i
DAFTAR ISI
ii
YAYASAN MEDIKA GMIM
Medika Foundation
Gereja Masehi Injili di Minahasa
Akta No. : 15 Tanggal 7 Agustus 2012
Kep. KEMENKES Hukum & HAM No. : AHU-6426.AH.01.04.Tahun 2012 Tanggal 12 Oktober 2012
NOMOR : /SK/RSK/XI/2018
TENTANG
MENIMBANG :
a. bahwa dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan antar rumah
sakit, RSU GMIM Kalooran Amurang perlu melakukan upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan Standar Akreditasi Rumah
Sakit dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
b. bahwa untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit
bergantung pada hasil analisis data informasi yang terintegrasi;
c. bahwa guna melakukan penginputan data diperlukan teknologi berupa
sistem manajemen yang dapat mengintegrasikan seluruh data yang
diperlukan guna menilai pencapaian program PMKP di rumah sakit;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan yang ada sebagaimana tercantum
dalam a, b, c dan d perlu menetapkan surat Keputusan Direktur rumah
sakit tentang Sistem Manajemen Data Mutu Terintegrasi di RSU GMIM
Kalooran Amurang;
MENGINGAT :
1. Undang Undang Nomor 29 tahun 2004 tetang Praktek Kedokteran;
2. Undang –Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
iii
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit;
7. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety
Incident Report), KKPRS 2015
8. Keputusan Badan Pengurus Yayasan Medika GMIM Nomor
35/Adm/Y.Medika/VII/2015 tentang Struktur Organisasi RSU GMIM
Kalooran Amurang
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU GMIM KALOORAN AMURANG
TENTANG PANDUAN SISTEM MANAJEMEN DATA RSU GMIM
KALOORAN AMURANG
;
Ditetapkan di : AMURANG
Pada tanggal : November 2018
DIREKTUR
RSU GMIM KALOORAN AMURANG
iv
BAB I
DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
1
RSU GMIM Kalooran Amurang saat ini mempunyai sistem
manajemen data terintegrasi secara elektronik yaitu aplikasi
SISMADAK sehingga memudahkan dalam mengelola data.
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi seluruh indikator mutu yang penting
mencakup seluruh area rumah sakit, termasuk seluruh area unit
kerja.
2. Melaksanakan sistem manajemen data yang terintegrasi, meliputi :
a. Rumah sakit mempunyai sistem manajemen data yang didukung
dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan,
pelaporan, analisis, validasi serta publikasi data untuk internal
rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
b. Data yang dimaksud meliputi data mutu prioritas rumah
sakit yaitu indikator area klinis, area manajemen,
sasaran keselamatan pasien, dan indikator mutu unit kerja.
c. Data pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Data hasil monitoring kinerja staf ( bila monitoring kinerja
menggunakan indikator mutu)
e. Data hasil pengukuran budaya keselamatan pasien
C. DEFINISI
1. Input merupakan sekumpulan data mentah dalam organisasi
maupun di luar organisasi untuk di proses dalam suatu sistem
ekonomi.
2. Processing merupakan konversi /pemindahan, manipulasi dan
analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
manusia.
2
3. Output merupakan distribusi informasi yang sudah di proses ke
anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan.
4. Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Informasi
merupakan interpretasi data yang disajikan dengan cara yang
berarti dan berguna.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
d. Laporan Surveilans PPI
e. Hasil monitoring Kinerja staf Klinis/ Kepatuhan Penggunaan
Clinical Pathway
f. Kejadian kecelakaan kerja
g. Penerapan Budaya Keselamatan
6. Laporan Analisis, Validasi, Analisis dan Publikasi sudah
diintegrasi ke dalam Laporan Indikator Mutu Unit dan Indikator Mutu
RS.
7. Sistem Teknologi yang digunakan untuk melakukan pengumpulan
dan pelaporan data mutu yaitu SISMADAK.
8. Metode analisa data menggunakan Ms. Excel (Statistik
sederhana) yang ditampilkan dengan grafik garis (run chart) dan
untuk pengukuran kuisoner Budaya Keselamatan Pasien.
9. Penanggung Jawab Pengelolaan Sistem Manajemen Data Mutu
Terintegrasi :
a. PJ Mutu Unit sebagai penanggung jawab data mutu unit kerja
b. Komite PMKP dan Akreditasi sebagai Penanggung Jawab
Pengelolaan Data Mutu RS
c. IT RS sebagai penanggung jawab utama Sistem Manajemen Data.
10. Guna menjamin tidak adanya penyalagunaan data dan
kerahasiaan data, maka Staf IT membuat dan memberikan user id
bagi para pengakses dan didokumentasikan sebagai database user.
11. Publikasi data ke pihak eksternal wajib memperhatikan
kerahasiaan data pasien sesuai dengan peraturan perundang –
undangan.
5
BAB III
TATALAKSANA
6
Grade kuning : risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
hari kaji dengan detil dan perlu tindakan segera.
Grade merah : risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45
hari membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
Direktur.
e. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan
hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Sub
Komite Keselamatan Pasien RSU GMIM Kalooran Amurang
dalam waktu 2 ×24 jam sejak insiden.
f. Sub Komite Keselamatan Pasien RSU GMIM Kalooran Amurang
akan menganalisis kembali hasil investigasi dan laporan
insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan (Root Cause Analysis/RCA) dengan melakukan re-
grading. Untuk grade kuning/merah Sub Komite Keselamatan
Pasien RSU GMIM Kalooran Amurang akan melakukan analisis
akar masalah (RCA).
g. Setelah melakukan RCA, Sub Komite Keselamatan Pasien RSU
GMIM Kalooran Amurang akan membuat laporan dan
rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa
petunjuk atau safety alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang lagi.
h. Untuk grade hijau dan biru, Sub Komite Keselamatan
Pasien hanya melakukan investigasi sederhana.
i. Hasil investigasi sederhana, RCA dan rekomendasi RTL
dilaporkan kepada direktur.
j. Direktur melakukan upaya tindakan perbaikan dan
pembelajaran serta umpan balik kepada unit terkait.
k. Khusus data budaya keselamatan pasien dilapor ke Komite
PMKP untuk diteruskan ke direktur.
C. ANALISA DATA
Data yang dianalisis yaitu :
1. Indikator Area Klinik
7
2. Indikator Area Manajemen
3. Sasaran Keselamatan Pasien
4. Indikator unit kerja
5. Data hasil kepatuhan PPK/CP
6. Data Surveilans PPI
7. Data Budaya Keselamatan Pasien
8. Insiden Keselamatan Pasien
8
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien termasuk kemajuan
penerapan Sasaran Keselamatan Pasien dikomunikasikan secara
regular oleh Direktur dan Komite PMKP kepada semua unit setiap
bulan melalui rapat koordinasi, rapat bulanan PMKP dengan
Penanggungjawab data unit, rapat Komite Medik, serta hasil
Analisis data ke semua Staf Unit setiap 3 bulan.
D. VALIDASI DATA
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu data
dan untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level)
para pengambil keputusan terhadap data itu sendiri. Validasi
data menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, mengumpulkan
data, validasi data, serta menggunakan data untuk peningkatan.
Keabsahan dan keterpercayaan pengukuran adalah inti dari semua
perbaikan dalam program peningkatan mutu. Proses validasi data
internal perlu dilakuakan karena program mutu dianggap valid
jika data yang dikumpulkan sudah selesai, benar dan bermanfaat.
Tujuan validasi data adalah :
1. Memonitoring akurasi data yang dikumpulkan
2. Memverifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten
dan reproducible.
Prinsip siapa yang melakukan validasi data adalah validator
bukan pengumpul data atau tidak terlibat dalam proses pengumpulan
data (orang kedua). Validasi data dilakukan ketika :
1. Ada indikator baru ditetapkan
2. Jika data akan dipublikasi oleh RS (masuk website atau dengan
cara lain)
3. Ada perubahan pada indikator yang sudah ada saat ini,
seperti cara pengumpulan data diubah atau Pengumpul data
(PIC) diganti atau Validator data diganti
4. Data yang dihasilkan dari indikator yang ada telah berubah
tanpa dapat dijelaskan
9
5. Sumber data telah diubah, seperti sebagian dari RM pasien
diganti dengan format Elektronik
6. Subjek pengumpulan data telah berubah, seperti perubahan
umur rata-rata pasien, komorbiditas, penerapan Panduan
Praktik Klinis (PPK) baru atau teknologi baru dan metodologi
baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.
Prosedur validasi data :
1. Validator data mengumpulkan informasi tentang data yangakan
dikumpulkan sesuai dengan profil indikator mutu rumah sakit.
2. Validasi data dilakukan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Ada indikator baru ditetapkan/diimplementasi
b. Jika data akan dipublikasi oleh RS (masuk website atau
dengan cara lain)
c. Ada perubahan pada indikator yang sudah ada saat ini,
seperti cara pengumpulan data diubah atau Pengumpul
data (PIC) diganti atau Validator data diganti
d. Data yang dihasilkan dari indikator yang ada telah berubah
tanpa dapat dijelaskan
e. Sumber data telah diubah, seperti sebagian dari RM
pasien diganti dengan format Elektronik
f. Subjek pengumpulan data telah berubah, seperti perubahan
umur rata-rata pasien, komorbiditas, penerapan Panduan
Praktik Klinis (PPK) baru atau teknologi baru dan
metodologi baru pengobatan diperkenalkan /dilaksanakan
3. Validator data mengumpulkan data dari sumber data yang
sesuai dengan indikator mutu rumah sakit yang diukur. Sumber
data bisa berasal dari antara lain :
a. Rekam medis pasien
b. Check list
c. Quesioner
d. Hasil observasi
e. Laporan KPRS
10
f. Catatan data yang lain
≤ 180 16
E. Publikasi Data
Publikasi laporan dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1. Publikasi laporan dilakukan internal RS dan eksternal sesuai
kebutuhan
2. Publikasi internal dilakukan dengan presentasi/laporan hasil
data ke semua unit dalam bentuk laporan resmi per 3 bulan.
3. Publikasi eksternal dilakukan dengan cara melaporkan data
Insiden Keselamatan Pasien ke Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
11
secara berkesinambungan; dan untuk kejadian Sentinel paling
lama dalam 2 × 24 jam.
4. Publikasi data baik internal maupun eksternal harus dapat
menjamin keamanan dan kerahasiaan pasien, serta keakuratan
data.
12
BAB IV
PENUTUP
13