Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
KEKURANGAN KALORI PROTEIN (KKP)

DISUSUN OLEH :

 Putri Sukma Dewi


 Salsabila Marwiah
 Andem Dwi Lala Sibra
 Jumaril Akbar
 Putri Wahyuni
 Sulis Malinda
 Duwi Ayuni
 M Haikal karomi
 Pinkan Naudia
 Nadia Rianti
 Septian Pernando Buniago
Dosen pembimbing : zuraida SKM,M,MKM
Kelas :TK.IA

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJRAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Tuhan yang maha esa,karena atas berkat dan
anuherahnya sehingga penyusnan dapat di selesaikan ,laporan pendahuluan yang berjudul laporan
pendahuluan dan asuhan keperawatan dengan diangnosa kekurangan kalori protein pada anak
dengan gangguan nutrisi:
Laporan ini tidak lepas dari berterimah kaisahnya kepada berbagai pihak oleh karena itu
sata mengucapkan terimahkasih.dan kepada dosen pembimbing ibu zuraida SKM,MKM. Yang
telah membing kami.
Saya dan teman teman mengucapkan mohon maaf jika ada kata yanng kurang sopan dalam
pembuatan makalah ini.dan kmai menerima kritik dan saran dari para pembaca.sekiann
terimahkasih.

Lubuklinggau,17 mei 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN..................................................................................................................................5
B. ETIOLOGI.........................................................................................................................................5
C. TANDA DAN GEJALA....................................................................................................................6
D. PATOFIOLOGI................................................................................................................................7
E. PHATWAY........................................................................................................................................8
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG......................................................................................................9
G. PENATALAKSANAAN................................................................................................................9
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN................................................................................................11
RENCANA KEPRAWATAN.................................................................................................................26
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN............................................................................................28
BAB III.....................................................................................................................................................30
PENUTUP................................................................................................................................................30
A. Kesimpulan......................................................................................................................................30
B. Saran.................................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................31
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

yang sudah modern ini justru banyak orang yang tidak dapat memenuhi zat-zat
tersebut Manusia membutuhkan makan untuk bertahan hidup.selain untuk bertahan hidup
makanan juga berfungsi memenuhi kebutuhan-kebutuhan tubuh zat zat seperti
karbohidrat,protein,lemak,mineral,vitamin,dan zat-zat lain.namun di zaman.
Pada kali ini akan membahas secara khusus mengenai kekurangan kalori
protein.protein yang berasal dari kata protos atau protos yang berati pertama atau
utama.protein berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan
tubuh.klien memperolehh protein dari makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan,jika
kita tidak dapat asupan protein yang cukup drai makanan tersebut,maka kita akan
mengalami malnutrisi energi protein.
Beragam maslaa mal nutrisi banyak di temukan pada ank-anak secara
umum.kurang gizi adalah salah satu istilah dar penyakit KKP yaitu penyakit yang di
akibatkan kekurangan energi dan protein.KKP dapat jufa diartikan sebagai keadaan kurang
gizi.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan kekurangan kalori protein?
2. Bagaimana etiologi dari kekurangan kalori protein?
3. Bagaimana tanda dan gejala dari kekurangan kalori protein?
4. Bagaimana patofisologi dari kekurangan kalori protein?
5. Bagaimana phatway dari kekurangan kalori protein?
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari kekurangan kalori protein?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari kekurangan kalori protein?
8. Bagaimana asuhan keperawatan dari kekurangan kalori protein?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Nama internasional kkp yaitu: calori protein malnutrisi atau CMP adalah suatu
penyakit defiensi gizi ringan sampai berat disebut juga protein energi malnutrisi(PEM).
Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada nak yang kurang
mendapatkan mauskan makanan yang cukup bergizi,atau asupan kalori dan protein kurang
dalam waktu yang cukup lama.Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua
berdasarkan berat tidaknya yaitu KKP ringan atua sedang disebut juga sebagai gizi kurang
ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan dan KKP yang meliputi kwasiokor.maramus
dan kwashiorkor marasmus.
Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kebutuhan gizi (AKG).

B. ETIOLOGI
Etiologi primer malnutrisi yaitu: apabila kebutuhan individu yang sehat akan
protein,kalori atau keduanya,tidak dapat dipenuhi oleh makanan yang adekuat,atau
sekunder,akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan subopitimal,gangguan
penyerapan dan pemakaian nutrien,atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya
hilangnya nutrien atau keadaan stres.kekuragan kalori protein merupakan penyakit energi
terpenting di negara yang sedang berkembang dan salah satu penyabab utama morbilitas
dan moralitas pada kanak-kanak diseluruh dunia,penyabbanya langusng dari KKP adalah
defiensiensi kalori protein dengan berbagai tekanan,sehingga terjadi spektrum gejal-gejala
dengan berbagai nuansa dan melahirkan klasifikasi klinik,(kwashiorior,dan marasmus.
Berikut ini merupakan sistem histolik penyebab multfifactoral menuju ke arah terjadinya KKP.
1. Hogonominega rendah
2. Pendidikan umum kurang
3. Prlongkuis bahan panagan rendah
4. Hygieness
5. Pekerjaan rendah
6. Pasca panen kurang baik.
7. Sesitem pandangan dan distribusi tidak lancar
8. Persediaan panagn kurang
9. Penyakit infeksi dan investasi cacing
10. Komsumsi kurang
11. Abosrsopsi kurang
12. Ultilisasi tergganggu
13. Kkp
14. Pengetahuan gizi kurang
15. Aak terlalu banyak

C. TANDA DAN GEJALA


1. Kkp ringan
a. Pertumbuhan liear terganggu
b. Peningkatan berat badan berkurang,terhenti,bahkan turun
c. Ukuran lingkar lengan atas mneurun
d. Malnutrisi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktivitas kurang
h. Kelainan kulit
i. Rambut kemerahan
2. KKP berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian.

D. PATOFIOLOGI
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori,protein
atau keduanya tidak tercukupi oleh diet.dalam keadaan kekurangan makanan,tubuh sellau
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuuhi kebutuhan pokok atau
energi,kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat,protein dan lemak
merupakan hal sangat penting untuk mempertahankan kehidupan,karbohidrat glukosa
dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar,sayangnya kemampuan
tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit,sehingga setelah 25 jam sudah dapat
menjadi kekurangan.akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amnio yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal.
E. PHATWAY
Kegagalan menyusu ASI,terapi puasa
Ekonomi rendah
karena penyakit,tidak memeulai makana
pendiidkan kurang
tambahan

KEP

Energi menurun
Penurunan jumlah protein maramus
tubuh
Cadangan protein otot terpakai secara terus
menerusuntuk memeproleh asam amino
Terjadi prubahan biokmia
dalam tubuh
Perbandingan asam amino yang berbeda
dengan protein jaringan
kawashiorkor

Salah satu jenis asam amino rendah


Gangguan absorbs dan
konsentrasinya
transportasi zat-zat gizi Tekanan osmotic plasma
menurun cairan dari
intravaskuler k einersisial
Asam amino tidak berguna
Pengambilan energi selain
bagi sel
dari
odema MK: GANGGUAN
INTEGRITAS KULIT
tubuh ,mengalami
Penyusutn otot kehilnagan energi secara
Penuruanan BB MK: RESIKO terus menerus
KETIDAKSEIMBANGAN
CAIRAN
MK:DEFISIENSI
NUTRISI Otot-otot melemah dan menciut

MK: RESIKO GANGGUAN PERKEMBANGAN


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb,Ht,albumin,globulin,proteintotal,elektrolit serum)
2. Pemeriksaan uriner
3. Uji faat hati
4. EKG
5. Photo thorax
6. Antropometri anak(TB/U .BB/U,LK/U)

G. PENATALAKSANAAN
Penatalksaan kurang kalori protein:
1. Diit tinggi kalori,protein,mineral dan vitamin.
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
3. Pennaganan diare bila ada cairan,antidiare,dan antibiotic.
Penatalaksanaan kkp berat rawat imap dengan pengobtaan rutin:
1. Atasi atau cegah hipoglikemik
Periksa kadar gula darah bila ada hipoglikemik (suhu skala kurang 35 deajatcelciul
suhu rektal 35,5 derajat celciul).pemberian makananyang lebih sering penting
untuk mencegah kedua kondisi tersebut.bila kadar gula darah di bawah 50 mg
/dl.berikan:
a. 50 mlbolus glukosa 10% atau larutan sukrosa 10%(1 sdt gula dalam 5 sdm
air)secara oral pipa nasogastrik.
b. Selanjutan berikan lanutan tersebut setiap 30 menit selama 2 jam (setiap kali
berikan ¼ bagian dari jatah untuk 2 jam.
c. Berikan natibiotik
d. Secepatnya berikan makanan setiap 2 jam siang dan malam.
2. Atasi atau cegah hiportemi
Bila suhu rektal kurang dari 35,5 derajat celcius
a. Segera berikan makanan cair atau formula khsus mulai dengan dehidrasi bila
perlu
b. Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepla,letakkan
dekat lampu atau pemanasan jangan gunakan botol air panas atau peluk anak
dada ibu,selimuti
c. Berikan antibiotik
d. Suhu diperiksa sampai mencapai lebih dari 36,5 derajat celcius.
3. Atasi atau cegah dehidrasi
Jangan mengunkaan jalur intravena untukrehidrasi kecuali keadaan
syok/rantan.lakukan pemberian infus dengan hati-hati,tetesan pelan-pelan untuk
menghindari beban sirkulasi dan jantung.gunakan laruan garam khusus yaitu
resomal.anggap semua anak KKP berat dengan diare encer mengalami dehidrasi
sehingga harus diberikan:
a. Cairan resonal/pengganti sebnayak 5 ml setiap 30 menit selama 2 jam secraa
oral atau lewat pipa nasogastrik.
b. Selanjutnya beri 5-10 ml/kg bb sekama 4-10 jam berikutnya jumlah tetesan
harus diberikan tergantung beberapa banyak anak mengingkannya dan banyak
nyakehilangan cairan melalui tinja dan muntah
c. Ganti resonal /penganti pada jam ke 6 dan ke 10 degan formulas khusus
sejumlah ynag sama bila keadaan hidrasu mentap stabil.
d. Mulai beri formula khsusu
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pada semua KKP berta terjadi kelbeihan utrium tubug,walaupun kadar Na plasma
rendah.defisiensi kalium(k) dan magnesium (mg) sering terjadi dan paling sedikit
perlu 2minggu untuk pemulihan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Menurut effendy pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat
untuk mengukurbkeadaan klien atau keluarga dengan menangani norma-norma kesehatan
keluarga maupun sosial,yang merupakan sistem integrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya.pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara observasi
dan pemeriksaan fisik.pengakian kelurga terdiri dari dua tahap:
a. Penjajahan 1 adalah mengumpulkan data dan analisa data untuk mengidentifikasi
masalah keperawatan meliputi data dasar:
1). Struktur dan sifat masalah keluarga
2). Faktor ssial,ekonomi,keluarga
3).riwayat kesehatan
b. penjajakan II adalah mengumpulkan data dan analisa data untuk mengidentifikasi
kesanggupan keluarga melaksanakan tugas-tugas kesehatan meliputi persepsi atau
tanggapan keluarga terhadap masalah kesehatan.pengakian tahap II pada keluarga
Tn.AA adalah mengeksplorasi bagaimana persepsi dan tanggapan keluarga terhadap
masalah An.Y dengan gizi kurang antara lain:
1. mengidentiikasi kemampuan keluarga untuk mengenal masalah gizi kurang
2. mengidetifikasi aplikasi keluarga dengan mengambil keputusan yang tepat dalam
penanganan gizi kurang.
3. mengidentifikasi berbagai data yang menunjukan apakah keluarga dapat merawat
gizi kurang
4. apakah keluarga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk klien degan
gizi kurang.
5. mengidentifikasi ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk klien gizi kurang
2. Perumusan diagnosa keperawatan
Komponen rumus diagnosa keperawatan meliputi:
a. Masalah atau problem
b. Penyebab atau etiologi adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
yang mengacu pada diagnosa keperawatan
a. Potensial
b. Resiko
c. Aktual(nyata)
3. Perencanaan
Perencanaan adalah sekelompok tindakan yang di tentukan untukdi laporkan dalam
menentukan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah didentifikasi:
a. Prioritas masalah
Dengan memperhatikan beberapa kriteria,yaitu:
1. Sifat masalah
2. Kemungkinan masalah dapat di ubah (mudah,sebagian,sulit)
3. Potensi dapat di cegah( tinggi,cukup,rendah)
4. Menonjolnya masalah
Adapun cara menghitung skroning prioritas masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
Skor x bobot
Angka tertinggi
1. Skor tertinggi di kalikan dengan bobot
2. Jumlah skor untuk semua kriteria
3. Dari sekian beberapa masalah yang di skroningkan tadi,maka nilai masalah
dengan nilai tertinggi
4. Prioritas disusun berdasarkan skro tertinggi
b. Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan pada tingkat keluarga adalah mengingkatkan kemampuan
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya yang meliputi pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga.tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan jangka pendek.tujuan
jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem keperawatan.sedangkan
tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana pada lima tugas kesehatan keuarga
sebagai berikut:
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
3. Merawat atau menolong kleuarga yang sakit
4. Memelihara lingkungan rumah yang biasa memepnegrauhi kesehatan dan
pengembangan pribadi.
5. Memmanfaatkan sumber yang ada di masyarakat guna pemeliharaan kesehatan.
c. Rencana tindakan
Rencana tindkaan merupakan suatu rencana tindakan keperawatan berdasarkan
masalah keperawatan untuk menyelesaikan maslaah keperawatan.rencana ini
diselesikan berdasarkan prioritas masalah keperawatan.
Adapun tindakan yang di lakukan dalam intervensi:
1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemehaman keluarga mengenai masalah.
2. Mendiskusikan dengan kelurga mengenai hal-hal yang belum diketahui
3. Memberikan penyuluhan atau penjejlasan dengan keluarga
4. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal yang positif.
5. Memberikan pujian pada keluarga atau usahannya.
d. Pelaksanaan atau implementasi
Merupakan pengukuran keberhasilan realisasi dari rencana perawatan kesehatan
keluarga,perawat melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan yang telah
direncanakan disesuaikan dengan keadaan keluarga.
e. Evaluasi
Merupakan pengukuran keberhasilan dalam melaksanakan dari tindakan keperawatan
yang direncanakan.evaluasi biasa berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil,dimana
evaluasi mengungkapkan masalah atau kemungkinan yaitu:
1. Masalah dapat di selesaikan
2. Sebagian saja masalah yang dapat terpecahkan
3. Munculnya masalah baru
FORMAT PENGKAJIAN PADA ANAK

1. Anamnesa
Pengkajian tanggal :23 april 2021 pukul 09:00 wib
1. Identitas pasien
Nama klien : an.B
TTL : pelangka raya,20 desember 2020
Jenis kelamin :laki-laki
Agama :islam
Suku :Dayak
Pendidikan :-
Alamat : jl.G Obos no 12
Diangnosa medis :-
2. Identitas penanggung jawab
Nama klien : jaenah
TTL :kapuas,12 april 1995
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :Islam
Suku :Dayak
Pendidikan :-
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Alamat :Jl.G Obos no 12
Hubungan dengan keluarga : ibu
3. Keluhan utama :ibu klien mengantarkan klien tidak ingin meyusui ASI
4. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien pernah mengatjan klien masuk rumah sakit dr.sylvanus pada tanggal 20 april
2021 pukul 16:00 wib melalui IGD dengan keluhan dan tidak mau minum ASI selama
3 hari sebelum masuk rumah sakit.
b. Riwayat kesehatan lalu
Ibu klien tidak pernah di rawat dirumah sakit sebelumnya tidai ada riwayat
operasi,kecelakaan dan tidak ada alergi terhadap makanan/obat.
1. Riwayat prenatal
a. CAN ya(2x selama hamil)
b. Imunasi
c. Kejadian khusus selama kehamilan tidak ada
d. Nutrisi klien selama hmaill sellau makan nasi,sayur lauk pauk buah-buahan
dan klien pernah minum susu
2. Riwayat natal
a. Penolong bidan
b. Tempat :Dirumah
c. Usia kehamilan: 9 bulan
d. Jenis persalinan : normal
e. Kondisi saat lahir : sehat
f. Berat badan dan panjang badan saat lahir :3500kg/51 cm.
3. Riwayat postnatal
a. Perawatan tali pusat: ibu klien mengatakamn mampu merawat tali pusat
b. Memandikan bayi: ibu klien mengatakan mampu memandikan bayinya dengan
air hangat setiap pagi dan sore.
c. Meyusui:setelah lahir klien minum asi bunya,setelah 2 bulan kemudian klien
tidak mau minum asi dan nafsu menyusui menurun dengan BB sebelumnya
sakit 3,5 kg dan saat ini 2,5 kg
d. Perawatan payudara: ibu klien mengatakn mampu melakukan perawatan
payudara dan pernah belajar melakukan perawatan payudara.
e. Riwayat imunisasi: jika anka klien kurang dari 2 tahun
16
4. Penyakit sebelumnya:-
5. Imunisasi
Jenis BCG DPT POLIO Campak Hepatitis TT
USIA
Ini
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada naggota keluarga yang menderita penyakit.
d. Susunan genogram 3 generasi

N DATA MASALAH ANALISA DATA


O
1 Ds: Defisit nutrisi
- Ibu klien mengatkan nafsu
terhadap minum asinya
menurun
Do:
- Klien telihat lemah 3 Ds:
- Klien hanya minum susu - Ibu klien mengaakan 3
bubuk hari yang lalu tidak mau
- Frekuensi 3x sehari minum asi
- Nafsu makan berkurang Do:
2 Ds: Gangguan inegritas - Klien tampak lemah
- Ibu klien mengatakn tidak kulit - Klien hanya minum susu
ada makanan tambahan bubuk
Do : - Nafsu makan berkurang
- Tugor kulit tidak elastis
- Ubun-ubun cekung
- Kulit klien terlihat kriput
- Tugor kulit kering
- Kulit tampaj kering

RENCANA KEPRAWATAN
Nama : diangnosa :
No Rm: ruangan :

Diagnosa Tujuan Intervensi


keperawatan
Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Siki: manajemen nyeri 200
b.d kegagalan keperawatan 1x24 jam Observasi
menyusu ASI diharapkan kebutuhan - Identifikasi status
d.d. nafsu asi nutrisi tubuh terpenuhi nutrisi
menurun dengan kriteria hasil: - Monitor asupan
- Nafsu menyusui makanan
ASI menjadi baik Terapeutik
- Klien lemah dan - Berikan makanan
lemas tinggi kalori protein
Edukasi
- Anjurkan posisis
duduk,jika mampu
Kolborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi

RENCANA KEPRAWATAN
Nama : diangnosa :
No Rm: ruangan :

Diagnosa Tujuan Intervensi


keperawatan
Gangguan Setelah dilakukan Siki: perawatan integritas kulit
integrita skulit tindakan keperawatan hal 316
b.d kegagalan 1x24 jam diharapkan Observasi
menyusui ASI intoleransi aktivitas - Identifikasi penyebab
d.d klien teratasi dengan kriteria gangguan integroitas
tampak lemah hasil: kulit
- Elastis kulit Terapeutik
normal - Gunakan bahan produk
- Perfusi jaringan protelium atau minyak
normal pada kulit kering
Edukasi
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Kolborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi
RENCANA KEPRAWATAN
Nama : diangnosa :
No Rm: ruangan :

Diagnosa Tujuan Intervensi


keperawatan
Resiko Setelah dilakukan tindakan Siki: perawatan
gangguan keperawatan 1x24 jam perkembangan hal 338
perkembangan diharapkan harga diri rendah Observasi
b.d kegagalan dapat teratasi dengan - Identifikasi isyrata
menyusui ASI kriteria hasil: perilaku dan fisiologis
d.d klien tidak - Keterampilan yang ditunjukkan bayi
menyusui 3 perilaku sesuai usia Terapeutik
hari yang lalu meningkat - Berikan sentuhan
- Pemantauan yang bersifat gentle
perubahan status dan tidak ragu-ragu
nutrisi meningkat - Meminimalkan
kebisingan ruangan
Edukasi
- Jelaskan orang tua
atau pengasuh tentnag
mllestone
perkembangan
anakdan perilaku
-
Kolborasi
- Rujuk untuk
konseling,jika perlu

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Nama : diangnosa:
No Rm: ruangan:

Hari / tanggal Implementasi Evluasi TTD


Jumat,23 april 1. Mengidentifikasi status S:ibu klien mnegatakan klien
2021 nutrisi mulai menyusu ASI
Pukul 09:00 2. Mengidentifikasi O:
wib kebutuhan kalori dan - Klien mneyusu ASI
nutrient - Nafsu minum ASI Klien
3. Memonitor asupan meningkat
makanan - Terdaat pemebrian obat
4. Memberikan makanan ceftraxone 120 mg/iv
tinggi kalori dan tinggi 2x/hari dan PCT syrup
protein 3x1/4 sendok the 3x/hari
5. Berdasarkan dengan ahli A: masalah teratasi
gizi P;intervensi di hentikan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Nama : diangnosa:
No Rm: ruangan:

Hari / tanggal Implementasi Evluasi TTD


Jumat,23 april 1. Mengidentifikasi S:ibu klien mnegatakan kulit klien
2021 penyebab gangguan mulai terasa tidak kering
Pukul 09:00 integritas kulit O:
wib 2. Menggunkan produk - Klien tampak tidak kering
berbahan proteleum atau lembab dan halus
minyak pada kulit kering - Nafsu mnum asi
3. Menganjurkan meningkat
meningkatkan asupan A: masalah b teratasi
nutrisi P;intervensi di hentikan
1. Identifikasi isyrata perilaku S: ibu klien mnegtakan sudah
dan fisiologis yang tidak cemas dengan
ditunjukkan bayi perkembangan bayinya
2. Berikan sentuhan yang
bersifat gentle dan tidak
O: ibu klien mnegtahui
ragu-ragu
perkembangan anak
3. Meminimalkan kebisingan
ruangan
4. Jelaskan orang tua atau A; masalah teratasi
pengasuh tentnag mllestone P: intervensi di hentikan
perkembangan anakdan
perilaku
5. Rujuk untuk konseling,jika
perlu

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Komsumsi makanna berpengaruh terhadap status gizi seseorang.status gizi baik
atau statusB gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat zat gizi yang di
gunakan secara efisiensi sehingga memungkinkan pertumbuhan
fisik,perkembangan otak,kemampuamn kerja,dan kesehatan secara umum pada
tingkat setinggi mungkin.status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalmai
kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi etensial.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya maklah ini ibu lebih memperhatikan status gizi anak
agar tidak terjadi nalnutrisi atau kekurangan kalori protein

DAFTAR PUSTAKA

Https://id .scribd.com/document/509231537/LP-ASKEP-PADA –ANAK –KEKURANGAN-KALORI-PROTEIN-


KKP-KEL-13

Anda mungkin juga menyukai