NIM : 2010207020
Mata Kuliah : Evolusi
Pendidikan Biologi 1
3. Catatan Fosil
Diabad ke-20 teori evolusi telah dibantahkan oleh tidak hanya teori biologi
molekuler. Tapi juga oleh paleontology yakni ilmu tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa
jasad mahluk hidup yang pernah hidup dimasa lampau.Sisa rangka ini memberikan
informsi tentang sejarah mahluk hidup dibumi. Teori evolusi menyatakan bahwa
semua mahluk hidup di bumi berasal dari moyang yang sama. Dalam THE ORIGIN
OF SPECIES ia menuliskan “ jika teori saya benar , beragam bentuk peralihan yang
tak terhitung jumlahnya yang menghubungkan dengan sangat dekat semua jenis
species yang sama sodah sepatutnya ada. Diantara yang terpenting dari bentuk dari
bentuk peralihan ini adalah fosil ikan yang bernama COELACANTH. Bertahun-tahun
para ovolusionis mengklaim bahwa mahluk ini yang diketahui dalam catatan fosil,
memiliki karakteristik yang mirip hewan darat. Mereka beralasan bahwa kalau ia
memiliki kaki primitif dan paru-pparu primitif klaim evolusi tentang COELACANTH
sebagai fakta ilmiah dan lukisan-lukisan mengenai terkaan binatang ini yang
digambarkan sedang berangkat keluar dari perairan menuju daratan tercantum dalam
buku-buku pelajaran.Kejutan besar menghantam evolusionis ketika ditemukan
COELACANTH telah punah berhasil ditangkap hidup-hidup di Samudra Hindia pada
tahun 1938. Sejak itu diketahui bahwa ikan tersebut tidak berbeda dari ikan lainnya
yang hidup dijaman sekarang. Sangat berbeda ,dimana reftil bertelur dan mamalia
beranak. Tubuh reftil ditutupi oleh sisik sedangkan mamalia ditutupi oleh rambut.
Para evolusionis tidak mampu menjelaskan teori ini sama sekali.
Hingga kini 600 spesies kera telah hidup dan kebanyakan mereka telah
punah. Tengkorak-tengkorak kera ini besar dan kecil dijadikan sumber berlimpah oleh
para evolusionis dengan kemampuan berhayal mereka secara bebas. Fosil
Australopithecus pertama ditemukan pada tahun 1924 oleh seorang paleontologis
bernama “Raymond Dart”. Sejak saat itu evolusionis mengatakan bahwa spesies kera
ini dari selatan adalah makhluk mirip manusia namun ketika fosil Australopithecus
dibandingkan dengan Chimpansee tidak dijumpai perbedaan diantara keduanya.
Menghadapi kenyataan ini evolusionis menduga bahwa Australopithecus berjalan
tegak di atas dua kaki tidak seperti kera yang lain. Namun dua ahli anatomi
terkemuka di dunia membantah pernyataan ini, Australopithecus yang dianggap
sebagai nenek moyang manusia hanyalah spesies kera. Fosil-fosil yang
dikelompokkan oleh evolusionis ke dalam klasifilasi rekaan seperti Homo Erectus,
Homo Ergaster, Homo Sapiens Archaic ternyata berasal dari ras manusia yang
berbeda-beda. Ketika fosil ini diperiksa , kerangka yang dimiliki sama dengan
kerangka manusia jaman sekarang. Ketidak miripan mereka hanya berupa perbedaan
structural pada tengkorak. Perbedaan ini dapat dijumpai ras manusia yang berbeda
yang dijumpai masih hidup. Seorang evolusionis dan paleontologis ternama “ Ricard
Leakey” mengakui perbedaan bahwa tengkorak-tengkorak yang diklasifikasikan ke
dalam kelompok Homo Erectus dengan manusia modern, hanyalah sebatas perbedaan
ras.
Satu-satunya pertahanan evolusionis yang masih tersisa setelah
menghadapi semua fakta ilmiah ini hanya tinggal 1 yaitu propaganda. Dalam gambar-
gambar yang disebarkan oleh para evolusionis yaitu sejumlah makhluk yang
ditumbuhi rambut, perawakan kera yang dipadukan dengan ciri menyerupai manusia,
hingga kesan yang timbul, membentuk transisi setengah manusia dan setengah kera
pernah hidup di masa lampau. Kemampuan berhayal para evolusionis terbatas pada
gambar dan model fiksi. Satu-satunya bukti di tangan mereka umum tidak lebih dari
sekedar pragmentasi tengkorak dan tulang kaki, rambut, kulit, hidung, telinga, bibir,
atau ciri wajah lain dari makhluk hidup tidak dapat ditentukan oleh struktur tulang
belulangnya. Restorasi tipe-tipe manusia purba memiliki sangat sedikit nilai ilmiah.
Tiga rekonstruksi yang sama sekali berbeda, yang dari suatu fosil yang bernama
Sinsen Thropus, inilah contoh nyata yang menunjukkan betapa gigihnya evolusionis
dalam membuat topeng-topeng palsu ini.
Pada tahun 1912 fosil Piltdown yang diselidiki di Inggris oleh
evolusionis Inggris bernama Charles Delson. Fosil ini dikemukakan sebagai bentuk
transisi yang paling penting dari kera manusia dan dipertontonkan di sebuah museum
selama 30 tahun lebih. Para ahli yang memeriksa fosil ini pada tahun 1949
menemukan kepalsuan fosil tersebut yang ternyata telah dibuat dengan merekatkan
rahang orang hutan pada tengkorak manusia. Salah satu manusia transisi yang
dipalsukan adalah manusia Nebraska, scenario ini di buat pada tahun 1922
berdasarkan atas gigi fosil yang diberi nama latin “Hespero Pithecus Haroldcookn.
Namun dengan segera diketahui bahwa gigi yang menjadi sebuah inspirasi bagi
manusia Nebraska ternyata berasal dari seekor babi liar. Neanderthal dianggap bukti
evolusi pada tahun 1856 dan ditolak pada tahun 1960. Manusia Piltdown dianggap
bukti evolusi pada tahun 1912 dan ditolak pada tahun 1953. Manusia Zinjanthropus
diterima sebagai teori evolusi pada tahun 1959 dan ditolak pada tahun 1960.
Ramapithecus diterima sebagai teori evolusi pada tahun 1964 dan ditolak pada tahun
1979.