Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
Kelas : HKI-D2
FAKULTAS SYARIAH
2022
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya.
Sehingga tugas makalah dari kelompok 2 Fiqih Ibadah yang berjudul “Fiqih, Syariat,
Dan Hukum Islam” dapat di selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di buat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Fiqih Ibadah.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis.Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan Tim Penulis
terima dengan senang hati.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqih, Syariat, dan Hukum Islam................................................................ 6
B. Ciri-ciri Fiqih,Syariat, dan Hukum Islam..................................................................... 6
C. Tujuan dalam Mempelajari Fiqih,Syariat, dan Hukum Islam .................................... 8
D. Hukum Islam di Indonesia............................................................................................ 9
III
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam Kehidupan di muka bumi ini tidak dapat terlepas yang namanya
Fiqih, Syariat dan Hukum Islam.Fiqih adalah cabang ilmu yang bersifat
ilmiyah, logis dan memiliki obyek serta kaidah.Pentingnya fiqih untuk
dipelajari dalam kehidupan yaitu untuk memahami serta mengetahui
pokok-pokok hukum islam secara terperinci serta menyeluruh baik berupa
dalil naqli mapun dalil aqli yang digunakan untuk melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum islam dalam kehidupan sewhari-hari
secara baik dan benar.
Ketentuan Syariat berlaku dalam segala aspek kehidupan manusia,
dimulai dari urusan kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar yaitu
urusan akidah yang menjadi pokok dalam syariat. Syariat islam
mengajarkan dan menganjurkan untuk melaksanakan urusan kehidupan
dengan baik.
Hukum islam merupakan suatu aturan yamg ditetapkan dan berkaitan
dengan amal perbuatan seorang mukallaf, baik perintah itu yang
mengandung sebuah tuntutan, larangan ataupun suatu hukum yang
dibolehkan terhadap sesuatu atau permasalahan.
2. Rumusan Masalah
4
3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Fiqih, Syariat, dan Hukum Islam
2. Untuk Mengetahui ciri-ciri fiqih, Syariat, dan Hukum Islam
3. Untuk Mengetahui Tujuan dalam mempelajari Fiqih, Syariat, Dan Hukum
Islam
4. Untuk Mengetahui Hukum Islam di Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
(b) hukum wadh’I yang mengandung sebab, syarat, halangan terjadi atau
terwujudnya hubungan hukum.
Pada periode ini, status Hukum Islam masih samar-samar.Karena Umat Islam
sendiri masih merasakan adanya suatu permainan politik, yang berpotensi besar pada
ketentuan yang dicita-citakan Umat Islam.
2. Hukum Islam Pada Masa Kemerdekaan Periode Revolusi Hingga Keluarnya Dekrit
Presiden 5 Juli 1950
Akan tetapi jika dikaitkan dengan hukum islam, perubahan ini tidaklah
membawa dampak yang signifikan. Sebab ketidakjelasan posisinya masih ditemukan,
baik dalam Mukadimah maupun batang tubuh UUD sementara 1950, kecuali pada
pasal 34 yang rumusannya sama dengan pasal 29 UUD 1945, bahwa negara berdasar
ketuhanan Yang Maha Esa dan jaminan negara terhadap kebebasan setiap penduduk
menjalankan agamanya masing-masing. Juga pada pasal 43 yang menunjukkan
9
keterlibatan negara dalam urusan - urusan keagamaan. Kelebihan lain dari UUD
sementara 1950 ini adalah terbukanya peluang untuk merumuskan Hukum Islam
dalam wujud peraturan dan Undang-Undang.
Pada era ini, penegasan terhadap berlakunya Hukum Islam semakin jelas
ketika UU No. 14 tahun 1989 tentang peradilan agama ditetapkan.Hal ini kemudian di
susul dengan usaha-usaha intensif untuk mengkompilasikan Hukum Islam di bidang
bidang tertentu.Dan upaya membuahkan hasil saat pada bulan Februari 1988,
Soeharto sebagai presiden menerima hasil kompilasi itu, dan menginstuksikan
penyebarluaskan kepada Menteri Agama.
Setelah melalui perjalanan yang panjang di era ini setidaknya Hukum Islam
mulai menempati posisinya secara perlahan tapi pasti.Lahirnya ketetapan MPR
No.III/MPR/ 2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang –
undangan semakin membuka peluang lahirnya aturan Undang-Undang yang
berlandaskan Hukum Islam.Terutama pada pasal 2 ayat 7 yang menegaskan
ditampungnya peraturan daerah yang di dasarkan pada kondisi khusus dari suatu
daerah di Indonesia, dan bahwa peraturan itu dapat mengesampingkan berlakunya
suatu peraturan yang bersifat umum.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fiqih secara Bahasa dapat diartikan fah-mun yang artinya pemahaman mendalam
yang memerlukan pengarahan akal pikiran.Fiqih membahas tentang cara beribadah dan
muamalah, sesuai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam mempelajari
ilmu Fiqih pasti ada tujuannyua yaitu untuk engetahui serta menerapkan syariat islam
dalam kehidupan manusia, Khususnya yang menyangkut perilaku mukallaf serta menjadi
dasar berperilaku dan rujukan dalam mengambil keputusan.
Menurut Farouk Abu Zeid Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang
mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik Muslim maupun bukan
Muslim.Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian
masalah seluruh kehidupan manusia.Tujuan Syariat Islam :
1. Pemeliharaan Agama.
2. Pemeliharaan Jiwa.
3. Pemeliharaan Akal.
4. Pemeriksaan Keturunan.
11
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006.
Ali, Mohammad Daud.. Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam din Indonesia. Cet. XVI; Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2011.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. al-Qawaid al-Fiqhiyyah. al-Qahirah: Dar al- Hadits,
2005.
Bak, Ahmad Ibrahim. Ilmu Ushul al-Fiqh wa Yalihi Tarikh al-Tasyri al-Islami al-
Qahirah:Dar al-Ansahar, 1862.
Coulson, Noel . Hukum Islam dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: P3M, 1987. Hanafi,
13