ABSTRAK
Pendidikan nasional Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perkembangan zaman, khususnya di era Society 5.0, menuntut
persiapan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan globalisasi. Masalah kualitas pendidikan
termanifestasi dalam rendahnya peringkat Indonesia dalam PISA 2019, ketidakmerataan akses
pendidikan, serta masalah kualitas guru yang kurang optimal. Lebih lanjut, relevansi pendidikan
dengan pembangunan nasional dan kebutuhan dunia kerja menjadi sorotan, dengan kelemahan
dalam output pendidikan yang belum memenuhi tuntutan zaman. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelemahan output pendidikan nasional termasuk kurangnya koordinasi
antarinstansi, kurangnya pengembangan kompetensi leadership, kebutuhan akan tenaga kerja
terampil yang belum terpenuhi, serta ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
Diperlukan upaya bersama antar pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk
mengatasi tantangan ini demi menciptakan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing
dalam era globalisasi.
ABSTRACT
National education in Indonesia faces significant challenges in achieving its goal of enlightening
the nation. The evolution of time, particularly in the Society 5.0 era, demands better preparation
to confront global challenges. The issue of educational quality is evident in Indonesia's low
ranking in the 2019 PISA, unequal access to education, and suboptimal quality of teachers.
Furthermore, the relevance of education to national development and the needs of the job market
comes into focus, exposing weaknesses in educational outcomes that fail to meet contemporary
demands. Factors contributing to these shortcomings in national educational output include
inadequate inter-agency coordination, insufficient development of leadership competencies,
unmet demands for skilled labor, and a curriculum that lacks alignment with workforce needs.
Collaborative efforts among the government, educational institutions, and society are imperative
to address these challenges, ultimately creating highly competitive human resources ready to
thrive in the era of globalization.
Pesat perkembangan di era revolusi industry 4.0 dan kini telah memasuki era society
5.0 dimana sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dan sistem penddikan
yang ada saat ini. Banyak pelaku pendidikan yang terjeak dengan masalah yang sama
dalam pendidikan dan tantangan pendidikan yang ada di negara kita saat ini. Hal ini dapat
muncul dari penilaian masyarakat terhadap outcome pendidikan di Indonesia yang belum
sesuai dengan capaian dari tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Persoalan-persoalan
mengenai moralitas, kurangnya etos kerja, keterampilan yang masih rendah dan lain
sebagainya. Keadaan ini sangat memprihatinkan bagi kalangan pendidik dan pemerhati
pendidikan di Indonesia, apabila dibandingkan dengan kemajuan sistem pendidikan di
negara-negara maju lainnya.
Dalam memasuki era society 5.0, bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri
menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan globalisasi yang ada. Tidak hanya berupa
kekuatan ekonomi, namun pengetahuan, proses pendidikan dan keterampilan yang cukup
memadai hendaknya dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Peserta didik perlu
dipersiapkan menjadi generasi yang mampu bersaing dengan tantangan zaman ke depan,
memiliki kompetensi dan siap untuk bersaing, atau dengan kata lain peserta didik
dipersiapkan menjadi pribadi yang kreatif, berfikir inovatif, mampu mengambil
keputusan cepat dan tepat, serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Dalam pelaksanaan pendidkan, sistem pendidikan nasional memiliki beberapa kendala
yakni adanya kelemahan dalam outcome pendidikan nasional diantaranya yakni: belum
mampu mengembangkan kemampuan dan kekuatan leadership sebagai modal untuk
melahirkan kreativitas, inovasi, kearifan dan kemandirian, belum dapat memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan industri baik melalui tenaga kerja terampil dan tenaga ahli
serta belum mampu mengembangkan kekuatan riset, inovasi dan rekayasa teknologi
untuk membangun keunggulan kompetitif yang menghasilkan nilai tambah tinggi dan
yang lainnya. Berdasarkan pemaparan diatas, maka dalam pembahasan ini akan dibahas
mengenail faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelemahan outcome pada pendidikan
nasional.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lemahnya outcome pendidikan nasional?
B. PEMBAHASAN
Kualitas adalah tingkat buruk atau baiknya sesuatu. Adanya kualitas sangat penting
untuk mengetahui suatu hal apakah sudah mencapai keberhasilan atau belum. Sama
halnya dengan kualitas pendidikan. Mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia saat ini
terbilang cukup rendah, dimana menurut hasil survey mengenai sistem pendidikan yang
dikelurkan oleh PISA (Programme For International Student Assesment) pada tahun
2019 lalu, Indonesia menempati posisi yang rendah yakni ke 74 dari 79 negara lainnya.
Sedangkan kualitas guru di Indonesia menempati urutan ke-14 dari 14 negara
berkembang yang ada di dunia.
Menurut Herlambang, saat ini paradigma keliru tentang pemahaman profesi guru yang meliputi:
1) mencetak manusia yang siap untuk kerja, 2) memandang bahwa mendidik merupakan
pekerjaan mudah yang dapat dilakukan oleh siapupun dan 3) memiliki tujuan utama yaitu
mendapatkan penghsilan. Padahal Indonesia membutuhkan guru yang berkualitas dan
professional. Seperti yang dikatakan oleh Suparno, bahwa pendidikan di Indonesia saat ini
membutuhkan guru yang melakukan tugasnya sebagai panggilan bukan sekedar tuntutan
pekerjaan.
Salah satu tujuan dalam proses pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia
yang siap terjun dalam mengambil bagian dalam pembagunan dengan berbagai kondisi
dan tantangan yang dihadapi. Masalah relevansi pendidikan menjangkau sejauh mana
proses pendidkan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
yaitu masalah yang dipaparkan dapat digunakan untuk mengisi semua sektor
pembangunan yang bermacam-macam baik sektor jasa maupun produksi, sehingga secara
kualitas dan kuantitas dapat terpenuhi kebutuhannya. Dalam proses pendidikan
diperuntukkan untuk menghasilka output yang dapat menjawab kebutuhan kerja ke
depan, dengan memenuhi kompetensi yang diperlukan oleh lapangan kerja. Saat ini
gambaran umum yang Nampak dari relevansi pendidikan yang ada di Indonesia yaitu: 1)
status lembaga dan kualitas pendidikan sangat berbeda antar lembaga pendidikan, 2)
output dari sistem pendidikan tidak siap pakai dan 3) tidak adanya data yang akurat
tentang kebutuhan dunia kerja pada masa yang akan datang dengan output yang
dihasilkan oleh lembaga pendidikan.
C. KESIMPULAN
Dari pemaparan tersebut maka dapa diambil kesimpulan bahwa kelemahan outcome
pendidikan nasional dipengaruhi oleh beberapa hal yakni kualitas pendidikan yang
rendah, ketidakmerataan akses pendidikan, kurangnya kualitas guru, dan ketidaktepatan
pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi pada pembangunan
nasional menjadi fokus utama. Dalam perbaikan sistem pendidikan di Indonesia
membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, perubahan
paradigma mengenai profesi guru, serta penyesuaian sistem pendidikan dengan
kebutuhan masa depan. Investasi besar dalam hal sumber daya manusia, kurikulum yang
lebih relevan, dan pemerataan akses pendidikan menjadi kunci dalam mengatasi
permasalahan yang ada dan menuju peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang, Y.T. Pedagogik: Telaah Kritis Ilmu Pendidikan Dalam Multiperspektif. Jakarta:
Bumi Aksara, 2018.
Idrus. Mutu Pendidikan dan Pemerataan Pendidikan di Daerah. Jurnal Bimbingan dan
Konseling.
Yosep, Selvi. Analisis Masalah-Masalah Pendidikan dan Tantangan Pendidikan Nasional. Jurnal
Sintestesia, Vol 12 (2) 2022.