Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HUKUM ISLAM (SYARI’AH)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. IRWAN SETIAWAN WICAKSONO (NPM: 13119083)


2. SHINTA SASMITHA ZAMILLAH (NPM: 16119045)
3. URFAN AZIZ ARIFIN WALUYO (NPM: 16119446)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Hukum Islam (Syari’ah). Makalah ini telah kami
susun dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca tentang Hukum Islam (Syari’ah).
Terlepas dari itu semua, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami menerima adanya kritik, saran,
dan usulan dari pembaca untuk makalah ini, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Jakarta, 06 Oktober 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................2


DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................4
1.4 Manfaat .............................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN .........................................................................................................5
2.1 Pengertian Hukum Islam (syari’ah) ..................................................................................5
2.2 Aspek atau Ruang Lingkup yang Berhubungan dengan Hukum Islam (Syari’ah) ...........5
2.3 Ciri-ciri Hukum Islam (Syari’ah) ......................................................................................5
2.4 Tujuan Hukum Islam (Syari’ah).........................................................................................6
2.5 Contoh Hukum Islam (Syari’ah)........................................................................................6
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................7
3.2 Saran ..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Syariat Islam mengatur tata kehidupan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya
yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan hidup, kehidupan, dan penghidupan untuk
mencapai kebahagiaan lahir dan batin maupun dunia dan akhirat. Hukum Islam tidak hanya
merupakan hasil pemikiran yang dipengaruhi oleh kebudayaan manusia di suatu tempat pada
suatu massa tetapi dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang terdapat dalam
Al-Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai rasulnya melalui sunnah beliau yang
terhimpun dalam kitab hadits. Dasar inilah yang membedakan hukum Islam secara
fundamental dengan hukum yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hukum islam (syari’ah)?
2. Apa saja aspek atau ruang lingkup yang berhubungan dengan hukum islam (syari’ah)?
3. Apa saja ciri-ciri hukum islam (syari’ah)?
4. Apa tujuan dari hukum islam (syari’ah)?
5. Apa saja contoh dari hukum islam (syari’ah)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti dari hukum islam (syari’ah).
2. Mengetahui aspek atau ruang lingkup yang berhubungan dengan hukum islam
(syari’ah).
3. Mengetahui ciri-ciri hukum islam (syari’ah).
4. Mengetahui tujuan dari hukum islam (syari’ah).
5. Mengetahui contoh dari hukum islam (syari’ah).
1.4 Manfaat

Dapat menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang hukum islam
(syari’ah). Adapun manfaat hukum Islam adalah supaya manusia terutama umat muslim
mengetahui apa saja nilai hukum Islam dari setiap tindakan dan perbuatannya, yakni apakah
wajib, atau sunnah, atau mubah atau justru haram, yakni terlarang, sehingga dalam kegiatan
kesehariannya dapat bernilai ibadah dan terhindar dari perbuatan dosa, selain itu manfaat
penerapan hukum Islam adalah adanya kepastian hukum dan penegakkan keadilan, serta
mencegah timbulnya pelanggaran dan kejahatan karena ditegakkannya hukum Islam secara
tegas dan adil, yang antara lain cukup berat ancaman hukumannya.

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Islam (syari’ah)
Hukum syara’ menurut ulama ushul ialah doktrin (kitab) syari’ yang bersangkutan dengan
perbuatan orang-orang mukallaf yang bersangkutan dengan perbuatan orang-orang mukallaf
secara perintah atau diperintahkan memilih atau berupa ketetapan (taqrir). Sedangkan
menurut ulama fiqh hukum syara ialah efek yang dikehendaki oleh kitab syari’ dalam
perbuatan seperti wajib, haram dan mubah .
2.2 Aspek atau Ruang Lingkup yang Berhubungan dengan Hukum Islam (Syari’ah)
1. Syariah. Menurutkan akar katanya ‫ شرع‬yang berarti jalan menuju sumber air
2. Fiqih menurut etimologi (lughah) adalah berarti paham, yaitu memahami segala
3. Hukum secara etimologi (lughah) kata hukum berasal dari ‫ ح ك م‬yang berarti
2.3 Ciri ciri hokum islam (Syari’ah)
Ciri- ciri Hukum Islam
Dari uraian tersebut di atas dapatlah ditandai ciri-ciri (utama) hukum islam, yakni
1. merupakan bagian dan bersumber dari agama islam
2. mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari iman atau akidah dan
kesusilaan atau akhlak islam
3. mempunyai dua istilah kunci yakni
a. syari’at
syari’at terdiri dari wahyu allah dan sunnah Nabi Muhammad
b. fikih
fikih adalah pemahaman dan hasil pemahaman manusia tentang syari’at.
4.terdiri dari dua bidang utama yaitu
a. ibadah
ibadah bersifat karena telah sempurna
b.muamalah dalam arti luas
mauamalah dalam arti khusus dan luas brsifat terbuka untuk di kembangkan oleh manusia
yang memenuhi syarat dari masa kemasa
5. strukturnya berlapis terdiri dari
a. nas atau teks al-Qur’an

5
b. sunnah nabi muhamad (untuk syari’at)
c. hasil ijtihad manusia yang memenuhi syarat tentang wahyu dan sunna
d. pelaksanaanya dalam praktik baik yaitu berupa keputusan hakim maupun berupa amalan-
amalan ummat islam dalam masyrakat (untuk fikih) mendahulukan kewajiban dari hak, amal
dari pahala dapat dibagi menjadi
a. hukum taklifih atau hukum taklif yakni al-ahkam al-khamsayaitu lima kaidah, lima jenis
hokum, lima penggolongan hokum yakni ja’iz, sunnat, makruh, wajib dan haram
b. hukum wadh’i yang mengandung sebab, syarat, halangan terjadi atau terwujudnya
hubungan hokum
ciri-ciri khas hukum islam. Yang relevan untuk dicatat disini adalah hukum islam. Berwatak
universal berlaku abadi untuk ummat islam dimanapun mereka berada tidak terbatas pada
ummat islam di suatu tempat atau Negara pada suatu masa saja. Menghormati martabat
manusia sebagai kesatuan jiwa dan raga, rohani dan jasmani serta memelihara kemuliaan
manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan. Pelaksana annya dalam praktik digerakkan
oleh iman(akidah) dan akhlak ummat manusia.[3]
2.4 Tujuan Hukum Islam (Syari’ah)
sering dirumuskan sebagai kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak. ...
Dengan kata lain bahwa tujuan hukum Islam memiliki makna lain yaitu bagi kemaslahatan
hidup manusia, baik rohani ataupun jasmani, individual dan social
2.5 Contoh Hukum Islam (Syari’ah)
Syariat Islam adalah hukum atau peraturan yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat
Islam, baik di dunia maupun di akhirat.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Jika bagian-bagian hukum islam bidang muamalah dalam arti luas tersebut di atas
dibandingkan dengan susunan hokum barat seperti yang telah menjadi tradisi diajarkan dalam
pengantar Ilmu hokum di tanah air kita, maka butir (1) dapat disamakan dengan hokum
perkawinan, butir (2) dengan hokum kewarisan , butir (3) dengan hokum benda dan hokum
perjanjian, perdata khusus, butir (4) dengan hokum pidana, butir (5) dengan hokum
ketatanegaraan yakni tata Negara dan administrasi Negara, butir (6) dengan hokum
internasional, dan butir (7) dengan hokum acara.
3.2 Saran
Yang dimaksudkan dengan Hijiyyat adalah tidak termasuk dlam kebutuhan-kebutuhan yang
esensial,melainkan kebutuhan yangdapat menghindarkan manusia dari kesulitan hidup
mereka.
Dimaksudkan pula dengan Tahsiniyyat adalah kebutuhan yang menunjang peningkatan
mertanat seseorang dalam masyarakat dan dihadapan Tuhannya,sesuai dengan kepatutan .

7
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ali, Mohammad Daud: hukum islam. Jakarta: rajawali press, 1998.,hal 235.
[2] Rasjidi, H.M.: Hukum Islam dan Pelaksanaanya dalamSejarah. Jakarta: Bulan Bintang,
1976, hal 25.
[3] T.M Hasbi Ash shieddieqy. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Tintamas 1975, hal 156-
212.
[4] Fatchur Rahman, Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islamy, Jakarta; Sa’adiyah
Putra,1979, hal 44.
[5] Mohammad Kamal Hasan, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Jakarta: P3M, 1979, hal
136
[6] Nourzzaman Shiddiqi, Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Jaya, 1993, hal 603-604.

Anda mungkin juga menyukai