Anda di halaman 1dari 14

1.

Kita diingatkan bagaimana seorang manusia bernama Ibrahim As, yang tak lepas dari
ujian dan cobaan.
Ujian pertama menghadapi seorang ayah, yang tidak beriman kepada allah, kafir,
penyembah berhala. Ibrahim mengajak ayahnya diabadikan didalam al qur’an

‫ال ِإ ْب ٰ َر ِهي ُم َأِلبِي ِه َءا َز َر‬


َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
Dan ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya azar

‫َأ َت َّتخ ُِذ َأصْ َنامًا َءالِ َه ًة‬


Kenapa engkau menyembah berhala

Tapi cakap yang diterima Ibrahim tidaklah selembut kata-katanya, azar berkata kasar!!!

‫لَِئن لَّ ْم تَنتَ ِه‬


Kalau kau tidak berhenti menceramahi aku, kalau kau tidak berhenti mengajakku, kalau kau
bilang tuhan ku ini salah.

َ ‫َأَلرْ ُج َم َّن‬
‫ك‬
Akan kulempar kau dengan batu sampai mati.

‫َوٱ ْهجُرْ نِى َملِيًّا‬


Tinggalkanlah aku
Itu kata –kata adzar kepada Ibrahim,,
Marahkah Ibrahim? Ibrahim tidak marah, Ibrahim menjawab
َ ‫َساَل ٌم َعلَ ْي‬
‫ك‬

Keselamatan untukmu wahai ayahku

“aku akan mintakan ampun kepada allah walaupun kau salah, walaupun kau berdosa, aku akan
minta kan ampun kepada allah, karena allah itu maha pemurah, karena allah itu maha pemaaf,
dan aku dekat kepada allah dan allah mengabulkan doa-doaku.”

Oleh sebab itu, sekasar apapun orang tua, maka kita tidak berhak untuk mengatakan
menghancurkan mereka, sampai-sampai allah katakan :

َ‫َوِإ ْن َجاهَدَاك‬
Kalau orang tuamu memaksamu

َ ‫َعلَ ٰى َأ ْن تُ ْش ِر‬
‫ك بِي‬
Mempersekutukan aku

‫فَاَل تُ ِط ْعهُ َما‬


Kalian jangan patuh, jangan ikut cakapnya

Tapi ayat itu ditutup dengan kata-kata yang lembut dan baik..
‫اح ْبهُ َما فِي ال ُّد ْنيَا َم ْعرُوفًا‬
ِ ‫ص‬َ ‫َو‬
Tetaplah kalian bergaul dengan baik, dan ucapkanlah kata-kata yang baik.

Tapi tak semua seberuntung kita, kita mendapatkan ayah muslim, ibu muslimah,
mendirikan shalat, puasa dan zakat. Tapi ada orang yang ditakdirkan berbeda agama
dan Ibrahim mengalami itu. Ujian pertama pada diri Ibrahim menghadapi ayahnnya.
Apakah sudah selesai ujian Ibrahim ? belum!!

Setelah ujian menghadapi ayahnya, Ibrahim berhadapan dengan ummat para


penyembah berhala.

Maka allah SWT menceritakan, bagaimana Ibrahim menghancurkan berhala-berhala


itu. Lalu kemudian mereka murka,

Sunggu berat ujian Ibrahim, ujian pertama ujian keluarga, ujian kedua ujian
masyarakat, ujian dating silih berganti. Selama kita berbuat baik, beriman kepada
allah..maka orang akan senantiasa diuji keimanannya.
Hari itu juga mereka kumpulkan kayu, mereka buat api unggun, mereka bakar Ibrahim.
Disitulah mukzizat datang. Allah SWT berkata :
‫ٰيَنَار‬
Wahai api

‫ُكونِى َبرْ ًدا‬


Sejuklah

‫َو َس ٰلَ ًما َعلَ ٰ ٓى ِإ ْب ٰ َر ِهي َم‬


Jangan membakar ibrahim

Selamat Ibrahim dari kobaran api, Ujian orang tua lulus, ujian dibakar ummat selamat,
selanjutnya ujian pernikahan.

Lama menikah dengan sarah, menikah lagi dengan hajar tetap juga tidak dikaruniai dengan anak.
Berdoa siang dan malam, doa nya diabadikan dalam al qur’an.

َ ‫َربِّ َهبْ لِي م َِن الصَّالِح‬


‫ِين‬
Ya allah berikan aku anak yang shaleh

Lama tak di karuniai anak, 86 tahun lamanya barulah allah takdirkan, lahir seorang
anak brnama ismail.
Namun ujian belum juga berhenti, sekarang Ibrahim diuji dengan anak.
Anak yang tampan dan lembutnya, anak yang buah hati belahan jiwa, itulah yang
diminta oleh allah.

َّ َ‫ٰيَبُن‬
‫ى‬
Wahai anakku

‫ِإنِّ ٓى َأ َر ٰى فِى ْٱل َمن َِام‬


Aku lihat dalam mimpiku

َ‫َأنِّ ٓى َأ ْذبَحُك‬
Aku menyembelih lehermu

‫فَٱنظُرْ َما َذا ت ََر ٰى‬


Apa pendapatmu wahai anakku ?

Sang anak pun menjawab :


ِ َ‫ٰيََٓأب‬
‫ت ٱ ْف َعلْ َما تُْؤ َم ُر‬
Wahai ayahku, laksanakan apa yang diperintahkan allah

َّ ٰ ‫َست َِج ُدنِ ٓى ِإن شَٓا َء ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل‬


َ‫صبِ ِرين‬
Insya allah ia tidak sombong, insya allah ia tdak angkuh, insya allah aku termasuk
orang-orang yang sabar.

Ibrahim adalah model manusia yang diberikan allah ujian, dan ia lulus ujian itu.

Maka, Kalau lah kita hari ini diuji dengan anak, luluskah kita?
Ini pertanyaan penting.
Setiap umat islam hari ini diuji dengan orang tua, kalah aqidahnya, diuji dengan istri
mengalah imannya, diuji dengan anak hancur keyakinan nya.

Maka ketika ujian itu datang kuat lah, ketika ujian itu datang tegarlah, maka allah
mengatakan:

ٌ‫صيبَة‬ َ ٰ ‫ٱلَّ ِذينَ ِإ َذٓا َأ‬


ِ ‫صبَ ْتهُم ُّم‬
Ketika ujian itu datang

َ‫قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّٓا ِإلَ ْي ِه ٰ َر ِجعُون‬


Maka katakanlah innalillahi wa innaaa illaihi rojiun
Pelajaran kedua adalah bahwa allah swt akan meminta kepada kita, seperti yang ia
minta kepada Ibrahim As. Allah tidak meminta kambing Ibrahim, kambing nya banyak,
allah tidak meminta unta Ibrahim, unta nya banyak, allah tidak meminta nyawa Ibrahim,
walaupun dia sayang pada dirinya. Yang diminta oleh allah adalah, yang paling ia cintai.
Apa yang paling di cintai Ibrahim ?
Anak, yang selama ini ia pinta selama 86 tahun lamanya. Apa maknanya?
Ketika kita mengatakan cinta kepada allah, mana yang lebih kita cinta, anak atau allah?
Lebih cinta harta atau lebih cinta allah ?
Belajar dari nabi Ibrahim As. Maka sudahkah kita memberikan yang paling kita cintai
kepada Allah SWT.
‫اَل يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم‬
Kamu tidak beriman

‫َحتَّى َأ ُكونَ َأ َحبَّ ِإلَ ْي ِه‬


Sampai ia mencintaiku (kata nabi)

‫ِم ْن َولَ ِد ِه‬


Dari pada anak nya

‫َو َمالِ ِه‬


Dari pada hartanya

َ‫اس َأجْ َم ِعين‬


ِ َّ‫َوالن‬
Dari pada seluruh manusia

Ibrahim As, menunjukkan itu kepada kita semua. Aku tidak sayang pada hartaku, dan
juga anak ku, kalau itu yang diminta allah SWT maka akan kuberikan karena
kecintaanku terhadap allah SWT.
Maka qurban yang kita berikan esok, seekor kambing, seekor lembu, seekor sapi itu
belum ada apa-apanya. Jangan menyangka sudah beramal, padahal amal kita tak
sampai seujung rambut Ibrahim, tak sampai sebutir debu, amal kita sangat kerdil
dihadapan allah SWT jika dibandingkan dengan nabi Ibrahim As.
Kita tidak dituntut menyembelihkan anak kita, tapi kita dituntut untuk memberikan yang
paling kita cintai, maka itu lah yang kita berikan untuk agama allah SWT.

Katakanlah wahai Muhammad :

Kalau kamu lebih cinta ayah kamu, kalau kau lebih cinta ibu kamu, kalau kamu lebih
cinta kepada istri kamu, kalau kamu lebih cinta pada anak-anak kamu, kalau kamu lebih
cinta pada harta kamu, kalau kamu lebih cinta pada perniagaan mu, kalau kamu lebih
cinta pada rumah mu.
Ingatlah :

‫فَتَ َربَّصُوا‬
Tunggulah

‫َحتَّى يَْأتِ َي هَّللا ُ بَِأ ْم ِر ِه‬


Sampai datang perkara Allah SWT.

Ingat, harta yang disayang, rumah yang disayang, tidak dapat menolong dihadapan
Allah SWT.

Kambing, sapi, onta, yang akan disembelih hari ini, itu lah yang akan datang pada hari
kiamat.

‫بِقُرُونِهَا‬
Dengan tanduk nya

ِ ‫َوَأ ْش َع‬
‫ارهَا‬
Dengan kuku nya

ْ ‫َوَأ‬
‫ظاَل فِهَا‬
Dengan bulunya

Akan bersaksi dihadapan Allah SWT.


Ini mengajarkan kita mesti berkurban, seperti pengorbanan Nabi Ibrahim As.

Hadirin Jemaah idul adha yang dirahmati allah SWT.

Pelajaran yang ke tiga, bagaimana keberhasilan Ibrahim dalam mendidik anak sampai
patuh nya luar biasa, kepatuhannya pada tingkat irasional, kepatuhan seorang anak
ketika menghadapi kematian, hanya ada pada ismail As. Disitulah letak pendidikan
anak. Mari kita didik anak-anak kita hari ini agar anak kita patuh, seperti patuh nya Nabi
ismail As. Diberikan makanan yang halal, diberikan pendidikan yang baik, hari ini kita
tidak lagi diserang oleh Mariam belanda, tak lagi berperang dengan senjata tajam. Tapi
hari ini kita berperang dengan urat saraf.

Apakah memilih pemimpin yang muslim tapi korupsi, atau memili pemimpin yang kafir
tapi jujur? Ini adalah logika perang urat saraf.
Lebih baik perempuan berjilbab tapi tidak berakhlak atau tidak berjilbab dia baik. Inilah
yang dinamakan perang urat saraf.
Islam tidak membenarkan pemimpin kafir, islm tidak membenarkan perempuan tidak
menutup aurat.
Yang benar adalah pemimpin muslim dan jujur, dan yang benar adalah perempuan
berjilbab dan amanah. Jangan balikan logika ini.
Kita diserang terus memalalui sosial media, anak-anak kita dirusak dari mulai game
online hingga tak kenal waktu. Semua itu adalah supaya kita ingat kembali sanggupkah
kita menyelamatkan anak kita, seperti Ibrahim menyelamatkan anak nya ismail dari
belenggu-belenggu setan dari godaan-godaan dari berbagai macam ujian.

Anak itu adalah amanah, ibu yang berjilbab panjang, bapak yang rajin shalat
berjamaah, selangkah menuju surga. Tapi kalau anak itu tidak kita didik dengan baik.
Maka selangkah juga kaki kita akan masuk ke dalam neraka.
Maka mari kita selamatkan anak-anak kita, ini adalah asset, anak kita adalah investasi
akhirat.

Dalam Hadist riwayat muslim : kalau manusia mati, putus amalnya.


Yang dulu rajin membaca al qur’an putus amalnya, yang dulu rajin berkurban tiap tahun putus
amalnya, yang dulu rajin sholat duhah putus amalnya, tapi ada yang tidak putus (waladun
solihun) Anak yang sholeh.
Dari sang istri Ibrahim, ya itu hajar kita bisa ambil pelajaran.
Hajar bukan wanita yang cengeng, hajar bukanlah wanita yang lemah, hajar adalah tipikal model
ibu muslimah perempuan yang tegar membesarkan seorang anak dengan pertolongan Allah,
dari seorang ayah yang soleh dari Ibrahim disemai benih di Rahim hajar. maka lahirlah seorang
Anak bernama Ismail As.

Allahuakbar 3x walillah hilhamd

Hadirin yang dirahmati allah SWT.

Pelajaran yang keempat, yang bisa kita petik dari keteladanan Ibrahim adalah Ibrahim
diperintahkan untuk memakmurkan rumah allah, setelah lulus diuji dengan cobaan , berhasil
mendidik anak dan isitri ada satu yang terpenting memakmurkan rumah allah SWT.
Maka kata allah orang yang memakmurkan Masjid ia lah orang beriman, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, dan takut hanya kepada allah.

Allahuakbar3x walillah hillhamd

Pelajaran yang ke lima, pelajaran yang terakhir.. hikmah yang dapat kita petik dari idul adha
tahun ini adalah Ibrahim diuji dengan syaitan.
Pagi ini orang yang menjalankan ibadah haji melontar jumroh, 70 batu di lontarkan kepada
tiang, ini bukan melontar syaitan ini adala sebuah symbol permusuhan dengan syaitan.

Kau yang sudah berangkat haji, maupun yang belum, ingat!!

Syaitan adalah musuh, semua orang tau setan musuh tapi tak semua orang menjadikan syaitan
menjadi musuh. Hari ini orang berkawan dan bersahabat dengan syaitan.

Allahuakbar3x mari kita lawan syatan dengan teriakan takbir..


Ketika adzan berkumandang syaitan berlarian, syaitan akan pergi.
Syaitan tidak putus asa, dia selalu berusaha untuk menggoda kita. Tidak bisa dari depan dari
belakng, tidak bisa digoda dari kiri ia mencoba menggoda dari arah kanan. Tidak bisa menggoda
dari jalan yang buruk dari jalan yang baik dengan cara menyombongkan diri terhadap infaqnya,
ria terhadap sodaqoh nya.
Mari kita lawan syaitan, dengan zikir. Seafdhol-afdhol zikir ya itu “laaillaha illallah3x” dengan
itu kita hidup, dengan itu kita mati, dan denganitu kita dibangkitkan di padang masyar. Maka
itulah yang diminta. Ajarkan kepada anak “laaillaha illallah”.
Dia boleh jadi sarjana, dia boleh jadi insinyur, dia boleh jadi PNS tapi tetap mengatakan
“laillaha ilallah”
Wahai anak ku dulu ketika kau lahir, kubisikan ditelingamu akhir kalimat adzan “laaillahailallah”
maka ketika aku mati nanti, terbujur kaku di ruang ICU yang lain lupa, ibu mengangis karena
aku tinggalkan, tapi aku ingin kau anak tetap tegar dan engkau membisikkan ketelingaku
“laaillaha illallah”

Hadirin Jemaah idul adha yang dirahmati allah

Semoga keteladanan Ibrahim as, terhadap allah, menjadi motivasi kita, menjadi contoh untuk
kita agar lebih meningkatkan kecintaan dan keimanan kepada allah SWT.
AAmiin..
2. Kita diingatkan bagaimana seorang manusia bernama Ibrahim As, yang tak lepas dari
ujian dan cobaan.
Ujian pertama menghadapi seorang ayah, yang tidak beriman kepada allah, kafir,
penyembah berhala. Ibrahim mengajak ayahnya diabadikan didalam al qur’an

‫َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب ٰ َر ِهي ُم َأِلبِي ِه َءا َز َر‬


Dan ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya azar

‫َأ َت َّتخ ُِذ َأصْ َنامًا َءالِ َه ًة‬


Kenapa engkau menyembah berhala

Tapi cakap yang diterima Ibrahim tidaklah selembut kata-katanya, azar berkata kasar!!!

‫لَِئن لَّ ْم تَنتَ ِه‬


Kalau kau tidak berhenti menceramahi aku, kalau kau tidak berhenti mengajakku, kalau kau
bilang tuhan ku ini salah.

َ ‫َأَلرْ ُج َم َّن‬
‫ك‬
Akan kulempar kau dengan batu sampai mati.

‫َوٱ ْهجُرْ نِى َملِيًّا‬


Tinggalkanlah aku
Itu kata –kata adzar kepada Ibrahim,,
Marahkah Ibrahim? Ibrahim tidak marah, Ibrahim menjawab
َ ‫َساَل ٌم َعلَ ْي‬
‫ك‬
Keselamatan untukmu wahai ayahku

“aku akan mintakan ampun kepada allah walaupun kau salah, walaupun kau berdosa, aku akan
minta kan ampun kepada allah, karena allah itu maha pemurah, karena allah itu maha pemaaf,
dan aku dekat kepada allah dan allah mengabulkan doa-doaku.”

Oleh sebab itu, sekasar apapun orang tua, maka kita tidak berhak untuk mengatakan
menghancurkan mereka, sampai-sampai allah katakan :

َ‫َوِإ ْن َجاهَدَاك‬
Kalau orang tuamu memaksamu

َ ‫َعلَ ٰى َأ ْن تُ ْش ِر‬
‫ك بِي‬
Mempersekutukan aku

‫فَاَل تُ ِط ْعهُ َما‬


Kalian jangan patuh, jangan ikut cakapnya

Tapi ayat itu ditutup dengan kata-kata yang lembut dan baik..
‫اح ْبهُ َما فِي ال ُّد ْنيَا َم ْعرُوفًا‬
ِ ‫ص‬َ ‫َو‬
Tetaplah kalian bergaul dengan baik, dan ucapkanlah kata-kata yang baik.

Putuskah silaturahim seorang ibu dengan anak, ternyata berbeda agama tidak
memutuskan tali silaturahim

Dari Asma’ bint Abi Bakar r.a., ia berkata, “Ibuku mengunjungiku, ia ingin menyambung silatirahim
dengan ku di zaman Nabi saw., lalu aku bertanya kepada Nabi saw. “Apakah aku (tetap) menyambung
tali silaturahim dengannya?” “Iya”, jawab Nabi saw.

Dalam satu riwayat, “apa aku bisa memberikan hadiah kepadanya?” Rasulullah menjawab: “berikanlah
kepadanya.”

Belajar dari nabi Ibrahim As, ujian yang pertama adalah ujian orang tua. Mana yang lebih kita
patuhi ?
‫ك َأاَّل تَ ْعبُد ُٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َدي ِْن ِإحْ ٰ َسنًا‬ َ َ‫َوق‬
َ ُّ‫ض ٰى َرب‬
Stelah patuh kepada allah langsung ke orang tua

Tapi tak semua seberuntung kita, kita mendapatkan ayah muslim, ibu muslimah,
mendirikan shalat, puasa dan zakat. Tapi ada orang yang ditakdirkan berbeda agama
dan Ibrahim mengalami itu. Ujian pertama pada diri Ibrahim menghadapi ayahnnya.
Apakah sudah selesai ujian Ibrahim ? belum!!
Setelah ujian menghadapi ayahnya, Ibrahim berhadapan dengan ummat para
penyembah berhala.

Maka allah SWT menceritakan, bagaimana Ibrahim menghancurkan berhala-berhala


itu. Lalu kemudian mereka murka,

Sunggu berat ujian Ibrahim, ujian pertama ujian keluarga, ujian kedua ujian
masyarakat, ujian dating silih berganti. Selama kita berbuat baik, beriman kepada
allah..maka orang akan senantiasa diuji keimanannya.
Hari itu juga mereka kumpulkan kayu, mereka buat api unggun, mereka bakar Ibrahim.
Disitulah mukzizat datang. Allah SWT berkata :
‫ٰيَنَار‬
Wahai api

‫ُكونِى َبرْ ًدا‬


Sejuklah

‫َو َس ٰلَ ًما َعلَ ٰ ٓى ِإ ْب ٰ َر ِهي َم‬


Jangan membakar ibrahim

Selamat Ibrahim dari kobaran api, Ujian orang tua lulus, ujian dibakar ummat selamat,
selanjutnya ujian pernikahan.

Lama menikah dengan sarah, menikah lagi dengan hajar tetap juga tidak dikaruniai dengan anak.
Berdoa siang dan malam, doa nya diabadikan dalam al qur’an.

َ ‫َربِّ َهبْ لِي م َِن الصَّالِح‬


‫ِين‬
Ya allah berikan aku anak yang shaleh

Lama tak di karuniai anak, 86 tahun lamanya barulah allah takdirkan, lahir seorang
anak brnama ismail.

Namun ujian belum juga berhenti, sekarang Ibrahim diuji dengan anak.
Anak yang tampan dan lembutnya, anak yang buah hati belahan jiwa, itulah yang
diminta oleh allah.

َّ َ‫ٰيَبُن‬
‫ى‬
Wahai anakku

‫ِإنِّ ٓى َأ َر ٰى فِى ْٱل َمن َِام‬


Aku lihat dalam mimpiku

َ‫َأنِّ ٓى َأ ْذبَحُك‬
Aku menyembelih lehermu

‫فَٱنظُرْ َما َذا ت ََر ٰى‬


Apa pendapatmu wahai anakku ?

Sang anak pun menjawab :


ِ َ‫ٰيََٓأب‬
‫ت ٱ ْف َعلْ َما تُْؤ َم ُر‬
Wahai ayahku, laksanakan apa yang diperintahkan allah

َّ ٰ ‫َست َِج ُدنِ ٓى ِإن شَٓا َء ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل‬


َ‫صبِ ِرين‬
Insya allah ia tidak sombong, insya allah ia tdak angkuh, insya allah aku termasuk
orang-orang yang sabar.

Ibrahim adalah model manusia yang diberikan allah ujian, dan ia lulus ujian itu.

Maka, Kalau lah kita hari ini diuji dengan anak, luluskah kita?
Ini pertanyaan penting.
Setiap umat islam hari ini diuji dengan orang tua, kalah aqidahnya, diuji dengan istri
mengalah imannya, diuji dengan anak hancur keyakinan nya.

Maka kita sebut tadi namanya 4 kali:


‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِهي َم‬
َ ‫َك َما‬

ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َم‬


‫آل ِإب َْرا ِهي َم‬ َ َ‫َك َما ب‬

Itu bukan sekedar ucapan diujung lidah saja, bukan ucapan ditepi bibir saja, dan itu bukan
sekedar nama Ibrahim.
Dalam sejarah dalam al qur’an, tapi itu adalah nama nabi Ibrahim, supaya kita tegar, supaya kita
kuat sekuat nabiyullah Ibrahim as.

Maka ketika ujian itu datang kuat lah, ketika ujian itu datang tegarlah, maka allah mengatakan:

َ ٰ ‫ِين ِإ َذٓا َأ‬


‫ص َب ْتهُم مُّصِ ي َب ٌة‬ َ ‫ٱلَّذ‬
Ketika ujian itu datang

َ‫قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّٓا ِإلَ ْي ِه ٰ َر ِجعُون‬


Maka katakanlah innalillahi wa innaaa illaihi rojiun

Pelajaran kedua adalah bahwa allah swt akan meminta kepada kita, seperti yang ia
minta kepada Ibrahim As. Allah tidak meminta kambing Ibrahim, kambing nya banyak,
allah tidak meminta unta Ibrahim, unta nya banyak, allah tidak meminta nyawa Ibrahim,
walaupun dia sayang pada dirinya. Yang diminta oleh allah adalah, yang paling ia cintai.
Apa yang paling di cintai Ibrahim ?
Anak, yang selama ini ia pinta selama 86 tahun lamanya. Apa maknanya?
Ketika kita mengatakan cinta kepada allah, mana yang lebih kita cinta, anak atau allah?
Lebih cinta harta atau lebih cinta allah ?
Belajar dari nabi Ibrahim As. Maka sudahkah kita memberikan yang paling kita cintai
kepada Allah SWT.
‫اَل يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم‬
Kamu tidak beriman

‫َحتَّى َأ ُكونَ َأ َحبَّ ِإلَ ْي ِه‬


Sampai ia mencintaiku (kata nabi)

‫ِم ْن َولَ ِد ِه‬


Dari pada anak nya

‫َو َمالِ ِه‬


Dari pada hartanya

َ‫اس َأجْ َم ِعين‬


ِ َّ‫َوالن‬
Dari pada seluruh manusia

Ibrahim As, menunjukkan itu kepada kita semua. Aku tidak sayang pada hartaku, dan
juga anak ku, kalau itu yang diminta allah SWT maka akan kuberikan karena
kecintaanku terhadap allah SWT.
Maka qurban yang kita berikan pagi ini, seekor kambing, seekor lembu, seekor sapi itu
belum ada apa-apanya. Jangan menyangka sudah beramal, padahal amal kita tak
sampai seujung rambut Ibrahim, tak sampai sebutir debu, amal kita sangat kerdil
dihadapan allah SWT jika dibandingkan dengan nabi Ibrahim As.
Kita tidak dituntut menyembelihkan anak kita, tapi kita dituntut untuk memberikan yang
paling kita cintai, maka itu lah yang kita berikan untuk agama allah SWT.

Katakanlah wahai Muhammad :

Kalau kamu lebih cinta ayah kamu, kalau kau lebih cinta ibu kamu, kalau kamu lebih
cinta kepada istri kamu, kalau kamu lebih cinta pada anak-anak kamu, kalau kamu lebih
cinta pada harta kamu, kalau kamu lebih cinta pada perniagaan mu, kalau kamu lebih
cinta pada rumah mu.
Ingatlah :

‫فَتَ َربَّصُوا‬
Tunggulah

‫َحتَّى يَْأتِ َي هَّللا ُ بَِأ ْم ِر ِه‬


Sampai datang perkara Allah SWT.
Ingat, harta yang disayang, rumah yang disayang, tidak dapat menolong dihadapan
Allah SWT.

Kambing, sapi, onta, yang akan disembelih hari ini, itu lah yang akan datang pada hari
kiamat.

‫بِقُرُونِهَا‬
Dengan tanduk nya

ِ ‫َوَأ ْش َع‬
‫ارهَا‬
Dengan kuku nya

ْ ‫َوَأ‬
‫ظاَل فِهَا‬
Dengan bulunya

Akan bersaksi dihadapan Allah SWT.


Ini mengajarkan kita mesti berkurban, seperti pengorbanan Nabi Ibrahim As.

Hadirin Jemaah idul adha yang dirahmati allah SWT.

Pelajaran yang ke tiga, bagaimana keberhasilan Ibrahim dalam mendidik anak sampai
patuh nya luar biasa, kepatuhannya pada tingkat irasional, kepatuhan seorang anak
ketika menghadapi kematian, hanya ada pada ismail As. Disitulah letak pendidikan
anak. Mari kita didik anak-anak kita hari ini agar anak kita patuh, seperti patuh nya Nabi
ismail As. Diberikan makanan yang halal, diberikan pendidikan yang baik, hari ini kita
tidak lagi diserang oleh Mariam belanda, tak lagi berperang dengan senjata tajam. Tapi
hari ini kita berperang dengan urat saraf.

Apakah memilih pemimpin yang muslim tapi korupsi, atau memili pemimpin yang kafir
tapi jujur? Ini adalah logika perang urat saraf.
Lebih baik perempuan berjilbab tapi tidak berakhlak atau tidak berjilbab dia baik. Inilah
yang dinamakan perang urat saraf.
Islam tidak membenarkan pemimpin kafir, islm tidak membenarkan perempuan tidak
menutup aurat.
Yang benar adalah pemimpin muslim dan jujur, dan yang benar adalah perempuan
berjilbab dan amanah. Jangan balikan logika ini.

Kita diserang terus memalalui sosial media, anak-anak kita dirusak dari mulai game
online hingga tak kenal waktu. Semua itu adalah supaya kita ingat kembali sanggupkah
kita menyelamatkan anak kita, seperti Ibrahim menyelamatkan anak nya ismail dari
belenggu-belenggu setan dari godaan-godaan dari berbagai macam ujian.
Anak itu adalah amanah, ibu yang berjilbab panjang, bapak yang rajin shalat
berjamaah, selangkah menuju surga. Tapi kalau anak itu tidak kita didik dengan baik.
Maka selangkah juga kaki kita akan masuk ke dalam neraka.
Maka mari kita selamatkan anak-anak kita, ini adalah asset, anak kita adalah investasi
akhirat.

Dalam Hadist riwayat muslim : kalau manusia mati, putus amalnya.


Yang dulu rajin membaca al qur’an putus amalnya, yang dulu rajin berkurban tiap tahun putus
amalnya, yang dulu rajin sholat duhah putus amalnya, tapi ada yang tidak putus (waladun
solihun) Anak yang sholeh.
Dari sang istri Ibrahim, ya itu hajar kita bisa ambil pelajaran.
Hajar bukan wanita yang cengeng, hajar bukanlah wanita yang lemah, hajar adalah tipikal model
ibu muslimah perempuan yang tegar membesarkan seorang anak dengan pertolongan Allah,
dari seorang ayah yang soleh dari Ibrahim disemai benih di Rahim hajar. maka lahirlah seorang
Anak bernama Ismail As.

Allahuakbar 3x walillah hilhamd

Hadirin yang dirahmati allah SWT.

Pelajaran yang keempat, yang bisa kita petik dari keteladanan Ibrahim adalah Ibrahim
diperintahkan untuk memakmurkan rumah allah, setelah lulus diuji dengan cobaan , berhasil
mendidik anak dan isitri ada satu yang terpenting memakmurkan rumah allah SWT.
Maka kata allah orang yang memakmurkan Masjid ia lah orang beriman, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, dan takut hanya kepada allah.

Allahuakbar3x walillah hillhamd

Pelajaran yang ke lima, pelajaran yang terakhir.. hikmah yang dapat kita petik dari idul adha
tahun ini adalah Ibrahim diuji dengan syaitan.
Pagi ini orang yang menjalankan ibadah haji melontar jumroh, 70 batu di lontarkan kepada
tiang, ini bukan melontar syaitan ini adala sebuah symbol permusuhan dengan syaitan.

Kau yang sudah berangkat haji, maupun yang belum, ingat!!

Syaitan adalah musuh, semua orang tau setan musuh tapi tak semua orang menjadikan syaitan
menjadi musuh. Hari ini orang berkawan dan bersahabat dengan syaitan.

Allahuakbar3x mari kita lawan syatan dengan teriakan takbir..


Ketika adzan berkumandang syaitan berlarian, syaitan akan pergi.

Syaitan tidak putus asa, dia selalu berusaha untuk menggoda kita. Tidak bisa dari depan dari
belakng, tidak bisa digoda dari kiri ia mencoba menggoda dari arah kanan. Tidak bisa menggoda
dari jalan yang buruk dari jalan yang baik dengan cara menyombongkan diri terhadap infaqnya,
ria terhadap sodaqoh nya.
Mari kita lawan syaitan, dengan zikir. Seafdhol-afdhol zikir ya itu “laaillaha illallah3x” dengan
itu kita hidup, dengan itu kita mati, dan denganitu kita dibangkitkan di padang masyar. Maka
itulah yang diminta. Ajarkan kepada anak “laaillaha illallah”.
Dia boleh jadi sarjana, dia boleh jadi insinyur, dia boleh jadi PNS tapi tetap mengatakan
“laillaha ilallah”
Wahai anak ku dulu ketika kau lahir, kubisikan ditelingamu akhir kalimat adzan “laaillahailallah”
maka ketika aku mati nanti, terbujur kaku di ruang ICU yang lain lupa, ibu mengangis karena
aku tinggalkan, tapi aku ingin kau anak tetap tegar dan engkau membisikkan ketelingaku
“laaillaha illallah”

Hadirin Jemaah idul adha yang dirahmati allah

Semoga keteladanan Ibrahim as, terhadap allah, menjadi motivasi kita, menjadi contoh untuk
kita agar lebih meningkatkan kecintaan dan keimanan kepada allah SWT.
AAmiin..

Anda mungkin juga menyukai