Tubuh Manusia
Mata Kuliah Biomedik (Biokimia)
Dosen Pembimbing Dr. Agus Supriyono
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun sederhana baik bentuknya maupun isinya.
Tim penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah mengenai Peranan Mikro Makro Nutrien Terhadap Pertumbuhan Tubuh Manusia
sebagai tugas mata kuliah Biomedik (Biokimia). Dalam makalah ini kami mencoba untuk
menjelaskan mengenai perananan mikro dan makro nutrien terhadap pertumbuhan manusia
yang ditekankan pada pertumbuhan gigi dan tulang.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Nutrisi yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup
lainnya dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien adalah zat kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh
manusia lainnya. Manusia dan hewan perlu makronutrien dalam jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan mikronutrien. Mereka memberikan energi yang diperlukan untuk
sistem metabolisme suatu organisme.Sedangkan Mikronutrien adalah zat kimia yang
diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, pertumbuhan, dan pencegahan penyakit. Selain
itu, mereka sangat penting bagi kesehatan manusia secara keseluruhan. Manusia dan
hewan mengkonsumsi mikronutrien dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan
makronutrien. Mereka menyediakan kofaktor yang diperlukan untuk terjadinya
metabolisme.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti secara lebih
dalam mengenai peranan mikro dan makronutrien dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan itu, makalah diharap untuk dapat membantu para mahasiswa untuk menguasai
ilmu/materi tersebut, sehingga dapat mempermudah dalam menjalani program studinya di
Fakultas Kedokteran Gigi UPDM(B).
1
BAB 2
ISI
2.1.2 Karbohidrat
Karbohidrat dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat mensuplai energi
sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan lapar.
Karbohidrat termasuk gula, pati, dan serat. Gula dan pati akan digunakan oleh tubuh
untuk energi. Satu gram karbohidrat menyediakan 4 kalori energi. Serat, yang
ditemukan dalam makanan nabati, tidak dapat dicerna namun diperlukan untuk
kesehatan yang baik. Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat kecil yang
ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan dan susu. karbohidrat ini termasuk
laktosa, fruktosa dan glukosa. Karbohidrat kompleks adalah molekul yang jauh lebih
besar. Pati, yang merupakan karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam sayuran
dan biji-bijian, terbuat dari ribuan unit glukosa terikat bersama. Karbohidrat
merupakan salah satu penyebab karies pada gigi, tetapi karbohidrat mempunyai
sifat katalis yang dapat membantu proses metabolisme tubuh terhadap zat gizi lain
yang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.3
2.1.3 Lemak
Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal ( monounsaturated ) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Untuk pertumbuhan gigi, lemak
2
dibutuhkan untuk menyatukan zat gizi lain seperti kalsium agar dapat menyatu
dengan struktur tulang dan gigi.4
3
4. Magnesium
Di dalam tubuh, sekitar 60% magnesium berada pada tulang, 26% berada
dalam otot, dan sisanya berada pada jaringan lunak dan cairan tubuh. Magnesium
merupakan kation terbanyak kedua setelah kalium dalam cairan intraseluler.
Magnesium memiliki fungsi dalam mencegah kerusakan gigi. Magnesium
berperan juga dalam menahan kalsium dalam email gigi sehingga kebutuhan
kalsium gigi tetap terjaga Magnesium ikut berperan dalam proses metabolisme.
Kekurangan magnesium pada saat masa kehamilan dapat mengakibatkan
gangguan dalam metabolisme kalsium sehingga pembentukan benih gigi pada
tahap cup juga akan terganggu.
5. Sulfur
Sulfur merupakan komponen semua jaringan tubuh, terutama jaringan yang tinggi
protein seperti keratin kulit, otot, rambut dan kuku. Bersama-sama dengan
kalsium dan fosfor, sulfur juga merupakan bahan penyusun tulang dan gigi.
2.2.2 Vitamin
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil,
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, vitamin
termasuk kelompok zat pengatur yang berperan terhadap perkembangan dan
pertumbuhan gigi seperti vitamin A,D, dan C
a. Vitamin A
Vitamin A berperan dalam proses sintesis protein yang diperlukan bagi
pembentukan dan pertumbuhan sel-sel tubuh. Kekurangan vitamin A akan
menyebabkan proses sintesis protein terganggu sehingga proses pertumbuhan
menjadi terhambat. Hal ini bisa terjadi pada tulang, gigi, dan organ lainnya.
Ameloblas yang membentuk email sangat dipengaruhi oleh vitamin A. pada
kondisi kekurangan vitamin A ketika bakal gigi sedang terbentuk, terjadi
hambatan pada sel-sel ameoblas yang mengakibatkan pembentukan ameloblas
menjadi tidak teratur dan lapisan dentin yang dibentuk oleh odontoblas terdiri
atas silinder-silinder substansi yang tidak sempurna, juga terjadi defek dalam
mikrostruktur lapisan email.
b. Vitamin D
Vitamin D mendorong pembentukan garam-garam kalsium di dalam
jaringan yang memerlukan. Garam kalsium diperlukan di beberapa jaringan
untuk memperkuat struktur jaringan tulang dan gigi, yang terjadi pada tahap bud
dimana kalsium akan masuk ke dalam matriks organik.
Vitamin D, terutama bentuk aktif kalsitriol, akan meningkatkan penyerapan
kalsium dan fosfor yang merupakan zat utama pada proses pengerasan tulang.
Mekanisme peningkatan penyerapan yaitu dengan peran vitamin D dalam
merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada
mukosa usus halus. Dengan demikian, jika kadar vitamin D dalam darah kurang,
maka penyerapan kalsium dan fosfor akan terhambat sehingga proses
mineralisasi (pemadatan) tulang menjadi terhambat.
4
c. Vitamin C
Vitamin C berperan dalam membangun prolin di dalam kolagen oleh sel-sel
mesenkimal, dimana dalam pembentukan matriks organik email dibutuhkan
adanya kolagen untuk kekuatan serat-serat jaringan ikat. Pada proses
pembentukan tulang, vitamin C berfungsi untuk stabilitas kolagen dan
pembentukan tulang.
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikronutrien dan Makronutrien memiliki peranan dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Makronutrien meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat berperan penting
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Protein merupakan komponen matriks enamei,
dentin dan sementum yang penting. Lemak dibutuhkan untuk menyatukan zat gizi lain
seperti kalsium agar dapat menyatu dengan struktur tulang dan gigi.
Makronutrien meliputi Kalsium, Fosfor, Fluor, Magnesium dan Sulfur serta vitamin
seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin D. Kalsium berperan dalam pembentukan
tulang dan pertumbuhan gigi. Fosfor berperan dalam proses kalsifikasi tulang dan
gigi. Flour dapat diserap menjadi komponen jaringan keras gigi. Magensium berperan
dalam mencegah kerusakan gigi. Bersama-sama dengan kalsium dan fosfor, sulfur juga
merupakan bahan penyusun tulang dan gigi. Vitamin A diperlukan dalam sintesis protein
dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Vitamin C untuk stabilitas kolagen dan pembentukan
tulang. Vitamin D berperan dalam proses pembentukan tulang
3.2 Saran
Banyak hal yang dapat kami pelajari selama pembuatan makalah ini, kami berharap agar
yang membaca makalah ini juga mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berguna bagi
diri sendiri dan juga orang lain. Mungkin makalah ini masih banyak kesalahan yang
terdapat didalamnya, kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan atau salah kata
karna kesempurnaan hanyalah milih Tuhan.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Universitas Airlangga.
https://www.google.com/url?q=http://web.unair.ac.id/admin/file/f_27340_Gangguan_Nut
risi_Neurobehaviuor.pdf&sa=D&ust=1543930663351000&usg=AFQjCNF6VfxtSSq7F0
zynEv1T0JddNbOgQ
2. Johansson I, Saellstrom, Rajan B.P, Parameswaran A. Salivary Flow and Dental
Caries in Indian Children Suffering from Chronic Malnutrition. Caries Res;1992 :
Yol26:38-43.
3. Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
4. Aziz Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah . 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: EGC.