Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR

MATEMATIKA
BILANGAN BERPANGKAT, BENTUK AKAR, DAN LOGARITMA

A. INFORMASI UMUM

Judul Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan Logaritma


Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengoperasikan dan menentukan
nilai bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma sesuai dengan sifat-
sifatnya, serta memecahkan masalah kontekstual dengan menerapkan konsep
bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dalam kehidupan nyata.
Jenjang Sekolah SMK
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kelas/Semester X
Lokasi Waktu 4 Pertemuan (4 JP/180 Menit)
Nama penyusun Novi Nur Amalia, S.Pd.
Instutisi SMK Muhammadiyah Lemahabang
Tahun Penyusunan 2021-2022
Kompetensi Awal Peserta didik memahami konsep bilangan berpangkat, bentuk akar, dan
logaritma
Profil Pelajar Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
Pancasila Mandiri, Bernalar kritis serta kreatif.
Sarana dan Prasarana Laptop/ PC/ Handpone, JaringaniInternet, Alat tulis & Buku, Google
Classroom, LK, dan Lembar bimbingan/ Konsultasi
Target Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya
belajar saja), peserta didik dengan pencapaian tinggi
Model Pembelajaran Discovery Learning/kombinasi

B. KOMPETENSI INTI

Tujuan Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu:


Pembelajaran  Memahami konsep sifat-sifat bilangan berpangkat secara intuitif
 Menentukan hasil operasi pada bilangan berpangkat
 Memahami hubungan konsep bentuk akar dan bilangan berpangkat
 Menyederhanakan bentuk akar
 Menentukan hasil operasi bentuk akar secara intuitif
 Memahami sifat-sifat logaritma
 Menerapkan sifat-sifat logaritma dalam penyelesaian soal
 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bilangan
berpangkat, bentuk akar, dan logaritma
Pemahaman Pengertian bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma, sifat-sifatnya, cara
Bermakna mengoperasikan bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dengan
menggunakan sifat-sifatnya
Pertanyaan  Apa yang anda ketahui tentang bilangan berpangkat, bentuk akar, dan
Pemantik logaritma?
 Apakah dengan sifat-sifat yang dimiliki bilangan berpangkat, bentuk
akar, dan logaritma dapat menyelesaikan masalah?
Persiapan 15 menit
Pembelajaran Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekkan :
 Guru menyiapkan materi yang telah disusun sebelumnya
 Kesiapan mental dan fisik Peserta didik
 Mempersiapkan alat tulis
 Lembar konsultasi/ Jurnal untuk moda Luring nya.
 Instrument asesmen diagnostik
Pertemuan Ke-1
Kegiatan (4x45 Menit)
Pembelajaran A. Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan pendidik memulai dengan berdoa bersama.
2. Menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Pembahasan perihal kesepakatan yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan perihal materi bilangan berpangkat
2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan penjelasan guru terkait materi
yang disampaikan
3. Peserta didik kemudian mencatat pokok-pokok materi yang diamatinya
4. Peserta didik secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru
mengenai mengoperasikan dan menentukan nilai bilangan berpangkat
5. Peserta didik mampu menginterpretasikan hasil dari tugas yang
dikerjakannya
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
dipahami.
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
3. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
dan menutup kegiatan belajar dengan do’a

Pertemuan Ke-2
Kegiatan (4x45 Menit)
Pembelajaran A. Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan pendidik memulai dengan berdoa bersama.
2. Menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Pembahasan perihal kesepakatan yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan perihal materi bilangan bentuk akar
2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan penjelasan guru terkait materi
yang disampaikan
3. Peserta didik kemudian mencatat pokok-pokok materi yang diamatinya
4. Peserta didik secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru
mengenai menyederhanakan dan mengoperasikan bentuk akar
5. Peserta didik mampu menginterpretasikan hasil dari tugas yang
dikerjakannya
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
dipahami.
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
3. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan menutup kegiatan belajar dengan do’a
Pertemuan Ke-3
Kegiatan (4x45 Menit)
Pembelajaran A. Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan pendidik memulai dengan berdoa bersama.
2. Menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Pembahasan perihal kesepakatan yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan perihal materi logaritma
2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan penjelasan guru terkait materi
yang disampaikan
3. Peserta didik kemudian mencatat pokok-pokok materi yang diamatinya
4. Peserta didik secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru
mengenai menyelesaikan operasi logaritma sesuai dengan sifat-sifatnya
5. Peserta didik mampu menginterpretasikan hasil dari tugas yang
dikerjakannya
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
dipahami.
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
3. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan menutup kegiatan belajar dengan do’a

Peremuan Ke-4
Kegiatan A. Kegiatan Awal
Pembelajaran 1. Peserta didik dan pendidik memulai dengan berdoa bersama.
2. Menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Pembahasan perihal kesepakatan yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan menerapkan konsep bilangan berpangkat,
bentuk akar, dan logaritma
2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan penjelasan guru terkait materi
yang disampaikan
3. Peserta didik kemudian mencatat pokok-pokok materi yang diamatinya
4. Peserta didik secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru
mengenai menyelesaikan masalah kontekstual dengan menerapkan konsep
bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma
5. Peserta didik mampu menginterpretasikan hasil dari tugas yang
dikerjakannya
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
dipahami.
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
3. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
4. Guru bersama perserta didik menutup kegiatan belajar dengan do’a
Asesmen Terlampir
Pengayaan dan Bagi siswa yang kurang paham atau belum kkm (60) dalam menjawab soal
remedial latihan, boleh bertanya atau diberi pembelajaran ulang. Kemudian
dilakukan asesemen ulang hingga nilai kkm.
Refleksi 1. Apakah ada kendala dalam pembelajaran?
peserta didik 2. Apakah siswa aktif mengikuti?
dan guru 3. Bagaimana level ketercapaian rata-rata siswa?
4. Apakah semua siswa dapat menuntaskan kompetensi?

C. LAMPIRAN

Lembar Kerja Siswa Soal-soal latihan peserta didik


Bahan bacaan guru Modul
dan peserta didik
Glosarium Bilangan berpangkat (eksponen) yaitu 𝑎𝑛 dibaca 𝑎 pangkat 𝑛, dengan 𝑎
merupakan bilangan pokok atau dasar dan 𝑛.
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang nilainya memuat
tidak terhingga banyaknya angka di belakang koma dan tidak berulang.
Logaritma merupakan invers dari eksponen. Secara umum ditulis
𝑎𝑐 = 𝑏 ⟺ ᵅlog 𝑏 = 𝑐 dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑎 disebut bilangan
pokok logaritma atau basis, 𝑏 disebut numerus, yaitu bilangan yang
dilogaritmakan.
Daftar pustaka Toali, M.M., dan Kasmina, M.Sc. 2018. Matematika untuk SMK/MAK Kelas
X. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

MATERI

A. BENTUK PANGKAT / EKSPONEN


𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎
sebanyak n
𝑎𝑛 dibaca 𝑎 pangkat 𝑛, dengan 𝑎 merupakan bilangan pokok atau dasar dan 𝑛 disebut
pangkat atau eksponen.
Contoh : 54 = 5 ∙ 5 ∙ 5 ∙ 5 = 625
1. SIFAT-SIFAT EKSPONEN
 Perkalian eksponen
𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑛 = (𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ … ∙ 𝑎) ∙ (𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ … ∙ 𝑎)
sebanyak m sebanyak n
= 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ …∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ …∙ 𝑎
sebanyak (𝑚 + 𝑛)
= 𝑎𝑚+𝑛
Contoh :
1 2 1 3 1 2+3 1 5 1
a. (3) . (3) = (3) = (3) = 243 b. 10 . 106 = 101+6 = 107

 Pembagian eksponen
𝑎𝑚
𝑛
= 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑎 ≠ 0
𝑎
Contoh :
1 4 1 2 1 4−2 1 2 1
a. (5) : (5) = (3) = (5) = 25 b. 53 : 5−1 = 53−(−1) = 54

 Perpangkatan eksponen
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑛 , 𝑎 ≠ 0
Bukti :
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑚 ∙ 𝑎𝑚 ∙ … ∙ 𝑎𝑚
𝑛 kali
= 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ …∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ …∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ …∙ 𝑎
𝑚 kali 𝑚 kali 𝑚 kali
𝑛 kali
= 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ … ∙ 𝑎 = 𝑎𝑚∙𝑛
𝑚 ∙ 𝑛 kali
Contoh :
1 4 1 3 3 3
a. (54 ) = (5)4 ∙ 4 = 5 b. 814 = (34 )4 = 34 ∙ 4 = 33 = 27

 Perpangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan


(𝑎 ∙ 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 ∙ 𝑏 𝑚 , 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Bukti :
(𝑎 ∙ 𝑏)𝑚 = (𝑎 ∙ 𝑏)(𝑎 ∙ 𝑏)(𝑎 ∙ 𝑏) … (𝑎 ∙∙ 𝑏)
𝑚 kali
= (𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ … ∙ 𝑎) (𝑏 ∙ 𝑏 ∙ 𝑏 ∙ … ∙ 𝑏)
𝑚 kali 𝑚 kali
= 𝑎𝑚 ∙ 𝑏 𝑛
Contoh :
a. (3 ∙ 5)7 = 37 ∙ 57 b. (32 ∙ 5 ∙ 2)4 = 38 ∙ 54 ∙ 24
 Perpangkatan bilangan pecahan
𝑎 𝑚 𝑎𝑚
( ) = 𝑚 , 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
𝑏 𝑏

Bukti :
𝑎 𝑚 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎∙𝑎∙𝑎∙…∙𝑎 𝑎𝑚
(𝑏) = 𝑏 ∙ 𝑏 ∙ 𝑏 ∙ … ∙ 𝑏 = 𝑏∙𝑏∙𝑏∙…∙𝑏 = 𝑏𝑚
Contoh :
4
𝑎𝑏 2 𝑎4 𝑏 8
a. 1004 ∶ 504 = (100 ∶ 50)4 = 24 = 16 b. (𝑐 5 𝑑12 ) = 𝑐 20 𝑑48

 Bilangan berpangkat nol


𝑎0 = 1, 𝑎 ≠ 0
 Bilangan berpangkat negatif
1
𝑎−𝑚 = ,𝑎 ≠ 0
𝑎𝑚
Contoh :
1 1
a. 5−1 = 5 b. 10 ∶ 106 = 101−6 = 10−5 = 100.000 = 0,00001

 Bilangan berpangkat pecahan


1
Perhatikan bahwa 32 = 9 ⟺ √9 = 3. Bentuk √9 dapat ditulis 92 , karena
1 1 1 1
92 = (3 ∙ 3)2 = (32 )2 = 32 ∙ 2 = 3 = √9.
1
𝑛
Jadi dapat disimpulkan bahwa berlaku hubungan √𝑎 = 𝑎𝑛 .
Untuk 𝑎 bilangan real, 𝑎 ≥ 0, dan 𝑛 bilangan bulat positif, 𝑛 ≥ 2.
3 1 1 6
√26 = (26 )3 = 26∙3 = 23
𝑛 𝑚
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berlaku hubungan √𝑎𝑚 = 𝑎 𝑛
Untuk 𝑎 bilangan real, 𝑎 ≥ 0, dan 𝑚, 𝑛 bilangan bulat positif, 𝑛 ≥ 2.

B. BENTUK AKAR

 Definisi Bentuk Akar


1
Seperti yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya, bahwa 𝑎2 = √𝑎 . Bentuk akar
adalah akar dari suatu bilangan yang nilainya memuat tidak terhingga banyaknya angka
di belakang koma dan tidak berulang.
Contoh :

1. √2 = 1,414213 … 3. √8 = 2,828427 …
2. √3 = 1,732050 … 4. √15 = 3,872983 …

Sementara itu, √1 , √4 , dan √64 bukan bentuk akar karena √1 = 1, √4 = 2, √64 = 8.


Bilangan 1, 2, dan 8 bukan bilangan irasional.

 Menyederhanakan Bentuk Akar

Bentuk akar dapat disederhanakan dengan cara mengubah bilangan di dalam akar tersebut
menjadi dua bilangan dengan bilangan yang satu dapat di akarkan sedangkan bilangan
yang lain tidak dapat diakarkan.
Contoh :

1. √32 = √16 ∙ 2 = √16 ∙ √2 = 4√2


2. √18 = √9 ∙ 2 = √9 ∙ √2 = 3√2
3. √125 = √25 ∙ 5 = √25 ∙ √5 = 5√5
3 3 1 1 1 3 3 3
4. √81 = √27 ∙ 3 = (27 ∙ 3)3 = 273 ∙ 33 = √27 ∙ √3 = 3√3

 Mengoperasikan Bentuk Akar


a. Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
Dua bilangan bentuk akar dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika bentuk akarnya
sejenis. Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar dapat menggunakan sifat berikut.
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real dan 𝑐 bilangan rasional nonnegatif, berlaku hubungan berikut.
𝑎√𝑐 + 𝑏√𝑐 = (𝑎 + 𝑏)√𝑐
𝑎√𝑐 − 𝑏√𝑐 = (𝑎 − 𝑏)√𝑐

Contoh

Sederhanakan bentuk akar berikut.

a. 4√5 + 2√5 d. 4√5 + 2√3 − 2√5 + 7√3


b. 3√6 + √6 − 5√6 e. √20 − √500 + √320
c. √2 + √5 + √6

Penyelesaian:

a. 4√5 + 2√5 = (4 + 2)√5 = 6√5


b. 3√6 + √6 − 5√6 = (3 + 1 − 5)√6 = −√6
c. √2 + √5 + √6 Tidak dapat disederhanakan karena bentuk akarnya berlainan.
d. 4√5 + 2√3 − 2√5 + 7√3 = (4 − 2)√5 + (2 + 7)√3 = 2√5 + 9√3
e. √20 − √500 + √320 = √4 × 5 − √100 × 5 + √64 × 5
= 2√5 − 10√5 + 8√5
=0
b. Perkalian bilangan real dengan bentuk akar
Untuk perkalian bilangan real dengan bentuk akar, dapat menggunakan sifat berikut.
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dan 𝑐 bilangan rasional nonnegatif, berlaku hungan berikut.
𝑎 ∙ 𝑏√𝑐 = 𝑎𝑏√𝑐

Contoh

Hitung dan sederhanakan bentuk akar berikut.

a. 6 ∙ 3√5 c. 8 ∙ 0,5√20
b. 2 ∙ √242
Penyelesaian:
a. 6 ∙ 3√5 = 18√5
b. 2 ∙ √242 = 2 ∙ √121 ∙ 2 = 2 ∙ 11√2 = 22√2
c. 8 ∙ 0,5√20 = 4√20 = 4√4 ∙ 5 = 4 ∙ 2√5 = 8√5

c. Perkalian bentuk akar dengan bentuk akar


Untuk perkalian bentuk akar dengan bentuk akar, gunakan sifat berikut.
Untuk 𝑐, 𝑒 bilangan real dan 𝑎, 𝑏, 𝑑, 𝑓 bilangan rasional nonnegatif, berlaku sifat berikut.

√𝑎 ∙ √𝑏 = √𝑎 ∙ 𝑏 atau 𝑐√𝑑 ∙ 𝑒√𝑓 = 𝑐 ∙ 𝑒√𝑑 ∙ 𝑓

Contoh

Hitung dan sederhanakan bentuk akar berikut.

a. √7 ∙ √6 c. (√8 + √5)(√8 − √5)

b. 2√2 ∙ 3√12
Penyelesaian:
a. √7 ∙ √6 = √7 ∙ 6 = √42
b. 2√2 ∙ 3√12 = 6√24 = 6√4 ∙ 6 = 6 ∙ 2√6 = 12√6
c. (√8 + √5)(√8 − √5) = 8 − √40 + √40 − 5 = 8 − 5 = 3
Dari contoh c dapat dituliskan sebagai berikut.

(√𝑎 + √𝑏)(√𝑎 − √𝑏) = 𝑎 − 𝑏

Bukti:

(√𝑎 + √𝑏)(√𝑎 − √𝑏) = √𝑎 (√𝑎 − √𝑏) + √𝑏 (√𝑎 − √𝑏)

= 𝑎 − √𝑎𝑏 + √𝑎𝑏 − 𝑏

=𝑎−𝑏

 Pembagian Bentuk Akar (Merasionalkan Bentuk Akar)


Penyederhanaan pembagian bentuk akar sering disebut dengan merasionalkan penyebut
bentuk pecahan. Untuk merasionalkan penyebut bentuk pecahan, bilangan tersebut dikalikan
dengan sekawan dari penyebut. Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan rasional nonnegatif, maka berlaku:
1) √𝑎 sekawan dengan √𝑎 ,
2) (𝑎 + √𝑏) sekawan dengan (𝑎 − √𝑏), dan

3) (√𝑎 + √𝑏) sekawan dengan (√𝑎 − √𝑏).


Perhatikan rasionalisasi bentuk-bentuk berikut.
𝑎
1) Bentuk
√𝑏

𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎
= ∙ = √𝑏
√𝑏 √𝑏 √𝑏 𝑏
Dengan 𝑎 bilangan real dan 𝑏 bilangan rasional nonnegatif, 𝑏 ≠ 0.

Contoh

Rasionalkan bentuk-bentuk berikut.

8 2√ 5
a. b.
√2 √10

Penyelesaian:

8 8 √2 8√2
a. = ∙ = = 4√2
√2 √2 √2 2

2√5 2√5 √10 2√50 2 ∙ 5√2


b. = ∙ = = = √2
√10 √10 √10 10 10
𝑐
2) Bentuk
𝑎+√𝑏

𝑐 𝑐 𝑎 − √𝑏 𝑐 (𝑎 − √𝑏)
= ∙ =
𝑎 + √𝑏 𝑎 + √𝑏 𝑎 − √𝑏 𝑎2 − 𝑏
Dengan 𝑎, 𝑐 bilangan real dan 𝑏 bilangan rasional nonnegatif.

Contoh

Rasionalkan bentuk-bentuk berikut.


2 8
a. b.
1+√3 5−√17

Penyelesaian:

2 2 1−√3 2(1−√3) 2(1−√3)


a. = ∙ = = = −(1 − √3) = √3 − 1
1+√3 1+√3 1−√3 1−3 −2

8 8 5+√17 8(5+√17) 8(5+√17) 8(5+√17)


b. = ∙ = = = = 5 + √17
5−√17 5−√17 5+√17 52 −17 25−17 8

𝑐
3) Bentuk
√𝑎+√𝑏

𝑐 𝑐 √𝑎 − √𝑏 𝑐(√𝑎 − √𝑏)
= ∙ =
√𝑎 + √𝑏 √𝑎 + √𝑏 √𝑎 − √𝑏 𝑎−𝑏
Dengan 𝑐 bilangan real dan 𝑎, 𝑏 bilangan rasional nonnegatif.

Contoh

Rasionalkan bentuk-bentuk berikut.

√3−√2 2√ 2
a. b.
√3+√2 √5−√3

Penyelesaian:

2
√3−√2 √3−√2 √3−√2 (√3−√2) 3−2√6+2
a. = ∙ = = = 5 − 2√6
√3+√2 √3+√2 √3−√2 3−2 1

2√ 2 2 √2 √5+√3 2√2(√5+√3) 2√10+2√6


b. = ∙ = = = √10 + √6
√5−√3 √5−√3 √5+√3 5−3 5−3
C. LOGARITMA
1. Pengertian Logaritma
Logaritma merupakan invers dari eksponen. Secara umum ditulis 𝑎𝑐 = 𝑏 ⟺ ᵅlog 𝑏 = 𝑐
dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑎 disebut bilangan pokok logaritma atau basis, 𝑏 disebut
numerus, yaitu bilangan yang dilogaritmakan.

Contoh

Nyatakan bentuk berikut dalam bentuk logaritma.

a. 23 = 8
1
b. 3−4 =
81
c. 104 = 10.000
Penyelesaian:

a. 23 = 8 ⟺ ² log 8 = 3
1 1
b. 3−4 = ⟺ ³ log 81 = −4
81
c. 104 = 10.000 ⟺ ¹⁰ log 10.000 = 4 atau log 10.000 = 4

2. Sifat-sifat logaritma
Sifat-sifat logaritma berikut berlaku dengan syarat 𝑝 > 0 dan 𝑝 ≠ 1, 𝑎 > 0, 𝑏 > 0, dan
𝑚, 𝑛 ∈ 𝑹.

Sifat 1 ᵖlog (𝑎 ∙ 𝑏) = ᵖlog 𝑎 + ᵖlog 𝑏


Bukti:
Misalkan 𝑝 𝑥 = 𝑎 ⟺ ᵖ log 𝑎 = 𝑥 … ①
Misalkan 𝑝 𝑦 = 𝑎 ⟺ ᵖ log 𝑏 = 𝑦 … ②
𝑝 𝑥 ∙ 𝑝 𝑦 = 𝑎 ∙ 𝑏 ⟺ 𝑝 𝑥+𝑦 = 𝑎 ∙ 𝑏 ⟺ ᵖlog (𝑎 ∙ 𝑏) = 𝑥 + 𝑦
⟺ ᵖlog(𝑎 ∙ 𝑏) = ᵖlog 𝑎 + ᵖlog 𝑏
𝑎
Sifat 2 ᵖlog 𝑏 = ᵖlog 𝑎 − ᵖlog 𝑏

Bukti:
Misalkan 𝑝 𝑥 = 𝑎 ⟺ ᵖ log 𝑎 = 𝑥 … ①
Misalkan 𝑝 𝑦 = 𝑎 ⟺ ᵖ log 𝑏 = 𝑦 … ②
𝑎
𝑝 𝑥 ∶ 𝑝 𝑦 = 𝑎 ∶ 𝑏 ⟺ 𝑝 𝑥−𝑦 =
𝑏
𝑎
⟺ ᵖlog 𝑏 = 𝑥 − 𝑦
𝑎
⟺ ᵖlog 𝑏 = ᵖ log 𝑎 − ᵖlog 𝑏

ᵖlog 𝑎𝑛 = 𝑛 ∙ ᵖlog 𝑎
Sifat 3
Bukti:
ᵖlog 𝑎𝑛 = ᵖlog (𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ … ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎)
n kali
= ᵖlog 𝑎 + ᵖlog 𝑎 + ⋯ + ᵖlog 𝑎
n kali
= 𝑛 ∙ ᵖlog 𝑎
ᵖlog 𝑎
Sifat 4 ᵖlog 𝑏 =
ᵖlog 𝑏

Bukti:
Misalkan ᵅlog 𝑏 = 𝑥 ⟺ 𝑎 𝑥 = 𝑏 … ①
Misalkan ᵖlog 𝑎 𝑥 = 𝑛 ⟺ 𝑝𝑛 = 𝑎 𝑥 … ②
Misalkan ᵖlog 𝑏 = 𝑚 ⟺ 𝑝𝑚 = 𝑏 … ③
Dari ①,②, dan ③, diperoleh 𝑎 𝑥 = 𝑏 ⟺ 𝑝𝑛 = 𝑝𝑚 ⟺ 𝑛 = 𝑚.
ᵖlog 𝑎 𝑥 = ᵖlog 𝑏
⟺ 𝑥 ∙ ᵖlog 𝑎 = ᵖlog 𝑏
ᵖlog 𝑏
⟺ 𝑥=
ᵖlog 𝑎
ᵖlog 𝑏
⟺ ᵅlog 𝑏 =
ᵖlog 𝑎
1
Sifat 5 = ᵇlog 𝑎
ᵅlog 𝑏

Bukti:
Misalkan ᵅlog 𝑏 = 𝑥 ⟺ 𝑎 𝑥 = 𝑏
Misalkan ᵇlog 𝑎 = 𝑦 ⟺ 𝑏 𝑦 = 𝑎
𝑎𝑥 = 𝑏 ⟺ (𝑏 𝑦 )𝑥 = 𝑏
⟺ 𝑏 𝑦𝑥 = 𝑏
⟺ 𝑦𝑥 = 1
1
⟺ ᵅlog 𝑏 = ᵇlog 𝑎
𝑚
Sifat 6 𝑎𝑛 log 𝑏𝑚 = ∙ ᵅlog 𝑏
𝑛

Bukti:
log 𝑏𝑚 𝑚 log 𝑏 𝑚 log 𝑏 𝑚
𝑎𝑛 𝑚
log 𝑏 = log 𝑎𝑛 = = = ∙ ᵅlog 𝑏
𝑛 log 𝑎 𝑛 log 𝑎 𝑛

Sifat 7 𝑎 ᵅ log 𝑏 = 𝑏
Bukti:
Misalkan ᵅlog 𝑏 = 𝑥 ⟺ 𝑎 𝑥 = 𝑏
𝑎𝑥 = 𝑏
⟺ 𝑎ᵅlog 𝑏 = 𝑏
ᵖlog 1 = 0
Sifat 8

Sifat 9 ᵅlog 𝑎 = 1

Sifat 10 ᵖlog 𝑎 ∙ ᵅlog 𝑏 = ᵖlog 𝑏


Bukti:
ᵖlog 𝑏
ᵅlog 𝑏 =
ᵖlog 𝑎

⟺ ᵖlog 𝑎 ∙ ᵅlog 𝑏 = ᵖlog 𝑏

Lemahabang, 30 Juli2021
Waka. Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Rudi Hartono Novi Nur Amalia, S.Pd


NBM. 125 2032 NBM.

Mengetahui : Menyetujui :
Kepala Sekolah Waka. Menejemen Mutu

Nurhayati, S.T
Mohamad Ruspandi, S. Pd. I NBM. 107 3218
NBM. 1136 355

Anda mungkin juga menyukai