Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA INDONESIA DENGAN

PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945 DAN PENJABARAN PANCASILA DALAM


BATANG TUBUH UUD NRI TAHUN 1945

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Yang dibina oleh Bapak Drs. Margono, M.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Fryda Agustin 220612600858
Nida An-Khofiyya 220612605099
Riska Purwitasari 220432600351
Rossie Syechfiansyah 220612610876
Offering F6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & S1 EKONOMI
PEMBANGUNAN
2022

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
bahasa Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman hidup berbangsa, pada tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari lahir
Pancasila. Pancasila sebagai nilai kehidupan Indonesia dari zaman nenek moyang sampai
sekarang, berdasarkan hal tersebut antara masyarakat Indonesia dengan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) memiliki perbedaan pendapat. Kesepakatan bersama bersifat
luhur, yang berarti tidak boleh diganti ataupun diubah. Untuk mewujudkan masyarakat
pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-
ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum
yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di negara kita.
Pancasila berisi lima nilai inti luhur yang hidup berdampingan dan berkembang
bersama bangsa Indonesia untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Sejarah merupakan
rangkaian peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa masa lalu terkait dengan peristiwa
saat ini dan semuanya datang dari masa depan yaitu semua kegiatan orang-orang di masa lalu
terhubung dengan kehidupan di masa sekarang untuk menciptakan masa depan yang berbeda
dari masa lalu.
Pancasila sebagai dasar negara berimplikasi pada pengaturan pelaksanaan
pemerintahan. Hasilnya pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum. Dengan
demikian Pancasila menjadi dasar negara dan sarana pelaksanaan Pancasila menghormati
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, berlaku semua
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Dalam pengertian historisnya dasar negara Indonesia merupakan hasil perjuangan
pemikirian para pendiri negara (The Founding Fathers) untuk memperoleh landasan atau
pijakan yang kokoh sebagai pondasi didirikannya negara Indonesia merdeka. Meskipun
rumusan dasar negara itu baru dikemukakan pada masa persidangan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Namun sejak awal bahan-bahan
untuk dasar negara telah dipersiapkan untuk pergerakan kebangsaan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
1.2.2 Bagaiman hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945?
1.2.3 Bagaimana penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945?
1.2.4 Bagaimana penjabaran 4 pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang
tubuh UUD NRI tahun 1945?

Telaah
2.1 Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
Oleh: Riska Purwitasari
Menurut Versatile Holiday Lado, Diawali dengan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Kemudian pada disidang pertama
29 Mei 1945 bahwa Indonesia membutuhkan dasar negara. Para tokoh-tokoh pendiri negara
mulai mengusulkan rumusan dasar negara yang isinya berbeda-beda namun tetap memiliki
persamaan yaitu didasari oleh gagasan besar bangsa Indonesia dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nah nama Pancasila mengemuka dalam sidang pertama BPUPKI hari ketiga,
yakni tanggal 1 Juni 1945. Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara
Indonesia yang disebut Pancasila. Tanggal 1 Juni lantas ditetapkan sebagai Hari Lahir
Pancasila. Namun pada disidang BPUPKI pertama ini belum berhasil merumuskan bagaiman
bunyi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dilanjutkan dengan sidanb
BPUPKI II 10-16 Juni 1945 yang hanya beranggotakan 9 orang karena untuk mempercepat
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, panitia yang diberi nama Panitia Sembilan. Dan
terlahir lah perumusan Pancasila yang diberi nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin, Walaupun
sudah dirumuskan, bukan berarti rumusan Pancasila mendapatkan kesepakatan final. Karena,
belum adanya perwakilan yang representatif yang mewakili dari berbagai unsur.
Berakhirnya masa kerja BPUPKI pada 7 Agustus 1945 membuat terlahir lah PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 9 Agustus 1945 yang diketuai oleh
Ir. Soekarno yang beranggotakan 12 orang dari seluruh perwakilan penjuru Indonesia.
Dengan adanya kesempatan Jepang yang menyerahkan diri kepada sekutu membuat
Indonesia bergegas untuk mendeklarasikan kemerdekaan nya pada tanggal 17 Agustus 1945
dan pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara yang
termuat dalam Undang-undang Dasar 1945.
Sedangkan menurut kutipan di artikel detik.pedia, Sejarah dirumuskannya Pancasila
sebagai dasar negara adalah diawali dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat
Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI. Sidang pertamanya sendiri
dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut Soepomo, Moh.
Yamin, dan Soekarno menyampaikan beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara
Indonesia. Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945. Pada sidang
ini, PPKI mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara
pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
Lain halnya di kutip dari suara.com, Sejarah perumusan dasar negara ini berawal
dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang bertugas untuk menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan sebagai syarat
negara yang akan merdeka. Perumusan dasar negara ini pun dilakukan dalam sidang pertama
BPUPKI yang berlangsung dari 29 Mei-1 Juni 1945. Didalam sidang ada beberapa usulan
dasar negara yang diungkap oleh tokoh-tokoh dalam sidang BPUPKI, Soepomo , Moh.
Yamin, dan Soekarno.
Perumusan dasar negara ini juga melalui sidang BPUPKI yang kedua, yaitu tanggal
10-17 Juli 1945 dengan bahasan rancangan Undang-Undang Dasar. Akhirnya, setelah
mengumumkan kemerdekaan di tanggal 17 Agustus 1945, Pancasila resmi ditetapkan sebagai
dasar negara saat Sidang PPKI yang dilaksanakan pada 18 Agustus 1945 dan menjadi
pedoman hidup rakyat Indonesia hingga kini.
Sedangkan menurut saya sendiri, Proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia ini diawali dengan dibentuknya BPUPKI. Para tokoh bangsa Indonesia
berusaha mencetuskan dasar negara Republik Indonesia. Ir. Soekarno menyampaikan
gagasan tentang dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila pada sidang pertama. Dan
pada saat itulah hingga sekarang setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. Karena pada sidang pertama belum menemukan benang merah yang akan menjadi
dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang ke ll ini Pancasila disepakati sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Namun dikarenakan belum adanya perwakilan yang representatif
yang mewakili dari berbagai unsur, maka Pancasila belum disah kan sebagai dasar negara
Republik Indonesia.

Kekhawatiran adanya agresi dari Jepang dan dibubarkanya BPUPKI membuat terlahir
nya PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Adanya kesempatan Jepang yang
menyerah kepada sekutu hal ini dimanfaatkan oleh para tokoh bangsa untuk segera
memerdekakan diri. Dan tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memerdekakan diri
dan pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan nya Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia dan akan termuat dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia.

2.2 hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945?


Oleh: Nida An-Khofiyya
Menurut Buku Dirjen Dikti (2013), hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 berbentuk segitiga piramidial yang menunjukkan Pancasila sebagai
cerminan jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia dimana Pancasila berada di puncak
segitiga. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara sesuai dengan tempat keberadaannya yaitu
pada Alinea Keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Selain itu, Pancasila juga berfungsi
sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 (Jo. Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978). Hal tersebut
mengandung konsekuensi yuridis, yaitu seluruh peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia (Ketetapan MPR, Undangundang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan
Peraturan-peraturan Pelaksanaan lainnya) harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila denga isi
dam tujuan Peraturan Perundang-undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila.
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 dapat dipahami
sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara formal merujuk pada
tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang
mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas
sosial, ekonomi, dan politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang
melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang
unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila.
Adapun hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 secara
material merujuk pada materi pokok atau isi Pembukaan Pancasila. Karena kandungan
material Pembukaan UUD NRI tahun 1945 itu maka Pembukaan UUD NRI tahun 1945 dapat
disebut sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental. Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental secara teori dan keadaan dapat tertulis maupun tidak tertulis. Pokok Kaidah
yang tertulis mengandung kelemahan, yaitu dengan kekuasaan yang ada Pembukaan UUD
1945 dapat diubah walaupun sebenarnya tidak sah. Selain mengandung kelemahan, Pokok
Kaidah yang tertulis juga mengandung kekuatan, yaitu memiliki formulasi yang tegas dan
sebagai hukum positif mempunyai sifat imperatif yang dapat dipaksakan.
Sedangkan Pokok Kaidah yang tidak tertulis memiliki kelemahan, yaitu karena tidak
tertulis maka formulasinya tidak tentu dan tidak jelas sehingga dapat menyebabkan tidak
diketahui atau tidak diingat. Namun, Pokok Kaidah yang tidak tertulis juga memiliki
kekuatan, yaitu tidak dapat diubah maupun dihilangkan oleh kekuasaan karena bersifat
imperatif moral dan terdapat dalam jiwa bangsa Indonesia (Bakry, 2010: 223). Pokok Kaidah
yang tidak tertulis mencakup hukum Tuhan, hukum kodrat, dan hukum etis salah satu pokok
kaidah yang tidak tertulis adalah fundamen moral negara, yaitu ‘Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Namun, menurut Mahasiswa and Dechapry Tasirileleu, n.d.(2021). Penjelasan UUD
1945 menyatakan bahwa pokok pikiran meliputi suasana kebatinan serta mewujudkan cita-
cita hukum, yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis
(konferensi), selanjutnya pokok pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang
bersumber pada dasar filsafat negara yaitu Pancasila. Dengan demikian, secara formal yuridis
pancasila di tetapkan sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia sehingga hubungan
antara pembukaan UUD 1945 dengan pancasila bersifat timbal balik.
Lain halnya dengan pendapat Erika Erilia (2021). Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang artinya Pancasila dijadikan sebagai landasan yang memberikan kekuatan
untuk berdirinya suatu negara. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai hubungan erat
dengan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu secara formal dan material. Hubungan Pancasila
dan UUD 1945 secara formal yaitu
 Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD
1945( alinea 4)
 Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental dan
mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai dasar tertib hukum Indonesia dan sebagai
tertib hukum tertinggi
 Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila sebagai intinya tidak bergantung pada
batang tubuh UUD 1945 justru menjadi sumbernya
 Pancasila menjadi dasar kelangsungan hidup negara Indonesia
 Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan kuat,
tetap, tidak dapat diubah-ubah, dan melekat pada kehidupan Negara Republik
Indonesia.
Sedangkan hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Material Berdasarkan kronologi
sejarahnya yaitu materi Pancasila dirumuskan terlebih dulu sebagai dasar negara, lalu disusul
dengan Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 merupakan tata
tertib hukum tertinggi di Indonesia, sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib
hukum itu sendiri.
Sedangkan menurut Buku Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (2016). Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD NRI 1945, antara lain sebagai berikut:
1) Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur yang mutlak sebagai
staatsfundamentalnorm. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan merupakan peraturan
hukum yang tertinggi di atas Undang-Undang Dasar yang mplikasinya semua peraturan
perundang-undangan dimulai dari pasal-pasal dalam UUD 1945 sampai dengan Peraturan
Daerah harus sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.
2) Pancasila sebagai asas kerohanian dari Pembukaan UUD 1945 dengan
staatsfundamentalnorm. Secara ilmiah dan akademis, Pembukaan UUD 1945 sebagai
staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah
bagi negara yang sudah dibentuk.
Menurut saya pribadi, hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 sangat erat
kaitannya dalam mengatur berjalannya negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara
tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Selain itu antara Pancasila dan
pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan yang bersifat formal artinya Pancasila dijadikan
sebagai pedoman atau dasar dalam penyelenggaraan negara serta sebagai norma yang
positif.dan bersifat material artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia,
dimana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila.

2.3 Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945
Oleh: Fryda Agustin
Menurut Buku Dirjen Dikti, 2013. Pada pembukaan UUD NRI tahun 1945
terkandung pokok pikiran yaitu dalam lingkup suasana kebatinan, cita-cita moral dari bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan sumber pandangan hidup dan juga sebagai dasar negara yang
mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia dan terkandung pada
pokok-pokok pikiran didalamnya. Pokok-pokok pikiran tersebut yang kemudian diuraikan
kedalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun 1945. Hubungan Pembukaan UU
NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dengan batang tubuh UUD NRI tahun 1945
memiliki sifat kausal dan organis. Pembukaan UUD NRI tahun 1945 adalah penyebab
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 merupakan pengertian dari hubungan kausal,
sedangkan pengertian hubungan organis ialah Pembukaan dan batang tubuh UUD NRI tahun
1945 merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dari penjabaran diatas tentunya dapat diketahui
bahwa Pancasila adalah suatu cita-cita hukum dan merupakan hukum positif.
Apabila ditinjau lagi menurut penjelasan UUD NRI tahun 1945, terdapat 4 pokok
pikiran yang dijelaskan didalamnya. Pokok pikiran yang pertama memiliki inti dari dari
persatuan, yaitu penegasan bahwasanya negara persatan ialah negara yang melindungi
segenap bangsanya secara menyeluruh. Pada pokok pikiran kedua yang berintikan keadilan
sosial ini menegaskan mengenai cita-cita yang hendak dicapai oleh sebuah bangsa. Pokok
pikiran ketiga yang berinti tentang kedaulatan rakyat merupakan suatu penegasan tentang
sistem negara yang sudah terbentuk dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan yang berada
di tangan rakyat. Sedangkan pada pokok pikiran keempat yang memiliki inti tentang
ketuhanan yang maha esa menegaskan bahwa penyelenggaraan sistem suatu negara harus
berpegang teguh pada budi pekerti dan cita-cita moral rakyat Indonesia.
Sistem pemerintahan dan kelembagaan negara telah diatur dalam penjabaran
Pancasila kedalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun 1945, yakni pasal 1 ayat
3 dan pasal 3 ayat (1, 2 dan 3) yang menjelaskan bahwa Negara Indonesia merupakan negara
hukum yang menegakan keadilan dan bersifat akuntabel atau wajib dipertanggungjawabkan
serta menunjukn ketatanegaraan Indonesia menganut sistem horizontal-fungsional yang
menganut prinsip keseimbangan dan pengawasan antarlembaga negara. Selain mengatur
mengenai sistem pemerintahan, hubungan anatara negara dan penduduknya juga telah
tertuang dalam pasal 26 ayat 2 yang menjelaskan bahwa seluruh penduduk Indonesia
memiliki hak dan keawajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu mengenai pembelaan negara juga dijelaskan dalam pasal 27 ayat 3, jaminan
kemerdekaan tiap individu untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya diatur dalam
pasal 29 ayat 2, kewajiban untuk mendapatkan Pendidikan dasar yang ditanggung oleh
negara guna meningkatkan SDM tertuang dalam pasal 31 ayat 2 dan 3. Serta pada pasal 33
ayat 1 dan pasal 34 ayat 2 mengatur mengenai perekonomian dan jaminan sosial masyarakat.
Simbol persatuan bangsa Indonesia yang meliputi aturan bendera negara, bahasa
negara, lambing negara, dan lagu kebangsaan diatur dalam pasal 35, 36, 36A, dan 36B secara
jelas. Dalam pengertian simbolik persatuan negara itu memiliki makna yang penting untuk
menunjukan identitas dan persatuan negara dan bangsa dalam dunia Internasional.

Menurut buku Pendidikan Pancasila 2021. UUD 1945 ialah sumber hukum tertinggi
yang secara resmi berlaku di Negara Indonesia. UUD 1945 adalah wujud dari dasar ideologi
bangsa, yakkni Pancasila. Pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
meliputi suasana kebatinan bangsa yaitu perwujudan cita-cita hukum yang menguasai hukum
tertulis yang menjadi dasar yaitu UUD dan hukum dasar tidak tertulis yaitu berupa konvensi.
Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 meliputi:
Pokok Pikiran Pertama: Persatuan (sesuai dengan sila ketiga Pancasila). Negara dan seluruh
warga negara Indonesia wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
golongan atau peorangan.
Pokok Pikiran Kedua: Keadilan sosial (seusai dengan sila kelima Pancasila). Manusia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Pokok Pikiran Ketiga: Kedaulatan rakyat (sesuai dengan sila keempat Pancasila). Sistem
negara yang terbentuk dalam UUD harus berlandaskan atas kedaulatan rakyat dan
permusywaratan/ perwakilan.
Pokok Pikiran Keempat: Ketuhanan Yang Maha Esa (sesuai dengan sila pertama Pancasila)
dan kemanusiaan yang adil dan beradab (sesuai dengan sila kedua Pancasila). UUD harus
mengandung isis yang mewajibkan pemerintah memelihara budi pekerti luhur, ketakwaan
kepada Tuhan, dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran persatuan bangsa Indonesia dan
memuat dasar filsafat negara yang merupakan satu kesatuan. Selain itu, intisari dalam
pembukaan UUD 1945 merupakan penjemaan dari dasar negara Pancasila yang
memancarkan nilai-nilai luhur dan menjadi jiwa dari nilai-nilai Pancasila.
Rangkaian makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 adalah Alinea I, II,
dan III yak ni berisi rangkaian peristiwa yang mendahului terbentuknya negara. Rumusan
dasar pemikiran yang mendorong kemerdekaan kebangsaan Indonesia hingga terbentuknya
negara Indonesia. Sedangkan Alinea IV berisi Ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah
negara Indonesia terbentuk.

Menurut buku Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi, 2016. Memperkuat


Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai
dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara hal
ini berkaitan dengan pokok pikiran keempat mengenai moral. Apabila dilihat relevansi
dengan pasal 29 ayat 2 sebagai salah satu bentuk penjabaran pokok pikiran yang menjelaskan
tentang Pendidikan, mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge,
attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa
profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan
nilainilai Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga
negara yang baik (good citizenship).

Sedangkan menurut Ning Herlina, 2018. Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum, berarti segala bentuk hukum di Indonesia harus diukur menurut nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila, dan didalam aturan hukum itu harus tercermin kesadaran
dan rasa keadilan yang sesuai dengan kepribadian dan falsafah hidup bangsa. Hukum di
Indonesia harus menjamin dan menegakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 yang merupakan pencerminan Pancasila dan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam batang tubuh UUD 1945 serta penjelasannya. Apabila direlevansikan pokok-pokok
pikiran sangat menentukan cita-cita hukum bangsa yang berdasar pada Pancasila. Cita hukum
adalah pedoma dalam usaha perilaku positif yang nantinya akan menjadi arah untuk
mencapai tujuan-tujuan masyarakat.
Menurut pendapat saya, Penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD NRI Tahun
1945 merupakan tonggak utama hukum di Indonesia yang merupakan ideologi bangsa
sebagai tonggak utama negara, maka harus kita taati dan kita implementasikan menurut yang
tertuang dalam Undang-Undang Dasar NRI 1945 yang sudah tertuang dalam setiap Alinea
dan pasal-pasalnya. Tugas kita adalah mempelajari, memahami, dan mengimplemetasikannya
serta menjadikan pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan
persatuan dan kesatuan bangsa yang tertulis dalam 4 pokok pikiran sebagai penjabaran
Pancasila dalam tubuh UUD NRI tahun 1945.

2.4 Penjabaran 4 pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh
UUD NKRI tahun 1945
Oleh : Rossie Syechfiansyah
Menurut Buku Dirjen Dikti(2013). Pokok pikiran keempat berasaskan “Ketuhanan
Yang Maha Esa” yaitu; “negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap”.
Pokok pikiran pertama menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan
diterima dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu untuk melindungi Bangsa Indonesia
dan seluruhnya. Berdasarkan pokok pikiran pertama, memecahkan paham golongan segala
paham perorangan. Demikian pentingnya pokok pikiran ini maka persatuan merupakan dasar
negara yang utama. Karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib
mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan golongan atau perorangan.
Pokok pikiran kedua ialah causa finalis pada pembukaan UUD NRI menegaskan
tujuan cita-cita yang akan dicapai. Berdasarkan pokok pikiran ini, aturan-aturan yang harus
dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar sehingga cita-cita dapat dicapai berdasarkan
pokok pikiran pertama, yaitu persatuan. Hal ini menunjukan pokok pikiran keadilan social
merupakan tujuan negara berdasarkan pada kesadaran bahwa manusia. Hal ini meunjukan
keadilan merupakan tujuan negara berbasis kesadaran, bahwa masyarakat Indonesia memiliki
kewajiban dan hak sama untuk mewujdkan keadilan sosial dikehidupan mermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pokok pikiran ketiga mengandung konsekuens logis yang memperlihatkan sistem
negara terbentuk pada Undang-Undang Dasar harus berdasarkan kedaulatan rakyat dan
permusawaratan perwakilan. Menurut Bakry (2010:209), aliran ini sesuai dengan masyarakat
Indonesia. Kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran ini ialah sistem negara menegaskan
kedaulatan berada ditangan rakyat sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR).
Pokok pikiran keempat menuntut konsenuensi logis, isi Undang-Undang Dasar harus
mengandung yang mengharuskan pemerintah dan lain lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat
yang luhur. Pokok pikiran ini mengandung bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok pikiran keempat UUD NRI tahun
1945 merupakan moral bangsa dan negara.(Pembelajaran et al., 2013)
Jika dibandingkan dengan Buku Pendidikan Pancasila 2021 . Pokok pikiran pertama
berasaskan “Persatuan” dimana “negara melindungi segenao Bangsa Indonesia dengan
berdasarkan persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Pokok pikiran kedua berintik “Kedaulatan Rakyat” yakni “negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pokok pikiran ketiga berintik “Kedaulatan Rakyat”, yakni “negara yang berkedaulatan
rakyat, berlandaskan kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.”
Pokok pikiran keempat “Ketuhanan yang maha esa” yakni “negara berlandaskam
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.(Permana,
2021)
Lain halnya dengan Buku Pendidikan Pancasila dan KewargaNegaraan (2019) oleh
Edi Rohani. Pokok pikiran pertama menegaskan untuk negara persatuan melindungi segenap
bangsa dan wilayahnya. Kapan pun negara berdaulat mengatasi kesalahpahaman berbeda
antara individu dan kelompok. Sila ketiga mencerminkan perlunya warga negara Indonesia
mendahulukan kepentingan golongan.
Pokok pikiran kedua menjelaskan cita-cita pembukaan UUD 1945 ini
mempresentasikan ide-ide mengenai keadilan sosial. Ketika masyarakat menyadari bahwa
mereka memiliki kewajiban dan hak dalam masyarakat, maka lahirlah keadilan sosial. Sila ke
lima mencerminkan maksud dari alenia pembukaan UUD 1945.
Pokok pikiran ketiga ialah bentuk dari sistem negara yang disahkan atas konsesus
rakyat melalui permusyawaratan. Pokok pikiran ini sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia
secara konsisten menjunjung tinggi nilai debat dan konsesus. Sila keempat Pancasila
mencerminkan gagasan dasar UUD 1945, yang menjadi landasan politik negara.
Pokok pikiran keempat berisi makna bahwa pemerintah harus memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur. Asumsi tenrang kemanisaan yang adil dan beradab berarti
mempertahankan harkat dn martabat manusia, atau nilai kemanusiaan yang luhur, ini
menegaskan bahwa gagasan sentral Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.(Rohani, 2019)
Menurut saya sendiri. Pokok pikiran pertama berisi tentang persatuan dasar negara
yang utama, lalu penyelenggara negara serta warga negara harus mengutamakan kepentingan
negara atas kepentingan golongan maupun perorangan.
Lalu untuk pokok pkiran kedua berisi tentang cita-cita dan tujuan Indonesia untuk
keadilan sosial. Dimana masyarakat memiliki kewajiban dan hak yang sama untuk keadilan
sosial dalam kehidupan mereka.
Pokok pikiran ketiga menurut saya sendiri, adalah sistem yang di konsesus rakyat
melalu permusyawaratan, masyarakat Indonesia menegaskan kedaulatan rakyat sepenuhnya
berada ditangan Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR).
Pokok pikiran keempat pemerintah harus memelihara budi pekerti dan memegang
teguh cita-cita moral rakyat. Dan ditegaskan gagasan Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki
arti bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.

3.1 Analisis Kasus Pembunuhan Anggota Jakmania oleh Kelompok Bobotoh (2018)
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yan sah, dalam Pancasila terkandung 5
sila yang merupakan hal terpenting bagi Indonesia karena sesuai dengan bentuk, kebudayaan
dan kepribadian Indonesia dan mencakup cita-cita Indonesia. Terlebih Pancasila dijadiakan
dasar hukum, sehingga hukum di Indonesia berpatokan dengan Pancasila. Sebagai warga
negara kita harus menaati dan menghormati Pancasila sebagai dasar hukum, tetapi masih
banyak warga negara Indonesia yang melanggar pedoman Pancasila. Bahkan ada yang
malakukan tindakan yang melanggar dan merusak moral Pancasila. Pancasila dan demokrasi
sangat erat kaitannya karena demokrasi adalah sistem hukum yang mengutamakan kebebasan
berpendapat individu dan hak lainnya.
Namun dalam penggunaanya, demokrasi sering kali salah diartikan bahkan banyak
pihak yang memanfaatkan sistem demokrasi secara tidak bertanggung jawab. Begitu juga
dengan Pancasila masih banyak masyarakat yang mencoreng nama baik Pancasila. Hal itu
dilakukan dengan sengaja oleh beberapa pihak tertentu, baik sengaja maupun tidak. Contoh
kasus yang melanggar Pancasila adalah kasus meninggalnya anggota Jakmania oleh
kelompok Bobotoh. Kasus tersebut melanggar sila kemanusiaan, keadilan, ketuhanan, dan
sila persatuan. Kita sebagai Bangsa Indonesia yang multikultural wajib mempertahankan cita-
cita Pancasila ini, yang kemudian bisa disebut gotong royong. Untuk memberikan efek jera
dan memastikan bahwa tidak ada lagi orang lain dinegara kita yang berani malakukan hal
kejam seperti itu lagi pembunuhan semacam ini haris diselidiki dan diberi sanksi seberat
mungkin.
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/329484889_kasus_pembunuhan_anggota_Jakmania
_oleh_kelompok_Bobotoh
3.2 Tanggapan Anggota Kelompok Mengenai Kasus Pembunuhan Anggota Jakmania
oleh Kelompok Bobotoh
3.2.1 Menurut saya (Riska Purwitasari) Sepakbola yang bertujuan untuk pengembangan
potensi diri dalam dunia olahraga hadirnya suporter bisa saling silaturahmi antar pendukung
dan rasa sportifitas yang terus dijunjung tinggi. Namun naas hal ini tercoreng oleh beberapa
oknum suporter yang menciderai marwah dari olahraga sepakbola ini. Kasus tersebut
menambah deret catatan hitam kebencian antar suporter atau pendukung. Hal seperti itu tidak
layak untuk terus menerus berkelanjutan dan bahkan terjadi lagi. Perlu nya kesadaran diri dari
para suporter atau pendukung sepakbola lainnya. Bahwa kemanusiaan itu diatas segalanya
dibanding rasa fanatik kepada sebuah club sepakbola. Dan untuk aparat penegak hukum,
masyarakat, manajemen klub sepakbola semuanya perlu dan wajib ikut serta menjaga
keharmonisan dalam menjaga marwah olahraga sepakbola.
3.2.2 Menurut saya (Nida an-khofiyya) kejadian tersebut sangat memprihatinkan bagi Negara
Indonesia karena telah melakukan pelanggaran nilai dan norma-norma Pancasila. Kejadian
tersebut melanggar nilai ketuhan, keadilan, kemanusiaan, persatuan dan melanggar Hak
Asasi Manusia. Para tersangka hukum harus ditegakkan secara tegas agar tidak ada lagi
kasus yang melanggar dan mencoreng nama baik Pancasila dan UUD 1945. Tindakan
pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok Bobotoh tersebut harus ditindak lanjuti sesuai
dengan hukum KUHP sebagaimana tertulis pada pasal 338 KUHP yaitu berisi
penjara bagi para tersangka atau pelaku dengan ancaman penjara paling kurang 15
tahun.

3.2.3 Menurut saya (Fryda Agustin), hal tersebut sangat tidak mencerminkan nilai-nilai
Pancasila yang menjunjung tinggi gotong royong dan Kerjasama dalam hal positif. Kita
sebagai orang Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan adanya perbedaan dan sikap
toleransi yang seharusnya sudah tertanam dala diri kita.
3.2.4 Menurut saya (Rossie Syechfiansyah), hal ini sangat tidak baik, karena perilaku tersebut
bukan hanya merugikan orang lain tapi juga merugikan diri sendiri. Pada hakekatnya
membunuh bertentangan dengan norma hukum dan norma agama.

4.1 Kesimpulan
4.1.1 Sejarah perumusan dasar negara ini berawal dengan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk menyiapkan
semua kebutuhan yang diperlukan sebagai syarat negara yang akan merdeka. Para tokoh-
tokoh pendiri negara mulai mengusulkan rumusan dasar negara yang isinya berbeda-beda
namun tetap memiliki persamaan yaitu didasari oleh gagasan besar bangsa Indonesia dan
kepribadian bangsa Indonesia. Dalam sidang pertama tersebut Soepomo, Moh. Yamin, dan
Soekarno menyampaikan beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia. Nah
Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila.
Tanggal 1 Juni lantas ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun pada disidang
BPUPKI pertama ini belum berhasil merumuskan bagaiman bunyi Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Dilanjutkan dengan sidanb BPUPKI II 10-16 Juni 1945 yang
hanya beranggotakan 9 orang karena untuk mempercepat perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, panitia yang diberi nama Panitia Sembilan. Dan terlahir lah perumusan Pancasila
yang diberi nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin, Walaupun sudah dirumuskan, bukan berarti
rumusan Pancasila mendapatkan kesepakatan final. Karena, adanya perwakilan yang
representatif yang mewakili dari berbagai unsur.

Berakhirnya masa kerja BPUPKI pada 7 Agustus 1945 membuat terlahir lah PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 9 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir.
Soekarno yang beranggotakan 12 orang dari seluruh perwakilan penjuru Indonesia. Dengan
adanya kesempatan Jepang yang menyerahkan diri kepada sekutu membuat Indonesia
bergegas untuk mendeklarasikan kemerdekaan nya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan pada
tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara yang termuat
dalam Undang-undang Dasar 1945.
4.1.2 Kesimpulan saya (Nida An-Khofiyya) bahwa Pancasila sebagai dasar dan landasan
negara yang memberikan kekuatan untuk berdirinya suatu negara mempunyai hubungan erat
dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu secara formal yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 sehingga Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar
hukum positif dan secara material dimana tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.

4.1.3 Kesimpulan saya (Fryda Agustin) Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945 bersifat
kausal yaitu penyebab keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 dan bersifat organis
yang berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun1945 merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD NRI Tahun 1945
merupakan tonggak utama hukum di Indonesia yang merupakan ideologi bangsa. Dengan
dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari
Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila menjadi hukum positif di Indonesia.

4.1.4 Kesimpulan saya (Rossie Syechfiansyah) Pembukaan UUD 1945 memiliki arti penting
dari setiap pokok pikirannya untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia agar lebih baik
lagi.

4.2 Saran
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi kepribadian bagi bangsa
Indonesia sehingga setiap warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dengan setulus hati dan penuh rasa
tanggung jawab.

Daftar Pustaka
Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945? [WWW Document], n.d. URL
https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr (accessed
9.27.22).
Mahasiswa, N., Dechapry Tasirileleu, W., n.d. PENJABARAN PANCASILA DALAM PASAL-
PASAL NRI 1945.
Pembelajaran, D., Kemahasiswaan, D., Jenderal, D., Tinggi, P., Pendidikan, D., Kementerian
Pendidikan, N., Kebudayaan, D., 2013. MATERI AJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA.
Tinggi, P., n.d. PENDIDIKAN PANCASILA. Buku Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (2016).
 Herlina, Ning. 2018. Cita Hukum Pancasila Dapat Berkembang dalam Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Palembang: jurnal ilmu hukum
Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kencana
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan
Tinggi. https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/555293/mod_resource/content/10/
Pertemuan%201_Pengantar%20Memahami%20Pendidikan%20Pancasila.pdf
Pembelajaran, D., Kemahasiswaan, D., Jenderal, D., Tinggi, P., Pendidikan, D., Kementerian
Pendidikan, N., & Kebudayaan, D. (2013). MATERI AJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA.
Permana, U. (2021). Pendidikan Pancasila ; Buku Lovrinz Publishing.
Rohani, E. (2019). PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (I. Kusuma
Wardani & A.-M. Pustaka, Eds.). Gema Media.

Anda mungkin juga menyukai