Anggota
Lungit Bayu Aji : 2221000420092
Silvia : 2221000420067
FAKULTAS EKONOMI
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pancasila. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat
B. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
C. Landasan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Subjectivus
2. Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
3. Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila
4. Landasan Aksiologis Pancasila
D. Sumber Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. Sumber Historis
2. Sumber Sosiologis
3. Sumber Politis
E. Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
2. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
F. Esensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Download Contoh Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sanskerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin,
dalam bahasa Sanskerta perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu
“panca” artinya “lima”, “syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”, dan
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh”. Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila “ yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i
pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5
aturan tingkah laku yang penting.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang
tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang
akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu
Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding
tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar
negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar,
hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa
yang tidak disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya,
kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar
1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip
atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah
perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum. Walaupun
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang
dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”.
Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon
rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya
negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera
mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri
atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal,
1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh
PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Pancasila sebagai sistem filsafat?
2. Apa urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat?
3. Apa saja landasan Pancasila sebagai sistem filsafat?
4. Apa saja sumber Pancasila sebagai sistem filsafat?
5. Bagaimana argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat?
6. Bagaimana esensi Pancasila sebagai sistem filsafat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep Pancasila sebagai sistem filsafat.
2. Untuk mengetahui urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat.
3. Untuk mengetahui landasan Pancasila sebagai sistem filsafat.
4. Untuk mengetahui sumber Pancasila sebagai sistem filsafat.
5. Untuk mengetahui argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila sebagai sistem
filsafat.
6. Untuk mengetahui esensi Pancasila sebagai sistem filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena
Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the
founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila
(Notonagoro).
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sedangkan
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan
tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai
beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
B. Saran
Supaya seluruh masyarakat mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat
mengamalkan nilai-nilai sila dari Pancasila dengan baik dan benar, serta tidak melecehkan
arti penting Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Bakker, Anton. 1992. Ontologi atau Metafisika Umum Filsafat Pengada dan Dasar-dasar
Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.