Anda di halaman 1dari 16

TEORI DAN PERILAKU

KONSUMEN
Teori tentang Konsumen digunakan
untuk menjelaskan dan meramalkan
produk-produk yang akan dipilih oleh
konsumen (rumah tangga) pada tingkat
pendapatan dan harga tertentu.

Pendekatan yang digunakan dalam


menganalisis penentuan pilihan
konsumen ini ada 3 yaitu;
1. Pendekatan Utilitas
(Utility Approach)
2. Pendekatan Kurva Indiferens
(indiference curve)
3. Pendekatan Atribut
(attribut approach)
 Konsumen adalah salah satu pelaku ekonomi yang selalu dihadapkan
pada berbagai alternatif pilihan, baik ketika mereka berada dipasar output
(pasar produk) maupun dipasar in-put (pasar faktor produksi).
 Teori Perilaku Konsumen adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah
barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi.
 Teori konsumsi konsumen adalah teori yang mempelajari bagaimana
manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian /
penggunaan barang dan jasa.
 Utilitas (nilai guna) adalah kemampuan sesuatu barang dalam memenuhi
kebutuhan manusia.
 Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa
pendapatan dan harga yang bersangkutan
PENDEKATAN UTILITAS

Pendekatan ini menganggap bahwa


kepuasan konsumen yang diperoleh
dari pengkonsumsian barang-barang
dan jasa dapat diukur dengan cara yang
sama seperti untuk berat dan tinggi
badan seseorang.

Istilah Utilitas ini berhubungan dengan


nama seorang filosofis Inggris Jeremy
Bentham (1748-1832).

Istilah Utilitas berhubungan dengan


kepuasan seseorang dalam
mengkonsumsi suatu barang.
PENDEKATAN UTILITAS

Adam Smith (1723-1790) membedakan


nilai guna (value in use) dengan nilai
tukar (value in exchange).
Contoh:
Air dan Berlian

David Ricardo (1722-1823) dan


kemudian Karl Marx (1818-1883) dengan
teori X dan Y.

William Stanley Jevons (1835-1882)


yang menjelaskan hubungan antara
utilitas dan harga (atau nilai tukar). Dia
memperkenalkan konsep utilitas
marginal (marginal utility)
ASUMSI PENDEKATAN UTILITAS

1. Tingkat utilitas total yang dicapai


seorang konsumen merupakan
fungsi dari kuantitas berbagai
barang yang dikonsumsinya.
Kuantitas Marginal
Total Utility 2. Konsumen akan memaksimumkan
rokok yang Utility
(TU)
dihisap (MU) utilitasnya dengan tunduk kepada
0 0 - kendala anggarannya.
1 9 9 3. Utilitas dapat diukur secara kardinal
2 17 8 4. Marginal Utility (MU) dari setiap unit
3 24 7 tambahan barang yang dikonsumsi
4 30 6 akan menurun. MU adalah
perubahan Total Utility (TU) yang
5 35 5 disebabkan oleh tambahan satu unit
barang yang dikonsumsi, cateris
paribus.
PERBANDINGAN ANTARA MU DENGAN PRICE

Seorang konsumen akan memilih


barang-barang yang dapat
memaksimumkan utilitasnya dengan
tunduk kepada kendala anggaran
(budget)-nya. Utilitas tersebut akan
memaksimumkan jika perbandingan
antara MU dan harga adalah sama untuk
setiap barang yang dikonsumsi,
misalnya barang X, Y dan Z.

Kegiatan Mengkonsumsi Barang MUX MUY MUZ


= =
PX PY PZ
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

1. Konsumen mendapatkan Menganggap bahwa tingkat kepuasaan


kepuasan atau utilitas lewat atau utilitas yang diperoleh konsumen
bawang-barang yang dari pengkonsumsian barang-barang
dikonsumsinya. dan jasa hanya bisa dihitung dengan
pengukuran Ordinal.
2. Konsumen akan
memaksimumkan kepuasannya
dengan tunduk kepada kendala
anggaran yang ada.

3. Konsumen mempunyai suatu Asumsi – asumsi yang mendasari


skala preferensi Pendekatan Kurva Indiferens, adalah:
4. Marginal rate of Substitution
(MRS) akan menurun setelah
melampaui suatu tingkat utilitas
tertentu.
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

Kurva Indiferens Mencerminkan


Sate (tusuk) Preferensi Konsumen

Kurva Indiferens adalah kurva yang


menunjukkan kombinasi konsumsi
(atau pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
Marginal Rate of Subtitution
30

U=9
Kelompok Tongseng Sate
U=8 Barang (piring) (tusuk)
20

U=7 A 1 20
U=6
B 2 15
10

Tongseng (piring)
C 3 11

1 2 3 4 5 6 7 8 D 4 8
E 5 6
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

Ciri-ciri Kurva Indiferens


Sate (tusuk) 1. Semakin ke kanan atas (menjauhi
titik origin), semakin tinggi tingkat
kepuasannya.
2. Kurva indiferens tidak berpotongan
satu sama lain
3. Kurva indiferens berslope negatif
4. Kurva indiferens cembung ke arah
30

origin.
4
20

3 Hubungan MRS dengan Slope kurva


2
indiferens
10

Tongseng (piring) -∆Y -∆dY


1 2 3 4 5 6 7 8 MRS = =
∆X dX
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

Garis Anggaran
Qy
Garis anggaran (budget line) adalah
garis yang menunjukkan jumlah barang
yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan atau anggaran tertentu
15

Persamaan Garis Anggaran


B
I/Py
I = X.Px + Y.Py
10

Ga
ris
An
g ga
ran
Contoh:
Jika anggaran (I) sebesar Rp. 100 ribu
5

Daerah Anggaran I/Px


dan harga barang X dan Y masing-
B
Qx masing Rp. 5 ribu dan Rp. 10 ribu, maka
5 10 15 20 garis anggarannya ditunjukkan oleh
garis BB
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

Pergeseran garis anggaran Contoh:


Jika anggaran naik dari Rp. 100 ribu
Garis anggaran akan bergeser jika
menjadi Rp. 200 ribu garis anggaran
anggaran dan atau harga berubah.
akan bergeser ke B’B’
Qy Qy
30

30
25

25
B’

20
20

15
15

B B
10

10
5

B B' B'
Qx B Qx
5 10 15 20 25 30 35 40 5 10 15 20 25 30 35 40
PILIHAN KONSUMEN

Konsumen akan memilih sekelompok


barang yang memaksimumkan
kepuasannya dengan tunduk kepada
Qy kendala anggaran. Sekelompok barang
yang memberikan tingkat kepuasan
tertinggi tersebut harus memenuhi 2
syarat;
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat
kurva indiferens tertinggi
50

B
bersinggungan dengan garis
anggaran.
40

2. Keadaan tersebut akan terjadi pada


30

C
titik singgung antara kurva
indiferens tertinggi dengan garis
20

U = 17
anggaran.
10

U = 12 Sekelompok barang yang


B U=8
Qx
memaksimumkan kepuasan konsumen
10 20 tersebut ditunjukkan oleh titik C.
KEGUNAAN KURVA INDIFERENS

Kurva indiferens dapat digunakan


setiap saat jika anda mencoba untuk
menganalisis pilihan antara dua orang.
Qy

Contoh:
Analisislah pengaruh dari usulan
berikut ini. Pajak penggunaan bensin
B’

super diturunkan dan pajak


penggunaan premium dinaikkan. Pajak
tersebut akan menurunkan harga
S’

bensin super, sedangkan harga


premium akan naik. Garis anggaran
S0

akan bergeser dari BB ke B’B’. Seorang


konsumen akan menaikkan proporsi
penggunaan bensin superuntuk
mobilnya (dari S0 menjadi S’.
Qx
P’r Pºr B’ B
PENDEKATAN ATRIBUT

Pendekatan ini diperkenalkan


Derajat Atribut
Harga oleh Kevin Lancaster pada
Rasio
Restoran
per
makan
Nyaman/
Makan
per $100
tahun 1966. Pendekatan ini
Lezat
($) Nyaman Lezat menganggap bahwa yang
diperhatikan konsumen
A 22,22 89 22 4,05
bukanlah produk secara fisik,
B 25,00 94 50 1,88 tetapi atribut yang
C 27,30 76 86 0,88
terkandung di dalam produk
tersebut.
D 26,47 57 90 0,63

E 18,95 18 72 0,25
Seberapa banyak suatu
F 19,74 10 77 0,13 barang itu harus dibeli
ditentukan oleh besarnya
Contoh: anggaran dan harga barang
Tabel berikut menggambarkan seorang yang bersangkutan.
konsumen yang biasa makan diluar rumah di
enam restoran (A, B, C, D, E).
PENDEKATAN ATRIBUT

Kenyamanan
A A

B B
C C

D D

E E

r2
F F
r1
I’

I I*

Kelezatan X1 X2 Kelezatan

Kombinasi Barang dalam Pendekatan Atribut Maksimasi Kepuasan dengan Pendekatan Atribut

Anda mungkin juga menyukai