Anda di halaman 1dari 10

1.

AN OVERVIEW
• Sains adalah pengetahuan kita tentang semua hal yang ada di alam semesta, mulai dari
partikel subatom terkecil dalam satu atom, hingga reaksi nuklir yang membentuk bola gas
yang sangat besar yang merupakan matahari, hingga interaksi kimiawi yang rumit dan
fluktuasi listrik di dalam tubuh
• Sains juga merupakan proses yang dapat diandalkan untuk mempelajari semua hal di alam
semesta

The most important characteristics of science : (Ciri-ciri ilmu yang paling penting)
 Sains berfokus secara eksklusif pada dunia alamiah (natural world), dan tidak
berurusan dengan penjelasan supernatural.
 Sains adalah cara untuk belajar tentang apa yang ada di alam (learning about what is
in the natural world), bagaimana dunia alami bekerja, dan bagaimana dunia alami
menjadi seperti sekarang ini.
 Para ilmuwan bekerja dengan berbagai cara, tetapi semua sains bergantung pada
pengujian ide (science relies on testing ideas )dengan mencari tahu ekspektasi apa
yang dihasilkan oleh sebuah ide dan melakukan pengamatan untuk mengetahui
apakah ekspektasi tersebut benar
 Gagasan ilmiah yang diterima dapat dipercaya (reliable) karena telah melalui
pengujian yang ketat (teliti), tetapi ketika bukti-bukti baru diperoleh dan perspektif
baru muncul, gagasan-gagasan ini dapat direvisi.
 Sains hanya dapat menjawab dalam hal fenomena alam dan proses alam.
 Sains adalah upaya suatu komunitas.
Ilmu pengetahuan bergantung pada sistem pemeriksaan dan keseimbangan, yang membantu
memastikan bahwa ilmu pengetahuan bergerak ke arah akurasi dan pemahaman yang lebih
baik.
2. WHAT IS SCIENCE?
 Sains adalah cara khusus untuk mengetahui tentang dunia.
 Dalam sains, penjelasan dibatasi pada penjelasan yang didasarkan pada pengamatan
dan eksperimen yang dapat dibuktikan oleh ilmuwan lain.
 Penjelasan yang tidak dapat didasarkan pada bukti empiris bukan merupakan bagian
dari sains (The National Academy of Sciences)

SCIENCE IS…
 Untuk Menemukan alam
 Menggunakan Metode Ilmiah
 Sebuah proses untuk mencari tahu
 Sebuah studi tentang alam semesta
 Mengorganisasikan fakta-fakta ke dalam teori-teori
 Sebuah metode penemuan
 Badan pengetahuan yang terorganisir
 Pemecahan masalah
 Pencarian Kebenaran
SCINCE IS…
1. Science as a way of thinking (Sains sebagai cara berpikir)
 Beliefs (keyakinan)
o Saintis harus mempunyai kepercayaan (keyakinan) kuat mengenai mekanisme
kejadian dan struktur objek di alam semesta.
o Scientific belief bila berpikir berdasarkan bukti (evidence)
o Ilmuwan menolak kebenaran yang sifatnya mutlak (absolute truth)
o Religious belief berbeda dengan scientific beliefs.
o Ilmuwan dilarang untuk mengekspresikan keyakinan pada kebenaran absolut dari
pernyataan ilmiah hasil observasi
o Contoh: asumsi bahwa bumi sebagai pusat tata surya, dominan pada ribuan tahun
lalu. Selanjutnya Copernicus menyatakan bahwa orbit bumi mengelilingi
matahari

 Curiosity (rasa ingin tau)


o Mempunyai rasa ingin tahu terhadap alam. Biasanya ditunjukkan pertanyaan
“Why”
o Ilmuan mempunyai sikap “creatif scientist”, termotivasi untuk memperoleh
kebenaran ilmiah melalui penyelidikan.
o Contoh: Rasa ingin tahu Nicholas Copernicus menyebkan revolusi ilmiah yang
menempatkan matahari sebagai pusat tata surya.
Jean Henriev Fabre: memiliki rasa ingin tahu untuk mengetahui perilaku insecta

 Imagination (imajinasi)
o Imagination: khayalan, angan-angan, daya cipta
o Albert Einsten mengatakan: “imagination is more important than knowledge”
o Einsten membuktikan pikirannya melalui banyak cara dalam menyelidiki

 Reasoning (penalaran)
o Reasoning: argumentasi, sanggahan, pengambilan keputusan melalui pemikiran
logis (penalaran)
o Bernalar dapat dilakukan melalui inductive thinking dan deductive thinking.
o Inductive thinking merupakan generalisasi dengan menggunakan dasar yang lebih
spesifik (khusus) berupa fakta hasil observasi
o Deductive thinking merupakan pola berpikir dari sesuatu pernyataan yang
sifatnya general (umum) ke sesuatu yang lebih khusus (spesifik)
Scientific Reasoning
o Scientific reasoning requires a logical way of thinking based on gathering and
evaluating evidence. (Penalaran ilmiah memerlukan cara berpikir logis
berdasarkan pengumpulan dan evaluasi bukti)
o Objective reasoning: based only on evidence (Penalaran obyektif: hanya
berdasarkan bukti)
o Subjective reasoning: personal bias/feelings influence conclusions (Penalaran
subyektif: bias/perasaan pribadi mempengaruhi kesimpulan)
o Deductive- starts with a general idea that is applied to a specific observation
(Deduktif- dimulai dengan gagasan umum yang diterapkan pada pengamatan
tertentu)
 Deductive : Theory – Hypothesis – Observations - Confirm
o Inductive- uses specific observations to make generalizations (Induktif-
menggunakan pengamatan khusus untuk membuat generalisasi)
 Inductive : Observation - Look for patterns – Hypothesis – Theory
o Faulty- can lead to faulty conclusions – can be caused by too little data (Salah-
dapat menyebabkan kesimpulan yang salah – dapat disebabkan oleh terlalu
sedikit data)

 Cause-and-Effect Relationships (Hubungan Sebab-Akibat)


o Scientist membangun hubungan sebab akibat untuk lebih memahami alam
semesta.
o Pencarian hubungan sebab akibat adalah esensi dari eksperimen.
o Contoh:
o Mengapa kucing melahirkan hanya anak kucing
o Mengapa orang yang merokok menimbilkan kanker paru- paru
o Mengapa munculnya komet setiap beberapa tahun sekali?

 Self-Examination and Skepticism (Introspeksi Diri dan Skeptisisme)


 Objectivity and Open Mindedness (Objektivitas dan Keterbukaan Pikiran)
2. Science as way of investigating (Sains sebagai cara untuk menyelidiki)
 Observing (Mengamati)
 Collecting data (Mengumpulkan data)
 Developing a hypothesis (Mengembangkan hipotesis)
 Experimenting (Bereksperimen)
 Concluding (Kesimpulan)
3. Science as Body of Knowledge (Sains sebagai Tubuh Pengetahuan)
 Fact (Fakta)
o Fakta merupakan pondasi yang digunakan untuk membentuk konsep, prinsip, dan
teori.
o Fakta merupakan kenyataan dan pernyataan dari suatu benda yang
menggambarkan hasil observasi (dengan panca indera) maupun menggunakan
alat bantu.
o Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi fakta:
 dapat diobservasi langsung,
 dapat didemonstrasikan pada waktu yang berbeda

 Concepts (Konsep)
o Banyak fakta mempunyai sedikit kebermaknaan. Fakta tersebut berupa materi
(bahan mentah) dan harus diuji untuk membentuk ide yang bermakna dan
mempunyai keterkaitan.
o Berpikir dan bernalar dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan membuat hubungan
dengan data yang diperoleh
o Konsep: Abstraksi atau generalisasi dari kejadian, object atau fenomena dengan
karakteristik tertentu.
o Contoh: • Pohon, serangga, gen, enzim, • Unsur, molekul, senyawa, campuran,
asam, basa • Electron, proton, neutron, gelombang, padat, sinar X

 Laws and Principle (Hukum dan Prinsip)


o Merupakan generalisasi dari konsep.
o Prinsip digunakan untuk mendeskripsikan fenomena di alam.
o Prinsip dan hukum didukung oleh konsep dan fakta.
o Contoh: prinsip pemuaian, prinsip tekanan gas,dll.

 Theories (Teori)
o Teori merpakan penjelasan dari fenomena.
o Teori merupakan penjelasan ide dari banyak fakta
o Teori bersifat tentatif sampai ada pembuktian kembali.
o Contoh: teori atom, teori, relativitas, teori tektonik lempeng, teori seleksi alam.

Models
o Model merupakan gambaran atau bangunan yang digunakan untuk menjelaskan
ide yang abstrak dalam bentuk: struktur fisik, diagram, grafik, dan rumus
matematika.
o Contoh: Model atom Bohr Model planet (solar system) The wave and particle
model of light Model DNA:Double helixs

 FAKTA: deskripsi suatu objek atau kejadian hasil penginderaan (hasil observasi)
 KONSEP: generalisasi dari fakta
 PRINSIP dan HUKUM: hubungan beberapa konsep
 TEORI: penjelasan tentang hubungan fakta, konsep, dan prinsip

FAKTA : fakta bahwa magnet menarik benda-benda tertentu, fakta bahwa butiran zat
cair air yang jatuh di udara berbentuk bulat, fakta bahwa pelangi terdiri atas beberapa
warna
KONSEP : bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu adalah fakta, tetapi
pada setiap magnet ada tempat atau bagian yang memiliki kekuatan paling tinggi, ini
melahirkan konsep kutub magnet
PRINSIP : Prinsip lebih bersifat analitik bukan sekedar empirik. Contohnya: Udara
yang dipanaskan memuai. Ini adalah contoh prinsip sains yang menghubungkan
konsep udara, panas, dan pemuaian
HUKUM : Hukum adalah prinsip-prinsip khusus yang diterima secara meluas setelah
melalui pengujian berulang. Contoh: Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
melainkan hanya dapat dialihbentukan. Benda yang dicelupkan ke dalam air akan
menerima gaya yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda
tadi
TEORI : Contoh: • Teori Bigbang bahwa alam semesta, galaksi dan bintang serta tata-
surya terbentuk melalui peristiwa dentuman besar, • Teori atom: atom terdiri atas inti
(proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak pada orbit tertentu.
• Teori sel bahwa semua sel berasal dari sel yang sudah ada, semua makhluk hidup
terdiri atas sel atau sel-sel
CONTOH :
• FAKTA: di depan halaman sekolah terdapat semut yang berjalan di tanah
• KONSEP:biotik, abiotik, ekosistem
• PRINSIP: dalam ekosistem terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotic

4. Science and Its Interaction with Technology and Society (Sains dan Interaksinya
dengan Teknologi dan Masyarakat)
 Science and Technology (Ilmu pengetahuan dan teknologi)
 Science and Society (Sains dan Masyarakat)

SCIENCE CHECKLIST
Science checklist: How scientific is it? (Daftar Periksa Sains: Seberapa Ilmiahnya?)
 Focuses on the natural world (Berfokus pada alam)
 Aims to explain the natural world (Bertujuan untuk menjelaskan alam)
 Uses testable ideas (Menggunakan ide-ide yang dapat diuji)
 Relies on evidence (Mengandalkan bukti)
 Involves the scientific community (Melibatkan komunitas ilmiah)
 Leads to ongoing research (Mengarah pada penelitian yang sedang berlangsung)
 Benefits from scientific behavior (Manfaat dari perilaku ilmiah)

 Focuses on the natural world (Berfokus pada alam)


Dunia alamiah mencakup komponen alam semesta fisik di sekitar kita, seperti atom,
organisme, masyarakat, dan ruang angkasa, serta kekuatan alam yang bekerja pada
benda-benda tersebut. Sains tidak dapat mempelajari kekuatan supernatural dan
penjelasannya
Sebagai contoh, gagasan bahwa kehidupan setelah kematian yang supernatural itu ada
bukanlah bagian dari sains.
Hanya sedikit pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh sains, tapi jawaban yang bisa
diberikan oleh sains sangat terbatas. Sains hanya bisa menjawab dalam hal fenomena
alam dan proses alam. Ketika kita bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan
seperti "Apa arti kehidupan?" dan "Apakah jiwa itu ada?", kita biasanya
mengharapkan jawaban yang berada di luar dunia alamiah - dan karenanya, di luar
sains.

 Aims to explain the natural world (Bertujuan untuk menjelaskan alam)


• Sains membantu kita menjelaskan dan memahami.
• Secara umum, tujuan sains adalah untuk membangun pengetahuan dan pemahaman,
terlepas dari apa yang akan kita lakukan dengan pengetahuan tersebut.
• Namun, semakin banyak ilmuwan yang melakukan penelitian dengan tujuan
eksplisit untuk memecahkan suatu masalah, dan di sepanjang perjalanannya,
pengetahuan dan penjelasan baru dibangun, penelitian semacam itu bersifat ilmiah
karena membantu kita memahami cara kerja alam

 Uses testable ideas (Menggunakan ide-ide yang dapat diuji)


• Ide yang dapat diuji menghasilkan prediksi tentang jenis pengamatan yang
seharusnya dapat kita lakukan jika ide tersebut benar dan jenis pengamatan yang
seharusnya dapat kita lakukan jika ide tersebut tidak benar.
• Ide ilmiah mungkin sulit untuk diuji atau mungkin hanya dapat diuji pada di masa
depan, tetapi bagaimanapun,dalam sains ide tersebut harus dapat diuji.
• Kurangnya kemampuan untuk diuji secara umum adalah hal yang membuat
penjelasan supernatural berada di luar ranah sains sehingga untuk menjadi ilmiah,
sebuah ide harus dapat diuji

 Relies on evidence (Mengandalkan bukti)


Ilmu pengetahuan bergantung pada bukti.
• Para ilmuwan berusaha keras untuk menguji ide-ide mereka, dengan banyak bukti.
• Karakteristik ini merupakan inti dari sains.
• Upaya yang tidak melibatkan atau mengarah pada pengujian ide secara adil dengan
bukti bukanlah bagian dari sains yang baik
 Involves the scientific community (Melibatkan komunitas ilmiah)
• Sains jarang sekali merupakan proyek tunggal. Ilmu pengetahuan melibatkan
komunitas orang-orang yang menghasilkan ide-ide ilmiah, menguji ideide tersebut,
menerbitkan jurnal ilmiah, menyelenggarakan konferensi, melatih para ilmuwan, dan
mendistribusikan dana penelitian.
• Bahkan ilmuwan yang bekerja sendiri pun bergantung pada komunitas ilmiah yang
lebih luas dalam banyak hal.
• Komunitas ilmiah menyediakan forum di mana ide dan bukti ilmiah dapat disortir
dan dievaluasi dari berbagai perspektif yang berbeda.

 Leads to ongoing research (Mengarah pada penelitian yang sedang berlangsung)


• Ide-ide ilmiah mengarah pada penelitian yang berkelanjutan.
• Biasanya, menjawab satu pertanyaan ilmiah akan menginspirasi pertanyaan yang
lebih dalam dan lebih rinci untuk penelitian lebih lanjut.
• Demikian pula, memunculkan ide ilmiah baru untuk menjelaskan suatu pengamatan
sering kali mengarah pada harapan dan bidang penelitian baru.
• Ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya kita belajar
tentang bagaimana dunia bekerja

 Benefits from scientific behavior (Manfaat dari perilaku ilmiah)


• Peserta dalam sains berperilaku ilmiah.
• Sains mampu membangun pengetahuan baru yang dapat diandalkan tentang dunia
karena para ilmuwan memiliki kode etik informal yang membantu sains terus maju.
• Perilaku ini termasuk mempertimbangkan pengetahuan dan bukti yang ada, bersedia
mengubah ide seseorang dalam menghadapi bukti yang bertentangan, dan secara
terbuka mengkomunikasikan ide dan hasil pengujian kepada orang lain.
• Perilaku-perilaku ini sangat penting untuk kemajuan sains, dan sains memiliki
perlindungan untuk memastikan bahwa perilaku-perilaku tersebut diikuti.

3. THE FACETS OF SCIENCE


All of those definitions reflect some aspect of science, but none of them provides a full
picture because science has so many facets:
• Science as a way of thinking
• Science as way of investigating
• Science as Body of Knowledge
• Science and Its Interaction with Technology and Society
IMPORTANT FEATURES OF SCIENCE
CIRI-CIRI PENTING SAINS

1. Alternate interpretations (Interprestasi alternatif)


2. Revisebility (Dapat direvisi)
3. Self-correction (Koreksi diri)
4. Inferences (Kesimpulan)
5. Verification (Verifikasi)
6. Repeatability (Pengulangan)
7. Level of certainty (Tingkat kepastian)

1. Alternate Interpretations and Revisability of Science (Interpretasi Alternatif dan Revisabilitas


Sains)
 Explanation of position of Earth in the universe: (Penjelasan kedudukan bumi di alam
semesta)
 Ptolemy (2nd century Greek astronomer and geographer): Observing the movement
of heavenly bodies, Ptolemy concluded that Earth is the center of the universe.
(Ptolemeus (astronom dan ahli geografi Yunani abad ke-2): Mengamati pergerakan
benda-benda langit, Ptolemeus menyimpulkan bahwa Bumi adalah pusat alam
semesta)
 Copernicus (1473-1543), a Polish astronomer, observing the movement of heavenly
bodies, concluded that Earth is not the center of the universe. (Copernicus (1473-
1543), seorang astronom Polandia, yang mengamati pergerakan benda-benda langit,
menyimpulkan bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta.)

2. Revisability of Science (dapat direvisi)


 Aristotle (384-322 B.C.) observed rats emerging from hay and rags in corner of barn
and concluded that the rats (living) arose from the hay and rags (nonliving).
(Aristoteles (384-322 SM) mengamati tikus muncul dari jerami dan kain lap di sudut
gudang dan menyimpulkan bahwa tikus (hidup) muncul dari jerami dan kain perca
(tidak hidup).)
He thought that flies could be produced by first killing a bull, then burying it with its
horns protruding from the ground. Flies emerged from one of the horns sawed off
several days after burial (Ia mengira lalat dapat dihasilkan dengan terlebih dahulu
membunuh seekor banteng, lalu menguburnya dengan tanduknya yang menonjol dari
tanah. Lalat muncul dari salah satu tanduk yang digergaji beberapa hari setelah
penguburan.)
 Aristotle's interpretation was that life may arise from the nonliving (theory of
spontaneous generation) (Penafsiran Aristoteles adalah bahwa kehidupan dapat muncul
dari benda mati (teori generasi spontan).)
 Experimentation which discredited spontaneous generation was conducted by :
 Francesco Redi (Italian) 1668
 Spallanzani (Italian) 1700s
 Louis Pasteur (French) 1862
Eksperimen yang mendiskreditkan generasi spontan dilakukan oleh:
 Francesco Redi (Italia) 1668

 Spallanzani (Italia) 1700an

 Louis Pasteur (Perancis) 1862


3. Science is Revisable and Self-correcting (Sains dapat direvisi dan mengoreksi diri sendiri)

Conflicting theories (Teori yang bertentangan)


(Alternate interpretations) (Interpretasi alternatif)
 Explanations of the extinction of dinosaurs (Penjelasan tentang kepunahan dinosaurus)
- collision of a large meteorite with Earth (catastrophism) (tabrakan meteorit besar
dengan Bumi (katastrofisme))
- gradual climatic changes with overcompetition by mammals (gradualism) (perubahan
iklim bertahap dengan persaingan berlebihan oleh mamalia (gradualisme))

4. Inference: (Kesimpulan)
interpretation based on indirect evidence (interpretasi berdasarkan bukti tidak langsung)

 Science is based on empirical evidence (Sains didasarkan pada bukti empiris)


Empirical evidence can be observed and measured (Bukti empiris dapat diamati dan diukur.)

 Types of Scientific Studies (Jenis Kajian Ilmiah)


- descriptive science: explores phenomena by collecting data through observations
without experimentation (ilmu deskriptif: mengeksplorasi fenomena dengan
mengumpulkan data melalui observasi tanpa eksperimen)
- experimental science: explores phenomena through controlled experimentation (ilmu
eksperimental: mengeksplorasi fenomena melalui eksperimen terkontrol)

 Examples of descriptive science (Contoh ilmu deskriptif)


• Darwin's observations led to the development of a theory of evolution (evolution by means
of natural selection). (Pengamatan Darwin mengarah pada pengembangan teori evolusi
(evolusi melalui cara seleksi alam).)

 Examples of experimental science


• Refer to descriptions of experiments conducted by Redi, Spallanzani, and Pasteur

Anda mungkin juga menyukai