PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang menjadikan hal pokok dalam negara di seluruh
dunia. Setiap negara menjadikan pendidikan sebagai fokus dalam perubahan negaranya. Dan
kualitas pendidikan juga menunjukkan kemajuan negara tersebut. Sehingga negara yang
kualitas pendidikannya buruk bisa menjadi negara yang tertinggal.
Perkembangan dan kemajuan suatu negara bergantung pada kulatias sumber dayanya.
Melalui pendidikan, semoga menjadikan kualitas sumber daya tersebut mampu bersaing
dengan negara lainnya. Indonesia pada dasarnya ialah negara berkembang dan pasti bisa
menjadi negara maju jika pendidikannya dijalankan dengan baik. Namun, kenyataannya
pendidikan di Indonesia justru mengalami kemunduran kualitasnya pada level terendah dan
tertinggal disbanding negara lainnya.
Menurut Fajri, masalah yang dihadapi pendidikan terbagi menjadi dua yaitu masalah
mikro dan masalah makro. Masalah mikro timbul dalam pendidikan sebagai suatu sistem,
seperti masalah kurikulum. Masalah makro timbul dalam pendidikan sebagai suatu sistem
yang lebih luas jangkauannya, seperti tidak meratanya penyelenggaraan pendidikan di daerah
pelosok Indonesia.
Menurut hasil survey mengenai sistem pendidikan menengah di dunia pada tahun
2018 yang dikeluarkan oleh PISA( Programme for International Student Assesment), pada
tahun 2019 lalu Indonesia termasuk menempati posisi rendah yakni ke- 74 dari 79 dari negara
yang ikut dalam survey. Artinya pendidikan di Indonesia tergolong sangat rendah disbanding
negara berkembang lainnya di dunia. Kemampuan membaca peserta didik di Indonesia juga
menempati posisi terendah disbanding dengan negara berkembang lainnya.
Kualitas Guru:
Rendahnya kualitas guru menjadi masalah serius. Banyak guru yang belum memenuhi
standar kompetensi, baik dari segi pendidikan formal maupun keterampilan mengajar.
Pelatihan dan pembinaan guru perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa mereka mampu
memberikan pendidikan yang berkualitas.
Kurangnya Sarana dan Prasarana:
Banyak sekolah di Indonesia masih kekurangan sarana dan prasarana yang memadai. Kelas
yang penuh, laboratorium yang minim, dan perpustakaan yang kurang memadai dapat
menghambat proses pembelajaran optimal.
Ketidaksetaraan Pendidikan:
Masih terdapat kesenjangan antara pendidikan di perkotaan dan di pedesaan. Selain itu,
kesenjangan gender dalam pendidikan juga masih menjadi permasalahan, terutama di daerah
terpencil.
Mahalnya biaya pendidikan
Biaya pendidikan bermutu itu mahal,inilah yang selalu kita dengar dari masyarakat,sehingga
masyarkat tidak mampu dalam membiayainya di karenakan ekonomi yang
rendah(Ardika,2013).
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat
diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia
sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab
neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab
negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal
pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya
pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat
kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem
ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan
diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang
akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah
kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis
untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya,
di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan
membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan
memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya
prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan
sebagainya.
Konsep kesetaraan atau pemerataan menurut Coleman (1968) berarti beberapa hal,
yaitu:
memberikan pendidikan gratis sampai tingkat tertentu yang merupakan titik masuk
utama bagi angkatan kerja; menyediakan kurikulum umum untuk semua anak,
terlepas dari latar belakangnya; menyediakan sekolah yang sama bagi anak-anak
dengan latar belakang bidang yang berbeda-beda; dan memberikan kesetaraan dalam
kasih sayang, karena pajak daerah menyediakan sumber dukungan untuk sekolah.
Di Indonesia, masih banyak orang yang tidak menyadari pentingnya pendidikan. Di balik
situasi pendidikan di Indonesia yang masih belum membaik, masih banyak masyarakat yang
belum menyadari pentingnya pendidikan, misalnya banyak orang tua yang kaya atau kelas
menengah yang mengatakan kepada anak-anaknya bahwa pendidikan itu tidak penting. Hal
inilah yang menghambat perkembangan pendidikan di tanah air.
Pendidikan di Indonesia saat ini memang cukup baik, tetapi masih banyak hal yang perlu
dibenahi seperti fasilitas pendidikan yang belum merata. Masih banyak daerah khususnya di
bagian timur Indonesia dengan kondisi fasilitas serta akses pendidikan yang jauh dari kata
layak. Bahkan dengan kondisi bangunan serta akses jalan yang tidak layak masih
banyak ditemukan.
https://mutupendidikanindonesia.wordpress.com/2012/05/07/solusi-permasalahan-rendahnya-
mutu-pendidikan/
Kompas.com. (2023, 2 Mei). Mutu Pendidikan dan Merdeka Belajar: Suara dari NTT.
Diakses pada 13 November 2023 dari
https://amp.kompas.com/edu/read/2023/05/02/173000471/mutu-pendidikan-dan-
merdeka-belajar--suara-dari-ntt
Media Mahasiswa Indonesia. (2023, 24 Mei). Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di
Indonesia. Diakses pada 14 November 2023 dari
https://mahasiswaindonesia.id/rendahnya-kualitas-pendidikan/
Nurhuda, Hengki. 2023.Masalah-Masalah Pendidikan; Faktor-Faktor Dan Solusi Yang
Ditawarkan. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar, 128.
Zulkarnean & Handoyo, Ari Dwi. 2019. Faktor-Faktor Penyebab Pendidikan Tidak Merata di
Indonesia. Prosiding seminar Nasional. 21-23.