Anda di halaman 1dari 2

Dalam sejarah peradaban romawi, kultur sosial yang ada mem- fetakompli bahwa perempuan

sepenuhnnya berada di bahwa kekuasaan ayahnya. Pada zaman kaisar Konstantin terjadi sedikit
perubahan dengan diundangkannya hak pemiliknya terbatas bagi perempuan dengan catatan
bahwa setiap transaksi harus disetujui oleh keluarga. Peradaban hindu dan cina tidak lebih baik
dari yang lain. hak hidup bagi seorang perempuan yang bersuami harus berakhir saat kematian
suaminya. Istri harus bakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya di bakar. Tradisi ini baru
berakhir pada abad ke 17 masehi.

Dalam pandangan Yahudi, martabat perempuan sama dengan pembantu. Mereka berangggapan
perempuan adalah laknat karna dialah yang menyebabkan adam di usir dari surga. Di negri
paman sam yang sekarang di kenal sebagai negara yang menggunakan demokrasi dan ke-
egaliteran, dalam proses peradabannya juga pernah mengalami sejarah kelam dalam konteks
perlakuan sosial terhadap kaum hawahawanya.9

Lahirnya konsep transgender terjadi pada saat revolusi seksual tahun 1960 dan berkembang pada
tahun 1990-an. Istilah gender pertama kali diperkenalkan oleh Robert stoller (1968) untuk
memisahkan perincian manusia yang didasarkan pada pendefinisikan yang berasal dari cirri-ciri
fisik biologis. Dalam ilmu sosial orang yang sangat berjasa dalam

mengembangkannya istilah dan pengertian gender ini adalah Ann Oakley (1972). Sebagaimana
Stoller Oakley mengatakan gender sebagai kontruksi sosial atribut yang dikenakan pada manusia
yang dibangun oleh kebudayaan manusia.10

Oakley mengatakan bahwa gender berarti perbedaan biologis dan bukan kodrat tuhan. Perbedaan
biologis merupakan perbedaan jenis kelamin (sex) adalah kodrat tuhan maka secara permanen
berbeda dengan pengertian gender. Gender merupakan perbedaan prilaku antara laki-laki dan
perempuan yang di kontruksikan secara sosial. Yakni perbedaan yang bukan ketentuan tuhan
melainkan diciptakan oleh manusia (bukan kodrat) melalui proses sosial dan kultural yang
panjang. Dalam the cultural construction of sexuality sebagaimana yang di uraikan oleh Caplan
(1987) bahwa behavioral differences (perbedaan prilaku) antara perempuan dan laki-laki
bukanlah sekedar biologis. Namun melalui proses kulturaldan sosial. Dengan demikian gender
dapat berubah dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu. Bahkan dari kelas ke kelas sedangkan
jenis kelamin biologis tidak akan pernah berubah.11

Sebaliknya melaui dialektika, kontruksi sosial gender yang tersosialisasikan secara evolusional
dan perlahan-lahan mempengaruhi biologis masing-masing jenis kelamin. Misalnya, karena
kontruksi sosilan gender, kaum laki-laki harus bersifat kuat dan agresif maka kaum laki-laki
kemudian terlatih dan tersosialisasi serta termotivasi untuk menjadi atau menuju ke sifat gender
yang ditentukan oleh suatu masyarakat. Yakni secara fisik lebih kuat dan lebih besar. Sebaliknya,
kaum perempuan harus lemah lembut. Maka sejak bayi proses sosialisasi tersebut tidak saja
berpengaruh kepada perkembangan fisik dan biologis selanjutnya. Secara mapan dan lama.
Akhirnya menjadi sulit dibedakan apakah sifat-sifat gender itu
Dalam tradisi Islam, transgender dalam versi Muhammad b.„Alī b. Muhammad al-Syaukani
menjelaskan bahwa pada zaman nabisudah ada transgender dan yang dikenal namanya antara
lain Hita, Matik dan Hinaba. Transgender di zaman Nabi ada yangmemang asli transgender dan
ada yang buatan. Transgender aslipada umumnya tingkah lakunya tidak kelihatan
membahayakankepada kaum wanita. Dan oleh sebab itu istri-istri nabimenganggap mereka
(transgender asli) sebagai ghoiru ulil irbah(tidak punya butuh dan tidak punya syahwat).
Meskipun begitunabi melarang mereka bebas masuk (bergaul) dengan kaumwanita dan antara
mereka harus ada hijab/tabir. Bagi merekayang tidak mematuhi, oleh nabi dilarang masuk dan
tidak bolehkembali kecuali sekali dalam seminggu yaitu setiap hari Jumatuntuk menerima jatah
makan, selebihnya mereka hidup di Baida‟ (tanah lapang) atau di Badiyah (perkampungan
terpencil).12

Kasusnya di Indonesia Istilah waria atau transgender sudah lebih dikenal dibandingkan istilah
lesbi dan gay. Istilah tersebutlebih dikenal dan melekat kepada laki-laki yang
menganggapdirinya sebagai perempuan dari pada perempuan yangmenganggap dirinya sebagai
laki-laki. Untuk perempuan yangmenganggap dirinya laki-laki atau lebih suka bergaya
maskulindisebut sebagai tomboy. Sebelum akhir tahun 1970- an kaumtransgender sering
berdandan sebagai wanita pada malam hariatau di atas panggung teater. Pada era tahun 2000- an
banyaktransgender yang berkontribusi sebagai ahli kecantikan atautampil di acara televisi
sebagai penghibur. 13

Anda mungkin juga menyukai