PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Birrul Walidain adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada
tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti
kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun
seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati
setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan
perintah Allah.
َ ك أَاَّل ت َۡعبُد ُۤو ۟ا إِاَّل ۤ إِیَّاهُ َوبِ ۡٱل َو ٰلِد َۡی ِن ِإ ۡح َس ٰـنً ۚا إِ َّما یَ ۡبلُغ ََّن ِعن َد
ك ۡٱل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َم ۤا أَ ۡو ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َم ۤا أُ ࣲّف َواَل َ ََوق
َ ُّض ٰى َرب
٢٣ ت َۡنهَ ۡرهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ࣰلۡوا َك ِری ࣰما
2
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku! janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar." (13) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tua mu, hanya kepada Aku kembalimu. (14)
Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada Akulah kembali kamu,
maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (15) (Luqman
berkata), "Wahai anakku! sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau dilangit atau di bumi, niscaya Allah akan
memberinya (balasan), Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Teliti. (16)
Wahai anakku! laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang
ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang
penting.”(17)
(Q.S. Luqman : 13-17)
Dalam Hadits juga diterangkan bahwa :
َ ـال َر ِغ َم أَ ْنــفُ ثُ َّم َر ِغ َم أَ ْنــفُ ثُ َّم َر ِغ َم أَ ْنــفُ قِيـ
ـل َم ْن َيــا َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَـ
َ عن أبي هُ َر ْي َرةَ ع َْن النَّبِ ِّي
) (رواه مســـلم.َـــر أَ َحـــ َدهُ َما أَوْ ِكلَ ْي ِه َمـــا فَلَ ْم يَـــ ْد ُخل ْال َجنَّةِ َـــال َم ْن أَ ْد َركَ أَبَ َويْـــ ِه ِع ْنـــ َد ْال ِكب
َ َول هَّللا ِ ق
َ َر ُســـ
3
2.3 Penjelasan
Dalam surat Al-Isra ayat 23 Allah memerintahkan hamba-Nya untuk
tidak menyembah selain kepada-Nya dan berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Seorang Muslim hendaknya mengingat kebaikan ibu bapak mereka.
Mengetahui betapa berat penderitaannya, betapa sulit pengorbanannya, dan
betapa melelahkannya mengasuh anak-anak mereka. Ayat ini mengajarkan adab
kepada kedua orang tua, sekaligus bukti birrul walidain. Allah melarang kita
berkata buruk kepada orang tua. Bahkan kata seperti “ah” (yang
merupakan ta’affuf atau bentuk kekesalan) pun dilarang.Allah juga
memerintahkan berkata kepada orang tua dengan Qaulan
Karima. Yakni perkataan yang mulia.Perkataan yang bagus lagi lembut.
Dalam hadits juga diterangkan bahwa seseorang akan celaka ketika tidak
berbakti kepada kedua orang tua. Kata "Dia celaka" ( ُ ) َر ِغ َم أَ ْنفdiulang-ulang
oleh Nabi Muhammad Saw sebanyak tiga kali menunjukkan bahwa celaka akan
benar-benar menimpa kepada seseorang yang tidak berbakti kepada orang tua.
Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua
terlebih lagi ketika kedua orang tua atau salah satu dari mereka masih hidup di
dunia ini.
4
kepada orang tua bukanlah sekadar balas jasa, bukan pula sekadar kepantasan
dan kesopanan.
Terdapat beberapa keutamaan dalam berbakti kepada kedua orang tua sebagai
berikut :
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang anak, sudah semestinya untuk selalu berlaku sopan dan santun
kepada orang tua. Tidak tanpa terkecuali karena sudah jelas bahwa orang tualah
yang sudah memberi sepenuhnya kasih sayang kepada anak. Sebagai orang tua
pun juga harus memberikan didikan yang baik serta sesuai dengan nilai-nilai
agama, karena semua itu demi kebaikan orang tua serta anak. Dengan demikian
suatu karakter pendidikan dalam Islam bisa tercipta dengan baik jika kedua pihak
saling menunjukkan keharmonisasian hubungan dengan dasar-dasar pendidikan
yang dibentuk sebaik-baiknya.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, dengan harapan semoga
bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan demi
kebaikan bersama, dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya. supaya
pembenahan dari isi dan substansi makalah ini bisa lebih baik, dan mudah-
mudahan didalam pembuatan makalah ini bisa bermanfaat, Aamiin.