Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI

FISIOLOGI
ANATOMIMATA
ANATOMIRETINA
ANATOMIL A P I S A N R E T I N A

VASKULARI
SASI
• Lapisan terdalam
sampai lapisan
inti dalam  2/3
bagian A.
Centralis retina
• Lapisan inti dalam
sampai lapisan
epitel pigmen 
1/3 bagian kapiler
koroid
ANATOMIS e l F o t o r e s e p t o r

1. Sel Kerucut  untuk penglihatan


siang hari (fototopik) dan warna;
banyak di fovea sentralis
2. Sel Batang  untuk penglihatan
malam hari (skotopik) dan perifer;
tersebar merata di retina
FISIOLOGI
Retina & Penglihatan
RETINOPATHY OF
PREMATURITY
Definisi
Retinopati prematuritas ( Retinopathy of
Prematurity = ROP) adalah suatu keadaan dimana
terjadi gangguan pada pembentukan pembuluh darah
retina pada bayi prematur.
Retinopati yang berat ditandai dengan proliferasi
pembuluh retina, pembentukan jaringan parut dan
pelepasan retina Retinopati prematuritas terjadi
akibat kepekaan pembuluh darah retina di masa
perkembangan terhadap oksigen konsentrasi tinggi
(kondisi ketika neonatus harus bertahan akibat
ketidakmatangan paru).
Pajaran oksigen konsentrasi tinggi (hiperoksia)
mengakihatkan tingginya tekanan oksigen retina
sehingga memperlambat perkemhangan pembuluh
darah retina (vaskulogenesis). Hal ini menimbulkan
daerah iskemia pada retina.
Epidemiologi
Dari hasil suatu penelitian di Korea melaporkan
angka insidensi terjadinya ROP 20,7%( 88 dari 425
bayi prematur) dan melaporkan bahwa usia gestasi ≤
28 minggu dan berat lahir ≤ 1000g merupakan
faktor risiko yang paling signifikan.Pada penelitian
lainnya melaporkan angka insidensi sebesar 29.2%
(165 dari 564 bayi dengan BBLSAR). Usia median
dari onset ROP adalah 35 minggu (range 31-40
minggu).
Ras kulit hitam menderita ROP yang lebih ringan
dibanding ras Kaukasian. Insidens sedikit lebih
tinggi pada jenis kelamin laki-laki. ROP adalah
penyakit bayi prematur. Semua bayi yang memiliki
berat lahir kurang dari 1500 gr dan usia gestasi
kurang dari 32 minggu memiliki risiko untuk
menderita ROP.
Maka dibuat semacam screening protocol yang sesuai
dengan usia gestasi.
- Bayi yang lahir pada usia gestasi 23-24 minggu, harus
menjalani pemeriksaan mata pertama pada usia gestasi
27-28 minggu
- Bayi yang lahir pada usia gestasi 25-28 minggu , harus
menjalani pemeriksaan mata pertama pada usia
kehidupan 4-5 minggu
- Bayi yang lahir pada usia gestasi ≥29 minggu,
pemeriksaan mata pertama dilakukan sebelum bayi
tersebut dipulangkan
Faktor Risiko

Faktor risiko utama meliputi:


• Usia kehamilan terutama <32 minggu
• Berat lahir rendah (<1500 g, terutama <1250 g),
• Terapi oksigen tambahan
Faktor risiko lain paparan cahaya, defisiensi vitamin
E, sindrom gangguan pernapasan, asfiksia,
shock, dan asidosis.
Stadium ROP
Stadium 1

Ditemukan garis demarkasi tipis diantara area


vaskular dan avaskular pada retina. Garis ini tidak
memiliki ketebalan.
Stadium 2

Tampak ridge luas dan tebal yang memisahkan area


vaskular dan avaskular retina.
Stadium 3

Dapat ditemukan adanya proliferasi fibrovaskular


ekstraretinal (neovaskularisasi) pada ridge, pada
permukaan posterior ridge atau anterior dari rongga
vitreous.
Stadium 4

Stadium 4. Stadium ini adalah ablasio retina


subtotal yang berawal pada ridge. Retina tertarik ke
anterior ke dalam vitreous oleh ridge fibrovaskular.
Stadium 4A : tidak mengenai fovea
Stadium 4B : mengenai fovea
Stadium 5

Stadium ini adalah ablasio retina total berbentuk


seperti corong (funnel)
Stage 1- Demacration line; Stage 2 – demarcation ridge; Stage 3 – Extraretinal
neovascularization dan proliferation
Stage 4b – Subtotal retinal detachment involving macula; Stage 5 – Total retinal
detachment
Division of retina into zones (I,II,III) and clock hour positions
to depict involvement in retinopathy of prematurity
PENCEGAHAN

Screening sangat dibutuhkan untuk deteksi dini


penyakit ini, agar tidak terjadi perjalanan penyakit
yang semakin berbahaya. Menurut American
Academy of Pediatrics guidelines, indikasi bayi yang
harus dilakukan screening adalah :
 Bayi dengan berat lahir ≤1500 g.
 Usia kehamilan 30 minggu atau kurang.
 Bayi dengan berat lahir antara 1500 dan2000 g atau usia
kehamilan> 30 minggu dengan keadaan klinis yang tidak stabil
Pemeriksaan pertama harus dilakukan dalam 4
minggu (30 hari) kehidupan pada bayi dengan usia>
28 mingguusia kehamilan. Screening harus
dilakukan lebih awal (2–3 minggu setelah lahir) jika
PENCEGAHAN

Pemeriksaan pertama harus dilakukan dalam 4


minggu (30 hari) kehidupan pada bayi dengan usia>
28 minggu usia kehamilan. Screening harus
dilakukan lebih awal (2–3 minggu setelah lahir) jika
usia kehamilan adalah <28 minggu atau berat lahir
adalah <1200 g.4. Screening harus dilakukan
dilakukan oleh dokter mata yang berpengalaman
dengan ophthalmoscopy tidak langsung pada bayi
ROP.
KOMPLIKASI

Miopia
Neovaskularisasi iris
Glaukoma
Retinitis Pigmentosa
Ablatio Retina
Rhegmatogenous Retinal Detachment
PROGNOSIS

Faktor yang menentukan prognosis ROP adalah


stadium ROP, luasnya retina yang terlibat, serta
kecepatan atau progresifitas sejak onset sampai
threshold disease.
Prognosis makin buruk bila ROP ditemukan pada
lokasi retina paling posterior, retina yang terlibat
cukup luas, serta stadium yang paling berat.
Sebesar 90% ROP stadium 1 dan 2 serta 50% ROP
stadium 3 akan mengalami regrsi spontan.
Prognosis stadium 4 dan 5 buruk, mengingat
tingginya insiden visual problem dan ablasio retina.

Anda mungkin juga menyukai