Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan
Nasional Bab I pasa I point 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah uisaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepruibadian, kecerdasan akhlak
muliaserta keterampilan yang diperlukandiriany, masyarakat, bangsa dan Negara.
Secara garis besarnya ruang lingkup supervise pendidikan meliputui bidang
ketatusahaan, ketenagaan, program kegiatan belajar, penilaian perkembangan
anak, program kegiatan tahunan , sarana prasarana keuangan, disiplin dan tata
tertib, pelaksanaan pembinaan professional, hubungan sekolah dengan masyarakat
dan UKSserta mekanisme pelaksanaan dan pelaporannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat menarik rumusan masalah yang akan
dibahas menjadi pembahsan makalah ini yaitu mengenai Supervisi PAI di Sekolah
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum :
Tujuan pembuatan makalah ini pada umumnya adalah agar : Menambah
khazanah pengetahuan mengenai Supervisi PAI di Sekolah
D. Tujuan Khusus
Makalah ini juga bertujuan secara khusus yaitu untuk memenuhi mata kuliah
Supervisi Pendidkan II
BAB II

PEMBAHASAN

A. Supervisi Pendidikan Sekolah


Pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di sekolah umum
dilaksanakan dengan menilai hal-hal sebagai berikut:
1. Buku bahan ajar pendidikan agama Islam yang digunakan dalam
pembelajaran;
2. Para guru yang bertugas mengajar pendidikan agama Islam;
3. Materi-materi agama Islam yang diajarkan;
4. Peningkatan pengetahuan siswa dalam ilmu agama Islam;
5. Praktik keagamaan dalam kehidupan sehari-hari;
6. Perwujudan moralitas siswa dalam pergaulan hidup sehari-hari;
7. Pelaksanaan kegiatan pengajian siswa;
8. Prestasi siswa dalam bidang keagamaan, misal membaca al-Quran dan
menulis huruf arab;
9. Pengadaan saran yang menunjang pendidikan agama Islam;
10. Pelaksanaan kegiatan keagamaan di hari-hari yang bersejarah dan di bulan
suci Ramadhan.
Supervisi pendidikan agama Islam di sekolah umum dan kejuruan dilakukan
penilik agama terhadap kepala sekolah, guru dan karyawan berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Fungsi supervisi pendidikan
agama Islam adalah tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Pendidikan Nasional bahwa undang-undang itu tidak membedakan
lembaga dan sistemnya, seluruh pendidikan bertujuan untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian secara
substansial, tujuan pendidikan adalah menyehatkan jasmani dan rohani masyarakat
peserta didik.
.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan Di Sekolah

Adapun tujuan supervisi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut :


1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
2. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan berhasil secara optimal.
4. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
5. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan, serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah
sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama dijelaskan
bahwa kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada hal-hal sebagai
berikut :
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah.
2. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru
yang lebih sesuai dan lebih baik.
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan
siswa, serta guru dengan seluruh tenaga pengajar yang lain, kepala sekolah
dan seluruh staf yang berada dalam sekolah yang bersangkutan.
4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan
pegawai dengan cara melakukan pembinaan secara berkala.
Selain itu, ada 2 sasaran pokok dalam supervisi, yaitu :
1. Supervisi terhadap kegiatan yang bersifat teknis edukatif, yang meliputi
kurikulum, PBM dan evaluasi.
2. Supervisi teknis administratif, meliputi administrasi personal, material,
keuangan serta administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

C. Teknik Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi Di Sekolah

1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok


Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang
dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian 2008 : 86). Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : (Sagala 2010 : 210 - 227).
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan
supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala
(2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86).
b. Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru

i.

yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya


atau cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71)
c. Studi kelompok antar guru
i.

Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan


oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu,
seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh
supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal
hal yang tidak ada kaitannya dengan materi.

d. Diskusi
1)

Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu


percakapan

tentang

suatu

masalah

untuk

mencari

alternatif

pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi


kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai
ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau
kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang
lain
e. Workshop

Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari


sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan
dan bekerja secara kelompok.
f. Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman Sharing of Experince suatu teknik
perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing
dalam mengajar terhadap
2. Teknik Individual dalam Supervisi
Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 :
216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada
pribadi pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik
teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a. Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan
supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan
tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar
selama melaksanakan kegiatan pembelajaran
b. Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor
mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala
sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi
supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang
waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga
tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor
melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang
ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam
pelajaran.
c. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan


supervisornya, yang membahas tentang keluhan keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana
di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan
ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan
kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan dan
yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju
dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah
sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui
kiat kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat
yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling
membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan
pengalaman masing masing. Sehingga masing masing guru dapat
memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta
didiknya.
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek aspek
belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada
guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek
aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif.
supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber
materi yang digunakan guru untuk mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana
ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor
tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar
mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak
mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena selama ini guru

hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat
digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar
pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan
menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu
menyebutkan nama siswa.
3. Diskusi Panel
Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut
ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka
akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman
masing-masing sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam
menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini
adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut
pandang ahli.
4. Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu
kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu
masalah yang berhubungan dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan
supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun
silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek
moral sekolah, bagaimana mengatasi anak anak yang selalu membuat
keributan

dikelas,

dll.

Pada

waktu

pelaksanaan

seminar

kelompok

mendengarkan laporan atau ide ide menyangkut permasalahan pendidikan


dari salah seorang anggotanya.
5. Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas
masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang
meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato
biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat
mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.

6. Demonstrasi mengajar
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan
cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam
mengajar di kelas oleh supervisor.
7. Buletin supervisi
Suatu

media

peristiwaperistiwa
mengajar,tingkah

yang

bersifat

pendidikan
laku

yang

siswa,dan

cetak

dimana

berkaitan

disana
dengan

sebagainnuya.Diharapkan

didapati
cara-cara
ini

dapat

membantu guru untuk menjadi lebih baik.


D. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Di Sekolah
Pendidikan agama Islam pada Sekolah Umum dan kejuruan selalu saja
mendapat sorotan tajam, khususnya sorotan yang bernada negatif. Perilaku pelajar
yang sering kita lihat di TV, penampilan di majalah dan media lain yang
menggambarkan perilaku negatif sasarannya dikembalikan pada persoalan
rendahnya moral.
Sudah menjadi kesan umum bahwa usaha pembinaan moral sepertinya
menjadi tugas utama Pendidikian Agama Islam. Hal ini disatu sisi merupakan
pandangan yang menyederhanakan persoalan.
Guru sebagaimana layaknya semua orang lain tentu tidak lepas dari
permasalahan, baik pribadi maupun jabatan. Mereka perlu bantuan pemecahan
dari orang-orang yang dianggapnya mempunyai kelebihan baik dari segi jabatan
dan kemampuan dalam hal ini Pengawas.
Pengawas sendiri juga sebagai manusia nampaknya tak terlepas dari
permasalahan, lebih-lebih permasalahan jabatan. Satu sisi ada anggapan bahwa
jabatan pengawas adalah jabatan penting, karena sebagai ujung tombak yang ikut
menentukan keberhasilan pendidikan agama Islam. Namun di sisi lain pengawas
merupakan jabatan untuk memperpanjang usia pensiun. Oleh karena itu timbul
berbagai harapan dan tantangan bagi pengawas akan kinerja dan profesionalisme
yang dinantikan oleh guru untuk ikut serta membantu dan membina agar tujuan

pendidikan agama Islam dapat berjalan sesuai dengan harapan sebagaimana


makna dan tujuan supervisi itu sendiri.
Demikian luas fungsi, tujuan dan sasaran supervisi, karenanya peneliti
memfokuskan pada bagaimana perencanaan suatu program supervisi yang
dilaksanakan oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Sukun Kota
Malang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya. Dengan harapan
untuk mengetahui bagaimana teknik penyusunan program perencanaan supervisi
agar dapat diterapkan dalam pelaksanaan supervisi. Sebab perencanaan yang baik,
akan menghasilkan kerja yang baik pula.
E. Fungsi Supervisi Pendidikan DI Sekolah
Fungsi supervisi pendidikan dapat diperinci sebagai berikut :
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dengan segala sarana
dan prasarana.
2. Membantu serta membina guru dengan cara memberikan petunjuk sehingga
keterampilan dan kemampuannya meningkat.
3. Membantu kepala sekolah/ guru untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi pendidikan agama Islam di sekolah umum dan kejuruan dilakukan
penilik agama terhadap kepala sekolah, guru dan karyawan berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Fungsi supervisi pendidikan
agama Islam adalah tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Pendidikan Nasional bahwa undang-undang itu tidak membedakan
lembaga dan sistemnya, seluruh pendidikan bertujuan untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian secara
substansial, tujuan pendidikan adalah menyehatkan jasmani dan rohani masyarakat
peserta didik.

B. Saran-saran
Berangkat dari kenyataan dan kendala pelaksanaan supervisi di Indonesia,
maka untuk menuju pada supervisi yang ideal diperlukan langkah-langkah antara
lain:
1. Menegaskan, dan apabila diperlukan memisahkan jabatan supervisor dengan
jabatan pengawas dalam struktur birokrasi pendidikan di Indonesia. Dalam hal
ini, terdapat dua pilihan, yaitu mengarahkan jabatan pengawas agar
terartikulasi pada peran dan tugas sebagai supervisor, atau mengangkat
supervisor secara khusus dan tetap membiarkan jabatan pengawas
melaksanakan fungsi pengawasan.
2. Memperbaiki pola pendidikan prajabatan maupun inservice rekrutmen,
seleksi, penugasan, serta penilaian dan promosi jabatan supervisor/pengawas.
3. Dalam konteks otonomi daerah, jabatan supervisor dapat diangkat sesuai
dengan kebutuhan masing-masing daerah
DAFTAR PUSTAKA

10

Burhanuddin, H. dkk (ed.). 2003. Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan


Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan. Malang: UM Press.
Dharma, Surya. Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal
Tenaga Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008.
Ekosusilo, Madyo. 1998. Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa.
Sukoharjo: Univet Bantara Press.
Aqib, Zainal & Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya.
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Burhanuddin, dkk. 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep,
Pendekatan, dan Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Rosindo. Edisi
Revisi.

KATA PENGANTAR

11

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Supervisi PAI Pada
Sekolah Umum dan Kejuruan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,

Desember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
i

12

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFATR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Tujuan Makalah....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Supervisi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum dan Kejuruan.

B. Tujuan Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran..........

C. Teknik Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi


Di Sekolah Umum dan Kejuruan..........................................................

D. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................

10

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

13

Anda mungkin juga menyukai