Disusun Oleh :
Moni Simbolon 102121029
Cici Oktavia Rahmi 102121071
Pembimbing :
dr. Siti Taqwa Fitria Lubis., Sp.PD, M.Ked(PD), FINASIM
Infeksi TB merupakan salah satu infeksi oportunistis pada penyakit HIV/AIDS. Sekitar
49 % pasien dengan HIV/AIDS ditemukan dengan kondisi koinfeksi TB. Pada pasien
HIV/AIDS dengan sistem imunitas yang menurun, adanya infeksi TB laten dapat den-
gan mudah berkembang menjadi TB aktif
Etiologi
Virus HIV adalah suatu virus ribonucleic acid (RNA) yang terma-
suk retrovirus dari famili lentivirus.
Epidemiologi
Asia Tenggara
Amerika (3,5 juta) (3,8 juta)
HIV mempunyai sejumlah gen yang Salah satu gen tersebut dapat mem- Sehingga terjadi
dapat mengatur replikasi maupun percepat replikasi virus sedemikian penghancuran limfosit T4
pertumbuhan virus yang baru hebatnya secara besar-besaran
Pemeriksaan • Pemeriksaan CD4 diperlukan untuk mengetahui kondisi sistem imun pada pasien yang
CD4 terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus).
• Apakah itu? Tes viral load HIV adalah tes yang digunakan untuk mengukur jumlah virus
HIV-RNA / HIV di dalam darah, sedangkan jumlah virus HIV di dalam darah disebut viral load, yang
Viral Load dinyatakan dalam satuan kopi per mililiter (mL) darah. Dengan mengukur HIV RNA di
dalam darah dapat secara langsung mengukur besarnya replikasi virus.
Pemeriksaan • Metode yang paling banyak digunakan untuk pemeriksaan penapisan adalah Enzyme
Serologi Linked Immunosorbent Assay (ELISA), karena metode ini dianggap yang paling cocok
(Skrinning) digunakan untuk penapisan spesimen dalam jumlah besar seperti donor darah
Diagnosa Kerja :
HIV/AIDS STADIUM III
Tatalaksana
Secara umum penatalaksanaan ODHA terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
AZT + 3TC + NVP Zidovudine + Lamivudine + Nevirapin ATAU AZT : Azidothymidine = ZDV : Zidovudine
3TC : Lamivudine
AZT + 3TC + EFV (Zidovudine + Lamivudine) + Efavirenz ATAU FTC : Emtricitabine
NVP : Nevirapine
TDF + 3TC EFV : Efavirenz
(Tenofovir + Lamivudine )+ Nevirapine ATAU TDF : Tenofovir Disoproxil Fumarate
(atau FTC) + NVP
TDF + 3TC
(Tenofovir + Lamivudine )+ Efavirenz
(atau FTC) + EFV
Prognosis
Baik apabila pasien menerapkan terapi dengan baik.
Komplikasi
• Disebabkan kandidiasis, herpes simpleks, sarcoma
Lesi peroral
Kaposi, Human Papioma Virus
Semuanya itu dapat menurunkan produktivitas penderita bahkan kematian. Pasien TB paru
juga sering dijumpai konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, badan kurus
atau berat badan menurun
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium darah rutin
5. pemeriksaan GeneXpert
Diagnosis Banding
TBC Chronic Obstructive Pul-
Pneumonia
Paru monary Disease (COPD)
Mikosis
Ca Paru Paru
Diagnosis Kerja
TB Paru
Penatalaksanaan
Pengobatan TB memerlukan waktu sekurang-kurangnya 6 bulan agar mencegah perkembangan
resistensi obat
Kategori I Pengobatan
• Pasien TB paru dengan sputum BTA • Fase Intensif : 2RHZE
positif dan kasus baru. Sputum BTA yang awalnya positif, setelah 2
• TB dengan sputum BTA negatif tetapi bulan terapi, diharapkan jadi negatif
kelainan parunya luas. dan terapi TB diteruskan dengan fase
lanjutan
• Fase Lanjutan : 4R3H3
Apabila sputum BTA masih tetap positif
diakhir bulan ke-2 fase awal, maka fase awal
tersebut diperpanjang selama 4 minggu lagi.
Penatalaksanaan
Kategori 2 Pengobatan
• Pasien TB paru dengan kasus kambuh • Fase Awalnya : 2RHZES / RHZE
atau gagal dengan sputum BTA positif Bila sputum BTA menjadi negatif diakhir bu-
lan ke-3, maka fase lanjutan bisa
segera dimulai.
• Fase Lanjutan : 5H3R3.
Prognosis
No RM : 374790
Ruangan : Ar Rijal A
ANAMNESA PRIBADI
Nama : Rory Sukma Perdana
Umur : 33 tahun
Status kawin : Belum Menikah
Agama : Kristen
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Periuk No. 23 Sei Putih Tengah, Medan Petisah Sumatera Utara
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Batuk
Telaah :
Pasien pria berusia 33 tahun datang ke IGD RSU Haji Medan rujukan dari Rumah Sakit Bunda Thamrin dengan
keluhan batuk selama kurang lebih 2 minggu yang tidak kunjung sembuh. Keluhan batuk tidak berdahak dan
tenggorokan dirasakan tidak nyaman. Saat batuk timbul pasien sudah melakukan pengobatan untuk mengobati
batuknya bahkan pasien berobat ke Permata Bunda tapi tidak kunjung sembuh. Pasien juga kerap tidak bisa tidur
karena batuk yang cenderung timbul dan berat pada malam hari.
Pasien tampak pucat dan juga mengeluh tubuhnya yang semakin hari semakin lemas. Keluhan dirasakan sudah
5 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasa semakin memberat setelah melakukan aktivitas dan terasa ringan
saat istirahat dan pasien juga mengeluh lemas sehingga tidak bias melakukan aktivitas sehari hari dengan normal.
Selain lemas pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan yang cukup berarti yaitu dari 65kg menjadi 50kg.
Keluhan berat badan ini timbul karena nafsu makan pasien yang cenderung menurun. Pasien tidak mau makan
karena mengalami sariawan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh sedikit sesak namun belum mengganggu
aktivitas sehari- harinya. Muntah bercampur air kerap dialami pasien setiap makan, muntah bercampur lendir dengan
warna keruh dan tidak terdapat darah. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada ulu hati.
Pasien juga mengalami demam tinggi yang dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini sudah dirasakannya sejak
2 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengalami BAB cair sejak 3 bulan yang lalu. Pasien sudah pernah
berobat dan diberikan obat demam, antibiotik, dan antidiare. Namun setelah obat habis tetap tidak ada
perbaikan kondisi pasien.
Pasien mengeluhkan adanya benjolan-benjolan di bawah dagu. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri
pada area sekitar hidung dan dahi. Selain itu, pasien tidak mengeluhkan nyeri pada telinga maupun leher.
Keluhan - keluhan pada kulit dan kuku seperti gatal" dan ruam tidak ditemukan. Nyeri-nyeri pada sendi tidak
ditemukan. Selain itu keluhan pada gigi dan gusi tidak ditemukan. Pasien mengatakan beberapa waktu terakhir
sering berganti ganti pasangan.
Lambung
• Sakit di epigastrium : Ya • Sendawa : Tidak
• Rasa panas epigastrium :Tidak • Anoreksia : Tidak
• Muntah : 5 kali/hari, • Mual-mual : Ya
berwarna kuning jernih dan tuntas • Dysphagia : Tidak
• Hematemesis : Tidak • Feotor ex or : Tidak
• Ructus : Tidak
• Pyrosis : Tidak
b. Usus
• Sakit di abdomen : Tidak • Melena : Tidak
• Borborygmi : Tidak • Tenesmi : Tidak
• Defekasi : 1 kali/ hari, konsistensi cair • Flatulensi : Tidak
• Obstipasi : Tidak • Haemorrhoid : Tidak
• Diare : Tidak
c. Hati dan Saluran Empedu
• Sakit perut kanan : Tidak
• Kolik : Tidak • Gatal dikulit : Tidak
• Ikterus : Tidak • Asites : Tidak
• Berak dempul : Tidak • Oedema : Tidak
5. GINJAL DAN SALURAN KEMIH - Sakit : Tidak
• Muka sembab : Tidak - Fraktur spontan : Tidak
• Sakit pinggang : Tidak - Bengkak : Tidak
• Kolik : Tidak - Deformasi : Tidak
• Oligouria : Tidak
• Miksi : 5x/ hari, kuning jernih, tuntas
• Anuria : Tidak
• Polyuria : Tidak
• Polakisuria : Tidak
6. SENDI
• Sakit : Tidak
• Sakit digerakan : Tidak
• Sendi kaku : Tidak
• Bengkak : Tidak
• Merah : Tidak
• Stand abnormal : Tidak
7. TULANG
8. OTOT
- Sakit : Tidak - Kejang-kejang : Tidak
- Kebas-kebas : Tidak - Atrofi : Tidak
9. DARAH
- Sakit dimulut dan lidah : Tidak
- Muka pucat : Ya
- Mata berkunang-kunang : Tidak
- Bengkak : Tidak
- Pembengkakan kelenjar : Ya
- Penyakit darah : Tidak
- Merah dikulit : Tidak
- Perdarahan subkutan : Tidak
- Konjungtiva anemis : Ya
10. ENDOKRIN
a. Pankreas
- Polidipsi : Tidak - Pruritus : Tidak
- Polifagi : Tidak -Pyorrhea : Tidak
- Poliuri : Tidak
b. Tiroid
- Nervositas : Tidak
- Struma : Tidak
- Exoftalmus : Tidak
- Miksodem : Tidak
c. Hipofisis
- Akromegali : Tidak
- Distrofi Adipos kongenital : Tidak
11. FUNGSI GENITAL
- Ereksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Coitus : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Libido sexual : Tidak dilakukan pemeriksaan
12. SUSUNAN SYARAF
- Hipoastesia : Tidak - Sakit kepala : Tidak
- Parastesia : Tidak - Gerakan tics : Tidak
- Paralisis : Tidak
13. PANCA INDRA
- Penglihatan : Normal -Pengecapan : Normal
- Pendengaran : Normal - Perasaan : Normal
- Penciuman : Normal
14. EKSTREMITAS
Dalam Batas Normal
15. PSIKIS
- Mudah Tersinggung : Tidak - Pelupa : Ya
- Takut : Tidak - Lekas marah : Tidak
- Gelisah : Ya
15. KEADAAN SOSIAL
- Pekerjaan : Karyawan swasta
- Hygiene : Buruk
ANAMNESA PENYAKIT TERDAHULU : -
ANAMNESA PEMAKAIAN OBAT : Asiklovir
ANAMNESA PENYAKIT VENERIS
Bengkak Kelenjar Regional : TidakAda Pyuria : Tidak Ada
Luka – luka dikemaluan : Tidak Ada Bisul– Bisul : Tidak Ada
a. Kepala : d. Telinga
• Pertumbuhan rambut : rambut rontok (+) • Sekret : tidak
• Sakit kalau dipegang : tidak • Radang : tidak
• Perubahan lokal : tidak • Bentuk : normal
b. Muka • Atrofi : tidak
• Muka sembab : tidak e. Hidung
• pucat : ya • Sekret : tidak
• kuning : tidak • Bentuk : normal
• parase : tidak • Benjolan- benjolan : tidak
• gangguan lokal : tidak f. Bibir
c. Mata • Sianosis : tidak
• stand mata : normal • Pucat : ya
• gerakan : ke segala arah • Kering : ya
• eksoftalmus : tidak • Radang : tidak
• Ptosis : tidak g. Gigi
• Ikterus : tidak • Karies : tidak
• Anemia : tidak • Pertumbuhan : normal
• Reaksi pupil : isokor (+/+) • Jumlah : tidak dihitung
• Gangguan lokal : tidak • Pyoorroe Alveolaris : tidak
f. Lidah 3. Thorax depan
• Kering : tidak Inspeksi
• Pucat : tidak • Bentuk : fusiformis
• Beslag : tidak • Simetris / asimetris : simteris
• Tremor : tidak • Bendungan vena : tidak
g. Tonsil • Ketinggalan bernapas : tidak
• Merah : tidak • Venektasi : tidak
• Bengkak : tidak • Pembengkakan : tidak
• Beslag : tidak • pylsasi verbal : tidak
• Membran : tidak • mammae : normal
• Angina lacunaris : tidak
Palpasi
2. Leher • Nyeri tekan : tidak
Inspeksi • Fremitus suara : meningkat kiri dan kanan
• Struma : tidak • Fremissement : tidak
• Kelenjar bengkak : ya • Iktus : tidak teraba
• Pulsasi vena : tidak a. Lokalisata : tidak
• Torticollis : tidak b. Kuat angkat : tidak
• Venekasi : tidak c. Melebar : tidak
Palpasi d. Iktus negatif : tidak
• Posisi trakea : medial
• Sakit/ nyeri tekan : tidak
• Tekanan Vena Jugularis : R-2 cm H2O
• kosta servikalis : tidak
Perkusi
- Suara perkusi paru : hipersonor dikedua lapang paru - Suara tambahan :
- Batas paru hati a. Desah jantung fungsionil / organis : tidak
a. Relative : ICS V midclavicularis dextra b. Gesek pericardial / pleurocardial : tidak
b. Absolut : ICS VI midclavicularis dextra
- Gerakan bebas : 2 cm 1. Thorax belakang
- Batas jantung : Inspeksi
Atas : ics III linea parasternalis sinistra - bentuk : fusiformis
Kanan : ics IV linea parasternalis dextra - simetris / asimetris : simetris
Kiri : ics v linea miclavicularis sinistra - benjolan-benjolan : tidak
Auskultasi - scapulae alta : tidak
o Paru-paru - ketinggalan bernapas : tidak
- Suara pernapasan : bronkial dikedua lapang paru - Venektasi : tidak
- Suara tambahan : ronkhi basah dikedua lapang paru
o Cor
- Heart rate : 88 x/ menit, regular, intensitas sedang
- Suara katup : M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2
Palpasi Abdomen
• Nyeri tekan : tidak Inspeksi
• fremitus suara : meningkat di kedua lapang paru • Bengkak : tidak
• penonjolan-penonjolan : tidak • Gembung : tidak
Perkusi • Sirkulasi collateral : tidak
• suara perkusi paru : hipersonor di kedua lapang paru • Pulsasi : tidak
• gerakan bebas : 2 cm Palpasi
• batas bawah paru : • Defens muscular : tidak
kanan : IX proc.spin.vert.thoracal • Nyeri tekan : tidak
kiri : X proc.spin.vert.thoracal • Hepar : tidak teraba
• Lien : tidak teraba
• Ren : tidak teraba
Perkusi
• Pekak hati : tidak
• Pekak beralih : tidak
Auskultasi
• Peristaltik usus : 13x/menit
Genitalia
• Luka : tidak dilakukan pemeriksaan
• Sikatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
• Nanah : tidak dilakukan pemeriksaan
• Hernia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Atas
• Bengkak : tidak
• Merah : tidak
• Stand abnormal : tidak
• Gangguan Fungsi : tidak
• Refleks Biceps : (+/+)
• Refleks Triceps : (+/+)
• Tes Rumpelit : Tidak dilakukan
Bawah
• Bengkak : tidak
• Merah : tidak
• Oedema : tidak
• Pucat : tidak
• Gangguan fungsi : tidak
• Luka / Gangren : tidak
• Varises : tidak
• Refleks Patella : (+/+)
• Refleks Achilles : (+/+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:
Darah Rutin
Hemoglobin 10,4 L : 13-18 / P : 12-16 g/dl
Index Eritrosit
MCV 9,57 6,5 – 9,5 fL
MCH 30 27 – 31 Pg
Basofil 1,19 0 -1 %
N. Segmen 89,8 50 – 70 %
Limfosit 3.92 20 – 40 %
Fungsi Hati
AST (SGOT) 108 L : < 40 u/L / P : < 32 u/L
Pemeriksaan Imunoserologi
HIV Reaktif Reaktif
Telaah :
• Batuk tidak berdahak > 2 minggu
• Febris > 2 bulan yang lalu
• Penurunan berat badan dari 65 menjadi 50kg
• Vomitus (+)
• Kojungtiva Anemis (+)
• Sinusitis (+)
• Nausea (+)
• Stomatitis (+)
• Kandidiasis Oral (+)
• Pembesaran Kelenjar submandibular (+)
• Free Sex (+)
= 17,8 Kg/cm2
Kesan : Underweight
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Rambut rontok (+), Muka pucat (+),konjungtiva anemis (+) bibir pucat dan kering (+),
pembengkakan kelenjar submandibular (+)
Thorax :
Inspeksi : Dalam batas normal
Palpasi vocal fremitus : meningkat dikedua lapang paru.
Perkusi : hipersonor dikedua lapang paru
Auskultasi Suara paru : bronkial dengan suara tambahan ronkhi basah di kedua lapang
paru
- Darah : hemoglobin 10,4 , leukosit 3,45 , hematokrit 31,9 , trombosit 42.000 , RDW-CV red distribution
width 15,0 , mean corpuscular volume (MCV) 9,57 , eosinophil 0,359 , basophil 1,19 , neutrophil
- segmen 89,8 , laju endap darah 30 , serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) 108 , serum glutamic
TERAPI:
Aktivitas : Tirah Baring
Diet : MB
Medikamentosa: 9. Kotrimoksasol 480 mg 2x1
- Sputum BTA
- Pemeriksaan PCR Virologis
- Gene X-Pert
- Viral Load
- Pemeriksaan CD4
- Fungsi Hati
- Fungsi Ginjal
DISKUSI
HIV/AIDS Teori Kasus
Mekanisme Klinis Penurunan berat badan sedang yang tidak diketahui sebabnya • Penurunan berat badan (+)
(<10% dari berat badan yang terukur) • Sinusitis (+)
Infeksi tractus respiratorius rekuren (sinusitis, bronchitis, otitis • Anemia (+)
media, faringitis) • Ulserasi oral rekuren (+)
• HIV wasting syndrome (+)
Herpes Zoster
• Diare kronis (+)
Cheilitis angular • TB paru (+)
Ulserasi oral rekuren
Erupsi pruritic popular
Dermatitis seboroik
Infeksi jamur pada kuku jari ektremitas
Telah dilaporkan kasus HIV/AIDS Stadium III + TB Paru , diagnosa ditegakkan secara anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada manifestasi klinis dijumpai batuk tidak berdahak, demam tinggi berkepanjan-
gan, menggigil, nyeri tenggorokan dan susah menelan, ada, mual, muntah, penurunan berat badan, lemas.
Pada pemeriksaan fisik inspeksi kepala didapatkan bibir pucat dan kering, konjunngtiva anemis (+), sariawan (+),
Rambut rontok (+). Pada Palpasi , leher = adanya kelenjar submandibular (+). Pada inpeksi
Thorax dada tampak simetris, palpasi thorax didapatnya stem fremitus meningkat di kedua lapang paru. Pada
perkusi paru didapatkan suara hipersonor pada kedua lapang paru, Pada pemeriksaan auskultasi suara paru
didapatkan suara bronkial di kedua lapang paru dengan suara tambahan ronchi basah di kedua lapang paru. Pada
pemeriksaan palpasi dan perkusi abdomen ditemukan dalam batas normal .Pada pemeriksaan penunjang dilakukan
test imunoserologi HIV didapatkan hasil reaktif. Dari pemeriksaan foto thorax ditemukan fibroinfiltrat di kedua la-
pangan
paru.
Thanks !