Anda di halaman 1dari 49

SISTEM PENGHARGAAN,

DAN PENILAIAN ANGKA


KREDIT BIDAN
Siska Nawang Ayunda Maqfiro, M.Keb
POSITIF
Kebaikan &
Keuntungan (sesuai
aturan)
HASIL PRAKTEK
BIDAN
NEGATIF
Kerugian
(melanggar aturan)

SISTEM
PENGHARGAA
N

PENGHARGAA SANKSI
N (REWARD) (PUNISHMAN)
A. PENGHARGAAN
• Ganjaran, Upah, Hadiah → Pelayanan
Bidan

PENGAKUAN
IMBALAN PROFESI
JASA

PENGHARGAAN HAK/
KEWAJIBAN
1. HAK BIDAN

PERMENKES RI NO. 28 TAHUN


2017
BAB III PASAL 29

1. memperoleh perlindungan hukum sepanjang


melaksanakan pelayanannya sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional;
2. memperoleh informasi yang lengkap dan benar
dari pasien dan/atau keluarganya;
3. melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
dan kewenangan; dan
4. menerima imbalan jasa profesi.
2. KEWAJIBAN
BIDAN
PERMENKES RI NO. 28 TAHUN
2017
BAB III PASAL 28

1. menghormati hak pasien; 6. melakukan pencatatan asuhan kebidanan


dan pelayanan lainnya
2. memberikan informasi tentang masalah
kesehatan pasien dan pelayanan yang 7. mematuhi standar profesi, standar
dibutuhkan; pelayanan, dan standar prosedur
operasional;
3. merujuk kasus yang bukan
8. melakukan pencatatan dan pelaporan
kewenangannya atau tidak dapat
penyelenggaraan Praktik Kebidanan
ditangani dengan tepat waktu;
termasuk pelaporan kelahiran dan
4. meminta persetujuan tindakan yang kematian
akan dilakukan; 9. pemberian surat rujukan dan surat
5. menyimpan rahasia pasien sesuai keterangan kelahiran
dengan ketentuan peraturan 10. meningkatkan mutu pelayanan profesinya
perundangan-undangan
KEWAJIBAN BIDAN DALAM
LINGKUP PROFESI

Terhadap Masyarakat

Terhadap Tugasnya

Terhadap Tim Kesehatan Lain

Terhadap Profesi

Terhadap Diri Sendiri

Terhadap pemerintah, Nusa Bangsa, dan Tanah Air


1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

• Setiap bidan senantiasa


menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
• Setiap bidan dalam menjalankan
tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan
yang utuh dan memelihara citra
bidan.
• Setiap bidan dalam menjalankan
tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat.
Cont..
• Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat lanjutan
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak
klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluaraga dan
masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
• Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang
serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan
mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

• Setiap bidan senantiasa memberikan


pelayanan paripurna kepada klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat
• Setiap bidan berkewajiaban memberikan
pertolongan sesuai dengan kewenangan
dalam mengambil keputusan termasuk
mengadakan konsultasi dan/atau rujukan
• Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yang didapat dan/atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila
diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya

• Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan


teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja
yang serasi.
• Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya

• Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
• Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
• Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa,
dan tanah air

• Setiap bidan dalam menjalankan


tugasnya, senantiasa
melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam
bidang kesehatan khususnya
dalam pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga
• Setiap bidan melalui profesinya
berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk
meningkatnkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga
3. PENGHARGAAN
BIDAN

BIDAN PEMERINTAH

BIDAN SWASTA

REWARD DARI IBI


1. BIDAN PEMERINTAH

BIDAN PNS BIDAN PTT


• Kenaikan pangkat • Suport mental
• Kedudukan • Bonus
• Prestasi Kerja (suport • Diajukan sebgaai bidan
mental, bonus, teladan
kedudukan, diajukan
bidan teladan, mendapat
kesempatan
meningkatkan jenjang
pendidikan)
2. BIDAN SWASTA

MASA KERJA PRESTASI KERJA


• Support mental • Support mental
(sanjungan, pujian) (sanjungan, pujian)
• Bonus tertentu (barang, • Bonus tertentu (barang,
uang/insentif) uang/insentif)
• Kenaikan gaji • Kenaikan gaji
• Kenaikan • Kenaikan
kedudukan/jabatan kedudukan/jabatan
3. REWARD DARI IBI
B. SANKSI
PERMENKES NO. 28 TAHUN 2017
BAB VI PASAL 46 ayat 5

SANKSI ADMINISTRATIF UNTUK BIDAN


BERUPA:
1. teguran lisan;
2. teguran tertulis;
3. pencabutan SIP untuk sementara paling lama 1
(satu) tahun; atau
4. pencabutan SIPB selamanya.
2. SANKSI KEPEGAWAIAN
BIDAN PEMERINTAH
1. Teguran, baik lisan maupun tulisan
2. Tidak naik jabatan
3. Tidak mendapat tunjangan
4. Dipindahkan dari pekerjaan/diturunkan
jabatannya
5. Diberhentikan dari pekerjaan/diturunkan
jabatannya
6. Diberhentikan dari pekerjaan
BIDAN SWASTA
1. Teguran, baik lisan maupun tulisan
2. Tidak naik jabatan
3. Tidak mendapatkan tunjangan
4. Dipindahkan dari pekerjaan/diturunkan
jabatannya
5. Diberhentikan dari pekerjaannya
D. LEMBAGA PENILAI PELANGGARAN
KODE ETIK BIDAN
C. PENILAIAN ANGKA
KREDIT BIDAN
DASAR:
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya
(pengganti KEPMENPAN Nomor 93/KEP/M.PAN/11/2001)

• Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKN Nomor


1110/MENKES/PB/XII/2008 dan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Bidan dan AK nya

 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551/MENKES/Per/VII/2009


tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Bidan dan AK nya
PENGANGKATAN PERTAMA KALI

Bidan Terampil : Bidan Ahli :


• Berijazah Minimal • Berijazah paling rendah S1 /
Sekolah Bidan / D I D IV Kebidanan
Kebidanan
• Pangkat minimal Penata
• Pangkat paling rendah Muda (III/a)
Pengatur Muda (II/a)
• Setiap unsur penilaian
• Setiap unsur penilaian prestasi prestasi kerja minimal
kerja minimal bernilai baik bernilai baik dalam 1 (satu)
dalam 1 (satu) tahun terakhir) tahun terakhir)
PENGANGKATAN PERTAMA KALI
• Pengangkatan pertama kali • CPNS yang diangkat dari
sebagaimana tersebut di atas formasi jabatan Bidan, 1
adalah pengangkatan untuk (satu) tahun setelah
mengisi lowongan formasi ditetapkan sebagai PNS harus
dari CPNS diangkat dalam jabatan
fungsional Bidan
Kenaikan Jabatan

• Memenuhi angka
• Setiap unsur
kumulatif minimal
penilaian prestasi
untuk kenaikan
kerja minimal bernilai
jabatan satu tingkat
baik dalam 1 (satu)
lebih tinggi
tahun terakhir

• Minimal 1 tahun
dalam jabatan
Pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional
Tingkat Ahli

Bidan terampil yang memperoleh ijazah S1


/ D IV Kebidanan dapat diangkat dalam
jabatan Bidan ahli

Pendidikan : D IV Kebidanan ......


Pengangkatan dalam JFT
Tingkat Ahli

• Minimal 1 (satu) tahun


PERSYARATAN : dlm pangkat terakhir

• Tersedia Formasi untuk • Mengikuti dan lulus


jabatan Bidan Ahli Diklat Alih Jenjang

• Memenuhi AK kumulatif
yang ditentukan
• Setiap unsur penilaian
prestasi kerja minimal
bernilai baik dalam 1
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Tingkat Ahli

Bidan terampil yang akan diangkat ke dalam


jabatan fungsional ahli diberikan AK sebesar 65
% AK kumulatif dari :
Pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan Pelayanan Kebidanan
Pengembangan Profesi
Pembebasan Sementara,
Pengangkatan Kembali dan
Pemberhentian

PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. Bidan Pelaksana Pemula – Bidan Penyelia (II/a – III/c)
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5
tahun dalam jabatan terakhir tdk dapat memenuhi AK
untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi bagi
Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali
dan Pemberhentian

PEMBEBASAN SEMENTARA :

b. Bidan Pertama – Bidan Madya (III/a - IV/b)


dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5
tahun dalam jabatan terakhir tdk dapat memenuhi AK
untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi
Pembebasan Sementara,
Pengangkatan Kembali dan
Pemberhentian
PEMBEBASAN SEMENTARA :

c. Bidan Penyelia (III/d) dibebaskan sementara dari


jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkat / jenjangnya tidak dapat mengumpulkan
paling kurang 10 AK dari kegiatan tugas pokok
Pembebasan Sementara, Pengangkatan
Kembali dan Pemberhentian

PEMBEBASAN SEMENTARA :

d. Bidan Madya (IV/c) dibebaskan sementara dari


jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkat / jenjangnya tidak dapat mengumpulkan
paling kurang 20 AK dari kegiatan tugas pokok.
Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali
dan Pemberhentian

PEMBEBASAN SEMENTARA :
e. Selain pembebasan sementara sebagaimana tersebut diatas,
Bidan dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila :

1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat


berupa penurunan pangkat
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
3. Ditugaskan secara penuh di luar
4. Menjalani cuti di luar tanggungan negara kecuali untuk
persalinan anak keempat dst
5. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan
Pembebasan Sementara, Pengangkatan
Kembali dan Pemberhentian

PEMBEBASAN SEMENTARA :
• Pembebasan sementara sebagaimana dimaksud
huruf a – e didahului dengan peringatan oleh Pejabat
Penetap AK paling lambat 6 bulan sebelum batas
waktu pembebasan sementara

• Bidan yang telah dibebaskan sementara dari


jabatannya tetap melaksanakan tugas pokoknya,
tidak boleh dijadikan fungsional umum / administrasi
PENGANGKATAN KEMBALI
Bidan yang dibebaskan sementara karena
ditugaskan secara penuh di luar jabatan Bidan
dapat diangkat kembali apabila telah selesai
menjalani tugas tersebut.

Usulan pengangkatan kembali diterima oleh


Pejabat Pembina Kepegawaian paling lambat 6
bulan sebelum usia yang dipersyaratkan berakhir
PENGANGKATAN KEMBALI
PENGANGKATAN KEMBALI
PEMBERHENTIAN
Bidan diberhentikan dari jabatannya apabila :

1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan


sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan AK
yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan AK
yang ditentukan
3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap kecuali hukuman disiplin berat
berupa penuruan pangkat
Pelantikan Jabatan
Fungsional Tertentu
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen PNS
Pasal 87 :
• Setiap PNS yang diangkat menjadi pejabat fungsional
wajib dilantik dan diambil sumpah/janji menurut
agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha
Esa”
KELENGKAPAN DOKUMEN
1. Surat pengantar dari Kepala Unit Kerja
2. SK CPNS
3. SK PNS
4. Karpeg
5. SK Penetapan Angka Kredit Lama (tidak berlaku bagi
pengangkatan jab fung pertama kali)
6. Surat ijin / tugas belajar jika ada
7. SKP
8. Kartu Anggota Profesi
9. Dokumen isian Angka Kredit
10. Telahaan Tim Penilai Angka Kredit
PERLU DIPAHAMI
1. KENAIAKAN PANGKAT DAN KENAIAKAN
JABATAN MERUPAKAN 2 HAL YANG
BERBEDA
2. KENAIKAN PANGKAT ADA PERIODESASI
NYA ( APRIL DAN OKTOBER )
3. KENAIKAN JABATAN TIDAK ADA BATASAN

Anda mungkin juga menyukai