Anda di halaman 1dari 11

VITAMIN

A. PENGERTIAN VITAMIN DAN PERANANNYA


Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme organisme. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan
dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak
berfungsi menghasilkan energi ataupun penyusun jaringan tubuh. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Kofaktor adalah substansi non protein bisa berupa senyawa organic ataupun nonorganik yang terikat
pada enzim dan berperan mengaktifkan dan meningkatkan daya kerja enzim dalam reaksi ensimatis. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan
terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi
kekurangan vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki
enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat
dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah
vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah
vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C
dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat
kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang
larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Provitamin adalah suatu vitamin yang dapat di ubah dalam tubuh, dengan mengubahnya dari ikatan organik
lain yang tidak bersifat vitamin tetapi dapat diubah menjadi vitamin setelah dikonsumsi, antara lain : – Vitamin A
Provitaminnya Karotin – Vitamin D Provitaminnya Prekursor 7 dehydro choloesterol, Niacin – Vitamin C
Provitaminnya Prekursor glukosa
Antivitamin adalah ikatan-ikatan kimia organik yang berpengaruh menentang atau meniadakan kerja sesuatu
vitamin, antara lain :
 Vitamin A Antivitaminya Citral
 Vitamin K Antivitaminya Dicoumarol, warfarin,Choloro-K dll
 Thiamine Antivitaminya Pyrithiamine, neo-pyrithiamine dll
 Riboflavine Antivitaminya Phenazine, riboflavine, Isoriboflavine
 Niacin Antivitaminya Indol acetid acid – Pyridoxine Antivitaminya Penecillamine, INH, Toxopyrimidine dlll
 Biotin Antivitaminya Avidine, Lysolecitine – Choline Antivitaminya Triethyl choline
 Asam Folat Antivitaminya Aminopterine, amethopterine dll – PABA Antivitaminya Sulfonamide
 Vitamin C Antivitaminya Glucoascorbic acid

B. VITAMIN YANG DAPAT LARUT DALAM AIR


1. Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut di dalam air, dari semua vitamin yang larut dalam air
hanya vitamin C saja yang tidak berfungsi sebagai koenzim. Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya
pada tahun 1928. Dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah
sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937
untuk penemuan ini.
Vitamin C dapat menyembuhkan gejala skorbut, sehingga dinamakan pula asam skorbut atau asam
askorbat, mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C 6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna,
titik cair 190 – 1920C. Berikut struktur molekul vitamin C.

Sumber vitamin C :
Vitamin C didapat dari buah-buahan misal jeruk, tomat, semangka, cabe, arbei, pepaya, dll dan semua
sayuran yang berwarna hijau. Hewan-hewan kecuali primata (termasuk manusia) dan marmot dapat
mensintesa vitamin C dari D-glukosa. Pada hewan yang tidak dapat mensintesa vitamin C disebabkan tiadanya
enzim L-gulonoksidase, yang merubah L-gulonolakton menjadi 3-keto – L – gulonolakton.

Peranan Vitamin C :
1. Sebagai antioksidan
Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat
oksidase, sinar dan temperature tinggi. Bentuk oksidasi dari asam askorbat dinamakan dehidroaskorbat.
Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh
pencahar, ia dapat meningkatkan pembuangan faeses atau kotoran. Tak heran bila berlebihan, vitamin ini
dapat mengakibatkan diare.
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi
Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang
mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
2. Sintesa jaringan kolagen
Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang menghubungkan semua
jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik
dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar, perdarahan kecil dan luka ringan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa asam askorbat diperlukan dalam pembentukan kolagen pada
hewan percobaan. Jika ditinjau lebih jauh, ternyata asam askorbat diperlukan dalam konversi prolin
menjadi hidroksiprolin, yaitu asam amino yang terdapat dengan konsentrasi yang sangat tinggi pada
kolagen. Fungsi vitamin C dalam konversi prolin menjadi hidroksi prolin tidak lepas dari sifatnya sebagai
agen pereduksi yang kuat.
3. Membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran (membantu fungsi otak)
vitamin C ternyata juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung
vitamin C. Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan, murid SLTP yang tingkat vitamin C-nya
dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya
lebih rendah.

Defisiensi Vitamin C :
Defisiensi vitamin C akan menimbulkan skorbut (scurvy), sebagai akibat terganggunya pembentukan
jaringan penyokong seperti tulang, tulang rawan, dentin dan jaringan ikat. Skorbut ditandai dengan
perdarahan-perdarahan sebagai akibat pembentukan jaringan ikat interseluler dinding kapiler yang abnormal,
sehingga permeabilitas meningkat. Perdarahan-perdarahan dapat terjadi di bawah kulit (sekitar mata dan gusi)
atau di dalam usus, kulit menjadi kasar, cepat lelah, otot lemah dan depresi. Bahkan, punya korelasi dengan
masalah kesehatan seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung kebiasaan masing-masing.
Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya: merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi
oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang
berdampak sama buruknya adalah kafein. Maka, sebisa mungkin hindari minum kopi, teh, dan cola. Selain itu
stres, demam, infeksi, dan giat berolahraga juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin C.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita bisa meningkatkan konsumsi beraneka buah dan sayur
seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur mayur, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, atau hati.
Kalau suka jambu biji, akan lebih baik lagi, karena buah ini tinggi kandungan vitamin C-nya.

Analisa Vitamin C :
1. Dengan titrasi iodine
Penentuan vitamin C dapat dikerjakan dengan titrasi iodine. Hal ini berdasarkan sifat bahwa vitamin C
dapat bereaksi dengan iodine, vitamin C dengan iod akan membentuk ikatan dengan atom C nomor 2
dan 3 sehingga ikatan rangkap hilang. Akhir titrasi ditandai dengan terjadinya warna biru dari iod –
amilum. Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi larutan iodine yaitu tiap 1 ml 0,01 N iodine
ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat. Reaksi yang terjadi selama titrasi adalah sebagai berikut :

2. Dengan titrasi 2,6 D (2,6 Na – dikhlorofenol indofenol)


Cara lain dalam penentuan vitamin C adalah dengan 2,6 D (2,6 Na – dikhlorofenol indofenol). Asam
askorbat dapat direduksi 2,6 D sehingga terjadi perubahan warna. Larutan 2,6 D dalam suasana netral
atau basis akan berwarna biru sedang dalam suasana asam akan berwarna merah muda. Apabila 2,6 D
direduksi oleh asam askorbat maka akan menjadi tidak berwarna, dan bila semua asam askorbat sudah
mereduksi 2,6 D maka kelebihan larutan 2,6 D sedikit saja sudah akan terlihat dengan terjadinya
pewarnaan. Untuk perhitungan maka perlu dilakukan standarisasi larutan 2,6 D dengan vitamin C
standar.

2. Vitamin B kompleks
a. Vitamin B1 (Thiamin)
 Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal
perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata
makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi
RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari.
Makanan yang seimbang akan memberikan
cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau
melakukan diet harus memastikan bahwa
mereka mendapat sejumlah thiamin yang
sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.

 Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga
matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
 Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem
syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
 Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan
pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan
keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
 Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif
yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah
dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.

b. Vitamin B2 (Riboflavin)

 Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2
mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil
membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk
pertumbuhan.

 Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu
ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian
mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
 Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut
 Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat
menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir
seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
 Keracunan
Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin
 Apakah anda tahu?
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas
transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya.
Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive.

c. Vitamin B3 (Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida)


 Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin
equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE
merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam
makanan, termasuk niacin yang secara teori
dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60
mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
 Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal
(biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling
baik.
 Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis,
terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena
tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem
syaraf dan sistem pencernaan.
 Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal
ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan
nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
 Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah.
Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat
berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

d. Vitamin B5 (Asam pantotenat)

 Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat.
Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup
adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .

 Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll),
semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
 Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan
untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
 Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan.
 Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

e. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)

 Kebutuhan
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari
harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin
B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk
wanita.
 Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah
kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
 Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh
untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
 Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah
dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
 Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang
tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada
tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak
selalu hilang sepenuhnya.

f. Biotin (Vitamin B8)


 Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup
yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
 Sumber-sumber utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang
yang mengkonsumsi berbagai makanan.
 Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin
seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
 Gejala kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan
infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
 Keracunan
Keracunan biotin tidak biasa terjadi.

g. Vitamin B9 (Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)


 Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200
mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan
selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya
oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang
tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi
makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan
dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles ,
meningkatkan kebutuhan akan folat.
 Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga
mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
 Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
 Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah
merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh
kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa
panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan
dan pingsan.
 Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat
menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.

h. Vitamin B12 (Kobalamin)


 Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
 Sumber utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya
makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan
menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur
untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat
memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan
yang kaya akan vitamin B12.
 Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12
juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga
dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
 Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan
oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah
merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang
menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem
syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
 Keracunan
Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12

C. VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK


1. Vitamin A

 Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda
yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk
retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding
retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam
bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari
untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
 Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang
mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah
mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan
melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
 Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu
pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan
pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
 Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan
protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa
gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika
hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan
berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat
berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat
mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan
kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang
lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
 Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang
bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan
sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah
mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa
dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur,
gelisah, sakit kepala dan lemah otot.

2. Vitamin D

 Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat
diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap
sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5
mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar
matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
 Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine
yang diperkaya dengan vitamin D.
 Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam
sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil
kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
 Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras
dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat
badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf
dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
 Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat
membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh
darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal.
Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah,
dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.

3. Vitamin E
 Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
 Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk
margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi
vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu
sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani
seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh
pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
 Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan
membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan,
vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang
melewati paru-paru.
 Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut
hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem
syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
 Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan
D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.

4. Vitamin K
 Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan.
Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak,
sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
 Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian
diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
 Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan
darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
 Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit
hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal
tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri
yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi
diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
 Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-
gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.

D. STATUS GIZI VITAMIN


Vitamin dibutuhkan oleh badan dalam jumlah tertentu.Bila kadar vitamin dalam darah sudah menurun tetapi
belum memberikan gejala-gejala klinik yang jelas disebut Hypovitaminosis, sedangkan bila sudah tampak gejala-
gejala disebut Avitaminosis.
Hypervitaminosis sering terjadi pada vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, terutama vitamin A dan vitamin
D. Sementara kondisi defisiensi vitamin bisa saja pada vitamin yang larut dala lemak ataupun yang larut dalal air,
antara lain :
 Defisiensi Vitamin A menyebabkan Gangguan penglihatan seperti Xeroftalmia
 Defisiensi Vitamin B menyebabkan penyakit beri-beri
 Defisiensi Vitamin C menyebabkan gangguan pada gusi dan lidah
 Defisiensi Vitamin D menyebabkan gangguan pertumbuhan
 Defisiensi Vitamin E menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi
 Defisiensi Vitamin K menyebabkan ganggauan dalam proses pembekuan darah.

E. SUPLEMENTASI DAN FORTIFIKASI VITAMIN


Suplementasi adalah Suatu cara menambahkan kadar vitamin yang terbuang dan berkurang kadarnya
agar normal kembali. Fortifikasi adalah Penambahan vitamin kepada bahan makanan sehingga mencapai kadar
yang lebih tinggi dari kadar alamiah.
Syarat –syarat yang harus dipenuhi oleh bahan pangan untuk bisa ditambahkan vitamin adalah :
1. Harus dikonsumsi merata oleh seluruh lapisan dari popolusi target dalam kwantum yang rata-rata konstan.
2. Kadar Vitamin yang ditambahkan tidak menyebabkan perubahan pada bahan makanan
3. Vitamin yang ditambahkan ke dalam makanan pembawa tidak mengalami perubahan.
4. Setelah ditambah vitamin bahan makanan pendukung harganya tidak menjadi mahal.

F. VITAMIN YANG MASIH KONTROVERSIAL


1. Asam Pangamat (Vitamin B 15) Vitamin B 15 masih sangat kontroversial karena molekulnya mudah sekali
terurai menjadi komponen-komponen yang menyusun nya. Vitamin ini mengandung gugusan methyl yang
sangat reaktip sehingga berfungsi serupa dengan methionin.
Fungsi didalam tubuh juga belum jelas benar serta kebutuhanya juga belum diketahui.Sampai saat ini
belum ada laporan adanya kasus dan gejala-gejal tegas karena defesiensi Vitamin ini.Vitamin ini dapat
meningkatkan kesehatan sel-sel secara umum dan meningkatkan utilisasi oksigen oleh sel-sel.Bekatul
mengandung vitamin ini dengan kadar yang tinggi.

2. Amygdaline (Vitamin B 17) Fungsi didalam tubuh belum diketahui dengan jelas dan baru diajukan perkiraan
fungsinya dalam daya tahan tubuh terhadap jenis kanker tertentu.
Vitamin ini tidak dapat diberikan secara oral, karena ketika dicerna akan menghasilkan HCN, yang
merupakan zat yang sangat beracun.tetapi secara parenteral penguraian HCN secara perlahan-lahan dan tubuh
mempunyai mekanisme untuk mendetosikasikan HCN ini.
KERJAKAN SOAL – SOAL BERIKUT INI !
1. Sebutkan pengertian vitamin dan berikan alasannya asal usul nama tersebut ?( Skor 10)
2. Sebutkan fungsi vitamin dalam proses metabolisme tubuh ? ( Skor 10)
3. Apakah yang dimaksud dengan provitamin dan antivitamin berikan contoh – contoh nya minimal 5 ? ( Skor 20)
4. Jelaskan vitamin berdasarkan kelarutannya dan berilah contohnya ! ( Skor 10)
5. Carilah contoh vitamin kemudian jelaskan ! ( Skor 15)
a. Sifat – sifatnya
b. Sumber utama
c. Gejala Kekurangan
6. Avitaminosis contoh 5 dan Hipervitaminosis contoh 5 ! ( Skor 20)
7. Apa yang dimaksud fortifikasi pangan dan sebutkan syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh bahan pangan untuk
bisa ditambahkan vitamin ? ( Skor 15)

Anda mungkin juga menyukai