Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SKI BAB 2

KEJAYAAN INTELEKTUAL ILMUAN & ULAMA


MUSLIM D.A.
ULAMA MUSLIM
BIDANG ILMU FIQIH

NAMA ANGGOTA
 ELIS AINI DWI SAFITRI
 JELITA PUTRI FAIZAH
 MAHIRA ALIFIA PUTRI
 SAFIRA NURIN NASYWA

YAYASAN PENDIDIKAN SOSIAL AL-FATTAH

MTS. SUNAN AMPEL KANDANGTEPUS


2022

BAB 2
KEJAYAAN INTELEKTUAL ILMUAN & ULAMA MUSLIM D.A.

A. MAZHAB SYAFI’I

1.BIODATA SINGKAT
Imam Muhammad ibn Idris Asy Syafi’i, seorang keturunan Hasyim ibn Abdul
Muthalib. Beliau dilahirkan di Ghuzzah, sebuah wilayah di dalam negeri Syria, pada
tahun 150 H, bersamaan dengan tahun wafatnya Abu Hanifah. Kemudian beliau
dibesarkan oleh ibundanya di kota Makkah, disanalah awal mula beliau berguru pada
Muslim ibn Khalid Az-Zani, seorang mufti Makkah. Pada usia 9 tahun, beliau telah
hafal Al-Qur’an, kemudian beliau memepelajari lughat, syi’ir, hadits, fiqh dan Al-
Qur’an.

Untuk memperoleh ilmu, beliau pergi ke Madinah untuk belajar pada Imam Malik
dan Irak untuk belajar pada Muhammad ibn Al Hasan. Pada awalnya beliau mengikuti
Imam Malik. Akan tetapi, sesudah pergi ke sana ke mari dan memperoleh
pengalaman-pengalaman baru, beliau membentuk madzhab sendiri, yaitu madzhab
qadim (madzhab lama) yang dibentuk di Irak. Kemudian pada tahun 200 H, beliau
menuju ke Mesir dan membentuk madzhab jadidnya (madzhab baru). Dan di Mesirlah
beliau menyusun kitab-kitabnya yang masyhur hingga sekarang. Di antaranya adalah
Ar Risalah sebagai buku pertama dalam ilmu Ushul dan Al Umm, dan beliau wafat
pada tahun 204 H.

2.DASAR ILMU MAZHAB SYAFI’I


Dasar Madzhab Syafi’i adalah al qur’an, as sunnah, al ijma’ dan al qiyas. Beliau
telah dapat mengumpulkan antara thariqat ahlur ra’yi dengan thariqat ahlul hadits.
Oleh karena itu madzhab ini tidak terlalu condong kepada ahlul hadits dan juga tidak
kepada madzhab ahlur ra’yi. Beliau menerima al qur’an, as sunnah, al ijma’, al qiyas,
dan al istidlal. Tetapi, menolak istihsan yang dipegang oleh Abu Hanifah dan
mashlahah mursalah yang dipegang Imam Malik.
3.HASIL KARYA MAHZAB SYAFI’I
Karangan Imam Syafi’i sangat banyak, menurut imam Abu Muhammad al-Hasan
bin Muhammad al-Marwasiy bahwa Imam Syafi’i menyusun kitab sebanyak 113
buah, mulai dari kitab tafsir, hadits, fiqh, kesusteraan arab, dan orang pertama yang
menyusun ilmu Ushul Fiqh. Kitab-kitab karya Imam Syafi’i dibagi oleh ahli sejarah
menjadi dua bagian, yaitu:
•Kitab yang ditulis Imam Syafi’i sendiri, seperti al-Umm dan al-Risalah (riwayat dari
muridnya dan bernama al-Buwaithy dilanjutkan oleh muridnya yang bernama Rabi’
ibn Sulaiman).kitab al-Umm berisi tentang masalahmasalah fiqh yang dibahas
berdasarkan pokok-pokok pikiran Imam Syafi’i dalam al-Risalah. al-Risalah adalah
kitab pertama yang dikarang oleh Imam Syafi’i pada usia yang muda belia. Kitab ini
ditulis atas permintaan Abd. Al-Rahman ibn Mahdy di Makkah, karena Abd al-
Rahman ibn Mahdy meminta kepada Imam Syafi’i agar menuliskan sebuah kitab
yang mencakup ilmu tentang arti al-Qur’an, hal ihwal yang ada dalam al-Qur’an,
nasikh dan mansukh serta hadits Nabi. Kitab ini setelah dikarang, kemudian disalin
oleh murid-muridnya, setelah itu dikirim ke Makkah itulah sebabnya dinamai al-
Risalah, karena setelah dikarang, lalu dikirim kepada Abd. Al-Rahman ibn Mahdy di
Makkah.
•Kitab yang ditulis oleh murid-muridnya, seperti mukhtashar oleh al-Muzany dan
Mukhtashar oleh al-Buwaithy (keduanya merupakan Ikhtishar dari kitab Imam Syafi’i
al-Imla’ wa al-Amaly).
Kitab-kitab Imam Syafi’i baik yang ditulis sendiri maupun didiktekan kepada
muridnya ataupun yang dinisbatkan kepadanya, antara lain sebagai berikut:
•Kitab al-Risalah, tentang ushul fiqh (riwayat rabi’).
•Kitab al-Umm, sebuah kitab fiqh yang didalamnya dihubungkan pula sejumlah
kitabnya.
1. Kitab Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi Laila.
2. Kitab Khilaf Ali wa Ibn Mas’ud, sebuah kitab yang menghimpun
permasalahan yang diperselisihkan antara Ali dengan Ibn Mas’ud dan antara
Imam Syafi’i dengan Abi Hanifah.
3. Kitab Ikhtilaf Malik wa al-Syafi’i.
4. Kitab Jama’i al-Ilmi.
5. Kitab al-Radd ala Muhammad ibn al-Hasan.
6. Kitab Siyar al-Auza’iy.
7. Kitab Ikhtilaf al-hadits.
8. Kitab Ibthalu al-Istihsan
 Kitab al-Musnad, berisi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab al-Umm
yang dilengkapi dengan Sanadnya.
 Al-Imla’.
 Al-Amaliy.
 Harmalah (didiktekan kepada muridnya yang bernama Harmalah ibn
Yahya).
 Mukhtashar al-Muzaniy (dinisbahkan kepada Imam Syafi’i).
 Mukhtashar al-Buwaithiy (dinisbahkan kepada Imam Syafi’i).
 Kitab Ikhtilaf al-Hadits (penjelasan Imam Syafi’i tentang hadits-hadits
Nabi saw.).
Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i ini wafat pada malam Jumat menjelang
subuh pada hari terakhir bulan Rajab Tahun 204 Hijriyyah pada usia 52 tahun. Imam Syafii
(150-204 H), seorang mufti besar Islam Sunni yang juga pendiri mazhab Syafi’i
B. MAZHAB HAMBALI
1.BIOGRAFI SINGKAT
Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris. Ia lahir pada
tahun 780 di Turkmenia. Imam Hambali merupakan putra dari seorang perwira tentara
Abbasiyah. Ketika baru berusia 15 tahun, ia sudah menguasai Alquran dan hafal
setiap surat di dalamnya. Imam Hambali juga mulai mempelajari ilmu hadis di usia
remaja. Untuk mendalami hadis lebih lanjut, ia pergi merantau ke Suriah, Hijaz,
Yaman, dan negara-negara Arab lainnya. Usai mendalami ilmu hadis, Imam Hambali
belajar di Baghdad. Ia kemudian belajar ilmu fikih di bawah bimbingan Abu Yusuf,
hakim agung di era Abbasiyah. Diriwayatkan bahwa Imam Hambali mendapatkan
gelar Al Hafidh, yaitu gelar untuk ulama yang sudah hafal lebih dari 100.000 hadis.
Pasalnya, selama hidupnya, Imam Hambali diperkirakan telah menghafal setidaknya
750.000 hadis. Pencapaian itu melebihi Muhammad al-Bukhari, Muslim bin al-Hajjaj,
dan Abu Dawud al-Sijistani.

2. KARYA MAZHAB HAMBALI


Adapun beberapa karya tulis lain yang dihasilkan Imam Hambali adalah sebagai
berikut:

•Kitab at-Tafsir
•Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh
•Kitab at-Tarikh
•Kitab Hadits Syu’bah
•Kitab al-Muqaddam wa al-mu’akkhar fi al-Qur’an
•Kitab Jawabah al-Qur’an
•Kitab al-Manasik al-Kabir
•Kitab al-Manasik as-Saghir
•Kitab Ushul as-Sunnah
•Kitab al-‘Ilal
•Kitab al-Manasik
•Kitab az-Zuhd
•Kitab al-Iman
•Kitab al-Masa’il
•Kitab al-Asyribah
•Kitab al-Fadha’il
•Kitab Tha’ah ar-Rasul
• al-Fara’idh
•Kitab ar-Radd ala al-Jahmiyyah

Imam Hambali wafat pada 2 Agustus 855 di Bagdad, Irak. Berdasarkan sejarah,
pemakamannya dihadiri oleh ratusan ribu orang. Makamnya berada di lokasi kuil
Imam Ahmad bin Hanbal di Distrik Ar-Rusafa.

C. MAZHAB HANAFI
1.BIODATA SINGKAT
Abu Hanifah, yang bernama asli Nu’man bin Tsabit bin Zutha adalah seorang ulama
besar pendiri mazhab Hanafi. Ia termasuk imam mazhab kawakan di antara tiga
mazhab muktabar lainnya (mazhab Maliki, mazhab Syafi’i, dan Hanbali). Lahir di
kota Kufah, Irak pada tahun 80 H bertepatan dengan tahun 699 M, dan wafat di
Baghdad pada 150 H atau tahun 767 M. Mengutip Muhammad Ali as-Sayyis dalam
Tarikh al-Fiqih al-Islami (hal. 104), bahwa sang promotor golongan rasionalis ini,
namanya masuk dalam daftar atba’ at-tabi’in (pengikut para tabiin), generasi ketiga
setelah Nabi. Sebab, kabarnya ia hanya sempat semasa—walaupun tak lama—dengan
empat orang sahabat; Anas bin Malik yang tinggal di Bashrah, Abdullah bin Abi Aufa
di Kufah, Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi di Madinah, dan sahabat Abu Thufail Amir bin
Watsilah di Makkah. Tapi sayang, tak satu pun pernah ditemuinya.

2.KARYA MAHZAB HANAFI


Abu Hanifah tidak meninggalkan satu karya pun kecuali artikel-artikel pendek
yang ditulis atas namanya. Misalnya al-fiqh al-akbar, al-‘Alim wa al-Muta’allim,
suratnya kepada Usman al-Bitti, dan artikelnya yang menyanggah pandangan
Qadariyyah. Kesemua artikel ini berbicara soal ilmu Kalam dan nasehat kebaikan.
Tidak ada satu pun buku yang ditulis oleh Imam Abu Hanifah mengenai hukum
Islam. Namun, para muridnya telah banyak berjasa membukukan pemikiran dan
pandangan-pandangannya.

D. MAZHAB MALIKI
1.BIODATA SINGKAT
Malik bin Anas lahir di Madinah pada 93 H atau 711 M dengan nama lengkap
Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin ‘Amr bin al-Harrits.Ia adalah putra dari Anas
bin Malik dan Aaliyah binti Shurayk al-Azdiyya. Keluarganya berasal dari suku al-
Asbahi Yaman, tetapi kakek buyutnya memindahkan mereka ke Madinah setelah
Islam masuk pada 623 M. Selama tinggal di Madinah, Malik menghabiskan waktunya
untuk menghafal Alquran. Ia belajar bacaan dari gurunya yang bernama Abu Suhail
Nafi bin Abd ar-Rahman. Selain itu, ia juga belajar di bawah bimbingan berbagai
ulama terkenal, termasuk Hisham bin Urwah dan Ibn Shihab al-Zuhri. Selama
menjalani bimbingan, Malik dikenal sebagai anak yang sangat cerdas. Ia pernah
dibacakan 31 hadis Rasulullah dan mampu mengulanginya dengan baik, tanpa
kesalahan.

2.HASIL KARYA MAZHAB MALIKI


Kitab al-Muwattha’ adalah karya terbesar Imam Malik dan menjadi rujukan penting
hingga hari ini, khususnya di kalangan pesantren dan ulama kontemporer. Kitab ini
dinilai banyak kalangan memiliki banyak keistimewaan. Sebab, kitab al-Muwattha’
disusun berdasarkan klasifikasi fiqih dengan memperinci kaidah-kaidah fiqih yang
disarikan dari hadis Nabi Muhammad SAW dan fatwa para sahabat.

Imam Malik wafat pada usia 92 tahun pada tahun 179 H/795 M. Beliau termasuk
ulama yang dikarunia umur panjang dan menghabiskan seluruh umurnya untuk ilmu
dan pengabdian terhadap agama dan umat.

Anda mungkin juga menyukai