KELAS : 9B
Bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
bnu Murdawaih meriwayatkan dari Imam Tabrani, dari Ibrahim ibnu Nailah,
Dari Ismail ibnu Umar, dari Yusuf ibnu Atiyyah, dari Ibnu Aun, dari Nafi’, dari Ibnu
Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: “Surat Al-An ‘am diturunkan
Kepadaku sekaligus, dan diiringi oleh tujuh puluh ribu malaikat, dari mereka terdengar
Ayat di atas diawali dengan larangan mendekati harta anak yatim, seperti
mengambil hartanya dengan alasan yang dibuat-buat, kecuali dengan cara yang lebih
atau menjaga agar keutuhannya terjamin, termasuk juga membayar zakatnya jika telah
mencapai satu nisab, sampai dia mencapai usia dewasa; mampu mengelola hartanya.
timbangan secara adil. Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau
timbangan dalam bentuk apa pun. Namun demikian, karena untuk tepat 100 % dalam
menimbang adalah sesuatu yang sulit, maka dibuat kesepakatan antara penjual dan
pembeli, berupa kerelaan agar jangan sampai menyulitkan keduanya.
Penjual tidak diharuskan untuk menambahkan barang yang dijual, melebihi dari
kewajibannya, pembeli juga merelakan jika ada sedikit kekurangan dalam timbangan
karena tidak sengaja. Ayat ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak ingin
memberatkan pemeluknya.
Penjelasan berikutnya adalah perintah untuk berbicara dengan jujur, seperti pada
saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang. Sebab, kejujuran dan
keadilan adalah inti persoalan hukum. Kejujuran dan keadilan harus tetap dapat
ditegakkan sekalipun yang akan menerima akibat dari hukuman tersebut adalah
kerabatnya sendiri. Keadilan hukum dan kebenaran di atas segalanya, jangan sampai
keadilan hukum terpengaruh oleh rasa kasih sayang terhadap keluarga. Semua itu
Ayat ini diakhiri dengan perintah untuk memenuhi janji kepada Allah, yaitu
mematuhi ketentuan yang digariskan oleh-Nya, baik dalam ibadah, muamalah, maupun
lainnya. Memenuhi janji ini akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, yaitu agar kita melakukan
apa yang diperintahkan dan menghindari segala larangan, dan juga agar kita
saling mengingatkan.
KANDUNGAN HADIST
Menyempurnakan takaran dan timbangan, agar tidak binasa seperti umat terdahulu
(yang berlaku curang dengan mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan).
Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian agar
Benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian Islam sehingga
Kita jumpai dalam al-Qur‟an, diantaranya QS. Al-Isra‟(17): 35: “Dan sempurnakanlah
Takaran apabila kamu menakar dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah
Yang lebih utama dan lebih baik akibatnya”.
Ketidakjujuran yang didorong oleh sifat tamak, rakus, ingin mendapat keuntungan
Menginginkan keuntungan besar dengan berbagai cara, terutama pada pelaku bisnis
Online sekarang ini, karena penjual dan pembeli tidak ketemu langsung. Selain kecurangan dalam hal
takaran dan timbangan, banyak kecurangan yang dilakukan oleh
para pebisnis saat ini. Seperti saat transaksi online, ada penjual mengobral janji, ketika
dana telah ditransfer, barang tak kunjung datang. Ada juga penjual yang mengelabuhi
pembeli dengan gambar, foto atau tulisan yang tidak sesuai kenyataan dan hanya ingin