Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE 1

Nama : Elfrida Claudia Novindi

NIM : 042636398

Mata Kuliah/Kode : Ekonomi Manajerial/ EKMA4312

Prodi : Manajemen

1. Dalam meningkatkan nilai perusahaan dilakukan dengan cara memaksimukan keuntungan


secara berkesinambungan. Perusahaan tentu dapat memaksimumkan pendapatan dengan
menghadapi kendala biaya dengan meminimkan pembiayaan terkait. Prinsip ekonomi untuk
memperoleh keuntungan maksimal dapat dicapai apabila MR=MC. Jelaskan maksud dari prinsip
tersebut? Dan jelaskan juga ketika kondisi MR > MC dan MR < MC. Bagaimana keputusan yang
diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang maksimum!

Jawaban :

Prinsip ekonomi untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat dicapai apabila MR=MC,
yang berarti bahwa untuk memperoleh keuntungan maksimal maka penerimaan marginal (MR)
harus sama dengan biaya marginal (MC). Maka keuntungan total mencapai maksimum karena
tambahan penerimaan (MR) sama besarnya dengan tambahan biaya (MC) yang diperlukan untuk
memproduksi 1 unit output. Jika kondisi MR>MC maka setiap tambahan satuan output yang
diproduksi masih memberikan tambahan keuntungan karena tambahan penerimaan masih lebih
besar daripada tambahan biaya. Sebaliknya jika MR<MC maka tambahan penerimaan yang
diperoleh dari penjualan 1 unit output lebih kecil dari tambahan biaya yang diperlukan untuk
memproduksi, akibatnya keuntungan total berkurang.
Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus memperhatikan struktur
biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan:
 Pendekatan Total yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih antara
hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total Cost = TC)
mencapai jumlah yang paling besar.
 Pendekatan Marginal yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana hasil
penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal
( Marginal Cost = MC )

Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya


sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali
dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Di dalam jangka pendek, pemaksimuman
untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:

a. Keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total


dengan biaya total.
Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan
biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan
antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keunntungan yang
maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya
total adalah yang paling maksimum.

b. Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR=MC. Suatu perusahaan akan
menambah keuntungan apabila menambah produksi pada ketika MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan
sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan akan menambah
untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC
berlaku.
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (profit, π)
maksimum. Keuntungan (π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total
revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut: π = TR – TC. Maksimisasi
keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal revenue sama
dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada pasar persaingan
sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Perusahaan-perusahaan
yang berada pada pasar persaingan sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya
mereka akan bekerja dengan melakukan peningkatan volume penjualan sebesar-besarnya.

2. Konsumen dalam mengoptimalkan tingkat kepuasan yang menghasil permintaan individual,


dengan akumulasi dari permintaan individual ini menjadi permintaan pasar. Karakteristik
permintaan pasar sifatnya adalah elastisistas, jelaskan apa yang kalian pahami mengenai konsep
elastisitas kaitanya dengan permintaan suatu barang!

Jawaban :

Elastisitas Permintaan merupakan perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas ada 3 macam,
yaitu :
• Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
• Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
• Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas Harga atas permintaan (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang
disebabkan oleh persentase perubahan harga. Elastisitas Harga atas permintaan dikelompokkan
menjadi 3, yaitu:

a. Permintaan dikatakan elastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta >


persentase perubahan harga (Ed>1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen
peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan
terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat
permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan
barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.

b. Permintaan dikatakan inelastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta <


persentase perubahan harga (Ed<1);
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya,
meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang
mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang
yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai
makanan pokok. Karena, meskipun dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidak
akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki
keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

c. Permintaan dikatakan unitary elastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta =


persentase perubahan harga (Ed=1).
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. Jenis permintaan
inisebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan unit elastis.

Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu
tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.

1) Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat
kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2) Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin
inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan
tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah
pembeli banyak seandainya harga turun.
3) Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan
inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan
harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan
bersifat elastis.
4) Tradisi Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut
harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya
cenderung elastis.

3. Perhatikan baik baik matrik dari tabel berikut ini:

Jam MPL P VMPL W


1 0,41 100 41 24
2 0,32 100 32 24
3 0,27 100 27 24
4 0,24 100 24 24
5 0,01 100 1 24

Kemudian Hitung nilai Π1 dan Π1 kumulatif, serta pada jam ke berapakah keuntungan kumulatif
itu terjadi? Mengapa demikian! Berikan penjelasan.
Jawaban :
VMPL
41
32
27
24
1
125

Π1= 41+32+27+24+1/5 =
25

VMPL W Π1 Kumulatif
41 24 17
32 24 8
27 24 3
24 24 0
1 24 -23
Dari tabel terlihat bahwa MPL mengalami penurunan seiring penambahan tenaga
kerja, hal ini akan berdampak pada peningkatan output, namun dengan laju yang
semakin menurun dalam hal ini berlaku hukum dimishing marginal product.

Jam VMPL W
1 41 24
2 32 24
3 27 24
4 24 24
5 1 24
Saat VMPL > W, perusahaan masih bisa menghasilkan tambahan profit, namun
saat VMPL < W, perusahaan justru mengalami kerugian. Jadi dapat dilihat bahwa pada
jam 1 sampai jam ke 3 keuntungan kumulatif masih didapatkan oleh perusahaan.

Sumber referensi :
 Arsyad, Lincoln. 2020. BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial Edisi 2.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
 Materi Inisiasi 2

Anda mungkin juga menyukai