Anda di halaman 1dari 25

Aqidah, Syariah, Akhlak, dan

Kelompok 2
Aspek dalam Islam
Irvan Guntara Muhammad Zhaclin Arkal
Muhammad Syaepul Fahmi
Wildan Zulfani Al Aulia Idam Kholid
Aqidah

 Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu, yang berarti


ikatan, at-tautsiiqu, yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang
kuat, al-ihkaamu, yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-
rabthu biquw-wah, yang berarti mengikat dengan kuat.
 Sedangkan menurut istilah terminologi, akidah adalah iman yang
teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang
yang meyakininya.

Sc: wikipedia
Aqidah

Akidah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan
segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid, dan taat kepadaNya, beriman
kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik
dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-
prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa
yang menjadi ijma' (konsensus) dari salafush shalih, serta seluruh berita-berita
qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan
menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' salaf as-shalih

Sc: wikipedia
Pembagian Aqidah Tauhid

Pembagian tauhid dibagi menjadi 3:


 Tauhid Al-Uluhiyyah, (al-Fatihah ayat 4 dan an-Nas ayat 3)
mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
 Tauhid Ar-Rububiyyah, (al-Fatihah ayat 2, dan an-Nas ayat 1)
mengesakan Allah dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah
yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
 Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
mengesakan Allah dalam asma dan sifatNya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk
yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

Sc: wikipedia
Manfaat Mempelajari Aqidah

Adapun manfaat dari mempelajari aqidah ialah:


 Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT
Mempelajari aqidah akan membuat Anda semakin paham konsep-konsep beriman dalam
Islam. Orang yang paham Aqidah akan bisa dengan mudah mengikhlaskan ibadahnya semata-
mata hanya untuk Allah SWT.
Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan ibadahnya tanpa ada keraguan lainnya.
 Bisa Menenangkan Jiwa
Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena bisa menerima semuanya
dengan ikhlas, baik takdir baik maupun buruk. Hal ini karena mereka meyakini bahwa semuanya
ini sudah diatur oleh Allah. Mereka juga akan percaya bahwa rencana Allah jauh lebih indah
sehingga tidak perlu khawatir apa yang akan terjadi esok hari.
Manfaat Mempelajari Aqidah

Adapun manfaat dari mempelajari aqidah ialah:


 Memperbanyak Amalan Baik
Tujuan Aqidah sebenarnya untuk menghindarkan diri dari perbuatan sesat. Oleh karena itu,
mereka yang memahami dengan baik Aqidah akan senantiasa melakukan amalan baik dan
menjauhi perbuatan buruk yang dilarang Allah. Mereka akan selalu ingat bahwasannya setiap
perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat balasan dan siksaan.
 Menegakkan Agama
Semakin banyak Anda tahu tentang aqidah, maka orang akan sulit menggoyahkan iman
Anda. Dengan mengetahui aqidah secara mendalam, orang tidak akan pernah ragu membela
agamanya di mata siapapun.
Ruang Lingkup
Aqidah memiliki ruang lingkup dalam pembahasannya. Menurut ulama ada 4 ruang lingkup
aqidah dalam Islam, yakni:
 Ilahiyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan masalah ketuhanan, khususnya
membahas mengenai Allah SWT seperti kekuasaan Allah, perintah Allah dan larangannya.
 Nubuwwat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan para utusan Allah (nabi dan rasul
Allah). Dalam Alquran, disebutkan beberapa nabi dan dibahas sebagai suri tauladan bagi umat
manusia di antaranya Nabi Muhammad SAW, Musa As, Harun As, Ismail As, Ishaq As, Daud
As, Zulkifli As, Sulaiman As, Yahya As, Isa As dan lainnya.
 Ruhaniyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan mahluk gaib. Misalnya malaikat,
iblis, dan jin.
 Sam’iyyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan alam gaib. Misalnya surga, neraka,
alam kubur, dan lainnya.
Syariah

 Secara Etimologi
Kata Syari’ah berasal dari bahasa Arab, dari kata Syara’a yang berarti jalan.
Syari’ah Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan dalam Islam.
 Secara Terminologi
Syari’ah adalah suatu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia
dengan seluruh ciptaan Tuhan di alam semesta.
Syariah

Berdasarkan pengertian diatas, syari’ah dibagi ke dalam dua


bagian besar, yaitu :
 Ibadah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya.
 Mu’amalah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya dan manusia dengan seluruh alam.
Klasifikasi Syariah

Syariah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


 Wajib (Ijab) yaitu suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila dikerjakan
mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa.
 Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan
mendapat dosa. Contohnya : zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman keras, durhaka
pada orang tua, dan lain-lain.
 Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan tidak berdosa.
 Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya suatu
perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa.
Contohnya : merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain.
Sumber Syariah

Sumber-Sumber Syariah
 Al-Qur’an, kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
merupakan Undang-Undang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok.
 Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan
dan rincian terhadap hukum-hukum Al-Qur’an yang bersifat umum.
 Ra’yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk
menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
Ruang Lingkup Syariah Islam

Ruang lingkup syari’ah mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut :


 Ibadah Khusus ( Ibadah Makhdah ) yaitu peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya, meliputi Rukun Islam.
 Ibadah Umum ( Mu’amalah dalam arti luas ) yaitu peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam lainnya,
meliputi:
• Muamalah yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan lainnya dalam
hal tukar menukar harta (jual beli dan yang searti).
Ruang Lingkup Syariah Islam

• Munakahat yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang


dengan orang lain dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang
berhubungan dengannya.
• Jinayat yaitu pengaturan yang menyangkut pidana.
• Siyasah yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan
politik.
• Akhlak yaitu mengatur sikap hidup pribadi.
Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan,
jama’nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat),
budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-
maru’ah), dan agama (ad-din).
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh
suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik
Keudukan Akhlak dalam Islam

Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam. Antaranya :
 Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan utama
Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Sesungguhnya aku
diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Pernyataan Rasulullah itu
menunjukkan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam.
 Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana akhlak yang
baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik. Begitulah juga sebaliknya.
Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Tiada sesuatu yang lebih berat dalam daun
timbangan melainkan akhlak yang baik."
Keudukan Akhlak dalam Islam

 Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin. Sabda


Rasulullah saw yang bermaksud : "Orang mukmin yang paling sempurna
keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya."
 Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang buruk bisa
merusakkan pahala. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Akhlak yang
baik mencairkan dosa seperti air mencairkan ais (salji) dan akhlak merosakkan
amalan seperti cuka merosakkan madu."
Keudukan Akhlak dalam Islam

 Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji
Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran,
firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang yang
memiliki peribadi yang agung )mulia)." Pujian allah swt terhadap RasulNya
dengan akhlak yang mulia menunjukkan betapa besar dan pentingnya
kedudukan akhlak dalam Islam. Banak lagi ayat-ayat dan hadith-hadith
Rasulullah saw yang menunjukkan ketinggian kedudukan akhlak dan
menggalakkan kita supaya berusaha menghiasi jiwa kita dengan akhlak yang
mulia.
Keudukan Akhlak dalam Islam

 Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam, sebagaimana dalam sebuah hadith
diterangkan bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw : "Wahai
Rasulullah, apakah itu agama?" Rasulullah menjawab : "Akhlak yang baik."
 Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka
sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari syurga.
Sebuah hadith menerangkan bahawa, "Si fulan pada siang harinya berpuasa
dan pada malamnya bersembahyang sedangkan akhlaknya buruk, menganggu
jiran tetangganya dengan perkataannya. Baginda bersabda : tidak ada kebaikan
dalam ibadahnya, dia adalah ahli neraka."
Faktor-faktor Keruntuhan Akhlak

 Lingkungan Sosial
Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka
sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari syurga.
Pengaruh teman dan masyarakat sekeliling juga merupakan faktor yang
membentuk keperibadian dan akhlak seperti tingkah laku, tutur kata dan cara
bertindak.
Budaya masyarakat yang cenderung ke arah liberalisme juga membawa
masyarakat kini mudah terjebak dengan budaya rock, rap, lepak dan
seumpamanya.
Faktor-faktor Keruntuhan Akhlak

 Nafsu
Nafsu adalah anugerah Allah swt kepada manusia dan nafsu juga adalah
musuh sebati dengan diri manusia yang melaksanakan hasrat nafsu manusia.
Manusia yang terlalu menurut kehendak nafsunya akan terdorong untuk
melakukan keburukan. Seandainya nafsu tidak dapat dikawal, sudah asti boleh
menghilangkan maruah diri, agama dan nilai budaya sesebuah masyarakat dan
membawa kepada kemungkaran sebagaimana berlaku dalam masyarakat kini.
Faktor-faktor Keruntuhan Akhlak

 Syaitan
Satu lagi musuh ghaib yang senantiasa mendampingi
manusia dengan memperalatkan nafsu manusia iaitu syaitan.
Fungsi syaitan adalah sebagai agen perusak akhlak manusia
berlaku sejak Nabi Adam a.s. dan berterusan hingga ke hari
kiamat.
Cara – Cara Mengatasi dan Memperbaiki
Akhlak Dalam Islam
 Menguatkan nilai-nilai aqidah dan keimanan dalam jiwa.
 Mengawal pancaindera daripada melihat atau mendengar perkara-
perkara yang membangkitkan atau menguatkan syahwat dan hawa
nafsu yang menjadi puncak segala sifat buruk dan keji.
 Mempelajari penjelasan al-Quran dan Hadith serta penafsirannya
oleh para ulama mengenai akhlak terpuji untuk membersihkan
jiwa.
Cara – Cara Mengatasi dan Memperbaiki
Akhlak Dalam Islam
 Melatih diri membiasakan perbuatan-perbuatan baik seperti ibadah berupa
solat, puasa dan lain-lain dan menjauhkan diri daripada segala perbuatan
buruk dan keji.
 Berkawan dan berjiran dengan orang-orang yang berakhlak mulia kerana
kawan atau jiran memberi kesan atau pengaruh dalam pembinaan akhlak
seseorang.
 Mempelajari kehidupan para nabi, sahabat, ulama atau auliya dan menjadikan
kehidupan mereka sebagai contoh teladan dalam kehidupan kita.
Cara – Cara Mengatasi dan Memperbaiki
Akhlak Dalam Islam
 Dalam segala tindak tanduk kita hendaklah sentiasa mengikuti dan
menggunakan akal fikiran dan janganlah mengikut perut dan hawa
nafsu kita.
 Sentiasa berdoa memohon bantuan Allah swt agar dilengkapkan
diri dengan akhlak yang mulia dan mendapatkan perlindungan
daripada perkara-perkara yang tidak diinginkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai