Sumber vitamin C :
Vitamin C didapat dari buah-buahan misal jeruk, tomat, semangka, cabe, arbei, pepaya, dll dan semua
sayuran yang berwarna hijau. Hewan-hewan kecuali primata (termasuk manusia) dan marmot dapat
mensintesa vitamin C dari D-glukosa. Pada hewan yang tidak dapat mensintesa vitamin C disebabkan tiadanya
enzim L-gulonoksidase, yang merubah L-gulonolakton menjadi 3-keto – L – gulonolakton.
Peranan Vitamin C :
1. Sebagai antioksidan
Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat
oksidase, sinar dan temperature tinggi. Bentuk oksidasi dari asam askorbat dinamakan dehidroaskorbat.
Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh
pencahar, ia dapat meningkatkan pembuangan faeses atau kotoran. Tak heran bila berlebihan, vitamin ini
dapat mengakibatkan diare.
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi
Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang
mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
2. Sintesa jaringan kolagen
Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang menghubungkan semua
jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik
dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar, perdarahan kecil dan luka ringan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa asam askorbat diperlukan dalam pembentukan kolagen pada
hewan percobaan. Jika ditinjau lebih jauh, ternyata asam askorbat diperlukan dalam konversi prolin
menjadi hidroksiprolin, yaitu asam amino yang terdapat dengan konsentrasi yang sangat tinggi pada
kolagen. Fungsi vitamin C dalam konversi prolin menjadi hidroksi prolin tidak lepas dari sifatnya sebagai
agen pereduksi yang kuat.
3. Membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran (membantu fungsi otak)
vitamin C ternyata juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung
vitamin C. Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan, murid SLTP yang tingkat vitamin C-nya
dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya
lebih rendah.
Defisiensi Vitamin C :
Defisiensi vitamin C akan menimbulkan skorbut (scurvy), sebagai akibat terganggunya pembentukan
jaringan penyokong seperti tulang, tulang rawan, dentin dan jaringan ikat. Skorbut ditandai dengan
perdarahan-perdarahan sebagai akibat pembentukan jaringan ikat interseluler dinding kapiler yang abnormal,
sehingga permeabilitas meningkat. Perdarahan-perdarahan dapat terjadi di bawah kulit (sekitar mata dan gusi)
atau di dalam usus, kulit menjadi kasar, cepat lelah, otot lemah dan depresi. Bahkan, punya korelasi dengan
masalah kesehatan seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung kebiasaan masing-masing.
Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya: merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi
oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang
berdampak sama buruknya adalah kafein. Maka, sebisa mungkin hindari minum kopi, teh, dan cola. Selain itu
stres, demam, infeksi, dan giat berolahraga juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin C.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita bisa meningkatkan konsumsi beraneka buah dan sayur
seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur mayur, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, atau hati.
Kalau suka jambu biji, akan lebih baik lagi, karena buah ini tinggi kandungan vitamin C-nya.
Analisa Vitamin C :
1. Dengan titrasi iodine
Penentuan vitamin C dapat dikerjakan dengan titrasi iodine. Hal ini berdasarkan sifat bahwa vitamin C
dapat bereaksi dengan iodine, vitamin C dengan iod akan membentuk ikatan dengan atom C nomor 2
dan 3 sehingga ikatan rangkap hilang. Akhir titrasi ditandai dengan terjadinya warna biru dari iod –
amilum. Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi larutan iodine yaitu tiap 1 ml 0,01 N iodine
ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat. Reaksi yang terjadi selama titrasi adalah sebagai berikut :
2. Vitamin B kompleks
a. Vitamin B1 (Thiamin)
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal
perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata
makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi
RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari.
Makanan yang seimbang akan memberikan
cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau
melakukan diet harus memastikan bahwa
mereka mendapat sejumlah thiamin yang
sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga
matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem
syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan
pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan
keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif
yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah
dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
b. Vitamin B2 (Riboflavin)
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2
mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil
membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk
pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu
ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian
mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat
menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir
seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Keracunan
Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin
Apakah anda tahu?
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas
transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya.
Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive.
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat.
Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup
adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll),
semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan
untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Kebutuhan
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari
harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin
B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk
wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah
kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh
untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah
dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang
tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada
tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak
selalu hilang sepenuhnya.
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda
yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk
retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding
retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam
bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari
untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang
mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah
mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan
melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu
pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan
pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan
protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa
gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika
hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan
berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat
berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat
mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan
kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang
lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang
bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan
sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah
mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa
dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur,
gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
2. Vitamin D
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat
diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap
sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5
mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar
matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine
yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam
sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil
kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras
dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat
badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf
dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat
membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh
darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal.
Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah,
dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
3. Vitamin E
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk
margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi
vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu
sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani
seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh
pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan
membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan,
vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang
melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut
hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem
syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan
D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
4. Vitamin K
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan.
Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak,
sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian
diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan
darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit
hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal
tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri
yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi
diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-
gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.
2. Amygdaline (Vitamin B 17) Fungsi didalam tubuh belum diketahui dengan jelas dan baru diajukan perkiraan
fungsinya dalam daya tahan tubuh terhadap jenis kanker tertentu.
Vitamin ini tidak dapat diberikan secara oral, karena ketika dicerna akan menghasilkan HCN, yang
merupakan zat yang sangat beracun.tetapi secara parenteral penguraian HCN secara perlahan-lahan dan tubuh
mempunyai mekanisme untuk mendetosikasikan HCN ini.
KERJAKAN SOAL – SOAL BERIKUT INI !
1. Sebutkan pengertian vitamin dan berikan alasannya asal usul nama tersebut ?( Skor 10)
2. Sebutkan fungsi vitamin dalam proses metabolisme tubuh ? ( Skor 10)
3. Apakah yang dimaksud dengan provitamin dan antivitamin berikan contoh – contoh nya minimal 5 ? ( Skor 20)
4. Jelaskan vitamin berdasarkan kelarutannya dan berilah contohnya ! ( Skor 10)
5. Carilah contoh vitamin kemudian jelaskan ! ( Skor 15)
a. Sifat – sifatnya
b. Sumber utama
c. Gejala Kekurangan
6. Avitaminosis contoh 5 dan Hipervitaminosis contoh 5 ! ( Skor 20)
7. Apa yang dimaksud fortifikasi pangan dan sebutkan syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh bahan pangan untuk
bisa ditambahkan vitamin ? ( Skor 15)