PENGANTAR IMPLUS
Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Dasar keperawatan
Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
Moh.Suryadi(1931800007)
FAKULTAS KESEHATAN
PAITON - PROBOLINGGO
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................
1.4 Manfaat....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya
tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno
telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda
kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata “Listrik” itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu electron.
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang medis. Ada dua aspek dalam
bidang medis yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat
pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata
listrik.
a) Pada tahun 1856, Caldani meneliti kelistrikan pada otot katak mati.
b) Pada tahun 1780, Luigi galvanic meneliti kelistrikan pada tubuh hewan.
c) Pada tahun 1786, Luigi Galvani meneliti tentang terangkatnya kedua kaki katak
setelah diberi aliran listrik melalui konduktor
d) Pada tahun 1892, Arons merasakan aliran frekuensi tinggi melalui dirinya dan
asistennya. e) Pada tahun 1899, Van Seynek meneliti tentang terjadinya panas pada
jaringan akibat aliran frekuensi tinggi
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitokondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik adalah listrik yang
terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh kita berbeda dengan apa
yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan
dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda
dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl2,
sedangkan intra sel terdapat ion H dan anion protein.
Kelistrikan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan muatan-
muatan, ion-ion yang terdapat dalam tubuh dan medan listrik yang dihasilkan oleh
ion-ion dan muatan-muatan tersebut serta tegangan yang dihasilkan.
Tegangan (voltage) listrik atau sering disebut potensial listrik dapat dihasilkan
oleh sel-sel tubuh. Tegangan yang dihasilkan disebut sebagai tegangan-bio atau
biopotensial. Tegangan yang paling besar dihasilkan oleh sel-sel saraf (nerve) dan sel-
sel otot (muscle). Tegangan yang terjadi pada sel, (selanjutnya disebut tegangan sel
(cell potentials)), terus menerus terjaga keberadaannya dan untuk menjaganya,
sejumlah besar energi dibutuhkan. Jadi, energi yang disuplai ke dalam tubuh,
sebanyak paling tidak 25% digunakan untuk menjaga kehadiran tegangan pada sel.
Tegangan sel dapat bertahan konstan dalam jangka waktu yang lama, namun
dapat pula diubah melalui suatu perlakuan internal maupun eksternal dalam bentuk
gangguan atau rangsangan (fires). Pengubahan nilai tegangan pada sel akan
menghasilkan suatu pulsa tegangan (voltage pulses). Efek yang ditimbulkan oleh
pengubahan tengangan ini sangat bergantung pada jenis selnya. Sel-sel saraf, oleh
karena pengubahan nilai tegangan selnya, dapat menghasilkan pulsa tegangan yang
dapat dirambatkan ke berbagai sel lainnya untuk memberi informasi tentang hal-hal
yang kita rasakan dari panca indra. Aktivitas sekumpulan sel-sel ditentukan oleh
keadaan tegangan yang dihasilkannya dan dapat diukur melalui suatu alat pengukur
pulsa-pulsa tegangan.
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya:
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
Sesuai dengan efek yang ditimbulkan oleh listrik, maka arus listrik di bagi
dalam 2 bentuk:
1. Listrik Berfrekuensi Rendah
Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Saraf simpatik
Saraf simptik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga
memiliki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju
ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-
ganglion.
b. Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatik memiliki
serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek.
Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi
pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf
simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan,
merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar
pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih.
Sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung,
mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsi, berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal junction. Baik sinapsis maupun
neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi
dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi
ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi.
Zat kimia yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan
kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan
mengalami reaksi.
Macam-macam sel saraf dan hantarannya Secara umum ada 3 macam sel saraf,
yaitu:
1) Neuron sensorik
Neuron ini berawal dari reseptor, yang merupakan ujung dari dendrit
selanjutnya menuju dendrit, lalu badan sel, akson dan akhirnya bersinapsis
(hubungan antar neuron) dengan dendrit dari neuron penghubung
2) Neuron penghubung
Neuron ini berawal dari sinapsis dengan neuron sensorik, berlanjut ke
dendrit, lalu badan sel, akson dan diakhiri pada sinapsis dengan neuron
motorik. Umumnya neuron ini terdapat pada sistem saraf pusat.
3) Neuron motorik
Neuron ini berawal dari sinapsis dengan neuron penghubung, berlanjut
ke dendrit lalu badan sel, akson dan diakhiri pada pilihan- pilihan di bawah
ini:
a) Neuromyal junction, yang berhubungan dengan sel otot
b) Neuroglandular junction, yang berhubungan dengan kelenjar
Kedua junction di atas merupakan jenis dari neuroeffector junction.
Neuromyal junction jika efektornya berupa jaringan otot. Sedangkan
neuroglandular junction jika efektornya berupa kelenjar (misalnya kelenjar
saliva, kelenjar keringat dll.)
1) EMG ( Elektromiogram ).
2) ENG ( Elektroneurogrfam ).
Pembuatan ENG :
a. Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.
b. Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris
c. Untuk menentukan penderita miastenia gravis
3) ERG ( Elektroretionogrfam ).
SISTEM KERJA
Pada uji ERG,pasien akan memakai tambalan mata dan duduk dalam
ruangan gelap selama 30 menit. Kemudian peneliti akan menempelkan
elektroda ke dahi pasien dan tidak menimbulkan rasa sakit, begitu juga semua
pengguna elektroda dalam tes ini. Setelah itu tambalan pada mata dilepaskan.
Permukaan mata pasien akan mati rasa dengan tetes mata, dan lensa kontak
yang akan ditempatkan pada mata pasien. Pasien tidak dapat melihat,
kemudian disorotkan cahaya, dan mata akan berkedip. Yang berkedip adalah
lensa kontak pada mata ketika disorot cahaya.
4) EOG (Elektrookulogram ).
5) EGG ( Elektrogastrogram )
Elektrogastrogram (EGG) adalah suatu gerakan yang terjadi pada otot-
otot pada saluran pencernaan yang berkaitan gerakan peristaltic traktus
gastrointestinalis yang menimbulkan gerakan semacam glombang sehingga
menimbulkan efek menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran
pencernaan.
6) EEG ( Elektroensefalogram )
SISTEM KERJA
Elektroensefalogram (EEG) dapat diukur dengan menempatkan
elektroda dikulit kepala melalui tengkorak yang tidak dibuka atau dengan
elektroda yang diletakkan diatas atau didalam otak.
7) EKG ( Elektrokardiogram )
Elektrokardiogram adalah rekaman aktivitas elektrik jantung sebagai
grafik jejak garis padakertas grafik. Jantung merupakan otot tubuh yng bersifat
unik karena mempuyai sifat membentuk impuls secara otomatis dan
berkontraksi ritmis. Pembentukan dan hantaran impuls listrik ini menimbulkan
arus yang lemah yanag menyebar melalui tubuh. Dimana kita ketahui bahwa
arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir dalam sebuah penghantar
tiap satuan waktu. Sedangkan beda potesial antara ujung-ujung penghantar
dikenal dengan tegangan listrik.
Prinsip Kerja EKG
Pada dasarnya prinsip kerja alat EKG merupakan suatu penguat (amplifier) yang
berfungsi untuk memperkuat potensial listrik jantung dengan satuan mili Volt sehingga
dapat tergambar pada monitor atau terekam pada kertas grafik.
Hal-hal yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG adalah :
• Denyut dan irama jantung.
• Posisi jantung di dalam rongga dada.
• Penebalan otot jantung.
• Gangguan aliran darah di dalam jantung.
• Pola aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan irama
jantung.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yag terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh
berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada
tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Kelistrikan dan
kemagnetan dalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem saraf. Sistem saraf didalam
tubuh mempunyai listrik. Pada sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.
3.2 Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna.
Untuk itu dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.
Walaupun demikian penulis berharap semoga makalah ini bermaanfaat bagi kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/aalhardian/makalah-biolistrik