Anda di halaman 1dari 188

KOMPETENSI DASAR :

 PENGETAHUAN : Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode
ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium
 KETERAMPILAN : Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada
pengukuran kalor

HAKIKAT PELAJARAN FISIKA

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Hakikat sains
adalah ilmu pengetahuan yang objek pengamatannya adalah alam dengan segala isinya
termasuk bumi, tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains adalah ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Sains berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2003: 6). Ost dan
George (Carin, 1980: 2) menyebutkan:
… science is human activity that has evolved as an intellectual tool to facilitate describing and
ordering the environment. Once one accepts the idea that science does not exist in any other realm
but the mind, it ceases to be a “thing”, an entity with its own existence. Though scientific truth or
fact is ideally objective, it is subject to human perception and logic …. As a method, science is
relatively stable and universally applied, while as body of knowledge, it is constantly changing.
Artinya, sains adalah aktivitas manusia yang telah berkembang sebagai sebuah perangkat
intelektual untuk memudahkan menggambarkan dan mengatur lingkungan. Sesekali
diterima akal bahwa sains tidak terdapat dalam realm yang lain kecuali ingatan yang
mengendap menjadi sesuatu, sebuah kesatuan yang muncul dengan eksistensinya.
Kebenaran ilmiah atau fakta adalah sasaran yang diharapkan, yang merupakan dasar bagi
persepsi dan logika manusia. Sebagai metode, sains relatif stabil dan berlaku universal,
sementara sebagai kumpulan (bangunan) pengetahuan, sains mengalami perubahan secara
terus menerus.
Hakikat fisika menurut Beiser (1962: v), ―Physics, like any other science, involves the active of
pursuit of knowledge, and it contains many elements besides its basics concepts” . Menurut Karso
(1993: 71), fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah -langkah
observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan
kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep.

1
Menurut Sumadji (1998: 35) fungsi mata pelajaran IPA (sains) adalah sebagai berikut.
1. Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh, mengembangkan,
dan menerapkan konsep-konsep IPA.
3. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahannya, sehingga
siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Penciptanya.
5. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
6. Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang IPTEK.
7. Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan bagian dari sains yang
memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam
sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam. Selain itu, mata pelajaran
fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang
dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap
percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.

Peranan Fisika bagi Kehidupan Manusia


Tentunya kamu telah membaca ulasan kami tentang cabang-cabang fisika. Zaman modern
seperti saat ini, ilmu Fisika sangat mendukung bagi kehidupan manusia.
Ilmu Fisika bermanfaat untuk mendukung perkembangan teknologi, industri, komunikasi,
dan kedokteran. Penerapan fisika dalam kehidupan manusia akan dijelaskan sebagai
berikut.

1. Penerapan Fisika dalam Bidang Kedokteran dan Kesehatan


Beberapa contoh penerapan fisika dalam bidang kedokteran dan kesehatan, antara lain:

a. Penemuan sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang

Hasil Sinar Rontgen (Sumber Gambar: https://goo.gl/pgBcDD)


Sinar X atau sinar rontgen adalah sinar yang merupakan salah satu bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi 10 16 hingga 10 20 Hz. Sinar X ditemukan
oleh fisikawan jerman, Wilhem Conrad Rontgen yang sedang melakukan eksperimen
dengan berkas elektron dalam sebuah tabung pengosongan gas. Sinar X bermanfaat dalam
pendeteksian patah tulang.

2
b. Penemuan sinar laser untuk memecah batu ginjal dalam tubuh

Sinar laser (Sumber Gambar: https://goo.gl/W7cO2W)

LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of


Radiation. Laser memperkuat cahaya. Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan
membuatnya menjadi berkas yang kuat.Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat
kuat sehingga dapat membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang
dari satu detik. Sinar laser juga dapat digunakan untuk memecah batu ginjal yang
bermanfaat dalam bidang kedokteran.

2. Penerapan Fisika dalam Bidang Pertanian


Ilmu Fisika juga dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, diantaranya:

a. Penemuan bibit unggul dari proses rekayasa genetika

Bibit Unggul (Sumber Gambar: https://goo.gl/bq7Inq)

b. Penemuan peralatan pertanian yang membantu kerja petani, seperti mesin bajak
sawah.

Mesin Bajak Sawah (Sumber Gambar: https://youtu.be/hATwCWtbQ3Q)

3. Penerapan Fisika dalam Bidang Transportasi


Ilmu Fisika juga diterapkan dalam alat transportasi. Penerapannya antara lain:

3
a. Penemuan konsep gerakan benda yang berpengaruh terhadap pembuatan mobil atau
motor.

Hubungan Antargear Mesin (Sumber Gambar: https://goo.gl/mt8ODI)

b. Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor.

Kereta Maglev (Sumber Gambar: https://goo.gl/Oyt1Uz)


Kereta maglev (magnetically levitated trains) adalah jenis kereta api yang mengambang secara
magnetik. Sering juga disebut kereta api magnet. Prinsip dari kereta api ini adalah
memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang dan tidak
menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat dikurangi.

4. Penerapan Fisika dalam Bidang Industri


Penerapan ilmu Fisika dalam bidang industri, antara lain:

a. Penemuan berbagai jenis mesin, semisal mesin diesel atau mesin bensin untuk
memudahkan proses produksi.

Mesin Diesel (Sumber Gambar: https://goo.gl/WN4t0Z)


b. Penggunaan sonar dalam industri kelautan.

4
Sonar (Sumber Gambar: https://goo.gl/gKu1m3)
Sonar (Sound Navigation and Ranging), merupakan suatu metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman suatu benda. Bunyi ultrasonik
adalah bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz. Pada prinsipnya, bunyi ultrasonik yang
dikeluarkan oleh sumber akan dipantulkan kembali oleh benda-benda.

5. Penerapan Fisika dalam Bidang Komunikasi


Penerapan ilmu Fisika dalam bidang komunikasi, antara lain:

a. Gelombang elektromagnet yang dapat digunakan pada telepon genggam.

Telepon Genggam (Sumber Gambar: https://goo.gl/pcnsZ9)

b. Fiber optik untuk jaringan internet.


Fiber Optik (Sumber Gambar: https://goo.gl/JVob1Z)
Fiber optik atau serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut. Fiber optik
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber
cahaya yang ditransmisikan berasal dari adalah laser atau LED.

6. Penerapan Fisika dalam Bidang Energi


Penerapan ilmu Fisika dalam bidang komunikasi, antara lain:

a. Penggunaan radioaktif sebagai reaktor nuklir.

Reaktor Nuklir (Sumber Gambar: https://goo.gl/jqsASg)


b. Penggunaan sel surya sebagai energi alternatif.

5
Pemanfaatan Sel Surya Sebagai Energi Alternatif
Demikian beberapa penerapan fisika dalam kehidupan manusia sehingga dapat dikatakan
bahwa ilmu Fisika sangatlah berguna bagi manusia.

METODE ILMIAH

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang telah dibuktikan kebenarannya.


Teori-teori ilmiah ditarik dengan cara ketat dari fakta-fakta pengalaman yang diperoleh
lewat observasi dan experimen. Ilmu didasarkan pada apa yang kita lihat, dengar, raba dan
sebagainya. Pendapat atau kesukaan subjektif dan dugaan-dugaan spekulatif perorangan
tidak mempunyai tempat di dalam ilmu. Ilmu itu objektif. Pengetahuan ilmiah adalah
pengetahuan yang dapat dipercaya, karena ia telah dibuktikan kebenarannya secara
objektif.
Landasan epistimologi ilmu disebut metode ilmiah. Dengan kata lain metode ilmiah
adalah cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Dari
pernyataan diatas Tidak semua pengetahuan bisa disebut ilmu sebab ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam
apa yang dinamakan metode ilmiah.
Langkah-langkah Kerangka Berpikir Ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-
verifikasi :

1) Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.

2) Penyusunan Kerangka Berpikir dalam pengajuan hipotesis


Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah
teruji kebenarannya dengan memperhatikan factor-faktor empiris yang relevan dengan
permasalahan.
3) Perumusan Hipotesis
4) Pengujian Hipotesis
5) Penarikan Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencangkup berbagai tindakan pikiran,
pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau
memperkembangkan pengetahuan yang ada. Kita memerlukan sarana berfikir ilmiah untuk

6
melakukan kegiatan ilmiah secara baik. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Seorang peneliti
harus bisa menguasai sarana ini agar bisa melaksanakan penelaahan ilmiah secara teratur
dan cermat. Tanpa mengusainya, kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.

Keselamatan kerja dalam laboratorium

"Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium".

Berikut ini adalah beberapa alat yang ada di laboratorium Fisika


1. Boiling Tube
Manfaat alat:
 Untuk memanaskan/mendidihkan zat kimia
dalam jumlah sedikit
Cara menggunakannya:
 Jepit dengan penjepit kayu saat digunakan
untuk memanaskan cairan
Jangan arahkan ujung yang terbuka ke muka
saat dipanaskan
Resiko yang mungkin:
 Tersiram air panas saat proses mendidih terjadi
 Kena pecahan
2. Power Supply
Manfaat alat:
 Sebagai sumber tegangan dan sumber arus
listrik
Cara menggunakannya:
 Gunakan sandal kering/sepatu saat
menghubungkan stop kontak
Resiko yang mungkin:
 Tersengat listrik saat menyambungkan ke
sumber PLN
3. Bunsen Burner
Manfaat alat:

7
 Digunakan untuk memanaskan zat
Cara menggunakannya:
 Buka tutup sumbunya
 Nyalakan dengan korek api,
 Matikan apinya dengan menutup api dengan
tutupnya saat masih menyala
Resiko yang mungkin:
 Kebakaran

4. Evaporating Dish
Manfaat alat:
 Untuk memisahkan zat padat yang terlarut
dalam solusi di atas bunsen burner
Cara menggunakannya:
 Taruh di atas tripot
 Nyalakan pembakar spiritus di bawahnya
 Pegang dengan penjepit jika mengangkatnya.
 Hindarkan kontak langsung dengan
Resiko yang mungkin:
 Kulit terbakar jika bersentuhan saat masih panas

5. Termometer
Manfaat alat:
 Mengukur temperatur
Cara menggunakannya:
 Pegang ujung atas jika menggunakan
 Masukkan/tempelkan ujung bawah ke dalam
zat yang akan diukur
 Jangan digunakan untuk mengaduk karena
bagian bawah yang berisi cairan dindingnya
tipis
Resiko yang mungkin:
 Pecah
 Merkuri merupakan zat yang beracun
6. Galvanometer
Manfaat alat:
 Mengukur tegangan listrik
Cara menggunakannya:
 Hindari penggunaan melebihi batas ukur
 Jangan salah dalam menghubungkan kutub-
kutubnya
 Hindarkan benturan dan terjatuh
Resiko yang mungkin:
 Rusak karena penggunaan diluar batas ukur

8
 Pecah karena bahan terbuat dari plastik
7. Lensa/Cermin
Manfaat alat:
 Untuk pembiasan dan pemantulan cahaya
Cara menggunakannya:
 Jepit alat ini pada meja optik dengan penjepit
 Tempatkan dalam wadah khusus.
Resiko yang mungkin:
 Mudah pecah

8. Magnet
Manfaat alat:
 Untuk percobaan induksi listrik
Cara menggunakannya:
 Jangan dipanaskan dan dipukul-pukul
 Saat menyimpan, kutub-kutubnya harus saling
terbalik satu sama lain.
Resiko yang mungkin:
 Hilang kemagnetannya

Tokoh Ilmuwan dan Penemu Bidang Fisika

1. Albert Einstein - Jerman - teori relativitas.


2. Alessandro Volta - Italia - Penemu Batu baterai
3. Archimedes - Yunani - Penemu hidrostatika, statika dan penjelasan dari prinsip tuas.
4. Aristoteles
5. Arthur Compton - Amerika serikat - Penemu efek compton
6. Arthur Stanley Eddington - Inggris - Penemu astrofisika teori, penemu hukum massa
kecemerlangan bintang
7. Blaise Pascal - Prancis - Penemu Mesin hitung
8. Brian David Josephson - Britania Raya - Penemu Efek Josephson
9. Carl Friedrich Gauss - Jerman - Penemu teori bilangan
10. Charles-Augustin de Coulomb - Perancis - Penemu hukum coulomb
11. Charles Wheatstone - Inggris - Penemu Stereogram, Jembatan Wheatstone, Playfair
cipher
12. Christian Doppler - Austria - Penemu efek Doppler
13. Daniel Bernoulli - Belanda - Penemu Hukum Bernoulli
14. Democritus - Yunani - Bapak Teori Atom
15. Douglas Hartree - UK - Pengembang Analisis Numerik
16. Edwin Hubble - Amerika - Penggagas hukum Hubble

9
17. Enrico Fermi - Italia - Bapak bom atom
18. Ernst Mach Austria peneliti Bilangan Mach, Prinsip Mach, Gelombang kejut, Gelombang
Mach, Efek refleksi Mach
19. Ernest Rutherford - Inggris - Penemu Proton
20. Erwin Schrödinger - Austria - Mengembangkan Teori kuantum
21. Evangelista Torricelli - Itali - Penemu Barometer air raksa
22. Daniel Gabriel Fahrenheit - Jerman - Penemu Skala suhu Fahrenheit
23. Galileo Galilei - Italia - Penemu Termometer tahun 1593
24. Georg Ohm - Jerman - Penemu hukum Ohm
25. George Eugene Uhlenbeck - mengusulkan konsep elektron berputar
26. Gottfried Wilhelm Leibniz - Jerman - Penggagas Kalkulus dan Biner
27. Gustav Robert Kirchhoff - Jerman - Penggagas teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan
emisi radiasi benda hitam
28. Giovanni Battista Venturi - Italia - Penemu efek Venturi
29. Hans Christian Ørsted - Denmark - Peneliti hubungan antara listrik dan magnetisme
30. Heinrich Hertz - Jerman - Penemu teori Radiasi Elektromagnetik dan Efek fotolistrik
31. Henri becquerel - Perancis - Penemu Radio Aktifitas
32. Hermann von Helmholtz - Jerman - penggagas Konservasi energi
33. Hendrik Lorentz - Belanda - Penemu efek Zeeman
34. Hiroshi Amano - Jepang - Penemu LED (Light-Emitting Diodes) warna biru yang efisien
35. Hugo Tetrode - Belanda - fisikawan teoritis yang berkontribusi dalam fisika statistik,
teori kuantum awal dan mekanika kuantum
36. Irving Langmuir - Amerika - Penemu Kawat pijar dan tabung vacum tinggi
37. Isaac Newton - Inggris - Penemu hukum grafitasi
38. Isamu Akasaki - Jepang - Penemu Galium nitrida (GaN) terang dan Light Emitting
Diode (LED) biru.
39. James Clerk Maxwell - Penemu Spektrum Elektromagnetik
40. James Chadwick - Inggris - Penemu Neutron
41. James Watt - Inggris - Penemu Mesin uap
42. Jean-Baptiste Biot - Perancis - Peneliti Cahaya Terpolarisasi
43. Johannes Diderik van der Waals - Ilmuwan Persamaan Gas dan Cairan
44. Johannes Hans Daniel Jensen - Je4man - Penggagas Model Kulit Nuklir
45. Johannes Kepler - Penemu hukum perputaran planet
46. Johannes Robert Rydberg - Swedia - Penemu rumus Rydberg
47. Johann Jakob Balmer - Swiss - Penemu Rumus Empiris Untuk Garis-Garis Spektrum
Atom Hidrogen
48. Johann Josef Loschmidt - Austria -
49. John Dalton - Inggris - Pencetus teori atom moderen
50. John Douglas Cockcroft - Inggris - Berhasil Memecahkan Inti Atom
51. John Henry Poynting - Penemu Efek Poynting di torsi
52. John J. Montgomery- Perintis penerbangan
53. Joseph Fourier- Perancis - Penemu Deret Fourier
54. Joseph Henry -Amerika - Penemu Penyebab Awal Terjadinya Bel Listrik dan Listrik
estafet (Relay)

10
55. Joseph John Thomson Inggris - Penemu Elektron
56. Joseph Louis Gay-Lussac -Perancis- penggagas Hukum Gay-Lussac dan Penemu boron
57. Joseph-Louis Lagrange - Italia - Analitis Mekanika
58. Joseph Plateau - Belgia - Penemu ilusi gambar bergerak
59. Joseph Stefan - Austtria - Penemu Hubungan Antara Intensitas Dengan Suhu Benda
yang Memancarkan
60. Klaus von Klitzing - Jerman - Penemu Efek Kuantum Hall
61. Lord Rayleigh - Inggris - penemu argon, hamburan Rayleigh, gelombang hamburan
Rayleigh
62. Louis-Victor de Broglie - Perancis - Penemu-Sifat-Gelombang-Elektron
63. Leonhard Euler - Swiss - Penemu rumus matematika
64. Ludwig Boltzmann - Austria - penggagas teori atomik
65. Marie Curie - Polandia - Perintis Radiologi
66. Max Planck - Jerman - Pencetus teori kuantum
67. Michael Faraday - Inggris - Penemu Dinamo
68. Niels Bohr- denmark - Penemu Teori Struktur Atom
69. Nikola Tesla - Amerika - ahli listrik, kontributor keelektromagnetan
70. Oliver Heaviside - Inggris - Matematikawan otodidak yang jenius
71. Osborne Reynolds - Inggris - Penemu Bilangan Tak Berdimensi
72. Otto Sackur - Jerman - Penggagas Persamaan Sackur-tetrode
73. Owen Willans Richardson Inggris - penemu emisi termionik
74. Pierre Curie - Perancis - Pelopor Kristalografi, Magnetisme, Piezoelektrik dan
Radioaktivitas
75. Robert Boyle - Irlandia - Penemu pompa udara modern, korek api
76. Thomas Alva Edison - Amerika serikat - Penemu bola lampu modern
77. Thomas Alva Edison - Amerika Serikat -Penemu Bola lampu, Proyektor film
78. Thomas Townsend Brown - Amerika - Penemu Hubungan Antara Gaya Gravitasi
Dengan Gaya Elektromagnetik
79. Robert Andrews Millikan - Amerika - Penemu harga muatan listrik
80. Robert Hooke - Inggris - Penemu sel pertama kali
81. Robert J. Van de Graff - Amerika - Penemu Alat Pembangkit Listrik Statis
82. Samuel Goudsmit - Belanda/Amerika - Penggagas Konsep Elektron Berputar
83. Stephen Hawking - Inggris - Fisikawan teoritis
84. Victor Franz Hess - Austria/AS - Penemu SInar Kosmik
85. Werner Karl Heisenberg - Jerman - Teori prinsip ketidakpastian
86. Wilhelm Conrad Röntgen - Jerman - penemu sinar-x
87. William Sturgeon - Inggris - Penemu elektromagnet
88. Wilhelm Wien - Jerman - Penemu Hukum Radiasi Panas
89. Wolfgang Ernst Pauli - Austria-swiss - - Penemu Hukum Alam baru, Prinsip
Pengecualian (Prinsip Pauli)

11
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e.

1. Pernyataan dibawah merupakan fungsi 4. Peranan fisika dalam bidang pertanian


mata pelajaran fisika, kecuali……….. antara lain:
A. Menanamkan sikap ilmiah dan 1. Menemukan bibit unggul
melatih siswa dalam menggunakan 2. Menemukan mesin Pertanian
metode ilmiah untuk memecahkan 3. Menemukan Sistem pengariran
masalah yang dihadapinya. Pernyataaan yang benar adalah ……….
B. Menyadarkan siswa akan keteraturan A. 1
alam dan segala keindahannya, B. 2
sehingga siswa terdorong untuk C. 3
mencintai dan mengagungkan D. 1 dan 2
Penciptanya. E. 1 dan 3
C. Memupuk daya kreatif dan inovatif
siswa. 5. Kereta maglev (magnetically levitated
D. Membantu siswa memahami gagasan trains) adalah jenis kereta api yang
atau informasi baru dalam bidang mengambang secara magnetik. Sering
IPTEK. juga disebut kereta api magnet. Prinsip
E. Memupuk serta mengembangkan dari kereta api ini adalah memanfaatkan
minat siswa terhadap lain gaya ……………..
A. Grafitasi bumi
2. Wilhem Conrad Rontgen adalah penemu B. Magnet
………. C. Listrik
A. Sinar gama D. Mekanik
B. Sinar X E. Kalor
C. Sinar Beta
D. Sinar laser 6. Sonar (Sound Navigation and
E. Sinar Infra Merah Ranging), merupakan suatu metode
penggunaan gelombang ultrasonik untuk
3. Sinar yang dapat mengambil berkas menaksir ukuran, bentuk, dan
cahaya yang lemah dan membuatnya kedalaman suatu benda. Bunyi ultrasonik
menjadi berkas yang kuat adalah adalah bunyi dengan
sinar……………… frekuensi…………….
A. Sinar gama A. Kurang dari 2000 Hz
B. Sinar X B. Diatas 2000 Hz
C. Sinar Beta C. Diatas 20.000 Hz.
D. Sinar laser D. Diatas 40.000 Hz
E. Sinar Infra Merah E. Diatas 60.000 Hz

12
7. Dalam teknologi informs, geombang E. Perumusan Masalah
electromagnet dipancarkan dengan
menggunakan ……. 12. Langkah keempat metode ilmiah adalah
A. Serat Optik …….
B. Fiber Optik A. Perumusan kerangka berpikir
C. Antena Penala B. Menarik Kesimpulan
D. Gelombang mekanik C. Menguji Hipotesis
E. GElombang cahaya D. Membuat Hipotesis
E. Perumusan Masalah
8. Gambar di bawah sering disebut……..
13. Langkah kelima metode ilmiah adalah
…….
A. Perumusan kerangka berpikir
B. Menarik Kesimpulan
C. Menguji Hipotesis
D. Membuat Hipotesis
A. Panel cahaya E. Perumusan Masalah
B. Penel gelombang
C. Panel surya 14. Untuk memanaskan/mendidihkan zat
D. Panel mekanik kimia dalam jumlah sedikit adalah
E. Panel electromagnet kegunaan …..
A. Boiling tube
9. Langkah pertama metode ilmiah adalah B. Magnet
……. C. Lensa
A. Perumusan kerangka berpikir D. Galvometer
B. Menarik Kesimpulan E. Bunsen burner
C. Menguji Hipotesis
D. Membuat Hipotesis 15. Alat yang berfungsi untuk Sebagai
E. Perumusan Masalah sumber tegangan dan sumber arus listrik
adalah
10. Langkah kedua metode ilmiah adalah A. Boiling tube
……. B. Magnet
A. Perumusan kerangka berpikir C. Power suplay
B. Menarik Kesimpulan D. Galvometer
C. Menguji Hipotesis E. Bunsen burner
D. Membuat Hipotesis
E. Perumusan Masalah 16. Alat yang digunakan untuk
memanaskan zat adalah …………
11. Langkah ketiga metode ilmiah adalah A. Boiling tube
……. B. Magnet
A. Perumusan kerangka berpikir C. Power suplay
B. Menarik Kesimpulan D. Galvometer
C. Menguji Hipotesis E. Bunsen burner
D. Membuat Hipotesis

13
17. Alat yang digunakan untuk memisahkan D. Evavoriting dish
zat padat yang terlarut dalam solusi di E. Bunsen burner
atas bunsen burner adalah ……..
A. Boiling tube 19.Tokoh yang menemukan thermometer
B. Magnet adalah …………..
C. Power suplay A. Newton
D. Evavoriting dish B. Galileo Galilai
E. Bunsen burner C. Blaise Pascal
D. C Athur Comton
18. Hindari hal-hal berikut : E. AS Eddington

Jangan dipanaskan dan dipukul-pukul


20.Tokoh yang menemukan pengungkit
dan Saat menyimpan, kutub-kutubnya
adalah…
harus saling terbalik satu sama lain, A. Newton
adalah hal yang perlu dihindari pada B. Galileo Galilai
………….. C. Blaise Pascal
A. Boiling tube D. C Athur Comton
B. Magnet E. Aristoteles
C. Power suplay

SOAL-SOAL ESAY :

1. Apakah hakikat fisika menurut Beiser …………….


2. Menurut Sumadji (1998: 35) fungsi mata pelajaran IPA (sains) yaitu………………
Jelaskan………………..
3. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang kesehatan…………….
4. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang pertanian …………….
5. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang transfortasi …………….
6. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang energy …………….
7. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang industry kelautan…………….
8. Jelaskan manfaat fisika dalam bidang komunikasi …………….
9. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah jelaskan………..
10. Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah dan jelaskan…………
11. Berikan suatu kasus……….. kemudian selesaikan dengan metode ilmiah……….
12. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja di laboratorium…………….
13. Bagaimana cara merawat dan menyimpan magnet…………….
14. Apa yang kamu ketahui tentang Bunsen burner…………..
15. Apa yang kamu ketahui tentang galvometer………………
16. Apa yang kamu ketahui tentang thermometer ………………
17. Apa yang kamu ketahui tentang lup ………………
18. Bagaimana cara menggunakan Evaporating Dish ……………
19. Bagaimana cara menggunakan Boiling Tube …………………
20. Bagaimana cara menggunakan power supley ………………………

14
21. Sir Isac Newton adalah tokoh fisika yang menemukan…………………
22. Albert Einstein adalah tokoh fisika yang menemukan…………………
23. Arcimedes adalah tokoh fisika yang menemukan…………………
24. Daniel Gabriel Fahrenheit adalah tokoh fisika yang menemukan…………………
25. Enrico Fermi adalah tokoh fisika yang menemukan…………………
26. George Ohm adalah tokoh fisika yang menemukan………….
27. Gottfried Wilhelm Leibniz adalah tokoh fisika yang menemukan……………..
28. Ernest Mach adalah tokoh fisika yang menemukan……………….
29. Ernest Rutherford adalah tokoh fisika yang menemukan………………..
30. Marie Curie adalah tokoh fisika yang menemukan………………………

15
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian
dan angka penting, serta notasi ilmiah
 KETERAMPILAN : Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk
suatu penyelidikan ilmiah

Dalam fisika, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak bleh
ditinggalkan. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu
dilakukan dalam mempelajari berbagain fenomena yang sedang dipelajari. Mengapa
demikian ?
Sebelumnya ada baiknya jika kit mengingat definisi pengukuran atau mengukur itu
sendiri. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain. Mengukur
dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan
secara kuantitatif, dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian
suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data -data yang
mendukungnya.
Dengan pengukuran ini kemudian akan diperoleh data-data numeric yang
menunjukan pola-pola tertentu sebagai bentuk krakteristik dari fenomena atau
permasalahan tersebut. Dengan demikian, maka dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang
bersifat kualitatif berdasarkan pola-pola yang dihasilkan oleh data-data kuantitatif tersebut.

A. Besaran

Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar,
besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
 besaran pokok,
 besaran turunan.
Selain adanya besaran pokok dan besaran turunan, dalam fisika masih ada besaran lain,
yaitu:
 besaran skalar,
 besaran vektor.

16
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah suatu besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain dan satuannya
telah ditetapkan secara internasional. Ada 7 besaran pokok dalam fisika, yaitu sebagai
berikut.
1. Panjang (l)
2. Massa (m)
3. Waktu (t)
4. Kuat arus listrik (i)
5. Suhu mutlak (T)
6. Intensitas cahaya (I)
7. Jumlah zat (N)

2. Besaran Turunan
Besaron turunan adalah suatu besaran yang satuannya dapat diturunkan dari satuan besaran
pokok. Contoh besaran turunan, antara lain sebagai berikut.
1. Luas (A)
2. Volume (V)
3. Massa jenis (p)
4. Berat jenis (s)
5. Kecepatan (v)
6. Percepatan (a)
7. Gaya (F)
8. Daya (P)
9. Usaha (W)
10. Momentum (m)

B. Sistem Satuan
Sistem satuan yang digunakan dalam fisika adalah ―Sistem satuan Internasional (SI)‖.
Sistem satuan ini juga disebut metrik (mks), yaitu meter,kilogram, sekon.
Keunggulan dari sistem mks ini adalah mudah dikonversi ke bilangan sepuluh
berpangkat.
Nama satuan diberi awalan sesuai dengan besar pangkatnya, seperti pada tabel berikut.
Pangkat Nama Awal Simbol
10 12 tera T
10 9 giga G
10 6 mega M
10 3 kilo K
10 -1 desi D
10 -2 senti C
10 -3 mili M
10 -6 mikro µ
10 -9 nano N
10 -10 angstrom Å
10 -12 piko P

17
10 -15 femto F

Dalam fisika, selain digunakan sistem satuan mks juga digunakan sistem satuan cgs
(cm, gram, sekon)
Satuan-Satuan Besaran Pokok dan Simbolnya
Besaran Simbol Satuan mks Satuan cgs
Pokok
Panjang l meter (m) cm
Massa m kg g
Waktu t sekon (s) s
Kuat arus i ampere (A) -
listrik
Suhu mutlak T kelvin (K) -
Intensitas I kandela (cd) -
Cahaya
Jumlah Zat n mol -

Satuan-satuan besaran turunan dan simbolnya


Besaran Turunan Simbol S. mks S. cgs
Luas A= pxl m2 cm2
Volume V = p x l x m3 cm3
t
Massa Jenis ρ= kg/m3 g/cm3
Kecepatan v= m/s cm/s
Percepatan a= m/s2 cm/s2
Gaya F=mxa N = kg m/s2 dyne = g cm/s2
Usaha W=Fxa joule = kg erg = g cm2 s2
m2 /s2
Daya P= watt = -
joule/s
Momentum p = mv kg m/s g cm/s
Impuls I = F x ∆t Ns dyne s
Momen Gaya τ = Iα Nm dyne cm

C. Dimensi
Dimensi adalah cara besaran itu disusun dari besaran-besaran pokok.Semua besaran turunan
dalam fisika dapat dinyatakan dengan besaran pokok,sehingga dimensi besaran turunan
dapat dicari dari dimensi besaran pokok.
Dimensi Besaran Pokok
Besaran Pokok Lambang Dimensi
Panjang [L]
Massa [M]
Suhu [T]

18
Kuat arus listrik [I]
Intensitas cahaya [J]
Suhu mutlak [θ]
Jumlah zat [N]

Contoh:
1. Gaya = massa x percepatan = dimensi gaya = [ ] = [ ]
2. Momentum massa x kecepatan = dimensi momentum = [ ]

D. Besaran Skalar dan Besaran Vektor


1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai besar atau nilai saja.
Contoh:
Sermua besaran pokok, luas, volume, massa jenis, usaha, daya, laju, dan jarak.
2. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilal dan arah.
Contoh:
Perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya/berat, momentum, implus,dan momen gaya.

E. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang diperoleh dan hasil pengukuran yang terdiri atas
angka pasti dan angka perkiraan yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Banyaknya angka penting yang ditulis dalam suatu pengukuran
menyatakan derajat ketelitian suatu basil pengukuran.

Aturan Angka Penting


Hasil pengukuran berupa angka-angka atau disebut sebagai hasil numerik selalu
merupakan nilai pendekatan. Menurut kelaziman hasil pengukuran sebuah benda
mengandung arti bahwa bilangan yang menyatakan hasil pengukuran tersebut. Jika sebuah
tongkat panjangnya ditulis 15,7 centimeter. Secara umum panjang batang tersebut telah
diukur sampai dengan perpuluhan centimeter dan nilai eksaknya terletak di antara 15,65 cm
hingga 15,75 cm.
Seandainya pengukuran panjang tongkat tersebut dinyatakan sebagai 15,70 cm
berarti pengukuran tongkat telah dilakukan hingga ketelitian ratusan centimeter.
Pada 15,7 cm maka terdapat 3 angka yang penting sebagai hasil pengukuran. Pada
pelaporan hasil pengukuran 15,70 cm berarti terdapat 4 angka yang penting sebagai hasil
pengukuran. Dengan demikian angka penting adalah angka hasil pengukuran atau angka
yang diketahui dengan ―cukup baik‖ berdasarkan keandalan ala t ukur yang dipakai.
Misalnya dilaporkan hasil pengukuran massa sebuah benda 5,4628 gram dapat
dinyatakan bahwa hasil pengukuran tersebut memiliki 5 angka penting.
Berikut aturan angka penting yang umum :
1. Angka yang bukan nol adalah angka penting,
misal : 14569 = 5 angka penting, 2546 = 4 angka penting

19
2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan
angka penting,
misal : 25,00 = 2 angka penting
25,000 = 2 angka penting
2500 = 4 angka penting ( mengapa ? sebab tidak ada tanda desimalnya)
2500,00 = 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal
bukan angka penting.
Misal : 0,00556 = 3 angka penting
0,035005 = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol)
0,00006500 = 4 angka penting
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal :
0,005006 = 4 angka penting
5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil dinyatakan memiliki 1
angka perkiraan dan 1 angka yang meragukan. Contoh : 1,425 + 2,56 = 3,985 dan
hasilnya ditulis sebagai 3,99.
(I) 25,340 + 5,465 + 0,322 = 31,127 ditulis sebagai 31,127 (5 angka penting)
(II) 58,0 + 0,0038 + 0,00001 = 58,00281 ditulis menjadi 58,0
(III) 4,20 + 1,6523 + 0,015 = 5,8673 ditulis menjadi 5,87
(IV) 415,5 + 3,64 + 0,238 = 419,378 ditulis menjadi 419,4

6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka
penting yang paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan -
bilangan yang dioperasikan. Hasilnya harus dibulatkan hingga jumlah angka
penting sama dengan jumlah angka penting berdasarkan faktor yang paling kecil
jumlah angka pentingnya.
Contoh : 3,25 x 4,005 = …
3,25 = mengandung 3 angka penting
4,005 = mengandung 4 angka penting

7. Ternyata ada perkecualian sebagaimana contoh berikut yaitu 9,84 : 9,3 = 1,06 ditulis
dalam aturan angka penting sebanyak 3 angka penting seharusnya menurut angka
penting dalam perkalian/pembagian harus ditulis sebagai 1,1 (dalam 2 angka
penting) tetapi perbedaan 1 di belakang tanda desimal pada angka terakhir 9,3
yakni 9,3 + 0,1 menggambarkan kesalahan sekitar 1% terhadap hasil pembagian
(kesalahan 1% diperoleh dari 0,1:9,3 kemudian dikali seratus persen). Perbedaan
dari penulisan angka penting 1,1 dari 1,1 + 0,1 menghasilkan kesalahan 10%
(didapat dari 0,1 dibagi 1,1 kemudian dikali 100 persen). Berdasarkan analisis
tersebut, maka ketepatan penulisan jawaban hasil bagi menjadi 1,1 jauh lebih
rendah dibandingkan dengan menuliskan jawabannya menjadi 1,06. Jawaban yang
benar dituliskan sebagai 1,06 karena perbedaan 1 pada angka terakhir bilangan
faktor yang turut dalam unsur pembagian (9,3) memberi kesalahan relatif sebesar
(kira-kira 1%) atau dapat ditulis sebagai 1,06 + 0,01

20
8. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada
urutan angka dimaksud. Misal : 1256= 4 angka penting 1256 = 3 angka penting (garis
bawah di bawah angka 5) atau dituliskan seperti 1256 = 3 angka penting (angka 5
dipertebal)

F. Alat Ukur
1. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang suatu benda. Skala terkecil mistar
adalah 1 mm dan ketelitiannya sama dengan setengah dari skala terkecil, yaitu 0,5 mm.

2. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam cincin, tinggi
tabung, dan diameter bola. Skala terkecil jangka sorong 0,1 mm = 0,01 cm. Jangka sorong
terdiri atas dua bagian, yaitu skala tetap dan skala nonius.
Panjang = 0,9 cm + (0,01 cm x 5) = 0,9 cm + 0,05 cm = 0,95 cm

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter bola dengan skala terkecil
0,01 mm.
Mikrometer mempunyai skala utama dan skala nonius/putar.
diameter bola = 4,5 mm + (0,01 mm x 15) = 4,5 mm + 0,15 mm = 4,65 mm

4. Neraca Ohaus
Neraca ohaus adalah alat untuk mengukur massa benda dengan skala terkecil 0,1 g.

5. Stopwatch
Stopwatch adalah alat untuk mengukur waktu dengan skala terkecil 0,01 s.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e.

1. Diantara kelompok besaran berikut, A. Panjang, luas, waktu, jumlah zat


yang termasuk kelompok besaran B. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu,
pokok dalam system Internasional waktu
adalah …. C. Volume, suhu, massa, kuat arus

21
D. Kuat arus, panjang, massa, tekanan D. 65,60
E. Intensitas cahaya, kecepatan, E. 66
percepatan, waktu
7. Dari hasil pengukuran panjang, lebar
2. Kelompok besaran di bawah ini yang dan tinggi suatu balok adalah 5,70 cm,
merupakan kelompok besaran turunan 2,45 cm dan 1,62 cm. Volume balok dari
adalah … hasil pengukuran tersebut adalah …….
A. Panjang lebar dan luas Cm3
B. Kecepatan, percepatan dan gaya A. 23,0
C. Kuat arus, suhu dan usaha B. 22,60
D. Massa, waktu, dan percepatan C. 22,62
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol D. 623
dan volume E. 6233

3. Dimensi ML-1 T-2 menyatakan dimensi :


8. Daya listrik dapat diberi satuan ….
…..
A. WH
A. Gaya
B. KWH
B. Energi
C. MWH
C. Daya
D. Volt dan amper
D. Tekanan
E. Volt2 dan ohm
E. Momentum
9. Besaran-besaran di bawah ini yang
4. Dimensi dari kelajuan sudut adalah : … bukan merupakan besaran turunan
A. L-2 adalah . . .
B. M-2 A. momentum
C. T-2 B. kecepatan
D. T-1 C. gaya
E. T D. massa
5. Rumus dimensi momentum adalah E. volume
……
A. MLT-3 10. Dalam sistem SI, satuan dari suhu
B. ML-1 T-2 adalah….
C. MLT-1 A. Celsius
D. ML-2 T2 B. Kelvin
E. ML-1 T-1 C. Reamur
D. kalori
6. Hasil pengukuran panjang dan lebar E. Fahrenheit
suatu persegi panjang masing-masing
12,61 dan 5,2 cm. Menurut aturan 11. Perhatikan besaran-besaran dalam
penulisan angka penting, luas daftar berikut ini.
bangunan tersebut adalah …… cm 2 1. kecepatan
A. 65 2. massa jenis
B. 65,572 3. gaya
C. 65,275 4. intensitas cahaya

22
16. Dimensi dan gaya x perpindahan
Besaran yang termasuk kelompok adalah……
besaran turunan adalah . . . . A.
A. 1,2, dan 3 B.
B. 1 dan 3 C.
C. 2 dan 4 D.
D. 4 saja E. ML
E. 1,2,3, dan 4
17. Perhatikan satuan-satuan dalam daftar
12. Besaran-besaran berikut ini yang berikut ini.
termasuk kelompok besaran vektor 1. Nm
adalah . . . . 2. JouIe
A. jarak, kecepatan, percepatan 3. Kwh
B. usaha, gaya, impuls 4. kalori
C. perpindahan, berat, momentum Satuan-satuan yang merupakan satuan
D. energi, daya, momen gaya usaha dalarn sistem SI adalah . . . .
E. jarak, laju, gaya A. 1,2,3, dan 4
B. 1 dan 2
13. Di antara besaran berikut ini yang C. 1,2, dan 3
bukan merupakan besaran skalar D. 2 dan 4
adalah . . . . E. 2 dan 3
A. massa
B. berat 18. Satuan dari berat benda dalam sistem
C. daya mks adalah . .
D. usaha A. kg
E. laju B. kg
C. kg
14. Dalam sistem SI, besaran fisika yang D. kg
mempunyai satuan N/m2 adalah . . . . E. kg
A. gaya
B. usaha 19. Massa jenis dari suatu benda yang
C. tekanan mempunyai volume 100 dan
D. daya massa 700 g adalah ...
E. momentum A.
B.
15. Besaran di bawah mi yang mempunyai C.
dimensi sama adalah . . . . D.
A. gaya dan energi E. 7
B. perpindahan dan laju
C. impuls dan momentum 20. Energi kinetik dirumuskan dengan Ek
D. usaha dan laju =½ , m adalah massa benda dan v
E. kecepatan dan jarak adalah kecepatan benda. Dimensi dari
energi kinetik adalah . . . .

23
A. 5 x
ML2T 2
1
A.
2 B. 5 x
B. C. 5 x
C. D. 5 x
D. E. 5 x
E.
26. Sebuah benda bergerak sepanjang
21. Energi potensial suatu benda yang
Sumbu - x dengan persamaan
dalam sistem SI dinyatakan dalam
x = p + qt + ½ ,dengan x
Joule tidak lain adalah . . . .
menyatakan jarak, t menyatakan
A. kg waktu, dan p, q, r menyatakan
B. kg konstanta. Satuan r adalah . . . .
C. kg A. m/s
D. kg
B. 2 m/
E. kg
C. m/
D. m
22. Alat ukur waktu yang sangat tinggi
E. ms
ketepatannya adalah . . . .
A. arloji
27. Bilangan 0,0250 mempunyai angka
B. jam digital
penting sebanyak....
C. stopwatch
A. satu
D. jam dinding
B. dua
E. jam atom cesium
C. tiga
D. empat
23. Berikut ini yang merupakan besaran
E. lima
pokok adalah . . . .
A. massa, massa jenis, luas
28. Kalor jenis air diketahui sebesar 1
B. panjang, waktu, volume
kal/g °C (1 kal = 4,2 jouIe). Jika
C. massa, suhu, laju
dinyatakan dalam sistem SI, besarnya
D. panjang, kuat arus, suhu
menjadi ....
E. usaba, laju, berat
A. 4,2 x 10 joule/kg °C
B. 4,2 x 102 joule/kg °C
24. Massa jenis air adalah 1 g . Apabila C. 4,2 joule/kg °C
dinyatakan dalam sistern SI, besarnya D. 420 joule/kg °C
adalah .... E. 4.200 joule/kg °C
A.
B.
29. Panjang gelornbang cahaya merah
C.
adalah 8.000 A yang nilainya setara
D. 10 kg
dengan ....
E.
A. 8 x
B. 8 x
25. Panjang gelombang sinar biru adalah
C. 8 x
500 nm. Apabila dinyatakan dalam
D. 8 x
system SI besarnya menjadi ....
E. 8 x

24
30. Energi potensial (Ep) dinyatakan oleh 35. Ketebalan sebuah balok diukur dengan
Ep= mgh dengan g adalah percepatan menggunakan jangka sorong. Skala
gravitasi dan h adalah ketinggian yang ditunjukkan dan hasil
benda. Dimensi energi potensial pengukuran tampak pada gambar di
adalah ….. bawah ini.
A.
B.
C. Besarnya hasil pengukuran tersebut
D. adalah . . . .
E. A. 4,10 cm
B. 4,12 cm
31. Kecepatan sebuah mobil saat bergerak C. 4,15 cm
adalah 90 km/jam. Apabila dinyatakan D. 4,17 cm
dalarn sistem SI, besarnya adalah . . . . E. 4,19 cm
A. 9000 m/s
B. 900 m/s 36. Kedudukan skala mikrometer sekrup
C. 200 m/s yang digunakan untuk mengukur
D. 25 m/s diameter sebuah bola besi tampak
E. 2 m/s seperti gambar berikut.

32. Notasi eksponen dan bilangan


0,0000204 adalah . . .
A. 2,04 x
B. 2,04 x
C. 2,04 x Berdasarkan gambar tersebut, maka
D. 2,04 x diameter bola adalah .. . .
E. 2,04 x A. 11,15 mm
B. 11,5 mm
33. menyatakan dimensi dan C. 11,60 mm
besaran….. D. 11,65 mm
A. gaya E. 11,70mm
B. usaha
C. daya 37. Seorang siswa mendapat tugas untuk
D. tekanan mengukur tebal kertas karton dengan
E. momentum menggunakan mikrometer sekrup.

34. Semua besaran di bawah ini


merupakan besaran vektor, kecuali. . . .
A. perpindahan
Hasil pengukuran oleh siswa
B. laju
menunjukkan tebal kertas adalah . . .
C. percepatan
A. 5,35 mm
D. kecepatan
B. 5,50 mm
E. impuls
C. 5,53 mm

25
D. 5,55 mm balok dengan menggunakan aturan
E. 5,85 mm angka penting adalah . . . .
A. 350,4092 cm2
38. Hasil pengukuran ketebalan pelat baja B. 350,409 cm2
dengan menggunakan jangka sorong C. 350,41 cm2
tampak seperti gambar berikut. D. 350,40 cm2
E. 350,4 cm2

Ketebalan pelat baja tersebut adalah . 40. Dan suatu pengukuran dihasilkan
... bahwa massa benda 320 g dan
A. 6,30 cm volumenya 25 cm3 . Massa jenis benda
B. 6,32 cm tersebut adalah ……
C. 6,34 cm A. 12,8 g/c
D. 6,35 cm B. 13,0 g/c
E. 6,40 cm C. 13 g/c
D. 14 g/c
39. Panjang sebuah balok besi diketahui E. 14,0 g/
28,258 cm dan Iebarnya 12,40 cm. Luas

SOAL-SOAL URAIAN

1. Tentukanlah dimensi untuk besaran-besaran berikut:


a. Luas (A)
b. Volume (V)
c. Massa jenis()
d. Kecepatan (v)
e. Percepatan (a)
f. Gaya (F)
g. Usaha(W)
h. Energi Potensial (EP)
i. Energi Kinetik (EK)
j. Daya (P)
k. Tegangan Listrik
l. Hambatan Listrik
2. Nilai tetapan gravitasi G adalah 6,7 x 10 -11 Nm2 kg-2 . Tentukan dimensi dari G.
3. Periode getaran sebuah benda bermassa m yang digantung pada sebuah pegas dengan
m
tetapan k dinyatakan oleh T  2 . Tentukan dimensi tetapan pegas k.
k
Q k A T
4. Kelajuan perpindahan kalor secara konduksi dirumuskan  , dimana k
t d
adalah koefisien konduksi, A adalah luas permukaan, T adalah beda suhu [dimensi
] dan d adalah panjang benda. Tentukan dimensi dari k.

26
5. Kelajuan minimum (vL ) sebuah benda agar terbebas dari pengaruh gaya gravitasi
bumi memiliki kesebandingan dengan G yang memiliki satuan Nm2 kg -2 , massa bumi
(M) dan jari-jari bumi (R). Tentukanlah persamaan vL dalam G, M, dan R dengan
menggunakan analisis dimensi.
6. Cepat rambat bunyi dalam gas (v) memiliki kesebandingan dengan tekanan gas (p)
dan massa jenis gas (). Tentukanlah persamaan v dalam p dan  dengan
menggunakan analisis dimensi.
7. Daya radiasi kalor (P) suatu benda hitam memiliki kesebandingan dengan luas
permukaan A dan suu mutlak T dan dapat dinyatakan dengan persamaan P = elAmTn,
dengan e adalah tetapan tanpa dimensi, =kontanta Boltzman dengan dimensi MT-3 -4 .
Tentukan nilai-nilai l,m dan n kemudian nyatakanlah kembali persamaan daya radiasi
kalor P
8. Stopwach memiliki pembagian skala sampai 0,1 sekon. Tentukan selang waktu yang
diukur dengan ketelitan:
a. 96 % b. 99 %
9. Empat buah resistor dihubungkan secara seri. Nilai masing-masing resistor berturut-
turut adalah (28  0,1) , (4,25  0,01) , (56,605  0,1) , (90,75  0,1) . Tentukan
hambatan total berikut ketidakpastiannya
10. Sebuah resistor kecil diukur hambatan listriknya. Hasil pembacaam dari 10 x
pengukuran berturut-turut adalah 98; 100; 102; 98; 100; 100; 104; 104; 105; 97 (semuanya
dalam ohm). Laporkan hasil pengukuran ini lengkap dengan ketidakpastiannya.

27
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
 KETERAMPILAN : Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya
perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya

1. Besaran Skalar adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
2. Besaran Vektor adalah besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya, juga
ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.

Sifat-sifat vektor.
a. + = + Sifat komutatif.
b. +( + ) =( + ) + Sifat assosiatif.
c. a( + )=a +a
d. / / +/ / / + /

4. Resultan Dua Vektor


a. Cara Jajaran genjang

α = sudut antara A dan B

/ /=
arahnya :

28
b. Cara Poligon
VR adalah resultan dari , dan

c. Cara Analitis

Vektor sudut vx = v cos vy = v sin


V1 vx = v cos vy = v sin
V2 vx = v cos vy = v sin

V3 vx = v cos vy = v sin

Resultan / R / =

Arah resultan : tg =

5. Perkalian Vektor

a. Perkalian vektor dengan skalar.


Suatu vektor jika dikalikan dengan suatu besaran skalar maka hasilnya adalah suatu
vektor.

b. Perkalian vektor dengan vektor.


Dalam perkalian vektor dengan vektor, kita mengenal dua bentuk perkalian , yaitu :
1) Perkalian titik (Dot Product)
2) Perkalian silang (Cross Product)

6. Dalam Perkalian Titik antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh besaran
skalar.

29
Contoh :  =C
C besaran skalar yang besarnya C = / / / / cos 
dengan  adalah sudut antara dengan
7. Dalam Perkalian Silang antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh
besaranvektor.
Contoh : x =
besaran skalar yang besarnya =/ /x/ / sin 
dengan  adalah sudut antara dengan

CONTOH SOAL :

No. 1 60°.
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama
besar masing-masing vektor besarnya
adalah 10 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua Tentukan arah resultan kedua vektor!
vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai)
resultan kedua vektor! Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar
Pembahasan resultan vektornya:
Resultan untuk dua buah vektor yang telah
diketahui sudutnya.

Yang dimaksud arah resultan adalah sudut


Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, α adalah sudut β pada gambar di bawah:
antara kedua vektor (α = 60°). dan R adalah
besar resultan kedua vektor.

Sehingga:

Dengan rumus sinus:

No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15
satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut

30
Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........
diperoleh arah resultan:

Seperti soal pertama hanya berbeda sudut


antaranya, dengan rumus yang sama:

Diperoleh hasil :
R=√
R=4√ N
No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q
No. 5
masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 Perhatikan gambar berikut!
m/s membentuk sudut 60°.

Tentukan selisih kedua vektor tersebut! Jika satu kotak mewakili 10 Newton,
tentukan resultan antara kedua vektor!
Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang Pembahasan
diketahui sudutnya: Cari jumlah resultan pada sumbu x dan
sumbu y, cukup dengan menghitung kotak
dari masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke
kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke
kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan
Sehingga
rumus resultan:

No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N
dan 4 N saling mengapit sudut 120°.
Tentukan besar resultan kedua vektor No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1 =10 N, F2 =25 N
tersebut!
dan F3 =15 N seperti gambar berikut.

31
Tentukan: b. Mencari sudut yang terbentuk antara
a. Resultan ketiga vektor resultan vektor R dengan sumbu x
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)] tan θ = ΣFy /ΣFx
[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)] tan θ = −7 /−1 = 7
θ = arc. tan 7 = 81,87°
Pembahasan
No. 7
Ditentukan 2 buah vektor F yang sama
besarnya. Bila perbandingan antara besar
jumlah dan besar selisih kedua vektor sama
dengan √3, tentukan besar sudut yang
dibentuk oleh kedua vektor! (Sumber Soal :
SBMPTN)

Pembahasan
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-
Vektor yang dalam perhitungan masing adalah:
selanjutnya tidak digunakan lagi karena
sudah diuraikan tadi, dihapus saja, agar
kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:

Perbandingan jumlah dan selisihnya adalah


√3 sehingga:

Kuadratkan ruas kiri dan kanan

Jumlah komponen vektor-vektor pada


sumbu x dan y : Kali silang :

32
No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang
lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 Besar resultan ketiga gaya tersebut
m/s. Bila perahu diarahkan menyilang adalah....
tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, A. 2,0 N
tentukan panjang lintasan yang ditempuh B. 2 √3 N
perahu hingga sampai ke seberang sungai! C. 3,0 N
(Sumber Soal : SBMPTN) D. 3 √3 N
E. 4√3 N

Pembahasan
"Untuk dua buah vektor dengan besar yang
sama dan membentuk sudut 120 o maka
resultan kedua vektor besarnya akan sama
Pembahasan dengan besar salah satu vektor"
Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus Berikut ilustrasinya:
beraturan menempuh lintasan AD dan
resultan kecepatan perahu dan air adalah 5
m/s (gunakan aturan Phytagoras).

Dua buah vektor dengan besar yang sama


yaitu 10 N membentuk sudut 120 o maka
nilai resultan kedua vektor juga 10 N.

Dengan membandingkan sisi-sisi segitiga Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya)
ABC dan ADE : masing-masing 3 N membentuk sudut 120 o,
sehingga resultan kedua gaya juga 3 N.
Resultan kedua gaya ini akan segaris
dengan gaya 6 N, namun berlawanan arah.
Sehingga dengan mudah soal ini bisa
dijawab resultan ketiga gaya adalah 6 N
dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.
No. 9
Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!
No. 10
Diberikan dua buah vektor masing-masing
vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan, B

33
= 10 satuan. Kedua vektor ini membentuk A⋅ B = A B cos 37° = (8)(10)(0,8) = 64 satuan
sudut 37°. Tentukan hasil dari:
a) A⋅ B b) A × B adalah perkalian silang (cross)
b) A × B vektor A dan vektor B
Untuk perkalian silang berlaku
Pembahasan A × B = A B sin θ
a) A⋅ B adalah perkalian titik (dot) antara Sehingga
vektor A dan vektor B A × B = A B sin 37° = (8)(10)(0,6) = 48
Untuk perkalian titik berlaku satuan
A⋅ B = A B cos θ
Sehingga

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e.
2. Tiga buah gaya F1, F2 dan F3 seperti
1. Yang bukan merupakan besaran vector pada gambar. Pernyataan yang benar
adalah ………. adalah ……………
a. Kecepatan
b. Kelajuan
c. Gaya
d. Perpindahan
e. Percepatan

2. Perhatikan gambar dua buah vektor di a. F3 = F1 + F2


bawah ini: b. F1 = F2 + F3
c. F2 = F1 + F3
d. F1 + F2 + F3 = 0

4. Gambar di bawah merupakan


penjumlahan vector secara segitiga

Besar resultan dari dua vektor tersebut


adalah … N (satu skala pada gambar
menunjukkan 1 N)
a. 17
b. 1
c. 13
d. 12
e. 10

34
sudut 37 o terhadap utara (sin 37 o = 0,6).
Besar perpindahan anak tersebut adalah
... .
a. 30 m
b. 70 m .
Gambar resultan vector yang = 0 adalah
c. 90 m
a. 1
d. 150 m
b. 2
e. 190 m
c. 3
d. 4
8. Seseorang dengan posisi awal di A ,
e. 5
berjalan ke timur sejauh 100 m,
kemudian berbelok ke utara sejauh 40
5. Perhatikan gambar berikut :
m, kemudian ke barat sejauh 40 m,
dilanjutkan ke utara sejauh 40 m lagi
hingga berhenti di B. Perpindahan yang
dilakukan orang tersebut sebesar ... .
a. 100 m
b. 120 m
c. 180 m
Besar resultan ketiga vektor tersebut
d. 200 m
adalah …
e. 220 m
a. 10 N
b. 8 N
9. Diketahui dua vektor besarnya sama.
c. 6 N
Perbandingan antara besar jumlah dan
d. 4 N
besar kedua selisih vektor sama dengan
e. 0 N
√ . Sudut yang dibentuk kedua vektor
adalah ...
6. Marni melakukan perjalanan ke arah
a.
selatan sejauh 150 m berbelok ke arah
b.
barat sejauh 20 m, kemudian berbelok
c.
ke arah utara sejauh 100 m, Perjalanan
d.
dilanjutkan berbelok kearah timur dan e.
berhenti setelah menempuh jarak 140
m. Besar perpindahan Marni adalah …. 10. Dari kelima diagram vector, yang
a. 120 m menggambarkan D = A + B + C
b. 130 m adalah………..
c. 150 m
d. 370 m
e. 610 m

7. Seorang anak berlari ke arah timur


menempuh jarak 60 m, lalu berbelok ke
utara sejauh 80 m, Kemudian berbeluk
ke arah timur sejauh 50 m membentuk
a. 1

35
b. 2
c. 3 15. Pasangan gaya-gaya pada bidang yang
d. 4 tidak mungkin seimbang adalah
e. 5 ……….N
a. 4, 9 dan 5
11. Vektor a = 3 satuan, b = 4 satuan. b. 5, 10 dan 12
Panjang a + b = 5 satuan, maka besar c. 10, 7 dan 15
sudut apit kedua vector adalah ……… d. 9, 2 dan 8
a. 90 o e. 2, 10 dan 7
b. 45 o
c. 60 o 16. Apabila 1 kotak mewakili 1 N, maka
d. 120 o resultan vektornya sebesar…………N
e. 180 o

12. Vektor a dan b membentuk sudut 60 o.


Jika a = 5 satuan dan b = 4 satuan maka
a – b = ……. Satuan
a. √65
b. √45
c. √61
a. 4
d. √41
b. 6
e. √21
c. 8
d. 10
13. Bila Besar selisih dan jumlah resultan e. 24
kedua vector sama maka sudut apitnya
adalah ………. 17. Komponen-komponen suatu partikel
a. 90 o pada ketiga arah yang saling tegak
b. 0 o lurus adalah 3 km/jam, 4 km/jam dan
c. 60 o 12 km/jam. Besar kecepatan partikel
d. 120 o tersebut sebenarnya adalah
e. 180 o ……………… km/jam
a. 5
14. Jika sebuah vector 12 N diuraikan b. 7
menjadi dua buah vector yang saling c. 13
tegak lurus dan sebuah dari padanya
d. 17
memebentuk sudut 30 0 dengan itu,
e. 19
maka besar masing- masing vector
adalah …… N
18. Hasil perkalian vector dari dau buah
a. 6 dan 6 √3 vector = hasil perkalian skalarnya.
b. 6 dan 6 √2 Maka sudut apit kedua vector
c. 6 dan 3 √2 sebesar…………….
d. 3 dan 3 √2 a. 90 o
e. 3 dan 3 √3 b. 0 o

36
c. 60 o e. 64 satuan dan 45 0
d. 30 o
e. 45 o 20. Dua buah gaya setitik tangkap dan
saling tegak lurus. Besarnya 12 N dan 5
19. Besar dan arah vector A = 8 I + 8 j N, besar resultan kedua gaya itu
adalah…………. adalah……………..N
a. 8 satuan dan 45 0 a. 17 d. 11
b. 6 √3 satuan dan 45 0 b. 15 e. 9
c. 16 satuan dan 45 0 c. 13
d. 16 √ satuan dan 45 0

SOAL-SOAL ESAY

1. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing 20 dan 30 Newton
seper. Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan nilai resultan
kedua vektor!
2. Seekor anak kucing berlari kearah timur sejauh 9m kemudian berbelok ke selatan sejauh
12 m, perpindahan yang dialami anak kucing tersebut sebesar ………………………..
3. Ditentukan yang besarnya sama F. Jika perbandingan besar vektor antara jumlah dan
selisih sebesar √ , maka sudut yang dibentuk kedua vektur itu sebesar ………… derajat
4. Dua buah gaya 8 N dan 6 N, serta membentuk sudut 120 °, maka resultanya
sebesar………….
5. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya
adalah F1 = 30 Newton dan F2 = 50 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai)
resultan kedua vektor!
6. Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60°.

F2 = 30 N

Tentukan arah resultan kedua vektor!

37
7. Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 60 m/s dan 80 m/s
membentuk sudut 60°.

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!


8. Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 20 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
9. Diberikan 3 buah vektor F1 =20 N, F2 =30 N dan F3 =25 N seperti gambar berikut.

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]
[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]

10. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 240 m dan kecepatan airnya 6m/s.
Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 4 m/s, tentukan
panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai!
11. Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!

Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah....


12. Diberikan 3 buah vektor : 8N
a = 3i + 3j satuan

38
b = 6i + 5j satuan
c = 6i + 8j satuan
13. Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon gambarlah


a. a + b – c
b. a – b + c
14. Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 12 satuan, B =
16 satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 37°. Tentukan hasil dari:
a) A⋅ B
b) A × B
15. Sebuah gaya F = (4i + 2j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r
= (4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan
sumbu x dan sumbu y pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 30 J, maka nilai p
sama dengan...
16. Dua buah vektor masing-masing:
A = 6i + 3j − 2k
B = 8i + 2j - 3k
Tentukan hasil dari A × B
17. Dua buah vector kecepatan V1 dan V2 saling mengapit sudut 60 0. Resultan kedua vector
sebesar 35 m/s. JIka V1 : V2 = 5 : 3, maka besar vector V1 dan V2 yaitu…………..
18. Tiga buah vektor besar dan arahnya ditunjukan seperti gambar . Resultan ketiga vektor itu
adalah.....

19. Tiga buah vektor kecepatan v1 ,v2 dan v3 setitik tangkap seperti gambar berikut.
Diketahui v1 = 30 satuan, v2 = 30 satuan, v3 = 10 satuan, maka besar resultan ketiga
vektor adalah ...

39
20. Pada acara ―Festival City Marathon‖ bulan Oktober 2014 di Jakarta terdapat 4 kategori
lari yaitu kategori full marathon (42 km), kategori half marathon (21 km), kategori 10
kilometer dan kategori 5 kilometer dimana lintasan masing – masing kategori sudah
ditentukan. Lomba lari marathon ini start dari GBK dan finish di Monas. Sala h seorang
peserta lomba bernama Andri mengikuti lomba lari fullmarathon dan ia hanya mampu
menempuh titik A, B, dan C seperti gambar!

Jika 1 kotak mewakili 1 km, maka perpindahan total yang dilalui Andri sebesar ….
...
21. Seorang anak berlari menempuh jarak 40 m ke utara, kemudian membelok ke timur 40
m dan ke selatan 10 meter. Besar perpindahan yang dilakukan anak tersebut adalah ...
m.
22. Perhatikangambar di bawahini:
Y F1 = 20 N

F3 = 24 N 53
 X

F2 = 32 N

Besar resultan ketiga vektor tersebut sebesar ….


23. Sebuah mobil mula-mula diam kemudian bergerak ke utara sejauh 40 m, lalu belok
kearah timur dan menempuh jarak 30 m. Mobil kemudian belok 53° ke barat daya dan
berhenti setelah menempuh jarak 100 m. Perpindahan yang dilakukan mobil sebesar…..
24. Dua buah vektor saling membentuk sudut 75 0 . Jika resultannya membentuk sudut 45 0
terhadap vektor pertama yang besarnya 10 satuan, maka besar vektor kedua sebesar …
25. Dua buah vektor masing-masing F1 = 10 satuan dan F2 = 16 satuan. Resultan kedua
vektor pada sumbu–x dan sumbu – y sebesar …

40
26. Sebuah perahu menyebrangi sungai yang lebarnya 120 meter dan kecepatan arus airnya
8m/s. Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 6 m/s,
maka setelah sampai diseberang sungai perahu telah menempuh lintasan sejauh …

27. Tiga buah gaya masing-masing besarnya F1 = 50 N, F2 = 100 N, dan F3 = 100 N, bekerja
setitik tangkap gaya, seperti gambar di bawah.

Resultan ketiga gaya sebesar …

28. Tiap skala pada gambar berikut ini setara dengan besar gaya 1 N.

Besar resultan kedua vektor gaya tersebut sebesar …


29. Perhatikan gambar tiga buah vektor di bawah ini. Besar resultan ketiga vektor sebesar …

30. Perhatikan gambar berikut:

Besar resultan ketiga vektor tersebut sebesar ………… …

41
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas
 KETERAMPILAN : Menyajikan data dan grafik hasil percobaan gerak benda untuk menyelidiki
karakteristik gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan
konstan (tetap) berikut makna fisisnya

A. Pengertian Gerak

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerakan suatu benda tanpa meninjau
penyebabnya. Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap benda lain jika posisinya berubah
menurut waktu. Jika posisi benda tidak berubah menurut waktu maka benda dikatakan
diam.
Gerak bersifat relatif, karena tergantung dan titik acuan. Misalkan, orang naik mobil
yang sedang bergerak, maka orang itu dikatakan bergerak terhadap orang yang berada di
luar mobil, tetapi orang itu dikatakan diam rerhadap mobil.
Benda yang dalam keadaan bergerak selalu mempunyai lintasan, berupa titik-titik yang
dilalui oleh benda. Berdasarkan bentuk lintasan yang ditempuh, maka gerak dapat dibagi
menjadi:
 Gerak lurus
 Gerak melingkar
 Gerak parabola
Dalam bab ini khusus dibahas gerak lurus. Besaran-besaran yang perlu dipahami dalam
gerak lurus, yaitu:
1. Jarak
2. Perpindahan
3. Laju
4. Kecepatan
5. Percepatan

1. Pengertian Jarak dan Perpindahan

42
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak merupakan
besaran skalar karena hanya mempunyai nilal saja.
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda.Perpindahan merupakan besaran
vektor karena mempunyai nilai dan arah.
Misalkan, Anton menumpang bus dari Bandung menuju Jakarta lewat puncak,
kemudian dari Jakarta la akan kembali ke Puncak. Jika jarak Bandung ke Jakarta 400 km dan
jarak Jakarta ke puncak 200 km maka:

Jarak yang ditempuh Anton = BJ + JP = 400 km + 200 km = 600 km. Perpindahan yang
ditempuh Anton = BJ - JP = 400 km - 200 km = 200 km.

2. Pengertian Kelajuan dan Kecepatan


a. Kecepatan (velocity) adalah perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

Kecepatan merupakan besaran vektor dengan satuan km/jam, m/s, cm/s.


b. Laju (speed) adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝐿𝑎𝑗𝑢 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

Kelajuan merupakan besaran skalar dengan satuan km/jam, m/s, atau cm/s.
c. Kecepatan rata-rata ( ̅) adalah perubahan posisi tiap selang waktu tertentu.

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖
𝑣̅ =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Δ 𝑥 𝑥
𝑣̅ = =
Δt 𝑡 𝑡
dengan:
= posisi saat
= posisi saat
= perubahan posisi = (m,km)
= selang waktu = (jam, sekon)
̅ = kecepatan rata-rata(km/jam, m/s, cm/s)

Kecepatan rata-rata merupakan besaran vektor dengan satuan km/jam, m/s, atau
cm/s.

43
d. Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh dalam selang waktu yang
ditempuh.

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑣=
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Kelajuan rata-rata merupakan besaran skalar dengan satuan km/jam, m/s, atau
cm/s.

3. Pengertian Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.


=

𝑣 𝑣1 Δ𝑣
𝑎= atau 𝑎=
𝑡 𝑡

= kecepatan awal (m/s, cm/s)


= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= waktu (s)
= percepatan (m/s2 , cm/s2 )
Percepatan merupakan besaran vektor dengan satuan m/ atau cm/ .

4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika datam selang waktu yang
sama menempuh perpindahan yang sama, yang berarti kecepatannya tetap. Ciri-ciri dan
gerak urus beraturan (GLB) adalah:
 kecepatannya tetap,
 percepatannya nol,
 lintasannya berupa garis urus

Jika perpindahan benda dinyatakan dengan s dan selang waktu dinyatakan dengan t maka
kecepatan benda sebesar:

𝑠 𝑠=𝑣 𝑡
𝑣=
𝑡

Dengan:
= perpindahan benda (km, m, cm) = kecepatan benda (km/jam, m/s, cm/s)
= waktu (jam, s) =
Grafik kecepatan

44
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

Grafik Perpindahan

𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = tan 𝛼

Jika posisi awal benda s0 , maka perindahan benda :

𝑠=𝑠 (𝑣 𝑡)
dengan:
so= posisi awal (km, m, cm)
v = kecepatan benda (km/jam, m/s, cm/s)
t = waktu (s)
s = perpindahan benda (km, m, cm)

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan bila dalam selang waktu
yang sama perubahan kecepatan tetap dengan Iintasannya berupa garis lurus, atau
percepatannya tetap.
Gerak lurus berubah beraturan ada 2, yaitu:
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat

a. Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat


Ciri-ciri benda melakukan GLBB dipercepat sebagai berikut.
 Penambahan kecepatan dalam selang waktu yang sama selalu tetap.
 Percepatannya tetap (a > 0).
 Lintasannya berupa garis lurus.

Persamaan GLBB dipercepat sebagai berikut.

𝑣𝑡 = 𝑣 𝑎𝑡
𝑠= 𝑣 𝑡 𝑎𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣 𝑎𝑠

45
Dengan:
= kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= waktu (s)
= percepatan (m/s2 , cm/s2 )
= jarak (m, cm)

Grafik kecepatan terhadap waktu


 untuk v 0

Berdasarkan grafik v — t:
perpindahan = luas trapezium

𝑠 = (𝑣𝑡 𝑣 ) 𝑡

 untuk vo= 0

Berdasarkan grafik v — t:
perpindahan = luas segitiga

𝑠 = 𝑣𝑡 𝑡

Grafik perpindahan terhadap waktu

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat


Ciri-ciri GLBB diperlambat sebagai berikut.
 Pengurangan kecepatan dalam selang waktu yang sama tetap.
 Perlambatannya tetap (a < 0).

46
 Lintasan berupa garis urus.

Persamaan GLBB diperlambat sebagai berikut.

𝑣𝑡 = 𝑣 𝑎𝑡
𝑠= 𝑣 𝑡 𝑎𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣 𝑎𝑠
dengan:
= kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= waktu (s)
= perlambatan (m/s2 , cm/s2 )
= perpindahan (m, cm)

Grafik Kecepatan dan Perpindahan untuk GLBB diperfambat sebagai berikut.

6. Gerak Vertikal
Contoh dan genak urus berubah beraturan adalah gerak vertkal. Gerak vertikal ada 2, yaitu:
1. Gerak vertikal ke atas (GLBB dipenlambat)
2. Gerak vertikal ke bawah (GLBB dipercepat)

a. Gerak Vertikal ke Atas

Jika sebuah benda dilempar vertical atas dengan kecepatan awa l , maka semakin lama
kecepatannya berkurang karena mendapat perlambatan sebesar g (percepatan gravitasi) dan
pada titik tertinggi benda berhenti sesaat.

Persamaan gerak vertikal ke atas

𝑣𝑡 = 𝑣 𝑔𝑡
𝑠= 𝑣 𝑡 𝑔𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣 𝑔𝑦

dengan:

47
= kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= lama benda bergerak (s)
= percepatan gravitasi (m/ , cm/ )
= tinggi yang dicapai benda (m, cm)
Syarat benda mencapai titik tertinggi, yaltu kecepatan akhir benda nol ( = ).

b. Gerak Vertikal ke Bawah

Jika sebuah benda dilempar vertikal ke bawah dengan kecepatan awal , maka makin lama
kecepatannya bertambah karena mendapat percepatan sebesar g (arahnya searah dengan
gaya gravitasi)

Persamaan gerak vertikal ke bawah

𝑣𝑡 = 𝑣 𝑔𝑡
𝑠= 𝑣 𝑡 𝑔𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣 𝑔𝑦
dengan:
= kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= lama benda bergerak (s)
= percepatan gravitasi (m/ , cm/ )
= tinggi benda (m, cm)

Jika kecepatan awal benda nol ( = ) maka benda dikatakan jatuh bebas.
Persamaan gerak jatuh bebas:

𝑣𝑡 = 𝑔 𝑡
𝑠= 𝑔𝑡
𝑣𝑡 = 𝑔𝑦

Sifat-sifat benda bergerak vertikal sebagai berikut.

48
1. Waktu dari A ke B = waktu dan B ke A =

2. Lama benda di udara (mulai saat dilempar dan A kembali lagi ke A =


3. Besar kecepatan ke atas = besar kecepatan ke bawah (Vc = Vc’)
4. Saat benda mencapai titik tertinggi Vt = 0.
5. Benda jatuh bebas Vo = 0.
6. Grafik v-t ,dari A ke B dan ke A.

Keterangan :
 Gerak vertikal ke atas
1)
2) =
 Gerak jatuh bebas
1) =
2)

CONTOH SOAL:

Soal No. 1 yang digunakan adalah percepatan


Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke gravitasi. Dengan rumus GLBB:
atas dengan kecepatan awal 50 m/s. Vt2 = Vo2 + 2as = 125 m

b) Waktu yang diperlukan batu untuk


mencapai titik tertinggi:
Vt = Vo – at = 5 s
Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut
adalah 10 m/s2 , dan gesekan udara c) Lama batu berada di udara adalah dua
diabaikan, tentukan : kali lama waktu yang diperlukan untuk
a. Tinggi maksimum yang bisa dicapai mencapai titik tertinggi.
batu t = (2)(5) = 10 sekon
b. Waktu yang diperlukan batu untuk
mencapai ketinggian maksimum Soal No. 2
c. Lama batu berada diudara sebelum Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan
kemudian jatuh ke tanah awal 72 km/jam kemudian direm hingga
berhenti pada jarak 8 meter dari tempat
mulainya pengereman. Tentukan nilai
Pembahasan
perlambatan yang diberikan pada mobil
a) Saat batu berada di titik tertinggi,
tersebut!
kecepatan batu adalah nol dan percepatan

49
Jarak = 1 /4 (2πr) = 1 /4 (2π x 2) = π meter
Pembahasan Perpindahan = √ ( 22 + 22 ) = 2√2 meter.
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s
kemudian gunakan persamaan untuk GLBB a) Kecepatan rata-rata = perpindahan :
diperlambat: selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2√2 meter : 10
Vt2 = Vo2 + 2as sekon = 0,2√2 m/s
a = 25 m/s2
b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh :
Soal No. 3 selang waktu
Perhatikan grafik berikut ini. Kelajuan rata- rata = π meter : 10 sekon
= 0,1 π m/s

Soal No. 5
Pesawat Burung Dara Airlines berangkat
dari kota P menuju arah timur selama 30
menit dengan kecepatan konstan 200
km/jam. Dari kota Q berlanjut ke kota R
yang terletak 53 o terhadap arah timur
Dari grafik diatas tentukanlah: ditempuh selama 1 jam dengan kecepatan
konstan 100 km/jam.
a. jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s
hingga t = 10 s
b. perpindahan benda dari t = 5 s hingga t =
10 s

Pembahasan
a. Jarak = ½ (3) (4) + ½ (2) (20) = 80 m Tentukan:
b. Perindahan = ½ (3) (40) = 40 m a) Kecepatan rata-rata gerak pesawat
b) Kelajuan rata-rata gerak pesawat

Soal No. 4 Pembahasan


Seekor semut bergerak dari titik A Salah satu cara :
menuju titik B pada seperti terlihat pada Terlebih dahulu cari panjang PQ, QR, QR',
gambar berikut. RR', PR' dan PR

Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut


PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x (0,5) jam =
adalah 10 sekon tentukan:
100 km
a) Kecepatan rata-rata gerak semut
QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x (1 jam) =
b) Kelajuan rata-rata gerak semut 100 km
QR' = QR cos 53 o = (100 km) x (0,6) = 60 km
Pembahasan RR' = QR sin 53 o = (100 km) x (0,8) = 80 km

50
PR' = PQ + QR' = 100 + 60 = 160 km a = (5 − 2) : (9 − 7) = 3 /2 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan /
PR = √[ (PR' )2 + (RR')2 ] GLBB dipercepat)
PR = √[ (160 ) 2 + (80)2 ] = √(32000) = 80√5
km Soal No. 7
Dari gambar berikut :
Jarak tempuh pesawat = PQ + QR = 100 +
100 = 200 km
Perpindahan pesawat = PR = 80√5 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam = 1,5 jam

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan :


selang waktu = 80√5 km : 1,5 jam = 53,3 √5
km/jam
b) Kelajuan rata-rata = jarak : selang waktu
= 200 km : 1,5 jam = 133,3 km/jam
Tentukan:
Soal No. 6 a) Jarak tempuh dari A - B
b) Jarak tempuh dari B - C
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu
c) Jarak tempuh dari C - D
seperti gambar berikut:
d) Jarak tempuh dari A - D

Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A - B
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 − 0) : (3− 0) = 2 /3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1 /2 at2
S = 0 + 1 /2 (2 /3 )(3)2 = 3 meter

b) Jarak tempuh dari B - C


Tentukan besar percepatan dan jenis gerak S = Vt
dari: S = (2)(4) = 8 meter
a) A - B
b) B - C c) Jarak tempuh dari C - D
c) C - D Data :
Vo = 2 m/s
Pembahasan a = 3 /2 m/s2
Mencari percepatan (a) jika diberikan grafik t = 9 − 7 = 2 sekon
V-t : S = Vo t + 1 /2 at2
a = tan θ S = (2)(2) + 1 /2 (3 /2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter

a) A - B S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi


a = (2 − 0) : (3− 0) = 2 /3 m/s2 S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.
(benda bergerak lurus berubah beraturan /
GLBB dipercepat) d) Jarak tempuh dari A - D
b) B - C Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak
a = 0 (garis lurus, benda bergerak lurus A-B, B-C dan C-D
beraturan / GLB)
c) C - D

51
Soal No. 8 m/s2 tentukan:
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
sejauh 1200 m. b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga
tiba di tanah
Kedua mobil kemudian bergerak
bersamaan saling mendekati dengan Pembahasan
kecepatan konstan masing-masing VA = 40 a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
m/s dan VB = 60 m/s. Data :
Tentukan: t=2s
a. Jarak mobil A dari tempat berangkat a = g = 10 m/s2
saat berpapasan dengan mobil B Vo = 0 m/s
b. Waktu yang diperlukan kedua mobil Vt = .....!
saling berpapasan
c. Jarak mobil B dari tempat berangkat Vt = V o + at
saat berpapasan dengan mobil A Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s

Pembahasan c) jarak tempuh benda selama 2 sekon


Waktu tempuh mobil A sama dengan S = V ot + 1 /2 at2
waktu tempuh mobil B, karena S = (0)(t) + 1 /2 (10)(2)2
berangkatnya bersamaan. Jarak dari A S = 20 meter
saat bertemu misalkan X, sehingga jarak
dari B (1200 − X) c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
tA = tB ketinggian benda saat t = 2 sekon
SA/VA = SB/VB adalah tinggi mula-mula dikurangi
( x )/40 = ( 1200 − x ) /60 jarak yang telah ditempuh benda.
6x = 4( 1200 − x ) S = 100 − 20 = 80 meter
6x = 4800 − 4x
10x = 4800 d) kecepatan benda saat tiba di tanah
x = 480 meter Vt2 = V o2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil Vt = √(2aS) = √[(2)(10)(100)] = 20√5 m/s
saling berpapasan
x = VA t e) waktu yang diperlukan benda hingga
480 = 40t tiba di tanah
t = 12 sekon Vt = V 0 + at
20√5 = (0) + (10) t
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat t = 2√5 sekon
saat berpapasan dengan mobil A
SB =V B t = (60) (12) = 720 m
Soal No. 10
Soal No. 9 (Gerak Vertikal ke Bawah / Besar kecepatan suatu partikel yang
Jatuh Bebas) mengalami perlambatan konstan ternyata
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s
m. Jika percepatan gravitasi bumi 10

52
setelah menempuh jarak sejauh 75 m. a = 675 /150 = 4, 5 m/s2
Partikel tersebut akan berhenti setelah
menempuh jarak.... Besar perlambatannya adalah 4,5 m/s2
A. 15 m (Kenapa tidak negatif? Karena dari awal
B. 20 m perhitungan tanda negatifnya sudah
C. 25 m dimasukkan ke dalam rumus, jika ingin
D. 30 m hasil a nya negatif, gunakan persamaan
E. 50 m Vt2 = Vo2 + 2aS)
(Soal SBMPTN)
Data berikutnya:
Pembahasan Vo = 15 m/s
Data pertama: Vt = 0 m/s (hingga berhenti)
Vo = 30 m/s
Vt = 15 m/s Jarak yang masih ditempuh:
S = 75 m Vt2 = Vo2 − 2aS
0 2 = 15 2 − 2(4,5)S
Dari ini kita cari perlambatan partikel 0 = 225 − 9S
sebagai berikut: 9S = 225
Vt2 = Vo2 − 2aS S = 225/9 = 25 m
15 2 = 30 2 − 2a(75)
225 = 900 − 150 a
150 a = 900 − 225

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e.
c. 1, 2, dan 3
1. Sebuah mobil bergerak lurus dari d. 2 saja
keadaan diam dengan percepatan tetap e. 3 saja
1 m/s2. Pernyataan yang berkaitan
dengan hal tersebut diberikan sebagai 2. Perhatikan grafik kecepatan terhadap
berikut; waktu berikut ini:
1) Dalam waktu 1 detik perubahan
kecepatan mobil sebesar 1 m/s
2) Kecepatan mobil setelah 1 detik
adalah 0 m/s
3) Kecepatan mobil setelah 2 detik
adalah 2 m/s

Pernyataan yang benar adalah...


a. 1 dan 2
Yang berlaku untuk gerak lurus
b. 1 dan 3
berubah beraturan adalah...

53
a. 1 dan 2 c. 25 km
b. 1 dan 3 d. 35 km
c. 1, 2, dan 3 e. 45 km
d. 2 dan 4
e. 4 6. Sebuah benda yang bergerak lurus
mempunyai persamaan posisi terhadap
3. Sebutir kelapa jatuh dari tangkainya waktu x = 3t2 5t2 7, dengan x dalam
dengan ketinggian 10 m. Kecepatan meter dan t dalam sekon. Kecepatan rata-
kelapa itu setelah 1 detik adalah ... (g = rata benda antara detik ke 2 dan ke 4
10 m/s2 ) adalah ...
a. 1 m/s a. 70
b. 10 m/s b. 54
c. 11 m/s c. 50
d. 20 m/s d. 44
e. 100 m/s e. 10

4. Sebuah bola dilempar keatas dengan 7. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis
kecepatan awal 5 m/s. Jika percepatan lurus dengan persamaan x=
gravitasi 10 m/s2, waktu yang t 5t 10, dimana x dalam meter dan t
2

diperlukan untuk mencapai ketinggian dalam sekon. Partikel tersebut akan


maksimum adalah.... berhenti setelah ...
a. 0,5 s a. 2,5 s d. 5 s
b. 2 s b. 6 s e. 7 s
c. 5 s c. 10 s
d. 10 s
e. 15 s 8. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan
15 m/s lalu meningkat kelajuannya s tiap
5. Andi berjalan dari rumah ke sekolah sekon. Jarak yang ditempuh dalam waktu 6
melewati jalan utama 1 km. Sepulang sekon ...
sekolah Andi melewati jalan pintas ke a. 162 m
rumah sejauh 800 m. Jarak yang b. 146 m
ditempuh Andi adalah . . . c. 142 m
a. 200 m d. 132 m
b. 800 m e. 126 m
c. 1000 m
d. 1800 m 9. Sebuah benda mengalami perubahan
e. 2000 m kecepatan setiap sekon. Apabila perubahan
kecepatan itu sama tiap sekonnya berarti ...
6. Sebuah kapal berlayar menuju utara a. kecepatan benda tetap
sejauh 20 km. Kemudian kapal berbelok b. kecepatan benda berubah beraturan
ke timur sejauh 15 km. Perpindahan c. percepatan benda berubah beraturan
kapal dari posisi awal adalah …. d. percepatan berubah tidak beraturan
a. 5 km e. percepatan benda nol
b. 10 km

54
8. Sebuah mobil berangkat dari A ke arah b. 35 m
barat sejauh 8 km, kemudian ke arah utara c. 30 m
sejauh 6 km dan berhenti di B, maka d. 25 m
perpindahan dan jarak AB adalah ... e. 20 m
a. 2 km dan 14 km
b. 14 km dan 2 km 17. Setelah bergerak selama 15 sekon dan
c. 10 km dan 14 km menempuh jarak 345 m, suatu benda
d. 14 km dan 10 km telah mencapai kecepatan 38 m/s.
e. 28 km dan 14 km Percepatan dan kecepatan awal benda
adalah ...
14. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke a. 2 m/s2, 8 m/s
atas dengan kecepatan awal 40 m/s. b. 8 m/s2, 2 m/s
Jika g = 10 m/s2 maka tinggi maksimum c. -2 m/s2, -8 m/s
yang dicapai benda tersebut adalah ... d. 2 m/s2, -8 m/s
a. 100 m e. -8 m/s2, -2 m/s
b. 90 m
c. 80 m 18. Sebuah benda bergerak lurus seperti
d. 40 m ditunjukkan grafik berikut ini. Benda
e. 20 m berhenti setelah menempuh jarak ...

15. Dua benda bergerak seperti yang dapat


ditunjukkan oleh grafik perpindahan (x)
terhadap waktu (t) di bawah ini. Benda
P dan Q masing-masing bergerak
dengan kecepatan tetap 6 m/s dan 2
m/s. Kedua benda bertemu pada saat ... a. 800 m
b. 600 m
c. 400 m
d. 200 m
e. 100 m

19. Sebuah mobil bergerak dengan


kecepatan 20 m/s, kemudian direm
a. x = 1 m, t = 1 s dengan perlambatan 5 m/s2 . Mobil
b. x = 6 m, t = 1 s tersebut berhenti setelah menempuh
c. x = 6 m, t = 4 s jarak ...
d. x = 5 m, t = 1 s a. 50 m
e. x = 12 m, t = 3 s b. 40 m
c. 30 m
16. Sebuah partikel bergerak dengan d. 25 m
kecepatan konstan 10 m/s. Jarak yang e. 20 m
ditempuh dari saat partikel diperlambat 2
m/s2 sampai berhenti adalah ... 20. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu
a. 37 m disebut ...

55
a. laju e. 35 s
b. jarak
c. perpindahan 24. Sebuah partikel menghasilkan grafik
d. percepatan hubungan kecepatan (v) terhadap
e. kecepatan waktu (t) seperti gambar. Jika luas yang
diarsir 18 m, besar waktu t ...
21. Grafik kecepatan terhadap waktu dari
suatu benda ditunjukkan seperti
gambar berikut ini. Benda diam pada
bagian ...

a. 4 s d. 8,5 s
b. 4,5 s e. 12 s
a. 1 c. 5 s
b. 2
c. 3 25. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke
d. 4 atas dan kembali ke tempat
e. 5 pelemparnya dalam waktu 6 s.
Kecepatan awal bola adalah ...
22. Setiap Sabtu, Ani selalu lari pagi a. 60 m/s
mengelilingi sebidang lapangan yang b. 40 m/s
berukuran 100 m 400 m sebanyak 12 c. 30 m/s
kali dalam waktu 1 jam. Kecepatan rata- d. 15 m/s
rata dan kelajuan rata-rata dari Ani e. 5 m/s
adalah ...
a. 0 km/jam dan 12 km/jam 26. Sebuah benda dilepaskan dari menara
b. 0 km/jam dan 6 km/jam tanpa kecepatan awal. Ternyata, benda
c. 6 km/jam dan 12 km/jam sampai di tanah dengan kecepatan 30
d. 6 km/jam dan 6 km/jam m/s, maka tinggi menara itu adalah ...
e. 12 km/jam dan 12 km/jam a. 90 m
b. 75 m
23. Sebuah mobil berhenti di lampu merah. c. 60 m
Saat lampu menyala, sebuah truk d. 45 cm
melewati mobil dengan kecepatan tetap e. 30 cm
15 m/s. Pada saat yang sama, mobil
bergerak dengan percepatan 2 m/s2 . 27. Sebuah benda terletak 20 m di atas
Mobil akan menyusul truk pada saat t = tanah. Kecepatan lempar minimum bola
... agar mengenai benda tersebut adalah ...
a. 15 s a. 5 m/s
b. 20 s b. 10 m/s
c. 30 s c. 15 m/s
d. 32 s d. 20 m/s

56
e. 30 m/s

28. Pada saat sebuah benda dilemparkan


vertikal ke atas maka ...
a. percepatannya berkurang
b. kecepatannya konstan
c. percepatannya konstan a. 1, 0 m/s2
d. percepatannya bertambah b. 2,5 m/s2
e. kecepatannya bertambah c. 4,0 m/s2
d. 5,0 m/s2
29. Dua orang anak bermain, melempar e. 6,0 m/s2
bola ke atas dari ketinggian yang sama,
dengan perbandingan kecepatan awal 1 31. Sebuah benda dilepas dari ketinggian
: 2. Perbandingan tinggi maksimum 10 m di atas tanah tanpa kecepatan
kedua bola diukur dari ketinggian awal. Jika g = 10 m/s2 , maka kecepatan
semula ... benda saat mencapai ketinggian 5 m
a. 1 : 2 dari atas tanah adalah ...
b. 1 : 3 a. 50 m/s
c. 1 : 4 b. 25 m/s
d. 2 : 3 c. 15 m/s
e. 3 : 4 d. 10 m/s
e. 5 √ m/s
30. Perhatikan grafik kecepatan (v)
terhadap waktu (t) dan sebuah benda
yang bergerak lurus. Besar perlambatan
yang dialami benda:

SOAL-SOAL ESAY

1. Sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 2,0 m/s mengalami percepatan
tetap 4,0 m/s2 selama 2,5 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya.
2. Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan dipercepat oleh mesinnya 2,00 m/s2 selama
30,0 s sebelum tinggal landas. Berapa panjang lintasan yang ditempuh pesawat selama
itu?
3. Seorang pelempar baseball melempar sebuah bola dengan kelajuan 4,2 m/s. Perkirakan
percepatan rata-rata selama bola bergerak di tangan pelempar. Diamati bahwa sebelum
dilemparkan oleh pelempar maka pelempar mempercepat bola melalui jarak ayun kira -
kira 3,5 m.
4. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepataan 60 km/jam. Karena ada
rintangan, sopir menginjak pedal rem sehingga mobil mendapat perlambatan 8 m/s 2 .
Berapa jarak yang masih ditempuh mobil sejak pengereman dilakukan?
5. Sebuah mobil sedang bergerak pada jalan lurus dengan kecepatan 24 m/s. Pengendara
melihat rintangan di depannya, dan ia memerlukan waktu 0,4 s untuk beraksi meginjak

57
rem. Jika perlambatan yang dihasilkan pengereman 5,0 m/s 2 , hitung jarak henti
minimum yang diperlukan mulai saat pengendara melihat rintangan.
6. Ketika sebuah bus bergerak dengan kelajaun 90 km/jam (25 m/s) membelok di sebua h
tikungan, pengemudi melihat sebuah sedan yang dari keadaan diam bergerak dengan
percepatan 5m/s2 pada jarak 372 m di depan. Pengemudi tersebut mengerem untuk
memberi bus pelambatan 4 m/s2 . kapan dan berapa jauh dari kedudukan awal bus, bus
dan sedan akan berpapasan?
7. Dua benda, X dan Y, bergerak dalam arah yang sama sepanjang suatu garis lurus. X
mulai dari keadaan diam pada suatu titik O dengan percepatan tetap 2 m/s 2 . Tiga sekon
kemudian, Y bergerak daru titik O dengan kecepatan 7,5 m/s dan percepatan tetap 3
m/s2 . Hitung waktu yang diperlukan Y untuk menyusul X.
8. Sebuah batu bata jatuh bebas dari atap sebuah gedung tinggi. Setelah 3,0 s batu
menyentuh tanah.
a) Berapa kecepatan pada saat menyentuh tanah
b) Berapa tinggi gedung itu?
9. Sebuah batu dilepaskan dari puncak sebuah manara. Batu itu sampai di tanah dengan
kelajuan 30 m/s. Hitunglah inggi menara.
10. Sebuah batu dilempar ke bawah dengan kelajuan 5 m/s dari ketinggian 30 m. Percepatan
grafitasi 10 m/s2 . Tentukan:
a) selang waktu untuk mencapai tanah,
b) kelajuan batu pada saat menyentuh tanah.
11. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan kelajuan 20 m/s. Ambil g = 10 m/s 2 .
Tentukan:
a) tinggi maksimum yang dicapai batu
b) lama batu di udara
c) selang waktu batu mencapai ketinggian 15 m di atas tempat pelemparan.
12. Sebuah mobil bergerak ke salatan sepanjang jalan lurus sehingga dalam 4,0 s
kecepatannya berubah dari 25 km/jam menjadi 61 km/jam. Tentukan besar dan arah
pecepatan mobil
11. Sebuah mobil yang bergerak lurus ke timur dengan kelajaun 72 km/jam dihentikan
oleh pengereman yang berlangsung selama 4 sekon. Tentukan besar dan arah
percepatan mobil.
12. Sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 54 km/jam selama 10 s. Diukur dari
arah timur dan bergerak dengan kecepatan yang sama (54 km/jam) selama 10 s.
tentukan percepatan rata-rata mobil dalam keseluruhan perjalanannya.
13. Kecepatan dari suatu roket yang sedang bergerak sepanjang suatu jalur dinyatakan
sebagai v(t) = 5 -16t + 12t2 , dengan t dalam s dan v dalam m/s. Tentukan percepatan
rata-rata roket antara 2 s dan 4 s.
14. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam. Kemudian mobil dipercepat
dengan percepatan 2 m/s2.Berapa kecepatan dan jarak yang ditempuh mobil selama 5 s
setelah percepatan itu?
15. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan 54 km/jam. Tiba-tiba motor tersebut
direm mendadak dan berhenti setelah 2 s. Berapa jarak yang ditempuh motor tersebut
setelah pengereman?

58
16. Sebuah elektron memasuki suatu daerah bermedan listrik dengan kecepatan 1,5 x 10 6
m/s. Akibat adanya medan listrik ini setelah menempuh jarak 2 m, kecepatannya
menjadi 1,0 x 10 7 m/s. Berapakah percepatan elektron jika kita anggap besar percepatan
tetap selama gerakan ini?
17. Hitung percepatan sepeda motor yan g mula-mula diam lalu setelah dipercepat
menempuh jarak 30 m dalam waktu 5 s.
18. Sebuah mobil balap bergerak dengan kecepatan 25 m/s. Setelah menempuh jarak 500 m
kecepatan nya menjadi 10 m/s. Berapakah perlambatan mobil tersebut?
19. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal v0 , setelah 10 s mobil tersebut
menempuh jarak 200 m dan kecepatan pada waktu itu 25 m/s. Berapakah v0 dan
percepatan mobil tersebut?
20. Sebuah kereta api express mula-mula bergerak dengan kecepatan tetap 90 km/jam.
Tiba-tiba kereta itu direm mendadak dengan perlambatan 8 m/s2 . Setelah berapa detik
kereta itu menempuh jarak 21 m dari saat kereta itu direm?
21. Seorang sopir mengendarai bus kota dengan kecepatan 72 km/jam. Karena sudah
dekat lampu merah ia memperlambat bus tersebut. Jika jarak lampu lalu lintas itu 100
m, tentukanlah:
a. berapa perlambatan yang harus diberikan agar ia dapat tepat berhenti di depan
lampu lalu lintas itu?
b. Kecepatan pada saat 2 s setelah pengereman.
22. Mobil A dari keadaan diam bergerak lurus dipercepat dari titik P ke titik Q dengan
percepatan 5 m/s2 . Pada waktu yang sama mobil B bergerak dari titik Q juga
dipercepat dengan percepatan 1 m/s2 searah gerak A. Kecepatan mula-mula mobil B 10
m/s. Jika jarak PQ = 100 m. Kapan dan dimanakah kedua mobil itu bertemu?
23. Dari soal nomor 9, tetapi A dan B bergerak saling menyongsong. Mobil B berangkat 8 s
lebih dahulu. Jarak PQ = 160 m. Kapan dan dimanakah kedua mobil itu bertemu?
24. Sebuah batu jatuh dari ketinggian h diatas tanah. Setelah sampai di tanah kecepatannya
20 m/s. Berapa h dan kecepatan pada waktu mencapai ketinggian 0,5 h ?
25. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan 20 m/s.
c. Berapa lama bola tersebut mencapai titik tertinggi?
d. Berapa ketinggian maksimum bola tersebut?

59
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna
fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
 KETERAMPILAN : Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya

Pengertian Gerak Parabola

Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang bergerak membentuk
sudut tertentu (sudut elevasi) dengan sumbu x atau y. Bukan gerak yang lurus vertikal atau
lurus horizontal. Sebagai ilustrasi kita melempar buah apel kepada teman yang berada di
depan kita. Jika dicermati, lintasan yang dilalui oleh apel adalah parabola.

Gerak parabola merupakan gabungan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus
berubah beraturan.

Komponen sumbu x

Pada gerak parabola, komponen sumbu x merupakan komponen dari GLB, di mana
kecepatan pada arah horizontal di posisi manapun adalah tetap (konstan). CATATAN
PENTING : Komponen kecepatan awal (Vo) di sumbu x adalah Vox = Vo cos θ. Persamaan
pada sumbu x diperoleh dari persamaan umum GLB. Tabel berikut menunjukkan
persamaan gerak parabola pada sumbu x yang diambil dari persamaan umum GLB.

60
Komponen sumbu y

Pada komponen sumbu y, gerak parabola merupakan GLBB diperlambat karena


berlawanan dengan gravitasi. Masih ingat 3 persamaan GLBB ? perlu diketahui perubahan
simbol pada gerak parabola dari GLBB : posisi atau perpindahan benda disimbolkan dengan
y ( pada GLBB disimbolkan s), percepatan menggunakan percepatan gravitasi -g karena ke
arah atas (pada GLBB percepatan benda a). CATATAN PENTING : Komponen kecepatan
awal (Vo) di sumbu y adalah Voy = Vo sin θ. Tabel berikut menunjukkan persamaan gerak
parabola pada sumbu y yang diambil dari persamaan umum GLBB.

Menentukan Waktu untuk Ketinggian Maksimum (puncak)

Ketinggian maksimum dicapai pada sumbu y, maka kita harus menggunakan tinjauan
komponen sumbu y di atas. Pada ketinggian maksimum, kecepatan benda pada sumbu y
adalah nol (Vy =0). sehingga diperoleh persamaan :

Menentukan Waktu untuk kembali ke posisi/ketinggian semula

waktu yang ditempuh benda selama bergerak di udara dari posisi awak ke posisi akhir
pada ketinggian yang sama adalah sama dengan 2 kali waktu yang diperlukan untuk
mencapai ketinggian maksimum. Sehingga diperoleh persamaan :

Menentukan Ketinggian Maksimum

sama seperti tinjauan menentukan waktu untuk ketinggian maksimum di atas, namun kita
gunakan persamaan kecepatan yang ke dua. Yaitu :

61
Menentukan Jangkauan Maksimum

Jangkauan maksimum merupakan jarak maksimum yang ditempuh dalam sumbu x (arah
horizontal). Untuk memperoleh persamaannya digunakan tinjauan pada sumbu x. Ingat
untuk menentukan jarak pada arah horizontal digunakan persamaan x = Vo sin θ x tx
dimana besarnya tx = 2 tp.

Gerak setengah Parabola

Gerak setengah parabola merupakan gerak suatu benda yang pada awalnya bergerak
horizontal pada ketinggian tertentu, sehingga ketika jatuh ke bawah akan membentuk
lintasan setengah parabola. Hal yang perlu diperhatikan pada gerak ini adalah :

1. Pada arah vertikal ke bawah berlaku persamaan gerak jatuh bebas h = ½ gt2
2. Pada arah horizontal berlaku persamaan GLB X = V x t

CONTOH SOAL:

1) Soal Tipe I Normal Parabolik


Perhatikan gambar berikut ini! Sebuah
peluru ditembakkan dengan kelajuan awal
100 m/s dan sudut elevasi 37 o . Jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 , sin 37 o
= 3/5 dan cos 37 o = 4/5

Tentukan:

62
a. Penguraian vektor kecepatan awal Karena jenis geraknya GLB (gerak lurus
terhadap arah horizontal (sumbu X) beraturan) maka kecepatannya selalu
b. Penguraian vektor kecepatan awal konstan , jadi akan sama dengan kecepatan
terhadap arah vertikal (sumbu Y) awal untuk sumbu X jadi :
c. Kecepatan peluru saat t = 1 sekon
d. Arah kecepatan peluru saat t = 1 sekon
terhadap garis mendatar (horisontal)
e. Tinggi peluru saat t = 1 sekon sumbu Y:
f. Jarak mendatar peluru saat t = 1 sekon
g. Waktu yang diperlukan peluru untuk Jenis gerakan pada sumbu Y adalah GLBB
mencapai titik tertinggi jadi ingat rumus untuk mencari kecepatan
h. Kecepatan peluru saat mencapai titik saat t yaitu Vt = Vo - gt dengan Vo disini
tertinggi diganti Vo miliknya Y atau Voy
i. Tinggi maksimum yang bisa dicapai
peluru ( Ymaks )
j. Waktu yang diperlukan peluru untuk
mencapai sasaran (jarak terjauh arah
mendatar) kecepatan
k. Jarak terjauh yg dicapai peluru (Xmaks )

Pembahasan

a) Penguraian vektor kecepatan awal


terhadap arah horizontal (sumbu X)
d) Arah kecepatan peluru saat t = 1 sekon
terhadap garis mendatar (horisontal)

Arah kecepatan bisa diwakili oleh nilai


b) Penguraian vektor kecepatan awal sinus, cosinus atau tan dari suatu sudut,
terhadap arah vertikal (sumbu Y) kalo mau sudutnya tinggal ubah saja jika
sudah diketahui nilai sin, cos tan nya.
Disini kita pakai nilai tan sudut katakanlah
namanya sudut teta dimana:

c) Kecepatan peluru saat t = 1 sekon

Karena gerak parabola terbentuk dari dua


buah jenis gerak, yaitu GLBB pada sumbu Besar sudutnya..., cari pakai kalkulator
Y dan GLB pada sumbu X, maka terlebih karena bukan sudut istimewa.
dahulu harus dicari kecepatan gerak peluru
saat 1 sekon untuk masing-masing sumbu. e) Tinggi peluru saat t = 1 sekon

Pada sumbu X : Saat 1 sekon ketinggian peluru namakan


saja Y atau h

63
mencapai ketinggian maksimum sehingga
hasilnya 2 x 6 = 12 sekon.

k) Jarak terjauh yang dicapai peluru


f) Jarak mendatar peluru saat t = 1 sekon
Cara pertama, dipakai jika sudah diketahui
Saat 1 sekon jarak mendatar peluru waktunya (12 sekon)
namakan saja X
Xmaks = (Vo cos α ) t = 100(4/5)12 = 960
meter

Cara kedua anggap saja belum diketahui


waktunya :
g) Waktu yang diperlukan peluru untuk
mencapai titik tertinggi

2) Soal Tipe II Setengah Parabolik


Sebuah peluru ditembakkan dari moncong
h) Kecepatan peluru saat mencapai titik sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s
tertinggi arah mendatar dari atas sebuah bukit,
ilustrasi seperti gambar berikut.
Karena saat titik tertinggi Vty = 0, maka
tinggal Vtx saja yang ada nilainya sehingga:

Vt = Vtx = Vo cos α = 100(4/5) = 80 m/s

i) Tinggi maksimum yang bisa dicapai


peluru
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10
m/s2 dan ketinggian bukit 100 m

Tentukan :
a. Waktu yang diperlukan peluru untuk
mencapai tanah
j) Waktu yang diperlukan peluru untuk b. Jarak mendatar yang dicapai peluru (S)
mencapai sasaran (jarak terjauh arah
mendatar) Pembahasan

Waktu untuk mencapai jarak mendatar a) Waktu yang diperlukan peluru untuk
paling jauh adalah dua kali waktu untuk mencapai tanah

64
Tinjau gerakan sumbu Y, yang merupakan a) Waktu yang diperlukan bola untuk
gerak jatuh bebas. Sehingga Voy = O dan menyentuh tanah ketinggian gedung h atau
ketinggian bukit namakan Y sama dengan Y disini :

Y = 1/2 g t2

100 = (1/2)(10) t2

t = √20 = 2√5 sekon

b) Jarak mendatar yang dicapai peluru (S)


ambil nilai positif sehingga t = 2 sekon
Jarak mendatar gerakan berupa GLB karena
b) Jarak mendatar yang dicapai bola
sudutnya nol terhadap horizontal langsung
saja pakai rumus:

S=Vt

S = (50)( 2 √5) = 100 √5 meter


Soal No. 4
3) Soal Tipe III Sebuah peluru ditembakkan dengan
Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah kecepatan 60 m/s dan sudut elevasi 30°.
gedung yang tingginya adalah h = 10 m Ketinggian maksimum yang dicapai
dengan kelajuan awal V 0 = 10 m/s adalah....
A. 30 m
B. 45 m
C. 50 m
D. 90 m
E. 100 m

Pembahasan
Data dari soal:
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10
vo = 60 m/s
ms2 , sudut yang terbentuk antara arah
α = 30°
lemparan bola dengan arah horizontal
Ymaks = ......
adalah 30 o dan gesekan bola dengan udara
vo 2 sin2 α
diabaikan,,
Ymaks = _______________________
Tentukan :
2g
a. Waktu yang diperlukan bola untuk
menyentuh tanah
(60) 2 (sin 30° )2
b. Jarak mendatar yang dicapai bola
Ymaks = _______________________
2(10)
Pembahasan

(60) 2 (1/2 )2
Ymaks = _______________________ = 45 meter

65
20 E. 75

Soal No. 5 Pembahasan


Peluru ditembakkan condong ke atas Data dari soal:
dengan kecepatan awal v = 1,4 x 10 3 m/s vo = 1,4 x 10 3 m/s
dan mengenai sasaran yang jarak Xmaks = 2 x 10 5 m
mendatarnya sejauh 2 x 10 5 m. Bila α = .......
percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , maka
elevasinya adalah n derajad, dengan n Dari rumus jarak mendatar maksimum:
sebesar.... vo 2 sin 2 α
A. 10 Xmaks = _______________________

B. 30 g
C. 45
D. 60 α = 90°/2 = 45 °

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e.
D. 20√2 m
1. Sebuah peluru meriam ditembakkan E. 40 m
dengan kecepatan awal 60 m/s dan
3. Sebuah benda dilempar dengan
sudut elevasi 53°. Bila g = 10 m/s2 maka
kecepatan awal v o dan sudut elevasi 60°.
posisi peluru pada detik ke-1 adalah ….
Ketika benda mencapai tinggi
A. x = 36 m, y = 64 m
B. x = 64 m, y = 43 m maksimum, jarak mendatar yang
C. x = 36 m, y = 43 m ditempuhnya 10√3 meter. Kecepatan
D. x = 32 m, y = 32 m awal benda tersebut adalah ... m/s.
E. x = 43 m, y = 36 m A. 10√3
B. 20
2. Sebuah bola ditendang dengan lintasan C. 40
seperti pada gambar di bawah ini. D. 20√3
E. 40√3

4. Sebuah peluru ditembakkan dengan


kecepatan 40 m/s. Jika sudut elevasinya
60° dan percepatan gravitasinya 10
m/s2 maka peluru mencapai titik
tertinggi setelah ….
A. 1 sekon
B. √3 sekon
Tinggi maksimum bola adalah …. (g = C. ½√3 sekon
10 m/s2 ) D. 3 sekon
A. 10 m E. 2√3 sekon
B. 10√2 m
C. 20 m

66
5. Sebuah peluru dengan massa 20 gram 7. Komponen-komponen kecepatan suatu
ditembakkan pada sudut elevasi 60° benda yang bergerak mengikuti gerak
dan kecepatan 40 m/s seperti pada peluru adalah....
gambar. A. besar komponen pada arah
mendatar selalu tetap, pada arah
vertikal berubah-ubah
B. besar komponen pada arah
mendatar berubah-ubah pada arah
vertikal tetap
C. besar komponen pada arah
6. Jika gesekan dengan udara diabaikan mendatar dan arah vertikal tetap
maka energi kinetik peluru pada titik D. besar komponen pada arah
tertinggi adalah …. mendatar dan arah vertikal berubah
A. 0 joule E. besar komponen pada arah
B. 4 joule mendatar dan arah vertikal tetap
C. 8√2 joule
pada setengah lintasan pertama dan
D. 12 joule
E. 24 joule berubah pada setengah lintasan
berikutnya
6. Sebuah pesawat tempur bergerak
dengan kelajuan tetap 100 m/s pada 8. Sebuah batu dilempar hingga
ketinggian 600 kaki dari atas tanah. menempuh lintasan parabolic. Jika batu
berada di udara selama 4 sekon dan
Beberapa saat kemudian pesawat itu percepatan gravitasi bumi di tempat
menembakkan rudal dengan arah lurus tersebut 10 m/s2 , maka ketinggian
ke belakang. Rudal bergerak dengan
maksimum yang dicapai batu adalah....
kecepatan awal 75 m/s.
A. 48 m
B. 30 m
C. 30 m
D. 20 m
E. 12 m
Dengan anggapan bahwa kecepatan
pesawat dijaga tetap konstan setelah 9. Dua buah peluru ditembakkan dengan
menembakkan rudal maka jarak kecepatan awal yang sama dari dari
mendatar tempat jatuhnya rudal sebuah pistol dengan sudut peluncuran
dengan posisi pesawat saat rudal 30° dan 60°. Perbandingan tinggi
menyentuh tanah adalah....(gunakan g
maksimum yang dicapai peluru
= 10 m/s2 , 1 kaki = 0,3 m)
A. 450 m pertama dan peluru kedua adalah....
B. 600 m A. 1 : 2
C. 1.050 m B. 1 : 3
D. 1.200 m C. 2 : 1
E. 1.450 m D. 1 : √3
E. √3 : 1

67
10. Dua buah peluru ditembakkan dengan A. 0 m/s
kecepatan awal yang sama dari dari B. 20 m/s
sebuah pistol dengan sudut peluncuran C. 40 m/s
37° dan 53°. Perbandingan jarak D. 60 m/s
mendatar maksimum yang dicapai E. 80 m/s
peluru pertama dan peluru kedua
adalah.... 14. Sebuah peluru ditembakkan dengan
A. 1 : 1 sudut elevasi 37° dan kecepatan awal
B. 1 : 2 100 m/s. Jika percepatan gravitasi bumi
C. 2 : 1 di tempat tersebut adalah 10 m/s2 ,
D. 2 : 3 maka besar komponen kecepatan
E. 3 : 2 peluru pada arah vertikal saat t = 1
sekon adalah....(tan 37° = 0,75)
11. Sebuah peluru ditembakkan dengan A. 20 m/s
kecepatan awal 60 m/s dan dengan B. 30 m/s
sudut elevasi 30°. Tinggi maksimum C. 40 m/s
yang dicapai peluru adalah.... D. 50 m/s
A. 30 m E. 60 m/s
B. 45 m
C. 50 m 15. Sebuah roket ditembakkan dengan
D. 90 m kecepatan awal 1500 m/s dengan sudut
E. 100 m luncur 45° terhadap tanah. Waktu yang
diperlukan roket untuk mencapai jarak
12. Peluru ditembakkan condong ke atas mendatar maksimum adalah....(g = 10
dengan kecepatan awal ν = 1,4 x 10 3 m/s2 )
m/s dan mengenai sasaran yang jarak A. 100√2 s
mendatarnya sejauh 2 x 10 5 m. Bila B. 200√2 s
percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , maka C. 300√2 s
sudut elevasi penembakan peluru D. 400√2 s
adalah.... E. 500√2 s
A. 10°
B. 30° 16. Sebuah pesawat terbang bergerak
C. 45° mendatar dengan kecepatan 200 m/s
D. 60° melepaskan bom dari ketinggian 500 m.
E. 75°

13. Sebuah peluru ditembakkan dengan


sudut elevasi 37° dan kecepatan awal
100 m/s. Jika percepatan gravitasi bumi
di tempat tersebut adalah 10 m/s2 ,
Jika bom jatuh di B dan g = 10 m/s2 ,
maka kecepatan peluru saat mencapai
maka jarak AB adalah....
ketinggian maksimum adalah....(tan 37°
A. 500 m
= 0,75)
B. 1.000 m
C. 1.500 m

68
D. 1.750 m
E. 2.000 m 19. Sebuah bola ditendang dengan lintasan
parabola seperti gambar dibawah ini (g
17. Sebuah mobil hendak menyeberangi = 10 m.s-2 )
sebuah parit yang lebarnya 4,0 meter.
Perbedaan tinggi kedua sisi parit adalah
15 cm, seperti yang ditunjukkan gambar
di bawah ini.

Tinggi maksimum bola adalah ...


Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 , A. 10 m
maka besar kelajuan minimum agar
B. 10 √ m
penyeberangan mobil itu tepat dapat
C. 20 m
berlangsung adalah....
D. 20 √ m
A. 10 m/s
E. 40 m
B. 15 m/s
C. 17 m/s
20. Seorang pemain sepak bola menendang
D. 20 m/s
E. 23 m/s bola yang lintasannya seperti gambar!
(g = 10 m.s-1).
18. Peluru ditembakan dengan kecepatan
awal V = 1.0 x10 3 m/s dan mengenai
sasaran yang jarak mendatarnya
sejauh 2 x10 5 m. Bila percepatan
gravitasi 10 m/s2 , maka sudut
elevasinya adalah .... Jarak terjauh yang dicapai bola adalah
A. 0 0 ....
B. 30 0 A. 0,10 m D. 1,80 m
B. 0,45 m E. 3,60 m
C. 45 0
C. 0,90 m
D. 60 0
E. 90 0

SOAL-SOAL ESAY

1. Seseorang memegang bola pada ketinggian 20 meter lalu melempar horisontal ke depan
dengan kecepatan awal 5 m/s. Tentukan :
(a) Selang waktu bola tiba di tanah
(b) Jarak horisontal terjauh yang dicapai bola
(c) Kelajuan bola ketika tiba di tanah
2. Bola disepak membentuk sudut 30 o terhadap permukaan lapangan dengan kecepatan
awal 10 m/s. Tentukan :
(a) Ketinggian maksimum
(b) Kelajuan bola pada ketinggian maksimum

69
(c) Selang waktu bola tiba di permukaan lapangan
(d) Jarak horisontal terjauh yang dicapai bola

3. Bola dilempar dari tepi bangunan setinggi 10 meter, membentuk sudut 30 o terhadap
horisontal dengan kecepatan awal 10 m/s.
(a)Ketinggian maksimum diukur dari permukaan tanah
(b) Selang waktu bola mencapai tanah
(c) jarak horisontal terjauh diukur dari tepi bangunan
4. Sebutir peluru ditembakkan pada arah horisontal dengan kecepatan awal sebesar 20
m/s. Jika pistol berada 5 meter di atas tanah, tentukan …
(a) lama peluru berada di udara
(b) ketinggian maksimum yang dicapai peluru
(c) jarak horisontal yang dicapai peluru
(d) kecepatan peluru ketika mengenai permukaan tanah. Andaikan permukaan tanah
datar
5. Perhatikan gambar di bawah, sebuah helicopter menjatuhkan barang utuk korban
bencana, agar bantuan tepat sasaran maka nilai x sebesar……………………. m

6. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 120 m/s dan sudut elevasi
53°. Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru pada detik ke-1 adalah ….
7. Sebuah bola ditendang dengan lintasan seperti pada gambar di bawah ini.

Jarak terjauh yang ditempuh peluru sejauh …. m (g = 10 m/s2 )


8. Sebuah bola ditendang dengan lintasan seperti pada gambar di bawah ini.

70
Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai tinggi maksimum adalah…. s (g = 10
m/s2 )
9. Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal v o dan sudut elevasi 60°. Ketika benda
mencapai tinggi maksimum, jarak mendatar yang ditempuhnya 40√3 meter. Kecepatan
awal benda tersebut adalah ... m/s.
10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 80 m/s. Jika sudut elevasinya 60° dan
percepatan gravitasinya 10 m/s2 maka peluru mencapai titik tertinggi setelah ….
11. Sebuah peluru dengan massa 40 gram ditembakkan pada sudut elevasi 60° dan
kecepatan 60 m/s seperti pada gambar.

Jika gesekan dengan udara diabaikan maka energi kinetik dan energy potensial peluru
pada titik tertinggi adalah ….
12. Sebuah pesawat tempur bergerak dengan kelajuan tetap 120 m/s pada ketinggian 600
kaki dari atas tanah. Beberapa saat kemudian pesawat itu menembakkan rudal dengan
arah lurus ke belakang. Rudal bergerak dengan kecepatan awal 80 m/s.

Dengan anggapan bahwa kecepatan pesawat dijaga tetap konstan setelah menembakkan
rudal maka jarak mendatar tempat jatuhnya rudal dengan posisi pesawat saat rudal
menyentuh tanah adalah....(gunakan g = 10 m/s2 , 1 kaki = 0,3 m)

13. Sebuah batu dilempar hingga menempuh lintasan parabolic. Jika batu berada di udara
selama 6 sekon dan percepatan gravitasi bumi di tempat tersebut 6 m/s 2 , maka
ketinggian maksimum yang dicapai batu adalah....
14. Dua buah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal yang sama dari dari sebuah
pistol dengan sudut peluncuran 45° dan 60°. Perbandingan tinggi maksimum yang
dicapai peluru pertama dan peluru kedua adalah....
15. Dua buah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal yang sama dari dari sebuah
pistol dengan sudut peluncuran 60° dan 53°. Perbandingan jarak mendatar maksimum
yang dicapai peluru pertama dan peluru kedua adalah....
16. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 80 m/s dan dengan sudut elevasi
45°. Tinggi maksimum yang dicapai peluru adalah....
17. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal ν = 1,4 x 10 3 m/s dan
mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 3 x 10 5 m. Bila percepatan gravitasi 9,8
m/s2 , maka sudut elevasi penembakan peluru adalah....
18. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 53° dan kecepatan awal 120 m/s. Jika
percepatan gravitasi bumi di tempat tersebut adalah 10 m/s 2 , maka kecepatan peluru
saat mencapai ketinggian maksimum adalah....(tan 37° = 0,75)

71
19. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 37° dan kecepatan awal 120 m/s. Jika
percepatan gravitasi bumi di tempat tersebut adalah 10 m/s2 , maka besar komponen
kecepatan peluru pada arah vertikal saat t = 2 sekon adalah....(tan 37° = 0,75)
20. Sebuah roket ditembakkan dengan kecepatan awal 1600 m/s dengan sudut luncur 60°
terhadap tanah. Waktu yang diperlukan roket untuk mencapai jarak mendatar
maksimum adalah....(g = 10 m/s2 )
21. Sebuah pesawat terbang bergerak mendatar dengan kecepatan 220 m/s melepaskan
bom dari ketinggian 600 m.

Jika bom jatuh di B dan g = 10 m/s2 , maka jarak AB adalah....


22. Sebuah mobil hendak menyeberangi sebuah parit yang lebarnya 4,0 meter. Perbedaan
tinggi kedua sisi parit adalah 30 cm, seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 , maka besar kelajuan minimum agar


penyeberangan mobil itu tepat dapat berlangsung adalah....
18. Peluru ditembakan dengan kecepatan awal V = 2.0 x10 3 m/s dan mengenai sasaran
yang jarak mendatarnya sejauh 4 x10 5 m. Bila percepatan gravitasi 10 m/s2 , maka
sudut sinus elevasinya adalah ....

21. Sebuah bola ditendang dengan lintasan parabola seperti gambar dibawah (g = 10 m.s -2 )

Waktu yang diperlukan unutk mencapai tinggi maksimum bola adalah ...
22. Seorang pemain sepak bola menendang bola yang lintasannya seperti gambar! (g = 10
m.s-1).

72
Waktu yang diperlukan untuk mencapai arak terjauh yang dicapai bola adalah ....
23. Seorang pemain bola memberikan umpan lambung ke teman timnya yang sudah berada
di depan mulut gawang lawan. Bola ditendang oleh pemain tersebut dengan sudut
elevasi 30 0 (sin 30 0 = 0,5) dan kecepatan awal 8 ms-1 dan jatuh tepat di kaki temannya.
Jika lama bola diudara 1,73 , maka jarak kedua pemain bola itu adalah ... .
24. Pesawat terbang menjatuhkan bantuan dari atas pesawat di daerah bencana. Jika massa
total bantuan dengan parasutnya 100 kg sedangkan gesekan udara 600 N ( g = 10 ms -2 )
maka bantuan itu akan jatuh dengan percepatan sebesar ... .
25. Sebuah proyektil ditembakkan ke udara dari puncak tebing setinggi 35 m di atas sebuah
lembah. Kecepatan awalnya adalah 50 ms-1 , membentuk sudut 37 o dari horisontal. Jika
gesekan udara dapat kita abaikan, proyektil akan mendarat sejauh ….
26. Sebuah peluru ditembakkan dengan membentuk sudut tertentu seperti pada gambar.

X(m
)

Y(m
)
Jika g = 10 m.s-2 dan kelajuan awal peluru adalah 30 m.s-1 maka jarak AC adalah ... .
27. Perhatikan gambar berikut.

Jika percepatan gravitasi 10 m.s-2 dan sin 37 0 = 0,6 , sin 74 0 = 0,96 maka jarak terjauh yang
ditempuh bola adalah…

28. Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 20 m
dengan kelajuan awal V 0 = 20 m/s

Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang terbentuk antara arah
lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30 o dan gesekan bola dengan udara
diabaikan sebesar …….
29. Sebuah benda dilemparkan dengan sudut elevasi 30 derajat dan dengan kecepatan awal
20 m/s. Hitunglah :
a. koordinat benda setelah 1 detik !

73
b. tinggi maksimum yang dapat dicapai benda !
c. kapan dan dimana benda mencapai tanah kembali !
30. Sebuah benda dilempar dengan sudut elevasi 60 derajat dan dengan kecepatan awal 10
m/s. Hitung besar dan
arah kecepatan setelah :
a. 2 s
b. 4 s

74
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan
gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
 KETERAMPILAN : Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan
gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah

DINAMIKA GERAK LURUS

1. Hukum Newton
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol atau tidak ada gaya
yang bekerja pada benda, maka benda akan terus bergerak dengan kelajuan tetap dalam
lintasan lurus (bergerak lurus beraturan) atau diam.
Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman.

2. Hukum II Newton
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding
dengan besar resultan gaya, searah dengan arah resultan gaya, dan berbanding terbalik
dengan massa benda.

3. Hukum III Newton


Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua juga akan
mengerjakan gaya pada benda pertama yang sama besar tapi dengan arah yang berlawanan.
Hukum III Newton juga dapat dinyatakan berdasarkan konsep aksi dan reaksi, yaitu:
Gaya aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang
berbeda.

4. Gaya berat
Setiap benda yang memiliki massa pasti akan mendapat gaya berat ketika berada di satu
tempat di permukaan bumi. Arah gaya berat adalah menuju ke pusat bumi. Gaya berat
dilambangkan dengan w. Besar gaya berat sebanding dengan massa benda dan merupakan
hasil kali massa m dengan percepatan gravitasi g

75
5. Gaya normal
Jika dua buah benda bersentuhan akan timbul gaya kontak di antara bidang persentuhan
kedua benda tersebut. Gaya kontak yang arahnya tegak lurus dengan bidang sentuh disebut
gaya normal.

6. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya kontak yang arahnya searah dengan bidang sentuh.

7. Gaya Tegangan Tali


Jika benda digantungkan atau dihubungkan dengan tali maka terdapat gaya tegangan yang
bekerja pada tali. Gaya tegangan tali digambarkan dengan arah yang menjauhi benda.

8. Diagram Bebas Benda


Pada benda, dapat bekerja gaya-gaya yang berbeda secara bersamaan dan menghasilkan
resultan gaya. Resultan gaya inilah yang dimaksud Hukum II Newton.

A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda


Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya.
Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas bidang miring.
Apakah yang menyebabkan kedua benda itu bergerak?
Dalam bab ini akan dibahas tentang hal-hal yang menyebabkan benda benda tersebut
bergerak, yaitu gaya.

Pengertian Gaya
1. Gaya adalah sesuatu yang dapat mengubah gerak suatu benda.
Contoh : Bola yang semula dilempar, kemudian dipukul oleh seorang pemain
softbol akan berubah arah.
2. Gaya adalah sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan kecepatan.
Contoh: Bola yang semula diam, kemudian ditendang maka bola akan bergerak.
3. Gaya adalah sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan ukuran benda.
Contoh : Sebuah pegas digantung vertikal, kemudian ujung pegas dibeni beban
sehingga pegas bertambah panjang.

Konsep gaya pertama kali diselidiki oleh ilmuwan lnggris yang bernama Isaac Newton
(1642-1727) yang menghasilkan:
1. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)
2. Hukum II Newton (Hukum tentang Gerak)
3. Hukum Ill Newton (Hukum Aksi - Reaksi)

1. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)


Jika gaya total yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda yang semula diam
akan tetap diam atau benda yang semula bergera urus beraturan akan tetap bergerak
urus beraturan.

76
Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan dengan persamaan

∑𝐹 =

dengan ∑ = jumlah gaya


Jika ∑ =0 maka ada dua kemungkinan, yaitu:
 Benda dalam keadaan diam atau
 Benda bergerak lurus beraturan.

Hukum I Newton juga disebut Hukum Kelembaman, karena setiap benda bersifat
lembam, yaitu sifat mempertahankan diri dan kedudukan semula.
Contoh:
 Badan kita akan terdorong ke depan ketika mobil yang kita tumpangi tiba-tiba direm.
 Badan kita akan terdorong ke belakang ketika mobil yang kita tumpangi tiba-tiba
bergerak maju.

2. Hukum II Newton (Hukum tentang Gerak)


Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuab benda berbanding
lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Hukum II Newton dirumuskan dengan :

∑𝐹
𝑎= 𝑚
atau ∑𝐹 = 𝑚 𝑎

dengan :
= massa benda (kg, g)
= percepatan benda (m/s2 , cm/s2 )
∑ = gaya total yang bekerja pada benda (kg m/s2 , g cm/s2 )

Satuan gaya dalam sistern SI adalah N (Newton) kg rn/s 2 .


Satuan lain gaya adalah dyne g cm/s2 .

1 N = 105 dyne
1 dyne = 10-5 N

Dimensi gaya adalah MLT2 .

Pengertian Massa dan Berat


1. Massa (m) adalah banyaknya maten yang tergantung dalam suatu benda yang besarnya
selalu tetap dan merupakan besaran skalar.
2. Berat (w) adalah gaya tank bumi yang bekerja pada sebuah benda dan merupakan
besaran vektor.

77
𝑤 = 𝑚 𝑔

dengan
= massa benda (kg)
= percepatan gravitasi (m/s2 ) = berat benda (N)

3. Hukum III Newton (Hukum Aksi-Reaksi)


Jika sebuah benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B mengerjakan gaya
pada benda A besarnya sama, tetapi benlawanan arah.

Hukum III Newton dinyatakan dalam bentuk persamaan:

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
𝐹𝐴𝐵 = 𝐹𝐵𝐴

Ciri-ciri gaya aksi-reaksi, yaitu:


 bekerja pada dua benda yang berbeda,
 besar gaya aksi = gaya reaksi,
 arahnya selalu berlawanan.

4. Penerapan Hukum-Hukum Newton

1. Hukum Newton pada Lift


Lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap

∑𝐹= 0
𝑁 𝑤 = →N=w

2. Lift dipercepat ke atas


𝑁 >𝑤
𝑁 𝑤 = 𝑚𝑎
𝑁=𝑤 𝑚 𝑎

3. Lift dipercepat ke bawah

78
𝑁 < 𝑤
𝑁 =𝑤 𝑚 𝑎

𝑤 — 𝑁 = 𝑚𝑎

a. Benda Digantung dengan Seutas Tau Melalui Katrol

Dalam hal ini, massa katrol diabaikan (mk = 0)


𝑚 > 𝑚

Benda 1
Benda 2
𝑇 > 𝑤
𝑤 > 𝑇
𝑇 𝑤 =𝑚 𝑎
𝑤 𝑇 =𝑚 𝑎
𝑇 = 𝑤 𝑚 𝑎
𝑇 = 𝑤 𝑚 𝑎
𝑇 = 𝑇 = tegangan tali benda 2

Oleh karena massa katrol diabaikan (mk = O) maka T1 T2

𝑤 𝑤 𝑔(𝑚 𝑚 )
𝑎= =
𝑚 𝑚 𝑚 𝑚

= percepatan benda (m/s2 )

b. Benda Bergerak di Atas Bidang Datar yang Licin

1. Arah gaya searah den gan perpindahan


Gaya yang menyebabkan perpindahan:
∑𝐹𝑥 = 𝑚 𝑎
𝐹
F= ma a=
𝑚
∑𝐹𝒚 = 𝑁 –𝑤 = 𝑁 = 𝑤
N = gaya tekan normal
2. Arah gaya membentuk sudut dengan perpindahan

∑𝐹 =
𝑁 𝐹𝑦 – 𝑤 =
𝑁 = 𝑤 𝐹𝑦 = 𝑤 𝐹 𝑠𝑖𝑛 𝛼
Gaya yang menyebabkan perpindahan
∑𝐹𝑥 = 𝑚 𝑎
𝐹 𝑐𝑜𝑠 𝛼 = 𝑚 𝑎

3. Gaya kontak

79
∑𝐹 = 𝑚 𝑎
𝐹 𝐹 𝐹 = (𝑚 𝑚 )𝑎
𝐹 = (𝑚 𝑚 )𝑎

Untuk Benda 1
∑𝐹 = 𝑚 𝑎
𝐹 𝐹 =𝑚 𝑎 𝐹 =𝐹 𝑚 𝑎

Untuk Benda 2
∑𝐹 = 𝑚 𝑎
𝐹 =𝑚 𝑎

Dengan
𝐹 = 𝐹 = gaya kontak
F = gaya dorong terhadap benda 1

c. Benda Bergerak pada Bidang Miring Licin

=
= gaya normal pada bidang miring
∑ = n =
= = n

d. Beberapa Benda Dihubungkan dengan Tau dan Katrol


1. Dua buah balok dihubungkan dengan tali

∑ =
=( )
=( )

Benda 1 : ∑ = =
Benda 2 : ∑ = =
=

2. Dua buah balok dihubungkan dengan tali melalui katrol

80
Massa katrol diabaikan

Massa katrol diabaikan


∑ =
=( )
=
1
Benda 1 : ∑ =
=
Benda 2 : ∑ =
=
=
OIeh karena massa katrol diabaikan maka T1 = T2 (tegangan tali).

B. Macam-Macam Gaya

1. Gaya Normal (N)


Goya normal adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus bidang sentuh
jika dua benda bersentuhan.
a. Pada bidang datar

Arah gaya normal ke atas


= =

b. Pada bidang vertical

Arah gaya normal mendatar (horizontal)


c. Pada bidang miring

Arah gaya normal tegak lurus bidang miring ketas


=

81
CONTOH SOAL :
Soal No. 1 Σ Fx = 0
Perhatikan gambar berikut! F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N

c) Percepatan gerak benda


Benda dalam keadaan diam, percepatan
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas
benda NOL
lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N ke
arah kanan. Jika koefisien gesekan statis
Soal No. 2
antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan
Perhatikan gambar berikut, benda mula-
koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan
mula dalam kondisi rehat!
besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan Benda bermassa m = 10 kg berada di atas
gambar berikut: lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N ke
arah kanan. Jika koefisien gesekan statis
antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan
koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan
besarnya :
a) Gaya normal a) Gaya normal
Σ Fy = 0 b) Gaya gesek antara benda dan lantai
N−W =0 c) Percepatan gerak benda
N − mg = 0 d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2
N − (10)(10) = 0 sekon
N = 100 N
Pembahasan
b) Gaya gesek antara benda dan lantai Gaya-gaya pada benda diperlihatkan
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis gambar berikut:
maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum
masih lebih besar dari gaya yang menarik a) Gaya normal
benda (F) sehingga benda masih berada Σ Fy = 0
dalam keadaan diam. Sesuai dengan N−W =0
hukum Newton untuk benda diam : N − mg = 0

82
N − (10)(10) = 0 adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10
N = 100 N m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai b) Gaya gesek
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis c) Percepatan gerak benda
maksimum yang bisa terjadi antara benda (sin 37 o = 0,6 dan cos 37 o = 0,8)
dan lantai:
fsmaks = μs N Pembahasan
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N Gaya-gaya pada benda diperlihatkan
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum gambar berikut:
(20 N) lebih kecil dari gaya yang menarik
benda (25 N), Sehingga benda bergerak.
Untuk benda yang bergerak gaya geseknya
adalah gaya gesek dengan koefisien gesek
kinetis :
fges = fk = μk N a) Gaya normal
fges = (0,1)(100) = 10 N Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
c) Percepatan gerak benda N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N
Hukum Newton II :
Σ Fx = ma b) Gaya gesek
F − fges = ma Jika dalam soal hanya diketahui koefisien
25 − 10 = 10a gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa
a = 15/10 = 1,5 m/s2 bergerak, sehingga fges = fk :
fges = μk N
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 fges = (0,1)(35) = 3,5 N
sekon
S = Vo t + 1/2 at2 c) Percepatan gerak benda
S = 0 + 1/2(1,5)(22) Σ Fx = ma
S = 3 meter F cos θ − fges = ma
(25)(0,8) − 3,5 = 5a
Soal No. 3 5a = 16,5
Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg a = 3,3 m/s2
mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!
Soal No. 4
Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg
diluncurkan dari sebuah bukit!

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F =


25 N dengan garis mendatar adalah 37o,
koefisien gesek kinetis permukaan lantai

83
Anggap lereng bukit rata dan memiliki
koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2 dan sin 53 o = 0,8, cos 53 o =
0,6. Tentukan nilai dari :
a) Gaya normal pada balok
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
c) Percepatan gerak balok Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
Pembahasan b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan dan B
gambar berikut:
Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2

a) Gaya normal pada balok b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A
Σ Fy = 0 dan B
N − W cos θ = 0 Cara pertama, Tinjau benda A :
N − mg cos 53o = 0
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton

b) Gaya gesek antara lereng dan balok


Σ F = ma
fges = μk N
F − Fkontak = mA a
fges = (0,125)(600) = 75 newton
120 − Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 − 80 = 40 Newton
c) Percepatan gerak balok
Σ Fx = ma
Cara kedua, Tinjau benda B :
W sin θ − fges = ma
mg sin 53o − fges = ma
(100)(10)(0,8) − 75 = 100a
a = 725/100 = 7,25 m/s2

Σ F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton
Soal No. 5
Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20
Soal No. 6
kg berada di atas permukaan licin didorong
Balok A dan B terletak pada permukaan
oleh gaya F sebesar 120 N seperti
bidang miring licin didorong oleh gaya F
diperlihatkan gambar berikut!
sebesar 480 N seperti terlihat pada gambar

84
berikut!

Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok Σ F = ma
b) Gaya kontak antara balok A dan B Fkontak − WB sin 37o = mB a
Fkontak − (20)(10)(0,6) =(20)(2)
Pembahasan Fkontak = 40 + 120 = 160 Newton
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau Sistem : Soal No. 7
Gaya-gaya pada kedua benda (disatukan A
dan B) terlihat pada gambar berikut:

Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali


Σ F = ma mendatar di C (lihat gambar). Balok B
F − W sin 37o = ma beratnya 500 N. Koefisien gesekan antara A
480 − (40 + 20)(10)(0,6) = (40 + 20) a dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B
a = 120/60 = 2 m/s2 dan lantai = 0,5. Besarnya gaya F minimal
untuk menggeser balok B adalah....newton
b) Gaya kontak antara balok A dan B
Pembahasan
Cara pertama, tinjau balok A fAB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai
Gaya-gaya pada balok A terlihat pada
gambar berikut :
fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N

fBL = μBL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N

Tinjau benda B
Σ F = ma
F − WA sin 37o − Fkontak = mA a
480 − (40)(10) (0,6) − Fkontak = (40)(2)
480 − 240 − 80 = Fkontak
Fkontak = 160 Newton

Cara kedua, tinjau benda B


Σ Fx = 0

85
F − fAB − fBL = 0
F − 20 − 300 = 0 T = m1a1
F = 320 Newton T = 6 a1 (Pers. 2)

Soal No. 8 Gabung Pers. 1 dan Pers. 2


Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg 42 − 2T = 2a1
dan benda kedua dengan massa m2 = 4 kg 42 − 2(6a1) = 2a1
dihubungkan dengan katrol licin terlihat 42 = 14 a1
pada gambar berikut ! a1 = 42/14 = 3 m/s2

b) Percepatan benda kedua


a2 = 1/2a1
a2 = 1/2(3) = 1,5 m/s2

Jika lantai licin dan m2 ditarik gaya ke c) Tegangan tali T


kanan F = 42 Newton, tentukan : T = 6a1 = 6(3) = 18 Newton
a) Percepatan benda pertama
b) Percepatan benda kedua Soal No. 9
c) Tegangan tali T Massa A = 4 kg, massa B = 6 kg
dihubungkan dengan tali dan ditarik gaya
Pembahasan F = 40 N ke kanan dengan sudut
a) Percepatan benda pertama 37oterhadap arah horizontal!
Hubungan antara percepatan benda
pertama (a1) dan percepatan benda kedua
(a2) adalah:
a1 = 2a2
atau
a2 = 1/2a1 Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa
dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
Tinjau m2 a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua
massa

Pembahasan
Tinjauan massa B :
F − 2T = m2a2
42 − 2T = 4a2
42 − 2T = 4(1/2)a1
42 − 2T = 2a1 (Pers. 1)

Tinjau m1
Nilai gaya normal N :
Σ Fy = 0
N + F sin 37o = W
N + (40)(0,6) = (6)(10)

86
N = 60 − 24 = 36 N

Besar gaya gesek :


fgesB = μk N
fgesB = (0,1)(36) = 3,6 N
Jika massa katrol diabaikan, tentukan:
Hukum Newton II: a) Percepatan gerak kedua benda
Σ Fx = ma b) Tegangan tali penghubung kedua benda
F cos 37o − fgesB − T = ma
(40)(0,8) − 3,6 − T = 6 a Pembahasan
28,4 − T = 6 a → (persamaan 1) Tinjau A

Tinjauan gaya-gaya pada massa A

Σ Fx = ma
T − WA sin 37o = mA a
Σ Fx = ma T − (5)(10)(0,6) = 5 a
T − fgesA = ma T − 30 = 5a → (Persamaan 1)
T − μk N = ma
T − μk mg = ma Tinjau B
T − (0,1)(4)(10) = 4 a
T = 4a + 4 → Persamaan 2

Gabung 1 dan 2
28,4 − T = 6 a
28,4 − ( 4a + 4) = 6 a
24,4 = 10a
a = 2,44 m/s2
Σ Fx = ma
WB sin 53o − T = mB a
b) Tegangan tali penghubung antara kedua
(10)(0,8) − T = 10 a
massa
(10)(10)(0,8) − T = 10 a
T = 4a + 4
80 − T = 10a
T = 4(2,44) + 4
T = 80 − 10 a → (Persamaan 2)
T = 13,76 Newton

Gabung 1 dan 2
Soal No. 10
T − 30 = 5a
Diberikan gambar sebagai berikut!
(80 − 10 a) − 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2

87
F − T − fAB − fAL = 0
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
T − 30 = 5a dengan fAL = μAL N = (0,2)(10)(10) = 20 N
T − 30 = 5( 10/3) (Gaya normal pada A adalah jumlah berat
T = 46,67 Newton A ditambah berat B, karena ditumpuk)
Sehingga :
Soal No. 11 F − 4 − 4 − 20 = 0
Diberikan gambar sebagai berikut: F = 28 Newton

Soal No. 12
Sebuah elevator bermassa 400 kg bergerak
vertikal ke atas dari keadaan diam dengan
percepatan tetap 2 m/s2. Jika percepatan
gravitasi 9,8 m/s2 , maka tegangan tali
penarik elevator adalah....
Massa balok A = 6 kg, massa balok B = 4 kg.
Koefisien gesekan kinetis antara balok A
dengan B adalah 0,1 dan koefisien gesekan Pembahasan
antara balok A dengan lantai adalah 0,2.
Tentukan besar gaya F agar balok A
bergerak lurus beraturan ke arah kanan,
abaikan massa katrol!

Pembahasan
Tinjau B
Σ Fy = ma
T − W = ma
T − (400)(9,8) =(400)(2)
T = 800 + 3920 = 4720 Newton

Soal No. 13
Dari soal nomor 12, tentukan tegangan tali
Benda bergerak lurus beraturan → a =0
penarik elevator jika gerakan elevator
Σ Fx = 0
adalah ke bawah!
T − fBA =0
T = fBA = μBA N = μBA mg = 4 N
Pembahasan
Elevator bergerak ke bawah :
Tinjau A
Σ Fy = ma
W − T = ma
(400)(9,8) − T = (400)(2)
T = 3920 − 800 = 3120 Newton

Soal No. 14
Perhatikan susunan dua buah benda
Σ Fx = 0 berikut ini:

88
W − 2T = (6)(1/2 a1)
60 − 2T = 3a1 → Persamaan 2

Gabung Persamaan 2 dan Persamaan 1


60 − 2T = 3 a1
60 − 2(4a1 + 4) = 3a1
60 − 8a1 − 8 = 3a1
Koefisien gesekan kinetis antara massa 52 = 11a1
pertama dengan lantai adalah 0,1 , massa a1 = 52/11 m/s2
benda pertama = 4 kg dan massa benda
kedua 6 kg. Tentukan : b) Percepatan gerak benda kedua
a) Percepatan gerak benda pertama a2 = 1/2 a1
b) Percepatan gerak benda kedua
a2 = 1/2 ( 52/11 ) = 26/11 m/s2

Pembahasan Soal No. 15


a) Percepatan gerak benda pertama Balok m bermassa 10 kg menempel pada
Hubungan percepatan benda pertama dan dinding kasar dengan koefisien gesekan
benda kedua adalah : kinetis 0,1. Balok mendapat gaya horizontal
a1 =2a2 F2 = 50 N dan gaya vertikal F1 .
atau
a2 = 1/2a1

Tinjau benda pertama

Tentukan besar gaya vertikal F1 agar balok


bergerak vertikal ke atas dengan
Σ Fx = m1a1 percepatan 2 m/s2 !
T − f = 4 a1
T − μk N = 4a1 Pembahasan
Tinjauan gaya yang bekerja pada m :
T − (0,1)(4)(10) = 4 a1
T = 4a1 + 4 → Persamaan 1

Tinjau benda kedua

Σ Fx = 0
Σ Fy = m2a2 N − F2 = 0

89
N − 50 = 0 F1 − W − f = ma
N = 50 Newton F1 − mg − μk N = ma
F1 − (10)(10) − (0,1)(50) = 10(2)
Σ Fy = ma F1 = 20 + 100 + 5 = 125 Newton

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e

1. Sebuah balok ditarik dengan gaya b.


sebesar 15 N kekanan dan ada gaya
c.
kekiri sebesar T. Jika percepatan pada
d. 2a
balok tersebut adalah 1 m/s2 maka
e. 4a
berapa besar nilai T adalah ..... N
a. 5
4. Seorang anak rnassanya 60 kg
b. 7
ditimbang dalam lift yang sedang
c. 12
bergerak, ternyata jarum timbangan
d. 20
menunjukkan angka 900 N. Jika
e. 25
percepatan gravitasi 10 rn/s2 dapat
disirnpulkan bahwa . . . .
2. Dalam sebuah lift ditempatkan sebuah
a. massa anak dalam lift 90 kg.
timbangan badan. Saat lift dalam
b. lift sedang bergerak ke atas dengan
keadaan diam seorang menimbang
kecepatan tetap.
badannya, didapatkan bahwa berat
c. lift sedang bergerak ke bawah
orang tersebut 500 N. Jika lift bergerak
dengan percepatan tetap.
keatas dengan kecepatan 5 m/s2 dan
d. lift sedang bergerak ke atas dengan
grafitasi sebesar 10 m/s2 . Maka skala
percepatan tetap.
timbangan akan menunjukkan angka …
e. lift sedang bergerak ke bawah
N
dengan kecepatan tetap
a. 100
b. 250
5. Benda dengan massa 50 kg bergerak
c. 400
dengan kecepatan 4 m/s. Besar gaya
d. 500
yang diperlukan untuk menghentikan
e. 750
benda setelah rnenempuh jarak 10 m
adalah . . . .
3. Gaya F bekerja pada sebuah benda
a. 0,8 N
yang massanya m sehingga bergerak
b. 10 N
dengan percepatan a. Jika massanya
c. 20 N
menjadi 4 kali semula dan gaya yang
d. 40 N
bekerja tetap maka percepatannya
e. 80 N
menjadi . . . .
a.

90
6. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya
seperti gambar .

Berdasar gambar diatas , diketahui:


(1) percepatan benda nol
Percepatan balok adalah ...
(2) benda bergerak lurus beraturan
a. 4,5 m.s−2
(3) benda dalam keadaan diam
b. 6,0 m.s−2
(4) benda akan bergerak jika berat
c. 7,5 m.s−2
benda lebih kecil dari gaya tariknya
d. 8,0 m.s−2
e. 10,0 m.s−2
Pernyataan yang benar adalah....
a. dan (2) saja
9. Perhatikan gambar di samping!
b. (1) dan (3) saja
Gesekan tali dan katrol diabaikan. Jika
c. (1) dan (4)
massa m1 = 5 kg, g = 10 m.s−2 dan m1
d. (1), (2) dan (3) saja
bergerak ke bawah dengan percepatan
e. (1), (2), (3) dan (4)
2,5 m.s−2 , maka berapakah massa m2 ?

7. Perhatikan gambar disamping.

Jika koefisien gesek kinetik antara balok


A dan meja 0,1 dan percepatan gravitasi
a. 0,5 kg
10 ms−2 maka gaya yang harus
b. 1 kg
diberikan pada A agar sistem bergerak
c. 1,5 kg
ke kiri dengan percepatan 2 ms−2
d. 2 kg
adalah....
e. 3 kg
a. 70 N
b. 90 N
10. Dua benda A dan B masing-masing
c. 150 N
bermassa 2 kg dan 6 kg diikat dengan
d. 250 N
tali melalui sebuah katrol yang licin
e. 330 N
seperti gambar. Mula-mula benda B
ditahan kemudian dilepaskan. Jika g =
8. Sebuah balok massa 5 kg dilepas pada
10 ms-2 maka percepatan benda B
bidang miring licin seperti pada
adalah….
gambar! (g =10 m.s −2 dan tg 37 o = 3/4)

91
13. Berapakah besar gaya normal yang
dialami oleh balok bermassa 3 kg (g =
10 m/s2 ) pada gambar di samping ini?

a. 8,0 ms−2
b. 7,5 ms−2
c. 6,0 ms−2 a. 44 N
d. 5,0 ms−2 b. 42 N
e. 4,0 ms−2 c. 30 N
d. 16 N
11. Dua benda bermassa 2 kg dan 3 kg e. 14 N
diikat tali kemudian ditautkan pada
katrol yang massanya diabaikan seperti 14. Balok A dan B dihubungkan dengan tali
gambar. Bila besar percepatan gravitasi melalui katrol (massa katrol diabaikan)
10 m.s−2 , gaya tegangan tali yang di bidang datar licin seperti gambar.
dialami sistem adalah....

a. 20 N
b. 24 N
c. 27 N
Tegangan tali (T) dapat dirumuskan
d. 30 N
sebagai….
e. 50 N
a.
12. Jika permukaan meja licin dan massa
katrol diabaikan, maka sistem benda
b.
akan bergerak dengan percepatan
sebesar....
c.

d.

a. 5 ms−2
e.
b. 10 ms−2
c. 16 ms−2
d. 25 ms−2
e. 40 ms−2 15. Rudi dengan massa 52 kg berada di
dalam lift yang bergerak ke bawah

92
dengan percepatan 4 m.s−2 . Jika d. 2√13 m⋅s-1
percepatan gravitasi 10 m.s−2 , gaya e. 2√14 m⋅s-1
desak kaki Rudi pada lantai lift
adalah.... 18. Seorang anak berada dalarn lift yang
a. 624 N sedang bergerak ke atas dengan
b. 510 N percepatan 5 m/s2 . Pada saat itu berat
c. 312 N anak tersebut . . . kali berat semula.
d. 210 N a. 2
e. 204 N b. 1,5
c. 1
16. Perhatikan gambar di samping! Benda 1 d. 0,5
dan benda 2 mengalami gaya gesek f 1 = e. 3
20 N dan f2 = 5 N. Besar tegangan tali
antara kedua benda bila benda bergerak
adalah....(cos 53° = 0,6) 19. Dua buah benda masing-masing
massanya m1 dan m2 , jatuh bebas dan
ketinggian yang sama. Jika m1 = 2m2
maka percepatan benda pertama adalah
. . . kali percepatan benda kedua.
1
a.
4
1
a. 35,0 N b.
2
b. 27,5 N c. 1
c. 25,0 N d. 2
d. 22,5 N e. 4
e. 7,5 N
20. Pada gambar di bawah ini pasangan
17. Perhatikan gambar berikut! Balok gaya aksi dan reaksi adalah . . .
meluncur pada bidang miring yang
kasar dengan koefisien gesekan 0,4.
a. T2 dan T3
Kecepatan balok saat sampai di kaki b. T2 dan T1
bidang miring adalah....(g = 10 m⋅s-2 ) c. T1 dan w
d. T1 dan T3
e. T2 dan w

21. Sebuah benda berada di atas


bidangdatar yang licin. Jika pada benda
bekerja gaya mendatar 10 N maka
a. 2√5 m⋅s-1 timbul percepatan 5 rn/s2 . Jika gaya
b. 2√7 m⋅s-1 mendatartersebut diubah menjadi 15 N
c. 2√11 m⋅s-1 maka percepatan benda menjadi . . . .
a. 1 m/s2

93
b. 2,5 m/s2 4 kg maka besar gaya kontak terhadap
c. 3 m/s2 kedua balok adalah . . .
d. 7,5 m/s2 a. 2 N
e. 10 m/s2 b. 4 N
c. 8 N
22. Dua buah benda yang massanya d. 10 N
masing-masing 2 kg dan 1 kg e. 12 N
dihubungkan dengan tall dan ditarik
oleh gaya tetap 24 N. 25. Benda yang massanya 1 kg ditarik oleh
gaya mendatar sebesar 2 N dari
keadaan diam. Jarak yang ditempuh
benda dalam waktu 10 sekon adalah . . .
Besar tegangan tali penghubung kedua
a. 20 m
benda adalah . . .
b. 25 m
a. 8 N
c. 100 m
b. 10 N
d. 200 m
c. 12 N
e. 250 m
d. 15 N
e. 16 N
26. Sebuah balok massanya m didorong
dengan gaya F dengan rnernbentuk
23. Jika massa benda A dan B masing-
sudut terhadap arah mendatar seperti
masing 20 kg dan 10 kg dihubungkan
gambar berikut ini.
dengan tali melalui katrol yang
massanya diabaikan maka . . .

Besar gaya normal yang bekerja pada


benda adalah . . .
a. benda A turun
a.
b. benda B turun b.
c. benda A dan B sama tinggi c.
d. benda A dan B setimbang d.
e. benda B turun dengan percepatan e.
tetap
27. Dua buah balok disusun seperti gambar
24. Dua buah balok bergandengan pada berikut, massa tall dan katrol diabaikan.
lantai yang licin seperti gambar berikut. Apabila m1 = 3 kg dan m2 5 kg maka
besar kecepatan kedua balok pada saat
2 sekon setelah bergerak dan keadaan
diam adalah . . . .
Sebuah gaya mendatar F = 12 N
dikerjakan pada m1 . Jika m1 = 2 kg, m2 =

94
d. 10 m/s
e. 15 m/s

a. 2 m/s 36. Benda dengan massa 50 kg bergerak


b. 5 m/s dengan kecepatan tetap 4 m/s. Besar
c. 10 m/s gaya perlawanan yang diperlukan agar
d. 15 m/s benda tersebut tepat berhenti 10 m
e. 20 m/s tempat semula adalah . . . .
a. 0,8 N
33. Seorang wanita dengan massa 60 kg b. 10 N
berada dalam lift yang sedang bergerak c. 20 N
ke bawah dengan percepatan 3 m/s2 . d. 40 N
Jika g = 10 m/s2 maka desakan kaki e. 80 N
wanita pada lantai lift adalah ….
a. 180 N 37. Sebuah balok bemnassa 2 kg yang
b. 420 N terletakpada bidang datar licin ditarik
c. 570 N dengan gaya F1 dan F2 seperti gambar
d. 630 N berikut.
e. 780 N

34. Seorang pria berada dalam lift yang


sedang bergerak ke bawah dengan
percepatan 5 m/s2 . Pada saat ini berat
pria tersebut adalah . . . kali sernula.
a. 2 Besar percepatan dan arah yang bekerja
b. 1,5 pada benda adalah . . . .
c. 1 a. 1,25 m/s2 ke kiri
d. 0,5 b. 1,25 m/s2 ke kanan
e. 3 c. 0,8 m/s2 ke kiri
d. 0,5 m/s2 ke kiri
35. Sebuah balok bermassa 10 kg, mula- e. 0,8 m/s2 ke kanan
mula diam, kemudian bergerak
rnenuruni bidang miring yang 38. Sebuah benda bemnassa 1,5 kg
panjangnya 10 m. diletakkan pada bidang miring licin dan
ternyata benda meluncur. ika sudut
miring terhadap horizontal 30° dan g =
10 m/s2 , besar gaya yang mernengaruhi
gerak benda tersebut adalah . . . .
Jika sudut kemiringan 30° dan g = 10 a. 510 N
m/s2 maka laju balok saat tiba di dasar b. 7,5 N
bidang miring adalah . . . c. 13,0 N
a. 5 m/s d. 15,0 N
b. 7,5 m/s e. 75 N
c. 12,5 m/s

95
40. Dua benda A dan B masing-masing 2 kg c. A = B
dan 3 kg dihubungkan dengan tau d. d. A = B
melalui katrol seperti gambar ini (g = 10 e. A = B
m/s2 ).
43. Benda bermassa 1 kg yang terletak di
atas tanah ditarik ke atas dengan gaya
15 N selama 2 sekon, lalu dilepaskan.
Tinggi maksimum benda tersebut
adalah . .. .
Jika lantai dan gesekan antara tau a. 40 m
dengan katrol dibaikan, dan B bergerak b. 15 m
turun, maka besar tegangan tali T c. 10m
adalah . . . d. 7,5 m
a. 10 N e. 5 m
b. 12 N
c. 15 N 44. Sebuah balok bermassa 4 kg ditarik oleh
d. 20 N gaya 40 N pada bidang miring licin
e. 28 N dengan sudut kemiringan 300 terhadap
bidang datar, maka percepatan balok
41. Pada sebuah benda bermassa m terjadi sebesar. . . .
percepatan sebesar oleh gaya F. Jika a. 10 m/s2
massa benda menjadi 3m dan gaya b. 5 √ m/s2
dijadikan 2F, percepatan yang terjadi c. 5 m/s2
sebesar. . . . d. 4 m/s2
a. e. 2,5 m/s2
b.
c. 45. Sebuah benda bermassa 2 kg diikat
d. dengan seutas tali dan diputar sehingga
e. lintasannya berbentuk lingkaran
vertical dengan jari-jari 50 cm. Apabila
kecepatan sudut 6 rad/s, besar
42. Jika benda A dan B pada sistem di
tegangan tali pada saat benda berada di
bawah ini bergerak maka . . . .
titik tertinggi adalah . . . .
a. 16 N
b. 36 N
c. 56 N
d. 124 N
e. 144 N

a. A = B

b. A = B

96
SOAL-SOAL ESAY :

1. Sebuah gaya F yang dikerjakan pada benda bermassa m menghasilkan percepatan 4


m/s2 . Gaya yang sama jika dikerjakan pada benda kedua bermassa m 2 menghasilkan
percepatan 12 m/s2 .
a) Berapa nilai m1 /m2 ?
b) Berapa percepatan yang dihasilkan F jika m1 dan m2 digabung?

2. Total gaya yang dihasilkan mesin pesawat terbang Boeing 747 adalah sebesar 8,8 x 10 5 N.
Massa maksimum yang diizinkan pada pesawat jenis ini adalah 3,0 x 10 5 kg.
a) Berapakah percepatan maksimum yang mungkin selama pesawat lepas landas?
b) Jika pesawat dari keadaan diam, seberapa cepat pesawat bergerak setelah 10 s?
c) Sebuah mobil bermassa 400 kg dipercepat oleh mesinnya dari keadaan diam sampai
50 m/s dalam waktu 20 s. Jika gesekan jalan dan hambatan angin diabaikan,
tentukan gaya mesin yang menghasilkan percepatan ini.
d)
m m

diam t =20 s

3. Benda bermassa 4 kg diberi kecepatan awal 10 m/s dari ujung bawah bidang miring
seperti gambar.

Benda mengalami gaya gesek dari bidang sebesar 16 N dan sinα =0,85. Benda berhenti
setelah menempuh jarak
4. Lima buah benda (sebutlah balok), masing-masing bermassa 2 kg, 3 kg, 4 kg, 5 kg dan 6
kg, dihubungkan dengan tali-tali tanpa massa (halus), lalu ditarik mendatar di atas
lantai dengan gaya sebesar 40 N seperti gambar di bawah.

Koefisien gesek antara masing-masing benda dan lantai 0,1, percepatan gravitasi 10
m/s2. Tentukan besar tegangan tali penghubung benda :
a) 2 kg dan 3 kg
b) 4 kg dan 5 kg

97
5. Sebuah mobil sport bertabrakan dengan sebuah truk bermuatan penuh. Kendaraan
manakah yang memperoleh gaya kontak lebih besar? Dan kendaraan manakah yang
memperoleh percepatan lebih besar?
6. Seseorang sedang menimbang seekor ikan pada sebuah neraca pegas yang tergantung di
langit-langit sebuah lift. Tunjukkan bahwa ketika lift dipercepat ataupun diperlambat,
neraca pegas akan menunjukkan bacaan yang berbeda
7. Seorang teman anda memberi Anda sekotak coklat khusus 10 kg sebagai hadiah ulang
tahun Anda. Kotak itu diletakkan di atas meja. Percepatan gravitasi g = 9,8 m/s 2 .
a) Tentukan berat kotak coklat dan gaya normal yang bekerja padanya.
b) Jika teman Anda menekan kotak ke bawah dengan gaya 40 N, tentukan gaya normal
yang bekerja pada kotak.
c) Jika teman Anda menarik kotak ke atas dengan gaya 40 N, berapa gaya normalyang
bekerja pada kotak?
8. Dua balok m1 dan m2 bersentuhan, seorang anak mendorong balok m1 ke kanan dengan
gaya P (perhatikan gambar di bawah). Gambarlah diagram benda bebas untuk m1 dan
m2 . Tunjukkan juga reaksi dari setiap gaya yang anda gambarkan.

P
m
1 m2
lantai licin
9. Sebuah peti besar bermassa 60 kg meluncur pada sebuah bidang miring yang memiliki
sudut kemiringan 20 0 terhadap horizontal. Tentukan besarnya percepatan yang dialami
peti tersebut dan gaya normal yang bekerja padanya
10. Seseorang bermassa 60 kg berada dalam lift. Tentukan desakan kaki orang pada lantai
lift ketika:
a) Lift diam

b) Lift sedang bergerak dengan kecepatan tetap


c) Lift sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s2
d) Lift sedang bergerak ke atas dengan percepatan 3 m/s2

98
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
 KETERAMPILAN : Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar,
makna fisis dan pemanfaatannya

Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan


berupa lingkaranmengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar
ia membutuhkan adanyagaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan
sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran [1].Besaran gerak melingkar
[sunting]. Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah
, dan atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan
dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan , dan .

Besaran gerak lurus dan melingkar


Gerak lurus Gerak melingkar
Besaran Satuan (SI) Besaran Satuan (SI)
poisisi m sudut rad
kecepatan m/s kecepatan sudut rad/s
percepatan m/s2 percepatan sudut rad/s2
- - perioda s
- - radius m

99
A. Gerak Melingkar Beraturan

Suatu partikel dikatakan melakukan gerak melingkar beraturan apabila lintasan partikel
berupa lingkaran dengan besar kecepatan sudutnya tetap. Ciri-ciri gerak melingkar
beraturan sebagai berikut.
 Besar kelajuan linearnya tetap.
 Besar kecepatan sudutnya tetap.
 Besar percepatan sentripetalnya tetap (arah menuju pusat lingkaran).
 Lintasannya berupa lingkaran.

B. Besaran-Besaran pada Gerak Melingkar Beraturan

Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali putaran penuh.
Satuan periode adalah sekon, menit, atau jam.
Periode dinyatakan dengan rumus:
𝑡
𝑇=
𝑛

Dengan
t = lamanya berputar (s, menit, jam)
n = banyak putaran
T = periode (s)

Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan tiap satuan waktu

Frekuensi dinyatakan dalam satuan Hz, kHz, atau MHz.

𝑛
𝑓=
𝑡

 Hubungan Periode dengan Frekuensi


𝑡
𝑇=
𝑛

𝑇= atau
𝑓 𝑓=
𝑡
𝑛
𝑓=
𝑡

 Kecepatan sudut ( ) adalah sudut yang ditempuh selama satu putaran.


𝜋
𝜔= = 𝜋f
𝑡

Kecepatan sudut dinyatakan dalam satuan rad/s

100
Besar sudut yang ditempuh oleh partikel selama t sekon dalam gerak melingkar
beraturan:

𝜃 = 𝜔t

t = lama berputar (s)


= sudut yang ditempuh selama t sekon (rad)

 Kecepatan linear (v) adalah adalah kecepatan partikel untuk mengelilingi lingkaran yang
arahnya selalu menyinggung ski lingkaran.

𝜋R
𝑣= = 𝜋fR
𝑡
𝑣 = 𝜔R

dengan:
R = jari-jari lingkaran (m, cm, km)
= kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linear (m/s, cm/s, km/jam)

 Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan yang terjadi akibat arah kecepatan linear
selalu berubah dengan arah selalu menuju pusat lingkaran.

𝑣
as = =𝜔 R
R

as = percepatan sentripetal (m/s2 , cm/s2 )

C. Penerapan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) Hubungan dua roda

a. Untuk dua roda yang sepusat


Jika dua lingkaran sepusat bergerak melingkar maka

𝜔𝐴 = 𝜔𝐵
𝑉𝐴 𝑉𝐵
=
𝑅𝐴 𝑅𝐵

b. Untuk dua roda yang bersinggungan atau dihubungkan dengan tali

Jika dua buah lingkaran saling bersinggungan atau dihubungkan dengan tali
bergerak melingkar maka

𝑉𝐴 = 𝑉𝐵
𝜔𝐴 𝑅𝐴 = 𝜔𝐵 𝑅𝐵
101
Jika
> a a <
Satuan lain dari kecepatan sudut sebagai berikut.
 rpm (rotasi per menit) = a
 rps (rotasi per sekon = a = a
 1 putaran = a =

Contoh Soal dan Pembahasan

Data :
Soal No. 1 m = 1 kg
Kecepatan sudut sebuah benda yang r = 2 meter
bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika V = 3 m/s
jari-jari putarannya adalah 2 meter, Fsp = ....?
tentukan besar kecepatan benda tersebut!
Fsp = m ( V2 /r )
Pembahasan Fsp = (1)( 32 /2 ) = 4,5 N
V= = 12 (2) = 24 m/s
Soal No. 4
Soal No. 2 Dua buah roda berputar dihubungkan
Sebuah benda bermassa 1 kg berputar seperti gambar berikut
dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-
jari putaran benda adalah 2 meter tentukan
percepatan sentripetal gerak benda tersebut

Pembahasan
Data :
ω = 120 rpm = 4π rad/s Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm,
r = 2 meter jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan
m = 1 kg kecepatan sudut roda pertama adalah 50
a sp = ...? rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
kedua!
a sp = V2 /r = ω2 r
a sp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2 Pembahasan
Data :
Soal No. 3 r1 = 20 cm
Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah r2 = 10 cm
benda bermassa 1 kg yang sedang bergerak ω1 = 50 rad/s
melingkar beraturan dengan jari-jari ω2 = ...?
lintasan sebesar 2 m dan kecepatan 3 m/s
adalah....? Dua roda dengan hubungan seperti soal
diatas akan memiliki kecepatan (v) yang
Pembahasan sama :

102
ω1 r1 = ω2 r2
50 (20) = ω2 (10) Pembahasan
ω2 = 100 rad/s Kecepatan sudut roda 3 = 400 m/s

Soal No. 5 Soal No. 7


Dua buah roda berputar dihubungkan Sebuah partikel bergerak melingkar dengan
seperti gambar berikut! kecepatan sudut sebesar 4 rad/s selama 5
sekon. Tentukan besar sudut yang
ditempuh partikel

Pembahasan
Soal di atas tentang Gerak Melingkar
Beraturan. Untuk mencari sudut tempuh
gunakan rumus :
Jika kecepatan roda pertama adalah 20 m/s θ = ωt
jari-jari roda pertama dan kedua masing- θ = (4)(5) = 20 radian.
masing 20 cm dan 10 cm, tentukan
kecepatan roda kedua! Soal No. 8
Sebuah benda bergerak melingkar dengan
Pembahasan percepatan sudut 2 rad/s2 . Jika mula-mula
Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda benda diam, tentukan :
seperti soal adalah sama: a) Kecepatan sudut benda setelah 5 sekon
b) Sudut tempuh setelah 5 sekon
ω1 = ω2
v1/r1 = v2/r2 Pembahasan
v2 = 10 m/s Data :
α = 2 rad/s2
Soal No. 6 ωo = 0
Tiga buah roda berputar dihubungkan t = 5 sekon
seperti gambar berikut! Soal tentang Gerak Melingkar Berubah
Beraturan

a) ωt = ωo + αt
ωt = (0) + (2)(5) = 10 rad/s

b) θ = ωot + 1 /2 αt2
θ = (0)(5) + 1 /2 (2)(5)2
Data ketiga roda :
r1 = 20 cm Soal No. 9
r2 = 10 cm Sebuah mobil dengan massa 2 ton bergerak
r3 = 5 cm dengan kecepatan 20 m/s menempuh
Jika kecepatan sudut roda pertama adalah lintasan dengan jari-jari 100 m.
100 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
ketiga!

103
Jika kecepatan gerak mobil 20 m/s
tentukan gaya Normal yang dialami badan
mobil saat berada di puncak lintasan!
Jika massa benda 200 gram dan percepatan
gravitasi 10 m/s2 , tentukan besar tegangan
Pembahasan
tali ketika benda berada di titik titik
Gaya-gaya saat mobil di puncak lintasan :
tertinggi!
Pembahasan
Untuk benda yang bergerak melingkar
berlaku

Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada


benda saat berada di titik tertinggi (aturan :
Hukum Newton Gerak Melingkar : gaya yang ke arah pusat adalah positif,
W – N = (mv2 )/r gaya yang berarah menjauhi pusat adalah
N = 12.000 N negatif)

Soal No. 10
Sebuah benda bergerak melingkar dengan
jari-jari lintasan 50 cm seperti gambar
berikut.

Sehingga didapat persamaan :


T + w = (mv2 )/R
T = 28 Newton

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu huruf a, b, c, d, atau e.
yang berlaku pada gerak melingkar
1. Diantara pernyataan-pernyataan beraturan adalah....
berikut ini: a. 1 saja
1) kecepatan sudut tetap, kecepatan b. 1 dan 2
linier berubah c. 2 saja
2) kecepatan sudut dan kecepatan d. 2 dan 3
linier tetap e. 3 saja
3) kecepatan sudut dan kecepatan
linier berubah beraturan

104
2. Amir memutar sebuah bola logam yang Pernyataan yang benar terkait gerak
diikat dengan tali dengan lintasan benda tersebut adalah...
horizontal di atas kepalanya. Jika bola a. 1, 2 dan 3
berputar 90 putaran tiap menitnya, b. 1 dan 3
maka besar frekuensinya adalah.....Hz c. 2 dan 4
a. 0,5 d. 4
b. 1,5 e. 1, 2, 3 dan 4
c. 2
d. 2,5 6. Sebuah benda bergerak melingkar
e. 3 dengan kecepatan sudut 50π rad/s.
Frekuensi gerak benda adalah....
3. Kecepatan linier suatu titik yang a. 5 Hz d. 15 Hz
terletak di pinggir roda adalah 0,5 π b. 20 Hz e. 25 Hz
m.s−1 , jika roda tersebut berputar c. 30 Hz
dengan frekuensi 0,5 Hz, maka
diameter roda tersebut adalah..... 7. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar
a. 0,5 m dengan kecepatan sudut 4 π rad.s−1 . Jika
b. 1,0 m jari-jari putaran benda adalah 2 meter.
c. 1,5 m Percepatan sentripetal gerak benda
d. 2 m tersebut adalah....
e. 2,5 m a. 64 π m.s−2
b. 32 π m.s−2
4. Dengan menggunakan alat sentripetal c. 16 π m.s−2
benda yang massanya m diputar d. 8 π m.s−2
melingkar beraturan dengan laju e. 4 π m.s−2
anguler = ω. Apabila panjang tali alat
sentripetal diperkecil menjadi 1/4 kali, 8. Sebuah benda bermassa 500 g bergerak
maka dengan beban yang tetap, melingkar dengan percepatan sudut 2
kelajuan angulernya menjadi.....ω rad.s−2 . Benda mula-mula dalam
a. 4 keadaan diam. Sudut tempuh setelah 5
b. 2 sekon adalah....
c. 1 a. 25 rad
d. 0,5 b. 50 rad
e. 0,25 c. 75 rad
d. 100 rad
5. Sebuah benda bergerak dengan lintasan e. 125 rad
berbentuk lingkaran dengan jari-jari 50
cm menempuh 120 putaran tiap menit. 9. Sebuah benda memiliki massa 100 g
(1) kecepatan sudutnya 2π rad.s−1 bergerak melingkar beraturan dengan
(2) frekuensinya 2 Hz kelajuan 3 m.s−1 . Jika jari-jari lintasan
(3) kecepatan liniernya 20 m.s−1 benda adalah 40 cm maka gaya
(4) periodenya 0,5 s sentripetal yang dialami benda tersebut
sebesar....

105
a. 1,25 N 4) kecepatan sudut roda A sama
b. 2,25 N dengan kecepatan sudut roda D
c. 3,25 N
d. 4,25 N Hubungan roda-roda yang benar
e. 5,25 N adalah...
a. 1 dan 3
10. Pernyataan berikut terkait dengan b. 1 dan 4
percepatan sentripetal pada gerak c. 2 dan 3
melingkar. d. 2 dan 4
1) percepatan sentripetal di setiap titik e. 2 saja
pada lintasannya selalu menuju
pusat lingkaran 12. Dua buah roda gigi terhubung seperti
2) percepatan sentripetal mengubah gambar berikut ini. Roda A memiliki 12
arah kecepatan linier sehingga gigi dan roda B memiliki 24 gigi.
lintasannya berupa lingkaran
3) besar percepatan sentripetal pada
setiap lintasan tergantung kecepatan
anguler dan jari-jari lintasan
4) arah vektor percepatan sentripetal
searah dengan vektor kecepatan
liniernya. Jika roda A berputar dengan kecepatan
sudut 120 rpm, maka kecepatan sudut
Pernyataan yang benar adalah.... roda B adalah.....
a. 1 dan 2 a. 60 rpm
b. 2 dan 3 b. 120 rpm
c. 3 dan 4 c. 180 rpm
d. 1, 2 dan 3 d. 240 rpm
e. 1, 2, 3 dan 4 e. 480 rpm

11. Empat buah roda terhubung seperti 13. Sebuah partikel bergerak melingkar
diperlihatkan gambar berikut ini. beraturan dengan melakukan 420
putaran tiap menit. Jika jari-jari
lintasannya 20 cm, maka kecepatan
linearnya adalah ...
a. 1,4 π m/s
b. 2,8 π m/s
c. 7 π m/s
Roda A digerakkan oleh sebuah motor
d. 14 π m/s
hingga roda B, C dan D ikut bergerak.
e. 28 π m/s
1) kecepatan linier roda A sama
dengan kecepatan linier roda B
13. Jika sebuah benda melakukan gerak
2) kecepatan linier roda A sama
melingkar beraturan maka ...
dengan kecepatan linier roda C
a. kecepatan linearnya tetap
3) kecepatan sudut roda A sama
b. gaya sentripetal berubah
dengan kecepatan sudut roda B

106
c. lajunya tetap e. 200 π m/s
d. percepatan sentripetal tetap
e. percepatan angulernya tetap 18. Sebuah partikel bergerak melingkar
beraturan dengan melakukan 420
14. Suatu titik materi melakukan gerak putaran tiap menit. Frekuensi gerak
melingkar beraturan, ternyata tiap partikel tersebut adalah ...
menit melakukan 300 putaran. Jika jari- a. 420 Hz
jari lintasannya 40 cm maka besar b. 210 Hz
percepatan sentripetalnya adalah ... c. 70 Hz
a. 4 π m/s2 d. 7 Hz
b. 4 π2 m/s2 e. 6 Hz
c. 40 π m/s2
d. 40 π2 m/s2 19. Sebuah titik partikel bergerak
e. 400 π2 m/s2 melingkar beraturan sebanyak 300
putaran tiap menit. Jika jari-jari
15. Perbandingan kecepatan sudut jarum lintasannya 10 cm, maka percepatan
penunjuk jam, menit, dan sekon pada sentripetalnya adalah ...
suatu jam dinding adalah ... a. 10 π2 m/s2
a. 1 : 6 : 12 b. 10 π m/s2
b. 1 : 12 : 18 c. 10 m/s2
c. 1 : 12 : 36 d. 100 π2 m/s2
d. 1 : 12 : 360 e. 100 π m/s2
e. 1 : 12 : 720
20. Dua buah roda A dan B saling ber-
16. Dua buah roda A dan B saling singgungan. Jika jari-jari roda A dan B
bersinggungan. Jika kecepatan sudut masing-masing 50 cm dan 40 cm, maka
roda B = 30 rad/s dan jari-jari roda A = perbandingan kecepatan sudut roda A
jari-jari roda B, maka besar kecepatan dengan roda B adalah ...
roda A adalah ... a. 5 : 4
a. 180 rad/s b. 4 : 5
b. 200 rad/s c. 2 : 5
c. 220 rad/s d. 5 : 2
d. 220 rad/s e. 20 : 1
e. 240 rad/s
21. Tiga buah roda disusun seperti gambar
17. Suatu partikel bergerak melingkar berikut. Jika kecepatan sudut roda A =
beraturan dengan melakukan 300 10 rad/s dan jari-jari roda A, B, dan C
putaran tiap menit. Jika jari-jari masing-masing 5 cm, 10 cm, dan 30 cm
lintasannya 20 cm, maka kecepatan maka kecepatan linear roda C adalah ...
linearnya adalah ...
a. 1,5 π m/s
b. 2,0 π m/s
c. 15 π m/s
d. 20 π m/s

107
c. 1/2 R
a. 1 m/s d. R
b. 2 m/s e. 2R
c. 3 m/s
d. 4 m/s 25. Dua buah roda A dan B dihubungkan
e. 5 m/s dengan tali dengan jari-jari masing-
masing 20 cm dan 5 cm seperti gambar
22. Roda yang jari-jarinya 20 cm berputar berikut.
secara beraturan sehingga menempuh
120 putaran tiap menit. Kecepatan
linear suatu titik di tepi roda itu adalah
...
a. 0,8 π m/s Jika kecepatan linear roda B 4 cm/s
b. 4,8 π m/s maka perbandingan kecepatan sudut
c. 12 π m/s roda B dengan roda A adalah ...
d. 24 π m/s a. 1 : 4
e. 48 π m/s b. 4 : 1
c. 4 : 5
23. Dua buah roda A dan B saling d. 5 : 4
bersinggungan seperti gambar di e. 1 : 5
bawah ini.
26. Sebuah partikel bergerak melingkar
beraturan dengan jari-jari 20 cm. Jika
dalam satu menit melakukan 120
putaran maka percepatan sentripetal
Jika jari-jari roda B dua kali jari-jari roda partikel tersebut adalah ...
A dan roda A berputar dengan a. 320 π2 m/s2
kecepatan sudut 20 rad/s maka b. 32 π2 m/s2
kecepatan sudut roda B adalah ... c. 16 π2 m/s2
a. 10 rad/s d. 3,2 π2 m/s2
b. 15 rad/s e. 0,32 π2 m/s2
c. 20 rad/s
27. Sebuah partikel bergerak melingkar
d. 30 rad/s
sebanyak 120/π rpm. Kecepatan sudut
e. 45 rad/s
partikel adalah ...
24. Sebuah benda dengan jari-jari R, a. 4 rad/s
kecepatan sudut w, dan percepatan b. 4 π rad/s
sentripetal 4 m/s2 melakukan gerak c. 4/π rad/s
melingkar. Jika kecepatan sudutnya d. 2 rad/s
setengah dari semula dan percepatan e. 2 π rad/s
sentripetalnya menjadi 2 m/s2 maka
jari-jari lingkarannya menjadi ... 28. Suatu partikel bergerak melingkar
a. 1/8 R beraturan dengan frekuensi 50 Hz dan
b. 1/4 R

108
jari-jari lintasan 20 cm. Kecepatan sudut 3. Kecepatan sudut sebanding dengan
partikel adalah ... periode.
a. 2 π rad/s Pernyataan di atas yang benar adalah . .
b. 5 π rad/s a. 1 saja
c. 40 π rad/s b. l dan 2
d. 100 π rad/s c. 2 saja
e. 1.000 π rad/s d. 2dan3
e. 3 saja
18. Sebuah benda bergerak dengan kelajuan
konstan y melalui lintasan yang 21. Sebuah benda yang rnassanya 10 kg
berbentuk lingkaran berjari-jari R bergerak melingkar beraturan dengan
dengan percepatan sentripetal (a s). Agar kecepatan 4 rn/s. Jika jari-jari lingkaran
percepatan sentripetal menjadi dua kali 50 cm rnaka:
dari sermula maka . . . 1. Frekuensi putarannya Hz
a. v dijadikan 4 kali dan R dijadikan 2. Percepatan sentnipetal 32 rn/s2
duakali semula 3. Periode 4 s
b. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 4 Pernyataan tersebut yang benar adalah .
kali sernula ...
c. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 2 a. l, 2, dan 3
kali semula b. 1 dan 2
d. v tetap dan R dijadikan 2 kali c. 2 dan 3
semula d. l dan 3
e. v dijadikan 2 kali semula dan R e. 1 saja
tetap
22. Sebuah benda bergerak rnelingkar
19. Dua buah roda P dan Q saling ber- beraturan dengan jan-jan 6 meter.
singgungan. Jika jan-jan roda P dan Q Jikadalam 2 menit benda melakukan 16
masing-masing 30 cm dan 10 cm maka kali putaran rnaka kecepatan linear
perbandingan kecepatan sudut roda P benda tersebut adalah . . . .
dan Q adalah . . . a. 0,8 m/s
a. 3:1 b. l,0 m/s
b. 1:3 c. 1,2 m/s
c. 30:1 d. 1,4 m/s
d. 10:3 e. l,6 m/s
e. 1:30
23. Dua buah roda A dan B
20. Perhatikan pernyataan-pernyataan rnernpunyaijari-jari20 cm dan 30 cm
tentang gerak melingkar beraturan saling bersinggungan. Jika roda A
berikut ini. berputar dengan kecepatansudut 15
1. Kecepatan sudutnya sebanding rad/s rnaka kecepatan sudutroda B
dengan frekuensi. adalah . . . .
2. Kecepatan linearnya sebanding a. 30 rad/s
dengan kecepatan sudut. b. 25 rad/s
c. 20 rad/s

109
d. 15 rad/s 27. Partikel yang terletak pada roda sepeda
e. 10 rad/s yang sedang berputar memiliki kelajuan
linear terbesar jika berada di . . . .
24. Dua buah roda A dan B saling bersing a. pusat
gungan. Jika jan-jan roda A = 25 cm, jan- b. tengah
jan roda B = 20 cm, dan jika VA 5 cm/s c. tepi
maka perbandingan A dengan B d. dalam
adalah . . . . e. luar

28. Seorang pengendara mengitari suatu


lapangan berdiameter 20 m. Jika
kelajuan motornya 20 m/s, maka
a. 4:5 percepatan sentripetal orang tersebut
b. 5:4 adalah . . . .
c. 1:5 a. 50 m/s2
d. 5:1 b. 50 2 m/s2
e. 4:1 c. 40 m/ s2
d. 40 2 m/s2
25. Dan sistem roda-roda berikut RA 5 e. 20 m/s2
cm,RB 20 cm, dan RC = 25 cm. Jika roda
Adan B dipasang pada sumbu yang 29. Sebuah piringan hitam berputar dengan
sama,maka perbandingan kecepatan kecepatan 600 rpm. Jika jan-jan piringan
sudutroda A dengan kecepatan sudut 5 cm maka percepatan sentripetalnya
roda C adalah . . . adalah . . .
a. 2000 2 m/s2
b. 200 2 m/s2
c. 20 2 m/s2
d. 2 2 m/s2
a. 5:4 e. 0,2 2 m/s2
b. 5:1
c. 4:5 30. Sebuah roda kendaraan bermotor
d. 4:1 ber-putar dengan 300 putaran tiap
e. 1:5 menit. Jika diameter roda motor 50
cm maka kecepatan Iinearnya adalah
26. Sebuah kipas angin berputar dengan ....
kecepatan sudut 300 rpm. Kelajuan a. 500 m/s d. b. 50 m/s
linear baling-baling kipas angin yang b. 5 m/s e. d. 0,5 m/s
berjari-jari 20 cm adalah . . . . c. 5 m/s
a. 200 m/s
b. 20 m/s 31. Sebuah partikel bergerak melingkar
c. 2 m/s dengan kelajuan tetap 6,28 rn/s. Jika
d. 0,2 m/s jari-jari lintasannya 20 cm maka
e. 0,2 m/s frekuensi putarannya adalah . . . .

110
a. 20 Hz d. 5 Hz
e. 8 kali semula
b. 10 Hz e. 15 Hz
c. 2,5 Hz 34. Sebuah sepeda motor membelok pada
tikungan yang berbentuk busur
32. Kecepatan bola yang bergerak lingkaran dengan jan-jan 10 m. Jika
melingkar sama dengan kecepatan jatuh percepatan sentnipetalnya 2,5 rn/s2
bebas sebuah benda dan ketinggian maka kecepatan motor terbesar agar
setengah jari-jari lingkaran. Percepatan motor tidak slip adalah . . .
sentripetal bola tersebut adalah . . . . a. 25 m/s d. 20 m/s
a. 20 m/s2 d. 1 5b.m/s
10 m/s
2 e. d. 5m/s
b. 10 m/s2 e. 5c.m/s0,25
2 m/s

c. 2,5 m/s2
35. Dua buah roda A dan B bersinggungan.
33. Jika frekuensi benda yang bergerak Jika jan-jan roda A dan B masing-
melingkar diperbesar4 kali semula rnasing 10 cm dan 20 cm dan frekuensi
maka percepatan sentripetal nya roda A = 14 Hz maka kecepatan sudut
menjadi . . . . roda B adalah . . . .
a. 4 kali sernula a. 22 rad/s d. 33 rad/s
b. kali semula b. 44 rad/s e. 66 rad/s
c. 16 kali semula c. 88 rad/s

d. kali semula

SOAL-SOAL ESAY :

1. Sebuah batang MA panjang 1 meter dan titik B berada di tengah-tengah MA. Batang
diputar beraturan dengan laju tetap dan M sebagai pusat. Bila A dalam 1 sekon berputar
10 kali. Hitunglah :
a. Kecepatan linier titik A dan B.
b. Kecepatan sudut titik A dan B.
2. Sepeda mempunyai roda belakang dengan jari-jari 35 cm, Gigi roda belakang dan roda
putaran kaki, jari-jarinya masing-masing 4 cm dan 10 cm. Gigi roda belakang dan roda
putaran kaki tersebut dihubungkan oleh rantai. Jika kecepatan sepeda 18 km/jam,
Hitunglah :
a. Kecepatan sudut roda belakang.
b. Kecepatan linier gigi roda belakang.
c. Kecepatan sudut roda putaran kaki.
3. Benda bermassa 10 kg diikat dengan tali pada pasak (tiang). Berapa tegangan tali T jika
bergerak melingkar horisontal pada jari-jari 2 m dan kecepatan sudutnya 100 putaran
tiap sekonnya ?

4. Berapa kecepatan maksimum dari mobil yang bermassa m dan bergerak mengelilingi
tepi putaran dengan jari-jari 40 m, dan koefesien geraknya 0,7 ?

111
5. Suatu titik materi bergerak melingkar beraturan. Dua detik yang pertama menempuh
busur sepanjang 40 cm, Bila jari-jari lingkaran 5 cm, maka :
a. Tentukan kelajuan liniernya.
b. Tentukan kelajuan angulernya.
c. Dispacement angulernya ( sudut pusat yang ditempuh )
6. Roda A dan roda B koaksal ( seporos ), roda B dan C dihubungkan dengan ban (bebat)
jari-jari roda A=40cm, roda B=20 cm dan roda C=30 cm. Roda C berputar 30 kali tiap
menit.
a. Tentukan kecepatan anguler A.
b. Percepatan titik P yang berada di tepi roda A.
7. Sebuah benda bermassa 49 gram diputar dengan alat centripetal yang diberi beban
penggantung bermassa 147 gram dan g = 9,8 m/s 2 . Jika benda diputar dengan jari-jari
putaran yang tetap dan bidang lintasannya horisontal, Hitunglah percepatan centripetal
pada benda itu.
8. Sebuah benda diputar pada tali vertikal, benda massanya 100 gram diputar dengan
kecepatan tetap 2 m/det pada jari-jari 2 meter. Hitunglah gaya tegangan tali pada saat
benda berada di bawah dan di atas.
9. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan diameter 1 m, dalam 1 detik
menempuh lintasan sudut 1/3 lingkaran. Hitunglah :
b. kecepatan sudutnya.
c. Kecepatan liniernya.
10. Sebuah roda berbentuk cakram homogen berputar 7.200 rpm. Hitunglah kecepatan linier
sebuah titik yang berada 20 cm dari sumbu putarnya.
11. Sebuah benda massanya 2 kg, diikat dengan sebuah tali dan diputar vertikal beraturan
dengan kecepatan linier 10 m/s , hitunglah :
b. gaya tegangan tali pada saat benda berada di titik terendah.
c. pada titik tertinggi.
d. pada titik yang bersudut 60o dari garis vertikal melalui pusat lingkaran.
12. Sebuah mobil dengan massa 2 ton, berada pada puncak sebuah bukit yang dianggap
sebuah lingkaran dengan diameter 10 meter, jika mobil tersebut ketika dipuncak bukit
berkecepatan 2 m/s, hitunglah gaya normal yang bekerja pada mobil tersebut.
13. Sebuah mobil yang mempunyai koefisien gesekan antara ban dan jalan 0,6 jika mobil
tersebut berbelok pada belokan yang berdiameter 20 meter, berapakah kecepatan
minimum agar tidak slip.
14. Berapa radian sudut puncak yang dibentuk oleh ½ putaran penuh …………….
15. Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut tetap 30 rad/s. Jika posisi sudut awal
adalah 3 rad, tentukan
a. persamaan posisi sudut pada t
b. posisi sudut pada t = 2,4 s
16. Mata sebuah bor listrik yang kelajuannya dapat berubah memiliki percepatan sudut
tetap 2,50 rad/s2 . Kecepatan sudut awal mata bor adalah 5,00 rad/s. Setelah 4,00 s,
tentukan :
a. sudut yang telah ditempuh oleh putaran mata bor
b. kecepatan sudutnya

112
17. Dalam suatu siklotron (alat pemercepat partikel) medan-medan elektromagnetik
membuat suatu ion bergerak dalam suatu lingkaran dengan jari-jari R = 2,0 m. Kelajuan
awal partikel pada t = 0 adalah vo = 10 m/s. Medan elektromagnetik membuat ion
bergerak makin cepat. Dalam praktek, siklotron diputar sedemikian sehingga
percepatan sudutnya adalah  sik = 15 rad/s2 .
a. Berapakah kelajuan sudut ion pada waktu t 1 = 5,0 s kemudian ?
b. Di antara t = 0 dan t 1 = 5,0 s, berapa jarak linier yang telah ditempuh ion ?
18. Sebuah piringan hitam mula-mula berputar pada 3,0 rad/s dan membuat tiga putaran
penuh sebelum berhenti.
a. Berapa percepatan sudutnya ?
b. Berapa lama waktu yang diperlukannya untuk berhenti ?
19. Baling-baling pesawat yang memiliki garis tengah 3,0 m berputar menempuh 2,000
putaran dalam 1 menit. Berapa jauh jarak yang telah ditempuh oleh sebuah titik pada
tepi baling-baling tersebut ?
20. Sebuah mobil memiliki diameter roda 76 cm. Jika sebuah titik pada tepi roda telah
menempuh 596,6 m, berapa banyak putaran yang telah dibuat oleh roda ?
21. Sebuah gerinda yang memiliki jari-jari 0,5 m berputar pada 45 rpm. Hitung kelajuan
linier partikel yang terletak pada :
a. tepi gerinda
b. 0,2 m dari poros gerinda
22. Pelempar cakram sering melakukan pemanasan dengan berdiri dengan kedua kakinya
rata pada tanah dan melempar cakram dengan gerakan memutar badannya. Mulai dari
keadaan diam, pelempar mempercepat cakram sampai kecepatan sudut akhir 15,0 rad/s
dalam waktu 0,270 s sebelum melepasnya. Selama percepatan, cakram bergerak pada
suatu busur lingkaran dengan jari-jari 0,810 m. Tentukan :
a. besar percepatan total tepat sebelum cakram lepas dari tangan pelempar
b. sudut yang dibentuk percepatan total terhadap arah radial

23. Perhatikan hubungan roda-roda seperti pada gambar. R1 = 20 cm, R2 = 4 cm dan R3 = 24


cm. Jika kelajuan linier roda R1 adalah 14 cm/s, berapakah kelajuan linier roda R3?

1
2 3

24. Perhatikan gambar berikut!

Roda B dan C dihubungkan dengan tali karet, roda A dan roda C sepusat melekat satu
sama lain. Jari-jari roda A, B, dan C masing-masing 50 cm, 40 cm, dan 20 cm. Apabila
roda A berputar dengan kecepatan sudut 20 rad.s-1 maka kecepatan linier roda B sebesar
....

113
25. Perhatikan gambar berikut!

C
A B

Jari-jari roda A, B dan C berturut-turut adalah 20 cm, 15 cm dan 30 cm, jika roda A
diputar dengan kecepatan linear 10 m.s-1 maka kecepatan linear tepianroda C adalah... .

114
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya
berdasarkan hukum-hukum Newton
 KETERAMPILAN : Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan yang mengorbit bumi,
pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya dari penelusuran berbagai sumber informasi

Pengantar
Pada pembahasan mengenai Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Parabola (Kinematika)
serta pembahasan tentang konsep Gaya Berat, kita telah menyinggung mengenai Gravitasi.
Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari Gravitasi secara lebih mendalam.Mengapa
buah mangga yang lezat dan bergizi yang terlepas dari tangkainya selalu jatuh ke
permukaan bumi ? mengapa planet tetap bergerak mengitari matahari ? mengapa satelit
tidak jatuh ke permukaan bumi ? masih terdapat banyak pertanyaan sejenis lainnya yang
akan kita jawab setelah mempelajari pembahasan ini.
Selain mengembangkan tiga hukum tentang Gerak (Hukum I Newton, Hukum II
Newton dan Hukum III Newton), eyang Newton juga menyelidiki gerakan planet-planet dan
bulan. Ia selalu bertanya mengapa bulan selalu berada dalam orbitnya yang hampir berupa
lingkaran ketika mengitari bumi. Selain itu, Eyang Newton juga selalu mempersoalkan
mengapa benda-benda selalu jatuh menuju permukaan bumi. Wililiam Stukeley, teman
Newton ketika masih muda, menulis bahwa ketika mereka sedang duduk minum teh di
bawah pohoh apel, Newton yang waktu itu masih muda dan cakep, melihat sebuah apel
jatuh dari pohonnya. Dikatakan bahwa eyang Newton mendapat ilham dari jatuhnya buah
apel. Menurut eyang, jika gravitasi bekerja di puncak pohon apel, bahkan di puncak
gunung, maka mungkin saja gravitasi bekerja sampai ke bulan. Dengan penalaran bahwa
gravitasi bumi yang menahan bulan pada orbitnya, Newton mengembangkan teori
gravitasi yang sekarang diwariskan kepada kita.
Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan Newton telah ada sejak zaman
yunani. Ada dua persoalan dasar yang telah diselidiki oleh orang yunani, jauh sebelum
Newton lahir. Persoalan yang selalu dipertanyakan dan diselidiki adalah mengapa benda -
benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan bagaimana gerakan planet-planet, termasuk
matahari dan bulan, yang pada waktu itu digolongkan menjadi planet-planet (Mengenai hal
ini selengkapnya akan kita pelajari pada pengantar Hukum Kepler). Orang-orang Yunani pada
waktu itu melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai dua
hal yang berbeda. Demikian hal itu berlanjut hingga zaman eyang Newton. Jadi apa yang

115
dihasilkan oleh Newton dibangun di atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang
membedakan eyang Newton dan orang-orang sebelumnya adalah bahwa eyang
memandang kedua persoalan dasar di atas disebabkan oleh satu hal saja dan pasti
mematuhi hukum yang sama. Pada abad ke-17, eyang Newton menemukan bahwa ada
interaksi yang sama yang menjadi penyebab jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat
planet tetap berada pada orbitnya ketika mengelilingi matahari, demikian juga bulan, satu-
satunya satelit alam kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya ketika mengitari bumi.
Mari kita belajar hukum dasar cetusan Newton yang kini diwariskan kepada kita.
Hukum dasar inilah yang menentukan interaksi gravitasi. Ingat bahwa hukum ini bersifat
universal alias umum; gravitasi bekerja dengan cara yang sama, baik antara diri kita dengan
bumi, antara bumi dengan buah mangga yang lezat ketika jatuh, antara bumi dengan
pesawat yang jatuh , antara planet dengan satelit dan antara matahari dengan planet -
planetnya dalam sistem tatasurya.
Tahukah anda, bahkan gagasan Newton mengenai gravitasi pada mulanya dibantai
habisan-habisan oleh banyak pemikir yang bertentangan dengan gagasannya ? kalo belum
tahu, diriku mencoba menjelaskan kepada dirimu. Pada waktu itu, banyak pemikir yang
mungkin saking kebingungan sulit menerima gagasan eyang Newton mengenai gaya
gravitasi. Gaya gravitasi termasuk gaya tak sentuh, di mana bekerja antara dua benda yang
berjauhan alias tidak ada kontak antara benda-benda tersebut. Gaya-gaya yang umumnya
dikenal adalah gaya-gaya yang bekerja karena adanya kontak; gerobak sampah bergerak
karena kita memberikan gaya dorong, bola bergerak karena ditenda ng, sedangkan gravitasi,
bisa bekerja tanpa sentuhan ? aneh… Newton mengatakan kepada mereka bahwa ketika apel
jatuh, bumi memberikan gaya kepadanya sehingga apel tersebut jatuh, demikian juga bumi
mempertahankan bulan tetap pada orbitnya dengan gaya gravitasi, meskipun tidak ada
kontak dan letak bumi dan bulan berjauhan. Akhirnya, perlahan-lahan sambil bersungut-
sungut mereka mulai merestui dan mendukung dengan penuh semangat

Jika malam telah tiba, perhatikanlah bulan di langit! Apakah bulan dalam keadaan
diam?Mengapa bulan tidak jatuh ke bumi? Perhatikan pula sebuah pohon di sekitarmu!
Apakah ada daun yang jatuh di bawah pohon? Meng apa daun yang massanya ringan dapat
jatuh ke per mukaan bumi, sedangkan bulan yang massa nya jauh lebih besar dibanding
selembar daun tidak jatuh ke bumi? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita
bahas pada bab ini.avitasi – Medan Gravitasi – Hukum Kepler – Hukum Newton – Peneran

116
A. Gravitasi

Pada abad XVI Masehi, Newton mengemukakan bahwa ada suatu ‖gaya pada suatu
jarak‖ yang memungkinkan dua benda atau lebih saling berinteraksi. Istilah tersebut oleh
Michael Faraday, pada abad XVIII diubah menjadi istilah medan. Medan adalah tempat di
sekitar suatu besaran fisik yang masih dipengaruhi oleh besaran tersebut dalam suatu
satuan tertentu. Sebagai contoh, gaya gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang
masih berada dalam medan gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah
dapat diabaikan maka sebuah massa
yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi. Dengan demikian,
dapat diketahui, meng apa daun yang massanya lebih kecil dibanding bulan yang massanya
jauh lebih besar dapat ditarik oleh bumi. Berikut ini akan kita pelajari lebih jauh tentang
gaya gravitasi.

1. Gaya Gravitasi

Gambar 2.3 Sir Isaac Newton

Isaac Newton dilahirkan di Inggris pada tahun 1642. Newton berhasil menemukan
kalkulus dan teori gravitasi. Konon, teori gravitasi yang ditemukan Newton diilhami dari
peristiwa jatuhnya buah apel yang dilihatnya. Ia heran mengapa buah apel jatuh ke bawah
dan bukan ke atas. Newton meninggal pada usia 85 tahun (tahun 1727).
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-
menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi
bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton
adalah setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain.
Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut:


F=G
Keterangan:
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)

117
G : tetapan gravitasi

Pada persamaan 2.1 muncul konstanta G. Konstanta ini menunjuk kan nilai tetapan
gravitasi bumi. Penentuan nilai G per tama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan
menggunakan neraca torsi. Neraca ter sebut kemudian dikenal dengan neraca Cavendish.
Pada neraca Cavendish terdapat dua buah bola dengan massa berbeda, yaitu m dan M.

Perhatikan gambar 2.2 di samping! Kedua bola pada gambar 2.2 dapat bergerak
bebas pada poros dan tarik-menarik, sehingga akan memuntir serat kuarsa. Hal ini
menyebabkan cahaya yang memantul pada cermin akan bergeser pada skala. Setelah meng
konversi skala dan memerhatikan jarak m dan M serta massa m dan M, Cavendish
menetapkan nilai G sebesar 6,754 × 10-11 N.m2/kg2. Nilai tersebut kemudian
disempurnakan menjadi:
G = 6,672 × 10 -11 N.m2 /kg2 .
Gaya gravitasi merupakan besaran vektor. Apabila suatu benda mengalami gaya gravitasi
dari dua atau lebih benda sumber gravitasi maka teknik mencari resultannya menggunakan
teknik pencarian resultan vektor.

2. Medan Gravitasi
Sebagaimana telah kita singgung pada awal bab ini bahwa benda akan tertarik oleh
gaya gravitasi benda lain atau planet jika benda tersebut berada dalam pengaruh medan
gravitasi. Medan gravitasi ini akan menunjukkan besarnya percepatan gravitasi dari suatu
benda di sekitar benda lain atau planet. Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi
dapat dirumuskan sebagai berikut.
F=G
Keterangan:
g : medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2 )
G : tetapan gravitasi (6,672 × 10-11 N.m2 /kg2 )
M : massa dari suatu planet atau benda (kg)
r : jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m)

Hal yang perlu diperhatikan dalam membahas medan gravitasi atau percepatan
gravitasi adalah konsep bahwa massa benda dan berat benda tidaklah sama. Massa benda di
mana pun tetap, namun berat benda di berbagai tempat belum tentu sama atau tetap. Besar
percepatan gravitasi yang dialami semua benda di permukaan planet adalah sama. Jika
selembar kertas jatuh ke tanah lebih lambat dari sebuah kelereng, bukan disebabkan karena

118
per cepatan gravitasi di tempat tersebut berbeda untuk benda yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh adanya hambatan udara yang menahan laju kertas tersebut.
Hukum Newton juga menunjukkan bahwa pada umumnya jika sebuah benda
(misalnya planet) bergerak mengelilingi pusat gaya (misalnya matahari), benda akan ditarik
oleh gaya yang berubah sebanding dengan . Lintasan benda tersebut dapat be rupa elips,
parabola, atau hiperbola.
Hukum gravitasi Newton juga dapat diterapkan pada gerak benda -benda angkasa.
Sebelum masuk ke penerapan tersebut, kita pelajari terlebih dahulu tentang pergerakan
benda-benda angkasa. Pergerakan benda-benda angkasa telah dipelajari oleh Johanes
Kepler dan dinyatakan dalam hukum-hukum Kepler.

2. Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi diruskan Ep = - (G. M. m)/r

Potensial Grapitasi diruskan v = Ep/m

Dimana :
Ep = Energi potensial gravitasi
G = Konstanta grafitasi
M = massa bumi
m = massa benda
r = Jarak pusat benda ke pusat bumi
v = Potensial gravitasi

Penerapan Hukum Gravitasi Newton pada Benda-benda Angkasa


Hukum gravitasi Newton berlaku untuk semua benda, termasuk benda -benda
angkasa. Jika ada dua buah benda angkasa atau lebih berinteraksi maka benda -benda
tersebut akan tarikmenarik (bekerja gaya gravitasi). Gaya gravitasi menyebabkan bumi dan
planet-planet dalam tata surya kita tetap mengorbit pada matahari. Gaya gravitasi antara
bulan dan bumi me nyebabkan terjadinya pasang surut air laut dan berbagai macam
fenomena alam. Berikut ini merupa kan contoh penerapan hukum gravitasi Newton pada
benda-benda angkasa.

1. Gaya antara Matahari dan Planet

119
Gaya yang muncul akibat interaksi antara matahari dengan planet bukan hanya gaya
gravitasi. Pada sistem tersebut juga bekerja gaya sentripetal (Fs) yang arahnya menuju pusat
orbit planet. Gaya sentripetal dapat dirumuskan sebagai berikut.

F=G
Keterangan:
Fs : gaya sentripetal (N)
m : massa planet (kg)
v : kelajuan planet mengorbit matahari (m/s)
R : jarak matahari ke planet (km)

Dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.14, massa matahari dapat ditentukan dengan
rumus
M= R
Keterangan:
M : massa matahari (kg)
Jika kita asumsikan bahwa lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk lingkaran,
kelajuan planet mengitari matahari adalah:

2. Gaya pada Satelit


Sebelumnya telah dijelaskan bahwa interaksi antara matahari dan planet akan
menimbulkan gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Prinsip yang sama juga berlaku untuk
satelit yang mengorbit pada planet. Misalnya sebuah satelit mengitari planet dengan orbit
berbentuk lingkaran. Gaya sentripetal yang dialami satelit berasal dari gaya gravitasi planet
yang bekerja pada satelit tersebut. Besarnya kelajuan satelit mengitari planet dapat
diketahui dengan rumus berikut.

Vs = √
Keterangan:
ms : massa satelit (kg)
r : jarak antara pusat planet dengan satelit (km)
v s : kelajuan satelit (m/s)

Hukum Kepler dan Sintesa Newton


Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya tentang
gerak dan hukum gravitasi universalnya, ahli astronomi jerman, Johannes Kepler (1571 -
1630), telah menghasilkan sejumlah karya astronomi dimana kita bisa mendapatkan
penjelasan rinci mengenai gerak planet di sekitar matahari. Diantara hasil karya Kepler
terdapat tiga penemuan yang biasa disebut sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet.
Sementara itu, Newton bisa menunjukkan bahwa hukum-hukum Kepler mengenai
gerak dapat diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum

120
Gerak. Beliau kemudian mengguanakan Hukum Kepler sebagai bukti Hukum Gravitasi
Universalnya.
Pengembangan Hukum Gravitasi Universal oleh Newton dan ketiga Hukum gerak
merupakan kemajuan intelektual yang besar. Karena dengan hukum-hukum inilah, Newton
bisa menjelaskan gerakan benda-benda di bumi dan di luar angkasa sebagai pembenaran
terhadap hukum Kepler. Gerakan benda-benda luar angkasa dan benda-benda di bumi
tampak mengikuti hukum yang sama. Untuk alasan ini, kita sering menyebut ―sintesa‖
Newton.
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho
Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah
dicetuskan paman Kepler setengah abad sebelum eyang Newton mengajukan ketiga
Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler,
terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak
planet.

Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana matahari terletak pada
salah satu fokusnya.

Kepler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Newton
menemukan bahwa ternyata hukum-hukum paman Kepler ini bisa diturunkan secara
matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Perhatikan orbit elips
yang dijelaskan pada Hukum I Kepler. Dimensi paling panjang pada orbit elips disebut
sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut
sumbu semiutama alias semimayor.

Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, telah kita pelajari bahwa gaya tarik gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r 2 ), di mana hal ini hanya bisa terjadi pada
orbit yang berbentuk elips atau lingkaran saja.

121
Hukum II Kepler
Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama untuk setiap periode
waktu yang sama.

Hukum III Kepler


Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan
pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari. Jika T1 dan T2 menyatakan
periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari, maka

Newton juga menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara matematis
dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar.
Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan pendekatan Newton.

CONTOH SOAL :

Contoh 1 : Contoh 2 :
Sebuah satelit mengorbit pada ketinggian h Jika percepatan gravitasi dipermukaan
dari permukaan bumi yang berjari-jari R bumi 9,8 m/s2 , berapakah percepatan
dengan kecepatan v. Bila percepatan gravitasi di suatu tempat yang mempunyai
gravitasi di bumi g, make tentukan besar jarak R dari permukaan bumi dimana R
percepatan gravitasi pada ketinggian h ! adalah jari-jari bumi.

Percepatan gravitasi pada permukaan bumi Diket : h = R


: g = G M/R² g= 9,8 m/s2
Pada ketinggian h dari permukaan bumi Dit : g’=.......?

Jawab :
g’ = g ({R/(R + h)}2
g’ = 2, 45 m/s2

122
Contoh 3 : Diketahui: R1 = R = 6.380 km = 6,38.106 m
Sebuah benda dipermukaan bumi beratnya
60 N. Benda tersebut kemudian dibawa ke F1 = 800 N
suatu planet yang massanya 3 kali massa
bumi (MP =3.MB) dan jari-jarinya 4 kali R2 = R + R = 2 x 6,38.106 = 1,276×10 7 m
jari-jari bumi (RP=4.RB). Tentukan berat
benda dipermukaan planet tersebut Ditanya: F2 = ?

Jawab:
Berat astronot merupakan gaya gravitasi
bumi. Sehingga sebanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua.

F2 /F1 = {R1 /R2 }2


F2 = 200 N

Contoh 5 :
Massa bumi dapat ditentukan
menggunakan nilai konstanta gravitasi
yang telah ditentukan oleh Cavendish. Jika
massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 x
Contoh 4 :
10 6 m dan bumi dianggap bulat sempurna.
Seorang astronot di bumi memiliki berat
800 N. Kemudian astronot itu naik pesawat
Dengan menggunakan rumus percepatan
meninggalkan bumi hingga mengorbit
akibat gravitasi bumi, maka besarnya
pada ketinggian R (R = jari-jari bumi =
massa bumi ditentukan dengan persamaan
6.380 km). G = 6,67.10 -11 Nm2 kg-2 .
Berapakah berat astronot tersebut pada
M = {g0 R2 }/G
orbit tersebut?
M = 5,96 x 10 24 Kg

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e

1. Dua planet A dan B mengorbit A. 500


matahari. Perbandingan antara jarak B. 704
planet A dan B ke matahari R A : RB = 1 : C. 724
4. Apabila periode planet A D. 825
mengelilingi matahari adalah 88 hari E. 850
maka periode planet B adalah……..hari

123
2. Planet X dan planet Y mengorbit
mengitari matahari. Jika perbandingan 6. Berapa massa sebuah benda yang
antara jarak masing-masing planet ke berada di permukaan bumi dan
matahari adalah 3 : 1 maka mengalami gaya gravitasi 29,4 N
perbandingan periode planet X dan (Anggap g = 9,8 m/s2 )
planet Y mengelilingi matahari A. 1 kg
adalah…. B. 2 kg
A. √3 C. 3 kg
B. 2√3 D. 4 kg
C. 3√3 E. 5 kg
D. 4√3
E. 5√3 7. Berapakah gaya gravitasi yang dialami
seorang pendaki gunung bermassa 60
3. Dua buah galaksi saling mengorbit satu kg pada ketinggian 3.000
sama lainnya dengan periode 50 milyar km…………….
tahun. Jarak kedua galaksi adalah 0,5 A. 272,2 N
juta parsec. Tentukanlah massa kedua B. 272,3 N
galaksi tersebut! C. 272,4 N
A. 1,2 x 10 11 massa matahari D. 272,5 N
B. 2,4 x 10 11 massa matahari E. 272,6 N
C. 3,2 x 10 11 massa matahari
D. 4,4 x 10 11 massa matahari 8. Sebuah benda bermassa 50 kg
E. 5,2 x 10 11 massa matahari mengalami gaya gravitasi 407 N. Maka
jarak benda tersebut dari pusat Bumi?
4. Jika massa Matahari menjadi dua kali A. 700 km
lebih besar dari sekarang, dan apabila B. 600 km
planet-planet termasuk Bumi tetap C. 500 km
berada pada orbitnya seperti sekarang, D. 400 km
maka periode orbit Bumi mengelilingi E. 300 km
Matahari adalah…
A. 258 hari 9. Superman yang memiliki massa 70 kg
B. 321 hari terbang pada ketinggian 300 km di atas
C. 365 hari permukaan Bumi. Maka gaya gravitasi
D. 423 hari Bumi yang dialami oleh superman?
E. 730 harI A. 617,6 N
B. 627,6 N
5. Berpa gaya gravitasi antara Budi ( m= C. 637,6 N
60 kg) dan Ani (m = 50 kg) yang D. 647,6 N
terpisah sejauh 1 meter? E. 657,6 N
A. 1 x 10 -7 N
B. 2 x 10 -7 N 10. Pada ketinggian berapakah percepatan
C. 3 x 10 -7 N gravitasi Bumi yang dialami sebuah
D. 4 x 10 -7 N benda sebesar 4,9 m/s2 jika percepatan
E. 5 x 10 -7 N Bumi 9,8 m/s2 ?

124
A. 2755 km B. 4,506 gr/cm3
B. 2754 km C. 2,506 gr/cm3
C. 2753 km D. 3,506 gr/cm3
D. 2752 km E. 6,506 gr/cm3
E. 2750 km
15. Hitunglah besar kelajuan awal satelit
11. Berapakah percepatan gravitasi Bumi agar dapat mencapai orbit geosinkron.
pada ketinggian 2000 , 200 km, 20.000 (anggap percepatangravitasi di
km diatas permukaan Bumi? permukaan Bumi g = 9,8 m/s )2

A. 9,82 m/s2 , 9,76 m/s2 , 9,24 m/s29, A. 52,6 m/s


B. 9,80 m/s2 , 9,76 m/s2 , 9,24 m/s2 B. 53,2 m/s
C. 9,84 m/s2 , 9,76 m/s2 , 9,24 m/s2 C. 54,6 m/s
D. 9,86 m/s2 , 9,76 m/s2 , 9,24 m/s2 D. 55,3 m/s
E. 9,88 m/s2 , 9,76 m/s2 , 9,24 m/s2 E. 54,3 m/s

12. Sebuah planet memiliki jari-jari 2 kali 16. Anggap orbit Bulan terhadap Bumi
jari-jari Bumi dan massanya 2 kali berbentuk lingkaran. Jika percepatan
massa Bumi. Berapakah percepatan gravitasi di permukaan Bumi 9,8 m/s2 ,
gravitasi di permukaan planet tersebut? jari-jari Bumi 6370 km, dan periode
Anggap percepatan gravitasi bumi g = bulan mengelilingi Bumi 27 1/3 hari,
9,8 m/s2 ) Berapakah jari-jari orbi Bulan terhadap
A. 2,15 m/s2 Bumi?
B. 2,25 m/s2 A. 1,8 x 10 8 m
C. 2,35 m/s2 B. 2,8 x 10 8 m
D. 2,45 m/s2 C. 3,8 x 10 8 m
E. 2,55 m/s2 D. 4,8 x 10 8 m
E. 5,8 x 10 8 m
13. Berat Dino di permukaan Bumi (g =9,8
m//s2 ) adalah 686 N. jika Doni pergi ke 17. Hitunglah massa plane Yupiter bila
sebuah planet yang massanya 300 kali diketahui jari-jarinya 7,18 x 10 7 m dan
massa Bumi dan jari-jarinya 10 kali jari- percepatan gravitasi di permukaanya
jari Bumi, hitunglah berat Dino di sama dengan 24,6 m/s2 ?
permukaan planet tersebut sebesar A. 1,3 x 10 27 kg
…………………. B. 1,6 x 10 27 kg
A. 25,4 m/s2 C. 1,7 x 10 27 kg
B. 26,4 m/s2 D. 1,8 x 10 27 kg
C. 27,4 m/s2 E. 1,9 x 10 27 kg
D. 28,4 m/s2
E. 29,4 m/s2 18. Sebuah benda di permukaan bumi
mengalami gaya tarik bumi sebesar w,
14. Anggap Bumi berbentuk lingkaran. Jika jika benda tersebut diorbitkan
jari-jari Bumi 6370 km dan percepatan sehinggaberada pada jarak dua kali jari-
gravitasi di permukaan Bumi 9,8 m/s2 ) jari bumi dari permukaanbumi, gaya
berapakah massa jenis Bumi…………… tarik bumi pada benda menjadi ….
A. 5,506 gr/cm3

125
A. ¼w B. 250 N
B. ½w C. 500 N
C. W D. 200 N
D. 4w E. 400 N
E. 2w
23. Antara dua planet masing-masing Ma
19. Sebuah benda di permukaan bumi dan Mb yang berjarak x satu sama lain,
beratnya W, pada ketinggian3R (R = bekerja gaya tarik-menarik sebesar F.
jari-jari bumi) berat benda tersebut … Olehkarena suatu sebab jarak kedua
A. 1/3 w planet menjadi setengah kali jarak
B. 1/9 w semula, maka gaya tarik-menarik kedua
C. 4 w planetmenjadi ….
D. ¼ w A. ¼ F
E. 1/6 w B. F
C. ½ F
20. Sebuah planet X mempunyai massa 2 D. 2 F
kali massa bumi dan jari- jarinya 3 kali E. 4 F
jari-jari bumi. Jika berat benda di bumi
90 N,berat benda tersebut di planet X 24. Benda A berada 1 m di sebelah kiri
adalah …. benda B (2 kg). Karenapengaruh B pada
A. 20 N A bekerja gaya gravitasi sebesar sebesar
B. 60 N F.Agar gaya gravitasi di menjadi 2F
C. 120 N maka perlu diletakkanbenda C yang
D. 202,5 N massa dan letaknya ….
E. 135 N A. 4 kg dan 1 m kanan AB
B. 4 kg dan 2m di kanan AC
21. Diketahui bahwa percepatan gravitasi C. 8 kg dan 2 m di kanan AD
di permukaan bumi g dan jari-jari bumi D. 8 kg dan 1 m di kiri AE
R. Percepatan gravitasi suatu tempat E. 8 kg dan 2 m di kri A
yang jaraknya R dari permukaan bumi
adalah …. 25. Jika kedudukan benda A adalah ½ R di
A. 2 g atas permukaan bumi,sedangkan
B. ½ g kedudukan benda B adalah 2R di atas
C. 1/16 g permukaanbumi (R = jari-jari bumi),
D. 4 g maka perbandingan kuat
E. ¼ g medangravitasi yang dialami benda A
dan B adalah ….
22. Bila perbandingan jari-jari sebuah A. 1 : 8
planet (Rp) dan jari-jaribumi (Rb) = 2 : B. 1 : 4
1, sedangkan massa planet (Mp) dan C. 2 : 3
massabumi (Mb) 10 : 1, maka orang D. 4 : 1
yang beratnya di bumi 100 N, diplanet E. 8 : 1
menjadi ….
A. 100 N

126
26. Titik A, B, dan C terletak dalam medan D. Berbanding lurus dengan akar jarak
gravitasi bumiseperti pada gambar. kedua benda
Diketahui M = massa bumi, R = jari- jari E. Berbanding terbalik dengan kuadrat
bumi. Kuat medan gravitasi di titik A jarak kedua benda
sama dengan g (N/kg). Perbandingan
kuat medan gravitasi di titik B dan 30. Percepatan gravitasi di suatu planet
titik C adalah …. sama dengan di permukaan bumi. Jika
A. 1 : 2 massa bumi M dan diameter planet 2
B. 1 : 3 kali diameter bumi, maka massa planet
C. 2 ; 3 sama dengan . . . . .
D. 3 : 5 A. 1/4M
E. 9 : 4 B. 1/2M
C. M
27. Planet X massanya 3 kali massa bumi D. 2M
dan jari-jarinya 1½ jari-jari bumi. Jika E. 4M
sebuah benda di permukaan
bumiberatnya w maka berat benda 31. Percepatan dipermukaan bumi yaitu
tersebut di permukaan planetX adalah sebesar g. besarnya gravitasi pada
…. tempat berjarak 2R dari permukaan
A. 1/3 w bumi adalah . . . . .
B. 2/3 w A. g
C. ¾ w B. 1/3g
D. 4/3 w C. 1/9g
E. 4 w D. 1/2g
E. 1/4g
28. Gaya gravitasi diabaikan dalam
tinjauan partikel-partikel elementer 32. Dua planet P dan Q mengorbit
karena . . . . . matahari. Perbandingan jarak planet P
A. gaya gravitasinya sangat lemah dan planet Q ke matahari adalah 4 : 9.
B. Partikel-partikel elementer tidak ada Jika periode planet P mengelilingi
gaya gravitasinya matahari adalah 24 hari, maka periode
C. Gaya gravitasinya terlalu kuat planet Q adalah . . . . .
D. Terlalu sulit perhitungannya A. 22 hari
E. Jarak antarpartikel terlalu kecil B. 72 hari
C. 81 hari
29. Besar gaya gravitasi antara dua massa D. 120 hari
yang berjarak tertentu satu sama lain E. 58 hari
adalah . . . . .
A. Berbanding lurus dengan jarak 33. Massa bumi 5,98 x 1024 kg dan massa
kedua benda bulan 7,35 x 1022 kg. jarak bumi – bulan
B. Berbanding terbalik dengan jarak adalah 3,84 x 108 m. kuat medan
kedua benda gravitasi bulan pada bumi adalah . . .
C. Berbanding lurus dengan kuadrat A. 1,5 x 10-3 N/kg
jarak kedua benda B. 2,4 x 10-2 N/kg

127
C. 2,7 x 10-3 N/kg D. Gerak planet lebih cepat di
D. 3,2 x 10-3 N/kg aphelium dan lebih lambat di
E. 4,1 x 10-3 N/kg perihelium
E. Orbit planet ada yang berbentuk
34. Mengenai gerak edar planet, hukum elips dan ada juga yang berbentuk
kepler menyatakan bahwa . . . . . lingkaran
A. Orbit matahari berupa elips dengan
bumi berada pada salah satu titik 35. Besarnya gaya gravitasi dua bol adalah
fokusnyaPerbandingan F1. jika diantara dua bola diberi jarak
B. kuadrat periode revolusi untuk dua yang diperkecil menjadi setengah, maka
planet s = perbandingan kuadrat gaya gravitasinya adalah . . . . .
jarak rata-rata dari matahari A. 1F1
C. Dalam selang waktu yang sama, B. 2F1
garis penghubung matahari – planet C. 3F1
menyapu luas yang sama D. 4F1
E. 5F1

SOAL-SOAL ESAY :
1. Dua buah benda A dan B dengan massa 9 kg dan 8 kgberjarak 0,2 m.
a. Tentukan gaya gravitasi yang dialami masing-masingbenda!
b. Jika benda C dengan massa 6 kg ditempatkan 0,1 m dikanan B, tentukan gaya
gravitasi yang dialami C!c.
c. Jika benda C dengan massa 6 kg ditempatkan tepat ditengah antara A dan B,
tentukan gaya gravitasi yangdialami C!
2. Dua benda A dan B masing-masing massanya 90 kg dan 40kg. kedua benda tersebut
diletakkan pada jarak 5 m satu terhadap yang lain. Sebuah titik P terletak di antara
keduabenda itu. Tentukan jarak titik P tersebut dari A agar kuatmedan gravitasi di titik
P itu sama dengan nol!
3. Tentukanlah energi potensial gravitasi yang dialami oleh massa sebesar 2kg yang
terletak dipermukaan bumi. Massa bumi kira-kira 6 x 10 24 kilogram. Jari-jari bumi kira-
kira 6,38 x 10 6 meter dan konstanta grafitasi 6,67 x 1011 Nm 2 /kg2 .
4. Tentukan energi potansial gravitasi yang dialami oleh massa sebesar 2 kg yang terletak
pada jarak 5 meter dari suatu benda yang bermassa 30 kg.
5. Suatu benda yang massanya 10 kg berada pada suatu tempat yang memiliki energi
potensial gravitasi yang besarnya sama dengan 5 x 108 joule. Tentukanlah potensial
gravitasi yang dialami oleh benda itu.
6. Tentukanlah potensial gravitasi pada suatu titik yang terletak 2 meter dari suatu benda
bermassa 25 kg.
7. Pada gambar di bawah ini, massa m1 = 0,3 kg dan massa m2 = 0,1 kg.

128
a) Tentukanlah potensial gravitasi yang disebabkan oleh massa m 1 dan m2 dititik O
dan dititik
b) Berapakah usaha yang dilakukan untuk mengangkut massa m = 0,01 kg dari titik
A ke titik O -5 G J/kg.
8. Dua massa masing-masing 0,2 kg dan 0,8 kg terpisah sejauh 0,12 meter.
a) Tentukan potensial gravitasi pada titik 0,04 meter dari massa 0,2 kg dan 0,08 meter
dari massa 0,8 kg.
b) Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan massa sebesar 1 kg dari titik
jauh tak hingga sesuatu titik yang terletak 0,08 meter dari massa 0,8 kg.
9. Gaya tarik gravitasi antara du buah benda bermassa adalah 2,001 x 10 -10 N. Bila massa
benda adalah 3 kg dan 9kg. Tentukanlah jarak antara kedua benda itu!
10. Massa sebesar 5 kg terpisah pada jarak 2 meter dari massa yang lain. Gaya gravitasi
antara kedua benda adalah sebesar 2,5 x 10-10. Tentukan massa benda yang lain!
11. Tiga buah bola bermassa masing-masing 1kg, 2kg dan 3kg diletakkan pada titik sudut
segitiga sama sisi dengan sisi 1 meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola
bermassa 1 kg dalam susunan ini!
12. Dua buah bola bermassa masing-masing 4 kg terpisah pada jarak 2 3 meter.
Tentukanlah gaya tarik gravitasi yang dialami oleh bola bermassa 5 kg yang terletak
pada jarak 2 meter dari kedua massa tersebut!
13. Sebuah bola bermassa 3 kg terletak pada titik pusat sistem sumbu koordinat. Bola lainya
yang masing-masing bermassa sebesar 16 kg, 36 kg dan 25 kg terletak pada titik-titik (
4,0 ), ( 4,5 ) dan ( 0,5 ). Satuan koordinat dalam meter. Tentukanlah gaya yang dialami
oleh bola bermassa 3 kg itu!
14. Dua massa masing-masing dari 2kg dan 8 kg terpisah sejauh 1,2 meter. Tentukanlah
gaya gravitasi pada massa 1 kg yang terletak pada suatu titik 0,4 meter dari massa 2 kg
dan 0,8 meter dari massa 8 kg!
15. Dua buah bermassa 2 kg dan 12,5 kg terpisah pada jarak 7 meter. Tentukanlah letak bola
bermassa 6 kg sehingga gaya tarik gravitasi yang dialaminya sama dengan nol!
16. Dua buah benda bermassa pada saat terpisah sejauh 2 meter saling mengerjakan gaya
sebesar 4 g. Bila jarak antaranya di jadikan 4 meter, tentukanlah gaya tarik menarik yang
dikerjakan kedua benda itu!
17. Di titik A dan C dari suatu bujur sangkar ABCD ditempatkan massa sebesar 1 kg dan 0,5
kg. Bila gaya tarik menarik antara kedua massa tersebut besarnya 0,5 Gnewton,
tentukanlah panjang sisi bujur sangkar tersebut.
18. Kecepatan sudut sebuah satlit yang berputar adalah 20 rad/s. Hitung percepatan
sentripetral titik-titik yang terletak pada jarak 2 km, 4 km, dan 6 km dari pusat putar.
19. Suatu partikel minatur satlit membuat 60 putaran tiap menit dalam lintasan melingkar
berjari-jari 6 cm. Hitung kecepatan sudut, kecepatan linear dan percepatan senteripetal.
20. Sebuah satelit mengorbit diatas permukaan bumi pada ketinggian 600 km dengan
kecepatan 600 m/s. Hitung berapa periode satelit

129
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan
perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari -hari
 KETERAMPILAN : Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian masalah
gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi, usaha (kerja) dan
hukum kekekalan energi

Agar kita dapat melakukan suatu usaha diperlukan energi. Walaupun kita telah
mengeluarkan energi dapat saja dikatakan kita tidak melakukan usaha, sebab pengertian
usaha di dalam Fisika berbeda dengan pengertian usaha di dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Keterangan:
a) Seseorang yang sedang memindahkan (menarik) sebuah balok kayu.
Selama itu orang telah melakukan usaha dan selama itu ia telah mengeluarkan energi.
b) Seorang atlet angkat besi sedang mengangkat barbel.
- Selama barbel bergerak ke atas, dikatakan atlet tersebut melakukan usaha dan selama
itu atlit mengeluarkan energi.
- Selama barbel terangkat di atas kepala dan diam dikatakan atlet tidak melakukan
usaha walaupun atlet tersebut mengeluarkan energi untuk menahan benda tersebut.

130
c) Seseorang sedang membawa buku dari suatu tempat ke tempat lain.
Selama orang tersebut membawa buku dikatakan tidak melakukan usaha walaupun
orang tersebut telah mengeluarkan energi.
d) Seorang sedang mendorong tembok dan tembok tidak bergerak.

Selama itu orang dikatakan tidak melakukan usaha walaupun selama ia mendorong tembok
ia telah mengeluarkan energi.

USAHA

Dalam kehidupan sehari-hari, yang dimaksud usaha adalah suatu kegiatan yang
memerlukan pengerahan daya otot dan pikiran untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan. Seseorang dikatakan telah melakukan usaha bila dia berhasil memperoleh
sesuatu yang diinginkan. Dalam Fisika pengertian usaha dibatasi pada hal yang
berhubungan dengan gaya dan perpindahan yang ditimbulkannya.

Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu :
1.gaya
2.perpindahan
3.arah gaya terhadap perpindahan benda
Dalam fisika, usaha diartikan sebagai hasil kali antara vektor gaya (F) dengan vektor
perpindahan (s) secara skalar.
F

Jika sebuah benda yang terletak pada bidang datar ditarik dengan gaya (F) mendatar,
sehingga benda berpindah sejauh s searah dengan arah gaya, maka besarnya usaha yang
dilakukan oleh gaya (F) untuk memindahkan benda sejauh s adalah :

W = F. s

W = usaha (joule = Nm)


F = gaya (N)
S = perpindahan benda (m)

Satuan usaha dalam MKS adalah Joule, dan dalam sistem CGS adalah erg. (1 J = 10 7
erg).

131
F.sin 
F


F.cos 

s
Komponen gaya F yang menghasilkan usaha adalah yang searah (segaris) dengan
perpindahan (s), yaitu F.cos , sehingga usaha yang dilakukan untuk memindahkan benda
sejauh s adalah :

W = F.cos  . s

 = sudut apit antara F dengan s ( o)


Secara grafik hubungan antara gaya F yang serah dengan perpindahan benda s adalah :
F (N)

s (m)
Dari grafik dapat dilihat bahwa :

Usaha = luas daerah yang diarsir

Dari uraian di atas, dapat dimpulkan bahwa ada jenis gaya yang menghasilkan usaha tetapi
tidak tergantung pada bentuk lintasannya, namun tergantung pada keadaan (kedudukan)
awal dan akhir benda. Gaya yang demikian disebut sebagai gaya konservatif. Sebaliknya
gaya non konservatif akan menghasilkan usaha yang dipengaruhi oleh lintasan tempuhnya.

ENERGI

Energi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Semua benda dapat


melakukan usaha jika benda tersebut memiliki energi, sehingga timbulnya usaha karena
adanya proses perubahan energi.
Energi muncul dalam berbagai bentuk. Berikut ini adalah jenis-jenis energi :
1. energi kimia 4. energi bunyi
2. energi listrik 5. energi panas / kalor
3. energi cahaya 6. energi nuklir

132
7. energi kinetik 10. energi air
8. energi potyensial 11. energi angin, dan sebagainya
9. energi mekanik

Energi dapat berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Contoh :
1. Energi cahaya dari matahari dapat dirubah menjadi energi listrik dengan alat sel
fotolistrik. Demikian juga sebaliknya energi listrik dapat dirubah menjadi energi cahaya
melalui lampu listrik.
2. Energi listrik dapat dirubah menjadi energi panas melalui setrika listrik.
3. Energi listrik dapat dirubah menjadi energi mekanik (gerak) melalui kipas angin.

ENERGI KINETIK

1. Pengertian Energi kinetik


Energi kinetik hanya dimiliki oleh benda yang sedang bergerak (memiliki
kecepatan). Besarnya energi kinetik sebanding dengan besarnya massa dan kecepatan
benda. Benda yang bermassa m yang sedang bergerak dengan kecepa tan v, memiliki
energi kinetik yang besarnya :

EK =

EK = Energi kinetik (joule)


m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

2. Hubungan Usaha dengan energi kinetik


Jika sebuah benda yang mula-mula bergerak dengan kecepatan vo mengalami
percepatan a selama waktu t, maka kecepatan benda menjadi vt. Selama waktu tersebut
benda berpindah sejauh s. Ingat rumus GLBB, bahwa :

Vt2 = v o 2 + 2.a.s
atau
a.s =

Usaha yang diperlukan untuk mengubah kecepatan benda dari v1 ke v2 adalah :


W = F.s
Karena F = m.a, maka :
W = m.a.s
vt 2  vo 2
W = m. ( )
2
W = ½.m.(vt2 -vo2 )

133
W = ½.m.vt2 -½.m.vo2
Jadi :

W = EKt - EKo
W = EK

W = usaha (joule)
EKo = energi kinetik mula-mula (J)
EKt = energi kinetik akhir (J)

Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha merupakan perubahan energi
kinetik.

ENERGI POTENSIAL

1. Pengertian Energi potensial


Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda. Energi potensial
selalu dikaitkan dengan kedudukan dan keadaan benda.

a. Energi Potensial Gravitasi


Energi potensial gravitasi merupakan energi potensial yang tersimpan pada suatu
benda akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. Energi potensial gravitasi dipengaruhi
oleh massa dan kedudukan (ketinggian) benda dari permukaan bumi.

EPgrav = m.g.h.
EPgrav = Energi potensial gravitasi (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2 )
h = ketinggian benda (m)
b. Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas merupakan energi potensial yang tersimpan pada pegas (per)
akibat perubahan panjang pegas. Misalnya energi potensial pada pegas skok
kendaraan, ketapel, busur panah dan sebagainya.
Energi potensial pegas dipengaruhi oleh bahan pegas (konstanta pegas) dan
perubahan panjang pegas serta gaya yang mengubah panjang pegas.

EPpegas = atau

EPpegas =

EPpegas = Energi potensial pegas (J)


k = konstanta pegas (N/m)

134
F = gaya (N)
x = perubahan panjang pegas (m)

2. Hubungan Usaha dengan energi potensial


Telah dijelaskan bahwa energi potensial dipengaruhi oleh kedudukan benda. Perhatikan
benda yang mengalami jatuh bebas berikut :

Benda yang jatuh vertikal ke bawah dari ketinggian h 1 menuju ketinggian h 2 (benda
berpindah sejauh s) disebabkan oleh gaya gravitasi bumi F (gaya berat w). Besarnya
usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk menjatuhkan benda dari h 1 ke h2 adalah :
W  F .s
W  w(h2  h1 )
W  mg (h2  h1 )
W  mgh2  mgh1
Jadi :

W = EP2 – EP1
W = EP

W = usaha (joule)
EP1 = energi potensial mula-mula (J)
EP2 = energi potensial akhir (J)

Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha merupakan perubahan energi
potensial.

DAYA
Daya merupakan laju atau cepatnya usaha yang dilakukan atau besarnya usaha per
satuan waktu.

P= atau P = F.v

P = daya (J/s = Watt) t = waktu (s)


W = usaha (J) F = gaya (N)

135
v = kecepatan (m/s)

Satuan daya yang lain adalah Horse Power (hp) atau daya kuda. 1 hp = 576 watt.

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK.


Energi mekanik disebut juga energi gerak. Energi mekanik merupakan jumlah energi
kinetik dan energi potensial suatu benda pada saat yang sama.

EM = EK + EP

EM = energi mekanik (J) EP = energi potensial (J)


EK = energi kinetik (J)
Jika pada suatu sistem yang terisolasi, yaitu suatu sistem dimana gaya -gaya yang
bekerja hanyalah gaya-gaya yang berhubungan dengan energi potensial (misal gaya
gravitasi dan gaya-gaya elastik) dan tidak ada gaya luar (misalnya gaya gesek), maka energi
mekanik sistem adalah konstan.

EM 1 = EM 2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
m.g.h1 + m. = m.g.h2 + m.

EM1 = Energi mekanik awal (J) EM2 = Energi mekanik akhir (J)
EP1 = Energi potensial awal (J) EP2 = Energi potensial akhir (J)
EK1 = Energi kinetik awal (J) EK2 = Energi kinetik akhir (J)
m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h1 = tinggi (kedudukan) benda awal (m) h2 = tinggi (kedudukan) benda akhir (m)
v1 = kecepatan benda awal (m/s) v2 = kecepatan benda akhir (m/s)

GAYA KONSERVATIF DAN GAYA DISIPATIF


Gaya konservatif merupakan gaya yang memindahkan benda dalam medan
konservatif. Yaitu jenis gaya yang menghasilkan usaha yang tidak tergantung pada bentuk
lintasannya, namun tergantung pada keadaan (kedudukan) awal dan akhir benda).
Sebaliknya gaya non konservatif akan menghasilkan usaha yang dipengaruhi oleh bentuk
lintasan tempuhnya. Gaya non konservatif disebut juga dengan gaya disipatif.
Beberapa contoh gaya konservatif adalah :
1. Gaya berat (gaya gravitasi khusus)

A 5m B
30 o

136
Perhatikan gambar ! Usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk memindahkan
benda A dan B ke puncak bidang miring adalah sama besar, walaupun bentuk
lintasan yang dilalui oleh benda A dan B menuju puncak bidang miring berbeda, yaitu
sebesar :

W = - m.g.h

2. Gaya gravitasi umum Newton

Dua buah benda masing-masing bermassa M dan m berada pada jarak r akan
mengalami gaya gravitasi. Jika benda A

Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi untuk memindahkan benda dari titik A ke
titik C melalui lintasan ABC maupun melalui langsung lintasan AC adalah sama, yaitu
sebesar :

WAC =

3. Gaya pegas
lo

x

Ftarik

x
Ftekan

Pegas yang semula panjangnya lo, ditarik dengan gaya F bertambah panjang x, maka
pegas memberikan gaya perlawanan (gaya lenting pulih) yang besarnya sama dengwn
gaya F tetapi arahnya berlawanan. Usaha yang dilakukan gaya pegas hanya

137
tergantung pada konstanta pegas (k), posisi awal (x 1 ) dan posisi akhir (x 2 ) gaya
bekerja, yaitu sebesar ;

W=

W = usaha (J)
K = konstanta pegas (N/m)
x1 = panjang pegas mula-mula (m)
x2 = panjang pegas akhir (m)

Beberapa contoh gaya disipatif adalah :


1. Gaya gesekan

A B
s

Usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan antara ban dengan jalan ketika mobil maju
(dari A ke B) dan mundur (dari B ke A) adalah sama, yaitu :
 usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan saat mobil maju adalah :
Wmaju = - fg. s
(arah gaya gesek dengan perpindahan mobil berlawanan)

 usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan saat mobil mundur adalah :
Wmundur = fg.(-s) = - fg.s.

 usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan saat mobil maju dan mundur (dari A ke B
lalu kembali ke A) adalah:

Wtotal = Wmaju + W mundur


Wtotal = - 2.fg .s

W = usaha (J)
fg = gaya gesekan (N)
s = perpindahan (m)
 Perubahan energi potensial (EP) sama dengan nol, karena benda tidak berpindah
 Perubahan energi kinetik (EK) sama dengan nol, karena W maju + Wmundur = 0.

138
Dari uraian di atas, usaha yang dilakukan oleh gaya gesek agar mobil berpindah ke
depan (maju) lalu berpindah ke belakang (mundur) ketempat semula tidak sama dengan
nol.

2. Gaya tarik atau gaya dorong


Demikian juga usaha yang dilakukan oleh gaya dorong mobil di atas untuk maju dan
mundur adalah sama besar, sehingga usaha yang dilakukan gaya dorong mesin mobil
untuk maju lalu mundur tidak nol, tetapi :

W = 2.F.s

F = gaya dorong (N)


(F dan s searah sehingga sama-sama positif)

SOAL-SOAL CONTOH ;

Soal No. 1 Soal No. 2


Sebuah balok bermassa 5 kg berada pada Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang
bidang datar licin didorong dengan gaya membentuk sudut 37 o terhadap arah
100 N membentuk sudut 60 o terhadap horizontal seperti diperlihatkan pada
bidang datar. Jika gaya bekerja selama 4 gambar berikut ini.
sekon, tentukan : Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan
a. percepatan benda usaha yang dilakukan pada balok!
b. perpindahan balok
c. usaha yang dilakukan untuk menggeser
balok

Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg
F = 100 N
Pembahasan
 = 60 o
W = F.s. cos 37 0
t=4s
W = 960 joule
Ditanya : a.a
b. s
Soal No. 3
c. W
Balok bermassa 2 kg berada di atas
permukaan yang licin dipercepat dari
Jawab :
kondisi diam hingga bergerak dengan
a. Sesuai hukum II Newton,
percepatan 2 m/s2 .
ΣF F . cosα 100 . cos 60 o
a= = = = 10 m/s2
m m 5
b. Persamaan GLBB
s = vo.t + ½.a.t2 = 0.4 + ½.10.4 2 = 80 m
c. W = F.cos . S = 100.cos 60 o. 80 = 400 N

139
Tentukan usaha yang dilakukan terhadap
balok selama 5 sekon! Soal No. 5
Benda 10 kg hendak digeser melalui
Pembahasan permukaan bidang miring yang licin seperti
Terlebih dahulu dicari kecepatan balok saat gambar berikut!
5 sekon, kemudian dicari selisih energi
kinetik dari kondisi awak dan akhirnya:
Vt = V0 + at
Vt = 10 m/s

W = ½ m (V2 2 – V1 2 )
W = 100 joule
Tentukan usaha yang diperlukan untuk
memindahkan benda tersebut!
Soal No. 4
Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar
Pembahasan
vertikal ke atas dengan kelajuan awal 40
Mencari usaha dengan selisih energi
m/s. Jika g = 10 m/s2 , tentukan :
potensial :
a. besarnya kecepatan benda saat
W = mgh sin 37 0
ketinggian benda 20 m
W = 600 joule
b. energi kinetik benda saat ketinggian
benda 20 m tersebut
Soal No. 64
Perhatikan grafik gaya (F) terhadap
Penyelesaian :
perpindahan (S) berikut ini!
Diketahui : m = 1 kg
v1 = 40 m/s
Ditanya :
a. EK2
b. v2
Tentukan besarnya usaha hingga detik ke
Jawab : 12!
1 2 1 2
a. m.g.h1 + m. v1 = m.g.h2 + m. v 2
2 2 Pembahasan
1 1 2 Usaha = Luasan antara garis grafik F-S
1.10.0+ 1.40 2 = 1.10.20+ 1. v 2
2 2 dengan sumbu S, untuk grafik di atas
1 2
0 + 800 = 200 + . v 2 luasan berupa trapezium
2
W = 1 /2 (12 + 9) x 6
1 2
. v = 600 W = 1 /2 (21)(6)
2 2
W = 63 joule
v 22 = 1.200
v2 = 1200 Soal No. 7
v2 = 20 3 m/s Sebuah mobil mainan bermassa 1 kg
1 2 1 meluncur pada lintasan lurus dengan
b. EK2 = m. v 2 = 1. 1.200 = 600 J.
2 2 kelajuan mula-mula 4 m/s dan berhenti
pada jarak 2 m. Hitunglah usaha yang

140
dilakukan oleh gaya gesek untuk
menghentikan mobil ! Soal No. 9
Penyelesaian : Sebuah mobil mainan bermassa 1 kg
Diketahui : m = 1 kg meluncur pada lintasan lurus dengan
v0 = v1 = 4 m/s kelajuan mula-mula 4 m/s dan berhenti
vt = v2 = 0 M/S pada jarak 2 m. Hitunglah usaha yang
s=2m dilakukan oleh gaya gesek untuk
Ditanya : W … ? menghentikan mobil !
Penyelesaian :
Jawab : Diketahui : m = 1 kg
1 2 1 2 v0 = v1 = 4 m/s
W  EKt  EK 0  mvt  mv0
2 2 vt = v2 = 0 M/S
1 1 1
W  mvt2  mv02  m(vt2  v02 ) s=2m
2 2 2 Ditanya : W … ?
1
W  .1.(0  4 )  8 Joule
2 2
2 Jawab :
1 2 1 2
Soal No. 8 W  EKt  EK 0  mvt  mv0
2 2
Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar 1 2 1 2 1
W  mvt  mv0  m(vt2  v02 )
vertikal ke atas dengan kelajuan awal 10 2 2 2
m/s. Jika g = 10 m/s2 , hitunglah usaha 1
W  .1.(02  42 )  8 Joule
yang diperlukan oleh gaya berat untuk 2
mencapai tinggi maksimum !
Penyelesaian : Soal No. 10
Diketahui : m = 1 kg Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar
h1 = 0 m vertikal ke atas dengan kelajuan awal 10
g = 10 m/s2 m/s. Jika g = 10 m/s2 , hitunglah usaha
yang diperlukan oleh gaya berat untuk
Ditanya : W … ? mencapai tinggi maksimum !
Penyelesaian :
Jawab : Diketahui : m = 1 kg
h1 = 0 m
Cara I : g = 10 m/s2
W = m.g.(h2 -h1 )
Ditanya : W … ?
v02 102
h2 = hmaks = = =5m Jawab :
2.g 2.10
Jadi W = 1.10.(5-0) = 50 J
Cara I :
W = m.g.(h2 -h1 )
Cara II :
W = ½.m.(vt2 -vo2 ) = ½.1.(0 2 -10 2) = - 50 J
v02 102
h2 = hmaks = = =5m
(tanda negatif menunjukkan bahwa usaha 2.g 2.10
gaya berat melawan arah gerak benda) Jadi W = 1.10.(5-0) = 50 J

141
Pembahasan
Cara II : Dua rumus usaha yang terlibat disini
W = ½.m.(vt2 -vo2 ) = ½.1.(0 2 -10 2) = - 50 J adalah:
Pada martil :
(tanda negatif menunjukkan bahwa usaha W= m gΔ h
gaya berat melawan arah gerak benda) Pada tanah oleh gaya gesekan:
W=FS
Soal No.11
Sebuah mobil bermassa 5.000 kg sedang Cari kedalaman masuknya tongkat (S) oleh
bergerak dengan kelajuan 72 km/jam sekali pukulan martil:
mendekati lampu merah. F S = mgΔh
(10 3 ) S = 10 (10)(0,5)
S = 50 /1000 = 5 /100 m = 5 cm

Jadi sekali jatuhnya martil, tongkat masuk


tanah sedalam 5 cm. Untuk tongkat
sepanjang 40 cm, maka jumlah jatuhnya
Tentukan besar gaya pengereman yang martil:
harus dilakukan agar mobil berhenti di n = 40 : 5 = 8 kali
lampu merah yang saat itu berjarak 100
meter dari mobil! (72 km/jam = 20 m/s) Soal No.13
Anda seberat 10 N berada pada bidang
miring yang licin dengan sudut kemiringan
Pembahasan
30°. Bila benda meluncur sejauh 1 m, maka
Fs = ½ m v2 usaha yang dilakukan gaya berat adalah....
F = 10.000 Newton

Soal No.12
Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm
dan tegak di atas permukaan tanah dijatuhi
martil 10 kg dari ketinggian 50 cm di atas
ujungnya. Bila gaya tahan rata-rata tanah
10 3 N, maka banyaknya tumbukan martil
yang perlu dilakukan terhadap tongkat
A. 10 sin 30° joule
agar menjadi rata dengan permukaan tanah
B. 10 cos 30° joule
adalah....
C. 10 sin 60° joule
A. 4 kali
D. 10 tan 30° joule
B. 5 kali
E. 10 tan 60° joule
C. 6 kali
(Dari Ujian Nasiona )
D. 8 kali
E. 10 kali Pembahasan
(Soal SBMPTN) Usaha oleh gaya berat
W = mg sin θ

142
W = 2 x 10 x (100 − 20)
Dari soal telah diketahui bahwa (mg) = 10 W = 1600 joule
Newton dan θ = 30°, sehingga
W = 10 sin 30° joule Soal No. 175
Sebuah mobil dengan massa 1 ton bergerak
Soal No. 14 dari keadaan diam. Sesaat kemudian
Sebuah benda massanya 2 kg jatuh bebas kecepatannya 5 m s–1 . Besar usaha yang
dari puncak gedung bertingkat yang dilakukan oleh mesin mobil tersebut
tingginya 100 m. Apabila gesekan dengan adalah...
udara diabaikan dan g = 10 m s–2 maka A. 1.000 joule
usaha yg dilakukan oleh gaya berat sampai B. 2.500 joule
pada ketinggian 20 m dari tanah adalah..... C. 5.000 joule
A. 200 joule D. 12.500 joule
B. 400 joule E. 25.000 joule
C. 600 joule (Dari Ujian Nasional)
D. 1.600 joule
E. 2.400 joule Pembahasan
(Dari soal Ujian Nasional) Usaha perubahan energi kinetik benda:
W = 1/2 m Δ(v2 )
Pembahasan W = 1/2 x 1000 x 5 2
Usaha, perubahan energi potensial W = 12 500 joule
gravitasi:
W = mgΔ h

Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang tepat ! c. 960


d. 970
e. 980

2. Buah mangga yang massanya 2 kg jatuh


dari pohonnya. Apabila tinggi pohon
100 m. Dengan mengabaikan gaya
1. Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik
gesekkan udara hitung usaha yang
gaya 120 N sehingga balok berpindah
dilakukan oleh gaya berat saat buah
sejauh 10 m ke arah kanan. Usaha yang
mangga berada pada ketinggian 20 m
dilakukan terhadap balok jika gaya
adalah…………… joule
membentuk sudut 37⁰ terhadap
a. 920
perpindahan tersebut sebear ………..
b. 930
joule
c. 940
a. 940
d. 950
b. 950

143
e. 960
7. Dua buah benda A dan B bermassa 25
3. Sepeda motor yang massanya 1 kuintal kg dan 4 kg memiliki energi kinetik
bergaerak dari keadaan diam dengan sama besar. Jika benda A bergerak
kecepatan 10 m/s.Besar usaha yang dengan kelajuan 10 m/s, maka benda B
dilakukan oleh mesin sepeda motor bergerak dengan kelajuan … m/s
tersebut adalah ………..joule a. 62,5
a. 500 b. 50,0
b. 400 c. 37,5
c. 300 d. 25,0
d. 200 e. 17,5
e. 100
8. Jika benda yang beratnya 1 N
4. Balok beratnya 20 N berada di atas mempunyai energi kinetik 1 J (g = 9,8
bidang miring licin dengan sudut m/s2 ), kecepatan benda adalah … m/s
kemiringan 30 o. Jika balok meluncur a. 1
sejauh 2 m, maka usaha yang dilakukan b. 1,4
gaya berat adalah J c. 2,2
a. 10 d. 3,2
b. 20 e. 4,8
c. 20 3
d. 40 9. Sebuah mobil yang massanya 250 kg
a. 40 3 bmula-mula diam bergerak di jalan raya
dengan kecepatan 20 m/s. jika gaya
5. Energi 4900 J digunakan untuk gesekkan mobil dengan jalan 100
mengangkat benda bermassa 50 kg. Jika Newton. hitung gaya yang dikerjakan
g = 9,8 m/s2 , maka benda tersebut oleh mesin mobil tersebut sebesar
dinaikkan setinggi … m ………………. Joule
a. 10 a. 49900
b. 98 b. 59900
c. 9600 c. 69900
d. 245 d. 79900
e. 480 e. 89900

6. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula 10. Jika vektor gaya = F dan vektor
bergerak dengan laju tetap 3 m/s. Pada perpindahan = s, sedangkan sudut apit
saat tersebut bekerja gaya sehingga laju antara F dan adalah , maka pernyataan
benda menjadi 5 m/s. Usaha yang berikut yang benar adalah …
dilakukan gaya tersebut adalah … J a. F x s = F. s. cos 
a. 8 b. F x s = F. s. sin 
b. 18 c. F x s = F.s/cos 
c. 20 d. F . s = F. s. cos 
d. 32 e. F . s = F. s. sin 
e. 50

144
11. Dimensi dari besarn usaha adalah …
a. MLT2 15. Buah mangga bermassa 0,5 kg
b. MLT-2 menggantung pada ranting pohonya
c. ML2 T-2 pada ketinggian 4 m dari tanah. Energi
d. ML-2 T2 potensial buah mangga adalah … J
e. ML2 T2 a. 2
b. 12
12. Sebuah benda terlatak pada bidang c. 20
datar licin ditarik dengan gaya 8 N d. 80
membentuk sudut 45 o terhadap bidang. e. 100
Usaha yang dilakukan oleh gaya
tersebut adalah 20 2 J, maka 16. Usaha yang diperlukan untuk
perpindahan benda adalah … m memompa minyak ke dalam tangki
a. 5 setinggi 10 m adalah 1.000 J. Jika massa
b. 5 2 jenis minyak 0,82 gram/cm3 , maka
volume minyak yang terpompa adalah
c. 5 3
… liter
d. 7,5
a. 14
f. 7,5 2 b. 12
c. 10
13. Mobil mainan bermassa 3 kg terletak d. 8
pada bidang horizontal licin. Mobil e. 6
dikerjakan gaya konstan 9 N serah
dengan perpindahannya. Jika kecepatan 17. Sebuah benda bermassa 4 kg jatuh dari
awal mobil 10 m/s, maka kecepatan ketinggian 10 m. Usaha yang dilakukan
mobil setelah berpindah 50 m adalah … gaya gravitasi pada benda adalah …J
m/s a. 500
a. 5 b. 400
b. 10 c. 300
c. 15 d. 200
d. 20 e. 100
e. 25
18. Sebuah balok bermassa 10 kg didorong
14. Sebuah benda massa 1 kg bergerak dari dasar bidang miring yang
sepanjang bidang horizontal. Jika benda panjangnya 5 m dan puncak bidang
bergeser 1 m dan koefisien gesekan miring berada 3 m dari tanah. Jika
kinetis benda dengan bidang 0,2, maka bidang miring licin, maka usaha yang
usaha yang dilakukan gaya gesek dilakukan untuk menorong balok
adalah … J hingga puncak bidang adalah …J
a. –2 a. 4000
b. –4 b. 3500
c. –6 c. 3000
d. –8 d. 1500
e. –10 e. 3000

145
23. Sebuah sepeda motor bermassa 100 kg
19. Benda bermassa 5 kg dilemparkan menaiki bukit dengan kecepatan awal
vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s. Ketinggian maksimum yang
10 m/s. Besarnya usaha yang dilakukan dicapai sepeda motor samapi berhenti
gaya berat untuk mencapai setengah adalah … m
tinggi maksimum yang dicapai benda a. 2
adalah …J b. 5
a. 125 c. 10
b. 250 d. 15
c. 300 e. 20
d. 350
e. 400 24. Sebuah mobil mainan bermassa 5 kg
meluncur dari puncak papan luncur
20. Seorang pecinta alam NANA J. AMIN yang tingginya 2 m. Besarnya energi
bermassa 60 kg mendaki gunung dari mekanik mobil mainan selama
ketinggian 2000 m hingga 3500 m. meluncur dari puncak hingga dasar
Usahanya adalah … papan luncur adalah … J
a. 200.000 a. 25
b. 300.000 b. 50
c. 450.000 c. 100
d. 500.000 d. 150
e. 900.000 e. 200

21. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh dari 25. Anak panah bermassa dilepaskan
ketinggian 40 m. Energi kinetik saat vertikal ke atas dengan kecepatan 30
benda tepat pada ketinggian 20 m m/s dan kembali menancap ke tanah
adalah … J sedalam 3 cm. Besarnya gaya penahan
a. 400 tanah adalah … N
b. 800 a. 322
c. 1600 b. 225
d. 1800 c. 125
e. 3600 d. 100
e. 75
22. Sebuah bola diluncurkan tanpa gesekan
dari puncak bidang miring. Tinggi 26. Sebuah lift dan penumpangnya
puncak bidang miring terhadap tanah bermassa 2250 kg bergerak naik setinggi
adalah 200 cm. Kecepatan bola saat 10 m dalam waktu 5 detik. Daya lift
menyentuh tanah adalah …m/s tersebut adalah … Watt
a. 2 a. 11250
b. 2 10 b. 500
c. 30 c. 250
d. 40 d. 90
e. 4 10 e. 45

146
27. Sebuah bola tenis bermassa 0,2 kg 31. Sebuah mesin melakukan usaha sebesar
dipukul vertikal ke atas dari ketinggian 800 J selama 4 sekon. Jika mesin
1 m di atas tanah dengan kecepatan 10 tersebut melakukan usaha 0,6 kWh,
m/s. Kecepatan bola saat maka mesin telah bekerja selama … jam
ketinggiannya 2,8 m adalah … m/s a. 1
a. 8 b. 1,5
b. 7 c. 2
c. 6 d. 2,5
d. 4 e. 3
e. 2
32. Buah jeruk beratnya 2 N jatuh bebas
28. Sebuah benda 8 kg terletak pada bidang dari dahan yang tingginya 5 m.
miring licin yang sudut kemiringannya Besarnya energi kinetik buah jeruk saat
30 o. Usaha yang dilakukan gaya berat membentur tanah adalah … m/s
untuk meluncurkan balok sepanjang 2 a. 16
m adalah … b. 15
a. 80 c. 10
b. 70 d. 8
c. 60 e. 5
d. 50
e. 40 33. Sebuah mobil bermassa 2 ton mula-
mula melaju dengan kecepatan 2 m/s,
29. Sebutir peluru bermassa 4 gram lalu dipercepat hingga kecepatannya 5
mengenai pohon dengan kecepatan 400 m/s. Usaha yang dilakukan mesin
m/s. Peluru menembus dan keluar lagi mobil adalah …J
dengan kecepatan 200 m/s. Jika a. 21.000
gesekan peluru dengan pohon 6.000 N, b. 22.000
maka diameter pohon tersebut adalah c. 23.000
… cm d. 24.000
a. 7 e. 25.000
b. 6
c. 5 34. Sebuah mobil bermassa 1 ton mula-
d. 4 mula bergerak dengan kecepatan 20
e. 3 m/s. Mobil direm dengan gaya tetap
sehingga mobil berhenti setelah 0,5 s.
30. Air terjun dari ketinggian 50 m Besarnya usaha oleh gaya rem adalah
mengenai generator yang efisiensinya …J
80%. Jika debit air 2 m3 per sekon, maka a. 200.000
daya generator adalah … kWatt b. 300.000
a. 950 c. 400.000
b. 900 d. 500.000
c. 800 e. 600.000
d. 700

147
35. Sebuah benda massa 2 kg bergerak a. 4 joule
dengan kecepatan 2 ms-1. Beberapa saat b. 9 joule
kemudian benda itu bergerak dengan c. 15 joule
kecepatan 5 ms-1. Usaha total yang d. 21 joule
dikerjakan pada benda selama beberapa e. 25 joule
saat tersebut adalah ……

SOAL-SOAL ESAY ;

Kerjakan soal berikut dengan benar !

1. Sebuah benda meluncur di atas papan kasar sejauh 5 m, mendapat perlawanan gesekan
dengan papan sebesar 180 newton. Erapa besarnya usaha dilakukan oleh benda tersebut.
2. Gaya besarnya 60 newton bekerja pada sebuah gaya. Arah gaya membentuk sudut 30 0
dengan bidang horizontal. Jika benda berpindah sejauh 50 m. Berapa besarnya usaha ?
3. Gaya besarnya 60 newton menyebabkan benda yang massanya 15 kg (g = 10 m/s2)
berpindah horizontal sejauh 10 m. Berapa besarnya usaha dan besarnya perubah an
energi potensial.
4. Berapa besar usaha jika sebuah elevator yang beratnya 2000 N dinaikkan setinggi 80 m ?
Berapa besar energi potensial elevator setelah dinaikkan ?
5. Berapa besar usaha untuk menaikkan 2 kg setinggi 1,5 m di atas lantai ? Berapa besar
energi potensial benda pada kedudukan yang baru ? (g = 10 m/s2)
6. Berapa besar gaya diperlukan untuk menahan 2 kg benda, tetap 1,5 m di atas lantai dan
berapa besar usaha untuk menhan benda tersebut selama 5 detik
( g = 9,8 m/s2)
7. Untuk menaikkan kedudukan benda yang massanya 200 kg ke tempat x meter lebih
tinggi, diperlukan kerja sebesar 10.000 joule. Berapa x ? (g = 9,8 m/s2)
8. Gaya besarnya 300 newton dapat menggerakkan benda dengan daya 1 HP. Berapa
besarnya kecepatan benda.
9. Berapa besar energi kinetik suatu benda yang bergerak dengan kecepatan 20 m/s, jika
massa benda 1000 kg ?
10. Benda massanya 1 kg mempunyai energi kinetik besarnya 1 joule berapa kecepatan
benda ?
11. Benda yang massanya 2 kg (g = 9,8 m/s2) jatuh dari ketinggian 4 m di ats tanah. Hitung
besar energi potensial benda dalam joule dan dalam erg.
12. Benda massanya 5 kg, jatuh dari ketinggian 3 m di atas tanah ( g = 9,8 m/s2) Berapa
energi kinetik benda pada saat mencapai tanah ?
13. Benda massanya m kg bergerak di atas papan kasar dengan kecepatan 10 m/s. Jika
besarnya koefisien gesekan 0,25. Hitunglah waktu dan jarak yang ditempuh benda
setelah benda berhenti (g = 10 m/s2)

14. Sebuah bom yang massanya m kg ditembakkan dengan kecepatan 600 m/s oleh meriam
yang panjangnya 6 m. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk menembakkan bom
tersebut ?

148
15. Gaya besarnya 80 newton bekerja pada benda massanya 50 kg. Arah gaya membentuk
sudut 30 o dengan horizontal. Hitung kecepatan benda setelah berpindah sejauh 10 m.
16. Sebuah mobil sedan memiliki daya mesin 40 kW. Hitunglah gaya dorong mesin saat
mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam !
17. Sebuah bola bermassa 500 gram dilempar vertikal ke atas dengan kelajuan awal 20 m/s.
Jika g = 10 m/s2 , tentukan :
a. tinggi maksimum yang dicapai bola
b. energi potensial bola pada ketinggian maksimum
c. kecepatan bola pada ketinggian maksimum
d. energi kinetik pada ketinggian maksimum
e. energi kinetik benda saat ketinggian benda setengah tinggi maksimum
f. ketinggian bola saat energi potensial bola = energi kinetik bola.
18. Sebuah benda bermassa 4 kg jatuh dari ketinggian 20 m. Hitunglah energi kinetik benda
saat membentur tanah !
19. Perhatikan gambar berikut :

F A B

tanah
Sebuah bola bermassa 5 kg berda di atas meja licin setinggi 20 m. Bola mula -mula diam
berada di A, lalu didorong dengan gaya konstan 100 N selama 1,2 s. Bola sampai dititik
B dan akhirnya jatuh di lantai C. Hitunglah energi kinetik benda saat membentur tanah
di C !
20. Perhatikan roller coaster berikut :

A
h C

B
Sebuah bola meluncur dari titik A tanpa kecepatan awal menuju rel lingkaran berjari-
jari 10 m. Tentukan :
a. kecepatan bola di titik terendah (titik B)
b. kecepatan boal di titik C
c. agar bola di titik tertinggi (titik C) tidak jatuh ke bawah, berapa ketinggian minimal
bola di titik A dari tanah ?

149
d. agar bola di titik tertinggi (titik C) tidak jatuh ke bawah, berapa kecepatan minimal
di titik B
e. agar bola di titik tertinggi (titik C) tidak jatuh ke bawah, berapa kecepatan minimal
di titik C
21. Sebuah bandul panjang talinya 2 m . Bandul disimpangkan 60 o terhadap garis vertikal
dan dilepaskan tanpa kecepatan awal. Hitunglah kecepatan bandul pada titik terendah
22. Sebuah bandul panjang talinya 2,5 m dalam keadaan setimbang. Bandul dipukul arah
mendatar dengan kecepatan 2 m/s hingga bandul berayun. Tentukan :
a. tinggi maksimum bandul berayun
b. besarnya sudut maksimum bandul berayun diukur dari garis vertikal
23. Sebuah peluru ditembakkan vertikal ke atas. Pada saat peluru mencapai ketinggian 20
m, kecepatan peluru 10 m/s. Hitunglah kecepatan awal peluru !
24. Seseorang naik sepeda dari puncak bidang miring licin menuju dasar bidang miring
dengan kecepatan awal 2 m/s dan sudut kemiringan medan 30 o. Massa orang dan
sepeda 80 kg. Jika jarak antara puncak dan dasar bidang miring 20 m, hitunglah
besarnya gaya pengereman agar sepeda dapat berhenti tepat di dasar bidang miring !
25. Air terjun yang ketinggiannya 100 m mengalirkan air sebanyak 200 m 3 tiap dua sekon.
Air terjun mengenai generator hidrolistrik yang mengubah energi air terjun tersebut
menjadi energi listrik. Hitunglah daya yang dihasilkan oleh generator tersebut
26. Lampu pijar 15 watt menghasilkan energi 6 Joule per sekon. Hitunglah efisiensi lampu
tersebut.
27. Seseorang bermassa 60 kg dari keadaan diam lalu berlari dengan kecepatan 4 m/s.
Hitunglah daya rata-rata orang tersebut !
28. Sebuah mesin dengan daya 10 hp digunakan untuk mengangkat beban pada ketinggian
1 m. Hitunglah massa beban yang dapat diangkat oleh mesin tersebut !
29. Sebuah mobil memiliki daya 7000 watt digunakan untuk menarik benda bermassa 350
kg di atas jalan raya kasar dengan koefisien gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan
0,2. Hitunglah kecepatan mobil tersebut !
30. Sebuah motor mampu mengubah energi setiap menitnya 120.000 Joule. Hitunglah daya
motor tersebut
31. Sebuah benda bermassa 5 kg meluncur ke bawah pada sutu bidang miring. Balok mulai
bergerak dari keadaan diam dari puncak bidang miring dengan sudut kemiringan 30 o.
Jika koefisien gesekan antara benda dengan bidang 0,2 ; hitunglah kelajuan benda pada
saat menyentuh kaki bidang miring !
32. Benda beratnya w Newton (g = 9,8 m/s2) mula-mula dalam keadaan diam. Gaya
besarnya 10 newton bekerja pada benda selama 5 detik. Jika gaya telah melakukan usaha
sebesar 2500 joule, berapa w dan berapa besarnya daya dalam watt dan HP.
33. Benda yang massanya 2 kg sedang bergerak. Berapa besar usaha untuk :menaikkan
kecepatan benda dari 2 m/s menjadi 5 m/s dan Menghentikan gerak benda yang
kecepatannya 8 m/s (g = 9,8 m/s2)
34. Hitunglah energi kinetik mobil yang massanya 1 ton, jika mobil tersebut :
a. bergerak dengan kecepatan 72 km/jam
b. diam di tepi jalan

150
35. Sebuah bola meluncur di atas bidang datar licin dengan energi kinetik 20 J. Hitunglah
kecepatan benda !
36. Truk bermassa 1,5 ton mula-mula bergerak dengan kecepatan 20 m/s tiba-tiba direm..
Hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya rem untuk :
a. mengubah kecepatan menjadi 12 m/s
b. menghentikan mobil
37. Hitunglah besarnya usaha yang dilakukan untuk menggerakkan mobil bermassa 1 ton
dari keadaan diam hingga kecepatannya 72 km/jam !
38. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kelajuan konstan 2 m/s. Benda
mengalami percepatan setelah didorong dengan gaya 5 N searah dengan arah
perpindahannya. Gaya tersebut dihilangkan setelah benda menempuh jarak 2 m.
Hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut untuk mempercepat gerak benda !
39. Sebuah benda bermassa 1 kg jatuh bebas dari ketinggian tertentu di atas tanah. Jika
waktu yang diperlukan oleh benda untuk sampai di tanah 2 s. Hitunglah usaha yang
dilakukan oleh gaya berat benda !
40. Buah mangga bermassa 1 kg tergantung pada rantingnya pada ketinggian 5 m.
Hitunglah energi potensial yang dimiliki buah mangga tersebut !
41. Sebuah pegas tergantung vertikal tanpa beban panjangnya 10 cm. Setelah digantungkan
beban 200 gram, panjang pegas menjadi 12 cm. Jika g = 10 m/s2 Hitunglah :
a. usaha yang dilakukan oleh berat beban
b. usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya yang menarik beban ke bawah hingga
pegas bertambah panjang 4 cm
42. Seorang anak melemparka batu bermassa 250 gram vertikal ke ata s. Berapa energi
potensial batu pada ketinggian 7 m di atas tanah ?
43. Usaha yang dilakukan Pak Karto untuk mengangkat 50 kg beras dalam karung adalah
392 J. Jika mula-mula beras berada di atas kursi setinggi 40 cm, berapa ketinggian
karung beras tersebut ditempatkan oleh Pak Karto ?
44. Sebuah benda bermassa 2,5 kg mengalami gerak jatuh bebas dari ketinggian 12 m di atas
tanah. Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya berat agar benda tersebut :
a.berada pada ketinggian 5 m di atas tanah
b. sampai di tanah
45. Sebuah bola bermassa 1 kg dilempar ke atas. Untuk mencapai tinggi maksimum
diperlukan waktu 2 s. Hitunglah usaha yang diperlukan oleh gaya berat benda !

151
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-harI
 KETERAMPILAN : Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya
bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana

Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu kesatuan karena
momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran dikatakan setara seperti
momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim Internasional(SI) sama atau juga
dimensi sama seperti yang sudah dibahas dalam besaran dan satuan.

Pengertian Momentum

Pengertian momentum dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian


momentum dalam fisika, misalnya ―Akhir tahun merupakan momentum yang tepat untuk
introspeksi diri”. Kata momentum tersebut, berbeda dengan kalimat ―Setiap benda yang
bergerak memiliki momentum”.
Momentum dalam fisika didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatannya.
Jika sebuah benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, maka momentum benda
tersebut adalah :

p = m.v

P = momentum benda (kg.m/s= Ns)


m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Pengertian Impuls

Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya tersebut
bekerja pada benda.

I = F. t

152
I = impuls (N.s)
F = gaya (N)
t = selang waktu (s)

Sepak bola, yang menendang bolanya dengan gaya F tertentu dengan waktu sentuh
antara kaki pemain dan bola selama t akan menimbulkan impuls pada benda.

Hubungan Impuls dan Momentum

Impuls juga didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum. Jika sebuah benda
yang bermassa m, mula-mula bergerak dengan kecepatan v1 , karena suatu gaya F,
kecepatannya berubah menjadi v2 . Benda tersebut mengalami perubahan momentum p.

F v1 v2

Perhatikan gambar di atas :


 Besarnya momentum pada saat kecepatannya v1 (momentum mula-mula) adalah :

p1 = m.v1

 Besarnya momentum pada saat kecepatannya v2 (momentum akhir) adalah :

p2 = m.v2

Maka besarnya impuls (perubahan momentum) benda adalah :

I =  p = p2 – p1
I =  p = m.(v2 – v1 )

I = Impuls (kg.m/s) p2 = momentum akhir (kg.m/s)


p = perubahan momentum (kg.m/s) v1 = kecepatan mula-mula (m/s)
p1 = momentum mula-mula (kg.m/s) v2 = kecepatan akhir (m/s)

Impuls juga dapat ditentukan dengan cara grafis, yaitu :

153
Impuls = luas daerah dibawah grafik F-t

Hukum Kekekalan Momentum

Hukum kekekalan momentum menya-takan bahwa : “jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada suatu sistem, maka jumlah momentum sistem tersebut adalah konstan (tetap)”, artinya “jumlah
momentum awal sama dengan jumlah momentum akhir”.

Perhatikan gambar peristiwa tumbukan dua buah benda berikut :


* Sebelum tumbukan ;

m1 v1 v2 m2

* Setelah tumbukan ;

v1 ’ m1 m2 v2 ’

Sesuai dengan hukum kekekalan momentum


“Jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan”
Jadi :

p1 + p2 = p1 ’ + p2 ’
m 1 .v1 + m 2 .v2 = m 1 .v1 ’ + m 2 .v2 ’

p1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan


p2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan v1 ’ = kecepatan benda 1 setelah tumbukan
p1 ’ = momentum benda 1 setelah tumbukan v2 ’ = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
p2 ’ = momentum benda 2 setelah tumbukan m 1 = massa benda 1
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan m 2 = massa benda2

Tumbukan Sentral Lurus

Benda dikatakan bertumbukan sentral lurus jika dalam geraknya benda mengalami
persinggungan dengan benda lain sehingga saling memberikan gaya, dan arah gerak dan
kecepatannya berimpit dengan garis penghubung titik berat kedua benda.

Ada tiga jenis tumbukan sentral lurus, yaitu :

1. Tumbukan lenting sempurna


Pada tumbukan ini berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum

154
m 1 .v1 + m 2 .v2 = m 1 .v1 ’ + m 2 .v2 ’

b. Hukum kekekalan energi kinetik

½m 1 .v1 2 +½m 2 .v2 2 =½m 1 .v1 ’2 +½m 2 .v2 ’2

c. Nilai koefisien restitusi (e=1)

( v1' - v '2)
e= -
v1 - v 2

2. Tumbukan lenting sebagian


Pada tumbukan ini berlaku:
a. hukum kekekalan momentum
b. kehilangan energi kinetic
c. nilai koefisien restitusi (0 < e < 1)

3. Tumbukan tidak lenting sama sekali


Pada tumbukan ini berlaku:
a. hukum kekekalan momentum
b. kehilangan energi kinetic
c. nilai koefisien restitusi (e = 0)
d. setelah bertumbukan kedua benda bergabung menjadi satu, sehingga v 1 ’ = v2 ’

Penerapan Momentum, Impuls dan Tumbukan

1. Benda jatuh
Benda yang dijatuhkan dari ketinggian h akan menumbuk tanah, dan akan dipantulkan
kembali setinggi h’. Jenis tumbukan antara bola dengan lantai (tanah) adalah tumbukan
lenting sebagian. Pada tumbukan ini muncul koefisien restitusi (e), yaitu nilai negatif
dari perbandingan beda kecepatan antara dua benda sesudah dan sebelum tumbukan.

 kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan = nol (lantai diam), sehingga:

vl = vl’ = 0

155
 kecepatan bola saat mengenai lantai (sebelum tumbukan dengan lantai) :

vb = 2gh ke bawah

 kecepatan bola setelah bertumbukan dengan lantai :

vb ’ = - 2gh' ke atas

 besarnya koefisien restitusi bola jatuh dan memantul lagi adalah :


(v b'  v l' )
e= 
vb  vl
v b' 2 gh '
e = =
vb 2 gh

e=

Keterangan :
h = tinggi bola dijatuhkan
h’ = tinggi pantulan bola
vl = kecepatan lantai sebelum tumbukan
vl’ = kecepatan lantai setelah tumbukan
vb = kecepatan bola sebelum tumbukan
vb’ = kecepatan bola setelah tumbukan
e = koefisien restitusi.

2. Ayunan Balistik
Ayunan balistik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan peluru.

Sebuah balok diam, tertembak peluru dan bersarang didalamnya. Akibatnya balok dan
peluru bergerak (berayun) setinggi h dengan sudut . Hal ini disebabkan karena energi
kinetik peluru berubah menjadi energi potensial balok balistik. Dari gambar diperoleh :
 balok mula-mula diam, sehingga kecepatan balok sebelum tumbukan dengan peluru
vb = 0
 peluru bersarang di dalam balok, sehingga kecepatan peluru dan balok setelah
tumbukan adalah sama (vb ’ = vp ’ = v’)

156
 Menurut hukum kekekalan momentum :
m p.vp = (m p + m b).v’
 menurut hukum kekekalan energi mekanik :
½.m.(v’)2 = m.g.h
 dari kedua hukum di atas diperoleh kecepatan peluru saat mengenai balok adalah :

vp =

vp = kecepatan peluru saat menumbuk mb = massa balok


balok h = ketinggian balok berayun
mp = massa peluru g = percepatan gravitasi

3. Prinsip Kerja Roket


Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip naiknya balok tak tertutup yang berisi
udara. Prinsip kerja roket berdasar pada hukum kekekalan momentum. Momentum
roket di tanah = nol. Ketika bahan bakar, menyembur keluar, maka roket naik ke atas
untuk menyeimbangkan momentum totalnya.
Roket yang massanya M dan bahan bakarnya bermassa m, melaju dengan kecepatan
v. yang artinya bila kecepatan roket +v maka kecepatan semburan gas buangnya adalah
–v. Menurut hukum kekekalan momentum :
 Jumlah momentum awal roket dan gas = nol
 Jumlah momentum akhirnya adalah :

M.v1 + m.(-v2 ) Sehingga 0 = M.v1 + m.(-v2 )


atau

M.v1 = m.v2

M = massa roket
M = massa bahan bakar gas
v1 = kecepatan roket naik
v2 = kecepatan semburan gas keluar tabung

157
CONTOH SOAL-SOAL

Soal No. 1 c. I
Sebuah balok 2 kg yang diam di atas lantai d. F
di tembak dengan sebutir peluru bermassa
100 gram dengan kecepatan 100 m/s. Dijawab :
a. p1 = m.v1 = 2.0 = 0 kg.m/s
b. p2 = m.v2 = 2. 20 = 40 kg.m/s
c. I = m (v2 – v1 ) = 2 (20 – 0) = 40
kg.m/s
d. I = F. t
I 40
F= = = 4000 N.
Jika peluru menembus balok dan t 0, 01

kecepatannya berubah menjadi 50 m/s,


tentukan kecepatan gerak balok!
Soal No. 3
Pembahasan Perhatikan grafik hubungan gaya dengan
Hukum kekekalan momentum : waktu (F-t) berikut :
Mp.vp + mbvb = mp. v’p + mb.v’b
Vb = 2,5 m/s F (N)
80
Soal No. 2
Pada permainan sepak bola, bola bermassa 60
kg mula-mula dalam keadaan diam lalu
ditendang oleh seorang pemain sehingga 40
bola melaju dengan kecepatan 20 m/s. Jika
kaki pemain menyentuh bola selama 0,01 20
detik, tentukan : 0,2 0,8
a. momentum bola mula-mula Dari grafik tersebut, tentukan besarnya
(sebelum ditendang) impuls benda !
b. momentum bola setelah ditendang
c. besarnya impuls Penyelesaian :
d. besarnya gaya tendangan kaki besarnya impuls benda adalah = luas
pemain daerah dibawah grafik F-t.
Jadi I = ½ (80 + 60).(0,8-0,2) = 42 kg.m/s
Penyelesaian :
Soal Nomor 4
Diketahui : m = 2 kg Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak
v1 = 0 m/s dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak
v2 = 20 m/s dalam arah berlawanan. Perbandingan
t = 0,001 sekon massa kedua bagian itu adalah m1 : m2 = 2 :
3. Bila energi yang dibebaskan adalah 5 ×
Ditanya : a. p1 10 5 joule, maka perbandingan energi kinetik
b. p2

158
pecahan granat kedua dan pecahan Soal No. 6
pertama adalah..... Dua buah mainan mobil A dan B massanya
masing-masing 2 kg dan 3 kg bergerak
Pembahasan searah dengan kecepatan masing-masing 8
Data : m/s dan 5 m/s. Kedua mobil bertumbukan
m1 : m2 = 2 : 3 lenting sempurna. Hitunglah kecepatan
Benda mula-mula diam kedua mobil setelah bertumbukan !
v1 = 0
v2 = 0 Penyelesaian :
Diketahui : m1 = 2 kg
Dari hukum kekekalan momentum m2 = 3 kg
m1 v1 + m2 = m1 v1 ' + m2 ' v1 = 8 m/s
v2 = 5 m/s
2(0) + 3(0) = 2 v1 ' + 3 2 ' e=1
0 = 2 v1 ' + 3 2 ' Ditanya : v1 ’ dan v2 ’ …….?
2 v1 ' = − 3 v2 ' Jawab :
v1 ' = − 3/2 v2 ' * hukum kekekalan momentum
m 1 .v1 + m 2 .v2 = m 1 .v1 ’ + m 2 .v2 ’
Soal No. 5 2.8 + 3.5 = 2.v 1 ’ + 3.v 2 ’
Kecepatan peluru saat lepas dari larasnya 2.v 1 ’ + 3.v 2 ’ = 31 …………..1)
200 m/s. Jika massa peluru dan senapan
masing-masing 10 gram dan 5 kg, hitunglah * nilai e = 1
kecepatan dorong senapan terhadap bahu ( ' ')
e =  v1 v 2
penembak saat peluru lepas dari larasnya ? v1  v2
( ' ')
1 =  v1 v 2
Penyelesaian : 85
Diketahui : v1 = 0 m/s v 1 ’ + v 2 ’ = -3
v2 = 0 m/s v 1 ’ = v 2 ’ --3…………….2)
v2 ’ = 200 m/s Persamaan 1) dan 2) :
m1 = 5 kg 2. (v 2 ’ -3) + 3.v 2 ’ = 31
m2 = 10 gr = 10 -2 kg 5.v2 ’ = 25
v2 ’ = 5 m/s
Ditanya : v1 ’ …. ? Jadi v1 ’ = 2 m/s
Jawab :
m 1 .v1 + m 2 .v2 = m 1 .v1 ’ + m 2 .v2 ’ Soal No. 7
5.0+ 10 -2 .0 = 5.v1 ’ + 10 -2 .200 Ada dua buah benda yaitu benda A
0 = 5.v1 ’ + 2 bermassa 2 kg, bergerak kekanan dengan
v1 ’ = -
2
= -0,4 m/s kelajuan 10 m/s. Benda B yang bermassa 7
5 kg bergerak kekiri dengan kelajuan 4 m/s.
(tanda negatif menunjukkan bahwa arah gerak Hitunglah :
senapan berlawanan dengan arag gerak peluru) a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B

159
Jawab : mtotal= pA + pB
= 8 kg m/s + 6 kg m/s
Besaran yang diketahui : =14kg
m A = 2 kg
m B = 7 kg Soal No. 9
v A = 10 m/s Sebuah bola dengan massa 0,1 kg
v B = 4 m/s dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter dan
a. Momentum benda A mengenai lantai. Kemudian dipantulkan
kembali sampai ketinggian 1,2 m. Jika g =
p = m.v 10 m/s2 . Tentukan :
= 2 kg . 10 m/s  impuls karena berat bola ketika
= 20 kg m/s jatuh.
 koefisien restitusinya.
b. Momentum benda B
Jawab :
p = m.v
. Besaran yang diketahui diketahui :
= 7 kg . 4 m/s
m = 0,1 kg
= 28 kg m/s
h = 1,8 m
h’ = 1,2 m
c. Momentum total benda A dan B
g = 10 m/s2
mtotal = pA + pB
= 20 kg m/s + 28 kg m/s
Selama bola jatuh ke tanah terjadi
= 48 kg m/s
perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik, sehingga
Soal No. 8
Ep = Ek
Dua bola masing- masing 2 kg. Bola
mgh = ½ mv2
pertama bergerak ke timur dengan
v = √2gh
kecepatan 4 m/s dan bola kedua bergerak
keutara dengan kecepatan 3 m/s. Tentukan
Impuls bola karena berat ketika jatuh
momentum total kedua benda tersebut.
adalah...
Jawab : I = F ∆t
= m∆v
Besaran yang diketahui : = m√2gh
mA = 2 kg = (0,1) √2(10) (1,8)
mB = 2 kg = (0,1) (6)
vA = 4 m/s = 0,6 Ns
vB = 3 m/s
Koefisien restitusi:
pA = m.v m = 0,1 kg
= 2 kg . 4 m/s h = 1,8 m
= 8 kg m/s h’ = 1,2 m
pB = m.v g = 10 m/s2
= 2 kg . 3 m/s e = √h’ : h
= 6 kg m/s = √1,2 : 1,8

160
= √2 : 3 Soal No. 12
=0,8 Sebuah gerbong kereta dengan massa
10.000kg bergerak dengan laju 24 m/s.
Soal No. 10 Gerbong tersebut menabrak gerbong lain
Sebuah bola 0,2 kg dipukul pada saat yang serupa dan dalam keadaan diam.
sedang bergerak dengan kecepatan 30 m/s. Akibat tabrakan tersebut, gerbong
Setelah meninggalkan pemukul, bola tersambung menjadi satu. Berapakah
bergerak dengan kecepatan 40 m/s kecepatan bersama dari gerbong tersebut?
berlawanan arah semula. Hitunglah impuls Besaran yang diketahui :
pada tumbukan tersebut... m = 10.000 kg
v1 = 24 m/s
Jawab : v0 = 0
Besaran yang diketahui : Momentum total awal dari kejadian
m = 0,2 kg tersebut adalah...
v1 = 30 m/s Ptot = m1 v1 + m2 v2
v2 = -40 m/s = (10.000)(24) + (10.000)(0)
Impuls yang terjadi pada saat tumbukan = 240.000 kgm/s
adalah
I = F . ∆t Setelah tumbukan, momentum total akan
= m (v2 – v1 ) sama dan dimiliki bersama oleh kedua
= 0,2 (-40 – 30) gerbong. Karena kedua gerbong menjadi
= -14 Ns satu maka laju mereka adalah v’
Tanda minus berarti arah pemukul Ptot = (m1 + m2 ) v’
berlawanan dengan arah datangnya 2,4 x 10 5 = (10.000 + 10.000)v’
bola. V’ = (2,4 x 10 5 ) : (2 x 10 4 )
= 12 m/s.
Soal No. 11
Sebuah benda bermassa 0,2 kg dalam Soal No. 13
keadaan diam dipukul sehingga bergerak Sebuah balok bermassa 950 gram diam
dengan kecepatan 14 m/s. Jika gaya bekerja diatas bidang datar
selama 0,01 sekon, Tentukan besar gaya dengan koefisien gesekan kinetik 0,1.
yang diberikan pada benda tersebut! Sebutir peluru yang bermassa 50 gram
menumbuk balok tersebut. Kelajuan peluru
Besaran yang diketahui : saat itu adalah 50 m/s. Jika peluru
m = 0,2 kg bersarang di balok,
v1 = 0 a. Tentukan laju balok setelah tumbukan!
v2 = 14 m/s b. kapan dan dimana balok akan berhenti?
∆t = 0,01 s
F ∆t = m(v2 – v1 ) Besaran yang diketahui :
F (0,01) = 0,2 (14 – 0) mb = 950 gram = 0,95 kg
F = 280 N µk = 0,1
mp = 50 gram = 0,05 kg
vp = 50 m/s
mb vb + mp vp = (mp + vp) v’

161
(0,95) (0) + (0,05)(50) = (0,95+0,05) v’ jarak yang ditempuh
0 + 2,5 = v’ x = v0 t + ½ at2
V’ = 2,5 m/s = (2,5) (2,5) + ½ (-1) (2,5)2
kapan dan dimana balok akan = 6,25 – 3,125
berhenti? =1,125m
. ΣF = 0
F + fk = 0 Soal No. 14
F = - fk Hitung kecepatan balik senapan yang
ma = -µk N memiliki massa 5 kg dan menembakkan
ma = -µk mg peluru 25 gram dengan laju 120 m/s.
a = -µk g
a = -(0,1) (10) Besaran yang diketahui :
a = -1 m/ss (tanda minus ms = 5 kg
menunjukkan gerak diperlambat) mp = 25 gr = 0,025 kg
vp’ = 120 m/s
balok berhenti berarti v1 = 0. Berdasarkan
gerak lurus berubah beraturan maka v1 = v0 Momentum total sistem tetap kekal.
+ at Kekekalan momentum pada arah x
v0 adalah kecepatan awal balok setelah menghasilkan
tumbukan, yaitu v’ = 2,5 m/s, sehingga ms vs + mp vp = ms vs’ + mp vp’
0 = 2,5 – 1t 0+0 = (5) vs’+ (0,025)(120)
t = 2,5 s 0 = 5 Vs’ + 3
Vs’ = -3 : 5 m/s

1. Sebuah peluru yang massanya 0,5 kg ke kanan. Besar impuls yang dihasilkan
ditembakkan vertical ke atas dengan adalah ….
kecepatan awal 50 m/s. g = 10 m/s2
A. 0,24 Ns
Besar momentum pada saat benda telah
B. 0,12 Ns
bergerak 5 detik adalah ….
C. 0,08 Ns
A. nol
D. 0,06 Ns
B. 5 N.det
E. 0,04 Ns
C. 25 N.det
D. 125 N.det
E. 250 N.det 3. Sebuah mobil yang beratnya 50.000 N
melaju dengan kecepatan berapa agar
2. Bola bermassa 20 gram dilempar mempunyai momentum yang sama
dengan kecepatan v 1 = 4 m/s ke kiri. dengan sebuah truk yang beratnya
Setelah membentur tembok, bola 75.000 N dan bergerak dengan
memantul dengan kecepatan v 2 = 2 m/s kecepatan 250 m/s.....
A. 275 m/s

162
B.375 m/s yang massanya 2 kg dan peluru
C. 425 m/s mengeram dalam kayu. Kayu terangkat
D. 525 m/s setinggi 10 cm akibat kena sasaran
E. 600 m/s tembakan tersebut. Jika g = 10 m/s2
maka kecepatan peluru semula
4. Gaya 7,5 N dikerjaklan pada massa adalah….
sebesar 3 kg, sehingga kelajuannya A. 200 m/s
berubah dari 65 cm/det menjadi 15 B. 300 m/s
m/det, maka waktu yang dibutuhkan C. 400 m/s
adalah … D. 500 m/s
A. 0,2 det E .600 m/s
B. 0,02 det
C. 0,03 det 8. Sebuah balok dengan massa 2 kg dan
D. 0,04 det kelajuan ½ m/s bertumbukan dengan
E. 0,05 det balok yang diam bermassa 6 kg. Kedua
balok menempel setelah bertumbukan,
5. Seorang naik perahu yang bergerak maka kelajuan kedua balok setelah
dengan kecepatan 3 m/s. Massa perahu tumbukan adalah …
200 kg dan massa orang 50 kg A. ½ m/det
kemudian orang tersebut melompat B. 1/3 m/s
terjun ke sungai dengan kecepatan 6 C. ¼ m/s
m/s. Jika arah lompatan searah dengan D. 1/6 m/s
arah gerak perahu maka kecepatan E. 1/8 m/s
perahu sekarang adalah ….
A. 1 m/s 9. Sebuah bola mempunyai momentum p,
B. 1,5 m/s menumbuk dinding dan memantul.
C. 2,25 m/s Tumbukan lenting sempurna dan arah
D. 2,5 m/s tegak lurus. Besar perubahan
E. 3,25 m/s momentum bola adalah ….
A. 0
6. Pernyataan berikut ini yang salah B. ½ p
adalah … C. p
A. dimensi impuls sama dengan D. 2p
dimensi momentum E. 3p
B. Besarnya impuls dinyatakan dengan
F. Δt 10. Bola tanah liat yang massanya 0,1 kg
C. Besarnya impuls dinyatakan dengan menumbuk kereta mainan yang
m.Δ v massanya 0,9 kg berada dalam keadaan
D. Impuls dapat pula dinyatakan diam. Sesudah tumbukan, bola melekat
dengan m.v pada kereta tersebut. Tepat sebelum
E. Semua Jawaban Tidak benar……….. tumbukan bola mempunyai kecepatan
18 m/s, kecepatan kereta setelah
7. Sebutir peluru yang massanya 7 gram tumbukan adalah ...
ditembakkan ke arah sepotong kayu A.1,8 m/s

163
B. 2,0 m/s bidang datar tanpa gesekan,
C. 13,0 m/s kecepatan peluru setelah
D. 16,2 m/s menembus balok 100 m/s, maka
E 20,0 m/s kecepatan balok karena tertembus
pelurus adalah ....
11. Seseorang memukul paku dengan gaya A. 900 m/s
pukulan 20 newton. Jika gaya pukul B. 90 m/s
bekerja selama 0,01 sekon maka C. 9 m/s
besarnya impuls gaya adalah …. C. 0,9 m/s
A. 0,2 N.s D. 0,09 m/s
B. 2,0 N.s
C. 2,5 N.s 15. Impuls termasuk besaran …
D. 20 N.s A. vektor
E. 200 N.s B. skalar
C. turunan dan skalar
12. Sebuah benda bermassa 4 kg dijatuhkan D. pokok
tanpa kecepatan awal dari ketinggian E. vektor dan turunan
62,5 meter. Percepatan grafitasi bumi
9,8 g/m2. Ketika menumbuk 16. Impuls mempunyai rumus dimensi …
permukaan tanah, momentum benda A. MLT
sama dengan …. B. MLT-1
A. 7,9 kg m/s C. MLT-2
B. 35 kg m/s D. ML2 T
C. 70 kg m/s E. ML2 T-2
D. 140 kg m/s
E. 1225 kg m/s 17. Sebuah benda bermassa 2 kg dipukul
dengan gaya 60 N. Jika lama gaya
13. Dua buah bola A dan B yang massanya bekerja pada benda selama 0,2 s, maka
sama saling mendekati dengan kelajuan besarnya impuls benda adalah … N.s
4 m/s. Jika bola A bergerak ke kanan A. 9
dan bertumbukan sentral lenting B. 10
sempurna, kecepatan A dan B setelah C. 11
tumbukan adalah …. D. 12
A. 4 m/s ke kanan dan 4 m/s ke kanan E. 13
B. 4 m/s ke kiri dan 4 m/s ke kanan
C. 6 m/s ke kanan dan 6 m/s ke kiri 18. Grafik hubungan antara gaya F yang
D. 4 m/s ke kiri dan 4 m/s ke kiri bekerja pada benda selama t,
E. 4 m/s ke kanan dan 4 m/s ke kiri ditunjukkan seperti pada garik berikit :

14. Peluru dengan massa 10 gram dan


kecepatan 1000 m/s mengenai dan
menembus sebuah balok dengan
massa 100 kg yang diam di atas

164
Besarnya impuls pada benda adalah A. 1,5
…Ns. B. 3
A. 27 C. 6
B. 28 D. 12
C. 29 E. 15
D. 30
E. 32 23. Sebuah bola kasti mula-mula bergerak
dengan kecepatan 5 m/s. Setelah
19. Sebuah bola bekel bermassa 200 gram dipukul kecepatan bola menjadi 15 m/s
melaju pada lantai licin dengan dengan arah sebaliknya. Jika massa bola
kecepatan 20 m/s. Besarnya momentum kasti 0,5 kg dan bola menempel pada
bola adalah …kg.m/s kayu pemukul 0,1 s, maka besarnya
A. 2 gaya pukulan adalah … N
B. 3 A. 25
C. 4 B. 50
D. 5 C. 75
E. 6 D. 100
E. 200
20. Buah mangga bermassa 1 kg jatuh dari
pohon setinggi 5 m. Jika g = 10 m/s2 , 24. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dipukul
maka besarnya momentum buah sehingga bergerak dengan kecepatan 60
mangga saat mengenai tanah adalah … m/s dan mengenai secara tegak lurus
kg.m/s pada tembok. Setelah menumbuk
A. 50 tembok, bola terpental dengan kelajuan
B. 40 40 m/s. Besarnya impuls yang
C. 30 disebabkan tumbukan tersebut adalah
D. 20 … Ns.
E. 10 A. 2
B. 3
21. Seseorang memukul bola bermassa 0,2 C. 4
kg dengan gaya 200 N. Selang waktu D. 5
persinggungan antara kayu pemukul E. 6
dengan bola 0,1 s. Kelajuan bola setelah
dipukul adalah … m/s 25. Sebuah mobil truk bermassa 2 ton
A. 200 bergerak dengan kecepatan 36 km/jam,
B. 100 kemudian menabrak truk lain yang
C. 20 sedang diam dan berhenti setelah 0,1 s.
D. 10 Besar gaya rata-rata truk saat menabrak
E. 2 pohon adalah … N
A. 200
22. Sebuah benda bermassa 3 kg bergerak B. 2000
dengan kecepatan 4 m/s. Untuk C. 20.000
menghentikan benda diperlukan impuls D. 200.000
sebesar … Ns. E. 2.000.000

165
pingpong tersebut dijatuhkan dari
26. Mobil A dan B bergerak searah dengan ketinggian h = … m
kecepatan 40 m/s dan 10 m/s. Kedua A. 6,0
mobil bertumbukan. Setelah B. 3,0
bertumbukan kedua mobil bergerak C. 2,5
bersama dengan kelajuan 17,5 m/s. Jika D. 2,0
massa mobil A adalah 500 kg, maka E. 1,5
massa mobil B adalah …kg
A. 500 30. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke
B. 1000 atas dengan kecepatan awal 10 m/s.
C. 1500 Setelah bola mencapai titik tertinggi,
D. 2000 benda pecah menjadi dua bagian
E. 2500 dengan perbandingan massa m1 :m2 =
1:4. Jika g = 10 m/s2 , maka
27. Sebuah balok bermassa 4,9 kg terletak perbandingan kecepatan kedua pecahan
diatas lantai licin, terkena peluru benda adalah …
bermassa 0,1 kg dengan kecepatan 30 A. 1:2
m/s. Jika peluru bersarang di B. 2:1
dalamnya, maka kecepatan balok C. 4:1
setelah terkena peluru adalah … m/s D. 1:4
A. 2,5 E. 3:2
B. 2,0
C. 0,8 31. Dua benda A dan B bermassa sama
D. 0,6 bergerak berlawanan arah dengan
E. 0,4 kecepatan 1 m/s dan 2 m/s. Jika kedua
benda bertumbukan lenting sempurna,
28. Dua buah bola A dan B bermassa sama, maka perbandingan jumlah energi
bergerak berlawanan arah dengan kinetik kedua benda sebelum dan
kecepatan 50 m/s dan 45 m/s, sehingga seudah tumbukan adalah …
bertumbukan lenting sempurna. A. 1:1
Kecepatan bola A setelah bertumbukan B. 1:2
dengan bola B adalah … m/s C. 2:1
A. 5 D. 2:3
B. 45 E. 3:2
C. 50
D. 90 32. Sebutir peluru bermassa 20 gram
E. 95 ditembakkan dari sepucuk senapan
yang bermassa 3 kg. Jika senapan
29. Sebuah bola pingpong dilepaskan dari tersentak ke belakang dengan kelajuan
ketinggian h. Pada pemantulan pertama 0,2 m/s, maka kelajuan peluru saat
tinggi yang dicapai bola adalah 1,5 m. keluar dari moncong senapan adalah …
Jika koefisien restitusi antara bola m/s
dengan lantai sebesar ½ 2 , maka bola A. 5
B. 10

166
C. 20 Kedua benda bertabrakan dan
D. 30 menyebabkan benda B berbalik arah
E. 60 dengan kecepatan 6 ms-1 , maka
kecepatan benda A setelah tabrakan
adalah…
33. Seorang nelayan meloncat ke utara
A. 2,5 ms-1 berlawanan dengan arah
dengan kecepatan 5 m/s dari perahu semula
yang diam. Jika massa perahu dan B. 2,5 ms-1 searah dengan arah
nelayan masing-masing 200 kg dan 50 semula
kg, maka kecepatan perahu pada saat C. 7,5 ms-1 berlawanan dengan arah
nelayan meloncat tersebut adalah … semula
D. 7,5 ms-1 searah dengan arah
A. 1,25 m/s ke utara
semula
B. 1,25 m/s ke selatan E. 10,0 ms-1 berlawanan dengan arah
C. 1,00 m/s ke utara semula
D. 1,00 m/s ke selatan
E. 2 m/s ke utara 35. Sebuah bola tenis massanya 60 gram di
pukul hingga bergerak dengan
34. Dua buah benda bergerak saling kecepatan
5 ms-1 dalam arah tegak lurus seperti
mendekati seperti gambar.
gambar. Jika bola memantul dengan
mA = 2 kg mB = 5 kg besar kecepatan yang sama, maka besar
impuls yang dialami bola adalah.....
A B A. 0,8 N.s
B. 0,6 N.s
VA = 10 ms-1 VB = 1 ms-1
C. 0,5 N.s
D. 0,4 N.s
E. 0,1 N.s

SOAL-SOAL ESAY :

Kerjakan Soal Berikut dengan benar !

1. Seorang anak bermain ―kasti‖ bola datang dengan kecepatan 5 m/s. Kemudian
dipukulnya dengan pemukul hingga bola berbalik arah, jika bola menderita gaya
sebesar 75 N berlawanan arah dengan bola datang selama 0,02 detik. Jika massa bola 100
gram. Hitunglah kecepatan bola setelah dipukul?

2. Sebuah mobil truk bermassa 1 ton bergerak dengan kecepatan 72 km/jam, kemudian
menabrak pohon dan berhenti setelah 0,1 s.. Berapa besar gaya rata -rata truk saat
menabrak pohon ?

167
3. Seorang petinju memukul KO penantangnya dengan gaya pukulan 1500 N. Jika tangan
petinju menempel kepala lawan dalam waktu 0,02 sekon, hitunglah besarnya impuls
yang dihasilkan tangan petinju tersebut !
4. Sebuah bola baseball bermassa 0,1 kg dilempar ke selatan dengan kecepatan 20 m/s.
Seorang pemain baseball memukul bola tersebut ke utara, sehingga bola melaju dengan
kecepatan 60 m/s. Jika waktu kontak bola dengan kayu pemukul selama 0,01 detik,
tentukan :
a. impuls kayu pemukul pada bola
b. gaya rata-rata kayu pemukul pada bola
c. percepatan rata-rata bola selama kontak dengan kayu pemukul.
5. Sebuah bola bermassa 0,5 kg dilempar dengan gaya F selama waktu t. Grafik hubungan
gaya dan waktu tersebut ditunjukkan oleh grafik berikut:

Dari frafik tersebut, tentukan :


a. impuls bola
b. kelajuan bola setelah dilempar
c. momentum bola setelah dilempar
6. Buah kelapa bermassa 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 80 m di atas tanah. Hitung
besarnya momentum ketika benda sampai dipermukaan tanah !
7. Dua gerobak, A dan B, saling bertabrakan. B mula-mula diam dan A bergerak ke kanan
dengan kecepatan 0,5 m/s sebelum menabrak B. Setelah tumbukan, A bergerak ke kiri
dengan kecepatan 0,1 m/s dan B bergerak ke kanan dengan kecepatan 0,3 m/s. Pada
percobaan kedua, A dibebani massa 1 kg dan bergerak dengan kecepatan 0,5 m/s
menuju B yang diam. Setelah tumbukan, A menjadi diam sedangkan B bergerak ke
kanan dengan kecepatan 0,5 m/s. Hitunglah massa kedua gerobak tersebut?
Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi dua bagian dan bergerak
berlawanan. Perbandingan massa kedua benda adalah m 1 :m2 = 1:2. Jika bagian benda
yang bermassa m1 melesat dengan kecepatan 5 m/s, hitunglah kecepatan bagian benda
yang bermassa m2 dan kemana arahnya ?
7. Dua buah benda bermassa 1 kg dan 3 kg bergerak berlawanan arah dengan kecepatan
sama 2 m/s. Kedua benda bertumbukan, sehingga setelah tumbukan kedua benda
menjadi satu. Hitunglah kecepatan kedua benda tersebut dan kemana arahnya ?
8. Sebuah bola tennis dilepas dari ketinggian 2 m di atas permukaan tanah. Pada pantulan
pertama dicapai ketinggian 50 cm. Hitung :
a. tinggia pantulan kedua
b. koefisien restitusi benda dengan tanah
9. Dua buah mainan mobil A dan B massanya masing-masing 1 kg dan 2 kg bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing 4 m/s dan 3 m/s. Kedua mobil

168
bertumbukan lenting sempurna. Hitunglah kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan
!
10. Sebuah balok bermassa 1,98 kg digantungkan pada langit-langit dengan seutas tali yang
panjangnya 1 m. Balok diam tersebut ditembak dengan peluru bermassa 20 gram
dengan kecepatan 200 m/s dan peluru bersarang dalam balok. Hitunglah :
a. kecepatan balok dan peluru berayun
b. ketinggian balok berayun
c. sudut penyimpangan tali
11. Benda A massanya 3 Kg tergantung pada langit-langit. Dilantai didekatnya terdapat
benda B yang massanya 2,4 Kg. Koefisien gesekan kinetic lantai dan benda B 0,1. Benda
A ditembusi peluru yang kecepatannya 200 m/s dan massa peluru 0,1 Kg, setelah
menembus benda A peluru menancap di benda B. Jika benda A terpental setinggi 1,25
m, hitunglah waktu yang dibutuhkan benda B berhenti?
12. Benda A dan B berada pada bidang datar licin. Jika massa A 5 kg dan B 4 kg dan
kecepatan A 8 m/s arah kanan sedangkan B 6 m/s arah kiri, adapun keduanya
bertumbukan sentral dengan koefisien restitusi ½. Hitunglah energi hilang selama
tumbukan.
13. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,6 m dan pantulan pertama setinggi 0,9 m.
Maka hitunglah berapa millimeter tinggi pantulan ke-3?(Jawab dalam bilangan pecahan
campuran yang paling kecil).
14. Sebuah balok bermassa 1,5 kg terletak pada lantai kasar yang keofisein gesekannya 0,2.
Sebuah peluru bermassa 10 gram mengenai balok tersebut dan bersarang di dalamnya,
sehingga balok bergeser sejauh 1 m. Hitunglah besarnya kecepatan peluru saat
menumbuk balok !
15. Dua buah benda A dan B massanya sama bergerak berlawanan arah dengan kecepatan
masing-masing 10 m/s dan 20 m/s. Kedua mobil bertumbukan lenting sempurna.
Hitunglah kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan !
16. Sebuah roket dengan massa gas 15 kg dimampatkan pada sebuah tabung berpipa.
Ketika katup tabung dibuka, gas menyembur keluar dan habis dalam waktu 1,5 menit.
Jika kecepatan rata-rata semburan gas 30 m/s, hitunglah gaya dorong roket !
17.

peluru

Sebuah balok diam di atas bidang datar licin. Balok bermassa 1,99 kg dihubungkan
pegas yang konstantanya 2000 N/m. Balok ditembak peluru bermassa 10 gram dan
bersarang di dalamnya. Jika pegas tertekan sejauh 10 cm, tentukan kecepatan peluru
saat menumbuk balok !
18. Sebuah benda 0.2 kg dilemparkan pada 40 m/s. Berapa momentum benda tersebut?
19. Bola bermassa 300 g dijatuhkan dari ketinggian 20 m di atas tanah. Tentukan:
a. Ketinggian bola saat momentumnya 3 kg m/s
b. Momentum bola saat ketinggiannya 15 m.
c. Energi kinetik bola pada ketinggian 10 m.

169
d. Ketinggian bola saat energi kinetiknya = 0,75 energi potensial.
20. Bandul 300 g digantung dengan tali sepanjang 60 cm. Bandul disimpangkan sejauh 60 o
dari posisi vertikalnya kemudian dilepaskan. Tentukan:
a. Kecepatan bandul pada titik terendah.
b. Tegangan tali pada titik terendah.
c. Kecepatan bandul saat simpangan bandul  (sin  = 0.5).
21. Sebuah balok 4 kg bergerak dari keadaan diam karena dikenai gaya mendatar 20 N
selama 5 sekon. Tentukan:
a. Kecepatan balok saat t = 5 sekon.
b. Energi kinetik balok pada akhir gaya bekerja
c. Jauh pergeseran balok saat gaya hilang.
d. Usaha yang dilakukan gaya pada balok.
22. Benda 2.5 kg digerakkan mendatar di meja licin dari keadaan diam oleh sebuah gaya
mendatar yang berubah terhadap waktu menurut F = 60 + 5t, dengan t dalam sekon dan
F dalam Newton. Pada saat t = 4 s. Tentukan:
a. Percepatan benda
b. Momentum benda
c. Kecepatan benda
d. Energi kinetik benda
23. Bola bermassa 25 g menumbuk lantai dengan kelajuan 50 m/s pada sudut 30 o terhadap
lantai dan terpantul dengan sudut dan kelajuan yang sama.
a. Tentukan besar impuls yang terjadi
b. Tentukan arah impuls tersebut
24. Peluru bermassa 10 g ditembakan horizontal dengan kecepatan 1 km/s dari sebuah
senapan bermassa 5 kg yang mengakibatkan senapan bergerak ke belakang selama 0.4 s.
berapa besar gaya rata-rata yang dialami pundak penembak?
25. Granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak
berlawanan sambil melepaskan energi sebesar 3 x 10 5 J. Bila perbandingan massa kedua
benda itu adalah m1 : m2 = 1 : 2. Tentukan perbandingan energi kinetik pecahan granat
pertama dan kedua!

170
KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
 KETERAMPILAN : Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau
getaran pegas berikut presentasi hasil percobaan serta makna fisisnya

Getaran harmonik atau getaran selaras memiliki ciri frekuensi getaran yang tetap.
Pernahkan kita mengamati apa yang terjadi ketika senar gitar dipetik lalu dilepaskan? kita
akan melihat suatu gerak bolak-balik melewati lintasan yang sama. Gerakan seperti ini
dinamakan gerak periodik. Contoh lain gerak periodik adalah gerakan bumi mengelilingi
matahari (revolusi bumi), gerakan bulan mengelilingi bumi, gerakan benda yang tergantung
pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul. Di antara gerak periodik ini ada gerakan
yang dinamakan gerak harmonik.

Pengertian Getaran Harmonik

Gerak harmonik merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak
semacam ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang
melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus
listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya
untuk pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.

Gerak benda pada lantai licin dan terikat pada pegas untuk posisi normal (a), teregang (b) , dan
tertekan (c)

Untuk memahami getaran harmonik, kita dapat mengamati gerakan sebuah benda yang
diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas . Anggap mula -mula benda

171
berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini
dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = –) pegas akan
mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke
kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai
berikut.
Fp = -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang berlawanan dengan
simpangannya. Jika kita gabungkan persamaan di atas dengan hukum II Newton, maka
diperoleh persamaan berikut.
Fp = -kX = ma atau a = - (k/m) x
Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan.
Hal ini merupakan karakteristik umum getaran harmonik.

Syarat Getaran Harmonik


Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain :
1. Gerakannya periodik (bolak-balik).
2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi/simpangan
benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan.

Periode dan Frekuensi Getaran Harmonik


a. Periode dan Frekuensi Sistem Pegas
kita telah mempelajari gerak melingkar beraturan di kelas X. Pada dasarnya, gerak
harmonik merupakan gerak melingkar beraturan pada salah satu sumbu utama. Oleh
karena itu, periode dan frekuensi pada pegas dapat dihitung dengan menyamakan antara
gaya pemulih (F = -kX) dan gaya sentripetal (F = -4π 2 mf2 X).
-4π 2 mf2 X = -kX
4π 2 mf2 = k

F = 1/2 √ atau T = = 1/2 √

Periode dan frekuensi sistem beban pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta
gaya pegas.

b. Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana


Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung
tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban ditarik ke satu sisi dan
dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika
amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi

172
getaran pada bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan frekuensinya
dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

Gaya yang bekerja pada bandul sederhana


Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah F = -mg sinθ . Untuk sudut θ kecil
(θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu persamaannya dapat ditulis F = -

mg ( ). Karena persamaan gaya sentripetal adalah F = -4π 2 mf2 X, maka kita peroleh
persamaan sebagai berikut.

-4π 2 mf2 X = -mg ( )

4π 2 f2 =

Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan
bandul, tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.

Persamaan Getaran Harmonik


Persamaan getaran harmonik diperoleh dengan memproyeksikan gerak melingkar terhadap
sumbu untuk titik yang bergerak beraturan.
a. Simpangan Getaran Harmonik
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi partikel yang
bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Gambar diabawah melukiskan
sebuah partikel yang bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan sudut ω dan jari-jari
A. Anggap mula-mula partikel berada di titik P.

Proyeksi gerak melingkar beraturan terhadap sumbu Y merupakan getaran harmonik


sederhana. Perhatikan gambar diatas. Setelah selang waktu t partikel berada di titik Q dan
sudut yang ditempuh adalah θ = ωt = . Proyeksi titik Q terhadap diameter lingkaran
(sumbu Y) adalah titik Qy. Jika garis OQy kita sebut y yang merupakan simpangan gerak
harmonik sederhana, maka kita peroleh persamaan sebagai berikut.
Y = A sin θ = A sin ω t = A sin

173
Besar sudut dalam fungsi sinus (θ ) disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula berada pada
posisi sudut θ0 , maka persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut.

Y = A sin θ = A sin(ω t + θ0 ) = A sin ( +θ0 )

Sudut fase getaran harmoniknya adalah sebagai berikut.

Karena Φ disebut fase, maka fase getaran harmonik adalah sebagai berikut.

Apabila sebuah benda bergetar harmonik mulai dari t = t1 hingga t = t2 , maka beda fase
benda tersebut adalah sebagai berikut.

Beda fase dalam getaran harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai dengan
satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda fase 2¼ ditulis
sebagai beda fase ¼.

b. Kecepatan Getaran Harmonik


Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama
persamaan simpangan.

Vy = ω A Cos (ω t + 0 )

Mengingat nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum
(vmaks) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.
v maks = ω A
c. Percepatan Getaran Harmonik
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama
persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan.
ay = ω A [-ω sin (wt + θ 0 )]
ay = -ω 2 A sin (ω t + θ 0 )
ay = -ω2 y

Karena nilai maksimum dari simpangan adalah sama dengan amplitudonya (y = A), maka
percepatan maksimumnya (a maks) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.
amaks = –ω 2 A

Energi Getaran Harmonik


Benda yang bergerak harmonik memiliki energi potensial dan energi kinetik. Jumlah kedua
energi ini disebut energi mekanik.

174
a. Energi Kinetik Gerak Harmonik
Cobalah kita tinjau lebih lanjut energi kinetik dan kecepatan gerak harmoniknya.

Karena Ek =½ mv y 2 dan v y = A ω cos ω t, maka


Ek = ½ mA2 ω2 cos2 ω t

Energi kinetik juga dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut.
Ek = ½ m ω2 (A2 – y 2 )
Ek = ½ k (A2 – y 2 )

y = A (di titik setimbang)


Ek min = 0, dicapai bila cos2 ω t = 0. Artinya, ω t harus bernilai 0, π , …, dan seterusnya.
y = A cos ω t
y = A cos 0

y = A (di titik balik)


Jadi, energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
setimbang. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.

b. Energi Potensial Gerak Harmonik


Besar gaya yang bekerja pada getaran harmonik selalu berubah yaitu berbanding lurus
dengan simpangannya (F = ky). Secara matematis energi potensial yang dimiliki gerak
harmonik dirumuskan sebagai berikut.

Ep = ky 2

Ep = m ω 2 (A sin ω t)2

Ep = m ω 2 A2 sin2 ω t

c. Energi Mekanik Gerak Harmonik


Energi mekanik sebuah benda yang bergerak harmonik adalah jumlah energi kinetik dan
energi potensialnya.
Em = ½ m ω2 A2

Berdasarkan persamaan diatas, ternyata energi mekanik suatu benda yang bergetar
harmonik tidak tergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah benda yang
bergetar harmonik dimanapun besarnya sama.
Em = Ek maks = Ep maks
Em = ½ m ω 2 A2 = ½ k A2

175
Kedudukan gerak harmonik sederhana pada saat Ep dan Ek bernilai maksimum dan
minimum.

d. Kecepatan Benda yang Bergetar Harmonik


Untuk menghitung kecepatan maksimum benda atau pegas yang bergetar harmonik dapat
dilakukan dengan menyamakan persamaan kinetik dan energi total mekaniknya dimana Ek
= Em.

Vm = A √
Sedangkan untuk menghitung kecepatan benda di titik sembarang dilakukan dengan
menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik

ω = √ g makan vy = √

CONTOH SOAL :

Contoh 1
Sebuah benda bergetar hingga membentuk a) amplitudo atau A
suatu gerak harmonis dengan persamaan y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin 20π t A = 0,04 meter
dengan y adalah simpangan dalam satuan
meter, t adalah waktu dalam satuan sekon. b) frekuensi atau f
Tentukan beberapa besaran dari persamaan y = 0,04 sin 20π t
getaran harmonis tersebut: ω = 20π
a) amplitudo 2πf = 20π
b) frekuensi f = 10 Hz
c) periode
d) simpangan maksimum c) periode atau T
e) simpangan saat t = 1/60 sekon T = 1/f
f) simpangan saat sudut fasenya 45° T = 1/10 = 0,1 s
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
d) simpangan maksimum atau ymaks
Pembahasan
y = A sin ωt
Pola persamaan simpangan gerak
harmonik diatas adalah y = ymaks sin ωt

176
Berikut berurutan rumus simpangan,
y = 0,04 sin 20π t kecepatan dan percepatan:
y = ymaks sin ωt
y = A sin ωt

ymaks = 0,04 m ν = ωA cos ω t


(Simpangan maksimum tidak lain adalah
amplitudo) a = − ω2 A sin ω t

e) simpangan saat t = 1/60 sekon Ket:


y = 0,04 sin 20π t y = simpangan (m)
y = 0,04 sin 20π (1/60) ν = kecepatan (m/s)
y = 0,04 sin 1/3 π a = percepatan (m/s2 )
y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m
Dari y = 0,04 sin 100 t
f) simpangan saat sudut fasenya 45° ω = 100 rad/s
y = A sin ωt A = 0,04 m

y = A sin θ sehingga:
ν = ωA cos ω t
ν = (100)(0,04) cos 100 t
dimana θ adalah sudut fase, θ = ωt
ν = 4 cos 100 t

y = 0,04 sin θ
b) kecepatan maksimum
y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m
ν = ωA cos ω t
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
y = 0,04 sin 20π t ν = νmaks cos ω t
y = 0,04 sin θ νmaks = ω A
0,02 = 0,04 sin θ
sin θ = 1/2
θ = 30° ν = 4 cos 100 t
νmaks = 4 m/s
Contoh 2
c) persamaan percepatan
Diberikan sebuah persamaan simpangan a = − ω2 A sin ω t
gerak harmonic a = − (100)2 (0,04) sin 100 t
y = 0,04 sin 100 t a = − 400 sin 100 t

Tentukan: Contoh 3
a) persamaan kecepatan Sebuah beban bermassa 250 gram
b) kecepatan maksimum digantung dengan sebuah pegas yang
c) persamaan percepatan memiliki kontanta 100 N/m kemudian
disimpangkan hingga terjadi getaran
Pembahasan selaras. Tentukan periode getarannya!
a) persamaan kecepatan

177
Pembahasan
Pembahasan Gabungkan konstanta kedua pegas dengan
Data: susunan seri:
k = 100 N/m
m = 250 g = 0,25 kg
T = .....

Dari rumus periode getaran sistem pegas:

T = 0,1 π s Contoh 6
Dua buah pegas dengan kostanta sama
Contoh 4 besar masing-masing sebesar 150 N/m
Sebuah bandul matematis memiliki panjang disusun secara paralel seperti terlihat pada
tali 64 cm dan beban massa sebesar 200 gambar berikut
gram. Tentukan periode getaran bandul
matematis tersebut, gunakan percepatan
gravitasi bumi g = 10 m/s2

Pembahasan
Periode ayunan sederhana: Tentukan besar periode dan frekuensi
Dari rumus periode getaran ayunan susunan tersebut, jika massa beban m
sederhana: adalah 3 kilogram!

Pembahasan
Periode susunan pegas paralel, cari
konstanta gabungan terlebih dahulu:
Sehingga:
T = 0,16 √ s

Contoh 5
Dua buah pegas identik dengan kostanta
masing-masing sebesar 200 N/m disusun
seri seperti terlihat pada gambar berikut. Contoh 7
Sebuah benda yang massanya 200 gram
bergetar harmonik dengan periode 0,2
sekon dan amplitudo 2 cm. Tentukan :
a) besar energi kinetik saat simpangannya
Beban m sebesar 2 kg digantungkan pada 1 cm
ujung bawah pegas. Tentukan periode b) besar energi potensial saat
sistem pegas tersebut! simpangannya 1 cm
c) besar energi total

178
Pembahasan 1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω
Data dari soal: t
m = 200 g = 0,2 kg cos2 ω t = sin2 ω t
T = 0,2 s → f = 5 Hz cos ω t = sin ω t
A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10 -2 m tan ω t = 1
ωt = 45°
a) besar energi kinetik saat
simpangannya 1 cm b) energi kinetik benda yang bergetar
y = 1 cm = 0,01 m = 10 -2 m sama dengan sepertiga energi
Ek = .... potensialnya
Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A
sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2
sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t / cos ω t = √3
b) besar energi potensial saat
simpangannya 1 cm tan ω t = √3
ω t = 60°

Contoh 9
Sebuah balok bermassa 0,5 kg
dihubungkan dengan sebuah pegas
c) besar energi total
ringan dengan konstanta 200 N/m.
Kemudian sistem tersebut berosilasi
harmonis. Jika diketahui simpangan
maksimumnya adalah 3 cm, maka
Contoh 8 kecepatan maksimum adalah....
Tentukan besarnya sudut fase saat : A. 0,1 m/s
a) energi kinetik benda yang bergetar B. 0,6 m/s
sama dengan energi potensialnya C. 1 m/s
b) energi kinetik benda yang bergetar D. 1,5 m/s
sama dengan sepertiga energi E. 2 m/s
potensialnya
Pembahasan
Pembahasan Data :
a) energi kinetik benda yang bergetar m = 0,5 kg
sama dengan energi potensialnya k = 200 N/m
Ek = Ep ymaks = A = 3 cm = 0,03 m
1/2 mν2 = 1/2 ky2 vmaks = ......
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω
t)2 Periode getaran pegas :

179
T = 2π √(m/k) Pembahasan
T = 2π √(0,5/200) = 2π√(1/400) = 2π Data soal:
(1/20) = 0,1 π sekon m = 50 gram = 50 × 10 −3 kg
A = 10 cm = 0,1 m = 10 −1 m
T = 0,2 s
vmaks = ω A = 0,6 m/s
y = 0,5 A
F = ......
Contoh 10
Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak
Gaya pada gerak harmonis
harmonis sederhana dengan amplitudo 10
F = mω2 y
cm dan periode 0,2 s. Besar gaya yang
bekerja pada sistem saat simpangannya dengan:
setengah amplitudo adalah sekitar.... ω = 2π/T = 2π / 0,2 = 10π rad/s
A. 1,0 N D. 6,9 N y = 0,5 A = 0,5(0,1) = 5 × 10 −2
B. 2,5 N E. 8,4 N Sehingga:
C. 4,8 N F = (50 × 10 −3 )(10π)2 (5 × 10 −2 ) = 2,5 N
(SBMPTN)

1. Kecepatan sebuah benda yang bergerak dan 40 Hz. Setelah 5/4 sekon, kedua
selaras sederhana adalah … getaran itu berselisih sudut fase …
A. Terbesar pada simpangan terbesar A. 0˚
B. Tetap besarnya B. 30˚
C. Terbesar pada simpangan terkecil C. 45˚
D. Tidak tergantung pada frekuensi D. 90˚
getaran E. 180˚
E. Tidak tergantung pada
simpangannya 8. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm
digantungkan vertical. Kemudian ujung
6. Sebuah benda bermassa 100 gram di bawahnya diberi beban 200 gram
bergerak harmonic sederhana dengan sehingga panjangnya bertambah 10 cm.
amplitude 10 cm dan periode 0,2 s. Beban ditarik 5 cm ke bawah kemudian
Besar gaya yang bekerja pada system dilepas hingga beban bergetar
saat simpangannya setengah amplituo harmonic. Jika g=10 m/s2 . Maka
adalah sekitar … frekuenzi getaran adalah …
A. 2,0 N A. 0,5 Hz
B. 5,0 N B. 1,6 Hz
C. 9,6 N C. 5,0 Hz
D. 13,8 N D. 18,8 Hz
E. 16,8 N E. 62,8 Hz

7. Dua buah osilator bergetar dengan fase 9. Besarnya periode suatu ayunan
sama pada t=0. Frekuensi getaran 10 Hz (bandul) sederhana bergantung pada …
(1) Panjang tali

180
(2) Massa benda C. 3 : 2
(3) Percepatan gravitasi D. 2 : 3
(4) Amplitudo E. 1 : 1
Pernyataan di atas yang benar adalah …
A. (1), (2), dan (3) 13. Sebuah partikel bergerak harmonik
B. (1) dan (3) dengan periode 6 sekon dan amplitudo
C. (2) dan (4) 10 cm. Kelajuan partikel pada saat
D. (4) benda 5 cm dari titik keseimbangannya
E. (1), (2), (3), dan (4) adalah…
A. 5 cms-1
10. Sebuah benda yang diikat dengan B. 8,51 cms-1
seutas benang hanya dapat berayun C. 9,07 cms-1
dengan simpangan kecil. Supaya D. 11,07 cms-1
periode ayunannnya bertambah besar, E. 19,12 cms-1
maka:
1) Ayunannya diberi simpangan awal 14. Dua titik A dan B yang besar dan
yang besar beratnya identik bergerak harmonik
2) Massa bendanya ditambah dengan frequensi masing-masing 9 Hz
3) Ayunan diberi kecepatan awal dan 6 Hz secara bersamaan. Pada suatu
4) Benang penggantungannya saat, selisih fase dari kedua gerakan
diperpanjang
tersebut . Pada saat itu keduanya telah
Pernyataan di atas yang benar adalah bergetar selama….
A. (1), (2), dan (3) A. 1 s
B. (1) dan (3) B. 2 s
C. (2) dan (4) C. 3 s
D. (4) D. 4 s
E. (1), (2), (3), dan (4) E. 5 s

11. Kecepatan sebuah benda yang bergerak 15. Sebuah benda mengalami gerak
harmonik sederhana adalah… harmonik dengan persamaan y = 5 sin
A. Terbesar pada simpangan terbesar 0,4 t, dengan y dalam cm dan t dalam
B. Terbesar pada kedudukan seimbang sekon. Kecepatan maksimum benda itu
C. Tetap besarnya adalah …
D. Tidak bergantung pada frequensi A. 2 π x 10 -5 ms-1
gerak B. 2 π x 10 -4 ms-1
E. Tidak bergantung pada simpangan C. 2 π x 10 -3 ms-1
D. 2 π x 10 -2 ms-1
12. Dua ayunan sederhana masing-masing E. 2 π x 10 -1 ms-1
panjang talinya 16 cm dan 36 cm.
Perbandingan frequensi getaran antara 12. Perhatikan gambar di samping. Sebuah
kedua ayunan tersebut adalah… bola bekel dengan massa 100 gram
A. 4 : 9 digantung dengan seutas tali yang
B. 9 : 4 panjangnya 50 cm. beban tersebut

181
disimpangkan 10 cm dari kedudukan
kesetimbangannya. Jika percepatan 16. Sebuah benda bermassa 50 gr
gravitasinya g = 10 ms-2 , besarnya gaya melakukan gerak harmonik sederhana
pemulih pada kedudukan tersebut dengan amplitudo 6 cm dan frekwensi
adalah…. 0,3 Hz . Energi potensial dan kinetiknya
A. 0,1 N jika simpangan 3 cm sebesar ……….
B. 0,2 N A. 8,1 x 10 -5 J
C. 0,4 N B. 8,2 x 10 -5 J
D. 0,5 N C. 8,3 x 10 -5 J
E. 1,0 N D. 8,4 x 10 -5 J
E. 8,5 x 10 -5 J
13. Pada sebuah pegas digantungkan beban
dengan massa 0,2 kg sehingga panjang 17. y = 0,5 sin 20.π t, dengan y adalah
pegas bertambah 10 cm. untuk g = 9,8 simpangan dalam satuan meter, t
ms-2 , periode gerak harmonik pegas adalah waktu dalam satuan sekon.
adalah …. Tentukan beberapa besaran dari
A. π sekon persamaan getaran harmonis tersebut,
B. 0,2 sekon amplitudonya sebesar …..
C. 0,2 π sekon A. 0,2
D. 0,4 sekon B. 0,3
E. 0,4 π sekon C. 0,4
D. 0,5
14. Sebuah benda melakukan gerak E. 0,6
harmonik dengan persamaan kecepatan
v = (40 π cos 10 π t) cms-1 , dengan t 18. Pada soal no 17, Frekuensinya sebesar
dalam sekon. Amplitudo dan ………… Hz
percepatan maksimum gerak harmonik A. 2
tersebut adalah…. B. 4
A. 4 cm dan 10 ms-2 C. 6
B. 4 π cm dan 10 ms-2 D. 8
C. 4 cm dan 20 ms-2 E. 10
D. 4 π cm dan 40 ms-2
E. 4 cm dan 40 ms-2 19. Pada soal no 17, Periodenya sebesar
………… s
15. Suatu benda bergerak harmonik A. 0,4
sederhana dengan amplitudo 4 cm dan B. 0,3
frekuensi 1,5 Hz. Berapakah simpangan C. 0,2
benda ketika kecepatannya ½ kali D. 0,1
kecepatan maksimumnya? E. 0,05
A. 0,01 √2 m
B. 0,02 √2 m 20. Pada soal no 17, Frekuensinya sebesar
C. 0,03 √2 m ………… m
D. 0,04 √2 m A. 0,4
E. 0,05 √2 m B. 0,3

182
C. 0,2 E. 0,5
D. 0,1

B. ESSAI
1. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan persamaan y = 5 sin ( 3 t +  /6)
y dalam meter, t dalam detik, dan besaran sudut dalam radian. Tentukan :
a. Amplitudo, frekwensi dan periode geraknya.
b. Kecepatan dan percepatan sesaat.
c. Posisi, kecepatan dan percepatan pada saat t = 2 detik.
d. Kecepatan dan percepatan maksimumnya.
e. Energi kinetik dan energi potensialnya saat t = 1 detik jika m = 100 gram.
f. Energi totalnya.
2. Sebuah benda yang massanya 0,75 kg dihubungkan dengan pegas ideal yang konstanta
pegasnya 25 N/m, bergetar pada bidang horisontal yang licin tanpa gesekan. Tentukan
:
a. Energi sistem dan kecepatan maksimum benda apabila amplitudo = 4 cm.
b. Kecepatan benda pada saat simpangannya 3 cm.
c. Energi kinetik dan energi potensial sistem pada saat simpangannya 3 cm.
3. Sebuah pegas dapat memanjang hingga 30 cm jika di tarik gaya 0,5 N. Sebuah benda
yang massanya 50 gram digantungkan pada ujung pegas kemudian diberi simpangan
30 cm dari titik seimbangnya setelah itu dilepaskan, tentukanlah :
a. Periodenya.
b. Persamaan gerak dari benda tersebut.
c. Kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial pada saat simpangannya
20 cm.
4. Dua getaran selaras masing-masing dinyatakan dengan persamaan :
y1 = 15 sin 8t dan y2 = 18 sin (8t +  /4) amplitudo dalam cm. Tentukanlah :
a. Periode masing-masing getaran.
b. Beda fase kedua getaran.
c. Kecepatan dan percepatan maksimum masing-masing getaran selaras tersebut.
5. Berapa simpangan getaran selaras yang menggetar vertikal, agar pada saat itu energi
potensialnya sama dengan energi kinetiknya, jika amplitudonya 10 cm.
6. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo 5 cm dan
frekwensinya 10 cps. Pada suatu ketika fasenya 1/12, maka tentukan :
a. Simpangan pada saat itu.
b. Gaya yang bekerja pada saat itu.
c. Energi potensial terhadap kedudukan setimbang pada saat itu.
d. Kelajuan dan perlajuan benda pada saat itu.
e. Energi kinetik benda pada saat itu.
7. Ditentukan persaman gerak getar adalah y = 10 sin 50t, y dalam cm dan t dalam detik.
Ditanyakan :
a. Persamaan percepatannya.
b. Percepatan maksimumnya.
c. Bila suatu saat fasenya = 1/5, telah berapa detik benda bergetar.

183
d. Hitung panjang simpangan pada saat soal 8c.
e. Hitung besarnya kecepatan getar pada saat t = 1/75 detik.
8. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 7 m/s dan percepatan
maksimumnya 20 m/s2 . Hitunglah amplitudonya.
9. Sebuah benda digantungkan dengan tali yang panjangnya 1,6 m. Berapa detik waktu
yang diperlukan untuk melakukan 100 ayunan.
10. Untuk mengukur percepatan grafitasi bumi dilakukan percobaan sebagai berikut :
sebuah bandul diikat dengan tali yang panjangnya 1 meter, kemudian diberi simpangan
dan dilepas. Ternyata dalam 100 detik bandul melakukan 50 ayunan. Berapakah
percepatan grafitasi bumi.
11. Sebuah beban 50 kg digantungkan pada ujung bawah sebuah batang baja yang
panjangnya 80 cm dan berdiameter 0,60 cm. jika modulus young baja 1,9 x 10 11 Nm-2 ,
berapakah pemanjangan batang baja tersebut?
12. Sebuah panggung menggantung pada empat buah kawat sepanjang 3 m dan
berdiameter 2,00 mm. Modulus young beban kawat adalah 1,8 x 1011 Nm-2 . Jika
panggung dibebani benda 50 kg, hitunglah pemanjangan kawat penggantung!.
13. Sebuah bandul matematis melakukan gerak harmonik dengan panjang tali 6,25 cm.
amplitudo gerak harmonik benda tersebut 10 cm. pada saat t=0, simpangan gerak adalah
0. Jika g = 10 ms-2 , tentukanlah :
a. Frequensi gerak harmonik.
b. Persamaan gerak harmonic

13. Suatu benda bergerak harmonik dengan simpangannya y = A sin ωt, amplitudonya 4
cm, dan periodenya 0,5 sekon. Tentukanlah percepatan gerak harmonik tersebut (dalam
ms-2 )
14. Sebuah pegas bergerak harmonik sederhana. Jika sebuah benda dengan massa 800 gram
digantung pada ujung bawah pegas, periode yang dihasilkannya 3 sekon. Jika massa
beban ditambah sehingga menjadi 3,2 kg, hitunglah periode getar yang dihasilkan pegas
tersebut.
15. Suatu pegas bergetar dengan konstanta k, amplitudo A, dan massa benda pada
ujungnya m. Pada saat t=0, simpangannya maksimum. Pada saat t sekon, simpangannya
akan menjadi…. Meter
16. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan persamaan y = 5 sin ( 3p t + p /6)
y dalam meter, t dalam detik, dan besaran sudut dalam radian. Tentukan :
a. Amplitudo, frekwensi dan periode geraknya.
b. Kecepatan dan percepatan sesaat.
c. Posisi, kecepatan dan percepatan pada saat t = 2 detik.
d. Kecepatan dan percepatan maksimumnya.
e. Energi kinetik dan energi potensialnya saat t = 1 detik jika m = 100 gram.
f. Energi totalnya.
17. Sebuah benda yang massanya 0,75 kg dihubungkan dengan pegas ideal yang konstanta
pegasnya 25 N/m, bergetar pada bidang horisontal yang licin tanpa gesekan. Tentukan :
a. Energi sistem dan kecepatan maksimum benda apabila amplitudo = 4 cm.

184
b. Kecepatan benda pada saat simpangannya 3 cm.
c. Energi kinetik dan energi potensial sistem pada saat simpangannya 3 cm
18. Sebuah benda serentak melakukan dua gerak harmonik sederhana dengan persamaan:
y1 = 20 sin ( 30 t + /3)
y2 = 25 sin ( 30 t + /6)
y dalam cm dan besaran sudut dalam radian)
Tentukanlah :
a. Persamaan gerak resultan.
b. Simpangan gerak resultan pada saat t = 0,2 detik.
19. Sebuah pegas dapat memanjang hingga 30 cm jika di tarik gaya 0,5 N. Sebuah benda
yang massanya 50 gram digantungkan pada ujung pegas kemudian diberi simpangan 30
cm dari titik seimbangnya setelah itu dilepaskan, tentukanlah :
a. Periodenya.
b. Persamaan gerak dari benda tersebut.
c. Kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial pada saat simpangannya
20 cm.
20. Dua getaran selaras masing-masing dinyatakan dengan persaman :
y1 = 15 sin 8t dan y2 = 18 sin (8t + /4) amplitudo dalam cm. Tentukanlah :
a. Periode masing-masing getaran.
b. Beda fase kedua getaran.
c. Kecepatan dan percepatan maksimum masing-masing getaran selaras tersebut.
d. Persamaan getaran resultan dari dua getaran selaras tersebut.
21. Berapa simpangan getaran selaras yang menggetar vertikal, agar pada saat itu energi
potensialnya sama dengan energi kinetiknya, jika amplitudonya 10 cm.
22. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo 5 cm dan
frekwensinya 10 cps. Pada suatu ketika fasenya 1/12, maka tentukan :
a. Simpangan pada saat itu.
b. Gaya yang bekerja pada saat itu.
c. Energi potensial terhadap kedudukan setimbang pada saat itu.
d. Kelajuan dan perlajuan benda pada saat itu.
e. Energi kinetik benda pada saat itu.
23. Ditentukan persaman gerak getar adalah y = 10 sin 50 t, y dalam cm dan t dalam detik.
Ditanyakan :
a. Persamaan percepatannya.
b. Percepatan maksimumnya.
c. Bila suatu saat fasenya = 1/5, telah berapa detik benda bergetar.
d. Hitung panjang simpangan pada saat soal 8c.
e. Hitung besarnya kecepatan getar pada saat t = 1/75 detik.
24. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 7 m/s dan percepatan
maksimumnya 20 m/s2 . Hitunglah amplitudonya.
25. Periode gerak harmonik 8 sekon. Beda sudut fase gerak harmonik tersebut jika selang
waktu pengamatanya 2 sekon adalah….
26. Pengertian GHS adalah …………

185
27. enis Gerak Harmonik Sederhana Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi
2 bagian, yaitu ……………………………….
28. Sebuah bandul matematis memiliki panjang tali 64 cm dan beban massa sebesar 200
gram. Tentukan periode getaran bandul matematis tersebut, gunakan percepatan
gravitasi bumi g = 10 m/s2 …………
29. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan persamaan y =
0,04 sin 20π t dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t adalah waktu dalam
satuan sekon. Tentukan beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut:
a. amplitudo
b. frekuensi
c. periode
d. simpangan maksimum
e. simpangan saat t = 1/60 sekon
f. simpangan saat sudut fasenya 45°
g. sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
30. Diberikan sebuah persamaan simpangan gerak harmonik y = 0,04 sin 100 t Tentukan:
a. persamaan kecepatan
b. kecepatan maksimum
c. persamaan percepatan
31. Sebuah partikel bergerak harmonik sederhana dengan frekuensi 100 Hz dan amplitudo
4 x 10 -3 m.
a. Hitung kecepatan an percepatan di titik seimbang
b. Hitung kecepatan dan percepatan pada saat simpangan maksimum
c. Tentukan persamaan simpangan, kecepatan dan percepatan sebagai fungsi waktu.
32. Sebuah partikel bergerak harmonik sederhana. Persamaan simpangannya dinyatakan
sebagai y = 6 sin 0,2 t dengan t dalam sekon dan y dalam cm.hitung:
a. Amplitudo,perioda, dan frekuensigerak
b. Persamaan kecepatan dan percepatannya
c. Simpangan, kecepatan dan percepatannyapada t = 2,5 π sekon
33. Suatu benda mengalami gerak harmonik sederhana dengan periode T = 0,500 s dan
amplitudo A. benda mula-mula ada di y = 0 dan memiliki kecepatan dalam arah positif.
Hitung waktu yang diperlukan benda untuk pergi dari y = 0 sampai ke y = 0,8A
34. Sebuah balok yang dihubungkan ke ujung sebuah pegas mengalami gerak harmonik
sederhana dan perpindahannya dinyatakan oleh x = 0,2 sin (15 t + 0,2) m. tentukan:
a. Percepatan balok ketika x = 0,08 m
b. Waktu paling singkat dimana x = 0,1 m dan kecepatan v <0
35. Sebuah partikel melakukan gerak harmonik sederhana disekitar y = 0 dengan frekuensi
sudut 2 rad/s. tentukan amplitudo gerak ketika kecepatan memiliki nilai 8,0 cm/s dan
π/3 sekon kemudian memiliki nilai -6,0 cm/s

186
DAFTAR PUSTAKA
1. A Haryono, 1986. kamus penemu. Jakarta : PT Gramedia
2. Abdul Kadir. 1991. Pemrograman Dasar Turbo Pascal. Yogyakarta: Andi Offset
3. Baharudin. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:Ar-ruz Media
4. Bambang Ruwanto.(2002).Matematika untuk fisiks dan tehnik 2.yogyakarta: AdiCita
5. Bambang Ruwanto.(2002).Matematika untuk fisiks dan tehnik I.yogyakarta: adicita
6. Beiser, A. 1990. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
7. Darmawan, 1990, Termodinamika, Bandung: Jurusan Fisika FMIPA ITB.
8. Drs Samsung J, dkk (1986). Pengetahuan Nuklir. Dep. Pend. Kebudayaan Universitas
Terbuka.
9. Edi Istiono. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Yogyakarta: FMIPAUniversitas
Negri Yogyakarta (UNY).
10. Edi Istiyono. 2000. Fisika Zat Padat. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta
11. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
12. Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
13. Harun Rasyid. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung:CV Wacana Prima
14. Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung:Alfabeta
15. Jogiyanto, H.M. Teori dan Aplikasi program Komputer Bahasa Fortran. 1995 Yogyakarta:
Andi offset
16. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga. 2008. Seribu
Pena Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
17. Krane, K. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
18. M. Amin Genda P.2001. Sejarah Fisika. Yogyakarta: FMIPA-UNY
19. Made Berata, IGN. 1985. Fisika Atom. Yogyakarta: FPMIPA IKIP Yogyakarta.
20. Nana Sudjana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru
Algensindo
21. Nazir, M. (1983). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
22. Oemar Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara
23. Oxford, 1997. kamus lengkap fisika. Jakarta : Erlangga.
24. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta
25. Sukamto. 1995. Panduan Penelitian Eksperimen. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta.
26. Sumardi, Y. (1988). Pengantar Pengetahuan Antariksa. Yogyakarta: FPMIPA IKIP
Yogyakarta.
27. Sumarna. 2000. Elektronika Digital. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA,
UNY.
28. Summa, 1999, Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I,Yogyakarta: Jurdik Fisika-UNY.
29. Supahar dan Ahmad Abu Hamid. 2002. Pengantar Fisika Statistika. FMIPA UNY
30. Suprapto Brotosiswoyono. 1987. Teori gas Kinetik dan Mekanika Statistik. Karunika
Jakarta UT
31. Suprijono. 2009. Cooperative Learning dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya:Pustaka
Pelajar
32. Supriyadi.2002. Penilaian Pencapaian Belajar Fisika. Yogyakarta: FMIPA UNY
33. Suriasumantri, J.S. (1982). Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.
34. Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar: Fisika Modern. Bandung: Penerbit ITB.

187
35. Suwarsih Madya. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lemlit IKIP
Yogyakarta.
36. Syaiful Sagala. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta
37. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
38. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Kooperatif Berorientasi
Kontruktivistik. Jakarta:Pres Pustaka
39. Waloejo Loeksmanto, 1993, Medan Elektromagnet, Jakarta. P2TK, Dirjen Dikti
Depdikbud.
40. Winardi Sutatyo. (1984). Astrofisika mengenal Bintang. Bandung: ITB
41. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga
42. Zahra Muslim (1996). Gelombang dan

188

Anda mungkin juga menyukai