Anda di halaman 1dari 29

BST CBD

MINI-CEX
Pembimbing : Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp. OG (K)

Saraya Amajida– 1415072


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2018
Identitas Pasien
• Tanggal masuk : Selasa, 24 Juli 2018, jam 13.10

• Nama : Ny. R

• Usia pasien : 22 thn

• Nama suami : Tn. R

• Menikah, lamanya : 1x, 5 tahun

• Pekerjaan pasien : IRT

• Pekerjaan Suami : Wiraswasta

• Alamat : TerusaN Jamika Gg. Oyan RT 2 RW 6

• Pendidikan : SMP

• TB : 160 cm

• BB : 67 kg
Anamnesis
• Keluhan utama : Mulas sejak 1 hari yang lalu
• Anamnesis khusus :
G3P2A0 mengaku hamil 9 bulan, mulas sejak 1 hari yang lalu. Mulas
dirasakan hilang timbul, terus menerus, semakin sering dan menjalar ke
pinggang. Tidak ada keluhan keluar lendir, darah dan cairan bening dari
jalan lahir.
Lima jam sebelum masuk rumah sakit, pasien memeriksa kandungan
ke bidan. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam, setelah itu
ketubannya pecah (dan didapatkan pembukaan 7-8.
Pasien menyangkal adanya demam, nyeri di bawah perut, nyeri ulu
hati, pandangan buram, nyeri saat BAK, BAB tidak ada keluhan.
Anamnesa tambahan:
Ini merupakan kehamilan dua pasien, kehamilan pertama anak
dilahirkan secara normal dan tidak terdapat penyulit selama kehamilan
dan persalinan. Pasien merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan
lima bulan hingga sekarang.
RPD : HT (-) DM (-) Asma (-) PID (-) KET (-)
RPK : HT (-) DM (-) Asma (-)
RPKb : Merokok (-) Alkohol (-)
R. Pengobatan : (-)
Golongan darah : (-)
Riwayat Alergi : (-)
Ante natal care : Bidan
Taksiran partus : 16 Juli 2018
Riwayat Obstetri
Pernikaahan Lama
Kehamilan Penolong Persalinan JK BBL Keadaan
ke- Kehamilan

1 1 9 bulan bidan spontan L 3000 gr Hidup

2 1 Hamil ini
• Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda vital :
• TD : 120/70 mmHg
• N : 90 x /menit, reguler, equal, isi cukup
• S : 37,60C
• R : 18x/menit, reguler
• Kepala : Conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : KGB tidak teraba membesar
• Thorax : Pulmo : VBS kanan=kiri, ronkhi -/-, wheezing-/-
• Abdomen: cembung gravida, nyeri tekan (-), bising usus
(+)normal, hepar lien tidak teraba membesar
• Ekstremitas : edema -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar

• Tinggi Fundus Uteri : 35 cm Pemeriksaan Leopold :


• Lingkar Perut : 101 cm
• Leopold I: bokong, lunak, kurang
• Letak Janin : Kepala, memanjang
bundar, kurang melenting .
• His : + 2-3x 10 menit/25’’
• Leopold II: Bagian datar, memanjang
• Bunyi jantung janin : 144 x/menit
di kiri (punggung kiri).
• TBBJ: ....... gr
• Leopold III: kepala, keras, bundar,
Pemeriksaan Dalam :
melenting.
• V/V : tidak ada kelainan

• Portio : lunak
• Leopold IV: divergen.
• Pembukaan : diameter 7-8 cm

• Ketuban : (-)

• Presentasi : Kepala

• Hodge : 1+

• Denominator : ubun-ubun kecil sebelah kiri


Diagnosis Kerja

G3P2A0 gravida 41-42 minggu + CPD


Usulan Pemeriksaan

• Hematologi rutin
• NST
• USG
Terapi

• Observasi TTV, His, kemajuan persalinan, DJJ


• Drip Oksitosin
Dosis : 5 U dalam 500 cc Dextrose 5 %, 20 gtt/menit, dinaikkan 5 gtt/15
menit, maks 60 gtt/ menit. Diberikan 2 labu dengan interval 2 jam
diantaranya dan obs kemajuan persalinan.
Diagnosis Akhir
P3A0 post SC a/I CPD
CPD
• Keadaan yang timbul akibat
• Panggul sempit
• Ukuran janin yang besar
• Kombinasi keduanya

• CPD dapat menyebabkan kelainan letak


Etiologi

Abnormalitas Abnormalitas
Passage CPD Passenger

Bentuk/Ukuran Bentuk/Ukuran
o Kongenital oMakrosomia
o Didapat oHidrosefalus
1. Kapasitas Panggul
Penyempitan diameter panggul

Kapasitas panggul berkurang

Distosia saat persalinan


• Komplikasi penyakit; seperti
rakitis
• Kelainan postur tubuh;
seperti skoliosis, kifosis
• Trauma
• Kurang gizi
 Gambar:
a. panggul Naegele; b. rakitis; c. skoliosis; d.
kifosis; e. osteomalasia; f. spondilolistesis
lumbosakral; g. panggul Robert
Penyempitan panggul
Penyempitan pintu
atas panggul

Penyempitan pintu
tengah panggul

Penyempitan pintu
bawah panggul
Kesempitan Panggul
(Contracted Pelvis)
Kriteria penyempitan, bila:
• PAP
• Konjugata obstetrika, <10 cm
• Diameter transversa,<12 cm

• BTP
• Distansia interspinarum, <8 cm
• Diameter sagital anterior+posterior, <13,5 cm

• PBP
• Distansia intertuberosum, <8 cm
• Sudut arkus pubis, <80-90°
Makrosomia Hidrosefalus

Bila BB >4000 gr Penimbunan cairan


Faktor Risiko: serebrospinalis
• ibu DM dalam ventrikel otak
•Postmaturitas Kepala besar serta
•Multipara pelebaran sutura
dan ubun-ubun
Pemeriksaan Antenatal utk CPD

Pelvimetri
• Klinis
 Tes Muller Munro Kerr & Tes Osborn
 Pemeriksaan dalam
• Pencitraan
TBBJ
Tes Muller Munro Kerr

 Pasien tidur terlentang


 Pemeriksa berada di samping kanan pasien.
 Tangan kiri pemeriksa memegang kepala janin
melalui dinding abdomen dan kemudian kepala
didorong ke arah pelvis.
 Secara bersamaan, dua jari tangan kanan
penolong masuk melalui vagina.

 Apabila jari tangan kanan penolong tidak dapat


meraba kepala janin, berarti ada kemungkinan
CPD
Tes Osborn

Pasien tidur terlentang


Pemeriksa berada di samping kanan pasien.
Tangan kiri pemeriksa menekan kepala janin ke bawah ke arah
pelvis dengan hati-hati.
Jari-jari tangan kanan ditempatkan pada bagian atas simfisis.

Tes Osborn +  kepala janin tidak dapat masuk pelvis dan


terdapat perbedaan tinggi antara kepala janin dengan simfisis
pubis mencapai tiga jari
 menunjukkan kemungkinan adanya CPD
Promontorium
• conjugata diagonalis  conjugata vera
Permukaan belakang simfisis
• tumor?
Linea inominata
• normal teraba 1/3 bagian).
Spina isiadika
• menonjol atau tidak.
Os sacrum
• ke depan atau ke belakang.
Sudut arcus pubis
• cukup luas atau tidak.
Pelvimetri Pencitraan
Sinar-X, CT, MRI
Penanganan

Syarat:
• Janin presentasi kepala
• Usia kehamilan tidak >42 thn
• In partu, his normal dan adekuat
• Tidak ada kontraindikasi persalinan per vaginam

Kontraindikasi:
• Panggul sempit absolut (CV <8,5cm)
• Bayi besar
• Gawat janin
• Kelainan letak janin yang tidak dapat diperbaiki
• Wanita dengan masa infertilitas yang lama
Indikator berhasil tidaknya:
• Adakah gangguan pembukaan serviks?  pemanjangan fase laten / aktif
• Bagaimana kemajuan penurunan bagian terendah janin?
• Adakah tanda-tanda bahaya pada ibu / janin?  bakat ruptur uteri / gawat
janin

Bila salah satu +  stop persalinan per vaginam  SC


• Indikasi:
• Kesempitan panggul absolut
• Partus percobaan yang gagal
• Kelainan letak dengan panggul sempit
Kesimpulan

CPD merupakan kondisi yang timbul karena gangguan passage dan


passager, yaitu ukuran panggul yang sempit atau ukuran janin yang
terlalu besar.
Dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan antenatal dengan pelvimetri
dan taksiran berat badan anak.
Penanganan dari CPD yaitu partus percobaan dan sectio caesaria.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai