PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Insiden dari osteomyelitis kronis adalah meningkatkan karena prevalensi
kondisi dari predisposisi seperti diabetes mellitus dan penyakit vaskuler
perifer.Peningkatan ketersediaan tes pencitraan sensitif, seperti pencitraan
resonansi magnetik dan tulang scintigraphy, telah meningkatkan akurasi
diagnostik dan kemampuan untuk mengkarakterisasi infeksi. Radiografi yg jelas
adalah sebuah sifat penyelidikan sementara untuk mengidentifikasi alternatif
potensi diagnosis dan komplikasi.Sampel langsung dari luka dan antimicroba
sensitivitas sangat penting untuk target treatment. Peningkatan insiden
methicillin-resistant staphylococcus aureus osteomyelitis mempersulit seleksi
antibiotik.Bedah debridement biasanya diperlukan dalam kasus kronis.Angka
kekambuhan tetap tinggi meskipun intervensi bedah dan jangka panjang terapi
antibiotik.Hematogenous akut osteomyelitis pada anak-anak biasanya dapat
diperlakukan dengan sebuah four-week saja dari antibiotik. Pada orang
dewasa ,jangka dari antibiotk untuk osteomyelitis kronis yang bersifat bebrapa
mnggu lebuh lama. Dalam 2 situasi yang baik , akan tetapi , empiris antibiotik
secara menyeluruh bagi s . Aureus
Osteomyelitis secara umum dapat dikatagorikan dalam kategori akut atau
kronis yang didasarkan pada temuan histopathologic , daripada durasi dari
infeksi .Osteomyelitis adalah peradangan akut yang terkait dengan perubahan
tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen , dan gejala ini biasanya dalam
waktu dua minggu setelah infeksi .Necrotic ada dalam tulang kronis
osteomyelitis , dan gejala mungkin tidak akan berlangsung hingga 6 minggu
setelah terjadinya infection. klasifikasi lebih lanjut dari osteomyelitis adalah
berdasarkan mekanisme yang diduga terinfeksi ( misalnya , inokulasi atau
langsung hematogenous bakteri ke dalam tulang atau jaringan lunak yang
berdekatan dari infeksi yang kronis atasnya ) . luka terbuka yang lebih
kompleks cierny-mader klasifikasi sistem operasi dikembangkan untuk
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
minor. Dibagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan
yang disebut kondilus medialis dan kondilus lateralis.
Os tibia dan fibularis merupakan tulang yang bentuk persendian lutut dengan os
femur. Pada ujungnya tedapat tonjolan yang disebut os maleolus atau mata kaki
luar. Os tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal meletak os fibula, pada
bagian ujung mementuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju
yang disebut os maleolus medialis.
c. Os tarsalia (tulang pangkal kaki)
Os tarsalia dihubungkan dengan tulang bawah oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri
dari tulang-tulang kecil yang banyaknya 5 buah yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
II.II Osteomyelitis
II.II.I Definisi
Osteomielitis merupakan infeksi tulang ataupun sum-sum tulang, biasanya
disebabkan oleh bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai
semua usia tetapi umumnya mengenai anak-anak dan orang tua. Osteomielitis juga
mengenai orang dengan gangguan kondisi kesehatan yang serius. Ketika tulang
terinfeksi maka sumsum tulang akan membengkak dan menimbulkan tekanan pada
dinding tulang, namun karena dinding tulang bersifat rigid maka pembuluh darah
yang ada di di dalam sumsum tulang tersebut akan terkompresi sehingga
menurunkan suplai darah ke tulang. Tanpa suplai darah yang cukup, bagian-bagian
tulang dapat mengalami nekrosis. Bagian tulang yang mati tersebut sulit untuk
diobati karena sel-sel leukosit dan antibiotik sulit untuk mencapainya. Infeksi pada
tulang dapat juga menyebar dengan terbentuknya pus dan menginfeksi jaringan
lunak disekitarnya seperti otot.
5
2.2. EPIDEMIOLOGI
Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II, tetapi dapat pula
ditemukanpada bayi. Insiden di amerika 1 dari 5000 anak. Pada keseluruhan ins
iden terbanyak pada negara berkembang. Osteomielitis pada anakanak sering be
rsifat akut dan menyebar secarahematogen, sedangkan osteomielitis pada orang
dewasa merupakan infeksi kronik yang berkembang secara sekunder dan fraktur
terbuka dan meliputi jaringan lunak.
Kejadian pada anak laki-laki lebih sering dibandingkan dengan anak
perempuan
dengan perbandingan 4:1. Lokasi yang sering ialah tulangtulang panjang, misalnya femur,tibia,humerus, radius, ulna dan fibula. Namun
tibia
menjadi
lokasi
tersering
untuk
osteomielitis post trauma karena pada tibia hanya terdapat sedikit pembuluh dar
ah. Faktor-faktor pasien seperti perubahan pertahanan netrofil, imunitas
humoral, dan imunitas selural dapat meningkatkan resiko osteomielitis.
2.3 ETIOLOGI
Biasanya mikroorganisme dapat menginfeksi tulang melalui tiga cara yaitu
melalui pembuluh darah, langsung melalui area lokal infeksi (seperti selulitis) atau
melalui trauma, termasuk iatrogenik seperti dislokasi sendi atau fiksasi internal.
Pada balita, infeksi dapat menyebar ke sendi dan menyebabkan arthritis.
Pada anak-anak yang biasanya terinfeksi adalah tulang panjang. Abses
subperiosteal dapat terbentuk karena periosteum melekat longgar di permukaan
tulang, sedangkan pada orang dewasa tulang yang paling sering terinfeksi adalah
tulang belakang dan tulang panggul.
Tibia bagian distal, femur bagian distal, humerus, radius dan ulna bagian
proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula merupakan tulang yang
paling beresiko untuk terkena osteomielitis karena merupakan tulang yang banyak
vaskularisasinya. Bagaimanapun, abses pada tulang dapat dipicu oleh trauma di
Umur
Organisme
and group
A Streptococcus
influenzae,
S.
aureus and
occasionally Enterobacter orStreptococcus species
Selain bakteri, jamur dan virus juga dapat menginfeksi langsung melalui
fraktur terbuka, operasi tulang atau terkena benda yang terkontaminasi.
Osteomielitis kadang dapat merupakan komplikasi sekunder dari tuberkulosis paru.
Pada keadaan ini, bakteri biasa menyebar ke tulang melalui sistem sirkulasi,
pertama yang terinfeksi adalah sinovium (karena kadar oksigen yang tinggi)
sebelum menginfeksi tulang. Pada osteomielitis tuberkulosis, tulang panjang dan
tulang belakang merupakan satu-satunya tulang yang terinfeksi.
Osteomielitis dapat juga disebabkan potongan besi yang mengenai tulang
pada saat pembedahan untuk memperbaiki fraktur. Spora bakteri dan jamur dapat
juga mengenai sendi tulang yang terlibat. Osteomielitis juga dapat terjadi akibat
penyebaran infeksi jaringan lunak. Infeksi tersebut meyebar ke tulang dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu. Tipe penyebaran ini biasa terjadi pada
7
orang yang lebih tua. Infeksi dapat dimulai dari kerusakan akibat trauma, terapi
radiasi, kanker, atau pada kulit yang luka yang disebabkan sedikitnya sedikit
sirkulasi darah pada tulang atau pada penyakit diabetes. Infeksi sinus, gusi atau
gigi dapat meyebar ke tulang-tulang kepala.
2.4. KLASIFIKASI
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Osteomielitis akut, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini biasanya
terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa dan biasanya terjadi sebagai
komplikasi dari infeksi di dalam darah (osteomielitis hematogen)
Osteomielitis akut terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
1. Osteomielitis hematogen, merupakan infeksi yang penyebarannya berasal
dari darah. Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh
penyebaran bakteri darah dari daerah yang jauh. Kondisi ini biasanya
terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering terinfeksi biasa merupakan
daerah yang tumbuh dengan cepat dan metafisis yang bervaskular
banyak. Aliran darah yang lambat pada daerah distal metafisis
menyebabkan thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri
pada tulang itu sendiri. Osteomielitis hematogen akut mempunyai
perkembangan klinis dan onset yang lambat.
2. Osteomielitis direk, disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan
atau bakteri akibat trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah
infeksi tulang sekunder akibat inokulasi bakteri yang disebabkan oleh
trauma, yang menyebar dari fokus infeksi atau sepsis setelah prosedur
pembedahan. Manifestasi klinis dari osteomielitis direk lebih terlokalisasi
dan melibatkan banyak jenis organisme.
2. Osteomielitis sub-akut, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis kronis, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih
sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
Osteomielitis sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya
terjadi karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya
osteomielitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.
10
2. 4. DIAGNOSA
Osteomielitis dapat didiagnosa dari gambaran klinis, gambaran radiologi dan
pemeriksaan laboratorium.
2. 4. 1. GAMBARAN KLINIS
Pada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, dapat
menyebabkan demam dan kadang-kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri
pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan
membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.
Infeksi tulang belakang biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan nyeri
punggung dan nyeri tumpul jika disentuh. Nyeri akan memburuk bila penderita
bergerak dan tidak berkurang dengan istirahat, pemanasan atau minum obat pereda
nyeri. Demam, yang merupakan tanda suatu infeksi, sering tidak terjadi.
Infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau
yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di
daerah diatas tulang, dan abses bias terbentuk di jaringan sekitarnya. Infeksi ini
tidak menyebabkan demam dan pemeriksaan darah menunjukkan hasil yang
normal. Penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan atau anggota gerak,
biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.
Jika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa terjadi osteomielitis
menahun (osteomielitis kronis). Kadang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama
bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau
beberapa tahun.
Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan
lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau
hilang
timbul
dari
kulit.
12
Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus
permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju
kulit.
1.4.2.
GAMBARAN RADIOLOGI
Kelainan tulang yang terjadi pada foto roentgen biasanya baru dapat dilihat
kira-kira 10-14 hari setelah infeksi. Sebelumnya mungkin hanya dapat dilihat
pembengkakan jaringan lunak saja. Perubahan-perubahan pada tulang lebih cepat
terlihat pada anak-anak. Bila pada foto pertama belum terlihat kelainan tulang
sedangkan klinis dicurigai osteomielitis, sebaiknya foto diulang kira-kira 1 minggu
kemudian. Sering kali reaksi periosteum yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian
terlihat daerah-daerah berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan
adanya destruksi tulang, dan disebut rarefaksi. Gambaran tulang selanjutnya
bergantung pada terapi yang diberikan. Bila terapi adekuat, proses akan
menyembuh dan yang terlihat pada foto mungkin hanya berupa reaksi periostel dan
skelerosis. Bila terapi terlambat atau tidak adekuat, maka gambaran radiologik
akan memperlihatkan proses patologik.
13
2.5.
DIAGNOSA BANDING
Gambaran radiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyakitpenyakit lain pada tulang diantaranya yang terpenting adalah tumor ganas primer
tulang.
1.Osteosarkoma
Biasanya mengenai metafisis tulang panjang seperti osteomielitis sehingga
stadium dini sangat sukar dibedakan dengan osteomielitis.Pada stadium yang
lebih lanjut, kemungkinan untuk membadakan lebih besar karena pada
osteosarkoma pembentukan tulang yang lebih banyak serta adanya infiltrasi
tumor yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak. Juga pada
osteosarkoma ditemukan segitiga Codman.
2.Ewing sarkoma
Ewing sarcoma biasanya mengenai diafisis,tampak destruksi tulang yang
bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit
bawang yang berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar.
15
2.6.
PENGOBATAN
A. Terapi Antibiotik
Osteomielitis hematogen akut paling bagus diobati dengan evaluasi tepat
terhadap mikroorganisme penyebab dan kelemahan mikroorganisme tersebut
dan 4-6 minggu terapi antbiotik yang tepat.
Debridement tidak perlu dilakukan jika diagnosis osteomielitis hematogen
telah cepat diketahui. Anjuran pengobatan sekarang jarang memerlukan
debridement. Bagaimanapun, jika terapi antibiotik gagal, debridement dan
pengobatan 4-6 minggu dengan antibiotik parenteral sangat diperlukan. Setelah
kutur mikroorganisme dilakukan, regimen antibiotik parenteral (nafcillin
[Unipen] + cefotaxime lain [Claforan] atau ceftriaxone [Rocephin]) diawali
untuk menutupi gejala klinis organisme tersangka. Jika hasil kultur telah
diketahui, regimen antibiotik ditinjau kembali. Anak-anak dengan osteomielitis
16
B. Debridement
Debridement pada pasien dengan osteomielitis kronis dapat dilakukan.
Kualitas debridement merupakan faktor penting dalam suksesnya pengobatan.
Setelah debridement dengan eksisi tulang, adalah hal yang perlu untuk
menghapuskan/ menghilangkan dead space yang dilakukan dengan
memindahkan jaringan di atasnya. Pengobatan dead space termasuk myoplasty
lokal, pemindahan jaringan dan penggunaan antibiotik. Pelaksanaan pada
jaringan lunak telah dikembangkan untuk meningkatkan aliran darah lokal dan
pendistribusian antibiotik.
2.7.
PROGNOSIS
17
Osteomielitis kronis
Amputasi
18
BAB III
KESIMPULAN
Osteomielitis merupakan infeksi tulang ataupun sum-sum tulang, biasanya
disebabkan oleh bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai
semua usia tetapi umumnya mengenai anak-anak dan orang tua. Oteomielitis
umumnya disebabkan oleh bakteri, diantaranya dari species staphylococcus dan
stertococcus. Selain bakteri, jamur dan virus juga dapat menginfeksi langsung
melalui fraktur terbuka. Tibia bagian distal, femur bagian distal, humerus , radius
dan ulna bagian proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula merupakan
tulang yang paling beresiko untuk terkena osteomielitis karena merupakan tulang
yang banyak vaskularisasinya.
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu :
osteomielitis akut, sub akut dan kronis. Gambaran klinis terlihat daerah diatas
tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan
nyeri. Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan
lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau
hilang timbul dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang
terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk
dari tulang menuju kulit.
Oteomielitis didiagnosis banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma
sebab memiliki gambaran radiologik yang mirip. Gambaran radiologik
osteomielitis baru terlihat setelah 10-14 hari setelah infeksi, yang akan
memperlihatkan reaksi periosteal, sklerosis, sekwestrum dan involikrum.
Osteomielitis dapat diobati dengan terapi antibiotik selama 2-4 minggu atau
dengan debridement. Prognosis osteomielitis bergantung pada lama perjalanan
penyakitnya, untuk yang akut prognosisnya umumnya baik, tetapi yang kronis
umumnya buruk.
19
DAFTAR PUSTAKA
Editor;
Pusponegoro.AD;
Kartono.D;
Hutagalung.EU;
20