PENDIDIKAN PANCASILA
KELOMPOK 7
MERI RISMAWATI (2221000420025)
FITRI PURNAWATI (2221000420050)
FIRNA WULANDA PUTRI (2221000420075)
HARIZA YUNAINI (2221000420119)
A. Latar belakang
Pancasila adalah lima dasar bagi Bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari
dua kata yaitu panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Simbol gambar
bintang berwarna kuning yang bersudut lima dengan latar belakang warna hitam
terletak di bagian tengah perisai dijadikan sebagai dasar Ketuhanan Yang Maha
Esa. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar
Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Simbol gambar pohon beringin dijadikan
sebagai Persatuan Indonesia. Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah
atas gambar bintang. Gambar Kepala Banteng dijadikan sebagai dasar Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan .
Simbol gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Simbol gambar padi dan kapas dijadikan sebagai dasar Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
Sidang Pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) : Muh. Yamin menyampaikan usulan
tertulis rancangan UUD RI. Di dalamnya tercantum rumusan lima asas dasar
negara :
Permusyawaratan Perwakilan
Pembentukan BPUPKI (29 April 1945) Sidang Pertama (29 Mei – 1 Juni
1945)
Ir. Soekarno di hari ketiga menyampaikan lima hal untuk menjadi dasar-
1. Kebangsaan Indonesia
4. Kesejahteraan Sosial
konstitusi yang berlaku adalah UUD 1945, yang dotetapkan dan disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18Agustus 1945, yang dalm pembukaan UUD 1945
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang sah dan benar, karena
badan yang mewakili selluruh bangasa Indonesia (PPKI) yang berarti pula
yaitu:
3. Persatuan Indonesia
Republik Indonesia hanyalah merupakan salah satu Negara bagian dalam negara
RIS dan wilayahnya sesuai denagn pasal 2 UUD RIS adalah daerah yang disebut
dalam persetujuan Renville. UUD 1945 yang semula berlaku untuk seluruh
Indonesia, maka mulai 27 Desember 1949, hanya berlaku dalam wilayah Negara
UUD RIS (yang dikenal dengan konstitusi RIS) kurang representatif, maka dalam
bersifat sementara. KOnstitusi RIS tersebut terdiri dari mukadimah, 197 pasal dan
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
3. Rumusan dan sistematika Pancasila dalam sejarah perkembangan
ketatanegaraan Periode17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959.
Sistem ketatanegaraan berdasarkan konstitusi RIS tidak berjalan lama karena isi
konstitusi tidak mengakar dari kehendak rakyat dan bukan merupakan keputusan
politik dari rakyat Indonesia = pemaksaan dan rekayasa pihak luar.
Disepakatilah mendirikdan NKRI lagi (19 Mei 1950) dan rancangan UUD dibuat
oleh BP KNP, DPR dan Senat RIS disahkan (14 Agustus 1950) dan mulai berlaku
(17 Agustus 1950) Indonesia menggunakan UUDS 1950 ; UU No 7 Tahun 1950
Pemberlakuan UUD 1950 ini denagn menggunakan pasal 190, pasal 127A, dan
pasal 191 (ayat 2) UUD RIS maka dengan UU nomor 7 tahun 1950 lembaran
Negara RIS 1950 nomor 56, yang berisi ketentuan, yaitu:
Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka berlaku kembali UUD 1945.
Dengan demikian rumusan dan sistematika Pancasila tetap seperti yang tercantum
Pelaksanaan UUD 1945 periode ini semenjak Dekrit 5 Juli 1959 dinyatakan
kembali kepada UUD 1945, tetapi dalam praktek ketatanegaraan hingga tahun
1966 ternyata belum pernah melaksanakan jiwa dan ketentuan UUD 1945, terjadi
beberapa penyimpangan, antara lain:
a) .Pelaksanaan Demokrasi Terpempin, diman Presiden membentuk MPRS
dan DPAS dengan Penpres Nomor 2 tahun 955 yang bertentangan dengan
system pemerintahan Presidentil sebagaimana dalam UUD 1945;
b) Penentuan masa jabatan presiden seumur hidup, hal ini bertentangan
dengan pasal UUD yang menyebutkan bahwa masa jabatan Presiden
adalah 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali.
c) .Berdirinya Partai Komunis Indonesia yang berhaluan atheisme, dan
adanya kudeta PKI dengan gerakan 30 September yang secra nyata akan
membentuk Negara Komunis Indonesia.
Hasil Amandemen UUD 1945 mempertegas deklarasi negara hukum dari semula
hanya ada di dalam penjelasan menjadi bagian dari batang tubuh UUD 1945
Pemisahan kekuasaan negara ditegaskan
Dasar hukum sistem pemilu diatur
Pemilu langsung diterapkan bagi presiden dan wakil presiden
Periodisasi lembaga kepresidenan dibatasi secara tegas
Kekuasaan kehakiman yang mandiri
Akuntabilitas politik melalui proses rekrutmen anggota parleman (suara
terbanyak)
Adanya perlindungan secara tegas terhadap HAM
Satu hal yang perlu dicatat bahwa amandemen hanya dilakukan terhadap
batang tubuh UUD 1945 tanpa sedikitpun merubah pembukaan UUD
1945 yang pada hakekatnya adalah ruh negara proklamasi. Dengan tidak
diubahnya Pembukaan UUD 1945 maka sistematika dan rumusan
Pancasila tidak mengalami perubahan.
Nilai dan filsafat Pancasila terbukti tetap bertahan di sepanjang
perubahan sistem ketatanegaraan Indonesia hingga saat ini. Ini artinya,
sistem filsafat (ontologi, epistemologi & aksiologi) dalam Pancasila
adalah kodrati karena selaras dengan nilai-nilai idealitas yang diharapkan
manusia.
3. Persatuan Indonesia
https://administrasinegaraku.blogspot.com/2010/11/rumusan-dan-sistematika
pancasila-dalam.html
https://joernalinakor.com/rumusan-dan-sistematika-pancasila-dalam-sejarah
perkembangan-ketatanegaraan/
http://irfannurs.blogspot.com/2018/09/rumusan-dan-sistematika-pancasila-
dalam.html