Anda di halaman 1dari 7

‫الت ْق َوى َو‬ َّ ِ‫ َو الَّ ِذ ْي ََأمَرنَا ب‬،َ‫ت َواحْلَيَا َة لِيَْبلَُو ُك ْم َأيُّ ُك ْم اَ َح َس ُن َع َمال‬ ِ ِ

َ ‫اَحْلَ ْم ُدهلل الًّذ ْي َخلَ َق الْ َم ْو‬


.‫اع اهْلََوى‬ِ َ‫اع ِن اتِّب‬
َ َ‫َن َهان‬
، َ ‫ض َح الطَّ ِريْ َق لِلطَّالِبِنْي‬ ِ
َ ‫ الَّذ ْي َْأو‬، ُ ‫ك احْلَ ُّق الْ ُمبِنْي‬
ِ
ُ ‫الْ َمل‬،ُ‫ك لَه‬َ ْ‫َأ ْش َه ُدَأ ْن الَِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
. َ ‫الس َع َاد ِة لِْل ُمت َِّقنْي‬
َّ ‫َو َس َه َل َمْن َه َج‬
. َ ‫اَألمنْي َ َواِْإل َم ُام ِل ْل ُمت َِّقنْي‬
ِ ‫َأن سيِّ َدنَاحُم َّم ًداعب ُده و رسولُه ص ِاد ُق الْو ْع ِد‬
َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ َ َ َّ ‫َوَأ ْش َه ُد‬
.‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ َن‬ ٍ ‫ و التَّابِعِ هَل م بِِإحس‬، ِ‫ وعلَى آلِِه و َأصحابِِه َأمْج ع‬،‫صلَّى اهلل علَى حُم َّم ٍد‬
َ ْ ْ ُ َ ‫نْي‬ َ َ ‫َ نْي‬ َْ َ ََ َ َ ُ َ
‫ َيا َأ ُّي َها الّذين آمنوا‬.‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫ ِبسْ ِم‬،‫َقا َل هللاُ َت َعا َلى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِريْم‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬ َ ‫ا َّتقُ ْوا‬
‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم‬ َ ‫ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬:‫َو َقا َل‬
‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا‬ َ ‫َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬
Sidang Jemaah jum’at yang di rahmati alah SWT.

Ada seorang doktor, lulusan S3 Dari Universitas ternama di bandung.


Menulis buku tentang pentingnya investasi hidup dan pendidikan, Bukunya laris Best Seller.
Kata nya ketika anak masih kecil-kecil, kalau ada klebihan dana mulailah membeli rumah.
Rumah ini dicicil selama 10 tahun, 15 tahu, 20 tahun. Nanti ketika anak sudah tamat SMA maka
Rumah Lunas Dan Bisa dijual. Setelah Rumah dijual bisa dipakai :
1. Untuk pendidikan anak ke jenjang perguruan tinggi S1, S2, S3. Sisa nya bisa dipakai
Untuk Modal Usaha. Ramai-ramai orang mengikuti saran ini. Dan yang menulis buku
pun berhasil. Anak yang pertama Sudah Lulus Di Amerika Dengan Predikate Comlaoud,
Sarjana Terbaik, B.Inggris nya Mantap dan diterima Bekerja diluar negeri.
Anak yang kedua begitu juga, Baru saja diterima dengan karir yang memuaskan hati
orang tua. Anak paling kecil masih dalam proses pendidikan.
Kesana kemari SEMINAR, menceritakan tentang keberhasilan. Rumah megah, mobil
mewah, jalan-jalan keluar negeri, hidup nyaman, tentram dan damai.

Tapi rupanya Allah SWT, ingin menyentuh yang selama ini belum tersentuh. Ada sesuatu
yang selama ini tak pernah terfikirkan. Tapi allah Berkuasa untuk membuatnya datang
dan tiba tanpa diundang, tanpa terlintas dipikiran istripun Jatuh Sakit.

Jika istri sakit masuk ke rumah sakit, diruang ICU.


Saat itu dihubungilah anak yang pertama, “Ibumu dalam keadaan sakit Nak, 9 bulan 10
hari kau di kandungnya. Dengn tetes peluh keringat dan air mata meregang nyawa, kau
keluar dari rahim nya”.
Apa kata si Anak “ Aku tidak bisa karena ada rapat penting, meeting yang harus
dikrjakan. Dan saya tinggal dinegara yang sangat disiplin. Aturan tidak membenarkan
untuk pulang ke kampung halaman”.
Anak ke dua pun dihubungi “ Bagaimana ibu mu ini sakit keras,Orang lain tak dapat
menghibur hatinya. Nampaknya ini adalah pertemuan terakhir andai Kau pulang.
Anak kedua berkata “ Ayah, aku tidak bisa pulang karena aku baru saja diterima bekerja
di perusahaan ternama, ini masa depanku, ini karir ku. Maka hari-hari pertama kerja ini
tidak boleh absen, dan ini dalah negara-negara yang sangat disiplin mereka tidak tau
menau apa yang terjadi pada karyawan nya, maka mesti tetap bekerja.

Tinggalnah satu harapan anak terkecil yang terakhir, ternyata harapan itupun juga pupus,
hilang terbang melayang. Kaarena anak terkecil mendapatkan Beasiswa dengan ikatan
yang begitu ketat. Tidak boleh meninggalkan bangku kuliah.

Malaikat maut tidak menunggu, nyawa tetap berpisah keluar dari jasad. Dalam keadaan
ramai... ditengah kesepian. orang lain banyak datang.
Tapi anak yang diharapkan membisikan ketelinga “laaaillahailallah,
muhammadarrasulullah” anak yang mestinya membacakanayat-ayat Allah. Ketika ruh
akan keluar dari jasad seperti tebasan pedang ditempat yang sama beratus kali. Seperti
kambing yang dikuliti hidup-hidup, seperti mata kail pancing yang ditarik dari kulit yang
basah. Tak dapat meringankan permohonan terakhir sakaratul maut. Apa mau dikata nasi
sudah menjadi bubur, akhirnya jenazah itu bawa juga keliang kubur, pusarah ditutup. Air
mata menetes bukan karena kematian. Tapi karena buah hati belaian jiwa takseperti yang
diharapkan.

Ternyata, kesuksesan belum tentu melahirkan kebahagiaan.

Renungan panjang, akhirnya sang penulis buku meminta semua toko yang mencetak
buku nya supaya buku itu ditarik kembali. Karena dia tidak ingin orang lain merasakan
hal yang sama seperti yang dia rasakan. Bahwah ada sesuatu yang tidak bisa dibeli
dengan uang, tidak semuanya bisa dihargai dengan materi, ada penyesalan panjang air
mata darah tak mengembalikan kehidupan.

Kita hanya dapat mengambil pelajaran, itu yang dipesankan oleh Abu Darda’ sahabat
nabi Yang mulia.
َ ‫ف ِْك َرةُ َس‬
‫اع ٍة‬
Berfikir sesaat

‫َخ ْي ٌر ِمنْ عِ َبادَ ِة‬


Lebih baik dari Pada Ibada
‫ين َس َن ًة‬
َ ‫سِ ِّت‬
60 tahun lama nya

Salahkah Anak Kita sekolah keluar negeri ? Tidak salah


Tapi bekalilah dalam kepalanya al qur’an dan sunnah.

Salahkah dia menjadi orang yang berkarir, bahasa inggris luar biasa ? Tak salah
Tapi tanamkanlah Dalam kepala nya Bahasa Arab, mengerti Akhlak, sopan santun tatakrama
budi Bahasa.

Orang celaka bukan orang miskin, susah melarat. Orang celaka orang yang tak tau siapa jati
dirinya, kenalkan dia tentang agama dan adat istiadat. Adat besandi Sarak, Sarak besandi
kitabullah.

Ajarkanlah kepada dia bahwa kau akan mati Nak,,,


Hidup hanya sebagai tempat persinggahan, panas terik bernaung dibawah kayu yang rindang,
sementara matahari condong. Tiba masa nya kita akan berlalu. Kalau kapal sudah penuh muatan,
maka berlayar tak dapat dielakkan.

Sampaikanlah kepada kita bahwah dunia ini bukan tujuan, Sampaikanlah kepada mereka bahwah
kita hanya singggah sejenak stelah itu kita akan berlalu ketempat yang penuh dengan keabadian.
Sehingga dengan demikian dia menjadikan dunia ini hanya sebagai jembatan “ Addunnya
Balaghun Ilal akhirah / Dunia Hanya Penyampai kepada tujuan Akhir.
Bahwah dia ingin mencari akhirat penting. Carilah Akhirat, Tahajjudlah sepanjang malam,
bacalah qur’an, tapi jangan lupa, kau hidup di dunia, perlu makan.
Kau tinggalkan Ahli warismu, cucumu, menantu dalam keadaan mampu, ekonominya mapan.
Khairon/Lebih baik dari pada kau tinggalkan mereka dalam keadaan Miskin, Susah, melarat,
sehingga mereka meminta mengemis kepada orang lain.
Tak ada kepercayaan diri nya, tak di dengar kata-katanya, tak dihormati ucapannya Karena dia
orang yang terhinakan.

Tapi jangan karena mengejar dunia lalu dia kehilangan tempat nya di akhirat.
Islam mengajarkan kita tentang keseimbangan, dalam doa dari Rukun yamani menuju hajar
aswad berulang kali dikatakan "Ròbbanaa Aatinaa Fid Dunyaa Hasanah, Wa Fil Aakhiròti
Hasanah, Wa Qinaa 'Adzaaban Naar."

Bila terdengar informasi bahwa ada musabaqah tilawatil qur’an, bawalah anak-anak
mendengarkan musabaqah tilawatil qur’an. Dia lihat yang sebaya dengan dia kenapa bisa hafal
qur’an, kenapa aku tidak?
Kalau ada pengajian, bawalah dia ke masjid. Dia akan lari, dia akan melompat, dia akan
berteriak, tidak apapa. Tapi paling tidak dia menjadi terbiasa. Suatu saat dia akan membawa anak
dia pula pada masa kita sudah lagi tiada di atas muka bumi allah.
Kalau ada pengajian, ada pertemuan keluarga, bawalah dia, dudukkan dia dekat ulama. Mintakan
barakah, sampai masa nya nanti kita mati di makan cacing tanah, dia akan membawa cucu kita,

anak-anak kita yang tidak pernah kita kenalkan dengan ulama maka mereka akan hanya tau
Dunia semata, sampai masa nya kitapun akan hilang dari mata mereka. Air mata merekapun
meleleh, bukan karena kita mati, tapi karena harta warisan kita terlalu sikit untuk menopang
ekonomi mereka.
Bukan air mata itu yang dapat menolong membantu kita, air mata yang dapat menolong adalah,
ketika dia bangun ditengah malam dilihatnya sajadah, “dulu di sejadah ini ayah tegak berdiri,
dulu disajadah ini ibu saya selalu berdo’a, mungkin selama hidup ia tidak pernah tahajjud,
mungkin selama hidup ia tidak pernah berdo’a, dia marah, dia melawan, dia egois, tapi stelah
kitaa pergi sejadah itu menjadi pelipur lara penghapus duka, pengusap air matanya.
Dia akan bangun ditengah malam, di bersimpuh sujud menyesal panjang, saat itu juga dia berdoa
“Robbil firli wali walidaiyya, Warhamhuma kama rabbayani shagira”

Lapang Kubur kita, terang barzah kita, tak ada yang lain yang kita ingin kan kecuali hanya
permohonan kepada allah SWT.

86 tahun lamanya ibrahim berkata “Robbi habli minasshalihin,” doa itu juga kita warisi hingga
saat ini juga berkata “robbi habli minassalihin”.
Kita tak minta mereka tampan, kaya, gagah perksa namun mati dalam keadaan suul khatimah.

Tapi yang kita inginkan adalah, mereka menjadi orang yang soleh dalam pandangan Allah,
muslim dalam pandangan manusia.

Yang selama ini dia kau bawa ke restoran megah, mewah makanan mahal menjadi busuk
Kau belikan dia pakaian di mall dengan harga yang luar biasa dari luar negri akan Lapuk.

Tapi yang kau sedekahkan, Bawa dia ke panti asuhan, ajak dia makan bersama dengan anak-anak
yatim membuka pintu hatinya. Setelah kita tiada nanti, dibawanya pula anak istrinya ketempat
yang sama. “dulu disini aku dibawa ayah ku, disini aku dibawa ibuku, hari ini aku bawa pula
kalian wahai anak-anakku. Betapa kita tidak pernah menceramahi mereka, tidak pernah
menggurui mereka tapi perbuatan kita, masuk ketangkai jantungnya ke ubun-ubun kepala nya,
bersarang dalam tulang belulang nya. Akan dia ulang sampai kita mati, saat itulah kita sedang
mengajrkan amal jariyah.

َ ‫َذا َم‬
ُ‫ات اِإْل ْن َسان‬
Mati manusia

‫ا ْن َق َط َع‬
Putus
Tapi ada yang tak putus, mungkin kita bukan seorang ulama, mungkin kita bukan seorang
berilmu, bukan siapa-siapa. Tapi ternyata hal-hal yang kecil kita ajarkan itulah yang akan
berkesan.

Adapun perguruan tinggi yang pernah mencetak mereka bergelar doktor of filosofi, pertanyaan
kembali hanya pertanyaan untuk anak MDA. Maa Rabbuka/Siapa tuhan mu ? Man
Nabiyuka/siapa nabimu? Maa kitabuka/apa kitabmu ?

Pertanyaan yang simple dan sederhana, tapi tak dapat dijawab oleh cendikiawan dan intelektual
karena memang Allah. Akan hanya mengokohkan kalimat yang selalu diucapkan, yang selalu
diamalkan.

Dulu 23 tahun yang lalu saat dia lahir ke atas dunia merah kulitya, 2 jari tapak kakinya, sejengkal
panjang tubuhnya. Kita yang membisikkan ketelinganya sebelahkanan, sayup-sayup dengan
derai air mata, “ashadu allaaa illaaaa haillallaaaah...” apa yang kita inginkan ?
Kita tak pernah meminta dia belikan rumah yang besar, kita tak pernah minta dia membelikan
mobil yang mewah, yang kita inginkan Cuma satu, “nak,, dulu saat kau lahir aku yang
membisikan ketelingamu laaillahailallah, yang ku minta Cuma satu. Ketika aku pergi akan
meninggalkan kalian, ketika saat itu masa genting tiba datang, aku hanya minta satu. Engkau
jugalah yang membisikkan ke telingaku lafaz talqin Laaillahailallah, Muhammadarrasulullah”

‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬


ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫ َب‬,
ِّ ‫ت َو‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫َو َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن اآل َيا‬

‫َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو ِمنْ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫ِإنَّ ْال َحمْدَ هَّلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُر ْه َو َنع ُ‬
‫ُوذ ِبا ِ‬
‫ِي َلهُ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد‬ ‫ت َأعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬ ‫َس ِّيَئ ا ِ‬
‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫‪َ.‬أنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬
‫صحْ ِبهِ‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد؛ َف َقا َل هَّللا ُ َت َعا َلى ‪:‬‬
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬‫َوال َّ‬
‫الزا ِد ال َّت ْق َوى }‬‫{ َو َت َزوَّ ُدوا َفِإنَّ َخي َْر َّ‬

‫ُصلُّ ْو َن َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪َ ،‬يا َأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُن ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا‬ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬
‫ِإنَّ َ‬
‫‪َ .‬تسْ لِ ْيمًا‬
‫آل‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ت‬‫ار ْك َ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫‪.‬ع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫َ‬
‫‪Bagian doa‬‬

‫اغ ِفرْ َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َو ُذ ُن ْو َ‬


‫ب َوالِدَ ْي َنا َوارْ َحمْ ُه َما َك َما َر َّب َيا َنا صِ َغارً ا‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ت ْاَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماتِ‪َ ،‬و ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ّد َع َوا ِ‬
‫ت‬ ‫مْواتِ‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫َ‪.‬و ْاَأل َ‬
‫وب َنا غِ اّل ً لِّلَّذ َ‬
‫ِين‬ ‫ان َواَل َتجْ َع ْل فِي ُقلُ ِ‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوِإِل ْخ َوا ِن َنا الَّذ َ‬
‫ِين َس َبقُو َنا ِباِإْلي َم ِ‬ ‫َر َّب َنا ْ‬
‫ك َرُؤ وفٌ رَّ حِي ٌم‬ ‫آ َم ُنوا َر َّب َنا ِإ َّن َ‬
‫َر َّب َنا َظ َلمْ َنا َأنفُ َس َنا َوِإن لَّ ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُكو َننَّ م َِن ْال َخاسِ ِر َ‬
‫ين‬
‫ار‪َ .‬و ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ‬ ‫َر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫‪َ .‬ربِّ ْال َعا َلم َ‬
‫ِين‬
‫ان َو ِا ْي َتا ِء ذِى ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن‬ ‫ْأ‬
‫عِ َبادَ هللا! اِنَّ هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو اِإْلحْ َس ِ‬
‫ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغ ِ‬
‫ى‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّذ َّكر ُْو َن َف ْاذ ُكر ُْوا هللا ْالعَظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم‬
‫َيع ُ‬
‫َو ا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم‬
‫هللا اَ ْك َب ُر َو هللاُ َيعْ َل ُم َما َتصْ َنع ُْو َن‬
‫َو َلذ ِْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai