Anda di halaman 1dari 37

LEGISLASI PROFESI

GIZI DI INDONESIA

Desember 2022
Endri Yuliati
endri.yuliati@gmail.com
LEGISLASI

• Legislasi : pembuatan suatu aturan/norma dalam suatu


organisasi sebagai dasar hukum untuk melindungi
anggotanya/profesi dari praktik keprofesian yang tidak
berkualitas.
• Tujuan legislasi → meningkatkan mutu, melindungi
masyarakat dari praktik yang tidak berkualitas.
• Standar dalam suatu profesi menjadi patokan boleh atau
tidaknya suatu pelayanan dilakukan.
• Peraturan lama (PMK no. 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi) → tenaga gizi terdiri dari Ahli
Madya Gizi, Sarjana Terapan Gizi, Sarjana Gizi dan Registered
Dietisien.

• Peraturan baru (UU no. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan)


→ tenaga gizi terdiri dari dua yaitu Nutrisionis dan Dietisien.
D3 → nutrisionis terampil, S1/D4 → nutrisionis ahli
❑ Nutrisionis → dominan
ke gizi masyarakat
❑ Dietisien → Holistik

Slide credit to Presentasi Bpk Joko Susilo, Workshop Peninjauan Kurikulum, Prodi Gizi, UNRIYO, Feb 2022
✘ Kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) merupakan suatu konsep
yang menggambarkan jenjang kualifikasi sumber daya manusia Indonesia
yang mensejajarkan, menyetarakan dan mengintegrasikan pendidikan
dengan pelatihan dan pengalaman kerja dalam satu pola pengakuan
kemampuan kerja disesuaikan dengan berbagai keadaan tempat bekerja.
✘ KKNI adalah suatu bentuk tingkatan kualifikasi seseorang sebagai bangsa
Indonesia berhubungan dengan beberapa sistem yaitu pendidikan nasional,
penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcome) nasional,
yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan SDM yang bermutu dan produktif
serta berdaya saing global.
✘ Ada 9 jenjang kualifikasi sumber daya manusia Indonesia
Klasifikasi Berdasarkan
Pendidikan :
✘ Pnddkn vokasi gizi
✘ Pnddkn akademik gizi
✘ Pnddkn profesi gizi
SKKNI = Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia

Slide credit to Presentasi Bpk Joko Susilo, Workshop Peninjauan Kurikulum, Prodi Gizi, UNRIYO, Feb 2022
Sertifikasi → uji
Legislasi kompetensi
dalam Profesi Registrasi → STR
Gizi
Lisensi → SIK/SIP
SERTIFIKASI

❑ Sertifikasi adalah proses penilaian dokumen tentang


kemampuan pengetahuan, ketrampilan maupun kompetensi
yang dibuktikan dengan tanda kelulusan dalam kegiatan
pendidikan.
❑ Pendidikan bisa formal maupun nonformal
❑ Fomal → D3,S1, S2, S3
❑ Nonformal → pelatihan, seminar, dll
Uji Kompetensi
REGISTRASI
• Registrasi adalah suatu proses dimana seorang
nutrisionis/ dietisien harus mendaftarkan diri pada badan
tertentu.
• Tujuan → mendapatkan kewenangan dan hak guna
melakukan tindakan profesionalnya setelah memenuhi
persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh badan
tersebut.
• Registrasi dilakukan oleh lulusan baru/lama.
Tujuan Umum Tujuan Registrasi

Tujuan Khusus
• Melindungi • Meningkatkan kemampuan nutrisionis-
masyarakat dietisien dalam mengadopsi kemajuan iptek
• Meningkatkan mekanisme obyektif dan
dari mutu komprehensif dalam menyelesaikan kasus-
nutrisionis- kasus
dietisien yang • Mendata jumlah dan kategori nutrisionis-
di bawah dietisien yang berwenang dalam melakukan
standar praktik pelayanan kegizian
Jenis Registrasi

Registrasi • Mendaftarkan diri pada organisasi profesi/persagi oleh lulusan


lama/baru dengan mengisi borang yang telah disediakan
Keanggotaan

• Mendaftarkan diri untuk memperoleh pengakuan kompetensi


Registrasi standar yang harus dimiliki pendaftar sehingga memperoleh
kewenangan dalam melakukan praktik pelayanan pergizian
Kompetensi awal • Perlu uji kompetensi yang dilakukan oleh organisasi profesi

• Mendaftarkan diri ulang oleh nutriusionis-dietisien dalam jangka


Registrasi waktu 5 tahun setelah registrasi awal untuk memperoleh
pengakuan telah memenuhi persyaratan sesuai standar
kompetensi ulang kompetensi
Persyaratan Registrasi

• Memiliki kemampuan kegizian yang dibuktikan


dengan ijazah atau sertifikat
• Mampu secara fisik & mental melakukan praktik
kegizian
• Tidak melakukan tindakan tercela/sedang
mengalami sanksi etik
• Membayar biaya registrasi
Mekanisme Registrasi
• Lulusan baru → melalui jurusan gizi
• Lulusan lama → langsung ke Komisi registrasi/
lisensi dan sertifikasi untuk kepentingan
rekomendasi
Ketentuan STR
• Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi
(STRTGz) adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah kepada
Tenaga Gizi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Tenaga Gizi untuk dapat melakukan
pekerjaan dan praktiknya harus
memiliki STRTGz.
• STRTGz dikeluarkan oleh MTKI dengan
masa berlaku selama 5 tahun.
LISENSI
• Lisensi merupakan proses administrasi yang dilakukan oleh pejabat
berwenang/pemerintah atas rekomendasi organisasi profesi berupa
penerbitan SIP
• SIP (Surat Izin Praktik)/SIK (Surat Izin Kerja) berlaku 5 tahun
• SIPTGz atau SIKTGz diberikan kepada Tenaga Gizi yang telah
memiliki STRTGz.
• SIPTGz atau SIKTGz dikeluarkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota.
• SIPTGz atau SIKTGz berlaku untuk 1 (satu) tempat.
Tujuan Lisensi

1. Membatasi kewenangan nutrisionis/dietisien dan untuk


melindungi masyarakat yang menggunakan jasa
nutrisionis/dietisien
2. Meningkatkan mutu pelayanan gizi
3. Pemerataan & perluasan jangkauan pelayanan gizi
Mekanisme Lisensi

• Mengajukan formulir pendaftaran ke pejabat


berwenang di tempat ia akan bekerja
• SIP diberikan beserta surat persetujuan tempat
praktik (+ nama & alamat tempatnya)
Pejabat yang Berwenang
Melakukan Lisensi

• Pejabat yang berwenang → Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota sesuai lokasi praktik
• Kepala Dinkes kab juga berwenang untuk mencabut surat izin
praktik
• Pencabutan izin → pencabutan status teregistrasi dari konsul
kegizian, keputusan pengadilan, rekomendasi konsil kegizian,
permintaan sendiri
Ketentuan SIP

• SIPTGz (Surat Ijin Praktik Tenaga


Gizi) merupakan bukti tertulis
pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan
pelayanan gizi secara mandiri.
• Tenaga Gizi yang memiliki SIPTGz
dapat melakukan praktik
Pelayanan Gizi secara mandiri
atau di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Ketentuan SIK

• Sedangkan SIKTGz (Surat Ijin Kerja Tenaga


Gizi) merupakan bukti pemberian
kewenangan untuk menjalankan pekerjaan
pelayanan gizi di sarana pelayanan kesehatan.
• Jadi, jika mau bekerja pada sarana pelayanan
kesehatan harus memiliki SIKTGz.
• Tenaga Gizi yang memiliki SIKTGz dapat
melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa: puskesmas,
klinik, rumah sakit, & fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya.
Ketentuan SIP dan SIK

• Tenaga Gizi hanya dapat melakukan pekerjaan dan/atau praktik paling


banyak di 2 (dua) tempat kerja/praktik.
• Permohonan SIPTGz atau SIKTGz kedua dapat dilakukan dengan
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki SIPTGz atau
SIKTGz pertama.
• Tenaga gizi asing dan WNI lulusan luar negeri dapat mengajukan
permohonan dengan ketentuan → melakukan evaluasi dan memiliki
surat izin kerja dan izin tinggal serta persyaratan lainnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, dan memiliki kemampuan
berbahasa Indonesia.
Cara Mendapatkan
SIP/SIK
Tenaga Gizi harus mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan melampirkan:
1. Fc ijazah yang dilegalisir
2. Fc STRTGz
3. Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki SIP
4. Surat pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
atau tempat praktik Pelayanan Gizi secara mandiri
5. Pas foto terbaru ukuran 4X6 cm 3 lb berlatar belakang merah
6. Rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau pejabat
yang ditunjuk
7. Rekomendasi dari Organisasi Profesi.
Pencabutan STR

• Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan


kabupaten/kota dapat merekomendasikan pencabutan STRTGz
kepada MTKI terhadap Tenaga Gizi yang melakukan pekerjaan dan
praktik pelayanan gizi tanpa memiliki SIPTGz atau SIKTGz.
• Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat mengenakan sanksi teguran lisan, teguran
tertulis sampai dengan pencabutan izin Fasilitas Pelayanan
Kesehatan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
mempekerjakan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz.
RESUME Pengertian & Tujuan Legislasi dlm Profesi Gizi

Sertifikasi Registrasi Lisensi


❑Proses penilaian dokumen ❑Proses mendaftarkan diri ❑Proses penerbitan surat izin
tentang kemampuan untuk mendapatkan praktik (SIP)pelayanan gizi bagi
pengetahuan, ketrampilan, kewenangan, terdaftar RD/RTD
kompetensi yang dibuktikan nutrisionis/dietisien ❑Tujuan:
dengan dokumen/tanda lulus ❑Registrasi anggota 1. Membatasi pemberian
❑Tujuan: ❑Registrasi kompetensi kewenangan untuk
1. Melindungi masyarakat ❑Tujuan: melindungi masyarakat
2. Menetapkan kualifikasi, 1. Meningkatkan kemampuan 2. Meningkatkan mutu
tingkat & ruang lingkup 2. Meningkatkan mekanisme pelayanan
kompetensi obyektif dalam 3. Pemerataan & perluasan
3. Pemerataan & perluasan penyelesaian kasus jangkaian pelayanan gizi
jangkauan pelayanan 3. Mendata jumlah &
kategori anggota
RESUME
RESUME

• Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi (STRTGz) → bukti tertulis yang diberikan oleh
Pemerintah kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz) → bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik pelayanan gizi secara mandiri.
• Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) → bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan Kesehatan.

• SIK (surat izin kerja) untuk nutrisionis dan dietisien


• SIP (surat izin praktik) untuk dietisien
THANKS!
Any questions?
Referensi

• Bakri , B & Mustafa, A. 2010. Etika dan profesi gizi. Yogyakarta : Graha Ilmu
• Permenkes RI no. 26 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Dan Praktik
Tenaga Gizi
• Permenkes RI no. 18 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Kesehatan
• Tjaronosari & Herianandita, E. 2018. Buku Ajar Gizi: Etika Profesi. Pusat Pendidikan
Sumber daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK
• Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
LATIHAN SOAL

1. Lulusan sarjana gizi dalam KKNI setara dengan level


....
A. Level 3
B. Level 4
C. Level 5
D. Level 6
2. Pendidikan vokasi gizi di Indonesia adalah……..
A. Sarjana, master dan doctor Gizi
B. Sarjana Gizi dan Sarjana terapan Gizi
C. Diploma III dan Diploma IV Gizi
D. Sarjana Terapan dan Pendidikan profesi
3. Dasar penggolongan yang membedakan Jabatan
Fungsional Nutrisionis Terampil dan Jabatan Fungsional
Nutrisionis Ahli adalah ....
A. Semangat
B. Pendidikan
C. Pelatihan
D. Ketrampilan
4. Perbedaan ruang lingkup kegiatan kerja dari seorang
Nutrisionis Terampil dan Nutrisionis Ahli adalah …
A. Lokasi sempit dan luas
B. Kompleksitas masalah
C. Waktu penyelesaian masalah
D. Keluasan jaringan kerja
5. Peraturan mana yang mengatur tentang
penyelenggaraan uji kompetensi ?
A. Pemenkes RI nomor 41 tahun 2014
B. Permenkes RI nomor 23 tahun 2015
C. Permenkes RI nomor 39 tahun 2016
D. Permenkes RI nomor 18 tahun 2017
6. Tenaga gizi yang akan mengajukan ijin praktik harus
memiliki STRGz. Siapa yang berhak mengeluarkan STRGz?
A. MTKI
B. PERSAGI
C. Perguruan Tinggi
D. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
7. Siapa yang berhak mengeluarkan SIPTGz dan SIKTGz?
A. MTKI
B. PERSAGI
C. Perguruan Tinggi
D. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai