BIOLISTRIK
OLEH :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“BIOLISTRIK” dengan baik dan lancar. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah BIOFIS, Suratiah, S.Kep, Ns, M.Biomed.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................2
E. Metode Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. Pengertian Biolistrik.....................................................................................................4
B. Penemu Biolistrik..........................................................................................................4
C. Macam-Macam Gelombang Arus Listrik....................................................................6
D. Hukum Biolistrik...........................................................................................................6
E. Kemagnetan dan Kelistrikan Dalam Tubuh...............................................................7
G. Penggunaan Listrik dan Magnet Pada Tubuh..........................................................12
H. Kegunaan Listrik Secara Medis.................................................................................14
I. Syok Listrik..................................................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................19
A. Kesimpulan...............................................................................................................19
B. Saran.........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimanakah Penjelasan dari Hukum biolistrik?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Biolistrik
2. Untuk mengetahui macam-macam gelombang arus listrik
3. Untuk mengetahui hukum-hukum biolistrik
4. Untuk mengetahui tentang kemagnetan dan kelistrikan dalam
tubuh
5. Untuk mengetahui tentang isyarat listrik tubuh
6. Untuk mengetahui penggunaan listrik dan magnet pada tubuh
7. Untuk mengetahui kegunaan listrik secara medis
8. Untuk mengetahui tentang syok listrik
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan
tentang Biolistirik.
2. Manfaat praktis
2
Dapat dijadiakan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan
lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenisnya.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada pembuatan makalah kali ini,
ialah tinjauan pustaka berdasarkan beberapa literatur dan dari berbagi media
informasi internet karena penulis tidak melakukan tinjauan langsung terhadap
masalah yang akan dibahas. Adapun yang akan dibahas pada makalah kali ini,
ialah mengenai pengertian biolistrik, penemuan biolistrik, macam-macam
gelombang arus listrik, hukum biolistrik, kemagnetan dan kelistrikan dalam
tubuh, isyarat listrik pada tubuh, penggunaan listrik dan magnet pada tubuh,
kegunaan listrik secara medis, serta mengenai syok listrik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biolistrik
4
neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh
seperti gelombang pada permukaan air.
B. Penemu Biolistrik
5
7. Van Seynek (1899), mengamati terjadinya panas pada jaringan yang
disebabkan aliran frekuensi tinggi.
8. Schlephake (1982), melaporkan tentang pengobatan dengan
menggunakan Short Wave
D. Hukum Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
V
Rumusnya yaitu : R=
I
6
Keterangan :
R : hambatan (Ω)
V : tegangan (Volt).
Keterangan :
V : tegangan (Volt),
I : arus (A)
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf otonom.
7
otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat
saraf yang menghantarkan informasi dari otak dan medulla spinalis
ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
Sistem saraf otonom
2. Kelistrikan Saraf
8
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf
atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi
itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel
membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi
perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini
disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
9
5.Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot
bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial
membran istirahat dilakukan ragsangan ion-ion Na+ akan masuk ke
dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi.
Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+berlahan-lahan akan masuk
kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara
spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa
memerlukanrangsangan dari luar.
10
Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda
berbentuk jarum ini dipergunakan untuk mengukur aktivitas
motor unit tunggal.
Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari pada gelas.
Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan
karat, Misalnya perak, nikel, atau alloy.
Bentuk-bentuk ;
a. Bentuk plat.
b. Bentuk suction cup.
c. Bentuk floating.
d. Bentuk ear clip.
e. Bentuk batang.
8. Tulang
11
F. Isyarat Listrik
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan
kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara
selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi
tubuh. Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
a. EMG (Elektromiogram),
b. ENG (elektroneurogram)
c. ERG (Elektroretionogram)
d. EOG (Elektrookulogram)
12
Suatu pengukuran/pencatatan berbagai potensial pada kornea-
retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.
e. EGG (Elektrogastrogram)
f. EEG (Elektroensefalogram)
g. EKG (Elektrokardiogram)
13
mekanisme otak,jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem
hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan lainnya. Semuanya bekerja berdasar
sistem kelistrikan. Karena itu kita bisa mengukur tegangan listrik di bagian
tubuh mana pun yang kita mau. Semuanya ada tegangan listriknya. Bahkan
setiap sel di tubuh kita memiliki tegangan antara -90 mvolt pada saat rileks
sampai 40 mvott pada saat beraktifitas.
14
Yang tergolong berfrekuensi tinggi adalah frekuensi arus listrik
diatas 500.000 siklus perdetik (500.000 Hz). Listrik berfrekuensi tidak
mempunyai sifat merangsang saraf motoris atau saraf sensoris, kecuali
dilakukan rangsangan dengan pengulangan yang lama. Frekuensi sifat ini
maka frekuensi tinggi digunakan dalam bidang kedokteran di bagi menjadi
2 bagian yaitu:
i. EEG (Elektroensefalograf)
15
perak berklorida, terdiri dari dua macam ; electrode jarum (permukaan
kulit) dan electrode reference yang dipasang pada kedua daun telinga.
Elektrode dipasang di 10-20 saluran (standard internasional), secara
rutin hanya 8-16 saluran electrode yang dipakai & dicatat serentak,
jarak tiap-tiap electrode dengan interval 10% dan 20%. Frekuensi
sinyal EEG tampak terikat pada aktivitas mental seseorang. Amplitudo
EEG meningkat dan frekuensi menurun seiring seseorang tertidur
lebih lelap. EEG yang diambil selama tidur menunjukkan pola
frekuensi tinggi = paradoxical sleep atau Rapid Eye Movement
(REM) karena mata bergerak selama periode ini. Hal ini timbul
berkaitan dengan mimpi .
16
Depolarisasi dan repolarisasi otot-otot jantung menyebabkan arus
mengalir ke dalam torso, menyebabkan potensial listrik pada kulit. Rekaman
potensi jantung pada permukaan kulit disebut elektrokardiogram (ECG). Alat
yang digunakan untuk merekam potensial listrik jantung disebut
Elektrokrdiograf.
Kegiatan elektris utama untuk siklus jantung yang normal antara lain :
a. Depolarisasi serambi jantung yang memproduksi gelombang P
b. Polarisasi ulang serambi jantung yang jarang terlihat dan tidak Berlabel
17
PR segment menunjukkan berhentinya impuls pada AV Node (Tidak
ada transmisi impuls di AV Node) ST Segment menunjukkan tidak adanya
transmisi impuls disebabkan adanya periode refrakter di sel miokardium
Bentuk gelombang EKG ada yang positif dan negative tergantung pada arah
kutub vector elektris dan polaritas serta posisi elektroda dari alat pengukura.
I. Syok Listrik
Syok Listrik (kejutan Listrik) Syok listrik atau kejutan adalah suatu
nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara
tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan kejadian yang timbul
secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita akan
mengalami ventricular fibrillon, kemudian diikiuti dengan kematian. Oleh
karena itu, perlu diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok
listrik, metoda pengamanan sehingga bahaya syok dapat dihindari. Dalam
bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain:
1. Syok Dengan Tujuan Tertentu Syok listrik ini dilakukan atas dasar
indikasi
medis. Dalam bidang psiaktri dikenal dengan nama “ Electric Convultion
Teraphy”
2. Syok tanpa tujuan tertentu Timbul syok ini diakibatkan dari suatu
kecelakaan. Faktor-faktor yang menyokong sehinggga timbulnya syok ini
listrik ini :
a. Peralatan Petunjuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas v Prosedur
testing secara teratur tidak atau kurang jelas v Peralatan ECG yang
lama tanpa menggunakan transformator
b. Perorangan v Petugas-petugas yang kurang latihan v Kurang
pengertian akan kelistrikan maupun bahaya-bahaya yang ditimbulkan
v Kurang pengertian tetang cara-cara proteksi bagi petugas sendiri
maupun penderita Syok yang timbul dari suatu kecelakaan ini dikenal
18
dengan “ Earth Syok”. Berdasarkan besar kecilnya tegangan “ Earth
Syok” dapat di bagi menjadi 2 : Low tension shock ( syok tegangan
rendah) dan high tension shock ( syok tegangan tinggi) Syok semakin
serius, apabila arus yang melewati tubuh semakin besar. Menurut
Hukum Ohm intensias arus listrik tergantung kepada tegangan dan
tahanan yang ada. ( I = V/R) berarti tegangan penting dalam
menentukan beberapa arus yang dapat dilewati oleh tahanan yang
diberikan oleh tubuh.
Disamping itu ada pula parameter-parameter lain yang turut
berperan mempengaruhi tingkat syok.
1. Dari Sudut Arus
Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220
Volt dari pada tegangan 80 Volt. Oleh karena, kuat arus pada
tegangan 220 Volt lebih besar dari pada tegangan 80 Volt (R)
sama.
Basah atau tidaknya kulit penderita
Basah tidaknya lantai
Jenis kelamin
Frekuensi AC
Duration
Berat Badan
Jalan yang ditempuh arus Oleh karena bahaya syok sangat besar, dapat
mengakibatkan kematian sehingga dipandang perlu untuk melakukan tindakan
pencegahan yang meliputi alat-alat yang dipergunakan.
19
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
e. EGG (Elektrogastrogram)
f. EKG (Elektrokardiogram)
g. EKG (Elektrokardiogram)
Syok Listrik (kejutan Listrik) Syok listrik atau kejutan adalah suatu
nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir
secara tiba-tiba melalui tubuh. Dalam bidang kedokteran ada 2 macam
syok listrik antara lain: Syok Dengan Tujuan Tertentu dan Syok tanpa
tujuan tertentu Timbul.
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Nuha Medika
23