Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurhaliza HS

NIM : A1C320071
Kelas : Reg B
MK : Pengelolaan Pendidikan
RESUME
“SUPERVISI PENDIDIKAN”
Kegiatan akademik yang dikenal sebagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
cakupan kegiatan sentral dalam lembaga pendidikan. Untuk menenkankan kualitas pendidikan di
sekolah, nampaknya kegiatan yang menjadi lebih penting dalam proses akademik itu adalah
kegiatan monitoring dan controlling atau pengawasan seluruh komponen dan aktivitas akademik.
Program peningkatan mutu pendidikan di madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan
pendidikan dan pembelajaran disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil
guna. Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
maka selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara terus
menerus, agar paar guru benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan profesional.

Pengertian Supervisi Pendidikan

Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Menurut Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education
1975 menyatakan bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa
dan alat-alat dalam rangka mempertahankan ataumengubah pengelolaan sekolah untuk
mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional sekolah.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikemukakan secara sederhana bahwa


supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran
dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum sistem
pengajaran dan penilaian. Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan
proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas,
termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan
human relation yang baik kepadda semua pihak yang terkait.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Sedangkan fungsi
pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah pelaksana dilapangan yang dalam istilah
bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.

Pelaksanaan pengawasan Pendidikan Agama Islam memiliki sasaran yang spesifik, yakni:
1. Pengawasan atau pelaksanaan pegembangan kehidupan beragama di TK dan atas
pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD, SMP, SMA dan
SMK) terlaksana dengan lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan frekuensi
yang telah ditetapkan
2. Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah umum (TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk teknis
yang telah ditetapkan
3. Wawasan, kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama Islam pada
sekolah umum meningkat pada setiap tahun ajaran (semester) sesuai dengan kebutuhan
kondisi wilayah dan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan pada sasaran yang telah dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasi
dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan pengawasan yag spesifik pula diantaranya sebagai
berikut:
1. Pengawasan terlaksana secara merata dan aman sesuai dengan volume dan frekuensi
yang telah ditetapkan
2. Kondisi objektif tentang sikap professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada
Sekolah Umum diketahui secra jelas
3. Ondisi objektif tentang kemampuan profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
pada Sekolah Umum diketahu secara jelas
4. Informasi pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh
secara cepat, tepat dan up to date
5. Informasi tentang kondisi objektif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-
sekolah diketahui secara jelas.
Tujuan Supervisi Pendidikan

Secara garis besar tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Menurut Rifai (1982) tujuan khusus supervisi adalah sebagai berikut :
a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu agar guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta
masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan profesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif
untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan
mengembangkan keampuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.

Fungsi Supervisi Pendidikan

Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam
bidang pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana. Sedangkan fungsi
pepelaksana terdapat pada supervisor, karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam
istilah bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah. Dalam
dunia pendidikan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan antara yang
satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material dan
operasional. Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan
sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis
dan sebagainya.
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan

Teknik-teknik Supervisi Pendidikan Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para


supervisor terutama pengawas dapat memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara
lain kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen,
wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain. Setelah
mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu
dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi.

Pertanyaan:
Apa yang dilakukan supervise pendidikan dalam mengatasi guru yang tidak bekerja sesuai
profesinya?
Jawaban:
Para supervise selalu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengadakan self evaluation
atau mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu, dan jika kesalah terusan berulang maka guru
tersebut mendapatkan teguran ataupun sanksi sesuai aturan yang berlaku. Perubahan tingkah laku
guru tidak akan berubah jika tidak ada dari dalam dirinya ingin mengubah dirinya.
Pertanyaan:
Bagaimana tindakan supervisi pendidikan selama ini kenapa masih ada sekolah yang terpencil
dan tidak layak?
Jawaban: Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervise
diantaranta supervisi akademik, administrasi, dan supervise lembaga. Jadi baik atau tidaknya
sekolah tersebut baik ditinjau dari sarana dan prasarana sekolah tersebut dilihat dari kinerja
supervisi lembaga yang mertugas menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek
yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau
kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah),
Perpustakaan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai