Dalam supervisi pendidikan, pedoman utama yang harus dipegang adalah cara kerja
supervisi yang merupakan fungsi supervisi itu sendiri. Pedoman supervisi adalah sebagai berikut:
Tiga pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa tata kerja yang harus dilakukan dalam
melaksanakan supervisi pendidikan berkaitan dengan hal-hal berikut:
2. Penelitian terhadap semua aktivitas pembelajaran yang berkaitan dengan keadaan sarana dan
prasarana belajar, keadaan siswa, kemajuan prestasi akademik siswa, permasalahan yang
dihadapi sekolah dan seluruh aktivitasnya, pencarian solusi masalah dan penerapan serta
pelaksanaan model baru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik.
4. Evaluasi terhadap semua yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu kaitannya dengan guru dan
kinerjanya, kurikulum, anak didik, alat-alat pendidikan, sistem evaluasi, dan kelembagaan
lainnya,
5. Penerbitan kesesuaian jabatan dan tugas para karyawan, staf, para guru. dan seluruh pihak
terkait. Dengan cara menerapkan proporsionalitas guru dan keahliannya dlaam kaitannya dengan
mata pelajaran yang diajarkannya. agar para siswa menerima pembelajaran yang efektif dan
efisien dan mengutamakan keahlian para guru utnuk mengembangkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran di sekolah dan di luar sekolah.
Supervisi pendidikan berkaitan pula dengan ketatausahaan sekolah yang antara lain
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
2. Daftar guru, tingkat pendidikan, mata pelajaran yang dipegang, jadwal tugas mengajar, mata
pelajaran khusus dan tambahan, karya-karya guru, dan sebagainya;
3. Membantu kenaikkan pangkat guru, sertifikasi guru, fasilitas yang dipergunakan para guru,
dan keikutsertaan guru dalam kegiatan yang member peningkatan wawasan keguruannya.
Kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
2. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru yang lebih sesuai
dan lebih baik
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan siswa, serta guru dengan
seluruh tenaga pengajar yang lain, kepala sekolah dan seluruh staf yang berada dalam sekolah
yang bersangkutan
4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan pegawai dengan cara
melakukan pembinaan secara berkala.
Sebagai pelaksana di dalam pendidikan, supervisor merupakan salah satu aset dalam
membentuk pembentukan konsep-konsep yang telah dirancang dalam program-program saat ini,
contohnya saja di dalam melakukan peranannya supervisor harus bisa memberikan bimbingan
dan pengawasan yang pada intinya kepada guni, supervisor harus memberikan empati dan
simpati secara human relationship untuk menjalin komunikasi yang baik. Di bawah ini peranan
supervisor secara umumnya yaitu:
A Pemimpin
B. Inspeksi
Sebagai seorang supervisor supervisi pendidikan sebagai inspeksi yaitu sebagai alat
kontrol sampai di mana ketentuan-ketentuan yang dijalankan dalam kegiatan di dalam
persekolahan.
C Penelitian
Untuk dapat menemukan sebab-sebab yang menghambat hasil belajar. dan mencari dan
menemukan cara metoda yang kiranya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, serta untuk
memperoleh data yang dipakai untuk menyusun program peningkatan guru secara menyeluruh.
Peranan supervisor adalah sebagai pembimbing, pengawasan dan pemantau yang
dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar
dan kegiatan sekolah secara menyeluruh karena pada intinya supervisor itu mempunyai peranan
yang ganda yaitu sebagai pengatur dan penggerak dalam kegiatan keseluruhan kegiatan di
sekolah contohnya kepala sekolah harus menyusun rancangan APBS (Anggaran Pendapatan
Biaya Sekolah).
Peranan kedua supervisor harus memantau bagaimana keadaan peserta didiknya baik
secara kognitif, afektif maupun psikomotor melalui laporan setiap guru sejauh mana
perkembangan peserta didiknya yang pada umumnya dilihat dari hasil evaluasi belajar yang
didata melalui nilai yang diperoleh para siswa.
Pelaksanaan supervisi secara hierarkis mulai pengawasan dari pusat ke daerah, dari wilayah
kabupaten ke wilayah kecamatan, dan dari wilayah kecamatan ke wilayah desa. Pejabat Diknas
pusat melaksanakan supervisi atau pengawasan ke seluruh sekolah yang terdapat di daerah,
misalnya di seluruh sekolah yang ada di kabupaten Pengawas dari Diknas kabupaten
melaksanakan supervisi dan pengawasan ke selunih sekolah yang terdapat di kecamatan. Para
kepala sekolah melaksanakan supervisi di sekolahnya yang ia pimpin.
Dengan adanya hasil supervisi yang diperoleh dan pihak pelaksana supervisi, pihak kepala
sekolah dan pam guru akan mengkaji kekurangan- kekurangan yang dialaminya. Hasil penilaian
supervisi menjadi pemicu untuk mencari pemecahan masalah, sehingga kondidi sekolah dapat
diperbaiki dan berkualitas.
C. Pelaksanaan supervise
Pelaksanaan supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Kunjungan rutin yang terjadwal ke setiap sekolah, yang dikesani sebagai silaturahmi para
supervisor sehingga terbentuk hubungan dialogis yang harmonis dalam mendiskusikan
berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah;
2. Melakukan berbagai kegiatan sekolah dengan melibatkan para guru dan siswa untuk
mengenali dan menerapkan metode dan pendekatan baru dalam
1. Program orientasi;
2. Perkunjungan kelas.
3. Observasi kelas
4. Pelajaran contoh:
5. Perpustakaan jabatan;
2. Administrasi personal, mencakup administrasi personal guru dan pegawai sekolah, dan
administrasi murid;
Dengan tiga bidang di atas, ruang lingkup administrasi pendidikan berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut:
2 Pengorganisasian pendidikan: