berbentuk segitiga, memiliki mata, hidung,

mulut, dan tutup insang. Mata sidat tidak tahan terhadap sinar matahari karena sidat termasuk binatang malam

(nocturnal). Oleh sebab itu, tempat pemeliharaan sidat, terutama pada tahap pendederan, harus diberi peneduh

berwarna hitam. Mulut sidat berfungsi untuk mengambil makanan. Mulut sidat membelah hampir di sepanjang

bagian kepala. Hidung sidat sangat kecil, berfungsi untuk alat penciuman. Tutup insang berada di bagian
bawah kepala atau di depan sirip dada.

Sebagian besar spesies ikan ini nokturnal (aktif di malam hari), hingga kita jarang melihatnya di alam; hanya

kadang kita melihatnaya di lubang-lubang atau ditempat khusus yang kadang dikeramatkan orang. Sebagian

species hidup diperairan lebih dalan di paparan benua dan diderah dengan kedalaman hingga 4.000m. Hanya

yang termasuk dalam famili Aguilidae yang secara teratur mendiami perairan tawar namun juga kembali ke

laut untuk memijah.

Berbeda lagi dengan yang disebut sidat listrik (Electrophorus electricus), merupakan penghuni sungai

Amazon dan sungai Orinoko yang memiliki kekuatan listrik mencapai 650 volt yang digunakannya untuk

berburu mangsa dan membela diri. Kejutan listrik yang dihasilkan oleh ikan ini cukup untuk membunuh seekor

kuda dari jarak 2 meter.

Electric Eel (Sidat Listrik)

Cara kerja penghasil listrik pada ikan ini dapat digunakan sangat cepat mencapai dua hingga tiga perseribu

detik. Ketika gelisah, ia mampu menghasilkan guncangan listrik selama setidaknya satu jam tanpa tanda-tanda

melelahkan.Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m dan berat 20kg, walaupun biasanya ukuran rata-ratanya

adalah 1 meter.

Di Indonesia sendiri ada tujuh jenis dari total 18 jenis di dunia. Dari tujuh jenis itu, dapat digolongkan menjadi

dua yaitu yang bersirip dorsal pendek dan yang bersirip dorsal panjang. Yang bersirip dorsal pendek

adalah Anguilla Bicolor dan Anguilla Bicolor Pacifica. Sedang yang bersirip dorsal panjang adalah Anguilla

Borneoensis, Anguilla Marmorata, Anguilla Celebesensis, Anguilla Megastoma dan Anguilla interioris.
Sumber daya alam Indonesia sangat mendukung. Pertama, Indonesia beriklim tropis, hujan dan kemarau yang

sangat baik bagi kehidupan sidat. Kedua, Indonesia memiliki sumber benih yang sangat melimpah.

Teknologi budidaya Ikan sidat sudah mulai dikuasai dan relafit mudah. Selain itu, pembudidaya sidat masih

sangat sedikit, sehingga usahaikan ini terbuka lebar.

Usaha komoditas sidat yang ada di Indonesia selama ini ada tiga segmen, yaitu penangkapan, pendederan, dan

pembesaran, disamping usaha perdagangan terutama ekspor.

Habitat dan Siklus Hidup

Sidat termasuk ikan katadromus, yaitu ikan yang dewasa berada di hulu sungai atau danau, tetapi bila sudah

matang gonad akan beruaya dan memijah disana. Memijah di kedalaman laut hingga lebih dari 6.000 m, telur-

telur naik ke permukaan dan menetas menjadi larva. Larva sidat yang terbawa arus, bermetamorfosa menjadi

leptocephalus (berbentuk seperti daun), dan terus mengarungi samudera menuju kepantai/perairan tawar.

Setelah mencapai pantai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun, sudah berupa glass eel dengan tubuh

transparan hingga terlihat insang (berwarna merah terang) dan hatinya. Di Pelabuhan Ratu, glass

eel mencapaimuara sungai dengan ukuran 45-60 mm (0,15–0,2 g), sedang di Eropa mencapai ukuran 75-90

mm. Mencapai pantai, glass eel memasuki muara sungai dan terus naik dan hidup di hulu-hulu sungai, danau,

dan rawa, atau tinggal di perairan rawa pasut atau perairan payau.

Makanan

Sidat bersifat omnivora sewaktu kecil dan karnivora saat dewasa. Sebagai karnivora,sidat memakan ikan dan

binatang air yang berukuran lebih kecil dari bukaanmulutnya. Sidat juga bisa memakan sesamanya (kanibal).
Saat masih kecil, sidat bersifat omnivora, memakan organisme-organisme invertebrata. Sidat bisa memakan

hewan-hewan kecil seperti anak kepiting, anak-anak ikan, cacing kecil, anak kerang atau siput dan tanaman

air yang masih lembut. Teknologi budidaya yang cukup berperan penting dalam menunjang berkembangnya

budidaya ikan ini antara lain adalah bahwa ikan ini sudah mau memakan pelet, dari yang sebelumnya sebagai

pakan buatannya adalah dalam bentuk pasta. Pakan pasta cukup merepotkan dalam budidaya sidat; selain

penyiapannya memakan energi, juga air media budidaya menjadi cepat kotor.

Anda mungkin juga menyukai