MAKALAH Psikologi Pendidikan
MAKALAH Psikologi Pendidikan
Disusun oleh:
Batahan Harahap
Bismi Ilham
Zomi Wijaya
Dosen Pengampu:
Dr. Enjoni S.P M.P
Ary Suud Cahyo Alben S.Pd M.Pd
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Tidak lupa kami dari kelompok yang beranggotakan 2 orang, yakni:
1. Bismi Ilham
2. Batahan Harahap
3. Zomi Wijaya
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, Bapak
Dr. Enjoni S.P M.P dan Bapak Ary yang telah membimbing dan memberi arahan dalam
penyusunan makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah
memberi masukan dan pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga
dapat memberi inspirasi bagi para pembaca, Kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karenanya, kami menerima
kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat menulis makalah
secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Psikologi pendidikan.....................................................3
B. Ruang lingkup psikologi pendidikan.................................................4
C. Manfaat psikologi pendidikan..........................................................6
D. Hal-hal yang diharapkan dari belajar psikologi pendidikan............15
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................16
B. Saran..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses
pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Adanya kaitan
yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu,
tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan
bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata
lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang
berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan
belajar. Untuk memperjelas pertimbangan-pertimbangan psikologi pendidikan yang
melibatkan peserta didik, berikut ini diketengahkan uraian tentang pengertian
psikologi pendidikan dan ruang lingkup pskikologi pendidikan, perkembangan
psikologi pendidikan, aliran-aliran psikologi pendidikan, metode-metode psikologi
pendidikan dan hubungan psikologi pendidikan dengan bimbingan konseling.
Realitas perilaku para pelajar sebagaimana telah digambarkan di atas, jelas sangat
menuntut keterampilan para tenaga pendidik dalam memahami perkembangan
psikologis, kognitif, afektif, dan psikomotorik para pelajar jika menginginkan para
pelajar tersebut tidak gagal di bangku sekolah dan tidak kehilangan masa depan
mereka. Di sinilah pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi para tenaga
pendidik. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta
didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya
maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien
maka timbullah beberapa rumusan masalah diantaranya:
a. Bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan?
b. Bagaimana peran psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran?
c. Bagaimana manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi pendidik?
d. Bagaimana Eksperimen Para Ahli Teori belajar Psikologi?
e. Apa saja yang diharapkan setelah mempelajari psikologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan ruang lingkup psikologi dalam pendidikan.
2. Mengetahui peran psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran.
3. Memahami manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi pendidik.
4. Mengetahui Eksperimen Para Ahli.
5. Mencapai hal-hal yang diharapkan setelah mempelajari psikologi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Ruang lingkup psikologi pendidikan menurut Good dan broopy (1997) adalah
sebagai berikut :
1. Hubungan antara psikologi dengan guru
2. Manajemen kelas: perkembangan dan sosialisasi anak kepemimpinan
dan dinamika kelompok, modeling, reward, punishment, extinction.
Hasil-hasil penelitian manajemen kelas, persiapan dan pelaksanaan dan
pengajaran yang baik .
3. Mengurangi masalah belajar: pengertian, prinsip, perbedaan individu
dalambelajar, model dan desain balajar dan prinsip pengajaran.
4. Pertumbuhan dan perkembangan dalam pendididkan: prinsop dalam
perkembanagn fisik, kognitf, sosial dan kepribadian, kratifitas dan
aplikasinya dalam pendidikan.
5. Motifasi: pengertian , teori dan aplikasinya dalam Pendidikan
6. Evaluasi dalam belajar: pengertian, macam, cara menyusun, prosedur
penilaian, monitoring begitu banyak hal yang harus dipelajari seorang
guru dalam melakukan proyek siswa. Kemampuan keilmuan seorang
guru sngat berbnding lurus dengan hasil out put siswa. Guru yang tidak
bermutu akan menghasilkan siswa tidak bermutu.
4
8. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan baasan-batasan
pengukuran /evaluasi (measurement:basic princeples snd
definitions).
9. Transfer belajar, meliputi mat pelajaran (transfer of learning subject
matters).
10. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical
aspects of measurment).
11. Ilmu statistik dasar (element of statistics).
12. Kesehatan rohani (mental hyglene).
13. Pendidikan membentuk watak (character education).
14. Pengetahuan psikologi tentang mat pelajaran sekolah menengah
(psychology of secondary school subject).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar
(psycology of elementary school subjects).
5
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan
lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan
kegiatan belajar siswa.
6
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembiming, pendidik dan pelatih
bagipara peseta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek
perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,
terutama peilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat
menjalankan tugas dan perannya secaraefektif, yang pada dilirannya dapat
memberikan kontribusi nyata bagi pencapain tujuan pendidikan di sekolah.
Disinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang
paikologi pendidikan merupkan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru,
yakni kompetensi paedagogik. Muhibbin syah (2003) mengatakan bahwa
“diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasi guru dan calon guru
adalah pengetahuan psikologi terapan yang eratkaitannya dengn proses belajar
mengajar peserta didik”
Menurut Crow and Crow (1987), bahwa pendidikan terbagi atas dua, yaitu
pendidikanformal dan pendidikaninternal
a. Pendidikan Formal
Yang dimaksud pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat dari belajar
yang mempergunakan program terencana, biasanya disebut pendidikansekolah.
Para ahli psikologi dan pendidikan tentu saja tidak meremehkan pendidikan
informal, akan tetapi meraka beranggapan bahwa nilai kegunaan prinsip-prinsip
psikologis adalah usaha untuk membantu anak-anak atau orang dewasa
mendapat pengalaman-pengalaman dari pendidikan formal
Guru adalah eorang pendidik di sekola, dan sebagai seorang pendidik perlu
menggunakan hasil-hasil penyelidikanpsikologi dalam tugasnya, sehingga dapat
memahami anak didiknya dan dapat mencari jalan keluar dalam suatu
permasalahan yang dihadapi peserta didik.
Selain itu, psikologi pendidikan sebagai bagian dari studi psikologi, bersaha
sejauh mungkin untuk lebih berhasil dalam memformulasikan tujuan pendidikan,
penyusunan kurikulum dan pengorganisasian proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, menurut Suryobroto (dalam Rumini,1993) psikologi pendidikan
disekolah berusaha memecahkan masalah-masalah sebagai berikut:
7
e. Perbahan batiniah yang terjadi selama belajar
f. Teknik evaluasi yang efektif atas kemajuan yang kicapai anak didik
b. Pendidikan Informal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat dari belajar yang secara relatif
kurang atau tanpa disadari, yang berlangsung bebas menyertai kehidupan sehari-
hari.
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon guru
untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajarn pada kondisi yang berbeda-
beda seperti dibawah ini:
Seorang guru harus berhdapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan
hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa bebeda-beda. Oleh karena itu
sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada
berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Psikologdan calon guru dalam memehami
perbedaan karaki pendidikan dapat membantu guru dan calon guru memahami
karakteristik siswa tersebut.
Pemahaman yang baika tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses
pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa
secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru
sehingga proses belajar mengajar bisa belajar efektif. Seorang guru harus
mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses blajar mengajar. Psikologi
8
pendidikan berperan dalam membantu gur agar dapat menciptakan iklim sosio-
emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di dalam
kelas bisa berjalan efektif.
Seorang guru harus memainkan peran yang berbed di sekolah, tidak hanya dalam
pelaksanaan pembelajaran, tatapi juga berperan sebagai pembimbing bagi
pesertadidik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan
masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan tenyang psikologi pendidikan
memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yag
diperlukan untuk siswa pada tingkat usia yang berbed-bed.
Guru harus melakukan dua kegiaan penting di dalam kelas seperti mengajar dan
evaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajr siswa.
Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam
mengembangkan evaluasi, penemuan prinsip-prinsip evaluasi maupun
menenukan hasil-hasil evaluasi.
1.intlegensi siswa
9
Intelegensi pada umunnya dapat diartikan sebagai kemempuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menuasaikan diri dengan lingkungan, dengan cara
yang tepat. Intelegensi bukan hanya mencakup pada kualitas otak saja melainkan
juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa. Ini bermakna, semakin tinggi
kemampuan intelegensi siswa, maka semaikin besar peluangnya untuk meraih
sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa, maka
semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.
Oleh karena itu, tindakan yang dipandang lebih bijaksana yaitu dengan cara
memindahkan siswa dan memberikan tempat bagi yang mempunyai kemampuan
intelegensi tinggi agar memberikan pendidikan khusus guna memberikan kepada
siswa yang mempunyai intelegensi rendah.
2. Sikap siswa
Sikap adalah gejal internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya, baik secra positif maupun yang negatif. Sikap siswa yang
positif terutama pada anda atau pada mata pelajaran yang anda sajikan
merupakan bertanda awal yang baik bagi proses awal belajar siswa tersebut. Jadi
makna sikap yang terpenting apabila di ikuti oleh objeknya, misalnya sikap
terhadap undang-undang pemilu. Sikap adalah kecendrungan untuk bertindak
berkenaan dengan objek tertentu, sikap bukan tindakan nyata melainkan masih
bersifat tertutup.
3. Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimilki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ketingkat tertenru, sehingga bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestai belajar bidang-bidang studi tertentu.
4. Minat siswa
Secara sederhana, minat berarti kecendrungan dan kegeirahan yang tinggi atau
keinginana yang besar terhadap sesuatu. Minat yang seperti di pahami dan
10
dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa sesuai dengan bidang-bidang studi tersebut.
5. Motifasi siswa
Implikasi motifasi untuk bidang pendidikan yang lain ialah dalam hal memutifasi
pelayanan. Pelayanan yang dimaksud adalah proses memberi bantuan dengan
sepenuh hati pada konsumen dengan menyisihkan untuk memahami orang lain
dan peduli terhadap persaan mereka.
2. faktor guru,
dalam hal ini meliputi semua efektifitas guru dalam proses mengajar.
11
dapat terjadi motifasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Prolaku yang
simpatik dapat menjadi teladan seorang guru atau adminitsrasi dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar.
a. Lingkungan lamiyah, seperti kondisi udra yang segar, tidak panas dan tidak
dingin, sinar yang tidak terlalu silau, tidak terlalu lemah / gelap, suasana yang
sejuk dan tenang.lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktifitas siswa. Sebaliknya bila kondisi lingkungan alam
tidak mendukung proses belajar siswa akan terlambat.
Sedangkan menurut Mahmud (1989). Agar guru dalam mengajar bisa efektif
makaada beberapa hal yan harus ditempuh, yaitu:1. Langkah sebelum mengajar,
2. Langkah ketika pelaksanaan mengajar dan 3. Langkah sesudah mengjar.
12
Adapun langkah-langkah tersebut diatas akan dibahas di bawah ini:
langkah ini meliputi strategi-strategi yna telah dirancang agar tercapai tujuan
pengajaran. Langkahnya adalah komunkasi, motivasi dan kntrol.
Langkah berupa ini pengkuran dan penilain asil mengjar. Dalam hal ini
tmapaklebih jelas bahwa mengaja khususnya cara mengajar yang efektif adalah
sesuatu tugas yang tidak ringan.
Seorang inspirator
Namun, sebelum menjadi seorang guru, Maka ada beberapa persiapan yang
ersifat psikologis diantarany:
13
c. Mampu mempertimbangkannilai-niai psikologi dari bermacam-macam
prosedur mengajar.
14
e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif;
Guru harusnya memahami bahwa kesuksesan anak itu bukan hanya mampu
mendapatkan nilai yang tinggi tetapi juga mampu mengembangan nilai spritual
(kecerdasan spritual) dan kecerdasan emosi.Dua hal ini terkadang mampu
membawa kesuksesan terhadap anak dalam kehidupan di masyarakat.Dalam
belajar haruslah diperhatikan faktor yang mempebaruhi sisiwa dalam
memperoleh dan mengingat pengetahuan. Oleh sebab itu,pendidik haruslah
memperhatikan hal tersebut dalam melakukan pembelajaran dikelas.
15
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pendidikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, sekaligus juga proses
interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam suatu lingkungan tertentu.
Senantiasa tidak bisa dipisahkan dari psikologi. Karena memang obyek dari
pendidikan itu sendiri adalah individu manusia yang memiliki perilaku, karakteristik
dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Di sinilah peran penting psikologi
sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, wajib bagi suatu lembaga yang mencetak
kader-kader pendidik/guru untuk memberikan ilmu pengetahuan psikologi kepada
mereka calon pendidi tersebut.
b. Saran
Adapun untuk para pendidik/guru sudah selayaknya menguasai ilmu psikologi ini,
agar dalam proses belajar mengajar bisa meminimalisir kegagalan dalam
penyampaian materi pelajarannya. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa
psikologi pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat untuk mempersiapkan
dan menjadikan seseorang bisa menjadi pendidik/guru yang baik. Sebab, masih
cukup banyak persyaratan lainnya, antara lain, bakat, minat, komitmen, motivasi
dan latihan serta penguasaan metodologi pengajaran.
16
DAFTAR PUSTAKA
17