INDONESIA
KEGIATAN PERAWAT
PERAWAT SEBAGAI PROFESI
P
R
O
F
E
S
I
KEPAKARAN (EXPERTICE)
• Diperoleh melalui pendidikan formal
keperawatan
• Dipelihara dan ditingkatkan melalui belajar dan
pelatihan (Continuous professional
development), serta pengalaman kerja
• Teruji dan dibuktikan dengan diperolehnya
berbagai sertifikat
5
TANGGUNG JAWAB
• Menerapkan expertice atau IPTEK yang tepat guna dalam
melaksanakan pekerjaan keperawatan termasuk praktek
berbasis bukti (evidence based practice)
• Mengutamakan kebenaran disertai upaya baik dengan
menerapkan prinsip etik
6
KESEJAWATAN
7
KREDENSIALING
• Merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan
seseorang memenuhi persyaratan yang diperlukan dan
layak untuk diberi kewenangan menjalankan tugas/
pekerjaan tertentu.(Dipercaya )
• Mutlak dilakukan oleh profesi sebagai akuntabilitas
dan bukti kesiapannya untuk melaksanakan tugas/
pekerjaan secara bertanggung jawab
8
KREDENSIALING
Berdasar proses dan kegunaan, kredensialing terdiri dari 2 bentuk yaitu
kredensialing umum dan khusus
Umum :
Bersifat umum dan dasar, dilakukan untuk memberikan status teregistrasi yang
berlaku nasional (Negara) tempat ybs bekerja Contoh: kredensialing (registrasi) di
Indonesia memberikan STR yang berlaku secaara nasional diseluruh Indonesia.
Negara bagian di USA memberlakukan kredensialing dimasing masing Negara
bagian (state)
9
Khusus
Berlaku khusus, misalnya: memberikan kewenangan klinik yang
berlaku dirumah sakit tempat dikeluarkannya Kewenangan klinis
dan Penugasan klinis
10
KREDENSIALING
Terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan sbb.:
1.Sertifikasi
2.Registrasi
3.Lisensi
Ketiga proses harus dilampaui oleh setiap individu/ anggota profesi.
Masing masing kegiatan dikelola oleh lembaga khusus sesuai ketentuan
• Sertifikasi oleh PPNI atau Pemerintah,dan lembaga terakreditasi
• Registrasi oleh Konsil dan
• Lisensi oleh Pemerintah (DINKES Kab).
11
SERTIFIKASI
12
FALSAFAH DASAR SERTIFIKASI
1.ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dimiliki profesi
perlu dibuktikan dengan berbagai bentuk penilaian terhadap
pengetahuan minimal atau standar terkait pekerjaan/
kompetensi profesi.
2.Karena IPTEK selalu berkembang maka penilaian diperlukan
setiap interfal /waktu tertentu ( misal setiap 3 – 5 tahun)
3.Sasaran praktek profesi adalah manusia (individu sd
masyarakat) dan sangat dipengaruhi oleh karakteristik nya
( bahasa, budaya kondisi fisik dll) sehingga sertifikat
seringkali hanya berlaku pada populasi tertentu saja. Dengan
demikian apabila akan bekerja dimasyarakat atau Negara lain
diperlukan sertifikasi tambahan.
Contoh perawat Indonesia bekerja di Jepang perlu sertifikat
dan registrasi di Indonesia dan mengambil lagi di Jepang
13
REGISTRASI
• Proses pemberian status TEREGISTRASI
(REGISTERED) pada seseorang berdasarkan
sejumlah penilaian terhadap
kompetensi/sertifikat/SKP yang dipersyaratkan
• Kebijakan Internasional mengharuskan seseorang
harus teregistrasi dinegara asalnya sebelum
memperoleh sertifikat dari Negara tujuan untuk dapat
bekerja bekerja dinegara tsb
14
LISENSI ( KEWENANGAN)
15
PENGELOLA KREDENSIALING PERAWAT DI INDONESIA
16
PELAKSANAAN KREDENTIALING TENAGA KESEHATAN DI
INDONESIA (YANG PERTAMA KALI)
(PMK NOMOR 46 TAHUN 2013)
(SERTIFIKASI) (LISENSI)
(REGISTRASI)
1. Ujian Akhir
2. Uji Kompetensi
Kerja mandiri 17
PELAKSANAAN KREDENTIALING
TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA
(kedua dst tiap 5 tahun)
KERJA PM
18
KREDENSIAL PERAWAT DI RUMAH SAKIT
19
KEBIJAKAN PENGELOLAAN RS
•Rumah sakit harus mempunyai komite keperawatan
yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance)
untuk melindungi pasien.
22
KEPERAWATAN DALAM AKREDITASI RS VERSI 2012
•Perawat terlibat disemua komponen utamanya mengawal
model PCC dan Patient safety
•Perawat merupakan tenaga kesehatan utama dan strategis
disamping dokter, apoteker dan ahli gizi / nutrisionis
•Pendekatan patient centered care (PCC) menuntut
profesionalisme perawat untuk mampu berkoordinasi dan
berkolaborasi dengan 3 (tiga) jenis tenaga strategis lain dalam
bentuk interprofesional services seharusnya bersama
menyusun Clinical Pathway
•Interprofesional services oleh 4 Profesi didokumentasikan
dalam Integrated note
23
KESIMPULAN
• Perawat sebagai profesi berpotensi untuk menentukan kualitas
pelayanan kesehatan
• Perawat perlu menjaga profesionalismenya sebagai profesi melalui
berbagai mekanisme termasuk kredensialing yang dilakukan secara
umum/nasional maupun secara khusus di Rumah Sakit tempat
bertugas
• Konsil Keperawatan atau pemerintah merupakan lembaga yang
mengkawal sistem kredensialing secara nasional sedangkan Komite
Keperawatan RS mengkawal sistem kredensialing secara khusus
dimasing masing RS
• Akreditasi RS versi 2012 menuntut eksistensi perawat sebagai
profesi/ profesional
24
25