Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KLASIFIKASI INVERTEBRATA (ARTHROPODA DAN ECHINODERMATA)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : IPA Dasar

Dosen Pengampu : Fitri Yuliyawati, S.Pd.Si., M.Pd.Si

Disusun oleh:

Amalia Pertiwi Putri 20104080013

Rizqy Alya Ma’arifah 20104080023

Muhammad Fillah Fadhilah 20104080028

Nurul Fauziah Agustin 20104080033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Klasifikasi
Invertebrata” dapat selesai dengan tepat waktu.

Sholawat serta salam yang senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung,
Nabi Muhammad SAW yang sudah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus yang berupa
ajaran agama yang sempurna dan juga menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Adapun tujuan penyusunan atau penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah IPA Dasar Tidak hanya itu, tujuan penulisan makalah ini juga untuk menambah
wawasan mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan peranan hewan invertebrata bagi kami sebagai
penulis maupun bagi nanti pembaca yang akan membaca makalah ini. Tak lupa kami berterima
kasih kepada Ibu Fitri Yuliyawati, S.Pd.Si., M.Pd.Si selaku dosen Mata Kuliah IPA Dasar ini yang
telah memberikan tugas penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan
atau wawasan mengenai materi yang akan dibahas ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh
pihak yang sudah meberikan berbagai informasi dan juga pengetahuannya mengenai materi ini,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami juga memohon kritik dan saran yang membangun tentang makalah ini. Karena
dalam penulisan atau penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Yogyakarta, 05 Oktober 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Ciri-Ciri Invertebrata......................................................................................................................3
B. Klasifikasi Invertebrata Artrhopoda dan Echinodermata................................................................4
1. Arthropoda.....................................................................................................................................4
2. Echinodermata.............................................................................................................................10
C. Peranan Invertebrata Filum Arthropoda dan Echinodermata.......................................................16
BAB III......................................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pendidikan di sekolah ada beberapa macam pembelajaran untuk peserta didik,
salah satunya yaitu mata pelajaran Biologi. Biologi merupakan salah satu ilmu yang sangat
penting bagi kehidupan. Hal ini disebabkan biologi adalah suatu ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari mengenai kehidupan dunia dari segala aspek, mempelajari tentang makhluk hidup,
lingkungan, ataupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Anonim, 2019).
Biologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu bios artinya hidup dan logos artinya ilmu atau belajar
tentang sesuatu. Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Biologi
merupakan disiplin ilmu sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yakni kajian bagian
tentang materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk hidup serta proses-proses
kehidupannya (Fatin, 2016). Pada garis besarnya, isi alam dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu : makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Dalam pelajaran Biologi sendiri , cabang ilmu
yang mempelajari tentang dunia hewan ada yang dinamakan cabang ilmu zoologi.

Zoologi berasal dari dua kata Yunani diantaranya zoion, yang artinya adalah “hewan”
sedangkan logos, yang artinya “studi tentang”. Jadi dapat disimpulkan bahwa defenisi zoologi ini
ialah salah satu ilmu yang mempelajari mengenai hewan, seperti perkembangan embrio, evolusi,
distribusi ekologi, prilaku, serta klasifikasi hewan. Zoologi ini adalah salah satu cabang biologi
yang mempelajari mengenai struktur, fungsi, perilaku, dan juga evolusi hewan. Ilmu ini antara
lain melingkupi biologi molekular, anatomi perbandingan, etologi, psikologi hewan, biologi
evolusioner, ekologi perilaku, paleontology serta taksonomi. Kajian dari ilmiah zoologi ini juga
dimulai sejak sekitar abad ke-16.1 Zoologi mencakup baik sejumlah besar fakta dan teori
mengenai hewan maupun sarana untuk belajar lebih banyak lagi. Dalam ilmu ini dikenal istilah
anatomi perbandingan yang mempelajari perubahan-perbahan yang terjadi pada tubuh hewan-
hewan khususnya hewan invertebrata atau avertebrata.

1
Nurhidayah Sri Maya, Zoologi Invertebrata, Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, 2020.

1
Hewan invertebrate adalah jenis hewan yang dikenal sebagai hewan tanpa tulang
belakang, dan memiliki anatomi tubuh yang jauh lebih sederhana, lebih mudah dikenal serta
primitive apabila dibandingkan dengan jenis hewan vertebrata. 2 Istilah Avertebrata pertama kali
dicetuskan oleh Chevalier de Lamarck. Kelompok Avertebrata ini mencakup semua hewan
kecuali yang masuk kelompok vertebrata.3 Invertebrata atau avertebrata dibagi menjadi 8 filum
yaitu sebagai berikut : Porifera, Ceoelenterata, Platyhelminthes, Nematyhelminthes, Annelida,
Arthropoda, Molusca, dan Echinodermata.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri invertebrata?
2. Bagaimana klasifikasi invertebrata arthoproda dan achinodermata?
3. Apa saja peranan invertebrata?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri invertebrate.
2. Untuk mengetahui klasifikasi invertebrata arthoproda dan achinodermata.
3. Untuk mengetahui peranan invertebrate.

2
‘Hewan Avertebrata (Invertebrata)’, n.d., https://www.dosenpendidikan.co.id/hewan-avertebrata/.
3
‘HEWAN AVERTEBRATA BESERTA CIRI-CIRI DAN PENJELASANNYA’, n.d., https://ekosistem.co.id/hewan-
avertebrata/.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Invertebrata

Hewan Invertebrata adalah hewan yang termasuk ke dalam jenis hewan yang tidak
memliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang. Istilah lainnya disebut dengan
hewan avertebrata. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces,
reptil, amfibia, aves dan mammalia). Animalia yang termasuk ke dalam kelompok hewan ini
memiliki habitat yang sanat bervariasi dari laut, sungai, daratan bahkan sampai pegunungan.
Akan tetapi, usia hidupnya relative singkat tidak lebih dari satu tahun. 4
Ciri-ciri umum hewan invertebrata dapat dibedakan berdasarkan lapisan tubuh,
rongga tubuh, simteri tubuh, dan cara reproduksinya. Hewan invertebrata dapat
dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh yaitu parazoa (tidak
memiliki jaringan sejati) seperti porifera dan eumetazoa (memiliki jaringan sejati) seperti
Cnidaria, ctenophora, cacing, Mollusca dan lainnya. Hewan eumetazoa dibedakan
berdasarkan simetri tubuhnya yaitu radiata dan bilateria.

Hewan eumetazoa memiliki lapisan embrionik yang terbentuk pada saat gastrulasi
pada masa perkembangan embrio. Terdapat tiga lapisan embrionik yaitu:

1. Ektoderm, lapisan terluar yang akan menjadi sistem syaraf.


2. Endoderm, lapisan terdalam yang akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan
paru-paru.
3. Mesoderm, lapisan tengah yang akan berkembang menjadi otot.

Berdasarkan lapisan tubuhnya hewan avertebrata dikelompokkan menjadi dua yaitu


1) diploblastik (ektoderm dan endoderm); dan 2) triplobalastik (memiliki ektoderm dan
endoderm serta mesoderm). Hewan Triploblastik dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu: 1.
Triplobalstik Aselomata (tidak memiliki rongga tubuh) yakni plathyhelminthes. 2.
Triploblastik pseudoselomata (memiliki rongga tubuh semu) yaitu nematoda. 3. Triploblastik

4
Neil Allison Campbell, J. B. Reece, and L. G. Mitchell, Biologi, 5th ed., vol. 2 (Jakarta: Erlangga, 2003).

3
selomata (memiliki rongga tubuh) yaitu Annelida, Mollusca, arthropoda, Echinodermata dan
vertebrata. 5

Reproduksi pada hewan avertebrata bisa berlangsung secara seksual dan aseksual.
Pada porifera, ctenophora; aseksual secara pembentukan tunas/budding, seksual dengan
fertilisasi internal. Pada beberapa kelas melakukan pembiakan secara seksual dengan cara
metagenesis.

B. Klasifikasi Invertebrata Artrhopoda dan Echinodermata


Pengelompokan hewan tak bertulang belakang dalam makalah ini terbagi menjadi
dua yaitu Arthropoda dan Echinodermata. 6

1. Arthropoda
Arthropoda atau tubuh beruas-ruas. Kata Arthropoda berasal dari bahasa Latin
(arthra = ruas, podos = kaki), dapat diartikan bahwa Arthropoda merupakan hewan yang
memiliki ciri, yaitu kaki beruas, berbuku, atau bersegmen (segmen tersebut juga terdapat
di tubuh). Tubuh Arthropoda merupakan simetris bilateral dan tergolong triploblastik
selomata. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum
lainnya yaitu diperkirakan lebih dari 1.000.000 spesies. Beberapa contoh anggota filum
ini antara lain kepeiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang dan lainnya
serta spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan Arthropoda berada
di air dan di darat. Dalam air dapat mencapai kedalaman lebih dari 6000 meter sedangkan
dalam daratan dapat mencapai ketinggian 7000 meter. Sifat hidup filum hewan ini
bervariasi ada yang menguntungkan ada juga yang bersifat parasit. 7
Secara umum ciri filum Arthropoda adalah sebagai berikut.
a. Tubuh beruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan
belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan
dada yang bersatu (cephalothoraks).

5
Maria Ulfa, ‘Pengertian Hewan Avertebrata: Ciri, Klasifikasi Jenis dan Contohnya’, www.tirto.id, Konten Edukasi
Biologi (blog), 25 September 2021, https://tirto.id/pengertian-hewan-avertebrata-ciri-klasifikasi-jenis-dan
contohnya-gbM1.
6
Sri Maya and Nurhidayah, Zoologi Invertebrata, 1st ed., vol. 1 (Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020),
https://repository.penerbitwidina.com/publications/326743/zoologi-invertebrata.
7
Amanda Ivana Sanchia and Ulfi Faizah, ‘Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Pada Materi Arthropoda Kelas X SMA’, JRBA: Jurnal Riset Biologi Dan
Aplikasinya 1, no. 1 (2019): 9–17.

4
b. Memiliki 3 lapisan (tripoblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm
dengan rongga tubuh dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan bagian tubuh
terbungkus oleh eksoskeleton.
c. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan
anus sementara itu sistem eskresi berupa saluran-saluran malphigi
d. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan
paedogenesis).
e. Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat
peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka
f. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di
atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan
syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang
dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan
sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
g. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan
lembaran (paru-paru buku).
h. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas di darat, air
tawar dan laut.

Tabel 2.1 Kelas-Kelas Arthropoda dan Karakteristiknya


Karakteristik Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta
Bagian tubuh Cephalotorax, Cephalotorax, Cephalon, Cephalon,
abdomen abdomen abdomen abdomen
Sayap - - - Ada
Antenna 1 pasang - 1 pasang 1 pasang antena
antenna, 1 antena
pasang
antenulla
Mata 1 pasang mata 4 pasang oselus 1 pasang 1 pasang faset, 1
faset oselus buah oselus
Kaki 5 pasang 4 pasang 1-2 pasang 3 pasang
dengan tiap ruas

5
swimmeret,
uropoda dan
telson
Maksila 1 pasang - 1-2 pasang 1 pasang
Bagian mulut 1 pasang 1 pasang - Labium dan
lain maksilipid kelisera, 1 hipofaring
pasang
pedipalpus
Karapaks ada - - -
Kelisera ada Ada - -
Pedipalpus - Ada Ada Ada
Respirasi Insang Paru-paru buku Trakea Trakea/spirakel
Lubang 2 dada 1 (segmen 1 (segmen 1 (segmen
kelamin kedua) terakhir) terakhir)

Klasifikasi Arthropoda dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), insekta


(serangga), Arachnoidea (laba-laba) dan Myriapoda (kaki seribu).

a. Crustaceae (udang-udangan)

Crustaceae berasal dari kata crusta yang berarti berkulit keras. Tubuh terbagi atas
2 bagian, yaitu sefalotoraks (kepala, dada) dan abdomen (perut) dengan eksoskeleton
(karapaks) sebagai pelindung tubuh yang tersusun dari zat kitin. Udang memiliki 5
pasang kaki di sefalotoraks dan 5 pasang kaki pada abdomen, sepasang kaki pertama
yang memiliki bentuk seperti capit, disebut keliped yang digunakan untuk
mempertahankan diri dan memegang mangsa. Empat pasang kaki berikutnya adalah kaki
yang digunakan untuk berjalan, disebut juga pereipoda, 5 pasang kaki yang terletak pada
bagian perut digunakan untuk berenang atau biasa disebut sebagai pleopoda. Habitat di
perairan, baik air tawar ataupun air laut.
Crustaceae merupakan hewan omnivora berupa tumbuhan dan hewan kecil di
perairan. Memiliki sistem peredaran darah terbuka, darah yang beredar dalam tubuhnya
tidak melalui pembuluh melainkan langsung beredar ke dalam rongga-rongga yang ada
dalam tubuhnya. Pada bagian kepala terdapat dua pasang antenna, antena pendek
dilengkapi dengan stigma atau bintik mata yang berfungsi untuk membedakan antara

6
gelap dan terang, serta sepasang antena panjang sebagai indra peraba yang dilengkapi
dengan statolit yang berfungsi untuk keseimbangan badan waktu berada di perairan.

Klasifikasi Crustaceae terbagi menjadi kelas rendah dan kelas atas.

1). Entomostraca merupakan Crustaceae tingkat rendah (zooplankton). Dibagi


dalam 4 kelas: Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, dan Cirripedia.
2). Malacostraca merupakan Crustaceae tingkat tinggi. Dibagi dalam 3 kelas :
Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda Contohnya adalah udang, kepiting, lobster,
dan rajungan.

b. Insekta/hexapoda (serangga).

Insecta merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah anggota paling


banyak dan daerah persebarannya sangatlah luas, hampir di semua tempat serangga bisa
hidup atau disebut juga memiliki sifat kosmopolit. Tubuh tersusun atas caput (kepala),
toraks (dada), dan abdomen (perut). Perut terdiri 11 segmen, pada segmen ke-9 dan 10
terdapat alat kelamin, yaitu ovopositor yang dipergunakan untuk meletakkan telur.
Respirasi dengan trakea, sistem trakea yang ada pada tubuhnya bermuara pada
pori-pori kecil yang ada di kanan kiri sistem tubuhnya atau disebut sebagai spirakel.
Sistem peredaran darah terbuka dan alat ekskresi berupa badan malphigi. Contoh hewan
ini adalah belalang. Pada kepala belalang yang terdiri atas enam segmen terdapat alat-alat
sebagai berikut:

1). Mata, pada belalang memiliki 2 macam mata, yaitu mata tunggal (oselus) dan
mata majemuk (facet).
2). Antena, berguna sebagai alat indra pembau.
3). Mulut, dipergunakan untuk makan.

Darah belalang tidak berwarna merah karena dalam darahnya tidak mengandung
hemoglobin, namun darahnya berwarna hijau kebiruan karena dalam darahnya
mengandung hemosianin. Oleh karena itu, darah belalang tidak berfungsi untuk
mengedarkan oksigen tapi untuk mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen dalam
tubuhnya diedarkan oleh sistem trakea.

7
Dalam proses pertumbuhan menuju kedewasaannya, serangga mengalami proses
perubahan wujud dari telur sampai menjadi hewan dewasa atau disebut sebagai
metamorfosis. Metamorfosis ada 2 macam, yaitu:

1). Metamorfosis sempurna: Telur → larva (ulat) → pupa (kepompong) → imago


(hewan dewasa). Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara
lain lebah dan kupu-kupu.
2). Metamorfosis tak sempurna: Telur → nimfa (hewan muda) → imago
(dewasa). Contoh hewan mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain
belalang dan jangkrik.

c. Arachnoidea (laba-laba).

Tubuh Arachnoidea terdiri dari sefalotoraks (kepala dada menyatu) dan abdomen
(perut). Pada bagian dorsal tubuhnya memiliki perisai karapaks yang tersusun atas zat
kitin. Hewan ini memiliki 4 pasang kaki yang terdapat di dada yang dipergunakan untuk
berjalan. Di bagian kepala memiliki 2 pasang alat mulut, yaitu sepasang alat sengat
(chelicera) yang dipergunakan untuk melumpuhkan mangsa dan alat capit (pedipalpus)
yang dipergunakan untuk memegang mangsanya.
Respirasi dengan paru-paru buku, pada bagian ventral tubuhnya terdapat lubang
atau pori-pori yang merupakan muara dari paru-paru buku. Sistem peredaran darah yang
dimiliki adalah sistem peredaran darah terbuka karena darah mengalir tanpa melewati
pembuluh darah. Arachnoidea juga memiliki sistem saraf tangga tali. Alat ekskresi yang
dimiliki berupa badan malphigi. Khusus pada ordo Arachnida, pada daerah posterior
terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya jaring disebut sebagai
spineret.

Klasifikasi Arachnoidea:

1). Scorpionida, contoh: kalajengking.


2). Arachnida, contoh: labah-labah.
3). Acarina, contoh: caplak, tungau.

8
d. Myriapoda (kaki seribu)

Tubuh Myriapoda tersusun atas caput (kepala) dan abdomen (perut tanpa
memiliki dada). Tubuh terdiri dari 10 – 200 ruas dan tiap ruas terdapat 1 pasang kaki
sehingga disebut hewan berkaki seribu. Respirasi dengan trakea yang bermuara pada
spirakel yang ada di bagian sisi kanan dan kiri sepanjang tubuhnya. Sistem saraf tangga
tali dengan sepasang ganglion sebagai otaknya.
Myriapoda terbagi menjadi 2 ordo, yaitu:

1) Chilopoda
Hewan ini tergolong hewan pemangsa (predator), makanannya adalah
cacing dan serangga. Setiap ruas tubuh memiliki sepasang kaki. Chilopoda
merupakan hewan yang beracun yang dapat mematikan mangsanya dengan racun
yang dimiliki tersebut. Contohnya Scolopendra subspinipes (lipan).
Ciri-ciri dan struktur tubuh:
a) Tubuhnya pipih dorso ventral
b) Panjangnya bisa mencapai 30 cm
c) Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan
exkremitas kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat
dibelakang caput.
d) Antennae Panjang terdiri dari 12 segmen atau lebih.
e) Pada bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi
menjadi cakar beracun.
f) Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.
g) Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut
sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang
yang terbuka hampir pada setiap ruas. Alat reproduksi dilengkapi
dengan beberapa kelenjar tambahan telur-telur berkembang sempurna
hingga menetas di luar tubuh.

9
2) Diplopoda

Diplopoda berasal dari kata di=dua dan podos=kaki. Jadi, Diplopoda


adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Berbeda dengan Chilopoda,
pada Diplopoda setiap ruas pada tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Termasuk
detritivor, yaitu hewan pemakan sisa-sisa sampah. Contohnya adalah Julus
teristris (luwing). Apabila hewan ini dalam keadaan bahaya atau merasa
terganggu akan menggulung badannya untuk mempertahankan diri.
Ciri-ciri umum dari kelas diplopoda ialah:

a) Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri


atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang
kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke
tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ
kopulasi.
b) Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua
kelompok mata tunggal.
c) Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung
tumbuhan yang telah membusuk.
d) Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang. o Alat ekresi berupa
dua buah saluran malphigi.

2. Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya
kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Echinodermata
adalah hewan berkulit duri dengan simetri bilateral yang berubah menjadi simtetri radial
pada saat dewasa, tidak memiliki kepala, memiliki sistem pembuluh air dan sistem
ambulakral atau sstem sirkulasi air untuk menggerakkan kaki tabung, memiliki lengan.
Hewan ini memiliki reproduksi asesual dengan cara membelah diri, seksual dengan

10
pembuahan eksternal. Jika diraba kulit di tubuh teraba kasar karena kulitnya mempunyai
lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. 8

Echinodermata adalah triploblastik selomata tubuhnya mempunyai simetri radial


yang di bagi menjadi lima bagian. Rangka berupa keepingkeping kapur terdapat di dalam
kulit dan pada umumnya mempunyai duri. Saluran pencernaanya sudah sempurna
meskipun anus pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Semua Echinodermata
hidup di laut. Gerakannya lambat dengan kaki pembuluh (kaki ambulaklar). Gerakannya
terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh system pembuluh air yang
berkembang dari selom. Jenis kelamin terpisah (berjumah dua), pembuahan terjadi di air
laut. Larvanya mempunyai bentuk simetri bilateral dan dapat berenang bebas disebut
bipinnaria.

Ciri-ciri filum Echinhodermata yakni:

a. Semua echinodermata hidup di air laut.


b. Simetri radial atau pentaradial, selalu terbagi 5 bagian. Tubuhnya berkembang
dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana
mulutnya berada di tengah sehingga Tidak ada kepala & Tidak bersegmen.
c. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan
menangkap makanan.
d. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina.
e. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus),
rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas
(amoebosit). Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi.
f. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva
mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
g. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat.
h. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah
kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka.

8
Suryanti, Buku Ajar Bioekologo Phylum Echinodermata, 1st ed., vol. 1 (Semarang: Dep. Sumber Daya Akuatik
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, 2019).

11
i. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi
cairan yang dipakai dalam pergerakan.

Table 2.2 Perbedaan Kelas dari Filum Echinodermata


Perbedaan Asteroidea Echinoidea Holothuroidea Ophiuroide Crinoidea
a
Lengan 5 buah - - Kelipatan 5 Berupa pinula
Duri Permukaan Di cangkang, - - -
kulit, pendek & Panjang dan
tumpul tajam
Pediselaria ada ada - - -
Mulut ada ada ada ada ada
Anus ada ada ada - ada
Tentakel - - ada - ada
Spesies Astropecton sp, Diadem sp, Cucumaria sp, Ophiothrix Antedon
Asterias forbesi Tripeneustes sp Thyone briareus sp tenella

Klasifikasi Echinodermata terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kelas Asteroidea,


Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Holothuroidea.

a. Kelas Asteroidea

Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,


yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini
adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri
tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut
yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta
melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut
bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini,
kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat
melekat kuat pada suatu dasar. Klasifikasi Bintang Laut (P. nodosus) adalah sebagai
berikut :

12
Kingdom : Animalia
Phylum :Echinodermat
a
Kelas :Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili :Presteridae
Genus :Protoreaster
Spesies : P. nodosus Gambar 2.1 bintang laut

Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :

a. Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat

dibagian dorsal tubuh.

b. Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat.

c. Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan.


d. Kaki ambulakral/sirkulasi air merupakan juluran saluran radial yang keluar.

Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenarasi yang sangat besar. Setiap


bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.
Asteroidea merupakan hewan diosesus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan
dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.

b. Kelas Echinoiedea

Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini ada yang pendek dan ada pula
yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut.
Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang
terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil
makanan.

13
Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang
telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot
yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin
terdapat di permukaan atas. Berikut klasifikasi dari bulu babi T. gratilla :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Tripnoida
Famili : Tripnoideai
Genus : Tripneustes
Spesies : T. gratilla

Gambar 2.2 bulu babi


c. Kelas Ophiuroidea

Hewan jenis ini memiliki 5 lengan yang panjangan di tubuhnya. Kelima tangan
ini juga bias digerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu, hewan jenis ini
sering disebut dengan bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum). Mulut dan
madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak memiliki anus. Sehingga,
semua sisa makanan yang telah dicerna dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui
mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau juga di laut yang dalam. Biasanya
bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut atau mengubur diri di dalam lumpur atau
pasir. Hewan ini sangat aktif di malam hari. Makanannya berupa udang, kerang atau
serpihan organisme lain yang telah mati. Berikut klasifikasi dari bintang ular.

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Ophiutricoidea
Genus : Ophiutricoides
Spesies : O. nereidina

14
Gambar 2.3 bintang ular

d. Kelas Crinoidea

Jenis Echinodermata ini hampir menyerupai tumbuhan sebab sekilas hewan ini
mirip dengan tumbuhan bunga yang memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan. Tidak
berbeda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Hewan jenis ini juga memiliki 5
lengan yang bercabang layaknya bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut
dengan lili laut (Metacrinus sp.). ciri lainnya yaitu mulut dan anus terdapat di permukaan
oral dan tidak mempunyai madreporite. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan
menggunakan akar pada bebatuan dasar laut. Ia juga bias berenang bebas, sehingga jika
lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Jenis
lainnya yaitu Antedon tenella, dengan tubuh yang kecil berbentuk sepertia piala atau
calyx (kaliks) tanpa tangkai. Klasifikasi lilia laut (Metacrinus sp.) adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Crinoidea
Subkelas : Euchinoidea
Ordo :Comatulida
Famili : Antedonidae
Genus : Antedon
Spesies : Antedon
Gambar 2.4 lilia laut
meditrreanea

e. Kelas Holothuroidea

15
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak nampak sebagai jenis
Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut dengan mentimun laut atau juga
teripang laut. Hewan ini sering ditemkan di pantai. Gerakannya tidak kaku dan fleksibel,
lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur
dalam kulit. Klasifkasi dari teripang laut (H. scabra) sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Holothuridea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : aspidochirota
Genus : Holothuria
Spesies : H. scabra
Gambar 2.5 Teripang laut

Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di
sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel
dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris
kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal
berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru
air. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam
lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi
rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut.

C. Peranan Invertebrata Filum Arthropoda dan Echinodermata


1. Filum Arthropoda
a. Peranan menguntungkan
1) Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama
serangga hama.
2) Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misalnya: lebah
madu (Apis mellifera)

16
3) Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu petani
karena dapat melakukan proses penyerbukan pada bunga.
4) Dalam bidang industri kupu-kupu dan ulat sutera membuat kepompong yang
dapat menghasilkan sutera. Contohnya Bombix mori.
5) Bidang pangan sebagai sumber makanan yang mengandung protein hewan
tinggi. Misal udang windu (Paneus monodon), kepiting (Scylla serrata) dan
udang karang (Panulirus versicolor)
6) Dalam bidang ekologi hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber
makanan ikan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
b. Peranan merugikan
1) Hewan-hewan kelas Arachnida lebih banyak yang merugikan manusia
terutama hewan-hewan acarina yakni Sarcoptes scabei (menyebabkan gatal
atau kudis pada manusia), Prosoptes equi (menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci dan kuda), Todectes cynotis (tungau kudis telinga menyerang
kucing dan anjing).
2) Merusak tanaman manusia misalnya belalang, kumbang kelapa, dan ulat.
Menyebbakan penyakit pada tanaman missal Nilapervata lugens (wereng)
menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap
cairan biji padi muda sehingga tanaman padimenjadi puso.
3) Parasit pada manusia misalnya nyamuk, dan kutu kepala. Sekaligus vektor
perantara penyakit bagi manusia misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam
berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur dan lalat rumah sebagai
vektor penyakit tifus.
2. Filum Echinodermata
a. Peranan menguntungkan
1) Telur landak laut (Arbacia punctulata) banyak dikonsumsi di Jepang
2) Teripang laut atau timun laut (Holothuroidea) juga banyak dikonsumsi di
Bangka Belitung dan Sidoarjo. Mentimun laut ini setelah dikeringkan
dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk.
3) Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi.

17
4) Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan sebagai
pemakan deposit dan pemakan suspensi.
5) Sebagai bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal, para
ilmuwan Biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut.
6) Echinodermata sangat berperan besar dalam ekosistem laut terutama
ekosistem pantai litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal dan
palung laut sebagai contoh adalah bintang laut dan bintang ular berfungsi
sebagai pelindung karang dari pertumbuhan alga berlebih.
7) Keberadaan bulu babi terutama jenis Diadema setosum pada ekosistem
terumbu karang memberikan pengaruh terhadap keseimbangan ekologi.
8) Kelompok lili laut pada umumnya merupakan pemakan plankton dan materi
tersuspensi.
9) Bahan utama kerajinan tangan untuk menambah nilai ekonomi warga di
lingkungan pantai.
10) Salah satu jenis teripang laut digunakan sebagai bahan obat alami dan bahan
campuran kosmetik karena memiliki kandungan protein dan kolagen yang
tinggi. 9
b. Peranan merugikan
1) Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram Mutiara dan kerrang laut karena
bintang Echinodermata merupakan predator hewan budidaya tersebut.
2) Bulu babi dan landak laut bila melukai manusia akan membahayakandan
menyebabkan kematian.

9
Suryanti.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hewan Invertebrata merupakan hewan yang termasuk ke dalam jenis hewan yang
tidak memliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang. Hewan inverterbrata
disebut juga dengan hewan avertebrata. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali
hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves dan ma malia). Animalia yang termasuk ke
dalam kelompok hewan ini memiliki habitat yang sanat bervariasi dari laut, sungai,
daratan bahkan sampai pegunungan. Akan tetapi, usia hidupnya relative singkat tidak
lebih dari satu tahun.

Ciri-ciri umum hewan invertebrata dapat dibedakan berdasarkan lapisan tubuh,


rongga tubuh, simteri tubuh, dan cara reproduksinya. Berdasarkan lapisan tubuhnya
hewan avertebrata dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Diploblastik (ektoderm dan endoderm);


2. Triplobalastik (memiliki ektoderm dan endoderm serta mesoderm).
Hewan Triploblastik dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Triplobalstik Aselomata (tidak memiliki rongga tubuh) yakni
plathyhelminthes.
b. Triploblastik pseudoselomata (memiliki rongga tubuh semu) yaitu
nematoda.
c. Triploblastik selomata (memiliki rongga tubuh) yaitu Annelida,
Mollusca, arthropoda, Echinodermata dan vertebrata.

Pengelompokan hewan tak bertulang belakang pada makalah ini terbagi menjadi
dua yaitu Arthropoda dan Echinodermata. Arthropoda atau tubuh beruas-ruas. Klasifikasi
Arthropoda dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), insekta (serangga),
Arachnoidea (laba-laba) dan Myriapoda (kaki seribu). Sedangkan Echinodermata adalah
hewan berkulit duri dengan simetri bilateral yang berubah menjadi simtetri radial pada
saat dewasa, tidak memiliki kepala, memiliki sistem pembuluh air dan sistem ambulakral
atau sstem sirkulasi air untuk menggerakkan kaki tabung, memiliki lengan. Klasifikasi
Echinodermata terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea,
Ophiuroidea, Crinoidea, Holothuroidea.

Kemudian peran Invertebrata Filum Arthropoda dan Echinodermata sangatlah


banyak. Keduanya memiliki peranan menguntungkan dan juga merugikan. Contoh peran

19
arthropoda yang menguntungkan yaitu Sumber makanan yang mengandung protein tinggi
seperti udang, kepiting, Sebagai penghasil madu seperti lebah, Sebagai bahan baku kain
sutera pada kupu-kupu. Sedangkan peran yang merugikan yaitu Sebagai sumber berbagai
penyakit seperti lalat,nyamuk, dan lainnya, Sebagai hama tanaman pangan dan industri
seperti kumbang tanduk dan wereng cokelat, dan Perusak bahan bangunan seperti rayap
dan kumbang.

Selanjutnya yaitu peranan Echinodermata yang menguntungkan antara lain


sebagai sumber makanan yang dapat dimanfaatkan manusia seperti teripang.
Echinodermata di laut adalah sebagai detritivor yaitu pemangsa sisa-sisa hewan, kotoran,
dan bangkai di laut. Echinodermata juga diajadikan bahan penelitian misalnya landak laut
yang diamati fertllisasi dan perkembangan awal embrionya. Peranan merugikan
seperti bintang laut yang merupakan predator tiram mutiara bersifat merugikan
pembudidaya tiram tersebut. Banyaknya landak laut dapat menjadi ancaman manusia saat
dipantai jika terkena durinya.

B. Saran

Segala kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak,
karena kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan
kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan makalah. Atas segala waktu dan perhatiannya
kami mengucapkan terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil Allison, J. B. Reece, and L. G. Mitchell. Biologi. 5th ed. Vol. 2. Jakarta:
Erlangga, 2003.
‘HEWAN AVERTEBRATA BESERTA CIRI-CIRI DAN PENJELASANNYA’, n.d.
https://ekosistem.co.id/hewan-avertebrata/.
‘Hewan Avertebrata (Invertebrata)’, n.d. https://www.dosenpendidikan.co.id/hewan-avertebrata/.
Maya, Sri, and Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. 1st ed. Vol. 1. Bandung: Widina Bhakti
Persada, 2020. https://repository.penerbitwidina.com/publications/326743/zoologi-
invertebrata.
Sanchia, Amanda Ivana, and Ulfi Faizah. ‘Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create
and Share (SSCS) Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Pada Materi Arthropoda
Kelas X SMA’. JRBA: Jurnal Riset Biologi Dan Aplikasinya 1, no. 1 (2019): 9–17.
Sri Maya, Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. Journal of Chemical Information and Modeling.
Vol. 53, 2020.
Suryanti. Buku Ajar Bioekologo Phylum Echinodermata. 1st ed. Vol. 1. Semarang: Dep. Sumber
Daya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, 2019.
Ulfa, Maria. ‘Pengertian Hewan Avertebrata: Ciri, Klasifikasi Jenis dan Contohnya’.
Www.tirto.id. Konten Edukasi Biologi (blog), 25 September 2021.
https://tirto.id/pengertian-hewan-avertebrata-ciri-klasifikasi-jenis-dan contohnya-gbM1.

21

Anda mungkin juga menyukai