Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................2

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3

1.3 Tujuan Masalah............................................................................................3

BAB 2......................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................4

2.1 Pengertian Supervisi Konseling..................................................................4

2.2 Prinsip Supervisi Konseling........................................................................4

2.3 Materi dan Fungsi Supervisi Konseling.....................................................5

1
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau Pendidikan sering terjadi dibawah
bimbingan orang lain, tetapi memungkinkan secara otodidak.

Dalam dunia pendidikan dikenal adanya pengawas satuan pendidikan yang


memiliki tugas tertentu dalam mengawasi jalannya pendidikan. Seorang
supervisor bertindak atas dasar ketentuan-ketentuan yang bersifat ilmiah dalam
melaksanakan tugasnya agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Seorang supervisor harus mengetahui dan memahami dengan baik pola-pola,
prinsip serta tugasnya sebagai supervisor, dengan demikian mutu pendidikan
dapat meningkat.
Supervisi konseling adalah satu relasi antara supervisor dan konselor
dimana supervisor memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan mutu
kinerja professional supervise. Tumpu pada satu prinsip yang mengakui setiap
manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Evaluasi adalah proses pemberian status atau keputusan atau klasifikasi
terhadap suatu hasil assessment dan penilaian. Evaluasi pelayanan program
bimbingan dan konseling adalah penilaian yang dilakukan oleh guru pembimbing
terhadap kegiatan yang telah direncanakan untuk mengetahui efektifitas kegiatan
yang telah dilakukan.
Tujuan Evaluasi dan Supervisi Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dalam
keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan
untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang
telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana
derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian supervise konseling ?
2. Apa prinsip-prinsip supervise konseling ?
3. Apa saja materi dan fungsi supervise konseling?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui ap aitu supervise konseling
2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip supervise konseling
3. Untuk mengetahui materi dan fungsi supervise konseling

3
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Supervisi Konseling
Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan,
pembinaan . Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan
berbentuk pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik .
Supervisi konseling adalah sebuah kegiatan untuk mendukung
profesionalisme konselor di sekolah. Supervisi konseling juga merupakan
suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan konselor agar dapat
mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya, sehingga dapat bekerja
dengan menampilkan kemampuan terbaiknya, memiliki motivasi dan
tanggung jawab yang tinggi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas
hasil pelayananannya terhadap klien/konseli. Selain itu, supervisi konseling
juga dapat dipandang sebagai upaya untuk memberikan jaminan keamanan
dan kenyamanan bagi klien/konseli dan konselor itu sendiri dalam
menghadapi berbagai situasi konseling yang amat kompleks.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan
bahwa supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang
diberikan kepada pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang
dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar
mengajar lebih optimal.
2.2 Prinsip Supervisi Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi
berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1. Prinsip umum Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di
kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah :
a. Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi
bagi staf sekolah untuk pengembangan proses belajar
mengajar/ bimbingan konseling

4
b. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang
menunjang kurikulum yang berlaku
2. Prinsip khusus Supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a. Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan
perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang di
inginkan.
b. Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai
dengan aspek yang terdapat dalam instrument
c. Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang
sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di
pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d. Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi
kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran
perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang
sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f. Kreatif artinya supervisi mengembangkan
2.3 Materi dan Fungsi Supervisi Konseling
1. Materi Supervisi Konseling Guru pembimbing/konselor bertugas
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di seolah
sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai
pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor bertugas
a. Memasyaratkan pelayanan bimbingan
b. Merencanakan program bimbingan
c. Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan
d. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilitian
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

5
h. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan
bimbingan. Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling
sekolah mencakup :
1. Layanan dan Orientasi Pokok
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Bimbingan Penempatan dan Penyaluran
d. Layanan Bimbingan Belajar
e. Layanan Konseling Kelompok
f. Layanan Konseling Perorangan
2. Kegiatan Pendukung Bimbingan
a. Aplikasi Insturmen Bimbingan
b. Penyelenggaraan HImpunan Data
c. Konferensi Kasus
d. Kunjungan Rumah
e. Alih Tangan Kasus
2. Fungsi Supervisi Konseling
Memonitor mencatat memberi dukungan,mengukur dan menilai
kinerja,mendorong untuk merefleksi ,bentuknya adalah:
a. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan
yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka
masingmasing
b. Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang
ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan
tugas
c. Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan
hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara
lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah
ditetapkan
Pelaksanaan,Dampak, dan Teknik dari Supervisi Konseling

6
Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins
dan Shohert,19890). Kesepakatan paling umum adalah membuat
kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang
yang sama. Hawkins dan Shohert (1989,2000) telah membangun
model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan
beberapa isu ini. Mereka berpendapat bahwa enam level operasi dalam
supervise:
1. Refleksi terhadap muatan sesi konseling Fokusnya di sini
adalah klien, apa yang di ucapkannya,bagaimana berbagai
bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan apa yang di
inginkan klien dari penyuluhan.
2. Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor.
Tingkatan ini berkenaan dengan maksud terapeutuik
konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu
klien.
3. Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara
interaksi antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah
membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4. Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini,
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami
reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di
rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5. Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan
yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi
mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan
hubungan antara konselor dan kliennya.
6. Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat
memberikan panduan beberapa cara untuk melihat kasus yang
tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di
awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman
kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.

7
Dampak Supervisi Konseling Yang Tidak Efektif :
 Tidak ada balikan dari orang yang kompetenapakah praktek
profesional telah memenuhistandar kompetensi dan kode etik
 Ketinggalan iptek dalam bk
 Kehilangan identitas profesi BK
 Kejenuhan profesional (bornout)
 Pelanggaran kode etik yang akut
 Mengulang kekeliruan secara massif
 Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan
prajabatan (pt)
 Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan bk sebagaimana
mestinya Metode / Tekhnik Supervisi Konseling Teknik
pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling dapat
mengguanakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu :
a. Kunjungan Kelas
b. Observasi Kelas
c. Kunjungan dan Atau Observasi Dokumentasi ke Ruang
Bimbingan
d. Wawancara dan
e. Angket

Anda mungkin juga menyukai