Anda di halaman 1dari 3

Kitab Primer/Kutub al-Tis’ah: Nama Kitab Hadis, Penyusunya, sekilas biografi hidup, dan

Sistematika Kitab

5. Sunan An-Nasa’i (215H/839M-303H/915M)

Nama lengkapnya Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Sinan Al-Khurrasani An-Nasa’I Abu
Abdurrahman. Beliau lahir di kota Nasa’ suatu kota masuk wilayah khurrasan pada tahun
215H Beliau mengembara ke berbagai kota besar untuk mencari hadis antara lain Khurrasan,
Hijaz, Irak, dan Mesir, kemudian menetap di mesir. Beliau juga seorang ahli faqih
bermazhab As-Syafi’i ahli ibadah dan berpegang teguh pada sunnah dan memiliki wibawa
kehormatan yang besar. Setelah melaksanakan Haji ia menetap di Mekkah sampai
menghadap ke hadirat illahi pada tahun 303H/915M. Beliau meninggal di Ramalah dan
dimakamkan di Baitul Maqdis.

Kitab ini Disusun seperti bab Fiqih. Menurut penelitian As Sayyid Muhammad Sayyid et.
Al. kitab ini mengandung 5774 Hadis. Di dalamnya terdapat hadis Shahih, Hasan, Dhaif.
Awalnya kitab ini diberi nama As-Sunan Al Kubra, kemudian diajukan kepada seorang Amir
di ramalah. Dan sang Amir tersebut menyuruhnya untuk menulis kitab Shahihnya saja. Stelah
itu disaring hasi shahihnya saja Kemudian disebut As-Sunan As-Sughra dan di beri nama Al-
Mujataba min As-Sunnan, yaitu yang sampai di tangan kita. Para ahli hadis banyak
berpedoman periwayatah dari An-Nasa’i, ia bagian dari Kitab Induk Enam yang sedikit
kedha’ifannya dan seimbang atau dekat dengan Sunan Abi Dawud kitab kedua dari 4 sunan.

6. Sunan Ibnu Majah

Nama Lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Qazwini, lahir
di Qazwin salah satu kota di Iran pada tahun 207H/824M. Beliau belajar hadis di
berbagai kota diantaranya Irak, Hijaz, Mesir dan Syam. Banyak karyanya dalam tafsir,
hadis, tarikh. Diantaranya kitab yang popuer adalah Sunan Ibnu Majah yang Disusun
seperti bab fiqih, jumlah hadisnya sebanyak 4.341 buah hadis. 3002 hadis, diantaranya
diriwayatkan oleh Ashlab Al Khamsah dan 1.339 diriwayatkan oleh ibnu Majah. Para
ulama sebelum abad ke 6 memasukanya kedalam Buku Induk Hadis Eman (Ummahat Al-
Kutub As-Sittah) kemudian memasukanya setingkat dengan Muwatha’ karya Imam
Malik. Namun para ulama mendahulukan Sunan Ibnu Majah di bandingkan dengan al-
Muwatha’ dalam gabungan Buku Induk Hadis Enam tersebut, karena di dalamnya
terdapat beberapa hadis yang tidak di dapati dalam kitab lima, dan didapatkan lebih
banyak dari Al-Muwatha’. Bkan berati lebih unggul dari Al-Muwatha’. Beliau meninggal
dunia pada tanggal 22 Ramadhan 273H/887M.

7. Al Muwatha’
Penyusunya adalah Imam Malik nama Lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik
bin Anas bin Amir bin Amru bin Al-Harits. Beliau adalah salah seorang pendiri empat
mazhab yang disebut mazhab Imam Malik. Beliau dilahirkan di Madinah 96H/712M.
dala satu riwayat beliau dalam kandungansang ibunya selama 3 tahun dan dilahirkan
dalam keluarga dan masyarakat yang banyak mengenal hadis. Beliau telah hafal Alquran
sejak usia kanak-kanak.
Diantara karyaya Al-Muwaththa’ disusun dalam rangka memenuhi permintaan
Al-Manshur untuk menjadi pegangan seluruh lapisan masyarakatdi bawah kekuasaanya.
Beliau menghimpun 100.000 hadis dari lebih 1.000 ahli hadis selama 40 tahun dan di
presentasikan 70 ulama fiqih di Madinah dan diakuinya (Al Muwaththa’ = dimudahkan)
8. Musnad Imam Ahmad
Penyusunya Imam Ahmad nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Ahmad bin
Hanbal bin Hilal Al-Syaybani, salah satu pendiri empat mazhab yang di beri nama
mazhab Hanbali. Beliau Lahir di Baghdad tahun 164H/780M. beliau lebih banyak
mencari ilmu di Baghdad kemudian mengembara ke berbagai kota untuk menuntut ilmu
fiqih dan hadis seperti ke Syam, Hijaz, Yaman, dan lain-lain, sehingga banyak
pengetahuanya tentang atsar sahabat dan tabi’in. beliau memiliki sifat wara’ dan dhabit
yang sempurna. Abu Zur’ah berkomentar bahwa daya hafalanya sangt tinggi, Imam
Ahmad hafal 1.000.000 buah hadis. Oleh karena itu, beliau dipanggil sebagai Amir Al-
Mu’minin fi Al-Hadis. Ibnu Hibban juga mengatakan bahwa Imam Ahmad adalah
seorang ahli fiqh, hafizh, dan teguh pendirianya, selalu wara’dan beribadah sekalipun
dicambuk pada peristiwa mihnah (ujian kemakhlukan alquran)
Karyanya yang popular adalah Musnad Imam Ahmad yang berisikan 30.000 bua
hadis dan 10.000 hadis secara berulang ulang. Beliau tulis sejak usia 16 tahun, tetapi
belum sempat menyeleksi hadis yang shahih sebab meninggal dunia pada tahun
241H/855M di Baghdad pada usia 77 tahun. Kemudian diterbitkan oleh putranya
Abdullah Ahmad bin Hanbal dan kemudian diterbitkan menjadi alphabet (abjadi) oleh
kitab Mu’jam oleh Al-Hafizh Abu Bakar Muammad bin Abdullah Al-Maqdisi.
9. Al Mu’jam Al Kabir
Penyusunya adalah At-Thabrani nama lengkap beliau adalah Al-Iman Abu Al-
Qasim Sulaiman bin Ahmad Asy-Syamsi. Beliau lahir di Thabariyah sebuah kota di
Palestina pada tahun 260H/873M. beliau mulai belajar hadis sejak berumur 13 tahun.
Beliau melakukan ke berbagai negeri seperti ke Syiria, Mesir, Yaman, Semenanjung
Saudi Arabia, dan Iran. At-Thabrani menghabiskan 30 tahun untuk mempelajari hadis
lebih dari seribu orang guru.
Banyak sekali karya Ath-Thabrani yang di publikasikan. Yang paling terkenal
adalah Al-Mu’jam Al Kabir yang berjumlah 12 jilid. Menurut Haji Khalifah buku
tersebut berisikan hadis kurang lebih 520.000 buah hadis, Al-Mu’jam Al-Awsath
berisikan 30.000 buah hadis, dan Mu’jam Ash-Shagir berisikan 1.500 hadis. Al-Hafizh
Abu Bakar Al-Haitami dengan isyarat gurunya Al-Iraqi menghimpun tambahan
AlMu’jam Al-Kabir daripada Buku Enam (Al Kutub As-Sittah) yang diberi nama Al-
Badr Al-Munir fi Zawaid Al-Mu’jam Al-Kabir, kemudian dibuang sanadnya dan
digabungkan dengan Al-Mu’am Ash-Shaghir dan Al- Awsath, Musnad Ahmad, Al-
Bazzar, dan Al Maushili dalam kitabnya Majma’ Az-Zawaid wa Mamba’ Al-Fawaid uga
melalui isyarat Al-Iraqi pula. Beliau meninggal di Isfahan pada tahun 360H/973M pada
usia 100 tahun lebih 10 bulan.

Sumber Referensi
Khon, Abdul Majid

Anda mungkin juga menyukai