Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA BELUT

KELAS IX A
KELOMPOK 7

1. ADELIA RIZKY DWI NILASARI (1)


2. IFA IZZA AFKARINA (16)
3. NOVITA AGUSTINA (24)
4. STEVANY PUSPITA KURNIASARI (32)
PEMBUATAN KOLAM
Saat budidaya belut nantinya, ada 3 kolam yang sebaiknya Anda sediakan, yakni Kolam
Pendederan, Kolam Pemijahan, dan Kolam Pembesaran.
1. Kolam Pendederan berfungsi untuk proses pembesaran belut dari menetas hingga siap tebar
di kolam pembesaran.
2. Adapun Kolam Pemijahan berfungsi sebagai tempat mengawinkan belut untuk bertelur dan
menghasilkan anakan. Untuk pemijahan dilakukan dalam keadaan kolam berlumpur.
3. Sedangkan, Kolam Pembesaran berfungsi sebagai tempat menyiapkan belut untuk tahap
konsumsi dan dijual.
Mengenai material dan bentuk kolam pembudidaya biasanya menggunakan dua jenis kolam, yakni
lumpur dan tanpa lumpur. Adapun mengenai material yang bisa digunakan, seperti tembok,
terpal, atau drum.
KOLAM LUMPUR
Keunggulannya, yakni tersedianya pakan alami, biaya pakan lebih hemat, dan belut hidup
seolah di habitat aslinya. Sedangkan kelemahannya, yakni cukup sulit memantau keadaan belut
karena berada di lumpur dan membutuhkan waktu lebih lama dalam pembuatan kolamnya. Kolam
lumpur ini bisa Anda buat baik pada kolam permanen ataupun drum.
Bahan yang Anda butuhkan, yakni:
- Lumpur
- Pelepah pisang
- Jerami
- Pupuk kandang
Kedalaman dari kolam berkisar 1 hingga 1,25 m dengan kebetalan lumpur sekitar 10-20 cm.
Fungsi dari pupuk kandang, yakni menghadirkan pakan alami bagi belut. Sementara lumpur,
untuk memanipulasi kolam seolah habitat aslinya.
OLAM TANPA LUMPUR
Keunggulannya, yakni mudahnya dalam memantau keadaan dan
pertumbuhan belut, kolam lebih bersih, dan bisa memuat lebih banyak belut
untuk ukuran yang sama dengan kolam lumpur. Sedangkan kelemahannya,
yakni biaya pakan lebih mahal karena tidak tersedianya pakan alami. Anda
harus memberikan pakan, seperti pelet secara rutin. Bagaimana dengan
pilihan material kolam yang digunakan? Pilihan menggunakan kolam tanah,
tembok, terpal, atau drum bisa disesuaikan dengan budget dan luas area
yang digunakan. Untuk budget yang lebih murah dan luas area lebih kecil,
kolam terpal dan drum adalah pilihan yang lebih baik.
Cara pembuatannya, yakni:
Siapkan kolam untuk budidaya belut, tanpa terpal, dengan terpal, atau drum.
Isi air dengan pH sekitar 7 (tidak asam maupun basa).
Taruh pelepah pisang di permukaan air atau kumpulan tali plastik sebagai
tempat bersembunyi belut.
Buat lubang di bagian bawah sebagai sirkulasi air.
2. PEMILIHAN BIBIT
Beberapa poin yang diperhatikan saat membeli bibit belut, yakni:
Ukuran seragam: tujuannya menghindari kanibalisme antar belut.
Aktif dan gesit.

- Badan bebas dari luka.


- Ukurannya sekitar 10 hingga 12 cm.
- Benih dengan jumlah 50 hingga 100 ekor tiap meter persegi.

CONTOH
BIBIT SEHAT
3. PEMBESARAN BIBIT
Penebaran bibit atau pendederan bisa Anda lakukan pada kolam yang telah disediakan
(permanen, terpal, atau drum).
- Bagi Anda yang menggunakan kolam tanpa lumpur, pemberian pakan setiap hari wajib dilakukan.
Pakan yang diberikan, biasanya pelet atau cacing sutra.
- Setelah pemeliharaan hingga belut mencapai ukuran 15 cm jumlah belut mulai dikurangi dengan
kapasitas ideal 25 ekor per meternya. Anda bisa menambah jumlah kolam pembesaran untuk ini.
Pakan yang diberikan, yakni pelet, ikan, cacing, ulat, kecebong, atau potongan ayam tiren.
- Setelah 3 bulan, belut biasanya telah mencapai ukuran siap konsumsi, sekitar 30 cm. Artinya, Anda
sudah bisa memanennya.
Sementara itu, belut yang dipersiapkan untuk menjadi indukan perlu Anda pisahkan ke kolam indukan.
Bagaimanakah menentukan antara belut jantan dan belut betina? Belut yang panjangnya antara 20
hingga 20 cm dengan umur 3 sampai 6 bulan merupakan induk betina. Ciri fisiknya, yakni kepala
runcing, warna kulit kehijauan pada punggung dan putih kekuningan pada bagian perut. Sementara itu,
belut jantang memiliki panjang sekitar 40 hingga 50 cm dengan umur 6 sampai 9 bulan. Ciri fisiknya,
bentuk kepala lebih tumpul, warna kulit keabu-abuan.
4. PROSES PEMIJAHAN
Walaupun Anda membudidayakan belut pada kolam dengan air bersih (tanpa lumpur) belut tidak bisa
dipijahkan pada kondisi tersebut. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan kolam khusus
pemijahan yang memiliki lumpur. Caranya sebagai berikut:
- Buat kolam sekitar 5 x 6 meter (30 set indukan) atau bisa pula menggunakan drum.
- Beri lumpur dan jerami pada kolam atau drum tersebut.
- Kemudian, tambahkan pupuk kandang dengan dosis sekitar 3 kg tiap meter perseginya. Fungsinya
untuk menumbuhkan pakan alami pada kolam.
- Isi air dengan ketinggian sekitar 15 hingga 20 cm.
- Pilih induk belut yang sehat, ciri-cirinya, yakni badan bebas luka dan lincah.
- Masukkan belut dengan perbandingan 1:1 hingga 1:4. Artinya 1 ekor jantan untuk 1 hingga 4 ekor
betina.
- Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari dengan suhu 28 derajat celcius.
- Nantinya, telur-telur tersebut akan tampak di dekat lubang-lubang yang telah dibuat oleh induk
jantan.
- Pada proses pemijahan ini, pakan untuk induk yang bisa Anda berikan misalnya ikan cere atau
cacing.
ENETASAN TELUR DAN PERAWATAN BENIH
- Setelah terjadi proses pemijahan, belut jantan bertugas untuk menjaga telur-telur yang
telah dibuahinya.
- Biasanya, telur akan menetas pada umur 9 hingga 10 hari. Setelah berumur 15 hari,
barulah induk jantan akan meninggalkan anakan belut.
- Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk dipanen untuk dipindahkan pada kolam
pendederan.
- Setelah pergi induk jantan akan pergi ke bagian lain untuk membuat lubang dan
mengawinkan betina lainnya.
6. PENDEDERAN
Setelah induk jantan belut meninggalkan anakannya, ini adalah saat untuk Anda
memindahkan ke kolam pendederan.
Tujuan dari pemindahan ini untuk mengurangi tingkat mortalitas bibit belut serta
membuat belut dalam ukuran yang seragam.
Caranya, yakni:
Tumbuhkan pakan alami pada kolam dengan mencampurkan dedak kasar dan sekap padi
dengan perbandingan 1:1.
Kemudian, lapisi dengan pupuk kandang dengan ketebalan 10 cm.
Lalu, lapisi lagi dengan jerami.
Isi kolam dengan air setinggi 50 cm.
Selanjutnya, tebarkan benih pada kolam. Perbandingan antara belut dengan luas kolam
pendederan, yakni 500 ekor per meternya.
Setelah belut mencapai ukuran 5 hingga 8 cm, belut siap untuk dipindahkan pada kolam
khusus pembesaran.
. PEMBESARAN BELUT
- Saat belut telah berukuran lebih dari 8 cm, kepadatan kolam 100 ekor per meternya.
- Setelah belut mencapai ukuran 15 cm cm, kepadatan kolam 25 ekor per meternya.
Pakan yang bisa Anda berikan pada tahapan ini, yakni pelet, kecebong, cacing, ulat, dan
cincangan ayam tiren.
- Setelah mencapai umur 3 bulan, belut sudah masuk pada tahap panen dan pemijahan
untuk menghasilkan anakan.
- Pada saat ini, hal yang harus Anda monitor adalah ukuran besarnya belut dan pasokan
makanan belut yang tidak boleh kurang. Hal ini mampu meminimalisir terjadinya
kanibalisme pada belut.
8. PANEN
Setelah mencapai ukuran siap konsumsi, sekitar 30-40 cm, belut siap untuk Anda
pasarkan, dan diolah menjadi berbagai macam olahan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai