Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti.
Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Gizi Makro dan
Gizi Mikro”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Gizi yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penyusun ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam
pembuatan makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna..
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. .
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
C. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro.................. ..
A. Kesimpulan.................................................................................................................. …..
B. Saran............................................................................................................................. ..
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat gizi (nutrient) adalah bahan--bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk hidup,
tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan-bahan kimia itu
berasal dari makanan. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan
yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan
makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang
terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang
terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Jumlah
zat gizi yang dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat
gizi makro dan mikro.
3. Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi makro dan
gizi mikro?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan gizi makro dan gizi
mikro.
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan
gram. zar gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk
menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi yang
dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke dalam
golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit
tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar
mineral dan vitamin.
§ Gizi Makro
a). Karbohidrat
Ø Fungsi karbohidrat
Ø Sumber karbohidrat
> Beras merah, Ubi jalar, Kentang, singkong, sagu, gandum, jagung, dll.
Ø Pengelompokan karbohidrat
sukrosa (dikenal dengan gula pasir), laktosa (komponen utama yang terdapat pada
air susu ibu dan susu sapi).
b). Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana
adalah asam amino esensial yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu
mensintesis. Sedangkan, asam amino non esensial adalah asam amino yang
diperlukan tubuh dan dapat di produksi oleh tubuh.
Ø Fungsi Protein
Protein dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan konstituen
semua sel dan jaringan tubuh .
Asam amino dan protein merupakan konstituen hormone, enzim dan secret tubuh
lainnnya.
Protein plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan
demikian akan mempertahankan volume darah serta mencegah penimbunan cairan
dalam jaringan (edema) atau rongga tubuh (asites, hidrotorak , dll).
Protein dapat melarutkan zat lemak untuk diangkut dalam darah, misalnya
lipoprotein yang membawa kolesterol.
9. Menghasilkan energi
10. Menghasilakn protein yang baru dan menggantikan protein yang hilang selama
proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
Ø Sumber protein
Adapun sumber protein nabati antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, oncom,
emping, dll. Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang
populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram
protein, sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu, kacang polong memiliki
skor asam amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi
menunjukkan bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang
lengkap, yang artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas
tinggi.
Berfungsi untuk pertumbuhan, penggantian hubungan yang rusak dan aus, dan
untuk keperluan lain seperti, pembentukan enzim, hormone, antibody, serta energi
jika dperlukan. Telur dan susu merupakan contoh protein lengkap yang
mengandung asam amino esensial dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan bagi
pertumbuhan.
Juga memiliki semua fungsi diatas diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena
asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi permbentukan jaringan
tubuh yang baru. Contoh nya adalah makanan sumber protein hewani lainnya
diluar telur dan susu seperti daging, ikan, serta ayam.
c). Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Lemak tersusun
dari karbon, hidrogen dan oksigen. Terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol.
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya
kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika
seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan
cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein.
Oleh karena itu, dengan adanya cadangan lemak, maka penggunaan protein
sebagai energi akan dapat dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya bersifat
sementara.
Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit, di sekitar otot. Selain itu,
terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh
lainnya. Kumpulan lemak disekitar ginjal ini mempunyai kegunaan khusus, yaitu
untuk menjaga agar ginjal tidak mudah berpindah tempat. Cadangan lemak seperti
ini tidak digunakan sebagai cadangan kalori, kecuali dalam keadaan yang benar-
benar memaksa. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak. Asam
lemak dibagi 2 yaitu :
Ø Fungsi lemak
2. Struktur membran.
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel.
4. Penyampai kimia.
Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut (Toha, 2005) :
Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi
membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid seperti barier permeabel
untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.
Ø Sumber Lemak
1. Lemak yang berasal daari tumbuhan (disebut lemak Nabati). Beberapa bahan
yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah,
mentega, kedelai, dll.
2. Lemak yang berasal dari hewan (disebut lemak hewani). Beberapa bahan
yang mengandung lemak hewani adalah daging, keju, susu, ikan segar, telur, dll.
Ø Klasifikasi lemak
Terdapat dalam mentega (lemak nabati), minyak paus (spermaceti), kayu manis,
biji kelapa sawit, minyak kelapa, salam, pala, biji-bijian.
Terdapat pada minyak jagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai, minyak biji rami,
minyak kacang tanah, minyak ikan.
§ Gizi Mikro
a). Vitamin
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia
Polandia yang bernama Funk. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang
sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh
karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada
vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.
Ada 2 jenis vitamin :
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap
cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) yang
berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran
kemih. Sumber vitamin A antara lain susu murni, Telur, Sayuran berdaun hijau,
buah-buahan, minyak ikan dan hati. Pada umumnya sayuran dan buah-buahan
yang berwarna banyak mengandung karotin. Ada hubungan langsung antara
derajat kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut
semakin tinggi kadar karotennya, sedang daun-daun yang pucat seperti selada dan
kol, labu siam, miskin akan karoten.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan tubuh menyerap
karoten yang berasal dari sayuran hanya 33 – 58% atau rata-rata 50%. Tidak semua
karoten yang terserap tersebut dapat diubah menjadi vitamin A.
· Vitamin D
Tidak seperti halnya vitamin-vitamin lain, vitamin D dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2. laju sintesis vitamin D dalam kulit
tergantung jumlah sinar matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen di kulit.
Agar tubuh tidak kekurangan vitamin D, maka dianjurkan untuk selalu
memanfaatkan sinar matahari untuk kesehatan, terutama di pagi hari Dikenal 4
macam vitamin D, yaitu vitamin D2, D3, D6, dan D4. Vitamin D1 tidak ada.
Vitamin D2 terdapat di dalam tumbuhtumbuhan dan disebut kalsiferol, sedangkan
vitamin D3 terdapat didalam tubuh hewan tekenal dengan nama ergosterol yang
apabila terkena sinr matahari ( sinar ultra violet ) akan berubah menjadi vitamin D
aktif.
Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan
adanya vitamin D, absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki, Kalsium
dan fosfor dari tulang dimobilisasi.
Vitamin D dari makanan yang dikonsumsi diserap bersama-sama lemak dan masuk
ke dalam saluran darah melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan diangkut
ke dalam chylomicron melalui sirkulasi limpa. Sumber vitamin D antara lain,
cahaya matahari, susu, margarine, telur, dan minyak ikan.
· Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat
dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam tubuh hanya dapat
dicerna oleh empedu, di hati karena tidak larut dalam air. Vitamin E banyak
tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti : minyak kacang,
minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu,
vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu,
kacang-kacangan dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu abtioksidan yang penting dalam pencegahan kanker dan
penyakit kardiovaskular. Vitamin E mudah rusak oleh panas yang terlalu tinggi
(proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Sumber dari vitamin yang
terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
· Vitamin K
Ø Vitamin K bertugas :
1. Menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver (hati). Menurut standar RDA
(Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin k tergantung dari BB.
Untuk orang dewasa, 1 mikrogram setiap hari per kg BB. Mengonsumsi sejumlah
kecil vitamin K akan mengakibatkan patah tulang dan osteoporosis, penyempitan
arteri atau pembuluh nadi. Sumber terbesar vitamin K (vitamin K1) adalah hati,
sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak swiss, brokoli, kubis, taoge,
bayam, dan kembang kol. Vitamin K tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi,
asam, dan alkali.
2). Vitamin larut air à Vitamin C dan vitamin B kompleks (tidak dapat disimpan
dalam tubuh).
· Vitamin C
Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam
saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Kelenjer adrenalin
mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Pada umumnya tubuh menyerap
vitamin C sangat sedikit. Kelebihan vitamin C dari konsumsi makanan akan
dibuang melalui air kemih. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi vitamin C
dalam jumlah besar (megadose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila
orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila
sebelumnya orang tersebut jelek keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah
itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh. Sumber vitamin C antara lain buah jeruk,
kentang, kubis, brokoli, stroberi, cabe hijau, dll.
· Vitamin B kompleks
1. Vitamin B1 (Tiamin)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta katarak.
Sumber riboflavin berasal dari hasil ternak. Hati, ginjal, dan jantung mengandung
riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan biji-bijian hanya sedikit
saja kandungan riboflavinnya. Buah-buahan dan umbi-umbian juga sangat rendah
kandungannya. Susu sapi yang disimpan dalam botol jernih bila kena sinar
matahari langsung akan kehilangan riboflavin sampai 75% dalam waktu 3 jam.
Penyimpanan dalam botol yang berwarna keruh lebih banyak melindungi
kandungan riboflavin.
3. Vitamin B3 (Niacin)
Berfungsi untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu menurunkan
kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada persendian. Terdapat
pada sayur-sayuran, daging, dan kacang-kacangan.
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Berfungsi untuk metabolisme protein dan lemak, membantu produksi sel darah
merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS. Sumber utama vitamin
B6 adalah daging, unggas, ikan, wortel, pisang, telur,madu, kedelai, gandum,
kentang, ubi jalar, dan sayursayuran, serta susu dan biji-bijian. Biji-bijian utuh
merupakan sumber yang kaya akan vitamin B6.
6. Vitamin B7 (Biotin)
Berfungsi membantu merawat sistem syaraf dan pembentukan sel darah merah.
Vitamin ini terdapat pada daging, hati, limpa, susu, ikan laut, dan ikan kering.
b). Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan
air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral.Sampai saat ini telah diketahui
beberapa unsur mineral yang berbeda jenisnya dan diperlukan manusia agar dapat
sehat dan tumbuh dengan baik.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup besar lebih dari
100 mg sehari antara lain natrium (Na), klorin (Cl), kalium (K), kalsium (Ca),
fosfor (P), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Fungsi dari mineral makro berperan
dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot,
memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus di dalam
tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit kurang dari 100
mg sehari antara lain zat besi (Fe), iodium (I), mangan (Mn), tembaga (Cu), zink
(Zn), kobalt (Co), fluor (F), kromium (Cr), selenium (Se), molibdenum (Mo), dan
boron (Bo). Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg.
· Natrium (Na)
Sumber utama natrium adalah garam dapur, ikan asin, kecap, pisang, kentang,
sayuran hijau dan sebagainya. Fungsinya, mengatur kelancaran kerja otot, terutama
otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Orang yang
mengkonsumsi kalori lebih lebih sedikit memerlukan garam lebih sedikit pula.
Kandungan natrium klorida dalam air minum biasanya sangat sedikit yaitu sekitar
20 mg per liter. Sedangkan kandungan natrium dalam garam secara teoritis kira-
kira 2,8 g per sendok teh.
· Klorin (Cl)
Sumbernya antara lain, garam dapur, keju dan sayuran hijau. Berfungsi untuk
membentuk asam lambung (HCL) dan memelihara keseimbagan cairan dalam
tubuh.
· Kalium (K)
Tubuh orang dewasa mengandung kalium (250 g) dua kali lebih banyak dari
natrium (110 g). Namun biasanya konsumsi kalium lebih sedikit daripada natrium.
Sumber kalium yang utama dalam bahan makanan adalah bekatul, molase (madu),
khamir, coklat dan kopi. Termasuk juga kacang-kacangan, hati, ikan dan kerang.
Fungsinya, mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan osmosis dalam sel
dan membantu mengantarkan impuls saraf.
· Kalsium (Ca)
Tubuh kita mengandung kalsium yang lebih banyak dibandingkan dengan mineral
lain. Diperkirakan 2% berat badan orang dewasa atau sekitar 1,0-1,4 kg terdiri dari
kalsium. Sumber kalsium antara lain, susu, telur dan buah-buahan.
Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu
membentuk tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Pada
pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk, maka tulang yang tua dihancurkan
secara simultan.
· Fosfor (P)
Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Sumber fosfor adalah daging, ikan dan telur.
Garam organik dari fosfor berguna untuk membantu metabolisme energi.
Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi. Peran fosfor mirip dengan
kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran
energi (perubahan antara ATP dengan ADP), serta mengatur keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh. Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk
dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan
kalsium.
· Magnesium (Mg)
· Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi
otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu
memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat
bakteri. Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur yaitu kacang-kacangan,
bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah
merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-
paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme
energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan
tubuh. Sumbernya yaitu susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna
hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
· Iodium (I)
Iodium adalah suatu bahan yang digunakan untuk membuat hormon tiroksin oleh
kelenjar gondok, yang memstimulasikan proses-proses oksidasi dalam tubuh.
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal, membakar kelebihan lemak
tubuh, serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi. Sumber iodium yaitu
garam dapur, bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat
pantai.
· Mangan (Mn)
· Tembaga (Cu)
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah dan berfungsi untuk
membantu pembentukan hemoglobin. Kebutuhan tubuh manusia akan tembaga
telah ditetapkan sejak tahun 1974. Dari penelitian diperoleh bahwa sesungguhnya
manusia sudah cukup menerima tembaga dari bahan makanannya sehari-hari.
· Zink (Zn)
· Kobalt (Co)
Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Bahan makanan hasil
fermentasi banyak mengandung kobalt, seperti tempe dan oncom. Namun, kobalt
pada bahan makanan tersebut terkandung dalam vitamin B12 pada bahan makanan
tersebut.
· Fluor (F)
· Kromium (Cr)
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium antara lain kentang, cabai hijau,
apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
· Selenium (Se)
Selenium bekerja sama dengan vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam
sistem enzim. Di samping itu, selenium juga berperan mencegah terjadinya
serangan radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu
sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh. Buah dan sayuran yang
mengandung selenium antara lain bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
· Molibdenum (Mo)
· Boron (Bo)
C. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro
§ Kwashiorkor
Kata “kwashiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang
kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi
protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake
karbohidrat yang normal atau tinggi.
§ Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya
walau asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat
arang (misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan
karena kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang
tersimpan dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada
sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai
dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit
mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
2. Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal juga dengan istilah Honger Oedeem (HO)
adalah kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena
kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-
turut. Pada busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga perut yang
menyebabkan perut menjadi busung (oleh karenanya disebut busung lapar).
6. Osteoporosis.
Para peneliti menduga, kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel
yang menguraikan tulang. Juga diperkirakan, kelebihan vitamin A memicu korelasi
timbal balik dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan tulang. Akibatnya terjadi osteoporosis.
7. Beri-beri
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan theamin (vitamin B1) yang ditandai
dengan kurangnya sesuatu yang dapat dirasakan atau gatal pada ibu jari kaki serta
telapak kaki, lutut terasa seakan-akan kaku dan refleknya tidak ada, nyeri, kejang,
sulit berjalan yang dapat menimbulkan kelumpuhan kaki dengan atrofi otot kaki.
8. Pellegra
9. Rakhitis
10. Anemia
Penyakit ini dapat disebabkan karena defisiensi besi (kekurangan zat besi), dan
defisiensi vitamin B12 yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan produksi
sel darah merah yang matang.
Ayahnya Adar Arifin (35) dan sang nenek tidak dapat berbuat banyak,
keterbatasan hidup membuat bocah kecil itu tak terperhatikan gizinya.
Sosok kecil itu tergolek le-mah tanpa baju di ruang rawat inap khusus anak RSUD
Paria-man. Tubuh bocah itu tampak lu-suh dan kurus kering. Kulitnya tam-pak
penuh bentolan bekas pe-nyakit kulit. Sesekali bocah itu meng-geliat dari lelap
kemudian meringis kesakitan.
Adar Arifin ayahnya men-ceritakan nasib malang yang dialami Alisya ini berawal
saat istrinya Alm. Marni (27), mening-gal dunia 20 bulan lalu. Karena tak ingin
berpisah de-ngan buah ha-tinya, Adar meminta izin ke-pada keluarga istrinya
untuk merawat Alisya. Sejak saat itu, en--tah karena memang nasib hi-dup-nya
menjadi sangat sulit. Pe-ker-jaan sebagai tukang ojek be-lumlah mampu
menghidupi anak-nya dengan layak. Semen-ta-ra ibunya pun juga hidup sa-ngat
pas-pasan, bekerja sera-butan.
Dengan penghasilan yang tak menentu dari tukang ojek, Adar mengaku tak sempat
me-mikirkan makanan bergizi untuk anak-nya. Bagi dia bisa saja men-da-p-atkan
uang untuk ma-kan su-dah syukur. Ibunya (nenek Alisya) pun begitu, bekerja
hanya s-e-rabutan. Penghasilan tak me-nen-tu pula.
Adar menuturkan, selama ini ekonomi keluarga dibantu oleh sang istri, sehingga
kehidu-pan mereka sedikt lebih baik. Na-mun apa daya almarhum is-tri-nya sendiri
meninggal dunia ka-rena penyakit stroke.
Dalam himpitan ekonomi, ibu Adar lah yang sehari-hari me-ngasuh dan
membesarkan pu-tri kesayangannya itu. Adar mengatakan, sejak anaknya
mengalami sakit dan badannya kurus kering, bidan nagari maupun pihak
Puskes-mas terus melakukan peman-tauan terhadap kondisi anaknya Alisya.
Bahkan, anak-nya bisa ma-suk RSUD Pariaman itu juga atas rujukan pihak
Puskesmas Kampung Dalam.
Sementara, dr. Robert SpA yang menangani pasien busung la-par Alisya saat
dikonfirmasi me-ngungkapkan, Alisya se-be-narnya sudah dua kali ma-suk RSUD
Pariaman. Pertama bebe-rapa bulan silam. Saat itu kon-di-sinya sangat kritis.
Setelah dita-ngani, kondisi kesehatannya mu-lai pulih.
”Dulu saat masuk ke rumah sakit yang pertama, kondisi kesehatan Alisya sangat
mem-pri-hatinkan. Tubuhnya kurus ke-ring, penuh bentol-bentol ka-rena pe-nyakit
kulit. Bahkan, mu-lut-nya hancur dan mem-busuk. Se-telah be-berapa minggu
ditangani, kondisinya pulih dan dikembalikan kepada keluarga,” kata Robert.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan
diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, dan
mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon
dan antibodi. Menurut banyaknya konsumsi yang kita lakukan, zat gizi dibagi
menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi makro adalah zat gizi yang paling besar di
perlukan oleh tubuh kita, terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan,
gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, terdiri dari
mineral dan vitamin.
B. Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang
dikonsumsi sehari-hari, baik gizi makro maupun gizi mikro harus dipenuhi secara
cukup dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar
tubuh tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi
yang cukup dan seimbang tersebut maka, manusia tidak boleh bergantung pada
satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya
karena konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya
tingkat kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas kesehatan
maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat pemenuhan gizi setiap
individu sehingga, kasus masalah gizi yang terjadi dapat berkurang dan teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/zat-zat-gizi-yang-dibutuhkan-
tubuh.html/6 April 2014
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-
dalam.html/6 April 2014
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-
dalam.html/6 April 2014
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1998456-macam-macam-mineral-sumber-
dan/6 April 2014
http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-
buruk.html/10 April 2014
http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/makalah-ilmu-gizi.html/10 April
2014
http://apmbengkulu.blogspot.com/2013/11/makalah-kimia-karbonhidrat-lemak-
dan.html#.U0ZA991KNBQ/10 April 2014
http://infobundakita.blogspot.com/2010/06/penyakit-yang-timbul-akibat.html/12
April 2014
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1346380552/bocah-marasmus/12 April
2014